Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PEMBUATAN RAK BUKU DARI

KAYU BEKAS

Oleh :
Abdul Latief Z. (01)
Devi Nur C. (06)
Illif Zahrotul J.(12)
Kevin Oktavian (16)
M. Ali Abdurahman. (20)
Nabila Fara A.(22)
Okta Monica W. (26)
Shelya Nova C.K. (30)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan pembuatan kerajinan dari kayu bekas
dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala.
Adapun penyusunan laporan ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama
melakukan praktek pembuatan kerajinan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Orang Tua yang telah mendukung
3. Ibu Relia yang telah membimbing
Kami menyadari bahwa dalam penyusan laporan ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi
diri pribadi dan pembaca pada umumnya.

Malang,2 Oktober 2017


DAFTAR ISI…….. :
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Tujuan Pembuatan
I.3 Manfaat Pembuatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN


III.1 Alat
III.2 Bahan
III.3 Langkah Pembuatan
III.4 Hasil Karya
III.5 pengemasan
III.6 pemasaran

BAB IV PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Hambatan
IV.3 Saran
BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Latar belakang dibuatnya laporan ini adalah sebagai program pembelajaran, agar siswa
dapat mengembangkan kreatifitas, pengalaman serta wawasan siswa.

Praktek langsung merupakan salah satu bentuk pembelajaran. Dengan adanya praktek
langsung ini diharapkan siswa bisa mengalami peristiwa belajar aktif, serta menambah
pengalaman siswa. Dengan dilakukannya kegiatan ini harapannya hasil belajar siswa akan
lebih baik dibandingkan dengan metode dijelaskan di kelas.

Dalam praktek ini siswa akan melakukan pembuatan produk dari bahan keras yang
diantaranya lampu hias, kemudian siswa diminta untuk mendiskripsikan hasil
pengamatan dan pembuatanya dalam bentuk laporan.

I.2 Tujuan Pembuatan


a. Pemenuhan tugas Prakarya materi Produk Kerajinan Bahan Keras

b. Memanfaatkan waktu luang untuk sesuatu yang berguna

c. Menambah kreatifitas untuk mengeluarkan ide-ide kreatif

I.3 Manfaat Pembuatan


1. Tempat siswa berkreatifitasnya

2. Menjadikan siswa lebih aktif

3. Menambah wawasan siswa tentang proses pembuatan kerajinan dari bahan keras.
BAB II
LANDASAN TEORI
Seni kerajinan atau lebih sering disebut dengan seni kriya berasal dari kata ‘Kr’
dalam bahasa sansekerta, ‘Kr’ ini memiliki arti mengerjakan. Dari kata tersebutlah muncul
kata karya, kriya dan juga kerja. Seni kerajinan atau seni kriya ini dianggap sebagai seni
yang unik dan berkualitas tinggi karena didukuni oleh craftmanship yang tinggi. Seni
kerajinan tumbuh atas desakan kebutuhan praktis dengan menggunakan bahan-bahan
yang tersedia berdasarkan pengalaman yang diperoleh disetiap harinya.

Produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dan bahan lunak dan
produk kerajinan dan bahan keras. Produk kerajinan dan bahan keras merupakan produk
kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras.

Macam-MacamKerajinandariBahanKeras
1. Kerajinan Bahan Keras Alami
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan kondisi
fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, rotan dan lain-lain.

2. Kerajinan Bahan Keras Buatan


Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang diolah menjadi keras sehingga dapat
digunakan untuk membuat barang-barang kerajinan seperti berbagai jenis logam, fiberglass
dan lain-lain.

Fungsi Kerajinan Bahan Keras


Fungsi Kerajinan Bahan keras yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai benda pakai
Benda pakai adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, unsur
keindahannya hanyalah sebagai pendukung.Contohnya yaitu seperti lemari,meja,kursi,dll.

2. Sebagai benda hias


Benda hias, adlah karya kerajinan yang di buat sebagai benda pajangan atau hiasan, jenis
ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek segunaan atau fungsinya.
Contohnya yaitu seperti bingkai,kalung, cicin, gelang, bingkai, patung, dll.
Teknik Pembuatan Kerajinan bahan keras
Beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras, antara lain seperti berikut.

A. Teknik Cor (cetak tuang)


Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, bangsa
Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda
kerajinan dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.

B. Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang berarti memakan,
berkorosi, atau berkarat, Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda dari logam dapat
dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang
tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya dilapisi dengan
bahan penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang
terpilih untuk dietsa sesuai dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam.
Secara perlahan-lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka
sampai tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah permukan
aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Beberapa larutan atau bahan
kimia yang secara terpisah dapat menggigit, mencerna, dan melarutkan logam, sangat
bergantung pada jenis logam yang akan dietsa.
Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral anorganik, atau
campuran dari keduanya. Sebagian asam mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk
logam-logam tertentu, sedangkan sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan
tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya.

C . Teknik Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada masa itu, banyak
peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari
gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal,
lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai
hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan),
ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.

D . Teknik Ukir Tekan


Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam tipis
dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan pelat logam tembaga
sampai dengan 0,4 mm. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini yaitu dibuat dari
bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika
tanduk sulit didapat, gunakan bambu ataupun kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini
ialah dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar
yang telah ditentukan.

E . Teknik Bubut
Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris,
menyayat/ menggaruk dan membentuk benda ialah pahat bubut. Teknik bubut ini akan
menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapi. Contoh karya kerajinan dengan
teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, benda-benda mainan.
F. Teknik Anyam
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya
anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang dapat menggunakan teknik anyaman,
antara lain: bambu, rotan, dan plastik.

Unsur Kerajinan Bahan Keras


Unsur-unsur yang terdapat di kerajinan bahan keras yaitu sebagai berikut :

1. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan, Keindahan adalah nilai-nilai
estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman
estetis yang diperoleh ketika seseorang mncerap objek seni atau dapat pula diphami
sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau
keunikan karya seni memiliki prinsip: Kesatuan (unity), keselarasan (harmoni),
keseimbangan (balance), dan kntras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan
haru.nyaman,nikmat,bahagia,agung,ataupun rasa senang.

2. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan.
Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut:
1. Keamanan (security) yaitu jaminan tenang keamanan orang menggunakan produk
kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan(comfortable) yaitu kenyaman apabila produk kerajinan tersebut
digunakan.
3. Keluwesan(flexibility),yaitu keluwesan penggunaan.

Aneka Produk Kerajinan Bahan Keras


Produk kerajinan sangat beraneka ragam. Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan
keras.
A. Kerajinan Logam
Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan lain-
lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai
dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau
aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya,
seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai
simbol kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan
teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan tempa.

B. Kerajinan Kayu
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh
lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi
keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan
yang menggunakan bahan dan kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah
ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai
bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo,
nangka, dan lain-lain.

C. Kerajinan Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilal estetis dan ekonomi tinggi.
Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai
kebutuhan, mulai dan yang paling sederhana sampai yang rumit. Sampal saat mi, bambu
masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan saat mi, produk kerajinan bambu tampil
dengan desain Iebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan
bahan alam dan bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman
Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.
Berikut contoh kerajinan dan bambu.

D. Kerajinan Rotan
Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau yang paling
banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur
sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk
kerajinan dan bahan rotan banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan,
dan lain-lain.

E. Kerajinan Batu
Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam. Daerah Kalimantan
merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia
menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap
busana, juga sebagai penghias benda.Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna
putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan
untuk batu hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir.
Kerajinan batu banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.

F. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)


Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis.
Serat mi dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap
pakai. Kemudian, diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan
korosi. OIeh sebab, itu fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan bangunan.
Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses pembuatannya.
Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin (mmnyak resin bahan dasarnya minyak bumi
dan residu), katalis, met atau serat fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat
cetakan, serta talk untuk memekatkan warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar
memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan katalis) dicampur, akan bereaksi dan
cair berubah menjadi padat dan keras, serta berwarna bening mengilap.
BAB III
PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan disatu tempat dalam waktu 2 hari, yaitu :
Hari : kamis, 29 September 2017 dan Minggu, 1 Oktober 2017
Waktu : Jum’at 13.00-selesai dan Minggu 07.00-selesai
Tempat : Di rumahnya Kevin (Jl. Jambearjo)
Dan di rumahnya Illif (Lumbang sari)

Kerajinan : Rak Buku


Fungsi : untuk menyimpan buku
Jenis : Kerajinan Kayu
Proses pembuatan : kerajinan dari bahan keras

III.1 Alat
1. Palu, digunakan untuk memaku kayu peti
2. Gergaji, digunakan untuk memotong kayu peti
3. Amplas, digunakan untuk menghaluskan bekas potongan pada kayu.

III.2 Bahan
1. Kayu peti
2. Paku (ukuran kecil)
3. Cat Movilex
III.3 Langkah Pembuatan

1. Siapkan kayu peti yang akan anda gunakan,dan alat-alatnya.


2. Untuk rak kayunya, anda dapat memotong kayu dengan gergaji menjadi 6 lapis sesuai
ukuran yang anda butuhkan. Dengan ukuran yang pendek 50cm dan yang panjang
ukuran 65 cm.
3. Amplas bagian kayu yang telah dipotong agar halus permukaanya.
4. Sambungkan bagian-bagian kayu yang telah dipotong sesuai dengan model rak kayu
yang anda inginkan. Anda dapat menggunakan paku-paku kecil.
5. Palu kayu tersebut dengan hati-hati supaya hasilnya maximal/ sesuai yang kita inginkan
6. Setelah kayu sudah tersusun rapi sesuai yang kita inginkan,, anda dapat menggunakan
movilex untuk mewarnai rak kayu sesuai dengan keinginan anda.
7. Keringkan cat movilex nya dibawah sinar matahari sekitar 4 jam
III.4 Hasil Karya

III.5 Pengemasan
Tahap pengemasan ini, adalah tahap sebelum tahap pemasaran. Pada tahap pengemasan ini,
produk akan dikemas dengan rapi dan menarik, supaya dapat menarik konsumen untuk
membelinya.

III.6 Pemasaran

Proses pemasaran yang kami lakukan yaitu dengan cara mepromosikan dan memasarkan
langsung kepada konsumen serta secara online. Dengan melakukan hal ini kami berusaha
membujuk konsumen agar tertarik pada produk kami sehingga pada akhirnya membeli produk
yang kami jual. Kebanyakan dari konsumen kami adalah masyarakat yang lalu-lalang dijalan
tersebut. Karena harganya yang relatif terjangkau dan interaksi langsung pada konsumen,
penjualan produk kamipun dapat berjalan lanca
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Dari proses pembuatan kerajinan dari kayu peti menjadi rak buku,dapat disimpulkan bahwa rak
buku tersebut dapat dibuat menjadi berbagai kerajinan yang dapat bermanfaat untuk
menyimpan buku pelajaran/novel.

IV.2 Hambatan
1. Kurangnya pengalaman
2. Kurang kompak
3. Kurangnya ketrampilan dan kreativitas siswa
4. Kurang mampu dalam memerapkan teori dan praktek

IV.3 Saran
Disarankan untuk :
a. Lakukanlah proses tersebut dengan hati hati.
b. Mengukur dengan baik dan tepat
c. Menggunakan alat pengaman dengan baik dan benar.
d. Berhati-hati dalam menggunakan alat yang tajam.
e. Jangan takut untuk berkreasi

Anda mungkin juga menyukai