e-mail: fransleonard15@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi,
kapabilitas terhadap kecenderungan fraud dengan variabel gaya kepemimpinan
sebagai pemoderasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data
primer dengan menggunakan kuesioner. Populasi sampel sebanyak 97 responden
yang dihitung dengan teknik slovin sampling. Responden dalam penelitian ini adalah
Aparatur sipil negara di pemerintah kota Salatiga. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis regresi linear berganda dan teknik regresi moderasi. Hasil Penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap
kecenderungan fraud, variabel kapabilitas berpengaruh positif terhadap
kecenderungan fraud sedangkan gaya kepemimpinan memperlemah hubungan
komtimen organisasi dan hubungan kapabilitas terhadap kecenderungan fraud.
Abstract
This research aims to test the effect of organizational commitment, capability
to the tendency of fraud with leadership style variables as a moderating. This type of
research is a quantitative with primary data using questionnaires. The sample of
population is 97 respondents with the technique of slovin sampling. The respondents
of this research is state civil apparatus city goverments of Salatiga city. This research
using multiple linear regression analysis and moderated regression analysis. The
result of this research suggest that organizational commitment negatively affect to the
tendency of fraud, the capability has a positively affect the tendency of fraud while the
leadership style weaken the relationship of organizational commitment and the
relationship of capability to the tendency of fraud.
commitment merupakan komitmen yang terjadi tinggi juga dapat melakukan kecurangan
pada seorang karyawan yang memiliki ikatan bersama-sama dengan pegawainya.
emosional atau memiliki kecocokan dengan Gaya kepemimpinan adalah suatu
suatu organisasi. Kedua, Continuance cara yang digunakan dalam kepemimpinan
Commitment suatu komitmen karena adanya untuk mempengaruhi dan mengintegrasikan
kemauan karyawan untuk bertahan pada suatu karyawan agar betindak sesuai dengan yang
organisasi karena karyawan tersebut tidak diinginkan oleh seorang pemimpin dalam
menemukan pekerjaan lain yang sesuai atau mencapai suatu tujuan organisasi (Saputra,
bisa terjadi karena karyawan tersebut 2019). Gaya kepemimpinan adalah suatu
memperoleh rewards ekonomi dari organisasi bentuk kepemipinan yang dapat memberikan
tempatnya bekerja. Ketiga, Normative motivasi kepada para pegawai atau
Commitment pada komitmen ini karyawan bawahannya (Dewi, Sujana, & Yuniarta, 2017).
memiliki nilai kesadaran yang tinggi untuk Menurut Robbins & Judge (2008:83), ada
berkomitmen terhadap organisasi harus empat jenis gaya kepemimpinan yaitu gaya
dilakukan. kepemimpinan kharismatik, gaya
Kapabilitas dalam penelitian ini di kepemimpinan transaksional, gaya
proksikan sebagai kapabilitas untuk kepemimpinan transformasional, gaya
melakukan fraud. Kapabilitas merupakan kepemimpinan visioner.
kapasitas dan suatu upaya seseorang untuk Pertama, gaya kepemimpinan
melakukan fraud dalam suatu organisasi kharismatik mempengaruhi pegawai dengan
dengan tujuan memperoleh keuntungan memperlihatkan kemampuan heroik atau tidak
(Yesiariani & Rahayu, 2017). Kapabilitas biasa saat sedang memimpin. Kedua, gaya
dalam hal ini yaitu posisi seseorang dalam kepemimpinan transaksional memotivasi
organisasi. Individu yang mempunyai pegawai untuk menuju pada tujuan yang telah
kapabilitas lebih tinggi memiliki pengaruh lebih ditetapkan dengan memperjelas pemisahan
besar dalam suatu organisasi. Semakin tinggi tugas. Ketiga, gaya kepemimpinan
posisi seseorang dalam organisasi maka transformasional menginsipirasi para pegawai
semakin besar kecenderungan untuk untuk mencapai kepentingan pribadi pegawai
melakukan fraud karena mereka mempunyai dan membawa dampak yang luar biasa bagi
kekuasaan dalam organisasi (Indriani, Suroso, para pegawai. Keempat, gaya kepemimpinan
& Maghfiroh, 2016). Seseorang yang visioner diartikan sebagai gaya kepemimpinan
menyalahgunakan posisi dalam organisasi yang mampu menciptakan dan
untuk melakukan kecurangan disebut sebagai mendeskripsikan visi yang realistis, menarik
White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih) dan kredibel tentang masa depan suatu
(Firdausi & Lestari, 2016). Konsep kejahatan organisasi yang sedang berkembang. Gaya
tersebut mengarah pada pemerintahan. kepemimpinan pada penelitian ini mengacu
Kejahatan kerah putih merujuk pada pada gaya kepemimpinan transaksional
seseorang yang memiliki posisi dalam suatu karena didalam organisasi pemerintahan
organisasi yang identik dengan berpakaian terdapat visi dan misi serta tujuan yang telah
rapi (berjas dan kerah putih). Secara yuridis, ditetapkan.
White Collar Crime merupakan seseorang
yang bertujuan menguntungkan diri sendiri A. Pengaruh antara Komitmen Organisasi
maupun orang lain, penyalahgunaan dengan Kecenderungan Fraud di Sektor
wewenang, dan sarana yang ada karena Pemerintahan
kedudukan atau posisi dalam organisasi yang Menurut Robbins & Judge (2008:100)
dapat merugikan negara (Firdausi & Lestari, komitmen organisasi merupakan suatu kondisi
2016). Menurut Wolfe & Hermason (2004) yang dimiliki seorang pegawai untuk bertahan
terdapat 4 (empat) elemen dari kapabilitas dalam suatu organisasi dan membantu
yaitu posisi, kecerdasan dan kreativitas, organisasi dalam mencapai tujuan. Komitmen
kepercayaan diri, paksaan, penipuan, dan organisasi terdiri dari unsur loyalitas,
tekanan. Penelitian ACFE (Association of keterlibatan kerja, dan ketaatan terhadap
Certified Fraud Examiners) dalam Indriani et aturan dan nilai dalam suatu organisasi.
al., (2016) menunjukkan bahwa persentase Komitmen organisasi merupakan proses
tertinggi pelaku kecurangan yaitu pada tingkat pegawai untuk mengenali diri dengan nilai-nilai
manajerial sebesar 58%. Tinggi rendahnya dan aturan-aturan dengan suatu organisasi.
posisi seseorang dalam organisasi Komitmen organisasi menunjukan hubungan
menunjukkan seberapa berat dan ringan tugas erat antara pegawai dengan suatu organisasi
serta tanggungjawab terhadap organisasi. (Pramudita, 2013). Dari beberapa pengertian
Seseorang dengan posisi pekerjaan yang tersebut dapat disimpulkan bahwa komitmen
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3M + β4X1M + β5X2M + Untuk hasil uji statistik deskriptif
e…..H1, H2, H3, H4 Variabel Komitmen Organisasi memiliki nilai
terendah sebesar 21 dan nilai tertinggi sebesar
Keterangan: 45 dengan nilai rata-rata 34,05 yang memiliki
Y: kecenderungan Fraud standar deviasi sebesar 4,331. Lalu pada
variabel kapabilitas terdapat nilai minimum
β1– β5: arah koefisien regresi sebesar 6 dengan nilai maksimum 21 dan nilai
rata-rata sebesar 12,26 yang memiliki standar
X1: komitmen organisasi deviasi 3,574. Pada variabel Gaya
Kepemimpinan nilai minimumnya sebesar 5
X2: kapabilitas dan nilai maksimumnya sebesar 25 dengan
M: gaya kepemimpinan nilai rata-rata 18,79 yang memiliki standar
e: standar erorr deviasi sebesar 3,691. Dan di variabel
Kecenderungan fraud nilai minimumnya
Pengujian menggunakan uji t dengan sebesar 6 dan nilai tertinggi 19 yang memiliki
pengambilan keputusan jika t hitung > t tabel nilai rata-rata sebesar 9,09 dengan standar
maka hipotesis diterima. Tingkat signifikansi deviasi sebesar 2,983.
(α) = 5% dan jika sig. penelitian < 0,05 maka
hipotesis diterima. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil uji validitas dan reliabilitas pada
HASIL DAN PEMBAHASAN setiap variabel sudah valid dan reliabel. Hasil
uji SPSS juga menunjukkan bahwa R hitung
Dalam penelitian ini, menggunakan lebih besar dari R tabel dengan df (N-2) yaitu
Responden yaitu ASN (Aparatur Sipil Negara) 97 yakni sebesar 0.1975 dengan tingkat
pada Pemkot Salatiga dengan cara signifikasi 0.05. Maka disimpulkan bahwa data
menyebarkan kuesioner dengan cara sudah dapat diolah karena telah lolos uji
pengambilan sampel data menggunakan validitas yang ditunjukkan oleh angka pearson
purposive sampling serta perhitungan sampel correlation berada diatas nilai R tabel.
dengan metode Slovin. Jumlah sampel dalam Penelitian ini juga sudah lolos uji reliabilitas
penelitian ini sebanyak 97 responden. yang ditunjukkan dengan nilai Cronbach’s
alpha seluruh variabel lebih dari 0,7.
Berdasarkan hasil uji normalitas pada menunjukkan bahwa Asymp. Sig. (2-tailed)
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa data sebesar 0.2 lebih besar dari nilai signifikasi
terdistribusi dengan normal. Tabel diatas juga sebesar 0.05.
Statistik Kolinieritas
Variabel
Tolerance VIF
Komitmen Organisasi 0.874 1.144
Kapabilitas 0.741 1.349
Gaya Kepemimpinan 0.716 1.397
Berdasarkan data pada Tabel 3, dapat variabel komitmen organisasi, kapabilitas, dan
dilihat bahwa Adjusted R Square uji regresi gaya kepemimpinan sebesar 30.2%
berganda yaitu 0,302 atau 30,2%. Hal tersebut sedangkan 69.8% dipengaruhi oleh variabel-
menjelaskan bahwa variabel dependen yaitu variabel lain.
kecenderungan kecurangan dipengaruhi oleh
Berdasarkan hasil uji MRA pada Tabel terhadap kecenderungan fraud. Artinya apabila
6, nilai signifikansi pada variabel komitmen pegawai berkomitmen tinggi mereka akan
organisasi dengan adanya interaksi dari gaya bekerja sesuai dengan aturan yang dibentuk
kepemimpinan sebesar 0.050. Maka dapat organisasinya. Temuan penelitian ini
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan mendukung penelitian sebelumnya oleh Faisal
memoderasi hubungan antara komitmen (2013); Virmayani et al (2017); Widiutami,
organisasi terhadap kecenderungan fraud. Sulindawati, & Atmadja, (2017) yang
Selanjutnya, nilai signifikansi variabel menyatakan bahwa Komitmen organisasi
kapabilitas dengan adanya interaksi gaya berperngaruh negatif terhadap kecenderungan
kepemimpinan sebesar 0.000 sehingga fraud. Hal ini berarti pegawai yang memiliki
terdapat pengaruh gaya kepemimpinan komitmen tinggi juga memiliki rasa dedikasi
terhadap hubungan antara kapabilitas yang tinggi pula terhadap organisasinya
terhadap kecenderungan fraud. sehingga pegawai tersebut tidak cenderung
untuk melakukan fraud.
A. Pengaruh Komitmen Organisasi
terhadap Kecenderungan Fraud di B. Pengaruh Kapabilitas dengan
Sektor Pemerintahan Kecenderungan Fraud di Sektor
Berdasarkan hasil data yang diolah, Pemerintahan
variabel komitmen organisasi berpengaruh Berdasarkan hasil uji, variabel
negatif terhadap kecenderungan fraud di kapabilitas berpengaruh positif terhadap
sektor pemerintahan. Artinya uji hipotesis kecenderungan fraud di sektor pemerintahan.
pertama (Ha1) pada penelitian ini diterima. Artinya uji hipotesis kedua (Ha2) pada
Arah koefisien negatif memiliki arti apabila penelitian ini diterima. Diterimanya Hipotesis
seseorang memiliki komitmen yang tinggi, kedua terhadap kecenderungan fraud sesuai
akan tumbuh sikap loyal terhadap dengan pendapat Wolfe & Hermason (2004)
organisasinya. Pegawai dengan komitmen kecurangan dapat dipengaruhi oleh faktor
tinggi akan mematuhi peraturan di intelligence & creativity, convidence, coercion,
organisasinya karena mereka memiliki rasa deceit, stress. Penelitian Purwanto, Mulyadi, &
peduli terhadap organisasinya sehingga tidak Anwar (2017) menyatakan bahwa
cenderung untuk melakukan fraud yang dapat kecenderungan kecurangan dapat dipengaruhi
merugikan diri sendiri maupun organisasinya. oleh seseorang yang memiliki jabatan dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan adanya faktor intelligence & creativity sehingga
penelitian (Yuliana et al., 2016) yang orang tersebut sulit terdeteksi apabila
menyatakan komitmen organisasi berpengaruh melakukan fraud.
Annisya, M., Lindrianasari, & Asmaranti, Y. Indriani, I., Suroso, A., & Maghfiroh, S. (2016).
(2016). Pendeteksian Kecurangan
Penerapan Konsep Fraud Diamond
Laporan Keuangan Menggunakan
Theory dalam Mendeteksi Perilaku
Fraud Diamond. Jurnal Bisnis Dan
Fraud. Simposium Nasional Akuntansi
Ekonomi, 23(1), 72–89.
XIX. Lampung.
Pramudita, A. (2013). Analisis Fraud di Sektor Virmayani, P. C., Sulindawati, N. L. G. E., &
Pemerintahan Kota Salatiga. Atmadja, A. T. (2017). Pengaruh
Accounting Analysis Journal, 2(1). Kesesuaian Kompensasi, Asimetri
https://doi.org/10.15294/aaj.v2i1.1156 Informasi, Budaya Etis Organisasi dan
Komitmen Organisasi Terhadap
Pristiyani, I. R. (2012). Persepsi Pegawai Kecenderungan Kecurangan (Fraud)
Instansi Pemerintah Mengenai Faktor- Akuntansi Pada Koperasi Simpan
Faktor Yang Mempengaruhi Fraud Di Pinjam Se-kecamatan Buleleng. E-
Sektor Pemerintahan. Accounting Journal SI Ak Universitas Pendidikan
Analysis Journal, 1(1). Ganesha, 7(3).
https://doi.org/10.15294/aaj.v1i1.707
Widiutami, N. P. S., Sulindawati, N. L. G. E., &
Purwanto, E., Mulyadi, J., & Anwar, C. (2017). Atmadja, A. T. (2017). Pengaruh
Kajian Konsep Diamond Fraud Theory Moralitas Individu, Ketaatan Aturan
Dalam Menunjang Efektivitas Akuntansi, Dan Efektivitas
Pengadaan Barang/Jasa Di Pengendalian Internal Terhadap
Pemerintah Kota Bogor. Jurnal Kecenderungan Kecurangan (Fraud)
Manajemen Indonesia, 17(3), 149. Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan
https://doi.org/10.25124/jmi.v17i3.1153 Desa Di Kabupaten Buleleng. E-
Journal S1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha, 7(1).
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku
Organisasi (2nd ed.). Jakarta:
Salemba Empat. Wolfe, D. T., & Hermason, D. R. (2004). The
Fraud Diamond Considering The Four.
Saputra, T. E. (2019). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Terjadinya Fraud pada Yesiariani, M., & Rahayu, I. (2017). Deteksi
Dinas Pengelolaan Kekayaan dan financial statement fraud: Pengujian
Keuangan Daerah. Journal of dengan fraud diamond. Jurnal
Chemical Information and Modeling, Akuntansi & Auditing Indonesia, 21(1),
53(9), 1689–1699. 49–60.
https://doi.org/10.1017/CBO97811074 https://doi.org/10.20885/jaai.vol21.iss1
15324.004 .art5
Suhartono. (2016). Red Flag dalam Organisasi Yuliana, A., Satriawan, R. A., & Hariyani, E.
Sektor Publik. Retrieved from (2016). Pengaruh Keadilan
http://spi.uin- Organisasi, sistem pengendalian
alauddin.ac.id/index.php/2016/09/15/re intern dan komitmen organisasi
d-flag-dalam-organisasi-sektor-publik/ terhadap kecurangan (fraud) (studi
empiris pada kantor cabang utama
bank syariah di Kota Pekanbaru. JOM
Sumbayak, J., Anisma, Y., & Hasan, M.
Fekon Vol.3 No.1 (Februari) 2016,
(2017). Pengaruh Keadilan
3(1), 16–18.
Organisasi, Sistem pengendalian
Intern, Komitmen dan Gaya https://doi.org/10.19744/j.cnki.11-
Kepemimpinan Terhadap Kecurangan 1235/f.2006.09.027
(Faud) (Studi Empiris Pada Kantor
Cabang Utama Perusahaan Leasing di Zulkarnain, R. M. (2013). Analisis Faktor Yang
Kota Pekanbaru). Jurnal Online Mempengaruhi Terjadinya Fraud Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dinas Kota Surakarta. Accounting
Universitas Riau, 4(1), 3168–3182. Analysis Journal, 2(2).
https://doi.org/10.15294/aaj.v2i2.2852