Anda di halaman 1dari 3

1.

Profil Perusahaan

Amazon adalah perusahaan teknologi multinasional Amerika yang berfokus pada e-


commerce, komputasi awan, streaming digital, dan kecerdasan buatan. Perusahaan ini
dianggap sebagai salah satu perusahaan teknologi Big Four bersama dengan Google, Apple,
dan Facebook. Perusahaan yang berkantor pusat di Seattle, Washington, Amerika Serikat ini
pada awalnya hanya menjual buku, namun sekarang telah bervariasi hingga merambah DVD,
CD, video dan download / streaming, MP3, software, video game, elektronik, pakaian,
furnitur, makanan, mainan, dan perhiasan. Pada bulan Juli 1994 Jeff Bezos mulai
mengembangkan perusahaan yang kemudian berbasis perusahaan online pada tahun
berikutnya dengan nama Amazon.com. Sejak tahun 1998, Amazon telah membuka situs
cabang secara internasional yang pertama dirilis di Inggris dan Jerman. Hingga saat ini
Amazon telah memiliki bisnis online yang telah tersebar di negara-negara besar di dunia,
seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, India, Italia, Spanyol, Brazil, Jepang, China,
Belanda, Swedia dan beberapa pengiriman ke negara internasional lainnya. Nama Amazon
sendiri berasal dari nama sungai terbesar di dunia. Amazon melampaui Walmart sebagai
pengecer paling berharga di Amerika Serikat dengan kapitalisasi pasar. Pada tahun 2017,
Amazon mengakuisisi Whole Foods Market senilai $ 13,4 miliar, yang sangat meningkatkan
kehadiran Amazon.

Amazon mendistribusikan unduhan dan streaming video, musik, buku audio melalui Amazon
Prime Video, Amazon Music, dan Anak Perusahaan Audible. Amazon juga memiliki cabang
penerbitan, Amazon Publishing, studio film dan televisi, Amazon Studios, dan anak
perusahaan cloud computing, Amazon Web Services. Ini menghasilkan elektronik konsumen
termasuk Kindle e-reader, Fire tablet, Fire TV, dan perangkat Echo. Selain itu, anak
perusahaan Amazon termasuk Ring, Twitch.tv, Whole Foods Market, dan IMDb. Di antara
berbagai kontroversi, perusahaan tersebut telah dikritik karena penjangkauan pengawasan
teknologi, budaya kerja yang sangat kompetitif dan menuntut, penghindaran pajak, dan
praktik anti-persaingan.

Misi Amazon adalah untuk menjadi perusahaan yang customer-centric di dunia (The
Economist, 2017). Misi yang berfokus pada pelanggan ini diwujudkan dalam membentuk
situs yang ramah terhadap pelanggan dan dihubungkan sesuai dengan masing-masing tipe
pelanggan. Adapun tujuan dari Amazon adalah tidak untuk menjadi toko buku terbesar di
dunia, tetapi toko serba ada terbesar di dunia.
7. Jelaskan apa saja performansi atau hasil akhir dari strategi yang dilakukan Amazon

Amazon dapat bisa berdiri seperti sekarang. Hal ini disebabkan oleh empat hal
performasi. Pertama adalah menetapkan standar yang tinggi. Kedua apa yang ingin dicapai
harus jelas dan realistis. Ketiga bereksperimen dan berinovasi. Sedangkan yang terakhir
adalah selalu memahami keinginan pelanggan.

- Menetapkan standar yang tinggi.


Kunci sukses dari keberhasilannya dalam menjalankan Amazon adalah terletak pada
penetapan standar yang tinggi terhadap karyawannya. Bisa dibilang ini yang menjadi faktor
kenapa Amazon menjelma jadi raksasa ecommerce di dunia. Bezos percaya bahwa siapa saja
bisa mengikuti standar yang tinggi. Malah bisa beradaptasi dengan cepat. Dengan begitu,
pencapaian kerja karyawan (achievement) bisa memuaskan. Namun, ia menekankan standar
tinggi di satu wilayah kerja tidak sama dengan standar tinggi di wilayah kerja yang lain.
Untuk mencari tahu apakah sudah memenuhi standar atau belum, karyawan diminta
membuat daftar tugas yang selama ini dikerjakan lalu ditanyakan kepada rekan kerjanya
untuk mencari tahu ditugas mana si karyawan unggul. Kalau sampai tidak ada satu pun yang
unggul, itu tandanya karyawan tersebut mesti melakukan perbaikan.

- Apa yang ingin dicapai harus jelas dan realistis.


Kejelasan target apa yang pengin dicapai dan seberapa realistis target tersebut. Di sinilah
Bezos menekankan pentingnya mengetahui terlebih dahulu kualitas kerja dari tiap-tiap
wilayah kerja. Soalnya tidak semua wilayah-wilayah kerja menghasilkan kualitas yang sama.
Dari sinilah kemudian bisa diketahui bagaimana langkah-langkah yang bisa diambil untuk
menaikkan standar di wilayah kerja tersebut. Bezos juga mengingatkan dalam menetapkan
standar itu harus realistis. Entah itu untuk diri sendiri atau tim kerja. Tentunya semua itu
ditetapkan dengan memperhitungkan seberapa banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan
untuk mencapainya.

- Bereksperimen dan Berinovasi.


Terus bereksperimen, strategi bisnis yang selalu diterapkan oleh Jeff Bezos adalah
eksperimen. Bezos tidak pernah takut untuk bereksperimen saat menjalankan Amazon.com.
Gunakan berbagai sudut pandang untuk menemukan ide-ide baru. Jangan takut untuk
menerapkan ide tersebut dalam bisnis . Jika gagal, segera cari akar permasalahannya dan
belajar dari hal tersebut. Dengan cara ini, bisnis yang kita jalani bisa terus berkompetisi
dengan bisnis lain. Berinovasi, dari eksperimen kita akan menemukan banyak inovasi. Inovasi
inilah yang membantu mendapatkan identitas untuk bisnis yang kita jalani. Kita perlu
melihat peluang-peluang yang menguntungkan untuk bisnis kita. Manfaatkan kritik dan
keluhan pelanggan untuk berinovasi. Lihat kritik tersebut dengan sudut pandang yang
berbeda agar ide inovasi bisa beragam.

- Selalu memahami keinginan pelanggan.


Bagi Bezos, mendengarkan keinginan pelanggan itu sangat penting bagi perkembangan
bisnis. Tidak peduli seberapa jauh usaha berjalan, selama tidak mau mengerti maunya
pelanggan, bisa-bisa usaha bakal bubar. Hal Ini mengingatkan kita pada runtuhnya kerajaan
ponsel Nokia. Maka dari itu Bezos jarang sekali absen dalam membaca pesan yang masuk ke
inbox emailnya. Menurutnya dalam mengembangkan Amazon, dia lebih mementingkan
fokus pada apa yang pelanggan inginkan ketimbang melihat apa yang dilakukan kompetitor.
Bahkan, berkat masukan dari pelanggan, ia bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada
pada Amazon. Tidak heran bila Amazon terus berinovasi dan cepat menyesuaikan diri
dengan kebutuhan pelanggan.

Hasil akhir dari Amazon :


Amazon mencapai kapitalisasi pasar 1 triliun dolar AS, pada September 2018. Dipicu oleh
antusiasme investor untuk meningkatkan keuntungan, harga saham Amazon naik cukup
signifikan, membuat perusahaan itu bernilai 1 triliun dolar AS. Selain uang tunai, perusahaan
dapat menggunakan saham tersebut untuk mendanai pertumbuhan agresif dan strategi
akuisisi. Strategi bisnis Amazon sering kali disambut dengan skeptisisme. Jurnalis dan analis
keuangan meremehkan perusahaan dengan menyebutnya sebagai bom Amazon. Namun,
Bezos menolak para penentang karena tidak memahami potensi pertumbuhan besar-
besaran dari internet. Ia berargumen bahwa untuk sukses sebagai pengecer daring, sebuah
perusahaan perlu “Menjadi Besar dengan Cepat”. Faktanya, Amazon berkembang pesat saat
ini. Jumlah pelanggan mencapai 180.000 akun pelanggan pada Desember 1996, setelah
tahun pertama beroperasi penuh. Kurang dari setahun kemudian, pada Oktober 1997, ia
memiliki 1.000.000 akun pelanggan. Jumlah pengguna berbayar layanan streaming Amazon
Prime, terus tumbuh. Pelanggan berbayar milik Amazon tersebut kini sudah mencapai lebih
dari 150 juta orang.
Untuk saat ini, Amazon bisa dikatakan masih unggul dibandingkan Alibaba dalam banyak hal.
Namun, jika Amazon gagal menguasai pasar-pasar kunci yang pertumbuhannya pesat,
diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan, Alibaba akan segera menyalip.

Anda mungkin juga menyukai