OLEH
ISI NAMA YA
ISI NIM YA
PROGRAM EKSTENSI
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
media dan menjadi isu yang menonjol serta penting di mata pemain bisnis dunia
kecurangan sebagai : (1) salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan
keuangan yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau
keuangan, (2) salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap
menghasilkan salah saji material dalam laporan keuangan yang merupakan subyek
audit. Salah saji material dalam laporan keuangan akan menyesatkan stakeholder
atau pengguna laporan keuangan karena informasi yang ada dalam laporan
perusahaan atau pihak lain. Kecurangan jenis ini juga merupakan jenis kecurangan
yang frekuensi terjadinya paling sering dan biasanya dilakukan oleh pegawai yang
dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada
karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada
keuntungan pribadi.
aturan yang ditentukan oleh BPK dan/atau SAP (PP RI Nomor 24/2005). Suatu
instansi atau lembaga akan melakukan tindakan kecurangan karena mereka tidak
Wilopo (2006) menyatakan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan
dapat dikatakan bahwa dengan pengendalian internal yang efektif akan mencegah
budaya jujur dan etika yang tinggi, tanggung jawab manajemen untuk
2012 menyebutkan industri-industri yang paling umum dan sering menjadi korban
terjadi. Berdasarkan hal tersebut, salah satu lembaga yang rentan terhadap
Kabupaten Badung dari 122 LPD, hanya 83 LPD yang masuk kategori sehat.
Sedangkan sisanya 27 LPD kategori cukup sehat, 9 LPD kurang sehat dan tiga
LPD dinyatakan tidak sehat. Penilaian sehat tidaknya sebuah LPD berdasarkan
hasil Laporan Kesehatan (Camel) LPD Periode Juli 2016 Wilayah LP-LPD
Kabupaten Badung. Dari LPD tersebut bermasalah karena oknum pengurus dan
pengawasnya tidak wajar (Pos Bali id, 2017) Pada tahun 2016 LPD Desa Adat
Kapal yang terletak di Kecamatan Mengwi, dari hasil verifikasi terungkap adanya
Kecamatan Menguwi?
Kecamatan Menguwi ?
3. Apakah Implementasi Good Governance berpengaruh terhadap
Kecamatan Menguwi ?
Kecamatan Menguwi?
adalah
mencapai tujuan yang diinginkan serta dapat diperoleh beberapa kegunaan baik
1) Kegunaan Teoritis
a) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan terutama yang berkaitan
Kesesuaian Kompensasi.
b) Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana atau
BAB II
laporan keuangan,
2) Salah saji yang timbul dari perlakuan yang tidak semestinya, hal ini
entitas membayar barang atau jasa yang tidak diterima oleh entitas.
ketiga.
sebagaimana dikutip oleh Geis dan Meier (1977) dalam Wilopo (2006:4)
kebangkrutan.
manipulasi, kelicikan atau mengelabui yang dapat berupa salah saji atas
suatu instansi dalam mencapai tujuan atau target yang telah ditentukan.
utama :
1) Menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas
2) Menjaga efektif dan efisiensi operasi yang dijalankan
3) Menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Keefektifan
sedangkan aturan adalah cara atau tindakan yang telah ditetapkan yang
harus dijalankan atau dituruti. Di dalam suatu instansi terdapat dasar atau
sesuai atau tanpa mengikuti aturan akuntansi yang berlaku maka keadaan
tersebut dapat menumbuhkan perilaku tidak etis dan memicu terjadinya
menelusurinya.
2.1.5 Pengertian Good Governance
Good Governance diartikan sebagai mekanisme, praktek dan tata
menjadi salah satu aktor dan tidak selalu menjadi aktor yang menentukan.
jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efesien,
penciptaan legal and political frame work bagi tumbuhnya aktifitas usaha.
transparan.
2.1.6 Pengertian Kesesuaian Kompensasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kesesuaian adalah
suatu keadaan merasa cocok atau pas terhadap sesuatu yang kita dapatkan.
ataupun gaji periodik yang didesain dan dikelola oleh bagian personalia.
Veitzhal Rivai (2011:741) menjelaskan bahwa kompensasi adalah
namun ada yang tidak berbentuk uang. Kompensasi yang berwujud upah
(Khadarisman, 2012:1-3).
Dengan demikian Kesesuaian Kompensasi adalah kecocokan dan
kepada mereka baik berupa upah perjam maupun gaji secara periodik
sebagai balasan dari pekerjaan yang telah dilaksanakan. Dan dengan adanya
berikut:
Efektivitas Sistem
Pengendalian Internal (X1)
Persepsi Kesesuaian
Kompensasi (X4)
Sumber : Data diolah 2018
2.3 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Objek penelitian adalah suatu sifat dari obyek yang ditetapkan oleh
Kecamatan Menguwi.
(Y).
dalam kuesioner. Indikator yang digunakan dalam kuesioner ini terdiri dari:
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Resiko
3. Aktivitas Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pemantauan
Variabel ini akan diukur dengan menggunakan skala likert yang dituangkan
dalam kuesioner. Indikator yang digunakan dalam kuesioner ini terdiri dari:
2. Kehati-hatian
3. Konsistensi
4. Standar Teknis
Variabel ini akan diukur dengan menggunakan skala likert yang dituangkan
dalam kuesioner. Indikator yang digunakan dalam kuesioner ini terdiri dari:
1. Partisipasi masyarakat
2. Tegaknya Supermasi hukum
3. Transparansi
4. Efektifitas dan Efesiensi
5. Akuntabilitas
6. Visi Strategi
4) Kesesuaian Kompensasi (X4)
Variabel ini akan diukur dengan menggunakan skala likert yang dituangkan
dalam kuesioner. Indikator yang digunakan dalam kuesioner ini terdiri dari:
1. Kompensasi Keuangan
2. Pengakuan perusahaan atas keberhasilan dalam melaksanakan
pekerjaan
3. Promosi
4. Penyelesaian Tugas
5. Pencapaian Sasaran
6. Pengembangan Pribadi
5) Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Y)
Variabel ini akan diukur dengan menggunakan skala likert yang dituangkan
dalam kuesioner. Indikator yang digunakan dalam kuesioner ini terdiri dari:
Laporan Keuangan.
3. Kecenderugnan untuk melakukan salah menerapkan prinsip
palsu.
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
yang dimiliki oleh populasi. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini
2014:156).
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
1. Data kualitatif adalah data yang digunakan untuk mendapatkan data yang
2. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
dua, yaitu :
2014:223).
2. Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
survey melalui kuesioner. Pada penelitian ini, kuesioner yang dipilih sebagai
1. Validitas
(Ghozali, 2016: 52). Dengan kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel
2016: 53).
2. Reliabilitas
diuji dengan tingkat signifikansi 0,05. Analisis linear berganda digunakan untuk
mengukur pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk
Keterangan:
DAFTAR PUSTAKA
Boy Sulfianto Eko Prasetyo (2013) yang berjudul “Analisis Faktor yang
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi ( Study Pada
PT. Telkom dan PDAM di Pati)”.
Brejita Mamuaja, Maret 2016. Analisis Efektivitas Penerapan Sistem
Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Di Dinas
Pendapatan Kota Manado. (Journal EMBA Vol. 4)
balitribune.co.id(http://balitribune.co.id/content/14-pns-pemkab-gianyar-masing-
masing-divonis-setahun-penjara.diterbitkan pada 1 April 2016 14:51 ).
Dhermawati, 2013.Persepsi pegawai dinas sekabupatenbatang tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi kecurangan (fraud).
Devyanthi Syarif, SE., M.Ak“Analisis Pengaruh Pengendalian Intern Ketaatan
Pada Aturan Akuntansi Dan Asimetri Informasi Terhadap Kecendrungan
Kecurangan Akutansi Dengan Perilaku Tidak Etis Sebagai Variabel
Intervening”
Eka Prasetya Argarini, 2015. Pengaruh Kompensasi Terhadap Fraud Dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Nominal / Volume IV
Nomor 2 / Tahun 2015
Fauwzi. Mohammad Glifandi Hari. 2011. Analisis Pengaruh Keefektifan
Pengendalian Internal, Persepsi Kesesuain Kompensasi, Moralitas Manajem
terhadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.
Skripsi Universitas Diponogoro