Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan

Kecurangan (Fraud)
(Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia (Persero))

Shofa Rahmawati Sarip1, Robertus Ary Novianto, S.E., MM., Ak., CA., CPA., CTA., QIA2
(1,2)
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Widyatama Jl. Cikutra No. 204 A, Bandung
40125
Shofarahmawati06@gmail.com

RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Audit Internal terhadap
Pencegahan Kecurangan (fraud). Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah Audit
Internal sebagai variabel independen sedangkan Pencegahan Kecurangan (fraud) sebagai
variabel dependen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif dan eksplanatori. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai PT. Pos
Indonesia (Persero). Teknik pengambilan sampel yang digunakan menggunakan sampel jenuh,
sampel yang diteliti adalah Unit SPI. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 25 responden.
Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
sederhana pada taraf signifikansi sebesar 5%. Program yang digunakan dalam menganalisis
data menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Ver.25.00. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukan bahwa Audit Internal dan Pencegahan Kecurangan (fraud) di PT.
Pos Indonesia (Persero) termasuk ke dalam kategori baik. Selain itu hasil penelitian juga
menunjukan bahwa Audit Internal berpengaruh kuat terhadap Pencegahan Kecurangan (fraud)
sebesar 71,9% sedangkan sisanya 28,1% dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian.
Jadi, semakin baik tinggi pengaruh Audit Internal, maka semakin tinggi pula Pencegahan
Kecurangan (fraud).
Kata Kunci : Audit Internal, Pencegahan Kecurangan (Fraud), Unit SPI

1. LATAR BELAKANG tertentu misalnya menipu atau memberikan


gambaran keliru (mislead) kepada pihak-
Menurut Karyono (2013:4-50)
pihak lain, yang dilakukan oleh orang-
menyatakan bahwa fraud dapat diistilahkan
orang baik dari dalam maupun dari luar
sebagai kecurangan yang mengandung
organisasi. Kecurangan dirancang untuk
makna suatu penyimpangan dan perbuatan
memanfaatkan peluang-peluang secara
melanggar hukum (ilegal act), yang
tidak jujur, yang secara langsung maupun
dilakukan dengan sengaja untuk tujuan
tidak langsung merugikan pihak lain.

Dalam penelitiannya Isty Dwi kecurangan akuntansi telah mendapat


Hastika (2014) mengemukakan bahwa banyak perhatian publik sebagai dinamika

1
yang menjadi pusat perhatian para pelaku pelaksanaannya masih banyak yang tidak
bisnis di dunia. Bahkan di Indonesia sesuai," kata Laode dalam diskusi bertajuk
kecurangan akuntansi sudah menjadi Bersama Ciptakan BUMN Bersih Melalui
kebiasaan dari tahun ke tahun. Banyaknya SPI yang Tangguh dan Terpercaya di
kasus kecurangan yang terjadi, khususnya Gedung Penunjang KPK, Jakarta, Kamis
di Indonesia menunjukkan bahwa (9/5/2019).
kecurangan masih tinggi di pemerintah atau
Salah satu BUMN yang terlibat
di perusahaan swasta maupun BUMN.
kasus kecurangan serupa adalah PT. Pos
Menurut Undang-Undang No. 19 Indonesia (Persero). Kecuangan yang
tahun 2003, Badan Usaha Milik Negara terjadi itu berupa penggunaan/pengeluaran
(BUMN) merupakan badan usaha yang biaya tambahan distribusi Kartu
seluruh atau sebagian besar modalnya Perlindungan Sosial (KPS) di PT Pos
dimiliki oleh negara melalui penyertaan Indonesia senilai 2,4 miliar. Kasus ini
secara langsung yang berasal dari kekayaan berawal adanya proyek KPS tahun 2013.
milik negara yang dipisahkan. Berdasarkan Kemudian dalam proyek puluhan miliar itu
undang-undang tersebut, BUMN didirikan dikeluarkan biaya pendistribusian KPS
dengan maksud dan tujuan untuk yang ditandatangani Zulkifli Assagap.
mengembangkan misi dalam memberikan Distribusi tersebut disebar ke kantor area
kontribusi kepada negara dan membantu operasi. Dalam biaya tambahan itulah,
membangun perekonomian nasional. terjadi penyimpangan. Untuk area VI
Dengan demikian untuk dapat memenuhi Semarang, dari biaya 1,8 miliar itu terjadi
fungsi ekonominya, BUMN perlu penyimpangan Rp 769 juta, Kemudian
menyadari pentingnya manajemen dan penyimpangan uang lainnya bervariasi
pengawasan manajemen yang baik agar hingga jumlahnya mencapai 2,4 miliar.
terhindar dari risiko kecurangan. Berdasarkan fenomena tersebut
Salah satu faktor penyebab dapat dilihat bahwa pada PT. Pos Indonesia
kecurangan ialah teori motivasi yaitu (Persero) telah terjadi kecurangan berupa
tekanan (pressure), kesempatan tindak pidana korupsi yang disebabkan
(opportunity), dan pembenaran karena perilaku serakah yang terdapat pada
(rationalization) yang disebut juga fraud diri sendiri yang menginginkan sesuatu
triangle (Karyono, 2013:9-10). lebih dari yang seharusnya didapatkan.
Permasalahan tersebut dapat terjadi karena
Dilansir dari Kompas.com Wakil
belum maksimalnya implementasi
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
peraturan internal, disebabkan kurang
(KPK) Laode M Syarif mengatakan,
efektifnya pemeriksaan internal yang
BUMN-BUMN di Indonesia sebenarnya
dilakukan oleh auditor internal dan juga
sudah memiliki peraturan internal yang
adanya penyalahgunaan kekuasaan
bagus demi meningkatkan kualitas kinerja
sehingga pelaku dapat dengan mudah
dan tata kelola perusahaan. Akan tetapi,
melakukan kecurangan karena wewenang
implementasi aturan itu belum maksimal.
yang dimilikinya.
"Kita harus melaksanakan, jangan hanya
bagus di atas kertas tapi tidak dilaksanakan. Untuk mengatasi timbulnya
Kalau saya lihat semua BUMN, sudah kecurangan, audit internal diperlukan
mulai bagus peraturan internalnya, tapi keberadaannya didalam perusahaan, yang

2
bertugas untuk mengevaluasi suatu sistem “Internal Auditing is an
dan prosedur yang telah disusun secara independent, objective, assurance
benar dan sistematis serta apakah telah and consulting activity designed to
diimplementasikan secara benar melalui add value and improve an
pengamatan, penelitian, dan pemeriksaan organization’s operations. It helps
atas pelaksanaan tugas yang didelegasikan an organization accomplish its
di setiap unit kerja perusahaan (Amrizal, objectives by bringing a systematic,
2004:1-3). disciplined approach to evaluate
Menurut Ignasius Afrianto Pratama and improve the effectiveness of risk
(2016) berpendapat bahwa audit internal management, control, and
berpengaruh signifikan terhadap governance processes.”
pencegahan kecurangan. Semakin baik
Menurut Sawyer yang
audit internal, maka akan semakin tinggi
diterjemahkan oleh Ali Akbar (2009:9)
pula pencegahan kecurangan yang
menjelaskan bahwa:
dilakukan di perusahaan dan pada akhirnya
mendukung keberhasilan organisasi dengan “Audit internal adalah sebuah
cara mencapai tujuan organisasi. Salah satu aktivitas konsultasi dan keyakinan
tujuan organisasi yaitu adanya pelaksanaan objektif yang dikelola secara
pencegahan kecurangan yang efektif dan independen di dalam organisasi dan
efisien. Selain itu, penelitian lain yang diarahkan oleh filosofi penambahan
dilakukan Isty Dwi Hastika (2016) dan nilai untuk meningkatkan
Widi Destriani (2016) menyatakan bahwa operasional perusahaan.”
pelaksanaan audit internal berpengaruh
Dari beberapa pengertian audit
secara signifikan terhadap pencegahan
internal di atas, dapat disimpulkan bahwa
kecurangan (fraud).
audit internal merupakan suatu aktivitas
Berdasarkan uraian diatas maka konsultasi dan penilaian yang dikelola
penulis tertarik untuk melakukan penelitan secara objektif dan independen dengan
di PT. Pos Indonesia (Persero) guna untuk tujuan untuk membantu manajemen operasi
mengetahui seberapa besar pengaruh audit dalam menjalankan tujuannya dan untuk
internal terhadap pencegahan kecurangan meningkatkan efektivitas dari manajemen
di PT. Pos Indonesia (Persero). Maka risiko, pengendalian, dan proses tata kelola.
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
2.2 PENGERTIAN KECURANGAN
yang berjudul: “PENGARUH AUDIT
INTERNAL TERHADAP Menurut Association of Certified
PENCEGAHAN KECURANGAN Fraud Examiner (ACFE) dalam Karyono
(FRAUD) (Studi Kasus Pada PT. Pos (2013:3) kecurangan didefinisikan sebagai:
Indonesia (Persero))”.
“Fraud is an intentional untruth or
2. TINJAUAN PUSTAKA dishonest scheme used to take delibrate and
unfair advantage of another person or
2.1 Definisi Audit Internal
group of person it included any mean, such
Pengertian audit internal menurut cheats another”.
Institute of Internal Auditor yang dikutip
dalam Karyono (2013:204) menyatakan :

3
Sementara menurut The Institute of Memperkuat Integritas Pribadi
Internal Auditor (IIA) dalam Karyono Pegawai.
(2013:3) menyatakan :
2.4 HUBUNGAN AUDIT INTERNAL
“Fraud is an array of irregularities
DENGAN PENCEGAHAN
and illegal acts characterized by
KECURANGAN
intentional deception”.

Berdasarkan definisi diatas, maka Audit internal dengan pencegahan


dapat disimpulkan bahwa fraud adalah kecurangan memiliki hubungan yang kuat,
sekumpulan tindakan yang melanggar karena audit internal bisa mencegah
hukum yang berkenaan dengan kecurangan yang ada didalam perusahaan.
mendapatkannya keuntungan yang Sesuai dengan intepretasi, Standar
diperoleh seseorang dan mengandung unsur Internasional Praktik Profesional Audit
unsur kecurangan yang disengaja, tipu Internal (SIPPAI 2017) dalam standar
daya, licik dan merugikan orang lain. atribut- standar 1210 A2, mengenai
pengetahuan tentang kecurangan,
2.2.1 Faktor Penyebab Terjadinya
dinyatakan bahwa auditor internal harus
Kecurangan
memiliki pengetahuan memadai untuk
Menurut DR. Donald Cressy dalam dapat mengevaluasi risiko kecurangan dan
Karyono (2013:8) dalam teori segitiga, cara organisasi mengelola risiko tersebut.
perilaku fraud didukung oleh tiga unsur
yaitu adanya tekanan, kesempatan, dan Menurut Statement on Internal
pembenaran. Tiga unsur itu digambarkan Auditing Standards (SIAS) No. 3, tentang
dalam segitiga sama sisi karena Deterrence, Detection, Investigation, and
bobot/derajat ketiga unsur itu sama. Reporting of Fraud(1985) yang dikutip
dalam jurnal Riri Zelmiyanti dan Lili Anita,
2.3 PENCEGAHAN KECURANGAN menyatakan tentang Deterrence, Detection,
Menurut segitiga kecurangan (fraud Investigation, and Reporting of Fraud
triangle) dalam Karyono (2013:61) faktor memberikan pedoman bagi auditor internal
pendorong terjadinya fraud adalah tekanan, tentang bagaimana auditor internal
kesempatan, dan pembenaran. Untuk melakukan pencegahan, pendeteksian dan
mencegahnya diperlukan langkah-langkah penginvestigasian terhadap fraud. SIAS
untuk meminimalisir sebab terjadinya No. 3 tersebut juga menguraikan mengenai
kecurangan yaitu: tanggung jawab internal auditor untuk
pencegahan kecurangan, yaitu :
1. Mengurangi “Tekanan” Situasional “memeriksa dan menilai kecukupan dan
yang Menimbulkan Kecurangan efektivitas sistem pengendalian intern,
berkaitan dengan pengungkapan risiko
2. Mengurangi “Kesempatan” potensial pada berbagai bentuk
Melakukan Kecurangan kegiatan/operasi organisasi”. Standar ini
secara jelas mengemukakan bahwa
3. Mengurangi “Pembenaran” pencegahan kecurangan adalah bagian dari
Melakukan Kecurangan dengan tanggung jawab internal auditor.

4
2.5 HIPOTESIS PENELITIAN Untuk menentukan sampel yang
akan digunakan dalam penelitian ini,
Berdasarkan uraian yang telah diuraikan,
peneliti menggunakan teknik
hipotesis yang dapat diambil dalam
nonprobability sampling yaitu dengan
penelitian ini adalah:
menggunakan sampling jenuh.
H0: SPI tidak berpengaruh terhadap
Menurut Sugiyono (2017:85)
Pencegahan Kecurangan (Fraud).
sampling jenuh adalah:
Ha: SPI berpengaruh terhadap “Teknik penentuan sampel bila
Pencegahan kecurangan (Fraud). anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan
3. METODE PENELITIAN
bila jumlah populasi relatif kecil,
Metode penelitian yang digunakan kurang dari 30 orang, atau
dalam penelitian ini adalah penelitian penelitian yang ingin membuat
deskriptif dan penelitian eksplanatori. generalisasi dengan kesalahan yang
Menurut Nuryaman dan Veronica (2015:6) sangat kecil. Istilah lain sampling
pengertian penelitian deskriptif adalah: jenuh adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sebagai
“Penelitian deskriptif adalah suatu metode
sampel.”
penelitian yang tujuannya untuk
Jadi karena jumlah populasi kurang dari 30
memperoleh deskripsi atau gambaran
maka sampel dalam penelitian ini adalah
tentang karakteristik tertentu (variabel
seluruh karyawan bagian SPI PT. Pos
tertentu) dari subjek yang sedang menjadi
Indonesia (Persero) yang berjumlah 25
perhatian dalam kegiatan penelitian
responden.
tersebut.”
Teknik analisis yang digunakan dalam
Penelitian eksplanatori menurut Nuryaman
penelitian ini adalah uji regresi linier
dan Veronica (2015:6) adalah sebagai
sederhana, uji korelasi Pearson , Uji
berikut:
koefisien determinasi, dan uji hipotesis
“Penelitian eksplanatori adalah secara parsial (uji t) dengan tingkat
penelitian yang tujuannya untuk signifikansi 5%.
memperoleh jawaban tentang ‘bagaimana’
3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
dan ‘mengapa suatu fenomena terjadi.
Tujuan penelitian untuk menjelaskan atau 3.1.1 Pengaruh Audit Internal (X)
membuktikan bagaimana hubungan
Variabel independen dalam penelitian ini
antarvariabel penelitian. Hubungan tersebut
adalah pengaruh pengaruh audit internal.
dapat berbentuk; korelasional, kausalitas
Dalam hal ini standar atribut yang
(sebab akibat).”
digunakan adalah standar atribut dari
Populasi dalam penelitian ini adalah Standar Internasional Praktik Profesional
Satuan Pengawasan Internal (SPI) PT. Pos Auditor Internal (SIPPAI 2017) atau yang
Indonesia (persero) dan PT. Pos Indonesia disebut juga IPPF 2017 adalah sebagai
(Persero) Regional V yang berlokasi di Jl. berikut:
Jakarta No. 34 Bandung 40272A.
1. Independensi dan objektifitas
2. Kecakapan

5
3. Kecermatan Profesional Berdasarkan tabel di atas, di atas
menunjukkan variabel audit internal yang
3.1.2 Pencegahan Kecurangan (Y)
dinilai dari 20 pernyataan yaitu sebesar
Variabel dependen dalam penelitian ini 4,20, nilai tersebut masuk dalam interval
adalah pencegahan kecurangan. Indikator 4,20 – 5,00 yang dikategorikan dalam
pencegahan kecurangan menurut Karyono kategori sangat baik. Dari 3 indikator yang
(2013) adalah: masih memiliki rata-rata dibawah rata-rata
variabel adalah indikator Independensi &
1. Mengurangi tekanan yang timbul
Objektivitas dan Kecakapan.
2. Mengurangi kesempatan
3. Mengurangi pembenaran b. Rekapitulasi Tanggapan
Responden Variabel Pencegahan
4. HASIL PENELITIAN
Kecurangan
4.1 Analisis Deskriptif
Rat
Analisis deskriptif digunakan untuk N Interv a- Kateg
Dimensi
o al Rat ori
menentukan frekuensi skor jawaban setiap
a
pernyataan untuk setiap variabel yang
diteliti. Dari ini, nilai rata-rata dapat Mengurangi 3,40 -
1 3,63 Baik
Tekanan 4,19
diperoleh dan akan dikategorikan dalam
beberapa kelompok. Nilai rata-rata yang Mengurangi 3,40 -
2 3,75 Baik
diperoleh kemudian dapat digunakan untuk Kesempatan 4,19
melihat persepsi responden mengenai Mengurangi 3,40 -
3 3,84 Baik
unsur-unsur audit internal dalam Pembenaran 4,19
mempengaruhi pencegahan kecurangan. Persepsi
Responden
a. Rekapitulasi Tanggapan 3,40 -
Mengenai 3,74 Baik
Responden Mengenai Variabel 4,19
Pencegahan
Audit Internal Kecurangan

Rat Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan


N Inter a- Kateg variabel pencegahan kecurangan yang
Dimensi
o val Rat ori dinilai dari 17 pernyataan yaitu sebesar
a
3,74, nilai tersebut masuk dalam interval
Independensi
3,40 - 3,40 – 4,19 yang dikategorikan dalam
1 & 4,17 Baik kategori baik. Dari 3 indikator yang masih
4,19
Objektivitas
memiliki rata-rata dibawah rata-rata
3,40 - variabel adalah indikator Mengurangi
2 Kecakapan 4,14 Baik
4,19 tekanan dan Mengurangi kesempatan.
Kecermatan 4,20 - Sangat
3 4,30
Profesional 5,00 Baik
Persepsi
Responden 4,20 - Sangat
4,20
Mengenai Audit 5,00 Baik
Internal

6
4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana
Correlations
a
Coefficients
Pencegahan
Standardi Audit
zed Internal Kecurangan
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts **
Audit Internal Pearson 1 ,848
Std.
Model B Error Beta t Sig. Correlation

(Consta
1 10,663 4,832 2,20 ,038 Sig. (2-tailed) ,000
nt) 7
AI (X) ,813 ,106 ,848 7,68 ,000 N 25 25
0
**
a. Dependent Variable: PK (Y) Pencegahan Pearson ,848 1
Kecurangan Correlation
Berdasarkan hasil perhitungan pada
Sig. (2-tailed) ,000
tabel di atas, diperoleh bentuk persamaan
regresi linier sederhana sebagai berikut :
N 25 25
Y = 10,663 + 0,813 X1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tanda koefisien regresi variabel
independen menunjukkan arah hubungan Berdasarkan hasil output software
dari variabel yang bersangkutan dengan PK SPSS di atas, diperoleh nilai koefisien
(Y). Koefisien regresi untuk variabel korelasi (R) sebesar 0,848. Hal ini
independen X bernilai positif, menunjukkan bahwa terdapat hubungan
menunjukkan adanya hubungan yang yang kuat antara audit internal (X) terhadap
searah antara AI (X) dengan PK (Y). pencegahan kecurangan (Y).
Koefisien regresi variabel X sebesar 0,813
mengandung arti untuk setiap pertambahan 4.4 Analisis Koefisien Determinasi
AI (X) sebesar satu satuan akan Model Summaryb
menyebabkan meningkatnya PK (Y)
Adjusted R Std. Error of
sebesar 0,813. Model R R Square Square the Estimate
4.3 Analisis Koefisien Korelasi Pearson 1 ,848a ,719 ,707 5,35328
Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai a. Predictors: (Constant), AI (X)
semakin mendekati 1 berarti hubungan b. Dependent Variable: PK (Y)
yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai
R semakin mendekati 0 maka hubungan Berdasarkan tabel diatas, nilai R square
yang terjadi semakin rendah. adalah 0,719 atau 71,9%. Artinya variabel
AI (X) memberikan pengaruh sebesar
71,9% terhadap PK (Y). Sedangkan
sisanya sebesar 28,1% merupakan
kontribusi variabel lain selain AI (X).

7
4.5 Pengujian Hipotesis Secara Parsial 5. KESIMPULAN DAN
(uji t) REKOMENDASI
Untuk pengujian pengaruh parsial 5.1 Kesimpulan
digunakan rumusan hipotesis sebagai
1. Pelaksanaan Audit Internal pada
berikut
PT. Pos Indonesia (Persero) secara
H0 = Tidak terdapat pengaruh antara keseluruhan telah berjalan dengan
variabel independen terhadap baik. Hal tersebut terlihat dari
variabel dependen semua indikator yaitu independensi
Ha = Terdapat pengaruh antara variabel & objektivitas, kecakapan, dan
independen terhadap variabel kecermatan profesional berada
dependen dalam kategori baik. Dari tiga
indikator, yang memiliki rata-rata
Kriteria uji:
paling rendah adalah indikator
Jika Sig. < 𝛼 0,05, maka Ha diterima dan kecakapan.
Ho ditolak 2. Pencegahan Kecurangan (fraud)
PT. Pos Indonesia (Persero) secara
Jika Sig > 𝛼 0,05, maka Ha ditolak dan Ho
umum sudah dilaksanakan dengan
diterima
baik. Hal tersebut terlihat dari
semua indikator yaitu mengurangi
tekanan, mengurangi kesempatan,
Coefficientsa
mengurangi pembenaran
Standardi (rasionalisasi) berada dalam
zed
kategori baik. Dari tiga indikator,
Unstandardized Coefficie
Coefficients nts yang memiliki rata-rata paling
rendah adalah indikator mengurangi
Std.
Model B Error Beta t Sig. tekanan.
3. Terdapat pengaruh audit internal
1 (Const 10,663 4,832 2,20 ,038 terhadap pencegahan kecurangan.
ant) 7
Nilai koefisien variabel audit
AI (X) ,813 ,106 ,848 7,68 ,000 internal bernilai positif sehingga
0
semakin baik audit internal maka
a. Dependent Variable: PK (Y) pencegahan kecurangan juga
semakin baik.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan tabel di atas, dapat
disimpulkan bahwa variabel AI (X) 1. Bagi Perusahaan
memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena Pada penelitian ini menunjukan adanya
nilai sig nya lebih rendah dari 0,05 maka Ha pengaruh audit internal terhadap
diterima artinya terdapat pengaruh dari AI pencegahan kecurangan, artinya bagi
(X) terhadap PK (Y). perusahaan yang ingin mencegah terjadinya
kecurangan (fraud) maka dapat
meningkatkan dan memaksimalkan standar
audit internal yaitu independensi dan

8
objektivitas, kecakapan, dan kecermatan SPSS 21. Cetakan Ketujuh.
profesional dari audit internal itu sendiri. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
2. Bagi Peneliti selanjutnya
a. Hasil R2 menunjukan sebesar 71,9% Haryadi Sarjono. 2011. SPSS vs LISREL
sedangkan 28,1% dipengaruhi oleh Sebuah Pengantar Aplikasi untuk
variabel-variabel lain diluar Riset. Jakarta: Salemba Empat.
variabel penelitian, sehingga
Husein Umar. 2008. Metodologi Penelitian.
peneliti selanjutnya dapat
Raja Grafindo. Jakarta.
menambahkan variabel lainnya
yang diduga memiliki pengaruh Karyono. 2013: Forensic Fraud.Yogyakarta:
terhadap variabel pencegahan CV. Andi.
kecurangan.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit
b. Agar hasil penelitian ini dapat
Internal. 2004. Standar Profesi Audit
digunakan secara luas, maka untuk
Internal (SPAI). Jakarta : Yayasan
peneliti berikutnya diharapkan
Pendidikan Audit Internal.
subjek penelitian tida hanya terpaku
pada PT. Pos Indonesia (Persero) Mulyadi,2010. Auditing dan Pendekatan
saja namun dapat menggunakan Terpadu. Edisi 6. Jilid 1. Jakarta;
beberapa subjek lainnya seperti Salemba Empat, Humanika, Medika.
perusahaan BUMN lainnya,
Nuryaman dan Veronica Christina. 2015.
perusahaan swasta, dan lainnya
Metodologi Penelitian Akuntansi dan
karena adanya keterbatasan peneliti.
Bisnis teori dan Praktek. Bogor:
Ghalia Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU Reding, Kurt F. Et al. 2013. Internal
Auditing: Assurance & Advisory
Agoes, Sukrisno. 2013. Auditing Petunjuk
Services Third Edition. Florida: The
Praktis pemeriksaan Akuntan oleh
Institute of Internal Auditors
Akuntan Publik Edisi 4 Buku 1.
Research Foundation (IAARF).
Jakarta: Salemba Empat.
Sawyer, Lawrence B, Dittenhofer Mortimer
Amrizal. 2004. Pencegahan dan
A, Scheiner James H, 2009, Internal
Pendeteksian Kecurangan oleh
Auditing, Diterjemahkan oleh:Ali
Internal Audit. Alfabeta. Bandung.
Akbar, Jilid 3, Edisi 5, Salemba
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Empat :Jakarta.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Sawyer, 2012: Guide For Internal Auditors
Jakarta: Rineka Cipta.
Volume 1 Internal Audit Essentials.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis 6th Edition. Altamonte Springs: The
Multivariat dengan Program SPSS. Institute of Internal Auditors
Semarang: Badan Penerbit Research Foundation).
Universitas Diponegoro.
Sekaran, Uma. 2013. ResearchMethods for
Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Business. Jakarta: Salemba empat.
Multivariate Dengan Program IBM

9
Sugiyono. 2015. Statistika untuk Penelitian. Pencegahan Kecurangan Dengan
Bandung: Alfabeta. Pelaksanaan Sistem Pengendalian
Internal Sebagai Variabel
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Intervening. Jurnal Akuntansi
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d.
Keuangan Dan BisnisVol. 8, 67-76
Bandung: Alfabeta.
Festi, Theresia T., Andreas, dan Riska
Tugiman, Hiro.2011. Standar Profesi Audit Natariasari. 2014. Pengaruh Peran
Internal. Yogyakara. Kanisius. Audit Internal terhadap
Pencegahan Kecurangan. Jurnal
Valery G Kumaat, 2011, Internal Audit.
Online Mahasiswa Fakultas
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ekonomi, vol 1, no. 2.

WEB & E-BOOK


JURNAL & SKRIPSI
(https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-
Ai Devi Srimulyani, Ismet Ismatullah. 2017.
raya/2017/06/05/korupsi-bersama-sama-
Pengaruh Audit Internal Dalam
para-mantan-pejabat-pt-pos-dituntut-18-
Pencegahan Kecurangan Kas Pada
bulan-penjara) diakses tanggal 29 maret
PDAM Tirta Bumi Wibawa Kota
2019 7:03 AM.
Sukabumi. Vol. 5 Edisi 10, ISSN
20886969. (https://nasional.kompas.com/read/2019/0
Fikri, Cut Ismi Wilda. 2018. Pengaruh 5/09/13063431/kpk-ingatkan-
Budaya Organisasi dan Peran implementasi-pengawasan-internal-bumn-
Auditor Internal Terhadap tak-sekadar-di-atas) diakses 9 Mei 2019.
Pencegahan Fraud . Jurnal Fakultas
Portal web PT. Pos Indonesia (Persero)
Ekonomi Universitas Negeri
www.posindonesia.co.id
Padang.
Hastika, Isty Dwi. 2014. Pengaruh Audit Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003
Internal Terhadap Pencegahan tentang Badan Usaha Milik Negara
Kecurangan (Fraud). Repository
E-book Standar Internasional Praktik
Universitas Pasundan.
Profesional Audit Internal (SIPPAI) 2017
Riri Zelmilaynti dan Lili Anita. 2015.
Pengaruh Budaya Organisasi Dan IIA-Global-Advocasy-Platform (E-book)
Peran Auditor Internal Terhadap

10

Anda mungkin juga menyukai