Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Asssalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas Rahmat dan

Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Prakarya dan Kewirausahaan

tentang “KERAJINAN BAHAN KERAS”.

Tugas ini tidak akan selesai jika tidak ada bantuan dari media dan dorongan dari

orang terdekat. Maka dari itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada pihak yang turut membantu dan mendorong dalam

penyelesaian tugas ini.

Semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari bahwa masih

banyak kekurangan dari penulisan makalah ini. Maka kami minta maaf atas

segala kekurangan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Batam, 14 Maret 2016

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………....... 1

Daftar Isi………………………………………………………………….. 2

Kerajinan dari Bahan Keras………………………………………….… 3

1. Pengertian Kerajinan Bahan Keras…………………………….. 3

2. Fungsi Kerajinan Bahan Keras……………………………….... 3

3. Unsur Kerjinan Bahan Keras…………………………………… 4

4. Motif Ragam Hias Pada Kerajinan Bahan Keras……………… 5

5. Aneka Produk Kerjinan Bahan Keras………………………….. 5

6. Teknik Pembuatan Kerajinan Bahan Keras……………………. 8

7. Tahap Membuat Kerajinan Bahan Keras………………………. 10

Daftar Pustaka……………………………………………………………. 12

2
KERAJINAN DARI BAHAN KERAS

1. Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras

Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara

untuk meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan

yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula

yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.

Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang

menggunakan bahan dasar yang bersifat keras. Bahan keras yang digunakan dalam

pembuatan produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Bahan Keras Alami

Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dari lingkungan sekitar dan

kondisi fisiknya keras. Contoh bahan keras alami adalah kayu, bambu, batu, rotan,

biji-bijian, kerang, dan lain-lain.

2) Bahan Keras Buatan

Bahan keras buatan adalah bahan keras yang teah mengalami pengolahan kembali.

Contoh bahan keras buatan adalah kaca, kaleng, logam ( tembaga, perak,

kuningan, emas dan alumunium ), kawat, besi, dan sebagainya.

2. Fungsi Kerajinan dari Bahan Keras

Fungsi kerajinan bahan keras dibedakan menjadi 2, yaitu :

 Sebagai benda pakai

Karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, sedangkan unsur

keindahan sebagai pendukung. Contohnya lemari, rak buku, meja, kursi, dan

lain sebagainya.

3
 Sebagai benda hias

Karya kerajinan yang di buat sebagai benda pajangan atau hiasan, fungsi ini

lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau fungsinya.

Contohnya yaitu seperti bingkai, patung, hiasan dinding, gantungan kunci, dan

lain-lain.

3. Unsur Kerajinan dari Bahan Keras

Unsur-unsur yang terdapat pada kerajinan bahan keras yaitu sebagai berikut :

a. Unsur Estetika

Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan, Keindahan adalah nilai-

nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Nilai-nilai keindahan (estetik)

karya seni memiliki prinsip Kesatuan (unity), keselarasan (harmoni),

keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan

haru, nyaman, nikmat, bahagia, atau rasa senang.

b. Unsur Ergonomis

Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau

kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut :

o Keamanan (security), yaitu keamanan saat menggunakan produk kerajinan

tersebut.

o Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyaman saat menggunakan produk

kerajinan tersebut.

o Keluwesan (flexibility), yaitu kemudahan dalam penggunaan produk

kerajinan tersebut.

4
4. Motif Ragam Hias Pada Kerajinan Bahan Keras

a. Motif realis, merupakan motif yang dapat di ambil dari keadaan alam yang bersifat

nyata, seperti tumbu-tumbuhan, hewan, bentuk batuan, bentuk awan, bentuk

matahari dan lain-lain.

b. Motif abstrak, merupakan motif yang sulit dikenali, disisi lain motif ini

menggunakan bentuk bebas.

c. Motif dekoratif, merupakan suatu motif dengan tujuan memperindah objek benda

yang akan di gambar dalam motifnya. Motif ini memodifikasi bentuk alam dengan

seindah mungkin tanpa mengubah bentuk aslinya.

d. Motif geomatris, merupakan motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat

diukur. Contohnya adalah lingkaran, kerucut, persegi, segitiga dan lain-lain.

5. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Keras

1) Kerajinan Logam

Kerajinan yang menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas,

perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor,

ukir, tempa atau dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Contoh kerajinan

logam adalah gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala

sebagai simbol kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam

pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik

bakar/pemanasan dan tempa.

5
2) Kerajinan Kayu

Karya kerajinan yang terbuat dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk

menggunakan tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan

bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah

kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain. Contoh karya kerajinan dari

kayu adalah meja, kursi, lemari, dan lain-lain.

3) Kerajinan Bambu

Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bambu adalah teknik anyaman

dan teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di

mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.

4) Kerajinan Rotan

Pulau yang paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan

rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan

dengan teknik anyaman. Contoh produk kerajinan dan bahan rotan banyak

digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan, dan lain-lain.

6
5) Kerajinan Batu

Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik.

Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan

seperti: aksesoris pelengkap busana atau sebagai penghias benda. Batu hitam yang

keras dan batu padas berwarna putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan

untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu hitam dan batu padas

banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak

digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.

6) Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)

Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi

serat tipis. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain.

Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses

pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin (minyak resin bahan

dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met atau serat fiber, polish atau sabun

krim silicon untuk membuat cetakan, serta talk untuk memekatkan warna. Proses

pembuatan perlu perbandingan agar memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair

(resin dan katalis) dicampur, akan bereaksi dari cair berubah menjadi padat dan

keras, serta berwarna bening mengkilap.

7
6. Teknik Pembuatan Kerajinan Bahan Keras

1) Teknik Cor (Cetak Tuang)

Teknik cor dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Teknik tuang berulang (bivalve)

Teknik ini menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat

dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan.

b. Teknik tuang sekali pakai (A cire Perdue)

Teknik ini digunakan pada pembuatan logam yang bentuk dan hiasannya lebih

rumit. Teknik ini diawali dengan membuat cetakan dari tanah liat. Selanjutnya

cetakan dilapisi dengan lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat. Kemudian

benda dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga menghasilkan rongga.

Tuangkan logam kedalamnya. Setelah dingin, pecahkan cetakan tanah liat.

2) Teknik Etsa

Kata etsa berasal dari bahasa Jerman, yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi,

atau berkarat. Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda dari logam dapat dietsa

dengan merendamnya dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian

yang tidak ingin ter-etsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya

dilapisi bahan penolak asam (resist/bahan pelindung). Secara perlahan, asam akan

melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang

diinginkan. Sementara itu bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Bahan larutan

yang dipakai sangat bergantung pada jenis logam yangakan dietsa.

Larutan etsa ini terdiri dari larutan asam organik, asam mineral anorganik, atau

campuran dari keduanya. Teknik ini memerlukan perhitungan waktu untuk

menentukan seberapa dalam tingkat pengikisan.

8
3) Teknik Ukir

Teknik ukir adalah membentuk ornamen sederhana yang diterapkan pada tanah

liat, batu atau kayu dengan sistem gores dan temple. Teknik ini menggunakan

sebuah alat yang disebut pahat. Dilihat dari jenisnya, ukiran dibagi menjadi

beberapa jenis :

o Ukir Rendah ( Bas Relief ), gambar yang timbul kurang dari separuh

bentuk utuhnya.

o Ukir sedang ( Mezzo Relief ), gambar yang timbul tepat separuh bentuk

utuhnya.

o Ukir Tinggi ( Haut Relief ), gambar yang timbul lebih dari separuh bentuk

utuhnya.

o Ukir Cekung atau ukir tenggelam ( Encreux Relief ), gambarnya tenggelam

lebih rendah dari bidang dasarnya.

o Ukir Tembus atau ukir krawangan ( Ayour Relief ), dasarannya menembus

bidang dasar, sehingga dasarannya berupa lubang – lubang atau tembus.

o Ukir Tumpang, gambarnya tumpang tindih diatas bidang dasar. Ukir

tumpang serupa dengan relief patung karena gambarnya utuh seperti

patung. Contoh : relief patung terkenal adalah kamadhatu di kaki candi

Borobudur.

4) Teknik Ukir Tekan

Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasa di atas permukaan pelat logam

tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan 0,4 mm

untuk pelat logam tembaga. Alat yang biasa digunakan pada teknik ini adalah alat

yang dibuat dari tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan

ukir tekan. Bisa juga menggunakan bamboo atau kayu.

9
Cara mengukir tekan adalah menekan permukaan benda mengikuti bentuk sesuai

motif atau gambar yang telah ditentukan.

5) Teknik Bubut

Alat yang diperlukan pada teknikini adalah pahatbubut yag berfungsi untuk

mengiris, menyayat, menggaruk dan membentuk benda. Contoh karya kerajinan

dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, dan lain-lain.

6) Teknik Anyaman

Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan

menumpang tindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan anyam, sehingga menjadi

suatu karya anyaman. Bahan yang digunakan pada teknik anyaman antara lain

bambu, rotan, dan lain-lain.

7. Tahap Membuat Kerajinan Bahan Keras

a. Membuat rancangan

Rancangan adalah hal awal yang kita lakukan setelah mendapat ide untuk

membuat suatu kerajinan dari bahan lunak, rancangan yang bagus biasanya akan

menghasilkan yang bagus. Rancangan biasanya dibuat di suatu kertas lalu kita

menggambarnya.

b. Menyiapkan alat dan bahan

Setelah rancangan dibuat tahap selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan.

Alat dan bahan di utamakan memiliki kualitas yang bagus sehingga akan mendapat

hasil yang baik.

10
c. Membuat benda sesuai rancangan

Setelah semua siap kita mulai dengan proses pembuatan, buatlah sebuah bagian

dasar terlebih dari suatu kerajinan sehingga akan mudah dibentuk dan

mempercepat proses pembuatan.

d. Tahap penyelesaian

Tahap akhir setelah kita membuat suatu kerajinan adalah salah satunya dengan

merapikan atau memberi hiasan atau beberapa tambahan lain sehingga

meningkatkan kualitas kerajinan tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bantubelajar.com/2014/12/kerajinan-bahan-keras-contoh-dan-

tahap.html

http://nurindahyuliastri.blogspot.co.id/2015/09/makalah-kerajinan-produk-

bahan-keras.html

http://www.wapzandroid.com/2016/01/materi-produk-kerajinan-bahan-

keras.html

http://www.pemetaanttg.com

http://aries7473.blogspot.co.id

http://anekakerajinanbambu.blogdetik.com/

http://www.jatengpromo.com/promo/221

http://inovasi-wirausaha.blogspot.co.id/2015/02/perencanaan-proses-produksi-

kerajinan.html

12

Anda mungkin juga menyukai