Abstract
This research aims to determine the factors that affect the tendency of fraud in accounting (Fraud)
in the distribution of BOS funds in Palembang. The research object is the Palembang state
elementary School. This type of research is qualitative decency using primary data and data
collection methods using questionnaire. The number of samples used in this study was as much as
320 respondents consisting of the principal, deputy principal, Treasurer and secretary. The
independent variables of this study are Pressure, Opportunitty, and Rationalization as the dependent
variable is the tendency of fraud fund BOSS. The results of this study are from the three variables of
the free Pressure, Opportunitty, and Rationalization of only two variables that have significant
effect on the tendency of fraud of the boss funds i.e. Pressure variable and Rationalization variable,
While the Opportunity variable has no effect on the BOSS funds fraud.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan
kecurangan Akuntansi (Fraud) dalam penyaluran Dana BOS di Kota Palembang. Objek penelitian
adalah Sekolah Dasar Negeri Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah deksriptif kualitatif
dengan menggunakan data primer dan metode pengumpulan data menggunakan kuisioner. Jumlah
sample yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak sebanyak 320 responden yang terdiri dari
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Bendahara dan Sekretaris. Variabel independen penelitian
ini adalah Pressure, Opportunitty, dan Rationalization sedangakan variabel dependen adalah
Kecenderungan Kecurangan Dana BOS. Hasil penelitian ini adalah dari ketiga variabel bebas yaitu
Pressure, Opportunitty, dan Rationalization hanya dua variabel yang berpengaruh signifikan
terhadap kecenderungan kecurangan dana bos yaitu variabel Pressure dan variabel Rationalization,
sedangkan variabel Opportunity tidak berpengaruh terhadap kecurangan dana BOS.
58
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 5, No. 2 , Juli – Desember 2019
Menurut Tunggal (2016) banyak faktor mendapatkan bantuan dengan jumlah yang
penyebab mengapa seseorang melakukan fraud. cukup besar berkisar Rp.42,3 Miliar untuk
Faktor-faktor tersebut berbeda dari satu kasus rehab sekolah Sekolah Dasar (SD), Sekolah
ke kasus lain. Seorang manajer mungkin yakin Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah
bahwa target bisnis perusahaan/organisasi pada Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan
akhirnya akan dapat dicapai dengan sukses, (SMK). Dalam hal ini 60 Kepala Sekolah SD,
oleh karena itu, hasil buruk sementara (interim SMP, SMK, dan SMK di Kota Palembang telah
negative results) yang telah dicapai pada saat terbukti memberikan sejumlah uang sebesar 10
ini perlu disembunyikan terlebih dahulu. persen dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
Manajer yang lain mungkin harus Anggaran Rehab Sekolah Tahun 2012- 2013 .
melebihsajikan pendapatan untuk mencapai kepada pejabat terkait. Melihat perjalanan
taksiran pendapatan para analisis dibursa saham proses hukum kasus DAK ini disinyalir ataupun
untuk mendapatkan bonus atau kenaikan harga di duga adanya upaya menghentikan
saham yang dimilikinya. Manajer lain mungkin penyidikan untuk tersangka lain yaitu upaya
menyajikan pendapatan yang lebih rendah dan mencari sutradara /dalang utama dugaan
menyimpannya pada periode yang lebih sulit korupasi dana DAK Anggaran Rehab Sekolah
untuk memperoleh pendapatan. Tahun 2012-2013 Disdikpora Palembang yang
Kesempatan untuk melaksanakan fraud mengakibatkan kerugian negara mencapai
ada diseluruh organisasi dan paling besar pada Rp.3,4 miliar (Sumber: Tribunsumsel.com).
area di mana pengendalian internalnya lemah. Tata kelola penggunaan dana BOS masih perlu
Menurut penelitian yang dilakukan oleh mendapat perhatian agar tujuan dari program
Hollinger dan Clark, sebab yang paling umum tersebut dapat tercapai. Untuk itu perlu
melatarbelakangi karyawan melaksanakan diketahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi
fraud adalah adanya kesempatan yang timbul terjadinya kecurangan penyaluran dana BOS
dari lemahnya di tempat kerja. Studi tersebut pada sekolah dasar Di kota Palembang
juga memperlihatkan bahwa hampir 90%
karyawan melakukan penyimpangan termasuk Rumusan Masalah
perilaku seperti malas, bekerja dengan lambat, Berdasarkan latar belakang di atas
menyalahgunakan waktu bekerja dan adapun rumusan masalah dari penelitian ini
pencurian. adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi
Pressure, Opportunity, dan terjadinya kecurangan penyaluran dana BOS
Rationalization merupakan sebuah alasan dan pada sekolah dasar Di kota Palembang.
sekaligus faktor mengapa seseorang melakukan
tindakan fraud. Kecurangan dalam hal ini Tujuan Penelitian
sangat luas sekali bisa jadi pemerasan, Adapun tujuan penelitian ini adalah
pencucian uang, pungli, merekayasa laporan
untuk mengetahui faktor-faktor apa yang
keuangan, atau korupsi. Untuk memperjelas
mempengaruhi terjadinya kecurangan
pengaruh ketiga faktor diatas dengan
kecurangan yang berkaitan dengan penyaluran penyaluran dana BOS pada sekolah dasar Di
dana BOS yang tidak disalurkan dengan baik kota Palembang.
atau sebaliknya sudah disalurkan ke sekolah-
sekolah namun ada pemotongan dana, KAJIAN LITERATUR
pemerasan atau penyelewengan. Kecurangan (Fraud)
Berikut ini kasus-kasus atau peristiwa, Menurut Purba (2015) istilah fraud
lalu akan dikaitkan pengaruhnya dalam ke tiga belum dikenal secara luas di Indonesia.
faktor di atas. Kasus Dana Alokasi Khusus Masyarakat Indonesia lebih akrab dengan
(DAK) anggaran rehab sekolah pada tahun istilah korupsi untuk merujuk segala bentuk
2013. Dalam kasus ini telah terjadi tindak penyelewengan atau penyalahgunaan
korupsi pada Dinas Perencanaan Pembangunan kekuasaan dalam rangka memperkaya diri
dan Subsidi Disdikpora Palembang dengan sendiri atau kelompok pelaku. Kedua istilah ini
kerugian ditaksir Rp. 3,4 Miliar. Menteri (Fraud dan Korupsi) sama-sama merujuk pada
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) telah kejahatan (pidana) terencana yang merugikan
mengucurkan dana DAK untuk anggaran tahun negara/ perusahaan/ organisasi/ orang lain.
2013 di tiap-tiap daerah yakni kota palembang
59
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 5, No. 2 , Juli – Desember 2019
Gambar.1 :The Fraud Triangle lakukan ialah benar karena untuk tujuan yang
baik. Namun, memakai sejumlah uang
Sumber: Wells Joseph T (2011) Pemerintah untuk tujuan pribadi adalah hal
yang sangat tidak diizinkan dan akan diberikan
Pertama, Tekanan yaitu insentif yang sanksi. Sikap dan perilaku rasionalisasi bisa
mendorong orang melakukan kecurangan juga akan melahirkan perilaku serakah. (Amin
karena tuntutan gaya hidup, ketidakberdayaan Widjaja Tunggal (2010)).
dalam soal keuangan. Tuntutan gaya hidup Dalam teori Triangle fraud ini sangat
yang selalu ingin kemewahan lalu memaksakan berkaitan sekali jika dengan penelitian ini.
diri untuk memenuhi tuntutan tersebut yang Karena teori segitiga kecurangan ini
berujung pada praktik kecurangan dan korupsi. menyatakan tentang apa yang mendasari
Kedua, Kesempatan yaitu peluang yang seeorang berbuat kecurangan, penyelewengan
menyebabkan pelaku secara leluasa dapat yang berujung kepada praktik korupsi. Seperti
menjalankan aksinya yang disebabkan oleh halnya dana BOS sampai saat ini dana
beberapa hal dibawah ini : pengelolaan dana BOSmasih belum
1. Lemahnya struktur organisasi transparansi yang artinya hanya sekelompok
2. Tidak ada sistem pengendalian yang orang-orang saja yang mengetahui dan
memadai mengendalikan dana BOS tesebut. Tindak
3. Tidak ada Standard Operating Procedure kecurangan dana BOS ini masih banyak terjadi
yang jelas dan mengikat di daerah-daerah terutama Sekolah Negeri.
4. Kurangnya personal yang kapabel Benar sekali apa yang telah dijelaskan didalam
menjadikan internal control Triangle Fraud Theory bahwa yang mendasari
5. Jabatan terlalu banyak merangkap seseorang berbuat kecurangan ialah ada tiga hal
6. Internal audit tidak berfungsi dengan baik yaitu, dorongan, kesempatan, dan opini pelaku
7. Tidak adanya policy (kebijakan) yang jelas terhadap tindak kejahatan tersebut.
8. Tidak adanya code of ethic
Ketiga, Rasionalisasi yaitu sikap yang Penelitian Terdahulu
ditunjukkan oleh pelaku dengan melakukan
60
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 5, No. 2 , Juli – Desember 2019
61
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 5, No. 2 , Juli – Desember 2019
Sekolah Dasar Negeri se- Kota Palembang dan mempermudah pengambilan data dan untuk
jumlah kuesioner yang kembali dan berhasil pengujian hasil yang lebih baik. Dari 612
diuji sebesar 320. Hasil penelitian di lapangan kuesioner ke 153 Sekolah Dasar Negeri se-
berdasarkan data yang dikumpulkan Kota Palembang dan jumlah kuesioner
menggunakan kuesioner. yang kembali dan berhasil diuji sebesar
Populasi dari penelitian ini ialah semua 320.
sekolah dasar negeri yang mendapatkan
bantuan dana BOS di Kota Palembang yang
Definisi Operasional
berjumlah 249 Sekolah Dasar Negeri.
Definisi operasional adalah pengertian
Responden yang digunakan untuk masing-
variabel (yang diungkap dalam definisi konsep)
masing sekolah yaitu kepala sekolah, wakil
tersebut, secara operasional, secara praktik,
kepala sekolah, bendahara dan sekretaris.
secara nyata dalam lingkup objek
penelitian/objek yang di teliti.Variabel yang
Sampel digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
Untuk sampel menghitung ukuran
bebas dan variabel terikat.Menurut Sugiyono
sampel dengan menggunakan metode slovin
(2013:58) pengertian variabel adalah:
menurut Sugiyono (2011:87). Adapun
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari
penelitian ini menggunakan metode slovin
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
karena dalam penarikan sampel, jumlahnya
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
harus Representative agar hasil penelitian dapat
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.
digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat
Variabel bebas adalah variabel yang
dilakukan dengan rumus dan perhitungan yang
mempengaruhi, yang menyebabkan
sederhana.
timbulnya atau berubahnya variabel terikat
Rumus Slovin menentukan sampel adalah
meliputi :
sebagai berikut :
a. Pressure (X1) dikarenakan pressure
𝑁
ո= mempengaruhi dan menyebabkan
1 + 𝑁е2 kecenderungan kecurangan dalam
Dimana : ո : Jumlah Sampel
penyaluran dana BOS.
N : Jumlah Populasi
b. Opportunity (X2) dikarenakan
e : Batas Toleransi Kesalahan
Opportunity mempengaruhi dan
Dalam rumus slovin ada ketentuan sebagai
menyebabkan kecederungan kecurangan
berikut :
dana BOS.
1. Penelitian dengan batas kesalahan 5%
c. Rationalization X3) dikarenakan
tingkat akurasi penelitian ialah 95%
Rationalization mempengaruhi dan
2. Penelitian dengan batas kesalahan 2%
menyebabkan kecenderungan
tingkat akurasi penelitian ialah 98%.
kecurangan dana BOS.
Batas toleransi yang diambil dalam penelitian
ini ialah 5% dengan jumlah populasi sebanyak
249 sekolah dasar negeri dengan perhitungan
sebagai berikut :
𝑁 2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
N= Variabel terikat adalah variabel yang
1+𝑁е²
249 dipengaruhi karena adanya variabel
ո=1+249x0,05²
249 bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini ialah
n = 1+249x0,0025 Kecurangan Dana BOS (Y) yang di pengaruhi
249 karena adanya variabel bebas yang telah
n=1+0,6225
249
dijelaskan sebelumnya.
n= 1,6225 = 153
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan perhitungan sampel di atas Berdasarkan teori dan hasil penelitian
yang menjadi responden dalam penelitian ini yang telah dilakukan maka didapatkan 3 hasil
disesuaikan menjadi sebanyak 153 sekolah di pembahasan yaitu, dari pengujian statistik,
kota Palembang, hal ini dilakukan untuk penelitian ke lapangan dengan menyebarkan
kuesioner dan penelitian terdahulu.
62
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 5, No. 2 , Juli – Desember 2019
Tabel 1
Hasil Analisis Linear Berganda
Coefficientsª
Unstandardized Standarized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig
1 (Constant) 4,052 1,015 3,992 ,000
Opportunity ,035 ,048 ,039 ,723 0,470
Pressure ,163 ,035 ,245 4,952 ,000
Rationalization ,359 ,060 ,316 6,023 ,000
a. Dependent Variabel: Kecurangan Dana BOS
Sumber: SPSS 20
Pengujian analisis berganda didapatkan 79,3% dijelaskan oleh faktor-faktor yang tidak
hasil persamaan regresi yang dapat terbentuk terdapat pada penelitian ini.
adalah:
Pengujian Hipotesis
Y= 4,052+ 0,035 Opportunity+0,163 Pengujian simultan (uji F)
Pressure+0,359 Rationalization+e. Berdasarkan hasil Pengujian hipotesis
dari uji F yang dilakukan didapatkan hasil
Pengujian Determinasi bahwa nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,005
Jika dilihat dari tabel nilai R Square maka dapat disimpulkan bahwa Pressure,
(koefisen determinasi) adalah 0,207 atau 20,7% Opportunity, dan Rationalization berpengaruh
menunjukan variabel Pressure, Opportunity, secara simultan terhadap kecurangan dana bos.
dan Rationalization dapat menjelaskan variabel
Kecurangan Dana BOS. Sedangkan sisanya Pengujian Parsial (uji t)
63
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 5, No. 2 , Juli – Desember 2019
Dan Uji t kedua variabel Pressue dan c Rationalization yaitu sikap, opini, atau
Rationalization berpengaruh terhadap pendapat yang ditunjukan oleh pelaku
kecurangan dana bos dengan nilai signifikasi dengan melakukan justifikasi atas perbuatan
sama yaitu 0,000 < 0,005. Sedangkan variabel yang dilakukan. Hal ini merujuk pada sikap,
Opportunity tidak berpengaruh terhadap karakter atau nilai-nilai yang dianut oleh
kecurangan dana bos ditunjukkan dengan nilai pelakunya. memakai sejumlah uang
signifikasi sebesar 0,470 > 0,005. pemerintah untuk tujuan pribadi adalah hal
yang sangat tidak diizinkan dan akan
Penelitian Ke Lapangan dengan diberikan sanksi. Sikap dan perilaku
Menyebarkan Kuesioner rasionalisasi bisa juga akan melahirkan
Dengan menyebarkan kuesioner ke objek perilaku serakah. Hasil data dari penyebaran
penelitian yaitu Sekolah Dasar Negeri Kota kuesioner variabel X3 ialah rata-rata
Palembang maka data yang didapatkan menurut responden menjawab setuju.
variabel X1 Pressure , X2 Opportunity, X3 d Kecenderungan Kecurangan Penyaluran
Rationalization, dan Variabel Y Kecurangan Dana BOS
Penyaluran Dana BOSN yang didukung dengan Yang terakhir ialah variabel Y, dari hasil
pengujian SPSS sebelumnya yaitu: penyebaran kuesioner dan penjelasan
a Pressure yaitu Tekanan karena kebutuhan, sebelumnya tentang variabel independen ada
tekanan karena keserakahan, tekanan karena 5 pertanyaan yang wajib dijawab oleh
balas dendam mendorong orang melakukan responden. Dari hasil hitung jawaban
kecurangan. Tuntutan gaya hidup, responden didapatkan hasil bahwa
ketidakberdayaan dalam soal keuangan responden menjawab netral/ragu-ragu
memaksa diri untuk memenuhi tuntutan dengan skor nilai 3. Yang berarti responden
tersebut yang berujung pada praktik ragu apakah kecurangan dalam penyaluran
kecurangan dan korupsi. Menurut data hasil dana BOS ada atau tidak.
penyebaran kuesioner dengan rata-rata
jawaban responden adalah setuju dan diuji
kembali menggunakan program SPSS yang
didapatkan kesimpulan bahwa Pressure KESIMPULAN DAN SARAN
mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Kesimpulan
dalam Penyaluran Dana BOS Berdasarkan hasil analisis dan
b Opportunitty, yaitu Kesempatan yang pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya
menyebabkan pelaku secara leluasa dapat tentang Pengaruh Pressure, Opportunitty, dan
menjalankan aksinya yang disebabkan oleh Rationalization Terhadap Kecenderungan
beberapa hal seperti, lemahnya sturuktur Kecurangan Dana BOS di Kota Palembang
organisasi, tidak ada sistem pengendalian dapat disimpulkan bahwa:
yang memadai atau juga bisa jabatan yang 1. Dari ketiga variabel bebas yaitu Pressure,
terlalu banyak merangkap dapat juga Opportunitty, dan Rationalization hanya dua
memberikan kesempatan untuk melakukan variabel yang berpengaruh signifikan
kecurangan. Namun pada penelitian ini terhadap kecenderungan kecurangan dana
variabel opportunity berpengaruh positif bos yaitu variabel Pressure dan variabel
tidak signifikan terhadap kecenderungan Rationalization. Terbukti dari hasil uji
kecurangan dana bos. Berarti variabel parsial. Sedangkan variabel Opportunity
kesempatan tidak berpengaruh terhadap berdasarkan tabel hasil uji Parsial
faktor penyebab kecenderungan kecurangan menunjukan nilai signifikasi sebesar 0,470.
dana bos. Dikarenakan sistem sekarang yang Hal ini menunjukan bahwa nilai sig lebih
telah memadai, struktur organisasi yang besar dari 0,05. Yang artinya variabel
jelas serta pembagian tugas menurut Opportunity tidak berpengaruh terhadap
tanggung jawab masing-masing dapat kecurangan dana bos.
meminimalisir kesempatan 2. Dari hasil Uji F (Uji Simultan) kali ini juga
seseorang/karyawan berbuat curang. hasil dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan
data yang didapatkan penyebaran kuesioner tabel hasil Uji F menunjukan nilai
dari variabel X2 yaitu, rata-rata jawaban signifikasi sebesar 0,000 < 0,005 maka
responden ialah Netral/Ragu-ragu. dapat disimpulkan bahwa Pressure,
Opportunity, dan Rationalization
64
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 5, No. 2 , Juli – Desember 2019
65
ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, Vol. 5, No. 2 , Juli – Desember 2019
66