Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap
mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah
dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.
Produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dan bahan lunak dan
produk kerajinan dan bahan keras. Produk kerajinan dan bahan keras merupakan produk
kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras. Beberapa bahan keras yang
digunakan dalam pembuatan produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kerajinan bahan keras?
2. Apa saja aneka produk kerajinan bahan keras?
3. Bagaimana cara mendesain dan pengemasan produk kerajinan bahan keras yang dipilih?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian kerajinan bahan keras.
2. Untuk mengetahui aneka produk kerajinan bahan keras.
3. Untuk mengetahui cara mendesain dan pengemasan produk kerajinan bahan keras yang
dipilih.

1.4 Manfaat Penulisan


Penulisan makalah ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Bagi penyusun, makalah ini dapat dijadikan media pembelajaran dalam menulis makalah
yang baik dan menambah pengetahuan tentang materi yang dituli.
2. Bagi pembaca, makalah ini dapat dijadikan bahan pembelajaran tentang kebudayaan di
Indonesia.

BAB II

1
TEORI

1.1 Pengertian Kerajinan Bahan Keras


Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan
dasar yang bersifat keras.
a) Macam Macam Kerajinan Bahan Keras
 Bahan keras alami, yaitu bahan yang diperoleh di lingkungan sekitar kita dan
kondisi fisiknya keras, misalnya kayu, bambu, batu, dan rotan.
 Bahan keras buatan, yaitu bahan-bahan yang diolah menjadi keras sehingga dapat
digunakan untuk membuat bahan-bahan kerajinan, misalnya berbagai jenis logam dan
fiberglass.
b) Fungsi Kerajinan Bahan Keras
Fungsi kerajinan bahan keras yaitu sebagai berikut :
 Sebagai benda pakai, benda pakai adalah karya kerajinan yang diciptakan
mengutamakan fungsinya, unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
Contohnya yaitu seperti lemari, meja, kursi dan lain-lain.
 Sebagai benda hias, benda hias adalah karya kerajinan yang di buat sebagai benda
pajangan atau hiasan, jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek
kegunaan atau fungsinya. Contohnya yaitu seperti bingkai, kalung, cincin, gelang,
bingkai, patung, dan lain-lain.
c) Teknik Pembuatan Kerajinan Bahan Keras
Beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras, antara lain sebagai
berikut:
 Teknik Cor (cetak tuang)
Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, bangsa
Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda
kerajinan dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan
perhiasan.
 Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang berarti memakan,
berkorosi, atau berkarat, kata etching berarti mengetsa. Benda-benda dari logam dapat
dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian
yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya
dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung).
 Teknik Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada masa itu,
banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-
benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris,
seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran
tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius. Dilihat
dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan),
ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.

2
 Teknik Ukir Tekan
Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam
tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan pelat logam
tembaga sampai dengan 0,4 mm. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini yaitu
dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir
tekan. Jika tanduk sulit didapat, gunakan bambu ataupun kayu. Cara menggunakan
alat ukir tekan ini ialah dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk
sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.
 Teknik Bubut
Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk
mengiris, menyayat/menggaruk dan membentuk benda ialah pahat bubut. Teknik
bubut ini akan menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapi. Contoh
karya kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, benda-
benda mainan.
 Teknik Anyam
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu
karya anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang dapat menggunakan teknik
anyaman, antara lain: bambu, rotan, dan plastik.
d) Unsur kerajinan bahan keras
Unsur-unsur yang terdapat di kerajinan bahan keras yaitu sebagai berikut:
 Unsur Estetika
Produk kerajinan sangat beraneka ragam. Berikut ini contoh produk kerajinan dari
bahan keras.
1. Kerajinan Logam, menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas,
perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor,
ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak
dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai
benda hias dan benda fungsional lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan,
wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan. Logam memiliki
sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah,
seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan tempa.
2. Kerajinan Kayu, negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar
wilayahnya diisi oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak
tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya
kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dan kayu
yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kerajinan ukiran memang
lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang
biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.
3. Kerajinan Bambu, bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilal
estetis dan ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah
menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dan yang paling sederhana

3
sampai yang rumit. Sampal saat mi, bambu masih digunakan untuk keperluan
tersebut. Bahkan saat mi, produk kerajinan bambu tampil dengan desain Iebih
menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alam dan
bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman
Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang
menarik. Berikut contoh kerajinan dan bambu.
4. Kerajinan Rotan, rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di
Indonesia. Pulau yang paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan.
Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai benda
kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk kerajinan dan bahan rotan
banyak digunakan pada meja kursi, lemari, tempat makanan, dan lain-lain.
5. Kerajinan Batu, Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka
ragam. Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat
unik. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai produk
kerajinan seperti: aksesoris pelengkap busana, juga sebagai penghias benda.Batu
hitam yang keras dan batu padas berwarna putih/cokelat yang lunak banyak
dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu hitam dan
batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu
banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.
6. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass), kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas
berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat mi dapat dipintal menjadi
benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap pakai. Kemudian, diresapi
dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi. OIeh sebab, itu
fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan bangunan. Kerajinan
fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses pembuatannya.
Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin (mmnyak resin bahan dasarnya
minyak bumi dan residu), katalis, met atau serat fiber, polish atau sabun krim
silicon untuk membuat cetakan, serta talk untuk memekatkan warna. Proses
pembuatan perlu perbandingan agar memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair
(resin dan katalis) dicampur, akan bereaksi dan cair berubah menjadi padat dan
keras, serta berwarna bening mengilap. Keindahan adalah nilai- nilai estetis yang
menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman
estetis yang diperoleh ketika seseorang mncerap objek seni atau dapat pula
diphami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai
keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: Kesatuan (unity),
keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga
menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa
senang.
 Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau
kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut.

4
1. Keamanan (security), yaitu jaminan tenang keamanan orang menggunakan
produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyaman apabila produk kerajinan tersebut
digunakan.
3. Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan.

1.2 Aneka Produk Kerajinan Bahan Keras


Produk kerajinan sangat beraneka ragam. Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan
keras.
a) Kerajinan Logam
Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan
lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau
sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan
atau aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional
lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala
sebagai simbol kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya
memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan
dan tempa.
b) Kerajinan Kayu
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh
lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi
keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan
yang menggunakan bahan dan kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah
ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai
bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo,
nangka, dan lain-lain.
c) Kerajinan Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilal estetis dan ekonomi
tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk
berbagai kebutuhan, mulai dan yang paling sederhana sampai yang rumit. Sampal saat
mi, bambu masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan saat mi, produk kerajinan
bambu tampil dengan desain Iebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam
pembuatan kerajinan bahan alam dan bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel
atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif
dan bentuk yang menarik. Berikut contoh kerajinan dan bambu.
d) Kerajinan Rotan
Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau yang paling
banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur
sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk
kerajinan dan bahan rotan banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan,
dan lain-lain.
e) Kerajinan Batu

5
Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam. Daerah Kalimantan
merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia
menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap
busana, juga sebagai penghias benda.Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna
putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik
pengolahan untuk batu hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan
teknik ukir. Kerajinan batu banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.
f) Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)
Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis.
Serat mi dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap
pakai. Kemudian, diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan
korosi. OIeh sebab, itu fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan
bangunan.Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses
pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin (mmnyak resin bahan
dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met atau serat fiber, polish atau sabun krim
silicon untuk membuat cetakan, serta talk untuk memekatkan warna. Proses pembuatan
perlu perbandingan agar memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan katalis)
dicampur, akan bereaksi dan cair berubah menjadi padat dan keras, serta berwarna bening
mengilap.

1.3 Mendesain Dan Pengemasan Produk Kerajinan Bahan Keras Yang Dipilih
a) Nama kerajinan :
Angklung
b) Jenis bahan :
Bambu
c) Motif :
Realis, motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuk nyata yang ada di alam sekitar
seperti bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan,
bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam. Dan biasanya tergambar di
sekeliling angklung
d) Unsur kerajinan :
Unsur Ergonomis; a. Keamanan (security) produk ini merupakan kerajinan bahan keras
yang sangat aman dikarenakan hanya menggunakan bahan baku bambu yang kemudian
bagian bagiannya diamplas agar tidak ada permukaan yang kasar, jadi produk ini adalah
produk yang aman dan tidak akan membuat luka saat dipakai; b. Kenyamanan
(comfortable), produk ini juga nyaman digunakan dikarekan telah diberikan tempat
pegangan,dan disaat memegangnya juga tidak akan membuat kita pegal karena produk
kerajinan bahan keras ini bersifat ringan; c. Keluwesan (flexibility), produk ini memiliki
unsur keluwesan dikarenakan produk ini bisa digunakan dalam berbagai posisi pegangan
diatas maupun disamping, cara penggunaannya yang udah yaitu dengan cara hanya
digoyang bambu nya membuat produk kerajinan ini bersifat luwes.
e) Teknik :

6
Teknik Ukir, seni ukir atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian-bagian
cekung (kruwikan) dan bagian-bagian cembung ( buledan ) yang menyusun suatu gambar
yang indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir yang merupakan
seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan lain. Yang pada produk ini
digunakan dalam pembuatan motifnya
f) Fungsi :
Sebagai Benda Pakai, kerajinan ini dikatakan memiliki fungsi benda pakai dikarenakan
fungsinya sebagai benda pakai yaitu sebagai alat music yang sering digunakan dalam
permainan music tradisional, klasik , dan juga kroncong
g) Cara pembuatan
1. Proses Pemilihan Bahan Bambu
Bahan bambu yabg baik adalah bahan baku dari Angklung. Dipilih berdasarkan usia
yaitu minimal 4 tahun dan tidak lebih dari 6 tahun dan dipotong pada musim kemarau
dari pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore hari. Setelah memotong dasar dari pohon
bambu, dengan ukuran kurang lebih 2-3 jengkal dari permukaan tanah, bambu harus
disimpan selama sekitar 1 minggu, sehingga bambu benar2 tidak berisi air. Setelah
seminggu, bambu harus dipisahkan dari cabang-cabangnya. Dan dipotong menjadi
berbagai ukuran tertentu. Kemudian, bambu harus disimpan selama sekitar satu tahun
untuk mencegah dari gangguan hama. Beberapa prosedur adalah: dengan cara
merendam bambu di genangan lumpur, kolam atau sungai, juga bisa dengan cara
diasapi di perapian (diunun), dan prosedur modern: dengan menggunakan formula
cairan kimia tertentu.
2. Bagian Bahan Bambu yang digunakan untuk membuat Angklun
Angklung terdiri dari 3 bagian yaitu;
a. Tabung Suara, bagian terpenting dari suatu Angklung adalah tabung suara yang
menghasilkan intonasi. Proses setem dapat menghasilkan intonasi.
b. Kerangka, kerangka tabung untuk tempat berdiri.
c. Bagian Dasar, berfungsi sebagai kerangka tabung suara.
3. Proses Penyeteman
Pembentukan tabung suara Ini adalah proses membentuk bambu menjadi sebilah
tabung suara.Proses Penyeteman Ini adalah proses meniup bagian bawah tabung
angklung dan menyamakan suaranya ke alat tuner Proses utama dari penyeteman Ini
adalah proses penyeteman suara dengan meninggikan dan menurunkan nada dengan
membunyikan nadanya. Dan ini juga merupakan proses meninggikan nada dengan
memotong bagian atasnya sedikit, dan menurunkan nada dengan menyerut kedua sisi
bilah tabung dengan pisau.Cara menggunakan alat Tuner:Untuk menggunakan tuner,
kita harus memperhatikan baik dari lampu di sebelah kiri dan kanan dari panel, dan
juga jarum penunjuk. Sebagai contoh, jika Anda akan membuat sebuah nada “F”,
anda harus menggoyangkan angklung sembari memperhatikan baik dari lampu yang
akan menyala bersamaan, dan untuk jarum penunjuk yang akan menunjukkan angka
“F”.
4. Tahap Akhir

7
Setelah masing-masing tabung suara memiliki nada, tabung harus diletakkan ke
dalam rangka dan diikat dengan tali rotan.
5. Pemeliharaan Menala/Men-stem Angklun
Apabila suara Angklung menjadi lebih tinggi, hendaknya daun Angklung (sisi A)
diraut dengan pisau raut sedikit demi sedikit hingga mencapai suara yang
dikehendaki. Apabila suara Angklung menjadi lebih rendah, hendaknya ujung
Angklung (sisi B) dipotong sedikit demi sedikit sehingga suaranya menjadi normal
kembali. Penyimpanan dan Pemeliharaan Angklung. Untuk dimaklumi bahwa
Angklung terbuat dari bahan bambu, konstruksi atau kekuatannya tidak seperti bahan
logam, sehingga perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang baik. Angklung yang
baik terbuat dari bahan bambu yang telah melewati proses quality control yang baik.
Lama penyimpanan bambu sebelum diproses menjadi Angklung sedikitnya harus
berumur satu tahun. Proses pengeringan bambu ini berfungsi agar Angklung yang
dibuat menghasilkan suaranya tepat/nyaring dan tidak mudah terkena hama rayap.
Usia Angklung apabila perawatannya baik dapat mencapai 10 tahun. Berikut adalah
langkah- langkah yang dapat dilakukan untuk memelihara instrument Angklung.
Begitu Angklung tiba di tempat yang baru, segeralah buka dan gantungkan pada tiang
standard yang telah disediakan. Penyimpanan dalam kardus/tempat tertutup lebih dari
7 hari dapat mengakibatkan perubahan suara dan penjamuran pada bambu.
Penyimpanan Angklung sebaiknya dengan cara digantung, tidak ditumpuk.
Penyimpanan Angklung haruslah di tempat kering dan tidak lembab dengan
temperatur berkisar 25 – 33 C.Jangan simpan Angklung di tempat terbuka yang
mendapatkan sinar matahari/hujan secara langsung. Untuk memelihara Angklung dari
penjamuran dan rayap, gunakan obat anti rayap dan jamur produksi SAU secara
teratur 2 minggu sekali dengan proses penyemprotan.Untuk menjaga kualitas suara
lakukanlah penalaan/re-tuning Angklung secara berkala.Bagi Angklung yang
disimpan di daerah panas dengan suhu temperatur >30 C terkadang menyebabkan
sedikit retak pada pangkal tabung.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dengan bahan bahan keras seperti kayu, bambu batu logam dan fiberglass kita dapat
membuat karya kerajinan yang memiliki fungsi pakai dan hias juga memiliki nilai ekonomis
dimana cara pembuatannya menggunakan teknik teknik tertentu seperti cor, etsa, uir, bubut,
dan anyaman, kerajinan bahan keras ini apabila diolah dengan sempurna akan bernilai jual
tinggi tergantung dengan kreatifitas si pembuatnya.

3.2 Saran
Masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak tahu apa manfaat dari kerajinan bahan keras,
mereka juga malu untuk memulai usaha kerajinan bahan keras , mereka juga tidak memiliki

8
kreatifitas untuk membuat kerajinan seperti itu, oleh sebab itu kita harus melakukan sebuah
perubahan yaitu kita harus menambah wawasan kita mengenai manfaat kerajinan bahan keras
kita harus kreatif dan juga inovatif,serta jangan malu dalam membuka usaha dibidang
kerajinan bahan keras dikarenakan apabila kita berhasil mengolahnya maka kita akan
mendapatkan hasil keuntungan berlimpah.

Anda mungkin juga menyukai