KAYU BEKAS
Oleh :
Abdul Latief Z. (01)
Devi Nur C. (06)
Illif Zahrotul J.(12)
Kevin Oktavian (16)
M. Ali Abdurahman. (20)
Nabila Fara A.(22)
Okta Monica W. (26)
Shelya Nova C.K. (30)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan pembuatan kerajinan dari kayu bekas
dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala.
Adapun penyusunan laporan ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama
melakukan praktek pembuatan kerajinan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
BAB IV PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Hambatan
IV.3 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Latar belakang dibuatnya laporan ini adalah sebagai program pembelajaran, agar siswa
dapat mengembangkan kreatifitas, pengalaman serta wawasan siswa.
Praktek langsung merupakan salah satu bentuk pembelajaran. Dengan adanya praktek
langsung ini diharapkan siswa bisa mengalami peristiwa belajar aktif, serta menambah
pengalaman siswa. Dengan dilakukannya kegiatan ini harapannya hasil belajar siswa akan
lebih baik dibandingkan dengan metode dijelaskan di kelas.
Dalam praktek ini siswa akan melakukan pembuatan produk dari bahan keras yang
diantaranya lampu hias, kemudian siswa diminta untuk mendiskripsikan hasil
pengamatan dan pembuatanya dalam bentuk laporan.
3. Menambah wawasan siswa tentang proses pembuatan kerajinan dari bahan keras.
BAB II
LANDASAN TEORI
Seni kerajinan atau lebih sering disebut dengan seni kriya berasal dari kata ‘Kr’
dalam bahasa sansekerta, ‘Kr’ ini memiliki arti mengerjakan. Dari kata tersebutlah muncul
kata karya, kriya dan juga kerja. Seni kerajinan atau seni kriya ini dianggap sebagai seni
yang unik dan berkualitas tinggi karena didukuni oleh craftmanship yang tinggi. Seni
kerajinan tumbuh atas desakan kebutuhan praktis dengan menggunakan bahan-bahan
yang tersedia berdasarkan pengalaman yang diperoleh disetiap harinya.
Produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dan bahan lunak dan
produk kerajinan dan bahan keras. Produk kerajinan dan bahan keras merupakan produk
kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras.
Macam-MacamKerajinandariBahanKeras
1. Kerajinan Bahan Keras Alami
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan kondisi
fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, rotan dan lain-lain.
B. Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang berarti memakan,
berkorosi, atau berkarat, Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda dari logam dapat
dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang
tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya dilapisi dengan
bahan penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang
terpilih untuk dietsa sesuai dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam.
Secara perlahan-lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka
sampai tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah permukan
aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Beberapa larutan atau bahan
kimia yang secara terpisah dapat menggigit, mencerna, dan melarutkan logam, sangat
bergantung pada jenis logam yang akan dietsa.
Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral anorganik, atau
campuran dari keduanya. Sebagian asam mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk
logam-logam tertentu, sedangkan sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan
tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya.
C . Teknik Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada masa itu, banyak
peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari
gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal,
lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai
hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan),
ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.
E . Teknik Bubut
Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris,
menyayat/ menggaruk dan membentuk benda ialah pahat bubut. Teknik bubut ini akan
menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapi. Contoh karya kerajinan dengan
teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, benda-benda mainan.
F. Teknik Anyam
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya
anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang dapat menggunakan teknik anyaman,
antara lain: bambu, rotan, dan plastik.
1. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan, Keindahan adalah nilai-nilai
estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman
estetis yang diperoleh ketika seseorang mncerap objek seni atau dapat pula diphami
sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau
keunikan karya seni memiliki prinsip: Kesatuan (unity), keselarasan (harmoni),
keseimbangan (balance), dan kntras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan
haru.nyaman,nikmat,bahagia,agung,ataupun rasa senang.
2. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan.
Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut:
1. Keamanan (security) yaitu jaminan tenang keamanan orang menggunakan produk
kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan(comfortable) yaitu kenyaman apabila produk kerajinan tersebut
digunakan.
3. Keluwesan(flexibility),yaitu keluwesan penggunaan.
B. Kerajinan Kayu
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh
lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi
keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan
yang menggunakan bahan dan kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah
ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai
bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo,
nangka, dan lain-lain.
C. Kerajinan Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilal estetis dan ekonomi tinggi.
Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai
kebutuhan, mulai dan yang paling sederhana sampai yang rumit. Sampal saat mi, bambu
masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan saat mi, produk kerajinan bambu tampil
dengan desain Iebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan
bahan alam dan bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman
Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.
Berikut contoh kerajinan dan bambu.
D. Kerajinan Rotan
Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau yang paling
banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur
sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk
kerajinan dan bahan rotan banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan,
dan lain-lain.
E. Kerajinan Batu
Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam. Daerah Kalimantan
merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia
menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap
busana, juga sebagai penghias benda.Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna
putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan
untuk batu hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir.
Kerajinan batu banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan disatu tempat dalam waktu 2 hari, yaitu :
Hari : kamis, 29 September 2017 dan Minggu, 1 Oktober 2017
Waktu : Jum’at 13.00-selesai dan Minggu 07.00-selesai
Tempat : Di rumahnya Kevin (Jl. Jambearjo)
Dan di rumahnya Illif (Lumbang sari)
III.1 Alat
1. Palu, digunakan untuk memaku kayu peti
2. Gergaji, digunakan untuk memotong kayu peti
3. Amplas, digunakan untuk menghaluskan bekas potongan pada kayu.
III.2 Bahan
1. Kayu peti
2. Paku (ukuran kecil)
3. Cat Movilex
III.3 Langkah Pembuatan
III.5 Pengemasan
Tahap pengemasan ini, adalah tahap sebelum tahap pemasaran. Pada tahap pengemasan ini,
produk akan dikemas dengan rapi dan menarik, supaya dapat menarik konsumen untuk
membelinya.
III.6 Pemasaran
Proses pemasaran yang kami lakukan yaitu dengan cara mepromosikan dan memasarkan
langsung kepada konsumen serta secara online. Dengan melakukan hal ini kami berusaha
membujuk konsumen agar tertarik pada produk kami sehingga pada akhirnya membeli produk
yang kami jual. Kebanyakan dari konsumen kami adalah masyarakat yang lalu-lalang dijalan
tersebut. Karena harganya yang relatif terjangkau dan interaksi langsung pada konsumen,
penjualan produk kamipun dapat berjalan lanca
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari proses pembuatan kerajinan dari kayu peti menjadi rak buku,dapat disimpulkan bahwa rak
buku tersebut dapat dibuat menjadi berbagai kerajinan yang dapat bermanfaat untuk
menyimpan buku pelajaran/novel.
IV.2 Hambatan
1. Kurangnya pengalaman
2. Kurang kompak
3. Kurangnya ketrampilan dan kreativitas siswa
4. Kurang mampu dalam memerapkan teori dan praktek
IV.3 Saran
Disarankan untuk :
a. Lakukanlah proses tersebut dengan hati hati.
b. Mengukur dengan baik dan tepat
c. Menggunakan alat pengaman dengan baik dan benar.
d. Berhati-hati dalam menggunakan alat yang tajam.
e. Jangan takut untuk berkreasi