Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


Ujian Tengah Semester Genap 2021/2022
Mata Kuliah : E-Business Hari/Tanggal : Sesuai Jadwal
Dosen : Tan Evan T., SE., M.PSDM. Waktu Ujian : 2 Minggu
Kls/Ruang : Online Sifat Ujian : Online

DILARANG mencuri jawaban atau menyalin jawaban dari orang lain dan melakukan
kecurangan dalam bentuk apapun. Segala bentuk kecurangan akan berakibat FATAL.
Selamat mengerjakan dan sukses selalu.
DATA : RAKSASA E-COMMERCE AMAZON
Kronologi Masalah : Sejarah Amazon mengalahkan Wallmart, Google hingga Apple

1. Sekitar 25 tahun yang lalu, tepatnya pada 5 Juli 1994, Amazon mulai berdiri sebagai situs
online jual beli buku yang beroperasi dari sebuah garasi.
2. Meski Books.com lebih awal berdiri pada 1992, Amazon berhasil memikat hati pelanggan
dan berkembang signifikan di setiap tahun. Dengan kondisi pasar yang dinamis, Amazon
tidak pernah berhenti berinovasi, membuka bisnis baru, dan mengakuisisi perusahaan lain
yang mendukung bisnis utama.
3. Walmart yang didirikan pada 1962 dan menjadi korporasi ritel konvensional terbesar di
Amerika Serikat (AS) juga tak mampu bersaing dengan Amazon. Siapa sangka, perusahaan
yang terlahir dari sebuah garasi kini menjadi raksasa yang menggurita.
4. Pada tahun ini Amazon menggeser Walmart sebagai perusahaan ritel terbesar di AS. Bahkan
pendiri Amazon, Jeff Bezos, menjadi orang terkaya di dunia dengan kekayaan USD137
miliar. Saat ini Amazon memiliki beragam bisnis, mulai dari e-commerce, cloud computing
(Clouding), kecerdasan buatan (AI) hingga misi luar angkasa.
5. Amazon merupakan perusahaan paling bernilai di dunia yang menggeser Apple Inc dan
Google LLC dari posisi puncak. Berdasarkan hasil survei Kantar dalam BrandZ Top 100
Most Valuable Global Brand 2019, nilai Amazon pada 2019 mencapai USD 315,5 miliar (Rp
4.490 triliun), naik sekitar 52% bila dibandingkan dengan tahun lalu.
6. Nilai merek Google saat ini ditaksir USD 309 miliar (Rp 4.398 triliun). Kepala global
BrandZ, Doreen Wang, mengatakan keunggulan Amazon terletak pada inovasi bisnis. “Nilai
mereknya tumbuh hampir USD 108 miliar pada 2018. Artinya Amazon kini tidak lagi terpaut
pada kategori tertentu,” kata Wang seperti dikutip CNBC.
7. Amazon telah gencar menanamkan investasi ke berbagai bidang setelah bisnis utamanya
mengalami perlambatan. Di antaranya ke perusahaan startup mobil selfdriving Aurora,
perusahaan truk listrik Rivian, dan perusahaan pesawat Amazon Air. Amazon juga
mengakuisisi dua firma, PillPack dan Deliveroo. Dalam survei serupa yang dirilis Brand
Finance pada Mei lalu, Amazon juga berada di puncak peringkat. Brand Finance menyatakan
nilai merek Amazon naik sekitar 42% atau menjadi USD 150,8 miliar.
8. CEO Brand Finance, David Haigh, mengatakan merek Amazon kemungkinan besar akan
terus tumbuh dengan pesat. “Amazon merupakan brand paling besar dan paling berpengaruh
di dunia dengan pertumbuhan yang tak terhentikan,” ujar Haigh di situs brandfinance.com.
“Kekuatan dan nilai merek Amazon mendorong para pemegang saham untuk memperluas
sektor bisnis tanpa lelah. Amazon merupakan merek yang kuat,” tambahnya.
9. Dengan kesuksesan ini, Bezos menjadi orang terkaya di dunia. Sumber kekayaannya berasal
dari bisnis komputasi cloud. Dia juga memiliki perusahaan eksplorasi antariksa Blue Origin.
Namun Amazon tetap menjadi sumber pendapatan terbesarnya.
Masalah 1 : Amazon Mengguncang Dunia Bisnis

1. “Amazon membukukan pendapatan USD233 miliar,” ungkap laporan Bloomberg. Dominasi


Amazon kian tak terhentikan setelah mengakuisisi Whole Foods, Zappos, Audible, Twitch,
dan Ring. “Tempat pertama yang dikunjungi para pembeli saat ini ialah pasar online. Saat
berselancar, sebagian besar dari mereka mengunjungi Amazon,” ujar Charles Fishman,
penulis buku The Wal-Mart Effect. Sam Walton mendirikan Walmart untuk memenuhi
berbagai kebutuhan konsumen dengan harga yang terjangkau dan tidak berbeda di seluruh
AS. Pada awal 1990-an, konsumen di AS tidak pernah berpikir dapat membeli celana jeans
biru dan ayam di tempat yang sama sampai Walmart mengubah sistem dagang.
2. Namun pejabat AS mengatakan Amazon tumbuh terlalu besar. Pada awal tahun ini anggota
Parlemen AS Alexandria Ocasio-Cortez menentang rencana Amazon mendirikan kantor pusat
kedua di New York. Senator Massachusett, Elizabeth Warren, juga mengatakan Amazon
tidak boleh menjadi pasar sekaligus penjual. Kesuksesan Amazon tidak terlepas dari
pembangunan infrastruktur dan sistem pengiriman yang supercepat. Hampir semuanya dapat
dikirimkan dalam hitungan jam atau hari.
3. Fishman mengatakan Amazon telah mengubah kebiasaan konsumen dari ketidakpedulian
terhadap penilaian orang menjadi peduli sekali. “Dulu, saat akan membeli barang, terutama
yang berkaitan dengan fashion atau buku, para pembeli selalu mengatakan, ”Bodo amat
dengan apa yang dikatakan orang lain.” Tapi sekarang para pembeli selalu menunggu review
dari orang lain sebelum membeli barang. Ini merupakan perubahan besar,” katanya.
4. Dampak Amazon signifikan, bahkan menyebabkan toko kelontong gulung tikar. Selama 15
pekan awal tahun ini saja sekitar 6.000 toko di AS terpaksa tutup akibat tidak mampu menjual
barang dagangan. Sebaliknya Amazon terus tumbuh dengan kapitalisasi pasar hampir
menyentuh USD 1 triliun pada Juli ini.
5. Amazon diprediksi akan meraup penjualan sebesar USD 275,06 miliar pada akhir tahun ini.
Namun Bezos tidak menyangka perusahaan rintisannya tersebut akan menjadi perusahaan
raksasa. “Saya tidak dapat menjamin Amazon akan dapat menjadi perusahaan yang sukses,”
ujar Bezos pada 1999 seperti dilansir BBC.

Masalah 2 : Jeff Bezos “Suatu Saat Amazon Bisa Bangkrut, Tapi...”

1. Beberapa hari sebelum Amazon mengumumkan pemenang besar undian HQ2, CEO Jeff
Bezos menyampaikan sebuah pesan untuk para karyawannya. Inti dari pesan ini sebenarnya
ingin menyampaikan kemana sebenarnya tujuan akhir perusahaan?
2. Pada pertemuan pada Kamis lalu di Seattle, seorang karyawan menanyakan Bezos tentang
masa depan Amazon. Secara khusus, si penanya ingin tahu pelajaran apa yang dipelajari
Bezos dari kebangkrutan Sears dan pengecer besar lainnya baru-baru ini. "Amazon tidak
menjadi besar kemudian untuk gagal," kata Bezos, dalam rekaman pertemuan yang telah
didengar CNBC International. "Namun, saya sendiri dapat memprediksi suatu hari nanti
Amazon pun bisa gagal. Amazon akan bangkrut. Jika Anda melihat perusahaan-perusahaan
besar, rentang hidup mereka cenderung adalah tidak lebih dari 30 tahun, jarang mencapai
seratus tahun lebih."
3. Kunci untuk memperpanjang kematian itu, lanjut Bezos, adalah agar perusahaan harus
"terobsesi dengan pelanggan" dan untuk menghindari pencarian ke dalam dan
mengkhawatirkan dirinya sendiri. "Jika kita mulai fokus pada diri kita sendiri, daripada
berfokus pada pelanggan kita, itu akan menjadi awal dari akhir sebuah perusahaan" katanya.
"Kita harus berusaha mencoba dan menunda hari itu datang selama mungkin." Komentar
Bezos ini datang pada saat belum mencapai kesuksesan seperti sekarang ini, dengan bisnis
ritel intinya yang terus berkembang, yaitu ketika perusahaan memenangkan pasar komputasi
awan (clouding) besar dan mendapatkan adopsi cepat asisten suara Alexa di rumah
(smarthome).
4. Pada pertemuan minggu lalu, Bezos memang memilih untuk sedikit bercanda dengan
jawabannya tentang bagaimana Amazon dapat bertahan dan berkembang. Dia mengatakan
bahwa ketika mencari jenis perusahaan yang bertahan paling lama, mereka cenderung
menjual jenis alkohol tertentu. "Sebagian besar perusahaan yang merupakan perusahaan
multi-hundred years adalah tempat pembuatan bir," katanya sambil tertawa. "Ini sangat
menarik, saya tidak yakin apa yang diinginkan masyarakat."
5. Bezos mengatakan pada pertemuan karyawan bulan Maret bahwa cara terbaik untuk
menanggapi peningkatan pengawasan adalah "memimpin diri kita sedemikian rupa sehingga
ketika kita diteliti, kita akan lulus dengan sangat baik." Namun, Bezos juga menekankan
pentingnya membedakan cerita Amazon sehingga tidak "dikelompokkan bersama" dengan
perusahaan teknologi lainnya. Misalnya, katanya, Amazon memiliki "cerita bagus" untuk
menceritakan bagaimana "meningkatkan kehidupan pelanggan." Dan itu juga memiliki model
bisnis yang sangat berbeda dari raksasa teknologi besar lainnya. "Facebook tidak sama
dengan Google, dan Apple tidak sama dengan Amazon," kata Bezos. "Aku tidak ingin
melawan perusahaan teknologi besar seperti itu, aku hanya ingin berbicara tentang Amazon."
6. Minggu ini, perusahaan mengumumkan akan membuka kantor di Long Island City di New
York dan pinggiran Virginia di Washington, D.C., dengan rencana menambah 25.000
pekerjaan di setiap lokasi. Ini bukan pertama kalinya Bezos menangani masalah skala
perusahaannya dengan karyawan. Dalam pertemuan sebelumnya di bulan Maret, Bezos
ditanya apakah perusahaan teknologi seperti Amazon perlu diatur lebih ketat karena kekuatan
dan pengaruh pasarnya yang cukup besar. "Itu fakta bahwa kami adalah perusahaan besar,"
kata Bezos. "Ini masuk akal untuk institusi besar dalam bentuk apa pun, apakah itu
perusahaan atau pemerintah, untuk diteliti."
7. Tetapi beberapa karyawan menyatakan keprihatinan tentang laju ekspansi. Tenaga kerja
Amazon telah tumbuh lebih dari 20 kali lipat dalam delapan tahun terakhir menjadi lebih dari
600.000 karyawan, dan harga saham telah meningkat lebih dari empat kali lipat sejak 2013.
Perusahaan telah menangkap kemarahan Presiden Trump, yang telah melakukan serangan
pribadi secara langsung terhadap Bezos, dan yang menuntut kota-kota menghabiskan satu
tahun anggaran mendatang dengan insentif yang cukup menarik perhatian dengan sistem HQ2
Amazon. Baru minggu lalu, Presiden Trump mengatakan kepada Axios bahwa
pemerintahannya sedang mencari pelanggaran antitrust dari Amazon, menindaklanjuti
pernyataan serupa yang dia buat tentang perusahaan-perusahaan raksasa ketika masa
kampanye kepresidenannya dulu. Sementara itu, regulator di Eropa membuka penyelidikan
antitrust dan mulai mempertanyakan penggunaan data perdagangan para pedagang dan
konsumen Amazon, dan para pejabat Jepang juga dilaporkan telah melakukan investigasi
perusahaan atas tuduhan yang mengarah kepada antitrust terhadap Amazon. Beberapa
karyawan Amazon, yang setuju untuk berbicara dengan CNBC International dengan syarat
bahwa mereka tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara
tentang masalah ini, mengatakan bahwa peraturan pemerintah dan potensi pelanggaran
antitrust adalah kekhawatiran besar di antara para staff terkait dengan masa depan perusahaan.
8. Amazon diperkirakan akan meraih 48% dari seluruh penjualan online di AS tahun ini, naik
dari 43 persen pada tahun 2017, menurut analis e-Marketer. Layanan AWS-nya sejauh ini
adalah pemimpin dalam infrastruktur komputasi cloud, menangkap sekitar 34 persen pasar
AS, dalam sebuah laporan Synergy Research Group baru-baru ini. Mengenai isu-isu antitrust
potensial, perwakilan menunjuk wawancara Wall Street Journal dengan Jeff Wilke, CEO
Amazon divisi konsumen di seluruh dunia, di mana Wilke mengatakan bahwa perusahaan
tersebut terlibat dalam beragam kelompok bisnis dan menyumbang "kurang dari 1 persen"
dari pasar ritel global.

Masalah 3 : Perceraian dan Masalah Pribadi Jeff Bezos Bikin Investor 'Lari' dari Amazon ?

1. Belakangan ini banyak rumor-rumor mengenai perusahaan Amazon yang beredar, baik
merger maupun drama perusahaan lainnya yang disebabkan oleh CEO Amazon Jeff Bezos.
Namun, tampaknya kehidupan pribadi Jeff Bezos juga menjadi perhatian bagi investor.
2. Dilansir dari CNN Bussines, para ahli yang memantau saham Amazon mengatakan, mereka
tidak khawatir tentang segala permasalahan yang terjadi dengan Jeff Bezos. Seperti
pertengkaran Bezos dengan National Enquirer, dan ketika Bezos menuduh ketua AMI, sebuah
penerbit tabloid, dari upaya pemerasan karena diduga mengancam akan merilis foto-foto
kompromi. Saat itu, AMI mengatakan pihaknya yakin telah bertindak secara sah.
3. Saham Amazon (AMZN) memang jatuh lebih dari 2% pada penutupan perdagangan Minggu
lalu. Namun, saat itu seluruh pasar, termasuk saham teknologi lainnya juga mengalami
penurunan. Sementara itu, saham Amazon telah mengalami penurunan 5% sebelum Bezos
mengumumkan perceraian dengan istrinya MacKenzie melalui akun twitternya sebulan yang
lalu. Penurunan tersebut lebih disebabkan oleh karena kegelisahan investor tentang
perlambatan pertumbuhan penjualan dan munculnya rencana Amazon untuk menghabiskan
lebih banyak dana pada jenis investasi baru. Dengan kata lain, tidak ada kekhawatiran
investor terhadap masalah pribadi Jeff Bezos.
4. Analis menunjukkan bahwa Bezos sedang sibuk selama dekade terakhir dengan kegiatan lain
di luar Amazon, dan hal tersebut belum memperlambat perusahaan. "Bezos adalah seorang
individu yang memiliki kapasitas untuk bekerja di berbagai bidang pada saat yang bersamaan.
Dia tidak mudah terganggu," kata seorang analis pada D.A Davidson Tom Forte. Forte adalah
analis Amazon yang paling bullish di Wall Street. Dia memiliki target harga USD 2.450 per
saham, lebih dari 50% di atas harga saat ini. "Lihatlah kemampuannya untuk secara
bersamaan memajukan Amazon, memiliki Washington Post dan mengembangkan Blue
Origin dari awal," kata Forte, merujuk kepemilikan Bezos atas surat kabar DC dan perusahaan
roket yang bersaing dengan SpaceX milik Elon Musk. "Itu sama sekali tidak mengurangi
kemampuannya untuk menjalankan Amazon."
5. CEO JAG Capital Management Norm Conley, seorang manager keuangan yang memiliki
saham besar di Amazon mengatakan, apa yang terjadi dengan Bezos di kehidupan pribadinya
bukan sesuatu yang harus dia pikirkan sepanjang waktu. "Bezos adalah seorang yang jenius.
Dia mungkin pemimpin bisnis terbaik saat ini, tetapi saya cukup yakin dia juga masih
manusia. Saya tidak akan menjual saham," kata Conley. "Ini masalah pribadi." Walaupun
Bezos juga merupakan pemegang saham di Amazon, dengan lebih dari 16% saham di
perusahaan tersebut. Itu bukan berarti yang terjadi dalam kehidupan pribadi Bezos akan
memberikan dampak yang signifikan terhadap perusahaan. Investor Amazon akan mencoba
menggulingkannya jika mereka merasa bahwa Bezos telah kehilangan kapasitasnya dan
bukan lagi orang yang tepat untuk menjalankan perusahaan. Tapi itu tampaknya sangat tidak
mungkin, mengingat rekam jejaknya membangun perusahaan menjadi seperti sekarang ini.
6. Scott Devitt, seorang analis yang telah memperhatikan Amazon cukup lama untuk perusahaan
pialang Stifel dan memiliki target harga USD 2.300 pada saham Amazon, mengatakan bahwa
drama dengan Enquirer adalah "non-event" untuk pemegang saham. Devitt mengatakan, dia
ragu bahwa konsumen benar-benar peduli tentang siapa yang dikencani Bezos, tidak peduli
apa yang orang-orang katakan di Twitter tentang kehidupan cintanya. Penggemar setia akan
terus berbelanja di aplikasi Amazon dan di Whole Foods, juga menonton acara favorit mereka
di Prime Video. "Selalu ada kemungkinan sesuatu bertambah besar di media sosial, tetapi itu
mungkin tidak akan berdampak pada bisnis. Amazon menyediakan layanan tingkat tinggi
bagi para pelanggannya," kata Devitt.

Masalah 4 : Ratusan Pekerja Amazon Menentang Aturan Perusahaan & Memprotes Krisis
Iklim

1. Ratusan karyawan Amazon menentang kebijakan perusahaan yang melarang karyawannya


untuk secara terbuka mengkritik perusahaan karena gagal memenuhi “tanggung jawab moral”
dalam krisis iklim.
2. Dilansir dari The Guardian, Selasa (28/1/2020), lebih dari 340 pekerja teknologi di Amazon
menggunakan tagar #AMZNSpeakOut dalam pernyataannya mengecam perusahaan karena
tidak mengambil tindakan yang cukup terhadap krisis iklim. Tindakan ini bertentangan
langsung dengan kebijakan Amazon, yang melarang karyawannya berbicara tentang bisnis
perusahaan tanpa persetujuan sebelumnya dari manajemen. Kebijakan itu diperkenalkan
setelah karyawan bersumpah untuk berpartisipasi dalam serangan iklim global pada
September 2019.
3. Victoria Liang, seorang insinyur pengembangan perangkat lunak di Amazon yang bergabung
dalam aksi publik ini, mengatakan “Krisis iklim sangat mendesak. Kami tidak bisa
dibungkam oleh kebijakan ini tentang masalah-masalah moral berat seperti itu.” Karyawan di
Amazon semakin mengkritik perusahaan dalam beberapa tahun terakhir karena kontraknya
dengan perusahaan minyak dan gas besar.
4. Pada musim semi 2019, lebih dari 8.700 karyawan Amazon menandatangani surat terbuka
kepada CEO, Jeff Bezos, dan mendesaknya untuk mengambil tindakan lebih berani terhadap
perubahan iklim. Pekerja di perusahaan Google juga pernah melakukan protes internal atas
kebijakan pelecehan seksual pada 2018 yang berlanjut hingga 2019. Pada Juni 2019, pekerja
di perusahaan pengecer barang perabotan online Wayfair juga keluar dari pekerjaannya untuk
menentang kontrak perusahaan dengan pusat penahanan untuk imigran. Seorang juru bicara
Amazon mengatakan perusahaan mengetahui tindakan para karyawannya tersebut.
5. Dia menambahkan bahwa kebijakan komunikasi eksternal telah diperbarui pada musim semi
2019, tetapi tidak hanya diarahkan pada satu kelompok karyawan tertentu saja. Amazon telah
berjanji untuk mencapai netralitas karbon pada 2040 dan 100% energi terbarukan pada 2030.
“Sementara semua karyawan dipersilakan untuk terlibat secara konstruktif dengan salah satu
dari banyak tim di Amazon yang bekerja dalam hal ini, (namun) kami benar-benar
menegakkan kebijakan komunikasi eksternal kami dan tidak akan mengizinkan karyawan
untuk secara terbuka meremehkan atau salah menggambarkan perusahaan dan kerja keras
mereka (yakni) rekan-rekan yang sedang mengembangkan solusi untuk masalah-masalah sulit
ini,” katanya.
6. Pada bulan Januari, setidaknya tiga karyawan mengatakan mereka diancam akan
diberhentikan karena berbicara secara terbuka tentang masalah lingkungan, dan memicu
protes lebih lanjut terhadap kebijakan baru tersebut. “Saya bangga bekerja di Amazon, tetapi
kebijakan yang membungkam karyawan yang menentang kami untuk melakukan hal yang
lebih baik, bertentangan dengan prinsip-prinsip kepemimpinan kami sendiri,” kata Nolan
Woodle, manajer kontrak asosiasi di Amazon. “Ketika ada masalah yang sangat penting, kita
harus bisa membicarakannya. Membungkam karyawan bukanlah pendekatan yang tepat.”
tambahnya.
7. Sementara itu, perusahaan lain tampaknya merespons keresahan karyawan. Pada Januari
2020, Microsoft mengumumkan akan menjadi “karbon negatif” pada akhir dekade setelah
sejumlah tindakan global yang dirancang oleh karyawan. Amazon, perusahaan yang memiliki
lebih dari 180.000 orang, memiliki standar yang tinggi untuk para karyawannya. Dikutip dari
situs CBS News, berdasarkan laporan yang dipublikasikan akhir minggu ini, karyawan dari
perusahaan Amazon dikabarkan tidak diperlakukan dengan semestinya. Menurut situs CBS
News, meskipun beberapa karyawan merasa tidak keberatan dengan hal tersebut, mengingat
dorongan dari perusahaan membantu karir mereka, banyak juga yang menganggap standar
yang ditetapkan Amazon terlalu sulit untuk diikuti.
8. Dilansir dari situs New York Times, sumber yang pertama kali mempublikasikan kabar
mengenai kerasnya keadaan di perusahaan tersebut mengatakan bahwa Amazon
mempraktekkan eksperimen yang tidak banyak diketahui masyarakat mengenai seberapa jauh
perusahaan tersebut dapat mendorong kemampuan karyawannya hingga melampaui batas.
9. Menurut situs Fortune, di Amazon, para karyawan dimotivasi untuk menyabotase dan
menghancurkan ide-ide dari rekan kerja mereka untuk meningkatkan atmosfer persaingan dan
kompetisi antar karyawan. Selain itu, pemecatan dan juga evaluasi berlebihan seringkali
dihadapi oleh karyawan. Para karyawan yang mengidap kanker, mengalami keguguran dan
masalah pribadi lainnya dievaluasi dengan tidak adil alih-alih diberikan waktu untuk pulih
kembali.
10. Bo Olson, mantan karyawan Amazon yang hanya bertahan selama dua tahun di perusahaan
tersebut, mengatakan bahwa ia seringkali melihat para karyawan Amazon menangis di meja
mereka selama ia bekerja di sana. "Setiap kali anda keluar dari ruang rapat, Anda akan
melihat pria dewasa menangis," ujar Olson, "Saya dulu melihat hampir semua kolega saya
menangis di mejanya."
11. Amazon merupakan perusahaan pengecer terbesar di Amerika Serikat yang bekerja secara
online. Berpusat di Seattle, Washington., menjual banyak jenis produk mulai dari buku
hingga alat-alat elektronik lainnya. "Amazon adalah perusahaan yang berjuang untuk
menghasilkan hal-hal besar yang inovatif, dan hal tersebut bukanlah hal yang mudah untuk
dilakukan," ujar Susan Harker, perekrut karyawan dari Amazon.
Pertanyaan UTS ?
(jawablah dengan menggunakan Metode Analisa Data, TEORI + FAKTA TEMUAN +
PERNYATAAN PRIBADI)
(Data yang ada diatas adalah data mentah yang masih perlu diolah menjadi informasi sehingga
bisa dipakai menjadi fakta temuan untuk menjawab permasalahan yang ada dibawah)

1. Deksripsikan situasi yang terjadi didalam tubuh organisasi e-business Amazon dari sudut
pandang etika organisasi, etika bisnis, dan manajemen risiko ? Jelaskan dengan rinci analisis
anda tersebut ?
2. Seperti apa budaya organisasi Amazon ? dan apakah budaya organisasi tersebut memberikan
kontribusi kepada meningkatnya risiko yang dihadapi oleh perusahaan untuk masa depan
perusahaan ? Jelaskan dengan rinci analisis anda ?
3. Apakah Amazon akan mengalami keruntuhan dimasa depan apabila anda meneliti data diatas
? Mengapa demikian ? Jelaskan dengan rinci analisis anda ?
4. Jelaskan dampaknya juga bagi dunia e-business global apabila pertanyaan (3) benar-benar
terjadi ? Jelaskan dengan rinci analisis anda ?
5. Apakah anda setuju dengan Presiden USA Donald Trump bahwa perusahaan Amazon telah
melakukan tindakan antitrust ? mengapa perusahaan besar macam Amazon perlu adanya
pengawasan lebih terhadap antitrust ? dampaknya bagaimana bagi masyarakat dan dunia e-
business itu sendiri apabila antitrust diterapkan ? Jelaskan dengan rinci analisis anda ?
6. Apabila anda dalam posisi seorang Jeff Bezos, langkah kongkrit apa yang akan anda lakukan
untuk setidaknya memperlama dan menyelamatkan perusahaan dari keruntuhan ? tindakan
apa saja yang akan anda lakukan untuk menurunkan risiko perusahaan yang sudah terlanjur
tinggi dan besar macam Amazon terkait permasalah dengan karyawannya sendiri ? Jelaskan
dengan rinci analisis anda ?
7. Setelah anda membaca data diatas, bagaimana kesan anda terhadap dunia e-business dan
bagaimanakah masa depan dari e-business Indonesia sendiri ? Jelaskan dengan rinci analisis
anda ?

Validasi Kaprodi/Kordinator MK

Paraf

Anda mungkin juga menyukai