Anda di halaman 1dari 12

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL,


ASIMETRI INFORMASI DAN IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE
TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI
(STUDI EMPIRIS PADA SKPD DI KABUPATEN BANGLI)
1Putu Rita Saftarini, 2Gede Adi Yuniarta, 3Ni Kadek Sinarwati

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia.

e-mail: saftarini.itha@gmail.com, gdadi_ak@yahoo.co.id,


kadeksinar20@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas pengendalian


internal, asimetri informasi dan implementasi good governance terhadap kecenderungan
kecurangan (fraud) secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
menggunakan instrumen kuesioner. Penelitian ini menggunakan jenis data data primer.
Penelitian dilakukan di 13 Dinas pada SKPD Kabupaten Bangli. Obyek penelitian adalah
pada persepsi pegawai bagian akuntansi/keuangan pada setiap SKPD mengenai
efektivitas pengendalian internal, asimetri informasi dan implementasi good governance
terhadap kecenderungan kecurangan (fraud). Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 64 orang.
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda
yang diolah dengan menggunakan program SPSS 19.0 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) secara parsial efektivitas pengendalian
internal berpengaruh signifikan negatif terhadap fraud, (2) asimetri informasi secara
parsial berpengaruh signifikan positif terhadap fraud, (3) implementasi good governance
secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap fraud dan (4) secara simultan
efektivitas sistem pengendalian internal, asimetri informasi dan implementasi good
governance berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan (fraud)
akuntansi.

Kata kunci: pengendalian internal, asimetri informasi, good governance, fraud

Abstract

This present study was aimed at identifying the partial and simultaneous impact of
the effectiveness of the internal control, informational asymmetry and implementation of
the good governance on the tendency of accounting fraud. This study used the
quantitative approach. The data were collected using questionnaire. The data used were
the primary data. The study was conducted in 13 Departments (SKPD) in Bangli
Regency. The object of the study was the perception of the employees employed at the
accounting division in each department (SKPD) of the effectiveness of the internal
control, informational asymmetry and implementation of the good governance on the
tendency of the accounting fraud. The sample was determined using the purposive
sampling technique and included 64 employees. The data were analyzed using the
multiple linear analysis method processed using the SPSS program 19.0 for Windows.
The result of the study showed that (1) partially the effectiveness of the internal
control significantly negatively affected the accounting fraud, (2) partially the informational
asymmetrical significantly positively affected the accounting fraud, (3) partially the
implementation of the good governance significantly negatively contributed to the
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

accounting fraud, and (4) simultaneously the effectiveness of the internal control system,
the informational asymmetry, and the implementation good governance significantly
affected the tendency of the accounting fraud.

Keywords: internal control, informational asymmetry, good governance, fraud

PENDAHULUAN Ikatan Akuntan Indonesia (2001)


Bastian (2010) menyatakan bahwa mendefinisikan kecurangan sebagai: (1)
dalam beberapa tahun terakhir ini, salah saji yang timbul dari kecurangan
masyarakat Indonesia mengalami dalam pelaporan keuangan yaitu salah saji
perubahan yang cukup mendasar dan atau penghilangan secara sengaja jumlah
besar mengenai meningkatnya keinginan atau pengungkapan dalam laporan
akan akuntabilitas dan transparansi kinerja keuangan untuk mengelabuhi pemakai
terhadap pengelolaan sektor publik. laporan keuangan, (2) salah saji yang
Perlawanan terhadap budaya manipulasi timbul dari perlakuan tidak semestinya
baru saja dimulai dengan berakhirnya era terhadap aktiva (seringkali disebut dengan
pemerintahan yang mengutamakan penyalahgunaan atau penggelapan)
stabiltas. Istilah reformasi adalah cetusan berkaitan dengan pencurian aktiva entitas
untuk mendudukkan kembali yang berakibat laporan keuangan tidak
keseimbangan pembangunan fisik dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
pembangunan nilai. Akibatnya, reformasi yang berlaku umum di Indonesia.
menjadi lebih menekankan pembangunan Menurut Suprajadi (2009) dalam
nilai yang diungkap dalam good Najahningrum (2013), kecurangan (fraud)
governance. Ungkapan pemerintah yang akan dilakukan jika ada kesempatan
bersih dapat diinterpretasikan sebagai dimana seseorang harus memiliki akses
perwujudan indikator kejujuran terhadap aset atau memiliki wewenang
pemerintah. Selama dua puluh tahun yang untuk mengatur prosedur pengendalian
lalu, kejujuran pemerintah lebih diartikan yang memperkenankan dilakukannya
sebagai stabilitas pemerintah sedangkan skema kecurangan. Jabatan, tanggung
di masa reformasi, kejujuran diartikan jawab, maupun otorisasi memberikan
sebagai pemerintah yang bersih. peluang untuk terlaksananya kecurangan.
Akibatnya mekanisme manipulasi yang American Institute of Certified Public
dipraktekkan di masa lalu harus diganti Accountant (AICPA) dalam Wilopo (2006)
dengan mekanisme transparansi Bastian menjelaskan bahwa pengendalian internal
(2010). sangat penting, antara lain untuk
James A. Hall (2009) mendefinisikan memberikan perlindungan bagi entitas
kecurangan (fraud) sebagai suatu terhadap kelemahan manusia serta untuk
tindakan penipuan yang disengaja mengurangi kemungkinan kesalahan dan
dilakukan yang menimbulkan kerugian tindakan yang tidak sesuai dengan aturan.
pihak lain dan memberikan keuntungan Agar pengendalian internal dapat
bagi pelaku kecurangan dan atau berfungsi dengan baik maka diperlukan
kelompoknya. Menurut teori Fraud elemen pengendalian internal. Untuk
Triangle yang dikutip dalam Najahningrum mencapai pengelolaan keuangan negara
(2013) menyatakan bahwa pada dasarnya yang efektif efisien, transparan, dan
kecurangan atau fraud terjadi karena akuntabel, wajib dilakukan pengendalian
adanya tekanan (pressure), peluang atas penyelenggaraan kegiatan
(opportunity) serta rasionalitas pemerintahan dengan menerapkan
(razionalization). Sementara itu, terdapat elemen-elemen pengendalian internal.
tiga jenis kecurangan (fraud) sebagaimana Selain peningkatan efektivitas sistem
dikutip dari Amrizal (2004) yakni penyalah pengendalian faktor lain yang dapat
gunaan asset (assets misappropriation), mempengaruhi terjadinya kecurangan
kecurangan laporan keuangan (fraud (fraud) adalah asimetri informasi. Menurut
statement) dan korupsi (corruption). Martono dan Agus (2008) dalam Faramita
(2011) asimetri informasi, yaitu kondisi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

dimana salah satu pihak dari suatu sebesar Rp. 369,69 juta yang tidak melalui
transaksi memiliki informasi lebih banyak mekanisme pembiayaan daerah. Terdapat
atau lebih baik dibanding pihak lainnya. pula kasus korupsi yang menimpa mantan
Najahningrum (2013) menyatakan bahwa Bupati Bangli yaitu I Nengah Arnawa
apabila terjadi kesenjangan informasi berserta mantan sekretaris pribadinya
antara pihak pengguna dan pihak (sekpri) sekaligus sebagai bendahara
pengelola, maka akan membuka peluang pribadi Mantan Bupati, Cokorda Istri
bagi pihak pengelola dana untuk Tresna Dewi yang menjabat selama dua
melakukan kecurangan. Demikian pula, periode. Arnawa dan mantan sekretaris
bila terjadi asimetri informasi, agen bisa pribadinya itu diduga melakukan korupsi
membuat bias atau memanipulasi laporan dana bansos senilai Rp 1,395 miliar dari
keuangan sehingga dapat memperbaiki total dana bansos sebesar Rp 17 miliar
kompensasi dan reputasinya, serta rasio- pada tahun 2010 (infokorupsi.com: 2012).
rasio keuangan. Berdasarkan latar belakang tersebut,
Selain faktor asimetri informasi, peneliti tertarik untuk mengangkat judul
faktor lain yang dapat memicu terjadinya Pengaruh Efektivitas Pengendalian
kecurangan adalah implementasi good Internal, Asimetri Informasi dan
governance. Forum For Corporate Implementasi Good Governance Terhadap
Governance In Indonesia (FCGI) Kecenderungan Kecurangan (Fraud)
mendefinisikan Good Governance sebagai Akuntansi (Studi Empiris Pada SKPD di
seperangkat peraturan yang menetapkan Kabupaten Bangli).
hubungan antara pemegang saham, AICPA (American Institute of
pengurus, pihak kreditur, pemerintah, Certified Public Accountant) dalam Wilopo
karyawan serta para pemegang (2006) menjelaskan bahwa pengendalian
kepentingan intern dan ekstern lainnya internal sangat penting, antara lain untuk
sehubungan dengan hak – hak dan memberikan perlindungan bagi entitas
kewajiban mereka, atau dapat dikatakan terhadap kelemahan manusia serta untuk
sebagai suatu sitem yang mengarahkan mengurangi kemungkinan kesalahan dan
dan mengendalikan perusahaan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan.
(Ratnayani, 2014). Agar pengendalian internal dapat
Berdasarkan hasil audit BPK, berfungsi dengan baik maka diperlukan
banyak pemerintahan daerah yang belum elemen pengendalian internal. Untuk
menyajikan laporan keuangan secara mencapai pengelolaan keuangan negara
wajar. Berdasarkan ikhtisar hasil yang efektif efisien, transparan, dan
pemeriksaan semester I tahun 2013, BPK akuntabel, wajib dilakukan pengendalian
memberikan WTP atas 113 entitas, opini atas penyelenggaraan kegiatan
WDP atas 267 entitas, serta 31 entitas pemerintahan dengan menerapkan
mendapat opini TMP (bpk.go.id: 2013). elemen-elemen pengendalian internal. Hal
Berdasarkan fakta tersebut, maka ini di dukung oleh penelitian Artini (2014)
diketahui masih terdapat kelemahan yang menyatakan bahwa ada pengaruh
dalam kinerja pemerintah daerah serta yang negatif dan nyata (signifikan) secara
penyusunan laporan keuangan tersebut. parsial antara efektivitas pengendalian
Penelitian ini dilakukan pada SKPD di internal terhadap kecenderungan
Kabupaten Bangli karena masih terdapat kecurangan akuntansi yang berarti dengan
kelemahan-kelemahan pada organisasi peningkatan efektivitas pengendalian
ini. BPK menyatakan tidak memberikan internal akan menurunkan kecenderungan
pendapat (disclaimer) terhadap laporan kecurangan (fraud). Sehingga ditarik
keuangan Kabupaten Bangli karena BPK hipotesis sebagai berikut:
menemukan adanya keetidakpatuhan H1 : Efektivitas pengendalian internal
terhadap peraturan perundang-undangan berpengaruh signifikan negatif terhadap
dalam pengelolaan keuangan daerah kecenderungan kecurangan.
seperti ditemukan adanya penerimaan Menurut Martono dan Agus (2008)
kembali dana bergulir pada Dinas dalam Farahmita (2011), manajer sebagai
Pertanian Perkebunan dan Perhutanan pengelola yang mengetahui informasi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

perusahaan terkadang tidak memberikan fraud. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu
sinyal mengenai kondisi perusahaan yang Ratnayani (2014) yang menyatakan
sesungguhnya kepada pemilik. Sementara bahwa implementasi good governance
pemilik atau para pemegang saham berpengaruh negatif terhadap fraud yang
mempunyai informasi yang lebih sedikit berarti dengan adanya peningkatan good
dibandingkan manajer karena tidak governance akan menurunkan
mempunyai kontak langsung dengan kecenderungan kecurangan (fraud).
perusahaan, sehingga mereka tidak Sehingga ditarik hipotesis sebagai berikut:
mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan H3 : Implementasi Good Governance
yang terjadi. Kondisi seperti inilah yang berpengaruh signifikan negatif terhadap
menyebabkan terjadinya asimetri kecenderungan kecurangan (fraud)
informasi, yaitu kondisi dimana salah satu akuntansi.
pihak dari suatu transaksi memiliki American Institute of Certified Public
informasi lebih banyak atau lebih baik Accountant (AICPA) dalam Wilopo (2006),
dibanding pihak lainnya. Penelitian Anik untuk mencapai pengelolaan keuangan
Fatun Najahningrum (2013) yang negara yang efektif efisien, transparan,
menyatakan bahwa ada pengaruh yang dan akuntabel, wajib dilakukan
positif dan nyata (signifikan) secara parsial pengendalian atas penyelenggaraan
antara asimetri informasi terhadap kegiatan pemerintahan dengan
kecenderungan kecurangan (fraud) menerapkan elemen-elemen
akuntansi yang berarti dengan adanya pengendalian internal. Asimetri informasi
peningkatan asimetri informasi maka akan adalah suatu kondisi dimana terjadi
meningkatkan pula kecenderungan ketidakseimbangan yang dimiliki oleh
kecurangan (fraud). Sehingga ditarik agen dan principal yang disebabkan
hipotesis sebagai berikut: karena distribusi informasi yang tidak
H2 : Asimetri informasi berpengaruh sama antara kedua belah pihak
signifikan positif terhadap kecenderungan (Kurniawan, 2012). Menurut FCGI (Forum
kecurangan (fraud) akuntansi. for Corporate Governance in Indonesia),
Menurut Bank Dunia (1992) dalam Good governance lebih menekankan
Rosjidi (2010), Good Governance adalah kepada proses, sistem, prosedur,
sistem pemerintahan yang handal, peraturan yang formal ataupun informal
pelayanan publik yang efesien, serta yang menata suatu organisasi dimana
pemerintah yang akuntabel terhadap aturan main yang ada harus diterapkan
publik. Good Governance merupakan dan ditaati.
penyelenggaraan pemerintah yang dicita- H4 : Efektivitas Pengendalian
citakan oleh setiap Negara. Internal, Asimetri Informasi dan
Penyelenggaraan good governance Implementasi Good Governance
berlandaskan pada tiga prinsip dasar yaitu berpengaruh signifikan terhadap
Transparansi, Akuntanbilitas dan Kecenderungan Kecurangan (Fraud)
Partisipasi. Transparansi menyangkut Akuntansi.
keterbukaan dalam manajemen
pemerintahan, manajemen lingkungan, METODE
ekonomi, sosial dan politik. Partisipasi Penelitian ini menggunakan
berkaitan dengan pengambilan keputusan pendekatan kuantitatif, dimana
yang demokratis, pengakuan HAM, pengumpulan data dilakukan melalui
kebebasan mengemukakan pendapat dan kuesioner dan akan dianalisis
mengakomodasi aspirasi masyarakat. menggunakan bantuan program SPSS.
Sementara akuntabilitas berkaitan dengan Penelitian ini menggunakan jenis data
pertanggungjawaban keberhasilan atau primer yang bersumber dari jawaban
kegagalan kepada pemberi amanah terkait responden yang dikumpulkan oleh peneliti.
kinerja pelaksanaan kegiatan pemerintah. Populasi dalam penelitian ini adalah
Dengan diterapkannya ketiga prinsip good 13 Dinas pada SKPD di Kabupaten Bangli.
governance secara optimal maka peluang Sementara responden penelitian adalah
dapat meminimalisir peluang terjadinya kepala sub bagian keuangan dan pegawai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

bagian keuangan/akuntansi pada 13 Dinas dari uji instrument validitas diperoleh


pada SKPD di Kabupaten Bangli. Teknik bahwa nilai Pearson Correlation untuk
pengambilan sampel dalam penelitian ini setiap butir pernyataan lebih besar dari
menggunakan teknik purposive sampling. 0,2108 sehingga dapat dinyatakan valid.
Jumlah populasi yang memenuhi kriteria Hasil dari uji instrument realibilitas dilihat
adalah sebanyak 94 orang dan jumlah dari nilai Cronbach’s Alpha masing-masing
sampel adalah sebanyak 76 orang. variabel. Nilai Cronbach’s Alpha yang
Instrument penelitian yang diperoleh untuk variabel efektivitas
digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian intern adalah 0,779, untuk
kuisioner yang akan disebar kepada Asimetri informasi 0,613, untuk variabel
responden. Setiap pertanyaan pada good governance 0,765, dan untuk
kuesioner akan disediakan lima alternatif variabel fraud 0,715. Karena seluruh
jawaban yaitu (5) sangat setuju, (4) setuju, variabel mempunyai nilai Cronbach’s
(3) kurang setuju, (2) tidak setuju dan (1) Alpha>0,60 maka data dinyatakan reliable.
sangat tidak setuju. Butir pernyataan Normalitas data dilihat dari uji plot
kuesioner untuk variabel efektivitas pada gambar 1.
pengendalian internal dan fraud
menggunakan instrument penelitian yang
dikembangkan oleh Artini (2014), variabel
asimetri informasi menggunakan
instrument penelitian yang dikembangkan
oleh Najahningrum (2013) sementara
untuk variabel implementasi good
governance menggunakan instrument
penelitian yang dikembangkan oleh
Ratnayani (2014).
Uji kualitas data yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi pengujian
validitas dan pengujian reliabilitas.
Sebelum data dianalisis lebih lanjut
dengan analisis linear berganda, terlebih
dahulu data akan diuji dengan uji asumsi
klasik yaitu uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas dan uji normalitas. Gambar 1 uji normalitas data
Metode analisis menggunakan analisis Sumber: data diolah, 2015.
regresi linear berganda yaitu uji t dan
koefisien determinasi (R2). Uji hipotesis Dari hasil uji normalitas diagonal
menggunakan analisis regresi berganda dan mengikuti arah garis diagonal atau
yang digunakan untuk melihat pengaruh grafik histogramnya hal ini menunjukkan
beberapa variabel independen terhadap bahwa data berdistribusi normal, maka
variabel dependen. model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Nilai signifikansi untuk masing-
HASIL DAN PEMBAHASAN masing variabel pada uji
Jumlah kuesioner yang disebar Heteroskedastiditas adalah 0,472 untuk
dalam penelitian ini adalah sebanyak 76 variabel pengendalian internal, o,935
buah yang merupakan sampel pada untuk variabel asimetri informasi, dan
penelitian ini, Sedangkan kuesioner yang 0,433 untuk variabel good governance.
kembali dan memenuhi syarat untuk Karena nilai signifikan untuk masing-
diolah adalah sebanyak 64 buah. masing variabel lebih besar dari alpha 5%
Untuk memenuhi validitas, maka (α>0,05) maka dapat disimpulkan tidak
syarat minimum suatu kuesioner dikatan terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji
valid adalah jika korelasi antara butir asumsi klasik untuk uji multikolonieritas
dengan skor totalnya positif dan lebih ditunjukkan pada tabel 1 dibawah ini.
besar dari Rtabel (R hitung>0,2108). Hasil
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

Tabel 1. Hasil Uji Multikolonieritas


Coefficientsa
Model Unstandardi Standardi Collinearity
zed Coefficients zed Coefficients Statistics
Std S Tol V
B . Error Beta t ig. erance IF
1 (Constant) 6 3,0 2 ,
,116 05 ,036 046
Efektivitas - ,04 -,168 - , ,99 1
Pengendalian Internal ,085 0 2,104 040 7 ,003
Asimetri , ,08 ,735 9 , ,99 1
Informasi 818 9 ,167 000 0 ,011
Implementasi - ,01 -,170 - , ,98 1
Good Governance ,041 9 2,121 038 8 ,012
a. Dependent Variable: Fraud
Sumber : data diolah,2015

Dari hasil uji yang dalam tabel 1 dilakukan dengan menggunakan regresi
menunjukkan bahwa masih-masing linear berganda. Dimana dalam analisis
variabel memiliki nilai tolerance diatas 0,1 melibatkan lebih dari satu variabel bebas.
dan nilai VIF dibawah 10 sehingga dapat Hasil analisis ditunjukkan pada tabel di
disimpulkan regresi terbebas dari gejala bawah ini.
multikolonieritas. Pengujian hipotesis

Tabel 2. Hasil uji koefisien determinasi (R2)


Model Summary
Model R Adjusted R Std. Error of the
R Square Square Estimate
dimensio 1 ,78 ,61 ,599 ,974
n0 6a 8
a. Predictors: (Constant), Implementasi Good Governance , Efektivitas Pengendalian
Internal , Asimetri Informasi
Sumber : data diolah, 2015

Berdasarkan data tersebut diperoleh 1,537 maka model regresi layak


R sebesar 0,786. Hal ini menunjukkan digunakan.
bahwa hubungan X terhadap Y Dari tabel 3 diketahui persamaan
mempunyai hubungan yang signifikan. regresi linear berganda adalah Y = 6,116 -
Dalam penelitian ini karena variabel bebas 0,085X1 + 0,818X2 – 0,041X3. Dari
yang digunakan lebih dari dua variabel, persamaan tersebut diperoleh bahwa
maka digunakan R square sebesar 0,349 koefisien variabel independen yaitu
yang menjabarkan pengaruh variabel variabel pengendalian intern dan good
independen terhadap variabel dependen. governance benilai negatif yang berarti
Variabel dependen mampu dijelaskan oleh ada pengaruh negatif variabel independen
variabel independen sebesar 61,8% dan pengendalian intern dan good governance
sisanya (100%-61,8% = 38,9%) dijelaskan terhadap variabel dependen (kecurangan).
oleh faktor lain yang tidak diikutsertakan Uji t dilakukan untuk mengetahui
dalam penelitian ini. Pada penelitian ini seberapa besar pengaruh variabel
nilai Standar Error of the Estimate (SEE) independen terhadap variabel dependen
diperoleh sebesar 0,974. Nilai ini lebih secara parsial. Pada tabel 3 diperoleh nilai
kecil dari standar deviasi variabel Y yaitu signifikansi 0,040 lebih kecil dari 0,05 dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

nilai thitung untuk variabel efektivitas Dari persamaan regresi menunjukkan


pengendalian intern sebesar adalah 2,104 koefisien asimetri informasi bernilai positif
lebih besar dari ttabel yaitu 1,671 yang yang berarti terdapat pengaruh positif
artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Dari antara ketaatan aturan akuntansi terhadap
persamaan regresi menunjukkan koefisien fraud. Hasil uji t untuk variabel good
efektifitas sistem pengendalian intern governance diperoleh nilai signifikansi
bernilai negatif yang berarti ada pengaruh 0,038 lebih kecil dari 0,05 dengan nilai
negatif (berlawanan arah) antara thitung 2,121 lebih besar dari 0,671 yang
efektifitas sistem pengendalian intern artinya H0 ditolak dan H3 diterima. Dari
dengan fraud. Variabel asimetri informasi persamaan regresi menunjukkan koefisien
menunjukkan nilai signifikasi 0,00 lebih persepsi good governace bernilai negatif
kecil dari 0,05 dengan nilai thitung sebesar yang berarti ada pengaruh negatif antara
9,167 lebih besar dari ttabel yaitu 1,671 good governance terhadap fraud.
yang artinya H0 ditolak dan H2 diterima.

Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Model
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6,116 3,005 2,036 ,046

Efektivitas -,085 ,040 -,168 -2,104 ,040


Pengendalian Internal

Asimetri Informasi ,818 ,089 ,735 9,167 ,000


Implementasi Good -,041 ,019 -,170 -2,121 ,038
Governance

a. Dependent Variable: Fraud


Sumber: data diolah, 2015

Tabel 4. Hasil Uji F


ANOVAb
Model Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
1 Regre 91,977 3 30,659 32, ,000a
ssion 340
Resid 56,882 60
ual ,948
Total 148,859 63
a. Predictors: (Constant), Implementasi Good Governance , Efektivitas Pengendalian Internal ,
Asimetri Informasi
b. Dependent Variable: Fraud
Sumber: data diolah 2015

Berdasarkan hasil uji F governance berpengaruh signifikan


menunjukan nilai Fhitung sebesar 32,340 terhadap kecenderungan kecurangan
lebih besar dari Ftabel sebesar 2,75 dengan (fraud) akuntansi pada SKPD Kabupaten
signifikansi = 0,000<α = 0,05. Hal ini Bangli. Hasil uji F ditunjukkan oleh tabel 4
berarti efektivitas pengendalian internal, di atas.
asimetri informasi dan implementasi good
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

PEMBAHASAN dilakukan oleh organisasi guna


Pengaruh Efektivitas Sistem memberikan keyakinan yang cukup akan
Pengendalian Intern Terhadap Fraud tercapainya tujuan perusahaan
Hasil uji statistik pada tabel 3 (Ratnayani, 2014). Meskipun terdapat
menunjukkan hasil bahwa H0 ditolak dan perbedaan unsure pengendalian intern
hipotesis pertama (H1) diterima yaitu yang diterapkan pada setiap organisasi,
efektifitas pengendalian internal namun pada dasarnya pengendalian
berpengaruh signifikan negatif terhadap intern diberlakukan dengan tujuan yang
fraud. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sama yaitu untuk melindungi kekayaan
thitung untuk variabel efektifitas perusahaan. Teori Tunggal sebagaimana
pengendalian internal (X1) adalah dikutip dalam Ratnayani (2014)
(2,104>1,671) dan signifikansi menyatakan bahwa perusahaan-
(0,040<0,05). Nilai negatif menunjukkan perusahaan yang melaksanakan
pengaruh yang berlawanan arah yang pengendalian intern dalam perusahaan
artinya bahwa semakin tinggi efektiktifitas tentu akan membantu mereka dengan
sistem pengendalian intern maka semakin mudah mengecek kecurangan yang
rendah fraud (kecurangan) pada SKPD di terjadi, dan pada akhirnya akan mudah
Kabupaten Bangli. AICPA (American mendeteksi kecurangan secara dini.
Institute of Certified Public Accountant) Dalam organisasi sektor publik
dalam Wilopo (2006) menjelaskan bahwa utamanya pemerintah, penegakan regulasi
pengendalian internal sangat penting, merupakan salah satu pilar yang penting.
antara lain untuk memberikan Pengendalian internal selain untuk
perlindungan bagi entitas terhadap melindungi kekayaan organisasi juga
kelemahan manusia serta untuk bertujuan untuk memastikan tegaknya
mengurangi kemungkinan kesalahan dan peraturan yang berlaku. Sehingga dapat
tindakan yang tidak sesuai dengan aturan. disimpulkan bahwa secara parsial terdapat
Agar pengendalian internal dapat pengaruh negatif efektivitas pengendalian
berfungsi dengan baik maka diperlukan intern terhadap kecurangan (fraud) di
elemen pengendalian internal. Hal ini Kabupaten Bangli.
didukung dengan teori yang dikemukan
James A. Hall (2009) yang menyatakan Pengaruh Ketaatan Asimetri Informasi
bahwa pada dasarnya pengendalian Terhadap Fraud
internal dalam suatu organisasi bertujuan Hasil uji statistik pada tabel 3
untuk memastikan seluruh elemen dalam menunjukkan hasil bahwa hipotesis kedua
organisasi bekerja sesuai dengan aturan (H2) diterima yaitu simetri informasi
dan tanggungjawabnya yang sesuai. berpengaruh signifikan negatif terhadap
Pengendalian internal juga bertujuan fraud. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung
untuk memastikan bahwa tujuan untuk variabel asimetri informasi (X2)
organisasi bisa dicapai secara tepat. adalah 9,167 lebih besar dari ttabel yaitu
Hal ini didukung dari hasil penelitian 1,671. Selain itu, nilai signifikansi variabel
yang dilakukan oleh Najahningrum (2013) asimetri informasi adalah sebesar 0,00
yang menyatakan bahwa efektifitas sistem lebih kecil dari 0,05. Sehingga hipotesis
pengendalian intern berpengaruh negatif kedua dalam penelitian ini di terima. Nilai
terhadap kecenderungan kecurangan positif menunjukkan pengaruh yang
(fraud). Artinya semakin tinggi efektivitas searah artinya semakin tinggi tingkat
sistem pengendalian internal maka asimetri informasi maka semakin tinggi
semakin rendah kecurangan (fraud) yang pula fraud (kecurangan) pada SKPD di
terjadi. Penelitian sebelumnya yang Kabupaten Bangli.
dilakukan oleh Fauwzi (2011) juga Menurut Najahningrum (2013),
memperoleh hasil yang sama bahwa Asimetri informasi merupakan suatu
pengendalian intern berpengaruh negative keadaan dimana pihak dalam perusahaan
terhadap kecurangan. Pengendalian intern mengetahui informasi yang lebih baik
merupakan serangkaian kegiatan yang dibandingkan pihak luar perusahaan
(stakeholder). Jika terjadi kesenjangan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

informasi antara pihak pengguna dan Ratnayani (2013) yang menyatakan


pihak pengelola, maka akan membuka bahwa implementasi good governance
peluang bagi pihak pengelola dana untuk berpengaruh signifikan negatif terhadap
melakukan kecurangan. Pada dasarnya fraud. Good governance merupakan
kecurangan terjadi jika ada peluang bagi pedoman pelaksanaan sistem organisasi
pihak-pihak yang ingin melakukan ideal yang diidamkan oleh semua
kecurangan. organisasi. Tujuan diterapkannya prinsip
Asimetri informasi terjadi ketika good governance menurut Peraturan
hanya pihak internal instansi yang Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
mengerti lika-liku pembuatan laporan Negara Nomor : PER/15/M.PAN/2008
keuangan dan hanya pihak internal tentang Pedoman Umum Reformasi
instansi yang mengetahui isi dan angka Birokrasi Menteri Negara Pendayagunaan
yang sebenarnya dari laporan keuangan Aparatur Negara adalah birokrasi yang
yang disusun (Najahningrum,2013). bersih, transparan, melayani masyarakat,
Kesenjangan informasi antara pihak akuntabel, efektif dan efesien. Hal ini
pengelola dan pihak pemakai berkaitan karena semakin tinggi penerapan good
dengan pembuatan laporan keuangan governance pada SKPD maka akan
instansi publik. Hal ini dikarenakan menurunkan kesempatan (opportunity)
kurangnya transparansi atau keterbukaan untuk melakukan kecurangan. Khairandy
antara pihak pengelola keuangan dan (2007) yang dikutip dalam Ratnayani
pihak masyarakat untuk memperoleh (2014) menyatakan bahwa manajemen
informasi tersebut. tidak cukup hanya memastikan bahwa
Hal ini didukung dari hasil penelitian proses pengelolaan manajemen berjalan
Aranta (2013) yang membuktikan bahwa dengan efisien. Diperlukan instrument
asimetri informasi berpengaruh signifikan baru, yaitu Good Governance untuk
dan positif terhadap kecenderungan memastikan bahwa manajemen berjalan
kecurangan akuntansi serta penelitian dengan baik. Hasil penelitian Fitriatil
Najahningrum (2013) yang menunjukkan Husna (2008) menyatakan bahwa
bahwa terdapat pengaruh yang positif implementasi Good Corporate
antara asimetri informasi terhadap Governance berpengaruh terhadap fraud.
kecenderungan kecurangan (fraud). Hal ini karena penerapan good corporate
Artinya semakin tinggi tingkat asimetri governance menyebabkan manajemen
informasi maka akan semakin meningkat perusahaan menjadi lebih fokus dan lebih
pula peluang untuk terjadinya tindak jelas dalam pembagian tugas,
kecurangan (fraud). tanggungjawab dan pengawasannya.
United Nation Development Program
Pengaruh Implementasi Good (UNDP) mengemukakan bahwa
Governance Terhadap Fraud. karakteristik atau prinsip-prinsip yang
Hasil analisis statistik pada tabel 3 dikembangkan dala Tata Kelola
menunujukkan bahwa hipotesis keempat Pemerintah yang Baik (Good Government
(H4) yaitu implementasi Good Governance Governance) adalah partisipasi
berpengaruh signifikan negatif terhadap masyarakat, tegaknya supremasi hukum,
fraud diterima. Hal ini ditunjukkan dari nilai transparansi, berkeadilan, daya tanggap,
thitung untuk variabel implementasi good berorientasi konsesus, efektivitas dan
governance (X4) adalah (2,121>1,671) dan efesiensi, akuntabilitas, visi strategis dan
signifikansi (0,038<0,05). Dengan saling keterkaitan. SKPD sebagai cermin
demikian hipotesis keempat pada kinerja pemerintah daerah dituntut untuk
penelitian ini diterima. Semakin baik tetap menjalankan dan meningkatkan
implementasi good governance maka implementasi good governace untuk
semakin rendah fraud atau tindakan menekan sedini mungkin kecurangan-
kecurangan pada SKPD di Kabupaten kecurangan yang terjadi. Sehingga dapat
Bangli. disimpulkan bahwa good governance
Hasil penelitian ini senada dengan berpengaruh signifikan negatif terhadap
hasil penelitian Najahningrum (2013) dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

kecurangan akuntansi (fraud) di peningkatan efektivitas pengendalian dan


kabupaten Bangli. implementasi good governance, faktor
lainnya adalah asimetri informasi.
Pengaruh Efektivitas Pengendalian Agency Teory sebagaimana dikutip
intern, Asimetri Informasi dan dalam Kusumastuti (2012) menyatakan
Implementasi Good Governance bahwa pada dasarnya kontrak yang terjadi
Terhadap Fraud. antara pemilik (Principal) dan Manajemen
Berdasarkan hasil analisis statistik (agent) berkaitan dengan pendelegasian
ditemukan bahwa hipotesis keempat (H4) wewenang dari pemilik kepada
yaitu pengaruh Efektivitas Pengendalian manajemen. Terdapat tiga asumsi dalam
Internal, Asimetri Informasi dan teori agency yaitu asumsi tentang sifat
Implementasi Good Governance manusia, asumsi keorganisasian dan
berpengaruh signifikan terhadap asumsi informasi. Asumsi sifat manusia
Kecenderungan Kecurangan (Fraud) menekankan bahwa manusia memiliki
Akuntansi yang ditunjukan dari hasil uji F. sifat mementingkan diri sendiri (self-
Dari hasil uji F dapatdilihat bahwa interest), manusia pada hakikatnya
Fhitung>Ftabel yaitu 32,340>2,75 dengan memiliki daya fikir terbatas mengenai
signifikansi lebih kecil daripada nilai persepsi masa mendatang (bounded
signifikan yang ditetapkan (0,000<0,05), rationality) dan manusia selalu
maka H4 diterima artinya Efektivitas menghindari resiko (risk averse). Asumsi
Pengendalian Internal, Asimetri Informasi keorganisasian adalah adanya konflik
dan Implementasi Good Governance antar anggota organisasi, efesiensi
berpengaruh signifikan terhadap sebagai kriteria efektivitas dan adanya
Kecenderungan Kecurangan (Fraud) asimetri informasi antara principal dan
Akuntansi pada SKPD di Kabupaten agent. Asumsi informasi adalah bahwa
Bangli. informasi sebagai barang komoditi yang
Teori Tunggal (2010) yang dapat diperjualbelikan. Moralitas dari
sebagaimana dikutip dalam Ratnayani karyawan berpengaruh terhadap
(2014) menyatakan bahwa terdapat kecurangan dalam laporan keuangan.
beberapa faktor yang dapat meminimalisir Dengan menyalahgunakan jabatan yang
kecurangan yaitu membangun struktur telah diberikan (tidak berprilaku sesuai
pengendalian intern yang baik, dengan pedomannya) dan keserakahan
mengefektifkan sistem pengendalian, merupakan faktor pemicu kecurangan.
meningkatkan kultur organisasi yang Menurut Najahningrum (2013),
dapat dilakukan dengan asimetri informasi merupakan keadaan
mengimplementasikan prinsip-prinsip dimana pihak dalam perusahaan
Good Corporate Governance, mengetahui informasi yang lebih baik
mengefektifkan fungsi internal audit. dibanding pihak luar perusahaan
Tingginya tingkat penerapan pengendalian (stakeholder). Jika terjadi kesenjangan
intern dan implementasi good governance informasi antara pihak pengguna dan
yang diikuti informasi yang transparan pihak pengelola, maka akan membuka
maka akan dapat mencegah terjadinya peluang bagi pihak pengelola dana untuk
kecurangan. melakukan kecurangan. kecurangan
Hasil penelitian ini didukung oleh akuntansi. Kecurangan akan dilakukan jika
penelitian yang dilakukan oleh ada kesempatan dimana seseorang harus
Najahningrum (2013) yang menyatakan memiliki akses terhadap aset atau untuk
bahwa efektivitas pengendalian internal meminimalisir peluang atau kesempatan
berpengaruh terhadap kacenderungan seseorang untuk melakukan kecurangan
kecurangan akuntansi. Hasil penelitian maka diperlukan pengendalian internal
Ratnayani (2014) juga menyatakan bahwa yang efektif, menekan terjadinya asimetri
pengendalian intern dan implementasi informasi dan memaksimalkan
good governance berpengaruh terhadap implementasi good governance.Dari
kecenderungan kecurangan akuntansi. penjelasan di atas maka dapat
Selain faktor eksternal berupa disimpulkan bahwa perubahan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

kecenderungan kecurangan (fraud) agar kinerja pemerintah semakin baik


akuntansi yang terjadi dipengaruhi oleh serta transparansi dan akuntabilitas
tinggi rendahnya efektivitas pengendalian pengelolaan keuangan dapat ditingkatkan.
internal, asimetri informasi dan Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk
implementasi Good Governance. menggunakan responden yang lebih
banyak karena responden dalam
SIMPULAN DAN SARAN penelitian ini baru mencakup dinas. Selain
Simpulan itu, peneliti selanjutnya dapat
Berdasarkan hasil penelitian dan mengembangkan penelitian dengan
teori serta penilitian terdahulu yang telah menambah variabel lain seperti moralitas,
dipaparkan maka diperoleh kesimpulan kesesuaian kompensasi, penegakan
sebagai berikut: (1) Efektivitas peraturan, budaya organisasi, gaya
Pengendalian Internal secara parsial kepemimpinan dan audit internal.
berpengaruh signifikan negatif terhadap
kecenderungan kecurangan (fraud)
akuntansi pada SKPD di Kabupaten DAFTAR PUSTAKA
Bangli. Hal ini berarti semakin tinggi
tingkat efektivitas sistem pengendalian
Amrizal, 2004. Pencegahan dan
intern maka semakin rendah (fraud)
Pendeteksian Kecurangan oleh
kecurangan yang terjadi. (2) Asimetri
Internal Auditor, tersedia di: http://
Informasi secara parsial berpengaruh
www.bpkp.go.id/unit/ investigasi /
signifikan positif. terhadap
cegah_deteksi.pdf, [diakses pada15
kecenderungan kecurangan (fraud)
Februari 2015].
akuntansi pada SKPD di Kabupaten
Bangli. Hal ini berarti semakin tinggi Anonim. 2012. Koruptor Bansos Bangli
tingkat asimetri informasi maka tinggi Dihukum 6 Tahun, tersedia di:
fraud (kecurangan ) yang terjadi. (3) http://infokorupsi.com/id/korupsi.php
Implementasi Good Governance secara ?ac=10221&l=koruptor-bansos-
parsial berpengaruh signifikan negatif bangli-dihukum-6-tahun, [diunduh
terhadap kecenderungan kecurangan tanggal 9 Desember 2014].
(fraud) akuntansi pada SKPD di
Kabupaten Bangli. Hal ini berarti semakin Aranta, Petra Zulia. 2013. Pengaruh
tinggi penerapan good governance maka Moralitas Aparat dan Asimetri
semakin rendah kecurangan akuntansi Informasi terhadap
(fraud) yang terjadi. (4) Secara simultan
Kecederungan Kecurangan
efektivitas pengendalian internal, asimetri
informasi dan good governance Akuntansi (Studi Empiris
berpengaruh signifikan terhadap Pemerintahan Kota Sawahlunto).
kecenderungan kecurangan (fraud) Skripsi. Universitas Negeri
akuntansi pada SKPD Kabupaten Bangli. Padang, Padang.

Saran Artini, Eka Ari. 2014. Pengaruh Budaya


Bagi SKPD di Kabupaten Bangli, Etis Organisasi dan Efektivitas
peningkatan efektivitas sistem Pengendalian Internal terhadap
pengendalian Internal perlu dilakukan. Hal Kecenderungan Kecurangan
ini karena pengendalian internal Akuntansi pada Satuan Kerja
merupakan salah satu cara untuk Perangkat Daerah (SKPD)
memastikan bahwa semua komponen Kabupaten Jembrana. Skripsi.
organisasi telah bekerja sesuai tugas dan Universitas Pendidikan Ganesha,
tanggungjawabnya masing-masing. Perlu Singaraja.
ditingkatkan pemisahan tugas sehingga
dapat mempermudah pengawasan. Badan Pemeriksa Keuangan. 2013.
Pemahaman dan implementasi prinsip- Penyerahan Hasil Pemeriksaan BPK
prisip good governance perlu ditingkatkan Semester I Tahun 2013 kepada DPD
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1(Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

RI, tersedia di: Akuntansi dengan Perilaku Tidak


http://www.bpk.go.id/news/penyerah Etis Sebagai Variabel Intervening.
an-hasil-pemeriksaan-bpk-semester- Skripsi. Universitas Diponegoro,
i-tahun-2013-kepada-dpd-ri, [diakses Semarang.
pada tanggal 9 Desember 2014].
Najahningrum, Anik Fatun. 2013. Faktor-
Bastian, Indra, 2010. Akuntansi Sektor Faktor Yang Mempengaruhi
Publik Suatu Pengantar, Edisi 3. Kecenderungan Kecurangan
Yogyakarta: Erlangga. (Fraud): Persepsi Pegawai Dinas
Provinsi DIY. Skripsi. Universitas
Faramita, Desy. 2011. Analisis Pengaruh Negeri Semarang, Semarang
Asimetri Informasi terhadap
Kebijakan Deviden pada Perusahaan Ratnayani, Ayu. 2014. Pengaruh
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Pengendalian Intern Kas dan
Periode 2002-2009. Skripsi. Implementasi Good Governance
Universitas Diponegoro, Semarang. terhadap Fraud (Studi Empiris di
SKPD Kabupaten Buleleng. Skripsi.
Fauwzi. Mohammad Glifandi Hari. 2011. Universitas Pendidikan Ganesha,
Analisis Pengaruh Keefektifan Singaraja.
Pengendalian Internal, Persepsi
Rosjidi. 2010. Akuntansi Sektor Publik
Kesesuain Kompensasi, Moralitas
Pemerintah (Kerangka, Standar dan
Manajem terhadap Perilaku Tidak
Metode). Jakarta: Salemba Empat.
Etis dan Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi. Skripsi.
Suprajadi, Lusy. 2009. Teori Kecurangan,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Fraud Awareness dan Metodologi
untuk Mendeteksi Kecurangan
FCGI. 2006. Definition Of Good Corporate
Pelaporan Keuangan. Bandung:
Governance, tersedia di:
Jurnal Bina Ekonomi Vol. 12, Nomor
http://www.fcgi.or.id, [diakses pada
2. Universitas Katolik Parahyangan.
tanggal 5 Maret 2015].
UNDP. 2008. Human Development
Hall, James A. 2009. Sistem Informasi Indices: A Statistical Update 2008,
Akuntansi, Buku 1 Edisi 4. Jakarta: tersedia di: http://hdr.undp.org,
Salemba Empat. [diakses tanggal 10 Februari 2015].
Husna, Fitriatil. 2008. Pengaruh Wilopo 2006. Analisis Faktor-Faktor yang
Penerapan Pengendalian Intern Kas Berpengaruh terhadap
dan Implementasi Good Corporate Kecenderungan Kecurangan
Governance Terhadap Kecurangan Akuntansi: Studi pada Perusahaan
(Studi Empiris Pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha Milik
BUMN di Kota Padang). Skripsi. Negara di Indonesia. Simposium
Universitas Negeri Padang, Padang. Nasional Akuntansi 9 Padang.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar
Profesional Akuntan Publik. Jakarta:
Salemba Empat.

Kurniawan, Ardeno. 2012. Audit Internal,


Nilai Tambah Bagi Organisasi.
Yogyakarta: BPFE UGM.

Kusumastuti, Nur Ratri. Analisis Faktor-


Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Kecenderungan Kecurangan

Anda mungkin juga menyukai