Anda di halaman 1dari 6

Nama : I Gusti Agung Istri Windaryani

NIM : 1607532062

No Absen :

1. Karya Tulis (Skripsi) Fakultas Ekonomi dan Bisnis terdiri dari lima (5)
Bab. Outline dari tiap – tiap Bab tersebut adalah

Skripsi ini terdiri dari 5 bab yang saling berhubungan antara bab yang satu

dengan yang lain dan disusun secara terperinci serta sistematis. Gambaran umum

mengenai isi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan

Bab ini menjabarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II: Kajian Pustaka, Kerangka Konseptual dan Rumusan Hipotesis

Bab ini menjabarkan teori-teori penunjang terhadap masalah yang

diangkat dalam skripsi ini dan rumusan hipotesis.

BAB III: Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, lokasi dan obyek

penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan

sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode

pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV: Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menjabarkan gambaran umum Kantor Akuntan Publik,

deskripsi data hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V: Simpulan dan Saran


Bab ini menjabarkan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan

penelitian beserta saran-saran yang dianggap perlu bagi para peneliti

selanjutnya dan auditor di Kantor Akuntan Publik pada khususnya.


2. Topik riset, Isu Penelitian , Pokok Permasalahan,Tujuan Penelitian dan
Landasan Teori dari Penelitian

2.1 Topik Riset


Topik riset yang ingin saya teliti adalah mengenai Penghindaran Pajak
(Tax Avoidance)

2.2 Isu Penelitian


Beberapa pihak yang melakukan praktik penghindaran pajak, salah
satunya adalah PT. Coca-Cola Indonesia. PT. CCI diduga mengakali pajak di
tahun 2002-2006, Beban biaya yang besar menyebabkan penghasilan kena
pajak berkurang, sehingga setoran pajaknya pun mengecil. Sehingga
menimbulkan kekurangan pembayaran pajak kepada pemerintah senilai Rp.
49,24 milyar. Beban biaya itu adalah untuk iklan produk minuman dengan
total sebesar Rp. 566,84 milyar. (Adinda Ade Mustami. 2014. “Coca-Cola
Diduga Akali Pajak”. www.kompas.com. Diakses tanggal 23 Desember 2016).
Selain itu dirilis salah satu koran nasional terungkap bahwa salah satu orang
kaya Indonesia versi Majalah Forbes tersangkut dengan kasus HSBC Swiss
yang menghebohkan dunia terkait pada praktik penghindaran pajak. Tarif
pajak di Indonesia sudah diturunkan menjadi 25% pada tahun 2010. (Ekonomi
dan Bisnis. 2015. “Skandal SwissLeaks Guncang HSBC dan Dunia”.
www.theglobal-review.com. Diakses tanggal 23 Desember 2016).

2.3 Pokok Permasalahan


Pokok Permasalahan dari penelitian ini adalah :
1). Bagaimana pengaruh Good Corporate Governance pada Tax Avoidance?
2). Bagaimana pengaruh Ukuran Perusahaan pada Tax Avoidance?
3). Bagaimana pengaruh Leverage pada Tax Avoidance?
4). Bagaimana pengaruh Profitabilitas pada Tax Avoidance?

2.4 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan rumusan masalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :

1). Untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance pada Tax


Avoidance
2). Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan pada Tax Avoidance
3). Untuk mengetahui pengaruh Leverage pada Tax Avoidance
4). Untuk mengetahui pengaruh Provitabilitas pada Tax Avoidance

2.5 Landasan Teori Penelitian


2.5.1 Teori Agensi
Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham
(shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen dimana
pihak manajemen harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya
kepada pemegang saham. Teori keagenan adalah teori yang menjelaskan
hubungan antara agen sebagai pihak yang mengelola perusahaan dan
prinsipal sebagai pihak pemilik dimana kedua pihak terikat dalam kontrak.
Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai
sebuah kontrak dimana satu atau lebih (principal) menyewa orang lain
(agent) dengan tujuan melakukan beberapa jasa untuk kepentingan
principal dengan memberikan beberapa wewenang pembuatan keputusan
kepada agent.
2.5.2 Pajak
Menurut Soemitro (Mardiasmo,2008:1) pajak adalah iuran rakyat
pad akas negara berdasarkan undang – undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tidak mendapat jasa timbal balik secara langsung dapat
ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Dalam
Undang – Undang No. 28 tahun 2007, pajak adalah kontribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang – undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar – besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan Undang – Undang
No. 36 Tahun 2008 Pasal 2 ayat (1) salah satu subjek pajak adalah badan.
Perusahaan merupakan salah satu subjek pajak penyumbang terbesar
dalam penerimaan negara melalui pajak penghasilan badan. Tarif pajak
badan mulai tahun 2010 yang diatur dalam UU. No. 36 tahun 2008 pasal
17 ayat (2a) adalah sebesar 25% dari laba bersih kena pajak tanpa
pengurangan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
2.5.3 Tax Avoidance
Tax Avoidance adalah cara untuk menghindari pembayaran pajak
secara legal yang dilakukan oleh Wajib Pajak dengan cara mengurangi
jumlah pajak terutangnya tanpa melanggar peraturan perpajakan atau
dengan istilah lainnya mencari kelemahan peraturan (Hutagol,2007). Tax
avoidance memanfaatkan celah – celah yang terdapat dalam peraturan
perpajakan atau undang – undang yang terkait dengan perpajakan. Ada
tiga kategori tax avoidance yang disampaikan oleh komita urusan fiskal
Organization for Economic Cooperation And Development (OECD),
yaitu:
1). Adanya unsur artifisial, dimana berbagai pengaturan seolah – olah
terdapat di dalamnya, padahal tidak, dan ini dilakukan karena
ketiadaan faktor pajak.
2). Memanfaatkan loopholes undang – undang untuk menerapkan
ketentuan – ketentuan legal untuk berbagai tujuan, padahal bukan
itu yang sebetulnya dimaksudkan oleh prmbuat undang – undang.
3). Kerahasiaan juga sebagai bentuk skema ini, dimana umumnya para
konsultan menunjukkan alat atau cara untuk melakukan tax
avoidance dengan syarat wajib pajak menjaga kerahasiaan.
(Council of Excecutive Secretaries of Tax Organization,1991)

2.5.4 Good Corporate Governance

Forum for Corporate Governance in Indonesia atau FCGI (2001)


mendefinisika corporate governance sebagai perangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola)
perusahaan, pihak kreditur, pemerintah , karyawan serta para pemegang
kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak –
hak dan kewajiban mereka , sehingga menciptakan nilai tambah bagi
semua pihak yang berkepentingan. Nilai tambah yang dimaksud adalah
memberikan perlindungan efektif terhadap shareholders dalam
memperoleh kembali investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi.
Daftar Pustaka :

Dewi, Ni Luh Putu Puspita dan Naniek Noviari. 2017. Pengaruh, Ukuran
Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility,
pada Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 21(2)
ISSN: 2302-8556
FCGI.2001.Corporate Governace: Tata Kelola Perusahaan. Edisi
Ketiga.Jakarta.
Hutagol,J.2007.Perpajakan:Isu – Isu Kontemporer. Yogyakarta:Graha Ilmu
Jensen, Michael C., Meckling, William H. 1976. Theory of The Firm:
Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Dalam
Journal of Financial Economics, 3(4), pp: 305-360. Simon School,
University of Rochester.
Lestari, GA Widya. 2016. Pengaruh Corporate Governance ,Koneksi Politik,
Leverage, dan Retun on Asset terhadap Penghindaran Pajak. Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Mardiasmo.2008.Perpajakan.Edisi Revisi 2008.Yogyakarta:C.V. Andi Offset
Praditasari, Ni Koming Ayu dan Putu Ery Setiawan. 2017. Pengaruh Corporate
Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas pada Tax
Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 19(2) ISSN: 2302-
8556
Undang – Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.
Undang – Undang No. 36 Tahun 2008. Tarif pajak bagi wajib pajak badan.

Anda mungkin juga menyukai