ARTIKEL ILMIAH
Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
ABSTRAK
Pria Agung Softian (56333 / 2010). Pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Motivasi, dan
Budaya Etis Organisasi terhadap Kecurangan Laporan Keuangan Daerah (Studi
Empiris pada Instansi Pemerintah Kab. Lima Puluh Kota)
Abstract
This study aimed to look at the effect of compensation suitability, motivation and
organization’s culture ethic on fraud of financial statement . The population in this study
were all SKPD in Lima Puluh Kota regency as many as 50 SKPD. The sample in this study
chosen by total sampling technique. Analysis were used multiple regression models. The
results of this study indicated that the compensation suitability didn’t effect on the fraud of
financial statement. Motivation have a positive effect on fraud of financial statement and the
organization’s culture ethic didn’t effect on the fraud of financial statement.
Keyword : Suitability Compensation, Motivation, Organization’s Culture Ethic,
Fraud of Financial Statement.
1
2
adanya keinginan untuk memenuhi juga sebaliknya, jika dalam suatu instansi
kebutuhan materi seseorang merupakan telah ditanamkan nilai-nilai bahwa suatu
salah satu pendorong terjadinya kecurangan. kecurangan merupakan tindakan yang tidak
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut orang baik dan merugikan banyak pihak, maka
akan melakukan apa saja asalkan pagawai cenderung tidak akan melakukan
kebutuhannya terpenuhi walau dengan kecurangan.
melakukan kecurangan sekalipun. Sesuai dengan yang terjadi di
Sedangkan menurut Koletar (2003), Kabupaten Lima Puluh Kota dimana laporan
menyebutkan bahwa faktor penyebab keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota
kecurangan yang disurvey oleh KPMG yang tersebut, pemerintah kabupaten Lima Puluh
menjadi penyebab kecurangan yang terkait kota merupakan salah satu pemerintah
dengan motivasi yaitu adanya tekanan dalam daerah yang masih belum bisa memperoleh
diri seseorang untuk memenuhi opini WTP. Pemerintah kabupaten Lima
keuangannya dan selalu membayangkan Puluh kota bertahan dengan opini WDP
hidup mewah. Jadi, motivasi disini berkaitan yang diperolehnya untuk 5 tahun terakhir.
dengan tekanan (pressure) dalam diri Beberapa penelitian yang
seseorang (karena memiliki utang), mendasari penelitian ini adalah penelitian
kebutuhan (need) atas materi/uang atau yang dilakukan oleh Thoyibatun (2009) dan
keinginan untuk hidup mewah yang dapat Fitriana (2010) dengan menggunakan
mempengaruhi tingkat melakukan variabel penelitian mereka yaitu kesesuaian
kecurangan. kompensasi. serta penelitian yang di lakukan
Budaya etis organisasi dapat di oleh Gusnardi Kurniawan (2013) yg meneliti
artikan sebagai pola atau sikap dan perilaku tentang Sistem pengendalian intern,
yang di harapkan dari setiap individu dalam Moralitas dan Motivasi terhadap kecurangan
organisasi secara keseluruhan yang akan laporan keuangan daerah di pemerintah kota
mebentuk budaya organisasi secara Bukittinggi. Berikutnya penelitian Ni Luh
keseluruhan (Pristiyanti, 2012). Sistem Eka Artini (2014) Tentang Pengaruh Budaya
makna bersama ini adalah sekumpulan Etis, Organisasi, dan Efektifitas
karakteristik kunci yang dijunjung tinggi Pengendalian Internal Terhadap
oleh organisasi. Apabila organisasi Kecendrungan Kecurangan Akuntansi,
mencapai kesuksesan, maka budaya etis Perbedaan penelitian ini dengan
organisasi bisa dipandang sebagai faktor penelitian terdahulu terletak pada sampel
penentu utama keberhasilan itu. Budaya yang diambil, tempat dan waktu penelitian
merupakan nilai-nilai yang dianut dalam serta beberapa indikator dan item pertanyaan
suatu kelompok atau organisasi. Dalam teori pada kuesioner yang diharapkan
rasionalisasi yang dikemukakan oleh Donald mendapatkan hasil yang berbeda dari
R Cressy (1953) dalam fraud triangel teori, penelitian sebelumnya. Selain itu, penelitian
budaya etis organisasi termasuk dalam ini penting dilakukan di Kabupaten Lima
element rasionalisasi, pengertian Puluh Kota karena dilihat dari kasus yang
rasionalisasi tersebut sebenarnya adalah telah disebutkan diatas, bahwa opini yang
sebuah pembenaran yang telah biasa di diberikan oleh Badan Pemeriksaan
lakukan di dalam organisasi atau sudah biasa Keuangan atas laporan keuangan pemerintah
terjadi, walaupun sifat atau budaya tersebut kabupaten lima puluh kota masih berupa
salah. Setiap orang dalam perusahaan Wajar Dengan Pengecualian. Selain itu,
tersebut akan cenderung melakukan laporan hasil pemeriksaan BPK juga masih
kecurangan karena pagawai tersebut terdapat beberapa keganjalan. Oleh karena
merasionalisasi tindakan tersebut sebagai itu, penelitian dirasa penting dilakukan
tindakan yang biasa atau wajar terjadi Dalam untuk melihat apa yang menjadi penyebab
kondisi organisasi pemerintahan yang kecendrungan kecurangan laporan keuangan
kebanyakan pegawai nya melakukan pada Pemerintah Kabupaten Lima Puluh
kecurangan dan hal tersebut dianggap wajar. Kota.
Pegawai yang lain juga akan melakukan Berdasarkan latar belakang di atas,
kecurangan dikarenakan pembenaran akan untuk mengurangi atau menghindari adanya
hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar tindakan kecurangan terhadap laporan
terjadi dalam organisasi tersebut. Demikian keuangan, maka peneliti tertarik untuk
4
guna mencapai visi, misi dan tujuan akan berpengaruh baik pula terhadap prilaku
organisasi. Namun sistem pengendalian akuntan dalam bekerja.
internal juga tidak dapat berjalan dengan
baik tanpa didukung dengan budaya etis B. Penelitian Yang Relevan
organisasi yang baik. Beberapa penelitian Ada beberapa penelitian terdahulu
telah dilakukan sebelumnya, diantaranya yang juga membahas penelitian ini, seperti
adalah penelitian yang dilakukan oleh yang dilakukan Aviora (2005) yang meneliti
Wilopo (2006), Thoyibatun (2012), mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
Kusumastuti (2012), dan Pramudita (2013) kecurangan pelaporan keuangan pada
mengacu pada penelitian tersebut, penelitian perusahaan manufaktur di sumatera Barat.
ini akan mengkaji kembali tentang pengaruh Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
budaya etis organisasi dan efektivitas keefektifan pengendalian intern berpengaruh
pengendalian internal untuk mengatasi signifikan negatif terhadap kecurangan
kecenderungan akuntansi pelaporan keuangan. Sedangkan motivasi
Manajemen dapat melakukan berpengaruh secara signifikan positif
beberapa hal dalam menciptakan budaya terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
yang lebih etis (Victor dan Cullen, 1988), Hal ini menunjukkan bahwa semakin
diantaranya: tinggi motivasi negatif seseorang untuk
berbuat kecurangan, maka semakin tinggi
1) Model Peran yang Visibel juga tingkat kecurangan pelaporan
Karyawan akan melihat perilaku keuangan. Selanjutnya moralitas manajemen
manajemen puncak sebagai acuan berpengaruh secara signifikan negatif
standar untuk menentukan perilaku terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
yang semestinya diambil. Hal ini berarti bahwa moralitas manajemen
2) Komunikasi harapan etis berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan
Ambiguitas etika dapat diminimalkan keuangan yang terjadi di perusahaan.
dengan menciptakan dan Moralitas yang tinggi yang dimiliki oleh
mengomunikasikan kode etik seorang manajer bertindak untuk lebih
organisasi. mementingkan kepentingan perusahaan
3) Pelatihan etis dibandingkan dengan kepentingan sendiri.
Pelatihan etis digunakan untuk Wilopo (2006) melakukan
memperkuat standar, tuntunan penelitian mengenai analisis faktor-faktor
organisasi, menjelaskan praktik yang yang berpengaruh terhadap kecendrungan
diperbolehkan dan yang tidak, dan kecurangan akuntansi pada BUMN dan
menangani dilema etika yang perusahaan terbuka lainnya yang diukur
mungkin muncul. dengan variabel bebas: sistem pengendalian
Budaya etis organisasi dapat di intern, kesesuaian kompensasi, ketaatan
artikan sebagai pola atau sikap dan perilaku akuntansi, asimetris informasi dan moralitas
yang di harapkan dari setiap individu dalam manajemen, terhadap perilaku tidak etis dan
organisasi secara keseluruhan yang akan kecendrugan kecurangan akuntansi sebagai
membentuk budaya organisasi secara variabel independen.
keseluruhan (Pristiyanti, 2012). Sistem Hasil penelitian ini menunjukan
makna bersama ini adalah sekumpulan bahwa kesesuaian kompensasi memberikan
karakteristik kunci yang dijunjung tinggi pengaruh tidak signifikan terhadap perilaku
oleh organisasi. Apabila organisasi tidak etis pada BUMN dan perusahaan
mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu terbuka di Indonesia serta kesesuaian
dipandang sebagai faktor penentu utama kompensasi memberikan pengaruh tidak
keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh signifikan terhadap kecenderungan
kepribadian para pendiri jadi melekat dalam kecurangan akuntansi.
budaya organisasi. Adanya keterkaitan Wiliya (2010) melakukan penelitian
hubungan antara budaya organisasi dan mengenai pengaruh sistem pengendalian
prilaku etis akuntan seperti yang telah intern, moralitas dan motivasi terhadap
dijelaskan diatas menunjukkan bahwa, tingkat kecurangan dalam laporan keuangan
semakin baik dan berkualitas aturan-aturan pada SKPD di kota Padang, memperoleh
dalam budaya organisasi suatu instansi maka hasil sistem pengendalian intern
10
dengan motivasi yaitu adanya tekanan dalam disengaja oleh seseorang, baik dengan
diri seseorang untuk memenuhi tindakan atau penghapusan yang
keuangannya dan selalu membayangkan menghasilkan laporan keuangan yang
hidup mewah. menyesatkan (bias).
Kesesuaian kompensasi yang
c. Hubungan budaya etis organisasi dibayarkan kepada karyawan yang bisa
terhadap kecurangan laporan keuangan membuat karyawan merasa tidak puas
Kompensasi Budaya etis organisasi terhadap imbalan yang diberikan dan
merupakan nilai-nilai yang dianut dalam melakukan hal-hal yang dapat memberikan
suatu kelompok atau organisasi. Iklim tambahan keuntungan terhadapnya dan
budaya yang baik akan mencipatakan berdampak terhadap laporan keuangan.
perilaku yang baik pula kepada setiap orang Sedangkan motivasi berpengaruh
yang berada dalam lingkungan organisasi terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
tersebut. Jika dalam suatu perusahaan Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi
kecurangan merupakan hal yang wajar atau motivasi negative seseorang untuk berbuat
biasa terjadi. Setiap orang dalam perusahaan kecurangan, maka semakin tinggi juga
tersebut akan cenderung melakukan tingkat kecurangan pelaporan keuangan.
kecurangan karena pagawai tersebut Motivasi pemerintah berpengaruh terhadap
merasionalisasi tindakan tersebut sebagai tingkat kecurangan dalam laporan keuangan.
tindakan yang biasa atau wajar terjadi. Budaya etis organisasi berpengaruh
Dalam kondisi organisasi terhadapan kecuranagan laporan keuangan,
pemerintahan yang kebanyakan pegawai nya Jika instansi pemerintahan mempunyai
melakukan kecurangan dan hal tersebut budaya etis organisasi yang rendah, maka
dianggap wajar. Pegawai yang lain juga akan mendorong pegawai nya untuk
akan melakukan kecurangan dikarenakan melakukan tindakan fraud atau kecurangan.
pembenaran akan hal tersebut sebagai
sesuatu yang wajar terjadi dalam organisasi Berdasarkan penjelasan diatas,
tersebut. Demikian juga sebaliknya, jika maka dapat dibuat kerangka konseptual
dalam suatu instansi telah ditanamkan nilai- sebagai berikut :
nilai bahwa suatu kecurangan merupakan
tindakan yang tidak baik dan merugikan Kesesuaian
banyak pihak, maka pagawai cenderung
tidak akan melakukan kecurangan. Pada Kompensasi
penelitian Ni Luh Eka Artini (2014)
menunjukan bahwa budaya etis organisai Motivasi Kecurangan
terhadap kecurangan akuntansi di sektor Laporan
pemerintahan dengan semakin baik Keuangan
penerapan budaya etis dalam suatu Budaya Etis
organisasi maka akan diikuti oleh penurunan Organisasi
tingkat kecenderungan kecurangan akuntansi
pada sektor pemerintahan
H3: Budaya etis berpengaruh negatif terhadap responden. Kuesioner diberikan kepada staf
kecurangan laporan keuangan. bagian akuntansi di SKPD tersebut.
Kuesioner akan langsung diantarkan ke
III. METODE PENELITIAN SKPD yang ada di Instansi Pemerintah
Kabupaten Limapuluh Kota. Setelah itu,
A. Jenis Penelitian kuesioner akan dikumpulkan kembali
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menjemputnya secara langsung.
kausatif. penelitian ini bertujuan untuk
melihat seberapa besar pengaruh kesesuaian E. Variabel Penelitian
kompensasi, motivasi dan budaya etis Variabel yang digunakan dalam
organisasi terhadap kecurangan dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel antara
laporan keuangan lain:
Sifat Pertanyaan
B. Populasi dan Sampel Skala Likert Positif ( +) Negatif (-)
1. Populasi Sangat Setuju (SS) 5 1
Populasi adalah sekelompok orang, Setuju (S) 4 2
kejadian atau segala sesuatu yang Kurang Setuju (KS) 3 3
mempunyai karakteristik tertentu. Populasi Tidak Setuju (TS) 2 4
dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Sangat Tidak Setuju 1 5
Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di (STS)
Kabupaten Limapuluh Kota. yang terdiri 1. Variabel terikat yaitu variabel yang
dari Dinas, Badan, Kantor, Kecamatan, dan menjadi pusat utama sebuah
Inspektorat. Satuan Kerjanya berjumlah 50 pengamatan, yang menjadi variable
SKPD. terikat yaitu dalam penelitian ini
yaitu kecurangan dalam pelaporan
2. Sampel keuangan (fraud)(Y)
Sampel merupakan sebagian dari 2. Variabel bebas yaitu variabel yang
populasi yang terpilih sebagai sumber data, dapat mempengaruhi perubahan
peneliti menjadikan seluruh populasi sebagai dalam variabel terikat dan
sampel (total sampling). Respondennya 3 mempunyai pengaruh positif
orang, yang terdiri dari Pimpinan SKPD, ataupun pengaruh negatif bagi
Kepala bagian Akuntansi dan staf bagian variabel terikat nantinya, variabel
akuntansi pada masing-masing SKPD. bebas dalam penelitian ini adalah
yaitu
C. Jenis dan Sumber data a) Kesesuaian Kompensasi (X1)
Jenis data dalam penelitian ini b) Motivasi (X2)
adalah data subjektif. Data subjektif adalah c) Budaya Etis Organisasi (X3)
jenis data penelitian yang berupa opini,
sikap, pengalaman atau karakteristik dari
F. Instrumen Penelitian
seseorang atau sekelompok orang yang Instrumen yang digunakan dalam
menjadi subjek penelitian atau responden. penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
Penelitian ini menggunakan data terdiri dari sejumlah pertanyaan tertutup
primer yang diperoleh dengan survei yang menggunakan skala likert dengan lima
lapangan yang menggunakan semua metode alternatif jawaban :
pengumpulan data original. Dalam
penelitian ini data diperoleh dengan Tabel 1
menyebarkan kuesioner kepada kepala Skala Pengukuran
SKPD dan staf akuntansi SKPD di kab Lima Instrumen yang digunakan dalam
Puluh Kota. penelitian ini adalah angket. Angket
digunakan untuk memperoleh data
D. Teknik Pengumpulan Data mengenai pengaruh kesesuaian
Teknik pengumpulan data yang kompensasi, motivasi, dan budaya etis
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan organisasi terhadap kecurangan laporan
menggunakan kuesioner untuk mendapatkan keuangan daerah. Adapun kisi-kisi
data primer. Kuesioner adalah daftar
pertanyaan terstruktur yang diajukan pada
13
Jika r hitung < r tabel maka nomor item tersebut c. Uji Multikolenearitas
tidak valid dan jika r hitung > r tabel maka item Mulitikolenearitas adalah situasi
tersebut dinyatakan valid dan dapat adanya korelasi variabel-variabel bebas
digunakan untuk analisis selanjutnya. antara satu dengan yanglainnya, maka salah
satu variabel bebas tersebut dieliminir.
b. Uji Reliabilitas Untuk menguji adanya multikolinearitas
Setelah dilakukan pengujian validitas, dilakukan dengan melihat nilai VIF
selanjutnya akan dilakukan pengujian (Variance Inflating Factor) < 10 dan
reliabilitas, yang tujuannya adalah untuk tolerance > 0,10.
mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsisten, jika dilakukan pengukuran I. Teknik Analisis Data
dua kali atau lebih. Instrumen dikatakan 1. Analisis Deskriptif
reliabel (andal) jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau a. Verifikasi data yaitu memeriksa
stabil dari waktu ke waktu Untuk uji kembali kuesioner yang telah diisi oleh
reliabilitas dgunakan rumus cronbach’s responden untuk memastikan apakah
alpha, jika nilai cronbach’s alpha lebih semua pertanyaan sudah dijawab
besar ari 0,6 maka instrumen katakan dengan lengkap oleh responden.
reliabel. b. Menghitung nilai jawaban
1) Menghitung frekuensi dari jawaban
H. Uji Asumsi Klasik yang diberikan responden atas setiap
Pengujian asumsi klasik bertujuan item pertanyaan yang diajukan.
untuk melihat kelayakan model serta untuk 2) Menghitung rata–rata skor total item
melihat apakah terdapat pelanggaran asumsi dengan menggunakan rumus :
klasik dalam model regresi berganda,karena
model regresi yang baik adalah model yang 5 SL/SS + 4 SR/S + 3 KK/RR + 2 JR/TS +
lolos dari pengujian asumsi klasik. Terdapat
tiga asumsi dasar yang harus dipenuhi oleh 1 TP/STS
model regresi agar parameter estimasi tidak
bias, yaitu: 15
2. Uji Realibilitas
17
Hasil pengolahan data pada tabel 9 a. Hipotesis pertama dalam penelitian ini
diatas menunjukkan nilai signifikan pada adalah kesesuaian kompensasi
0,000 (sig 0,000 < 0,05). Hal ini berarti berpengaruh negatif terhadap
menunjukkan bahwa persamaan regresi yang kecurangan laporan keuangan.
diperoleh dapat diandalkan atau model yang Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa
digunakan sudah fix. kesesuaian kompensasi memiliki nilai
sig. 0,855 > 0,05 dengan koefisien β
2. Uji Koefisien Determinasi adalah 0,041 dengan arah positif. Hal
ini menunjukkan bahwa kesesuaian
Tabel 10 kompensasi tidak berpengaruh terhadap
Model Summary kecurangan laporan keuangan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak.
Std. Error b. Hipotesis kedua dalam penelitian ini
Mode R Adjusted of the adalah motivasi berpengaruh positif
l R Square R Square Estimate terhadap kecurangan laporan keuangan.
a
1 .511 .261 .239 7.149 Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa
a. Predictors: (Constant), X3, motivasi memiliki nilai sig. 0,006 <
X1, X2 0,05 dengan koefisien β adalah 0,955
dengan arah positif. Hal ini
Berdasarkan tabel 10 dapat
diketahui bahwa nilai Adjusted R2 yang menunjukkan bahwa motivasi
diperoleh sebesar 0,239 atau sebesar 23,9%. berpengaruh positif terhadap
kecurangan laporan keuangan. Hal ini
Hal ini mengindikasikan bahwa kontribusi
berarti bahwa H2 diterima.
variabel independen terhadap variabel
c. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini
dependen sebesar 23,9%. Dan sisanya
sebesar 76,1% ditentukan oleh variabel lain adalah budaya etis organisasi
yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. berpengaruh negatif terhadap
kecurangan laporan keuangan.
Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa
3. Uji hipotesis (t-Tes)
budaya etis organisasi memiliki nilai
sig. 0,071 > 0,05 dengan koefisien β
Tabel 11 adalah 0,441 dengan arah positif. Hal
a
Coefficients ini menunjukkan bahwa budaya etis
Standardi organisasi tidak berpengaruh terhadap
kecurangan laporan keuangan. Hal ini
Unstandardi zed
berarti bahwa H3 ditolak.
zed Coefficien
Coefficients ts
F. Pembahasan
Std.
Erro 1. Pengaruh Kesesuian Kompensasi
Model B r Beta T Sig. Terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan
1 (Cons 6.80
18.158 2.669 .009
tant) 3 Hasil penelitian ini menunjukkan
X1 .041 .225 .022 .183 .855 bahwa kesesuian kompensasi tidak memiliki
pengaruh terhadap kecurangan laporan
X2 .955 .337 .353 2.837 .006 keuangan. Hal ini menunjukan bahwa hasil
X3 .441 .241 .200 1.828 .071 penelitian tersebut tidak sesuai dengan
hipotesis yang menyatakan bahwa kesesuian
a. Dependent kompensasi memiliki pengaruh signifikan
Variable: Y negatif terhadap kecurangan laporan
keuangan. Hasil penelitian ini sesuai dengan
Berdasarkan hasil olahan data penelitian yang di lakukan oleh Putri (2013)
statistik pada tabel 11, maka dapat dilihat dan Wilopo (2006), dimana kesesuaian
pengaruh antara variabel independen kompensasi tidak mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen secara parsial terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal
adalah sebagai berikut:
19
keuangan. Hasil penelitian ini sesuai dengan di pemerintah kabupaten Lima puluh
penelitian yang di lakukan oleh Anik (2013) kota.
dimana budaya etis organisasi tidak 2. Motivasi berpengaruh signifikan positif
mempunyai pengaruh terhadap kecurangan terhadap kecurangan laporan keuangan
laporan keuangan. Pada tabel distribusi daerah di kabupaten Lima puluh kota.
frekuensi, tingkat capaian responden 3. Budaya etis organisasi tidak mempunyai
terendah yaitu item pernyataan nomor 7 pengaruh yang signifikan terhadap
yaitu Dalam Lingkungan SKPD, tidak kecurangan laporan keuangan di
terdapat mekanisme reward and pemerintahan kabupaten Lima puluh
punishment dengan nilai 70,39%, Dengan kota.
kategori cukup baik, artinya didalam
lingkungan skpd seharusnya diberikan bous b. Saran
atau hukuman apabila karyawan melakukan Saran yang diberikan adalah:
pelanggaran didalam lingkungan skpd, 1. Bagi peneliti selanjutnya, agar
misalkan pelanggarannya tersebut berupa mengambil sampel yang lebih banyak dan
pegawai tidak melakukan tugas tepat waktu menambah variabel-variabel penelitian lain
atau tidak sesuai target. Sementara itu dalam penelitian ini. Misalnya variabel
tingkat capaian rata-rata dari budaya etis sistem pengendalian intern, asimetri
organisasi adalah sebesar 80,56%. Hal ini informasi, ketaatan akuntansi, dan lain-lain.
menunjukkan bahwa budaya etis organisasi Dalam penelitian ini masih
pada pemerintah kabupaten Lima Puluh terdapat kelemahan yaitu ada beberapa
Kota dikategorikan baik. responden yang mengisi kuesioner penelitian
yang tidak sesuai dengan kondisi yang
Budaya etis organisasi merupakan sesungguhnya sehingga data yang diperoleh
bagian pada Fraud Triangle Teori, dimana belum tentu mengambarkan keadaan yang
budaya etis organisasi termasuk dalam sebenarnya, maka untuk penelitian
tingkat rasionalisasi. Rasionalisasi terjadi selanjutnya sebaiknya selain menggunakan
karena seseorang mencari pembenaran atas kuesioner dilakukan interview/bertanya
aktifitasnya yang mengandung fraud. Pada langsung ke responden secara tegas dan jelas
umumnya para pelaku fraud meyakini atau dan sebaiknya dearah penelitian di perluas
merasa bahwa tindakannya bukan ke SKPD kota lainnya.
merupakan suatu kecurangan, tapi
merupakan suatu yang memang merupakan c. Keterbatasan Penelitian
haknya, bahkan kadang pelaku merasa telah Meskipun peneliti telah berusaha
berjasa karena telah berbuat banyak untuk merancang dan mengembangkan penelitian
organisasi misalnya Masa kerja pelaku ini sedemikian rupa, namun masih terdapat
cukup lama dan dia merasa seharusnya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini,
berhak mendapatkan lebih dari yang telah antara lain:
dia dapatkan sekarang contoh posisi, gaji, 1. Pada penelitian ini menunjukkan
promosi. Dalam beberapa kasus lainnya bahwa uji Adjusted R2 sebesar 23,9%.
terdapat pula kondisi dimana pelaku tergoda berarti bahwa kontribusi variabel
untuk melakukan fraud karena merasa rekan dependen terhadap variable
kerjanya juga melakukan hal yang sama dan independen hanya sebesar 23,9%.
tidak menerima sanksi atas Dengan kata lain masih terdapat
tindakan fraud tersebut. variabel lain yang memiliki konstribusi
yang lebih besar lagi untuk kecurangan
V. Kesimpulan dan Saran laporan keuangan.
2. Penelitian ini merupakan metode
a. Kesimpulan survei menggunakan kuesioner tanpa
Berdasarkan hasil penelitian dan dilengkapi dengan wawancara atau
pembahasan, maka yang dapat disimpulkan pertanyaan lisan. Sebaiknya dalam
dari hasil penelitian ini adalah: mengumpulkan data dilengkapi dengan
1. Kesesuian kompensasi tidak menggunakan pertanyaan lisan dan
mempunyai pengaruh yang signifikan tertulis.
terhadap kecurangan laporan keuangan
21
LAMPIRAN
Tabel 1
Skala Pengukuran
Sifat Pertanyaan
Skala Likert Positif ( +) Negatif (-)
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Kurang Setuju (KS) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Tabel. 2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
12-14
25
21-22
Tabel 3
Penyebaran dan Pengembalian Kuisioner
Keterangan Jumlah kuesioner
Jumlah kuesioner yang disebar 135
Jumlah Kuesioner yang kembali 102
Jumlah Kuesioner yang dapat diolah 102
Respon rate 76%
Tabel 4
Descriptive Statistics
Tabel 5
Nilai Cronbach’s Alpha Instrumen Penelitian
Tabel 6
Uji Normalitas
Unstandardize
d Residual
N 102
a
Normal P arameters Mean .0000000
Std. Deviation 7.04232342
Most Extreme Differences Absolute .100
Positive .066
Negative -.100
Kolmogorov-Smirnov Z 1.010
Asymp. Sig. (2-tailed) .259
a. Test distribution is Normal.
Tabel 7
Hasil Uji Heteroskedastisitas
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Tabel 8
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Collinearity Statistics
1 (Constant)
X1 .506 1.975
X2 .487 2.055
X3 .627 1.594
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Olahan SPSS 2016
Tabel 9
Hasil Uji F
b
ANOVA
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 1773.052 3 591.017 11.563 .000
Tabel 10
Hasil Uji Adjusted R2
Model Summary
Tabel 11
Regresi Berganda
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients