1
Nurul Aini, 1Made Aristia Prayudi, 2Putu Gede Diatmika
e-mail:{aini52373@gmail.com,prayudi.acc@undiksha.ac.id,
gedediatmika@gmail.com}@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, pengawasan,
rasionalisasi, dan kompetensi sumber daya manusia terhadap kecenderungan terjadinya
kecurangan (fraud) dalam pengelolaan keuangan desa yang berada di Kabupaten
Lombok Timur. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan sumber data
primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini dengan menyebar kuesioner
kepada responden. Penentuan sampel menggunakan rumus slovin sehingga di dapat
sempel sebanyak 71 desa dari 254 desa di Kabupaten Lombok Timur. Metode analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda
dengan berbantuan menggunakan program SPSS for window versi 16.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) motivasi berpengaruh secara positif
terhadap kecenderungan terjadinya kecurangan (fraud) dalam pengelolaan keuangan
desa, (2) pengawasan berpengaruh secara positif terhadap kecenderungan terjadinya
kecurangan (fraud) dalam pengelolaan keuangan desa, (3) rasionalisasi berpengaruh
secara positif terhadap kecenderungan terjadinya kecurangan (fraud) dalam pengelolaan
keuangan desa, (4) kompetensi sumber daya manusia berpengaruh secara positif
terhadap kecenderungan terjadinya kecurangan (fraud) dalam pengelolaan keuangan
desa.
Abstract
This research aimed at determining the influence of motivation, supervision,
rationalization, and competence of human resources on the fraud tendency at the
villages’ financial management in East Lombok regency. This research included in the
quantitative research type with primary and secondary data sources. The primary data in
this study were through spreading questionnaires to respondents. The determination of
samples was through slovin formula, so it was obtained as many samples as 71 villages
from 254 villages in East Lombok regency. The data analysis method used in this
research was multiple regression analysis method that was processed through SPSS
program for window version 16.0.
The results of this study indicated that (1) motivation positively affected the
fraud tendency in the villages’ financial management, (2) supervision positively affected
the fraud tendency in the villages’ financial management, (3) rationalization positively
affected the fraud tendency in the villages’ financial management, (4) the competence of
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
human resources positively affected the fraud tendency in the villages’ financial
management.
Tuannakotta, (2010) dalam Widianti pengalaman kerja dan lain sebagainya. Hal
(2016) rasionalisasi adalah mencari ini berkaitan dengan kemampuan atau
pembenaran sebelum melakukan komepetensi aparatur dalam mengelola
kejahatan, bukan sesudahnya . keuangan desa, dalam hal ini dilihat dari
Rasionalisasi ini bukan merupakan bagian pendidikan yang masih rendah yang akan
dari motivasi seseorang untuk melakukan menjadi hambatan dalam pengelolaan
fraud, akan tetapi rasionalisasi diperlukan keuangan desa sehingga berpotensi
sipeleku untuk mncerna prilakunya yang terjadinya kecurangan (fraud).
melawan hukum agar tetap Berdasarkan penelitian yang
mempertahankan jati dirinya sebagai orang dilakukan oleh basirruddin (2014) yang
yang dipercaya. Adapun dalam hal ini ada mengatakan tingkat pendidikan rendah
beberapa pembenaran yang dilakukan oleh yang dimiliki oleh aparatur desa menjadi
pelaku kecurangan itu sendiri diantaranya hambatan dalam mengelola keuangan desa
adalah, pelaku menganggap hal yang sehingga berpotensi terjadinya kecurangan
dilakukan merupakan suatu yang wajar/ (fraud). Begitu juga penelitian yang
biasa dilakukan oleh oranglain, Pelaku dilakukan oleh Admaja, dkk (2017).
merasa berjasa besar terhadap organisasi Kompetensi aparatur berpengaruh tehadap
dan seharusnya mendapat sesuatu yang pencegahan fraud dalam pengelolaan
lebih terhadap apa yang telah keuangan desa. Semakin tingi kemampuan
dilakukannya, dan Pelaku menganggap aparatur desa maka semakin tingi pula
tujuannya itu baik untuk mengatasi tingkat pencegahan fraud dan semakin
masalah, nanti akan dikembalikan. rendah kemampuan aparatur desa maka
Berdasarkan penelitian yang akan semakin tinggi indikasi terjadinya
dilakukan oleh zulkarnain (2013) fraud. Berdasarkan hal tersebutmaka dapat
rasionalisasi yang diproksikan dengan dirumuskan hipotesis sebagai berikut
perilaku tidak etis berpengaruh positif H4: faktor ability dengan kategori
terhadap kecenderungan terjadinya kompetensi SDM berpengaruh positif
kecurangan (fraud) di sektor pemerintahan terhadap kecenderungan terjadinya
kota surakata. Sama halnya dengan kecurangan (fraud) dalam mengelola
penelitian yang dilakukan oleh Wilopo keuangan desa.
(2006) bahwa rasionalisasi yang
diproksikan dengan perilaku tidak etis METODE
memberikan pengaruh yag positif terhadap Penelitian ini menggunakan metode
kecenderungan kecurangan pada penelitian kuantitatif, dimana pengumpulan
perusahaan. Maka dirumuskan hipotesisi data dilakukan melalui penyebaran
sebagai berikut kuesioner dan dianalisis menggunakan uji
H3: faktor rationalization dengan kategori statistik melalui aplikasi spss.
rasionalisasi memiliki pengaruh positif Populasi dalam penelitian ini adalah
terhadap kecenderungan tejadinya desa yang berda di kabupaten lombok
kecurangan pengelolaan keuangan desa. timur. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah menggunakan rumus
Indrajaya (2017) Kompetensi adalah slovin.
kemampuan seseorang dalam menghadapi Metode pengumpulan data yang
situasi atau keadaan dalam pekerjaanya. digunakan dalam penelitian ini adalah
Menurut UU No 13 tahun 2003 pasal 1 (10) menggunakan metode survey dengan
tentang ketenagakerjaan, kompetensi menyebar kuesioner kepada responden. Uji
adalah kempuan kerja setiap individu yang kualitas data yang digunakan dalam
mencakup aspek pengetahuan, penelitian ini meliputi uji validitas dan uji
keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai reliabilitas. Sebelum dilakukan uji hipotesis
dengan standar yang ditetapkan. Oleh terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik
karena itu sumber daya yang kompeten yang meliputi uji normalitas, uji
dapat diproleh dengan berbagai cara multikolinearitas, dan uji
diantaranya adalah, melalui pendidikan heteroskedastisitas. Selanjutnya dilakukan
formal, pendidikan dan pelatihan, uji hipotesis berupa analisis regresi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
berganda, uji parsial (t), dan uji koefisien bahwa data berdistribusi normal (0,731 >
determinasi (R2). 0,05).
Untuk menguji adanya multikolinearitas
HASIL DAN PEMBAHASAN dilihat melalui nilai Variance Inflation Factor
Hasil (VIF) dan tolerance value untuk masing-
Jumlah kuesioner yang disebar masing variabel independen. Apabila
kepada responden dalam penelitian ini tolarence value> 0,1 dan VIF < 10 maka
adalah sebanyak 71 kuesioner dan dikatakan tidak terdapat gejala
kuesioner yang kembali adalah sebnayak multikolinearitas. Hasil dari uji
71 kuesioner. multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai
Agar Data ini valid dalam uji tolerance > 0,1 dan VIF < 10 untuk setiap
validitas data, syarat yang harus dipenuhi variabel > 0,1, yaitu variabel motivasi (X1)
adalah rhitung dinyatakan lebih besar 0,767 (tolarance) dan 1.305 (VIF), variabel
daripada rtabelnya (Sujarweni, 2014), dan pengawasan (X2) sebesar 0,786 (tolerance)
jika korelasi antara masing-masing butir dan 1,271 (VIF),variabel rasionalisai (X3)
pernyataan menunjukkan hasil sig < 0,05 sebesar 0,560 (tolerance) dan 1,786 (VIF),
(Gozali, 2009).hasil dari uji validitas data dan variabel kompetensi sumber daya
untuk setiap butir kuesioner adalah bahwa manusia (X4) sebesar 0,571 (tolerance)
nilai Pearson Correlation lebih besar dari dan 1,750 (VIF) yang berarti bahwa tidak
nilai rtabel(0,1968) dengan sig < 0,05 maka terjadi hubungan multikolinearitas antar
seluruh butir kuesioner dinyatakan valid. variabel bebas.
Untuk uji reliabilitas data dilakukan Uji heteroskedastisitas penelitian ini
menggunakan Alpha Cronbach dengan menggunakan uji Glejser dengan sig > 0,05
kriteria > 0,6 = reliabel. Nilai Cronbach yang atau 5% . dari hasil perhitungan diperoleh
diperoleh untuk variabel kecenderungan nilai signfikan untuk setiap variabel.
kecurangan (fraud) (Y) adalah 0,744, Variabel motivasi (X1) sebesar 0,989,
variabel Motivasi (X1) adalah 0,608, variabel variabel pengawasan (X2) sebesar 0,967,
pengawasan (X2) adalah 0,631, variabel variabel rasionalisasi (X3) sebesar 0,958,
rasionalisasi (X3) adalah 0,604, dan dan variabel kompetensi suber daya
kompetensi sumber daya manusia (X4) manusia sebesar 0,355 Dapat simpulkan
adalah 0,608yang berarti bahwa nilai bahwa nilai signifikan dari setiap variabel >
Cronbach untuk setiap variabel adalah 0,05 yang berarti bahwa tidak terdapat
reliabel karena lebih dari 0,6. heteroskedastisitas pada data sehingga
Uji normalitas dilakukan dengan tidak terdapat kesaman varian dari residual
metode One Sample Kolmogorov-Smirnov untuk semua pengamatan yang dilakukan.
Test, dikatakan berdistibusi normal jika nilai Hasil perhitungan analisis regresi
signifikan > 0,05. Bedasarkan hasil uji berganda dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
nomalitas diperoleh sig dari Kolmogorov-
Smirnov adalah sebesar 0,731 yang berarti
Dari tabel 1 dapat dilihat hasil analisis H1 : β1 ≠ 0, faktor pressure dengan kategori
regresi berganda sebagai berikut: motivasi berpengaruh secara positif
terhadap kecenderungan terjadinya fraud
Y= 27,044+ 0,328 X1 + 0,287X2 +0,370 X3 dalam pengelolaan keuangan, Berdasarkan
+0,397 X4 + e perhitunan bahwa variabel motivasi (X1 )
Berdasarkan model persamaan regresi diproleh nilai Thitung sebesar 2,203 > nilai
berganda dapat dijelaskan sebagai berikut: Ttabel sebesar 1,66724 dan nilai signifikan
(1) konstanta = 27,044 menunjukkan sebesar 0,031 > 0,05 berarti H1 diterima,
besarnya nilai Y apabila tidak ada pengaruh maka dapat disimpulkan bahwa variabel
dari X1, X2, X3, dan X4, artinya apabila motivasi berpengaruh positif terhadap
pengaruh- pengaruh variabel Motivasi (X1), kecenderungan terjadinya kecurangan
pengawasan (X2), rasionalisasi (X3) dan (fraud ) dalam pengelolaan keuangan desa.
kompetensi sumber daya manusia (X4) (2) Pengaruh pengawasan terhadap
sama dengan nol ( tidak memberikan kecenderungan terjadinya kecurangan
pengaruh), maka kecenderungan terjadinya (fraud) dalam pengelolaan keuangan desa
kecurangan (fraud) adalah sebesar 27,044. H2 : β2 ≠ 0, faktor opportunity dengan
(2) koefisisen regresi Motivasi (X1) sebesar kategori pengawasan berpengaruh positif
0,328 yang berarti motivasi mempunyai terhadap kecenderungan terjadinya fraud
pengaruh positif terhadap kecenderungan dalam mengelola keuangan desa.
terjadinya kecurangan (fraud). Jadi setiap Berdasarkanperhitungan bahwa variabel
peningkatan motivasi sebesar 1% maka pengawasan (X2) diproleh nilai Thitung
akan meningkatkan kecenderungan sebesar 2,532 > nilai Ttabel sebesar
kecenderungan terjadinya kecurangan 1,66724 dan nilai signifikan sebesar 0,014
(fraud) sebesar 0,328. (3) Koefisisen > 0,05 ini berarti H2 diterima. sehingga
pengawasan (X2) sebesar 0,287 yang dapat disimpulkan bahwa variabel
berarti pengawasan mempunyai pengaruh pengawasan berpengaruh positif terhdap
positif terhadap kecenderungan terjadinya kecenderungan terjadinya kecurangan
kecurangan (fraud). Jadi setiap penurunan (fraud) dalam pengelolaan keuangan desa
pengawasan sebesar 1% maka akan (3) Pengaruh rasionalisasi terhadap
meningkatkan kecenderungan terjadinya kecenderungan terjadinya kecurangan
kecurangan (fraud) sebesar 0,287 (4) (fraud) dalam pengelolaan keuangan desa.
Koefesien rasionalisasi (X3) sebesar 0,370 H3 : β3 ≠ 0, faktor rationalization dengan
yang berarti rasionalisasi berpengaruh kategori rasionalisasi memiliki pengaruh
positif terhadap kecenderungan terjadinya positif terhadap kecenderungan tejadinya
kecurangan (fraud). Jadi setiap peningkatan kecurangan pengelolaan keuangan desa.
rasionalisasi sebesar 1% maka akan Berdasarkan perhitungan bahwa variabel
meningkatkan tingkat kecenderungan rasionalisasi (X3) diproleh nilai Thitung
terjadinya kecurangan (fraud) sebesar sebesar 2,026 > nilai Ttabel sebesar 1,66724
0,370. (5) Koefisien kompetensi sumber dan nilai signifikan yaitu sebesar 0,047 >
daya manusia (X4) sebesar 0,397 yang 0,05 berarti H3 diterima , sehingga dapat
berarti kompetensi sumber daya disimpulkan bahwa variabel rasionalisasi
manusiaberpengaruh positif terhadap berpengaruh positif terhadap
kecenerungan terjadinya kecurangan kecenderungan terjadinya kecurangan
(fraud). Jadi setiap penurunan kompetensi (fraud) dalam pengelolaan keuangan desa.
sumber daya manusia sebesar 1% maka (4) Pengaruh ability dengan kategori
akan meningkatkan tingkat kecenderungan kompetensi sumber daya manusia (SDM)
terjadinya kecurangan (fraud) sebesar terhadap kecenderungan terjadinya
0,397. kecurangan (fraud) dalampengelolaan
Hasil perhitungan uji varsial (t) untuk keuangan desa. H4 : β4 ≠ 0, faktor ability
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 dengan kategori kompetensi SDM
dengan penjelasan sebagai berikut: berpengaruh positif terhadap
(1) Pengaruh motivasi terhadap kecenderungan terjadinya kecurangan
kecenderungan terjadinya kecurangan (fraud) dalam mengelola keuangan desa.
(fraud) dalam pengelolaan keuangan desa. Berdasarkan perhitungan bahwa variabel
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa kecurangan. Untuk memenuhi hal tersebut
nilai Adjusted R Square sebesar 0,477 yang orang akan melakukan apa saja asalkan
mengandung arti bhawa 47,1% terjadinya kebutuhannya terpenuhi walau dengan
kecenderungan kecurangan (fraud) melakukan kecurangan sekalipun. Motivasi
dipengaruhi oleh variabel Motivasi, untuk melakukan kecurangan berhubungan
pengawasan, rasionalisasi, dan kompetensi dengan motivasi negatif, motivasi negatif
sumber daya manusia sedangkan sisanya berasal dari pengutamaan kepentingan-
sebesar 52,9% dipengaruhi oleh variabel kepentigan pribadi, bila perlu
diluar variabel dalam penelitian ini mengorbankan kepentingan kelompok atau
kepentingan organisasi secara keseluruhan,
PEMBAHASAN jika ini terjadi dalam suatu entitas akan
1. Pengaruh motivasi terhadap memungkinkan terjadinya kecurangan
kecenderungan terjadinya kecurangan laporan keuangan (Henzani, 2013).
(fraud) dalam pengelolaan keuangan
desa 2. Pengaruh pengawasan terhadap
Hasil dari penelitian ini adalah kecenderungan terjadinya kecurangan
bahwa secara parsial motivasi berpengaruh (fraud) dalam pengelolaan keuangan
secara positif terhadap kecenderungan desa
terjadinya kecurangan (fraud) dalam Hasil penelitian ini menyatakan
mengelola keuangan desa. Hasil ini dapat bahwa secara varsial variabel pengawasan
diketahu berdasarkan analisis regresi yang berpengaruh positif terhadap
dilakukan dengan ditunjukkan pada tabel kecenderungan terjadinya kecurangan
variabel motivasi (X1 ) diproleh nilai Thitung (fraud) dalam pengelolaan keuangan desa.
sebesar 2,203 > nilai Ttabel sebesar 1,66724 Hasil ini dapat diketahui melalui perhitungan
dan nilai signifikan sebesar 0,031 > 0,05. yang telah dilakukan maka diproleh nilai
Hal ini berarti bahwa H1 diterima. Thitung sebesar 2,532 > nilai Ttabel sebesar
Hasil regresi menunjukkan bahwa 1,99656 dan nilai signifikan sebesar 0,014
motivasi berpengaruh positif terhadap > 0,05.
kecenderungan terjadinya kecurangan Hasil regresi ini secara jelas
(fraud) dalam pengelolaan keungan desa. menunjukkan bahwa pengawasan
Pernyataan ini sesuai dengan teori motivasi berpengaruh positif terhadap
yang dimana salah satu dorongan untuk kecenderungan terjadinya kecurangan
melakukan kecurangan adalah disebabkan (fraud) dalam pengelolaan keuangan desa.
oleh adanya tekanan. Kurniawan (2013) Matthis dan Jackshon dalam linda (2015)
faktor pendorong seorang melakukan menjelaskan bahwa pengawasan adalah
kecurangan yang disebabkan oleh motivasi cara mengamati kinerja dari pegawai yang
yaitu ned (kebutuhan). Setiap orang didasarkan dengan adanya standar untuk
mempunyai kebutuhan materi yang dapat ukuran kinerja, adanya informasi yang
menjadi pendorong untuk melakukan menjadi sasaran dalam mencapai hasil
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
yang disampaikan kepada pegawai dan beberapa pembenaran yang dilakukan oleh
memastikan bahwa kualitas dalam menilai pelaku kecurangan itu sendiri diantaranya
suatu pekerjaan dapat tercapai. Pengertian adalah, pelaku menganggap hal yang
yang dikemukakan oleh Matthis dan dilakukan merupakan suatu yang wajar/
Jackshon bahwa pegawasan yang biasa dilakukan oleh oranglain.
dilakukan oleh atasan memang harus Hasil penelitian ini sejalan dengan
adanya sebuah standar yang akan dijadikan penelitisn yang telah dilakukan oleh oleh
sebagai sebuah patokan. Berdasarkan zulkarnain (2013) rasionalisasi yang
undang-undang Nomor 23 tahun 2014 diproksikan dengan perilaku tidak etis
pasal 380 dalam penjelasan ayat 2 berpengaruh positif terhadap
mengatakan bahwa kusus untuk kecenderungan terjadinya kecurangan
pengawasan yang terkait dengan keuangan (fraud) di sektor pemerintahan kota
daerah meliputi kegiatan audit, reviu, surakata. Sama halnya dengan penelitian
evaluasi, pemantauan, dan bimbingan yang dilakukan oleh Wilopo (2006) bahwa
teknis dalam pengelolaan APBD (termasuk rasionalisasi yang diproksikan dengan
penyerapan APBD), sampai dengan perilaku tidak etis memberikan pengaruh
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yag positif terhadap kecenderungan
kabupaten/kota yang dilakukan inspektorat kecurangan pada perusahaan
kabupaten/kota dapat bekerja sama dengan
inspektorat jemdral kementerian dan/ atau 4. Pengaruh kompetensi sumber daya
lembaga pemerintah nonkementerian yang manusia terhadap kecenderungan
menyelengarakan urusan pemerintah terjadinya kecurangan (fraud) dalam
dibidang pengawasan. Oleh karena itu pengelolaan keuangan desa
dalam hal ini, penyelewengan ataupun Berdasarkan perhitungan variabel
kecurangan yang terjadi disebabkan oleh kompetensi sumber daya manusia (SDM)
lemahnya pengawasan yang dilakukan baik (X4) diproleh nilai Thitung sebesar 2,317 >
dari pemerintah yang lebih tinggimaupun nilai Ttabel sebesar 1,66724 dan nilai
masyarakat (Yulianah, 2015). signifikan sebesar 0,024 > 0,05 ini berarti
H0 ditolak dan H4 diterima, sehingga dapat
3. Pengaruh Rasionalisasi terhadap disimpulkan bahwavariabel sumberdaya
kecenderungan terjadinya kecurangan mnusia (SDM) berpengaruh positif terhadap
(fraud) dalam pengelolaan keuangan kecenderungan terjadinya kecurangan
desa (fraud) dalam pengelolaan keuangan desa.
Berdasarkan perhitungan yang Penelitian ini didukung dengan teori
telah dilakukan rasionalisasi (X3) diproleh yang dikemukakan oleh Indrajaya (2017)
nilai Thitung sebesar 2,026 > nilai Ttabel Kompetensi adalah kemampuan seseorang
sebesar 1,66724 dan nilai signifikan yaitu dalam menghadapi situasi atau keadaan
sebesar 0,047 > 0,05 , sehingga dapat dalam pekerjaanya. Menurut UU No 13
disimpulkan bahwa variabel rasionalisasi tahun 2003 pasal 1 (10) tentang
berpengaruh positif terhadap kecenerungan ketenagakerjaan, kompetensi adalah
terjadinya kecurangan (fraud). Dalam kempuan kerja setiap individu yang
pengelolaan keuangan desa mencakup aspek pengetahuan,
Hasil penelitian ini sejalan dengan keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai
teori yang diungkapkan oleh Tuannakotta, dengan standar yang ditetapkan. Oleh
(2010) dalam Widianti (2016) rasionalisasi karena itu sumber daya yang kompeten
adalah mencari pembenaran sebelum dapat diproleh dengan berbagai cara
melakukan kejahatan, bukan sesudahnya . diantaranya adalah, melalui pendidikan
Rasionalisasi ini bukan merupakan bagian formal, pendidikan dan pelatihan,
dari motivasi seseorang untuk melakukan pengalaman kerja dan lain sebagainya. Hal
fraud, akan tetapi rasionalisasi diperlukan ini berkaitan dengan kemampuan atau
sipeleku untuk mncerna prilakunya yang komepetensi aparatur dalam mengelola
melawan hukum agar tetap. keuangan desa, dalam hal ini dilihat dari
mempertahankan jati dirinya sebagai orang pendidikan yang masih rendah yang akan
yang dipercaya. Adapun dalam hal ini ada menjadi hambatan dalam pengelolaan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
Agusyani, Ni Kadek Siska. 2016. Pengaruh Irwan. 2016. Kades Jero Gunung
Whistleblowing System Dan Dilaporkan Ke Polisi. [Online] tersedia
Kompetensi Sumberdaya Manusia di https://radarlombok.co.id/kades-jero-
Terhadap Pencegahan Fraud Pada gunung-dilaporkan-polisi.html Diakses
Pengelolaan Keuangan Penerimaan Pada Tanggal 26 November 2017.
Pendapatan Asli Daerah (Studi Pad
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kurniawan, Gusnardi. 2013. Pengaaruh
Buleleng). Skripsi. Universitas Moralitas, Motivasi, Dan Sisitem
pendidikan ganesha Pengendalian Interen Terhadap
Kecurangan Laporn Keuangan (Studi
Atmaja, Anantawikrama Tungga. 2017. Empiris Pada Skpd Di Kota Solok).
Pencegahan Fraud Dalam Pengelolaan Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Keuangan Desa. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Dan Bisnis Vol. 12 No. 1 hal: Linda. 2015. Fungsi Pengawasan Badan
7-16 Permusyawaratan Desa Dalam
Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di
Bassiruddin, Muhammad. 2014. Peran Desa Tintin Peninjau Kecamatan
Pemerintah Desa Dalam Mengelola Empanang Kabupaten Kapuas Hulu
Keuangan Desa Alai Kecamatan Tahun 2012. Jurnal S1 Ilmu
Tebing Tinggi Barat Kebupaten pemerintahan, Vol. 4, No. 2.
Kepulauan Meranti Tahun 2012. Jurnal
FISISP Vol. 1, No. 2 Marliani, Mery. 2015. Persepsi Pengaruh
Fraud Triangle Terhadap Pencurian
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Kas. Skripsi. Universitas Kristen Petra.
Multivariat Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodologi
Diponegoro. Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press
Handoko, T Hani. 2012. Manajemen.
Yogyakarta: BPFE Wibisono, Nurharibnu. 2017. Mengungkap
Fenomena Pengawasan Publik
Henzani, M. Danny. 2013. Pengaruh Terhadap Dan Desa Dikabupaten
Moralitas Penyusunan Laporan Madiun. Jurnal AKSI (Akuntansi Dan
Keuangan SKPD Terhadap Sistem Informsasi) Vol. 2, No.2
Kecenderungan Laporan Keuangan
(Studi Empiris Pada Pemko Kota Widiyanti, Gustia. 2016. Analisis Elemen
Sawahlunto). Skripsi. Universitas Fraud Diamond Dalam Mendeteksi
Negeri Padang.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)