Oleh:
DENPASAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
kepada para krama desa dalam menunjang taraf hidup mereka dalam aspek
LPD di Bali juga tidak terlepas dari adanya permasalahan yang dialami
(fraud).
penipuan atau kekeliruan yang dibuat oleh seseorang atau badan yang
manfaat yang tidak baik kepada individu, entitas atau pihak lainnya.
(fraud) dijelaskan pada fraud triangle theory dimana tekanan, peluang dan
yang terjadi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Parmini
& Dewi (2021) dan Dewi (2019) yang menyatakan bahwa sistem
Sistem pengendalian internal yang baik juga tidak dapat berdiri lebih baik
agency yakni pihak manajemen didalam LPD dan pihak pemakai principal
yang berlebih juga memberikan dampak terhadap budaya yang ada dalam
suatu organisasi. Hal tersebut dapat dilihat dari nyamannya para karyawan
yang bekerja secara aktif dengan karakteristik budaya yang mereka terapkan
Juta (https://www.balipuspanews.com).
Kecamatan Buleleng”.
1.2Rumusan Masalah
Buleleng?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang
Buleleng
Buleleng.
1.4Manfaat Penelitian
manfaat meliputi:
1) Manfaat Teoritis
selanjutnya.
2) Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan,
informasi serta edukasi yang lebih luas bagi berbagai pihak yang
KAJIAN PUSTAKA
terdapat tiga kondisi yang selalu hadir saat terjadi kecurangan laporan
1) Tekanan (Pressure)
kecurangan terjadi. Hal yang paling menonjol di sini adalah dalam hal
et al., 2020).
3) Rasionalisasi (Rasionalitation)
sesuatu yang lebih (posisi, gaji, promosi) karena telah lama mengabdi
kepentingan inilah yang merupakan inti dari agency theory. Namun untuk
keagenan yang terdapat dalam hubungan prinsipal dan agen, yaitu pilihan
buruk (adverse selection atau negative selection) dan Bencana moral (moral
saat prinsipal tidak mengetahui kemampuan agen, oleh karena itu prinsipal
dapat membuat yang buruk mengenai agen. Bencana moral (moral hazard)
terjadi saat kontrak yang sudah disetujui oleh prinsipal dan agen, namun
terjdi.
kompensasi keuangan yang semakin besar, dalam hal ini, manajer yang
agensi ini, manajer adalah pihak pengurus LPD dan pemegang saham adalah
yang diperoleh maka akan membuka peluang terjadinya kecurangan. Hal ini
atau entitas atau pihak lainnya. Fraud (kecurangan) menjadi akar dari
permasalahan moral, etika, mental, tata nilai dan cara berfikir yang
baik dari dalam atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan
pihak lainnya.
maka dapat disimpulkan bahwa fraud merupakan segala hal yang dapat
dari orang lain, dengan saran yang salah atau pemaksaan kebenaran, dan
mencangkup semua cara yang tidak terduga, penuh siasat atau tersembunyi,
dan setiap cara yang tidak wajar sehingga menyebabkan orang lain tertipu
atau menderita kerugian. Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)
1) Korupsi (Corruption)
Jenis fraud ini merupakan jenis yang paling sulit dideteksi karena
kesadaran akan tata kelola yang lebih baik sehingga faktor integritasnya
penerimaan yang tidak sah atau legal, dan pemerasan secara ekonomi.
direksi entitas, manajemen dan personil lainnya, yang mana dilakukan untuk
ada
1) Lingkungan pengendalian
terhadap aspek lainnya yang ada dalam perusahaan tersebut, aspek yang
2) Penaksiran risiko
3) Aktivitas pengendalian
pengendalian telah ada dan bahwa risiko sudah tepat dikelola. Aktivitas
5) Pemantauan
2.1.5Moralitas Individu
Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang
berkenaan dengan baik dan buruk. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia,
moral berarti ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,
Dalam penelitian Juliantari, et al., (2020) orang yang memiliki level tinggi
mempengaruhi aspek kepentingan yang lebih luas dan universal yang akan
pribadi.
buruknya perilaku manusia. Bidang penelitian etika tidak bisa lepas dari
moral yang dimiliki seseorang. Teori perkembangan moral adalah salah satu
yang mengamati dasar individu melakukan tindakan. Salah satu yang sering
tindakan mereka jika mereka berada pada masalah moral yang sama juga
sedang belajar di sini. Teori ini menyatakan bahwa penalaran moral adalah
dasar dari etika perilaku dan memiliki enam tahap perkembangan yang
dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yakni: (1) Tingkat Pra-
dan yang terakhir (3) Tingkat Pasca-Konvensional yang terdiri dari orientasi
2.1.6Asimetri Informasi
adalah manifestasi dari teori keagenan. Dalam teori ini, agen adalah orang
informasi daripada prinsipal. Maka dari itu ada kemungkinan agen akan
perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan (Pujayani &
Dewi, 2021). Jika terjadi kesenjangan informasi antara pihak pengguna dan
pihak pengelola, maka akan membuka peluang bagi pihak pengelola dana
yang ada merupakan inti permasalahan yang ada dari asimetri informasi
yang telah dijelaskan dalam teori agensi yang dicetuskan oleh Jensen &
Meckling.
yang dilakukan oleh Juliantari, et al., (2020) dan Pujayani & Dewi (2021)
mendukung pernyataan tersebut. Dengan tingginya tingkat Asimetri
(tabung).
2.1.7Tekanan
al., (2008), dalam penelitian Wati dan Yuniasih (2021) menyatakan bahwa
langsung. Hal ini terjadi karena adanya sifat serakah, keinginan untuk
tekanan keuangan.
2.1.8Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah kebiasaan yang dibuat dalam suatu
yang positif juga dalam diri seorang anggota dalam organisasi. Budaya
berinteraksi satu sama lain dan dengan pemangku kepentingan. Oleh karena
Hubungan antara Manusia dan budaya adalah dua faktor yang saling
akuntansi.
sebanyak empat variabel. Perbedaan penelitian ini juga terletak pada lokasi
penelitian.
kedua penelitian terletak pada lokasi penelitian dimana pada penelitian yang
Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Lyana dan Sujana (2021)
yang dilakukan oleh Lyana dan Sujana (2021) yakni terletak pada
dan Edy (2021) variabel independen yang digunakan sebanyak tiga variabel.
kecurangan akuntansi.
Penelitian ini menggunakan 70 LPD sebagai sampel yang akan diteliti. Hasil
dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Juliantari, et al., (2020) ialah
yakni pengendalian internal dan asimetri serta satu variabel dependen yang
pengambilan sampel.
Kecurangan Akuntansi.
akuntansi.
Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Lastrini (2018)
penelitian.
peluang, rasionalisasi, dan nilai etika serta 1 (satu) variabel dependen yakni
menggunakan dua variabel independen yang sama yakni tekanan serta satu
akuntansi. Perbedaan penelitian kali ini terletak pada lokasi dan objek
penelitian.
para individu yang terdapat dalam sebuah lembaga merupakan sesuatu hal
tinggi yang dimiliki suatu anggota atau individu juga dapat meminimalisir
(agen) dengan pihak pemakai (principal). Hal ini terjadi dikarenakan sikap
kesesuaian capaian yang harus segera dilakukan yang dialami oleh para
Tekanan yang dimaksud dapat berupa tekanan terkait pekerjaan yang harus
budaya tidak etis dengan sistem pengendalian internal yang kurang baik
serta rendahnya level moral yang dimiliki dapat memicu tekanan bagi para
yang tidak sehat dijadikan sebagai pedoman oleh seluruh elemen dalam
kurang etis juga tercipta seiring berjalan sikap, norma/aturan, dan perilaku
yang dianggap tidak benar berdasarkan moral dan hukum yang dianggap
benar. Budaya organisasi yang sehat dapat memicu para anggota untuk tidak
sebagai berikut:
Gambar 3.1
Pembahasan
Gambar 3.2
Model Penelitian
Efektivitas Pengendalian
Internal (X1) H1 (-)
Moralitas Individu (X2) H2 (-)
Kecendrungan
Asimetri Informasi (X3) H3 (+) Kecurangan (Fraud)
Akuntansi (Y)
Tekanan (X4) H4 (+)
kecurangan (fraud) akuntansi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prastika & Yenni (2018),
Pujayani & Dewi (2021), dan Suryandari, et al., (2019). Penelitian yang
(Fraud) Akuntansi
jawab sebagai sikap yang baik (Wijaya, 2021). Moralitas individu yang
atau level penalaran moral yang digunakan oleh individu terhadap perilaku
etis yang dijalankan. Seseorang yang memiliki level moralitas yang baik
bahwa tidak semua individu memiliki level moral yang sama. Hal ini bisa
mengakibatkan lahirnya moral yang kurang baik pada setiap individu. Moral
yang kurang baik tersebut yang nantinya memicu terjadinya suatu tindakan
penyimpangan.
(fraud) akuntansi. Seseorang yang memiliki level moral yang tinggi dan
baik cenderung mampu memilah perbuatan yang baik dan tidak baik serta
mampu mengetahui dari dampak yang akan ditimbulkan dari hasil perbuatan
tersebut. Adanya moralitas yang berkualitas mampu meminimalisir suatu
(Fraud) Akuntansi
2022). Hal ini terjadi dikarenakan ketidaksesuaian data yang diterima antara
pihak pengelola dengan pihak publik. Dalam hal ini pihak pengelola yang
dimaksud ialah pihak manajemen atau pengelola LPD itu sendiri dan pihak
publik atau pengguna informasi ialah warga di desa pakraman tersebut. Hal
serta jaminan informasi yang didapat di antara kedua belah pihak yang akan
permasalahan yang ada dari asimetri informasi yang telah dijelaskan dalam
yang ada dalam suatu perusahaan, akan membuka peluang lebih besar
Akuntansi
akuntansi seperti dalam fraud hexagon theory yang baru di gagas oleh
yang ada dapat bersumber dari berbagai macam hal, seperti tekanan
finansial pada karyawan tersebut terlepas benar atau tidaknya tugas yang
Suryandari, et al., (2019) dan Said, et al., (2017) yang meynatakan bahwa
cara yang ada. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan
(Fraud) Akuntansi
(Fraud) Akuntansi
yang dianut oleh setiap anggota dapat menggambarkan perilaku etis atau
Budaya organisasi yang dipercaya adalah suatu pola perilaku yang tercermin
dan diterima oleh moral serta dinilai benar secara hukum yang menjadi
Hal tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan Udayani & Maria
METODE PENELITIAN
Adanya potensi tersebut sangat disayangkan apabila peran LPD yang dirasa
sangat merugikan para desa krama selaku nasabah hingga ratusan bahkan
puluhan miliar rupiah. Maka dari itu peneliti memiliki ketertarikan untuk
tentang sesuatu hal obyektif, valid, dan reliabel tentang sesuatu hal. Objek
penelitian pada penelitian ini adalah para karyawan LPD Se- Kecamatan
LPD.
4.3Identifikasi Variabel
4.3.1Variabel Dependen
2) Moralitas Individu
3) Asimetri Informasi
4) Tekanan (X4)
5) Budaya Organisasi(X5).
Operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek
atau kegiatan yang memilki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2018:68). Variabel yang dapat digunakan dalam penelitian ini antara lain:
adalah suatu tindakan penipuan yang dilakukan secara sengaja dan tidak
benar sehingga dapat merugikan pihak lainnya. Menurut Sari (2021), dalam
untuk dirinya sndiri atau sekelompok orang lain. Hal ini justru menjadi
sebuah kerugian besar bagi suatu instansi apabila terdapat suatu tindakan
masyarakat, sanski terhadap hukum serta norma adat yang berlaku, maupun
dalam penelitian Dewi (2021) dan diukur dengan skala Likert 1-5
sebagai berikut:
penghilangan peristiwa
prosedur yang disusun secara sistematis, memiliki variasi dan tujuan utama
1) Lingkungan pengendalian
2) Manajamen risiko
4) Aktivitas pengendalian
Juliantari, et al., (2020) orang yang memiliki level tinggi moralitasnya akan
orang yang memiliki level moralitas yang rendah. Dengan tingginya tingkat
yang lebih luas dan universal yang akan memberi kebermanfaatan daripada
penalaran moral tersebut dapat dijadikan titik acuan sebagai hasil keputusan
sebagai berikut:
1) Pra-Conventional
2) Conventional
3) Post-Conventional
yang terjadi di dalam suatu kelembagaan. Pada penelitian Pujayani & Dewi
secara langsung maupun tidak langsung terhadap instansi atau wadah dari
Hasnawati & Nuryatno (2020) dan diukur dengan skala Likert 1-5
4.4.5 Tekanan
Tekanan menjadi salah satu alasan bagi manajemen dan pegawai lainnya
yang tidak realistik dari pihak manajemen kepada pegawainya atau pemilik
bahwa tekanan internal adalah tekanan yang berasal dari dalam diri
al., (2017) dan diukur dengan skala Likert 1-5 menggunakan indikator
1) Tekanan keuangan
3) Kebiasaan buruk
indikator yang dikembangkan dalam penelitian Dewi & Maulana (2021) dan
sebagai berikut:
1) Data Kuantitatif
digunakan dalam penelitian ini berupa nilai skor skala likert 1-5 yang
mewakili jawaban atas pertanyaan yang diberikan dari kuesioner yang
2) Data Kualitatif
Buleleng
1) Data Primer
2) Data Sekunder
4.6.1Populasi
Populasi adalah satu kesatuan individu atau subjek pada wilayah dan
4.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
yaitu bagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Dalam
adalah 16 LPD yang masih aktif di Kecamatan buleleng dengan jumlah total
Tabel 4.1
No Nama LPD
1 LPD Desa Adat Alapsari
2 LPD Desa Adat Alasangker
3 LPD Desa Adat Banyuasri
4 LPD Desa Adat Banyuning
5 LPD Desa Adat Beratan Samayaji
6 LPD Desa Adat Buleleng
7 LPD Desa Adat Kalibubuk
8 LPD Desa Adat Nagasepeha
9 LPD Desa Adat Padang Keling
10 LPD Desa Adat Pemaron
11 LPD Desa Adat Penarukan
12 LPD Desa Adat Penglatan
13 LPD Desa Adat Petandakan
14 LPD Desa Adat Poh Bergong
15 LPD Desa Adat Sari Mekar
16 LPD Desa Adat Tukad Mungga
Sumber: LPLPD Provinsi Bali 2022
4.7 Metode Pengumpulan Data
4.7.1 Kuesisoner
(STS), Skor 2: Tidak Setuju (TS), Skor 3: Netral, Skor 4: Setuju (S), Skor 5:
4.7.2 Dokumentasi
ini
4.8Teknik Analisis Data
yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, dan
atau mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan
program SPSS for windows sebagai alat untuk menguji data tersebut.
4.8.2Uji Instrumen
1) Uji Validitas. Uji ini digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Bagi item yang tidak valid maka akan dikeluarkan dari
valid.
reliabilitas menurut Sekaran (2017), kurang dari 0,6 tidak reliabel, 0,6 –
berganda, karena model regresi yang baik adalah model yang lolos dari
1) Uji Normalitas
signifikan 5%. Jika nilai Sig ≥ 0,05 maka dikatakan distribusi normal.
2) Uji Heteroskedastisitas
dari uji tersebut terhadap α sebesar 5%. Apabila signifikansi lebih dari
3) Uji Multikolinieritas.
tolerance value adalah > 0,10 atau nilai VIF<10. Jika tolerance value
dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10, maka terjadi multikolinieritas
4.8.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Keterangan:
Akuntansi X4 = Tekanan
1) Uji F
secara serentak dengan dua atau lebih objek sebagai pembanding. Uji
uji.
N −1
Adjusted R square (R2) = 1-(1-R2) ¿
K −1
Keterangan:
N = Banyaknya observasi
bernilai negatif ketika nilai R square terlalu kecil sedangkan rasio antara
3) Analisis Uji T
dan variabel Y secara parsial atau dapat dikatakan uji t pada dasarnya
berikut:
DAFTRA PUSTAKA
KUESIONER PENELITIAN
Yth. Bapak/Ibu
Karyawan Lembaga Perkredita Desa (LPD) se-Kecamatan Buleleng,
Kabupaten Buleleng
di tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir (Skripsi) sebagai salah satu syarat.
Mendapat gelar sarjama (S1), maka dengan ini saya:
Nama : Gede Pratama Putera Wikananda
Prodi/Fakultas : Akuntansi / Fakultas Ekonomi dan Bisnis
NIM : 1902622010022
Universitas : Mahasaraswati Denpasar
Bermaksud untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Efektivitas
Pengendalian Internal, Moralitas Individu, Asimetri Informasi, Tekanan,
Serta Budaya Organisasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud)
Akuntansi Di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) se-Kecamatan Buleleng”.
Besar harapan saya agar Bapak/Ibu dapat membantu mengisi kuesioner ini secara
benar, lengkap, dan jelas. Tujuan penelitian ini Hanyalah semata-mata untuk
tujuan ilmiah, data yang terkumpul nantinya akan Dianalisis dan segala identitas
beserta jawaban yang anda berikan dijaga Kerahasiaannya. Atas kerjasama dan
kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan Terimakasih.
Hormat saya,
Peneliti
B. Petunjuk Pengisian
1. Sebelum menjawab setiap pernyataan, mohon dibaca terlebih dahulu dengan
baik dan benar.
2. Dalam mengisi kuesioner mohon untuk mengisi seluruh pernyataannya karena
sangat dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
3. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda centang (✓) pada salah satu
Jawaban yang paling sesuai menurut anda.
4. Penilaian dilakukan Berdasarkan skala sebagai berikut 1 - 5 yang memiliki
Makna sebagai berikut:
STS = Sangat tidak setuju dengan nilai 1
TS = Tidak setuju dengan nilai 2
N = Netral dengan nilai 3
S = Setuju dengan nilai 4
SS = Sangat setuju dengan nilai 5
5. Setelah melakukan pengisian, mohon Bapak/Ibu mengembalikan kepada Yang
menyerahkan kuesioner.
6. Atas perhatian dan waktu yang Bapak/Ibu berikan saya ucapkan Terimakasih.
KUESISONER
NO Pertanyaan STS TS N SS
Lingkungan Pengandalian
Di instansi tempat saya bekerja,
1 telah ada pemisahan wewenang
dan tanggung jawab yang jelas.
Aktivitas Pengendalian
Di instansi tempat saya bekerja,
jika laporan keuangan perlu segera
2 diterbitkan, maka transaksi
otorisasi harus dilaksanakan dan
bukti pendukung harus disertakan
Di instansi tempat saya
bekerja,selalu dilakukan evaluasi
3 terhadap kinerja yang dilakukan
seluruh karyawan ditempat saya
bekerja
Manajemen Risiko
Di instansi tempat saya bekerja,
mekanisme pelaporan yang ada
kurang memadai menimbulkan
4 risiko bagi organisasi dan
komunikasi saluran tersedia untuk
perubahan dalam penyampaian
layanan
Informasi & Komunuikasi
Di tempat saya bekerja, Informasi
5 mengalir dengan bebas tanpa
gangguan apapun
Pemantauan & Mionitoring
Di instansi tempat saya bekerja
aturan diterapkan untuk
pemantauan dan evaluasi kegiatan
6 operasional untuk menilai
penerapan pengendalian internal
(misalnya: tingkat keamanan uang
tunai, persediaan dll.)
Sumber: Wangombe (2017)
MORALITAS INDIVIDU
NO Pertanyaan STS TS N SS
Pra-Conventional
Pimpinan akuntansi di LPD
tempat saya tetap menyusun
7 Laporan Keuangan seperti periode
yang lalu agar kinerjanya bagus
dan terlihat baik
Pimpinan Akuntansi di LPD
tempat saya menyelesaikan
Laporan Keuangan seperti
8
keadaan sebenarnya, karena
pemimpin takut terkena sanksi
Undang-undang
Conventional
Pimpinan Akuntansi dan
Pelaporan di LPD tempat saya
9 tetap menyelesaikan Laporan
Keuangan seperti periode yang
lalu untuk kepentingannya
Pimpinan Akuntansi dan
Pelaporan di LPD tempat saya
tetap menyelesaikan Laporan
Keuangan seperti kondisi yang
10 sebenarnya demi
mempertimbangkan prinsip
kesejahteraan masyarakat serta
tidak ingin merugikan instansi dan
pemerintah
Post-Conventional
Pimpinan Akuntansi di LPD
11 tempat saya memberikan bonus
pada staff karena telah patuh
Pimpinan Akuntansi di LPD
tempat saya menyusun Laporan
12 Keuangan seperti periode yang
lalu, karena menjadi hal wajar
pada instansi
Sumber: Wijaya (2021)
ASIMETRI INFORMASI
NO Pertanyaan STS TS N S SS
Informasi laporan keuangan
Di instansi tempat saya bekerja,
untuk pekerjaan akuntansi,
hanya pihak internal institusi
yang mengetahui semua
13
informasi yang berkaitan
dengan transaksi perusahaan
yang memiliki dampak
keuangan.
Pemaparan laporan keuangan
Di instansi tempat saya bekerja,
hanya pihak internal institusi
yang memahami keseluruhan
14 hubungan antara data transaksi
keuangan dan proses
penyusunan pernyataan
keuangan.
Pihak yang berkaitan dengan laporan keuangan
Di instansi tempat saya bekerja,
hanya pihak internal institusi
yang mengetahui dan
15
memahami isi dan angka
laporan keuangan lengkap yang
sepenuhnya tercapai
Hanya pihak internal institusi
16 yang memahami detail
pelaporan keuangan.
Penanggung jawab laporan keuangan
Hanya pihak internal institusi
yang mengetahui faktor-faktor
17
yang mempengaruhi kegiatan
penyusunan laporan keuangan.
Ruang lingkup laporan keuangan
Hanya pihak internal institusi
yang mengetahui isi dan angka
18
sebenarnya dari laporan
keuangan yang disiapkan
Sumber: Hasnawati & Nuryatno (2020)
TEKANAN
NO Pertanyaan STS TS N S SS
Tekanan yang berhubungan dengan pekerjaan
Dalam tempat saya bekerja,
19 tekanan pekerjaan saya cukup
tinggi
Dalam suatu waktu saya memiliki
20 beberapa pekerjaan yang harus
dilakukan secara simultan
Saya mengalami tekanan
21
pekerjaan secara terus-menerus
Tekanan keuangan
Saya bertanggung jawab penuh
22 untuk menghidupi keluarga saya
secra finansial
Saya sering menunda
pembayaran hutang (baik jangka
23
panjang maupun jangka pendek)
karena tidak memiliki uang
Kebiasaan buruk
Dalam kondisi tertentu, saya
terpaksa harus melakukan
24
pekerjaan yang bertentangan
dengan hati nurani
Saya dipaksa mengerjakan
25 pekerjaan saya yang tidak sesuai
dengan kondisi sebenarnya
Perusahaan akan memberikan
26 sanski apabila terdapat karyawan
yang memiliki kinerja buruk
Sumber: Said, et al., (2017)
BUDAYA ORGANISASI
NO Pertanyaan STS TS N S SS
Model Peran yang Visible
Pada tempat saya bekerja,
27 perilaku atasan dijadikan
panutan
Komunikasi harapan-harapan etis
Pada tempat saya bekerja, telah
diterapkan kode etik yang
28 menyatakan nilai-nilai
organisasi dan berbagai aturan
etis yang dipatuhi oleh pegawai
Mengadakan pelatihan etis
Di instansi tempat saya bekerja,
pernah diadakan seminar dan
pelatihan etis mengenai standar
tuntutan organisasi, yang
29
menjelaskan praktik-praktik
yang tidak diperbolehkan dan
menangani dilema etika yang
mungkin muncul
Hukuman bagi tindakan tidak etis
Di instansi tempat saya bekerja,
30 segala perilaku tidak etis yang
dilakukan akan diberi sanksi
Mengadakan mekanisme perlindungan etika
Di instansi tempat saya bekerja,
terdapat semacam badan
31
pengawas yang menangani
masalah perlindungan etika.
Sumber: Dewi & Maulana (2021)
KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI
NO Pertanyaan STS TS N SS
Kecenderungan untuk melakukan penyajian
yang salah atau penghilangan peristiwa
Pada tempat saya bekerja, wajar
jika untuk tujuan tertentu, biaya
32
dicatat lebih tinggi dari yang
seharusnya.
Pada tempat saya bekerja, tidak
menjadi masalah bagi institusi
33 saya jika pencatatan bukti
transaksi dilakukan tanpa izin
dari pejabat yang berwenang.
Pada tempat saya bekerja, wajar
bagi instansi tempat saya bekerja
bahwa untuk tujuan tertentu
34
harga beli kantor
peralatan/persediaan dicatat pada
harga yang lebih tinggi.
Penyalahgunaan atau penggelapan terhadap aktiva
Pada tempat saya bekerja, wajar
di instansi saya pengguna
anggaran memasukkan
35
kebutuhan lain yang tidak sesuai
dengan rencana pembelian
peralatan kantor.
Pada tempat saya bekerja, wajar
jika di instansi tempat saya
bekerja pengguna anggaran
36
menggunakan kwitansi kosong
saat melakukan pembelian
peralatan Kantor.
Pada tempat saya bekerja, tidak
menjadi masalah bagi institusi
37 saya jika peralatan kantor yang
dibeli tidak sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan
Mencatat laporan keuangan tidak sesuai
dengan fakta-fakta di lapangan
Pada tempat saya bekerja, tidak
menjadi masalah bagi institusi
39 saya jika suatu transaksi tidak
didukung oleh bukti-bukti
pendukung yang sah.
Pada tempat saya bekerja, Tidak
masalah bagi institusi saya jika
40
sisa anggaran dibagikan kepada
karyawan sebagai bonus.
Sumber: Dewi (2021)