Abstrak
Abstract
This present study was aimed at identifying the partial and simultaneous impact of
the effectiveness of the internal control, informational asymmetry and implementation of
the good governance on the tendency of accounting fraud. This study used the
quantitative approach. The data were collected using questionnaire. The data used were
the primary data. The study was conducted in 13 Departments (SKPD) in Bangli
Regency. The object of the study was the perception of the employees employed at the
accounting division in each department (SKPD) of the effectiveness of the internal
control, informational asymmetry and implementation of the good governance on the
tendency of the accounting fraud. The sample was determined using the purposive
sampling technique and included 64 employees. The data were analyzed using the
multiple linear analysis method processed using the SPSS program 19.0 for Windows.
The result of the study showed that (1) partially the effectiveness of the internal
control significantly negatively affected the accounting fraud, (2) partially the informational
asymmetrical significantly positively affected the accounting fraud, (3) partially the
implementation of the good governance significantly negatively contributed to the
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
accounting fraud, and (4) simultaneously the effectiveness of the internal control system,
the informational asymmetry, and the implementation good governance significantly
affected the tendency of the accounting fraud.
dimana salah satu pihak dari suatu sebesar Rp. 369,69 juta yang tidak melalui
transaksi memiliki informasi lebih banyak mekanisme pembiayaan daerah. Terdapat
atau lebih baik dibanding pihak lainnya. pula kasus korupsi yang menimpa mantan
Najahningrum (2013) menyatakan bahwa Bupati Bangli yaitu I Nengah Arnawa
apabila terjadi kesenjangan informasi berserta mantan sekretaris pribadinya
antara pihak pengguna dan pihak (sekpri) sekaligus sebagai bendahara
pengelola, maka akan membuka peluang pribadi Mantan Bupati, Cokorda Istri
bagi pihak pengelola dana untuk Tresna Dewi yang menjabat selama dua
melakukan kecurangan. Demikian pula, periode. Arnawa dan mantan sekretaris
bila terjadi asimetri informasi, agen bisa pribadinya itu diduga melakukan korupsi
membuat bias atau memanipulasi laporan dana bansos senilai Rp 1,395 miliar dari
keuangan sehingga dapat memperbaiki total dana bansos sebesar Rp 17 miliar
kompensasi dan reputasinya, serta rasio- pada tahun 2010 (infokorupsi.com: 2012).
rasio keuangan. Berdasarkan latar belakang tersebut,
Selain faktor asimetri informasi, peneliti tertarik untuk mengangkat judul
faktor lain yang dapat memicu terjadinya Pengaruh Efektivitas Pengendalian
kecurangan adalah implementasi good Internal, Asimetri Informasi dan
governance. Forum For Corporate Implementasi Good Governance Terhadap
Governance In Indonesia (FCGI) Kecenderungan Kecurangan (Fraud)
mendefinisikan Good Governance sebagai Akuntansi (Studi Empiris Pada SKPD di
seperangkat peraturan yang menetapkan Kabupaten Bangli).
hubungan antara pemegang saham, AICPA (American Institute of
pengurus, pihak kreditur, pemerintah, Certified Public Accountant) dalam Wilopo
karyawan serta para pemegang (2006) menjelaskan bahwa pengendalian
kepentingan intern dan ekstern lainnya internal sangat penting, antara lain untuk
sehubungan dengan hak – hak dan memberikan perlindungan bagi entitas
kewajiban mereka, atau dapat dikatakan terhadap kelemahan manusia serta untuk
sebagai suatu sitem yang mengarahkan mengurangi kemungkinan kesalahan dan
dan mengendalikan perusahaan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan.
(Ratnayani, 2014). Agar pengendalian internal dapat
Berdasarkan hasil audit BPK, berfungsi dengan baik maka diperlukan
banyak pemerintahan daerah yang belum elemen pengendalian internal. Untuk
menyajikan laporan keuangan secara mencapai pengelolaan keuangan negara
wajar. Berdasarkan ikhtisar hasil yang efektif efisien, transparan, dan
pemeriksaan semester I tahun 2013, BPK akuntabel, wajib dilakukan pengendalian
memberikan WTP atas 113 entitas, opini atas penyelenggaraan kegiatan
WDP atas 267 entitas, serta 31 entitas pemerintahan dengan menerapkan
mendapat opini TMP (bpk.go.id: 2013). elemen-elemen pengendalian internal. Hal
Berdasarkan fakta tersebut, maka ini di dukung oleh penelitian Artini (2014)
diketahui masih terdapat kelemahan yang menyatakan bahwa ada pengaruh
dalam kinerja pemerintah daerah serta yang negatif dan nyata (signifikan) secara
penyusunan laporan keuangan tersebut. parsial antara efektivitas pengendalian
Penelitian ini dilakukan pada SKPD di internal terhadap kecenderungan
Kabupaten Bangli karena masih terdapat kecurangan akuntansi yang berarti dengan
kelemahan-kelemahan pada organisasi peningkatan efektivitas pengendalian
ini. BPK menyatakan tidak memberikan internal akan menurunkan kecenderungan
pendapat (disclaimer) terhadap laporan kecurangan (fraud). Sehingga ditarik
keuangan Kabupaten Bangli karena BPK hipotesis sebagai berikut:
menemukan adanya keetidakpatuhan H1 : Efektivitas pengendalian internal
terhadap peraturan perundang-undangan berpengaruh signifikan negatif terhadap
dalam pengelolaan keuangan daerah kecenderungan kecurangan.
seperti ditemukan adanya penerimaan Menurut Martono dan Agus (2008)
kembali dana bergulir pada Dinas dalam Farahmita (2011), manajer sebagai
Pertanian Perkebunan dan Perhutanan pengelola yang mengetahui informasi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
perusahaan terkadang tidak memberikan fraud. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu
sinyal mengenai kondisi perusahaan yang Ratnayani (2014) yang menyatakan
sesungguhnya kepada pemilik. Sementara bahwa implementasi good governance
pemilik atau para pemegang saham berpengaruh negatif terhadap fraud yang
mempunyai informasi yang lebih sedikit berarti dengan adanya peningkatan good
dibandingkan manajer karena tidak governance akan menurunkan
mempunyai kontak langsung dengan kecenderungan kecurangan (fraud).
perusahaan, sehingga mereka tidak Sehingga ditarik hipotesis sebagai berikut:
mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan H3 : Implementasi Good Governance
yang terjadi. Kondisi seperti inilah yang berpengaruh signifikan negatif terhadap
menyebabkan terjadinya asimetri kecenderungan kecurangan (fraud)
informasi, yaitu kondisi dimana salah satu akuntansi.
pihak dari suatu transaksi memiliki American Institute of Certified Public
informasi lebih banyak atau lebih baik Accountant (AICPA) dalam Wilopo (2006),
dibanding pihak lainnya. Penelitian Anik untuk mencapai pengelolaan keuangan
Fatun Najahningrum (2013) yang negara yang efektif efisien, transparan,
menyatakan bahwa ada pengaruh yang dan akuntabel, wajib dilakukan
positif dan nyata (signifikan) secara parsial pengendalian atas penyelenggaraan
antara asimetri informasi terhadap kegiatan pemerintahan dengan
kecenderungan kecurangan (fraud) menerapkan elemen-elemen
akuntansi yang berarti dengan adanya pengendalian internal. Asimetri informasi
peningkatan asimetri informasi maka akan adalah suatu kondisi dimana terjadi
meningkatkan pula kecenderungan ketidakseimbangan yang dimiliki oleh
kecurangan (fraud). Sehingga ditarik agen dan principal yang disebabkan
hipotesis sebagai berikut: karena distribusi informasi yang tidak
H2 : Asimetri informasi berpengaruh sama antara kedua belah pihak
signifikan positif terhadap kecenderungan (Kurniawan, 2012). Menurut FCGI (Forum
kecurangan (fraud) akuntansi. for Corporate Governance in Indonesia),
Menurut Bank Dunia (1992) dalam Good governance lebih menekankan
Rosjidi (2010), Good Governance adalah kepada proses, sistem, prosedur,
sistem pemerintahan yang handal, peraturan yang formal ataupun informal
pelayanan publik yang efesien, serta yang menata suatu organisasi dimana
pemerintah yang akuntabel terhadap aturan main yang ada harus diterapkan
publik. Good Governance merupakan dan ditaati.
penyelenggaraan pemerintah yang dicita- H4 : Efektivitas Pengendalian
citakan oleh setiap Negara. Internal, Asimetri Informasi dan
Penyelenggaraan good governance Implementasi Good Governance
berlandaskan pada tiga prinsip dasar yaitu berpengaruh signifikan terhadap
Transparansi, Akuntanbilitas dan Kecenderungan Kecurangan (Fraud)
Partisipasi. Transparansi menyangkut Akuntansi.
keterbukaan dalam manajemen
pemerintahan, manajemen lingkungan, METODE
ekonomi, sosial dan politik. Partisipasi Penelitian ini menggunakan
berkaitan dengan pengambilan keputusan pendekatan kuantitatif, dimana
yang demokratis, pengakuan HAM, pengumpulan data dilakukan melalui
kebebasan mengemukakan pendapat dan kuesioner dan akan dianalisis
mengakomodasi aspirasi masyarakat. menggunakan bantuan program SPSS.
Sementara akuntabilitas berkaitan dengan Penelitian ini menggunakan jenis data
pertanggungjawaban keberhasilan atau primer yang bersumber dari jawaban
kegagalan kepada pemberi amanah terkait responden yang dikumpulkan oleh peneliti.
kinerja pelaksanaan kegiatan pemerintah. Populasi dalam penelitian ini adalah
Dengan diterapkannya ketiga prinsip good 13 Dinas pada SKPD di Kabupaten Bangli.
governance secara optimal maka peluang Sementara responden penelitian adalah
dapat meminimalisir peluang terjadinya kepala sub bagian keuangan dan pegawai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
Dari hasil uji yang dalam tabel 1 dilakukan dengan menggunakan regresi
menunjukkan bahwa masih-masing linear berganda. Dimana dalam analisis
variabel memiliki nilai tolerance diatas 0,1 melibatkan lebih dari satu variabel bebas.
dan nilai VIF dibawah 10 sehingga dapat Hasil analisis ditunjukkan pada tabel di
disimpulkan regresi terbebas dari gejala bawah ini.
multikolonieritas. Pengujian hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6,116 3,005 2,036 ,046