Anda di halaman 1dari 30

PERAN AUDIT INTERNAL DALAM UPAYA MENCEGAH DAN

MENDETEKSI KECURANGAN (FRAUD)

Urim Sorta Simatupang¹, Jonathan Levi Hernadi², Mohammad Bagus Andika³

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Abstract

PENDAHULUAN

Perguruan tinggi adalah suatu organisasi yang memiliki wewenang dalam


pengelolaan dana yang berasal dari individu, kelompok masyarakat, maupun
pemerintah, sehingga entitas tersebut berkewajiban untuk menyajikan laporan
keuangannya secara periodik sebagai bentuk tanggungjawab atas seluruh dana yang
dikelola untuk ditujukan kepada seluruh pemangku kepentingan (YR, Apandi:2011).
Tindakan korupsi pada perguruan tinggi bukanlah hal yang baru. Salah satu
permasalahan terbesar perguruan tinggi beberapa tahun terakhir adalah tentang korupsi.
Dewasa ini, biaya pendidikan pada mayoritas universitas yang ada di Indonesia
meningkat cukup signifikan sehingga pengelolaan dana yang tersedia pun semakin
besar. Oleh karena itu, perguruan tinggi dituntut untuk melakuakan transparansi dan
akuntabilitas oleh para stakeholder sehingga harus menyajikan laporan keuangan yang
terbebas dari kecurangan (fraud).

Namun, kenyataannya perguruan tinggi yang seharusnya dijadikan sebagai alat


untuk memerangi korupsi dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan
transparansi justru menjadi tempat melakukan korupsi oleh sebagian oknum. Hal
tersebut tentu sangat merugikan negara, selain itu dapat memperburuk kualitas
pendidikan tanah air. Menurut informasi dari catatan Indonesian Corruption Watch
(ICW) dari 2016 hingga 2021, korupsi di perguruan tinggi telah terjadi. Artinya, ada 20
kasus korupsi yang ditangani aparat penegak hukum, sehingga merugikan pemerintah
total sebesar Rs789,8 crore (Sjafrina dan N 2021). Penipuan universitas yang umum
terjadi adalah penipuan dana penelitian, penipuan pengadaan barang dan jasa, penipuan
hibah, kutipan intra universitas, dan penipuan beasiswa. Tanda-tanda kecurangan adalah
adanya anomali akuntansi yang ditandai dengan buruknya penganggaran atau
keterlambatan pencairan dana yang dapat menimbulkan transaksi fiktif (Fitriyah 2016).
Korupsi dalam pendidikan juga dapat berbentuk korupsi birokrasi di mana pegawai
dibayar untuk memfasilitasi proses kerja tertentu atau menunda penyelidikan disipliner.
Ini termasuk kegagalan untuk memberikan informasi bila diperlukan, penyalahgunaan
sumber daya pemerintah, penggunaan dokumen palsu, dipalsukan atau diubah,
penyuapan atau korupsi, dan penyalahgunaan informasi pemerintah atau kekayaan
intelektual.

Peran audit internal sangat penting untuk menemukan dan mencegah penipuan
di universitas. Strategi pencegahan dan deteksi penipuan yang efektif mendukung
semua lembaga secara finansial, mendekatkan anggota, dan meningkatkan kepercayaan
di antara para pemangku kepentingan (Kultanen 2017). Kehadiran SPI dalam
pendeteksian dan pencegahan fraud tidak lepas dari keterlibatan pimpinan perguruan
tinggi, yang tanpanya apa yang dilakukan oleh SPI tidak akan berjalan dengan baik
(Harwida Gita Arasy 2015). dalam kasus tersebut berasal dari lingkungan sivitas
akademika. Tindakan kecurangan yang sering dilakukan pada perguruan tinggi yaitu
korupsi dana penelitian, kecurangan pada pengadaan barang dan jasa, kecurangan dana
hibah, estimasi internal universitas, bahkan kecurangan beasiswa. Selain itu, tindakan
penyuapan pun ditemukan dalam perguruan tinggi, misalnya pada saat penetapan rektor
dan dekan, juga terkait dengan penilaian suatu Universitas.

Berdasarkan data tersebut maka diperlukan pengawasan yang lebih ketat melalui
peningkatan sistem pengendalian internal sehingga tidakan kecurangan dapat dicegah
dan dideteksi. Peran audit internal sangat diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah
adanya tindak kecurangan pada perguruan tinggi. Audit internal harus dapat membantu
perguruan tinggi dalam penerapan kontrol yang efektif melalui evaluasi efektifitas dan
efisiensi serta mengarahkan perguruan tinggi agar senatiasa melaksanakan perbaikan
berkelanjutan. Melalui audit internal pimpinan perguruan tinggi harus dapat
mengklasifikasikan kecurangan sehingga upaya mendeteksi, mencegah, dan
menginvestigasi fraud sangat diperlukan. Audit internal ini dilaksanakan oleh auditor
internal organisasi yang merupakan penilai independen.

Berdasarkan Sukirman dan Maylia (2012), auditor internal tersebut bertugas


untuk mendorong terciptanya sistem tata kelola perguruan tinggi yang baik. Dewasa ini,
profesi audit internal pada perguruan tinggi merupakan bagian penting dalam
mendorong terbentuknya efisiensi dan efektivitas pada perguruan tinggi. Auditor
internal memiliki tanggungjawab untuk melaporkan tindakan kecurangan. Dengan
demikian, maka auditor internal yang ada pada perguruan tinggi berperan krusial dalam
mencegah, mendeteksi, dan mengungkapkan kecurangan (fraud). Berdasarkan latar
belakang ini dirumuskan masalah tentang bagaimana Peran Audit Internal Dalam Upaya
Mencegah Dan Mendeteksi Kecurangan (Fraud)?, dan tujuannya untuk mengetahui
peran audit internal dalam upaya mencegah dan mendekteksi kecurangan (Fraud).

TELAAH PUSTAKA

Audit Internal

The Institute of Internal Audit (2009) mendefinisikan audit internal sebagai


bentuk audit internal independen yang dilakukan secara konsisten sebagai bagian dari
audit dan penilaian organisasi (2009) Institute of Internal Audit 2009. Berdasarkan
Surat Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep496/BL/2008,
pengertian audit internal yaitu aktivitas untuk memberikan assurance (keyakinan) yang
bersifat obyektif dan independen. Audit internal memiliki tujuan untuk memperbaiki
operasional suatu organisasi dan meningkatkan nilai (value) organisasi tersebut melalui
evaluasi dan peningkatan dalam mengelola risiko, kontrol, dan proses manajemen
organisasi melalui pendekatan sistematis. berdasarkan Sawyer (2013:10) definisi audit
internal yaitu suatu penilaian terstruktur dan sesuai kenyataan yang dilakukan auditor
internal untuk menilai fungsional dan pengendalian yang bervariasi dalam organisasi
mengenai (1) akuransi dan keandalan informasi keuangan dan operasi telah dicapai; (2)
perusahaan telah mengidentifikasi dan meminimalisir risiko yang dihadapi; (3) telah
mengikuti peraturan yang bersumber dari luar organisasi dan kebijakan serta prosedur
internal yang ditetapkan dalam organisasi; (4) telah memenuhi standar operasi dengan
baik; (5) telah menggunakan sumber daya dengan baik dan benar; dan (6) visi
organisasi telah tercapai secara efisien. Seseorang yang bertugas untuk melaksanakan
audit internal ini disebut dengan auditor internal yang merupakan pihak internal suatu
organisasi.

Jadi dari penjelasan diatas audit internal merupakan sebuah pemeriksaan yang
dilakukan auditor internal dalam suatu perusahan dengan mengikuti kebijakan atau
aturan yang dibentuk untuk menilai fungsional dan pengendalian yang bervariasi dalam
organisasi.

Pengendalian Internal

 Unsur Pengendalian Internal


Sejalan dengan konsep COSO, pengendalian internal dalam lingkungan
Kemenristekdikti diatur dalam UU No.1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara
yang dijabarkan lebih lanjut dalam PP No.60 tahun 2008 tentang sistem pengendalian
internal pemerintah (SPIP), terdiri atas lima komponen yang saling terkait, yaitu:
1. Lingkungan pengendalian (control environment)
Merupakan tindakan, kebijakan, dan prosedur yang merefleksikan seluruh sikap
top manajemen, dewan komisaris, dan pemilik entitas tentang pentingnya pengendalian
dalam suatu entitas.
2. Penilaian risiko (risk assessment).
Seluruh organisasi menghadapi berbagai macam risiko dari luar dan dalam yang
harus diidentifikasi, dianalisis dan dieliminasi. Penilaian risiko adalah
proses mengidentifikasi suatu risiko, menganalisis risiko, mengestimasi signifikansi
risiko, menilai kemungkinan terjadinya risiko, dan mengembangkan tindakan khusus
yang diperlukan untuk mengurangi risiko tersebut ke tingkat yang dapat diterima.
3. Aktivitas pengendalian (control activities)

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan


yang dapat membantu meyakinkan manajemen bahwa arahannya telah dijalankan.
Aktivitas pengendalian membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah
diambil dalam menghadapi risiko sehingga tujuan entitas dapat tercapai.

4. Informasi dan komunikasi (information andcommunication)


Informasi yang bersangkutan harus diidentifikasi, tergambar dan terkomunikasi
dalam sebuah form dan timeframe yang memungkinkan orang-orangmenjalankan
tanggung jawabnya.

5. Pemantauan (monitoring)
Sistem pengendalian internal perlu diawasi secara berkesinambungan dari waktu
ke waktu untuk menentukan kualitas kinerja pengendalian internal sehingga dapat
ditentukan apakah operasi pengendalian memerlukan modifikasi atau perbaikan.

Fraud (Kecurangan)

Berdasarkan Tuanakotta (2013:28), definisi kecurangan (fraud) adalah segala


bentuk perilaku tidak resmi seperti adanya pengelabuhan, ancaman kepercayaan
ataupun penyembunyian. Perilaku tidak resmi tersebut tidak bergantung pada kekuatan
fisik atau implementasi ancaman kekerasan. pengelabugan dijalankan oleh organisasi,
kelompok, maupun perorangan guna mendapatkan fasilitas untuk menghindar dari
pembayaran atau kehilangan layanan, property, bahkan uang. Penipuan juga dapat
dilakukan demi mengamankan keuntungan bisnis pribadi.

RISET TERDAHULU

1. Peran Audit Internal Dalam pencegahan dan deteksi Fraud Di Perguruan Tinggi (Novita
Putri 2022). Hasil menujukkan Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kepustakaan dengan mengumpulkan beberapa jurnal yang berhubungan dengan judul
penelitian. Sebanyak 17 jurnal penelitian digunakan sebagai referensi dalam penelitian
ini. Audit internal berperan sangat penting dalam pencegahan dan pendeteksian
kecurangan serta dapat meminimalisir kecurangan yang terjadi. Audit internal berjalan
dengan baik jika manajemen universitas mengadopsi kebijakan yang mendorong peran
dan independensi terbesar audit internal di dalam universitas.
2. Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan (Fraud). Muhammad Fahmi (2018). Hasil
penelitian ini peranan audit internal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
efektivitas pengendalian internal, Pencegahan fraud yang dilakukan di Yayasan
Internusa berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal, Peranan
audit internal dan pencegahan fraud secara simultan berpengaruh significant terhadap
efektivitas pengendalian internal.
3. Analisis Peran Audit Internal Dalam Pencegahan Fraud Dengan Menggunakan Fraud
Diamond Model (Cecilia Engko, N. Ahuluheluw, Rindy Ribka Selong 2021). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pernyataan para informan tidak melakukan tindak
kecurangan (fraud), namun setelah dilakukan audit terdapat beberapa masalah yang
terjadi diantaranya adalah memanipulasi laporan keuangan, menggelapkan uang
perusahaan, dan menggelapkan kartu perdana. Untuk itu peran audit internal sangatlah
penting, audit internal harus lebih teliti dalam memantau aktivitas perusahan agar
terhindar dari resiko terjadinya tindakan kecurangan(fraud).
4. Peran Audit Internal dalam Pencegahan Fraud pada Sektor Pemerintahan (Studi Kasus
pada Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Barat) (Yolivia Nurfadillah, Rasyidah
Mustika, Armel Yentifa 2021). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) audit
internal Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Barat dalam menciptakan dan
mengembalikan budaya yang menghargai kejujuran dan nilai-nilai etika yang tinggi,
telah sesuai dengan perannya dalam mencegah terjadinya fraud; (2) audit internal
Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Barat dalam penerapan dan evaluasi proses
pengendalian anti-fraud, telah sesuai dengan perannya dalam mencegah terjadinya
fraud; (3) audit internal Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Barat dalam
pengembangan proses pengawasan (oversight process), telah sesuai dengan perannya
dalam mencegah terjadinya fraud.
5. Peran audit internal dalam mencegah dan mendeteksi adanya kecurangan fraud (studi
kasus pada cv. sarana optikal terpadu) Sri luayyi (2012), Tujuan yang hendak dicapai
dengan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisa lebih jauh mengenai
“Peranan Audit Internal dalam Mencegah dan Mendeteksi Adanya Kecurangan
(Fraud)”. Dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan
data primer dan sekunder sebagai sumber datanya. Data primer yang digunakan berupa
data gambaran umum perusahaan, sejarah perkembangan dan struktur organisasi.
Sedangkan data skundernya berupa dokumen-dokumen asli dari perusahaan tersebut di
atas. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif.
6. Peran audit internal dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan (fraud) Norsain
(2014). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peranan audit nternal di
PNPM Mandiri Perkotaan dalam deteksi dan pencegahan kecurangan (fraud). Penelitian
ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan data
untuk kemudian diproses dan dianalisis lebih lanjut serta diambil suatu kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa internal audit yang dilaksanakan pada PNPM
Mandiri Perkotaan di Kecamatan Kalianget sudah cukup memadai dalam deteksi dan
pencegahan kecurangan (fraud) dengan struktur pengendalian intern yang baik sebagai
anti-fraud controls dan deteksi 17 kecurangan dilakukan melalui prosedur-prosedur
audit namun disarankan agar internal auditor PNPM Mandiri Perkotaan di masing-
masing desa di Kecamatan Kalianget tidak hanya melakukan pemeriksaan pada Unit
Pengelola Keuangan saja namun juga memberikan pemeriksaan pada unit-unit yang lain
secara umum yang di kelola oleh BKM masing-masing.
7. “Peningkatan peran auditor dalam pencegahan dan pendeteksian fraud” Mimin nur
aisyah (2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran auditor
dalam mencegah fraud di perusahaan perusahan besar di dunia dan melakukan analisa
yang mendalam dalam pembuatan pedoman yang lebih konferensif untuk
mengidentifikasi faktor faktor yang memungkinkan terjadinya kecurangan manajemen.
Peningkatan peran auditor terjadi karena adanya tekanan dari masyarakat yang
menginginkan pengurangan tindak kecurangan.
8. Menyingkap Lakon Auditor Internal Pemerintah dalam Melakukan Deteksi dan
Pencegahan Fraud di Perguruan Tinggi. Gita Arasy Harwidaa, Mohamad Djasulib,
Sujatmiko Wibowo (2018). Hasil pembahasan Peranan yang telah dilaksanakan oleh
auditor internal pemerintah (auditor Itjen) bersama-sama dengan Satuan Pengawasan
Internal (SPI) pada masing-masing Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah melakukan
pengawasan atas proses bisnis yang ada di tingkat kementerian dan universitas
mencakup tri dharma perguruan tinggi, tata kelola dari perencanaan, penganggaran,
penatausahaan, pelaksanaan anggaran, pelaporan, hingga pertanggungjawaban anggaran
baik aspek keuangan maupun aspek sumber daya manusia, aset, dan seluruh. peristiwa-
peristiwa penting di PTN. Selain itu auditor internal memiliki fungsi yang sangat
penting yaitu sebagai konsultan (consultant) dan penjamin (assurance) di PTN. Konflik
peran (sebagai pegawai dan auditor) dialami oleh SPI PTN ketika menghadapi situasi
tertentu baik secara bersama-sama maupun terpisah pada saat yang bersamaan atau
hampir sama. Konflik peran juga dialami oleh auditor Itjen walaupun dengan konteks
dan kadar yang berbeda. Konflik peran lebih akut dapat terjadi ketika SPI PTN dan Itjen
melakukan deteksi dan pencegahan kecurangan atau fraud karena tingkat risiko yang
dihadapi juga lebih tinggi. Apalagi ketika fraud tersebut melibatkan pihak-pihak yang
lebih berpengaruh atau lebih tinggi. Namun begitu, hak tersebut tidak menghalangi SPI
dan Itjen dalam melaksanakan tugas, pokok, dan fungsi yang diamanahkan padanya
9. Peran Audit Internal Dalam Pencegahan Fraud Di Perguruan Tinggi: Literature Review.
Maya Aresteria (2018). Hasil pembahasan Sistem internal control yang
dibangun pihak perguruan tinggi, yang terdiri dari dewan eksekutif, komite audit,
serta internal audit diharapkan dapat menanggulangi penyelewengan (fraud) yang
mungkin terjadi dalam pengelolaan baik di bidang akademik dan non
akademik. Internal audit merupakan garis terdepan dalam pelaksanaan internal
control suatu perguruan tinggi dalam mengawasi jalannya sistem pengelolaan
perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelaporan yang dapat diandalkan
serta mencegah terjadinya tindakan penyelewengan (fraud). Kompetensi dari
internal auditor juga sangat berpengaruh dalam mencegah terjadinya fraud di
perguruan tinggi. Hal ini terkait dengan Interpretasi Standart Profesional Audit
Internal (SPAI)-Standar 120.2 tahun 2004, tentang pengetahuan mengenai
penyimpangan, dinyatakan bahwa auditor internal harus memiliki pengetahuan yang
memadai untuk dapat mengenali, meneliti, dan menguji adanya indikasi penyimpangan
(fraud).
10. Gejala Fraud dan Peran Auditor Internal dalam Pendeteksian Fraud Di
Lingkungan Perguruan Tinggi. Rozmita Dewi YR dan R. Nelly Nur Apandi (2010).
Hasil pembahasan ini menunjukkan Auditor internal berpengaruh (tidak signifikan)
dalam upaya mendeteksi terjadinya fraud, dan manajemen berpengaruh signifikan
dalam upaya mendeteksi bahkan mencegah terjadinya fraud.

METODOLOGI PENELITIAN

Studi Literatur (Literature Review)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan atau studi
literatur. Dimana penelitian kepustakaan (Library research) merupakan serangkaian
penelitian yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, atau penelitian
yang objek penelitiannya digali melalui beragam informasi kepustakaan (buku,
ensikolpedia, dokumen, dan jurnal ilmiah). Penelitian kepustakaan atau kajian literature
(literature review, literature research) merupakan penelitian yang meninjau secara kritis
pengetahuan, gagasan, atau temuan didalam literature yang berorientasi akademik
(academic oriented literature) serta merumuskan kontribusi teoritis dan metodologisnya
untuk topik tertentu.

Studi literatur ini merupakan serangkaian cara yang digunakan untuk menyelesaikan
suatu permasalahan. Dalam penelitian studi literature ini, penulis mengambil masalah
yaitu peran audit internal dalam mencegah dan mendeteksi adanya fraud di perguruan
tinggi. Peneliti menggunakan metode studi literature yang dimana penelitian ini
dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis yang memiliki topik yang sama. Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari studi literatur.
Studi literatur adalah cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau sumber-
sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian bukan
dari pengamatan langsung, tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti-peneliti sebelumnya, yang berupa buku dan laporan ilmiah dalam artikel
atau jurnal.

Tahapan Studi Literatur

Menurut Hasan (2002) studi literatur dilakukan melalui tiga tahap, yakni: 

1. Mengetahui jenis pustaka, yang dibutuhkan yaitu: 


Berdasarkan bentuk pustaka, dibedakan atas sumber tertulis, seperti buku-buku
pengetahuan, surat kabar, majalah. dan sebagainya dan sumber tidak tertulis,
seperti film, slide, manuskrip, relief dan sebagainya. Berdasarkan isi pustaka,
dibedakan atas:
a. Sumber primer, merupakan sumber bahan yang dikemukakan sendiri oleh
orang/pihak pada waktu terjadinya peristiwa atau mengalami peristiwa itu sendiri,
seperti buku harian, notulen rapat, dan sebagainya. 
b. Sumber sekunder, merupakan sumber bahan kajian yang dikemukakan oleh orang
atau pihak yang hadir pada saat terjadinya peristiwa/tidak mengalami langsung
peristiwa itu sendiri, seperti buku-buku teks. 
2. Mengkaji dan mengumpulkan bahan pustaka Pengkajian dan pengumpulan bahan
pustaka biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut kartu
bibliografi atau kartu kutipan. Pengkajian dan pengumpulan hasil kajian dalam
kartu bibliografi minimal harus mencakup:
 Nama variabel atau pokok masalah, 
 Nama pengarang atau pencetus ide tentang pokok masalah, 
 Nama sumber di mana dimuat penjelasan tentang variabel atau pokok
masalah, 
 Tahun yang menunjukkan pada waktu sumber tersebut dibuat atau diterbitkan 
 Nama instansi (lembaga, unit, penerbit dan sebagainya) yang bertanggung
jawab atas penerbitan sumber kajian, 
 Nama kota tempat penulisan atau penerbitan sumber kajian, 
 Isi penjelasan tentang variabel atau pokok masalah.
3. Menyajikan studi kepustakaan Penyajian studi kepustakaan dapat dilakukan
dengan cara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

Metode Yang Dipilih

 Pencarian kata kunci


 Pencarian subjek
 Cari buku dan artikel ilmiah terkini
 Pencarian kutipan dalam sumber-sumber ilmiah
 Penjelajahan sistematis, terutama sumber teks lengkap yang diatur dalam
pengelompokan subjek yang dapat diprediksi (sesuaikan dengan judul
penelitian).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Research GAP Penelitian

No Penulis Tahun Judul Hasil


1 Rozmita Dewi 2010 Gejala Fraud Auditor internal berpengaruh (tidak
YR dan R. dan Peran signifikan) dalam upaya mendeteksi
Nelly Nur Auditor terjadinya fraud, dan manajemen
Apandi Internal berpengaruh signifikan dalam upaya
dalam mendeteksi bahkan mencegah terjadinya
Pendeteksian fraud.
Fraud Di
Lingkungan
Perguruan
Tinggi.
2 Sri luayyi 2012 Peran audit Perusahaan mempunyai kelemahan dalam
internal dalam hal internal kontrol yang menyebabkan
mencegah dan tidak sesuinya data stock barang dengan
mendeteksi laporan stok barang sehingga terjadi selisih
adanya barang yang berkepanjangan dan terus
kecurangan menerus terjadi. Maka dari itu penulis
fraud (studi menyarankan untuk di bentuknya sebuah
kasus pada cv. organisasi internal kontrol yang lebih akurat
sarana optikal untuk mengevaluasi jalannya roda
terpadu) perusahaan baik di kantor pusat maupun di
cabang, dan perlu juga adanya kerja sama
tim demi kelancaran proses kinerja
perusahaan.
3 Norsain 2014 Peran audit Internal audit yang dilaksanakan pada
internal dalam PNPM Mandiri Perkotaan di Kecamatan
mendeteksi Kalianget sudah cukup memadai dalam
dan mencegah deteksi dan pencegahan kecurangan (fraud)
kecurangan dengan struktur pengendalian intern yang
(fraud) baik sebagai anti-fraud controls dan deteksi
17 kecurangan dilakukan melalui prosedur-
prosedur audit namun disarankan agar
internal auditor PNPM Mandiri Perkotaan
di masing-masing desa di Kecamatan
Kalianget tidak hanya melakukan
pemeriksaan pada Unit Pengelola Keuangan
saja namun juga memberikan pemeriksaan
pada unit-unit yang lain secara umum yang
di kelola oleh BKM masing-masing.

4 Mimin nur 2014 Peningkatan Analisa yang mendalam dalam pembuatan


aisyah peran auditor pedoman yang lebih konferensif untuk
dalam mengidentifikasi faktor faktor yang
pencegahan memungkinkan terjadinya kecurangan
dan manajemen. Peningkatan peran auditor
pendeteksian terjadi karena adanya tekanan dari
fraud masyarakat yang menginginkan
pengurangan tindak kecurangan.

5 Gita Arasy 2018 Menyingkap Peranan yang telah dilaksanakan oleh


Harwidaa, Lakon Auditor auditor internal pemerintah (auditor Itjen)
Mohamad Internal bersama-sama dengan Satuan Pengawasan
Djasulib, Pemerintah Internal (SPI) pada masing-masing
Sujatmiko dalam Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah
Wibowo Melakukan melakukan pengawasan atas proses bisnis
Deteksi dan yang ada di tingkat kementerian dan
Pencegahan universitas mencakup tri dharma perguruan
Fraud di tinggi, tata kelola dari perencanaan,
Perguruan penganggaran, penatausahaan, pelaksanaan
Tinggi anggaran, pelaporan, hingga
pertanggungjawaban anggaran baik aspek
keuangan maupun aspek sumber daya
manusia, aset, dan seluruh. Peristiwa-
peristiwa penting di PTN.
6 Maya Aresteria 2018 Peran Audit Internal audit merupakan garis terdepan
Internal Dalam dalam pelaksanaan internal control suatu
Pencegahan perguruan tinggi dalam mengawasi
Fraud Di jalannya sistem pengelolaan perguruan
Perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelaporan
Tinggi: yang dapat diandalkan serta mencegah
Literature terjadinya tindakan penyelewengan
Review. (fraud)
7 Muhammad 2018 Peranan Audit Peranan audit internal mempunyai pengaruh
Fahmi Internal Dalam yang signifikan terhadap efektivitas
Pencegahan pengendalian internal, Pencegahan fraud
(Fraud) yang dilakukan di Yayasan Internusa
berpengaruh signifikan terhadap efektivitas
pengendalian internal, Peranan audit
internal dan pencegahan fraud secara
simultan berpengaruh significant terhadap
efektivitas pengendalian internal.

8 Cecilia Engko, 2021 Analisis Peran Pernyataan para informan tidak melakukan
N. Ahuluheluw, Audit Internal tindak kecurangan (fraud), namun setelah
Rindy Ribka Dalam dilakukan audit terdapat beberapa masalah
Selong Pencegahan yang terjadi diantaranya adalah
Fraud Dengan memanipulasi laporan keuangan,
Menggunakan menggelapkan uang perusahaan, dan
Fraud menggelapkan kartu perdana. Untuk itu
Diamond peran audit internal sangatlah penting, audit
Model internal harus lebih teliti dalam memantau
aktivitas perusahan agar terhindar dari
resiko terjadinya tindakan
kecurangan(fraud).

9 Yolivia 2021 Peran Audit (1) audit internal Inspektorat Daerah


Nurfadillah, Internal dalam Provinsi Sumatera Barat dalam menciptakan
Rasyidah Pencegahan dan mengembalikan budaya yang
Mustika, Armel Fraud pada menghargai kejujuran dan nilai-nilai etika
Yentifa Sektor yang tinggi, telah sesuai dengan perannya
Pemerintahan dalam mencegah terjadinya fraud; (2) audit
(Studi Kasus internal Inspektorat Daerah Provinsi
pada Sumatera Barat dalam penerapan dan
Inspektorat evaluasi proses pengendalian anti-fraud,
Daerah telah sesuai dengan perannya dalam
Provinsi mencegah terjadinya fraud; (3) audit
Sumatera internal Inspektorat Daerah Provinsi
Barat) Sumatera Barat dalam pengembangan
proses pengawasan (oversight process),
telah sesuai dengan perannya dalam
mencegah terjadinya fraud.
10 Novita Putri 2022 Peran Audit Audit internal berperan sangat penting
Internal Dalam dalam pencegahan dan pendeteksian
pencegahan kecurangan serta dapat meminimalisir
dan deteksi kecurangan yang terjadi. Audit internal
Fraud Di berjalan dengan baik jika manajemen
Perguruan universitas mengadopsi kebijakan yang
Tinggi mendorong peran dan independensi terbesar
audit internal di dalam universitas.

Hasil penelitian terdahulu adalah hasil dari analisis literatur yang memenuhi dalam studi
literatur ini berupa GAP penelitian. Artikel yang didapatkan relevan dengan fokus utama
implementasi dari mendekteksi dan mencengah fraud. Salah satunya berdasarkan penelitian
Rozmita Dewi YR (2012) mengungkapkan bahwa auditor internal memiliki peran dalam
upaya mendeteksi terjadinya fraud akan tetapi peran manajemen puncak jauh lebih penting
dalam upaya mendeteksi bahkan mencegah terjadinya fraud dengan mengetahui peran auditor
internal, dection of fraud dan symptoms of fraud. Sedangkan Menurut Muhammad Fami
(2019) mendekteksi dan mencegah fraud dengan melihat kemampuan auditor, fraud,
pencengahan fraud dan independensi mengangkat beberapa pengaruh dalam pelaksanaan
audit investigasi yakni; Independensi Auditor.

Pengembangan Teori (Proposisi)


Mendeteksi dan mencegah fraud bertujuan untuk mencegah terjadinya kecurangan yang
terjadi. Suatu perguruan tinggi harus memiliki prosedur dan teknik yang baik dalam
menjalankan suatu perguruan tinggi dengan selalu memeriksa dan mencegah adanya
kecurangan yang terjadi. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus memuat informasi yang
akurat dan bebas dari kesalahan agar dapat mencegah terjadinya fraud. Dengan selalu melihat
peran auditor internal, kemampuan professional, dan kemampuan mendeteksi gejala fraud
maka suatu perguruan tinggi dapat mencegah fraud sampai terjadi.
Road Map

Penulis Hasil Penelitian


(Tahun) 2010 2012 2014 2018 2021 2022
Rozmita Dewi YR Auditor internal
dan R. Nelly Nur berpengaruh (tidak
Apandi signifikan) dalam
upaya mendeteksi
terjadinya fraud,
dan manajemen
berpengaruh
signifikan dalam
upaya mendeteksi
bahkan mencegah
terjadinya fraud.

Sri Luayyi Perusahaan


mempunyai
kelemahan dalam
hal internal kontrol
yang menyebabkan
tidak sesuinya data
stock barang dengan
laporan stok barang
sehingga terjadi
selisih barang yang
berkepanjangan dan
terus menerus
terjadi. Maka dari
itu penulis
menyarankan untuk
di bentuknya sebuah
organisasi internal
kontrol yang lebih
akurat untuk
mengevaluasi
jalannya roda
perusahaan baik di
kantor pusat
maupun di cabang,
dan perlu juga
adanya kerja sama
tim demi kelancaran
proses kinerja
perusahaan.
Norsain Internal audit yang
dilaksanakan pada
PNPM Mandiri
Perkotaan di
Kecamatan
Kalianget sudah
cukup memadai
dalam deteksi dan
pencegahan
kecurangan (fraud)
dengan struktur
pengendalian intern
yang baik sebagai
anti-fraud controls
dan deteksi 17
kecurangan
dilakukan melalui
prosedur-prosedur
audit namun
disarankan agar
internal auditor
PNPM Mandiri
Perkotaan di
masing-masing desa
di Kecamatan
Kalianget tidak
hanya melakukan
pemeriksaan pada
Unit Pengelola
Keuangan saja
namun juga
memberikan
pemeriksaan pada
unit-unit yang lain
secara umum yang
di kelola oleh BKM
masing-masing.

Mimin nur aisyah Analisa yang


mendalam dalam
pembuatan pedoman
yang lebih
konferensif untuk
mengidentifikasi
faktor faktor yang
memungkinkan
terjadinya
kecurangan
manajemen.
Peningkatan peran
auditor terjadi
karena adanya
tekanan dari
masyarakat yang
menginginkan
pengurangan tindak
kecurangan.

Gita Arasy Peranan yang telah


Harwidaa, dilaksanakan oleh
Mohamad Djasulib, auditor internal
Sujatmiko Wibowo pemerintah (auditor
Itjen) bersama-sama
dengan Satuan
Pengawasan Internal
(SPI) pada masing-
masing Perguruan
Tinggi Negeri
(PTN) adalah
melakukan
pengawasan atas
proses bisnis yang
ada di tingkat
kementerian dan
universitas
mencakup tri
dharma perguruan
tinggi, tata kelola
dari perencanaan,
penganggaran,
penatausahaan,
pelaksanaan
anggaran, pelaporan,
hingga
pertanggungjawaban
anggaran baik aspek
keuangan maupun
aspek sumber daya
manusia, aset, dan
seluruh. Peristiwa-
peristiwa penting di
PTN.
Maya Aresteria Internal audit
merupakan garis
terdepan dalam
pelaksanaan internal
control suatu
perguruan tinggi
dalam mengawasi
jalannya sistem
pengelolaan
perguruan tinggi
sehingga
menghasilkan
pelaporan yang
dapat diandalkan
serta mencegah
terjadinya
tindakan
penyelewengan
(fraud)
Muhammad Fahmi Peranan audit
internal mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
efektivitas
pengendalian
internal,
Pencegahan fraud
yang dilakukan di
Yayasan Internusa
berpengaruh
signifikan terhadap
efektivitas
pengendalian
internal, Peranan
audit internal dan
pencegahan fraud
secara simultan
berpengaruh
significant terhadap
efektivitas
pengendalian
internal.

Cecilia Engko, N. Pernyataan para


Ahuluheluw, Rindy informan tidak
Ribka Selong melakukan tindak
kecurangan (fraud),
namun setelah
dilakukan audit
terdapat beberapa
masalah yang
terjadi diantaranya
adalah
memanipulasi
laporan keuangan,
menggelapkan uang
perusahaan, dan
menggelapkan kartu
perdana. Untuk itu
peran audit internal
sangatlah penting,
audit internal harus
lebih teliti dalam
memantau aktivitas
perusahan agar
terhindar dari resiko
terjadinya tindakan
kecurangan(fraud).

Yolivia Nurfadillah, (1) audit internal


Rasyidah Mustika, Inspektorat Daerah
Armel Yentifa Provinsi Sumatera
Barat dalam
menciptakan dan
mengembalikan
budaya yang
menghargai
kejujuran dan nilai-
nilai etika yang
tinggi, telah sesuai
dengan perannya
dalam mencegah
terjadinya fraud; (2)
audit internal
Inspektorat Daerah
Provinsi Sumatera
Barat dalam
penerapan dan
evaluasi proses
pengendalian anti-
fraud, telah sesuai
dengan perannya
dalam mencegah
terjadinya fraud; (3)
audit internal
Inspektorat Daerah
Provinsi Sumatera
Barat dalam
pengembangan
proses pengawasan
(oversight process),
telah sesuai dengan
perannya dalam
mencegah terjadinya
fraud.
Novita Putri Audit internal
berperan sangat
penting dalam
pencegahan dan
pendeteksian
kecurangan serta
dapat meminimalisir
kecurangan yang
terjadi. Audit
internal berjalan
dengan baik jika
manajemen
universitas
mengadopsi
kebijakan yang
mendorong peran
dan independensi
terbesar audit
internal di dalam
universitas.
DAFTAR REFERENSI

Cecilia Engko, N. Ahuluheluw, Rindy Ribka Selong “Analisis Peran Audit Internal
Dalam Pencegahan Fraud Dengan Menggunakan Fraud Diamond Model.” 2021

Gita Arasy Harwidaa, Mohamad Djasulib, Sujatmiko Wibowo “Menyingkap Lakon


Auditor Internal Pemerintah dalam Melakukan Deteksi dan Pencegahan Fraud di
Perguruan Tinggi.” 2018

Maya Aresteria “Peran Audit Internal Dalam Pencegahan Fraud Di Perguruan Tinggi:
Literature Review.” 2018

Mimin nur aisyah “Peningkatan peran auditor dalam pencegahan dan pendeteksian
fraud.” 2014

Muhammad Fahmi “Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan (Fraud).” 2018

Norsain “Peran audit internal dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan (fraud).”
2014

Novita Putri “Peran Audit Internal Dalam pencegahan dan deteksi Fraud Di
Perguruan Tinggi.” 2022

Sri Luayyi “Peran audit internal dalam mencegah dan mendeteksi adanya kecurangan
fraud (studi kasus pada cv. sarana optikal terpadu).” 2012

Syifa Aulia Ramadhanti, Ghina Fitri Ariesta Susilo. “Studi Literatur: Peran Audit
Internal Dalam Upaya Mencegah Dan Mendeteksi Kecurangan (Fraud).” Jurnal
Cakrawala Ilmiah Vol.1, No.5, Januari 2022

Willdahlia, Ayu Gede. "Analisis Peranan Audit Mutu Internal Sebagai Alat Bantu
Dalam Menunjang Efektivitas Manajemen Pada STMIK STIKOM Indonesia." Jurnal
Penjaminan Mutu, 2017: 190-196.

Yolivia Nurfadillah, Rasyidah Mustika, Armel Yentifa “Peran Audit Internal dalam
Pencegahan Fraud pada Sektor Pemerintahan (Studi Kasus pada Inspektorat Daerah
Provinsi Sumatera Barat).” 2021
YR, Rozmita Dewi, and R. Nelly Nur Apandi. "Gejala Fraud dan Peran Auditor
Internal Dalam Pendeteksian Fraud Di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi
Kualitatif)." Prosiding Simposium Nasional Akuntansi 15 Banjarmasin, 2012: 1-28

Anda mungkin juga menyukai