Anda di halaman 1dari 22

1

DETERMINAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE S2 AKUNTANSI FEB ULM


PADA MAHASISWA AKUNTANSI FEB ULM

Eternoly Sinamboru Kariadi


Eternoly.sinamboru@yahoo.co.id

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


ULM Banjarmasin

ABSTRACT
The purpose of this research is to know effect economic motivation, degree motivation,
work expectations, learning achievement, parent income, long education and information
offer scholarship S2 on interest continue study to magister accounting. The data of this
research students accounting who are on semester 7 (seven). The determination of samples
with non probability sampling and then criteria technique samples with purposive
sampling, so obtained 94 respondents. The analysis technique used are linear regression.
The results of this research show that degree motivation, learning achievement, long
education and information offer scholarship S2 has influence on interest continue study to
magister accounting. While economic motivation, work expectations and parent income
do not have influance on interest continue to magister accounting.
Keywords: Interest continue study, accounting student, magister accounting
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi ekonomi, motivasi
gelar, ekspektasi kerja, prestasi belajar, pendapatan orang tua, lama pendidikan dan
informasi penawaran beasiswa S2 terhadap minat melanjutkan studi ke S2 Akuntansi. Data
penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi yang berada di semester 7 (tujuh). Penentuan
sampel dengan Non Probability Sampling dan kemudian teknik Purposive Sampling,
sehingga diperoleh 94 mahasiswa. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi gelar, prestasi belajar, lama
pendidikan dan informasi penawaran beasiswa S2 berpengaruh terhadap minat melanjutkan
2

studi ke S2 Akuntansi. Sedangkan motivasi ekonomi, ekspektasi kerja dan pendapatan


orang tua berpengaruh negatif signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke S2
Akuntansi.
Kata Kunci: Minat Melanjutkan Studi, Mahasiswa Akuntansi, S2 Akuntansi.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan era globalisasi selalu berkembang dengan sangat cepat. Perubahan era
yang dulu dengan era sekarang tentu tidak akan pernah sama. Bagian-bagian seperti
budaya, kemajuan teknologi dan pendidikan merupakan hal yang selalu terus mengalami
perubahan setiap tahunnya. Impian setiap orang saat ini adalah bertujuan mencari dan
mengejar kehidupan yang lebih baik. Maka untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan
berperan penting didalamnya, karena peranan pendidikan sangat penting guna dapat
memberikan didikan serta diharapkan mampu untuk menciptakan kualitas sumber daya
manusia (SDM) menjadi lebih baik.
Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa tidak luput dari
peranan penting yaitu pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki
seseorang, diharapkan kualitas sumber daya manusianya juga semakin baik. Namun pada
kenyataannya saat ini masih banyak mahasiswa lulusan S1 jurusan akuntansi FEB ULM
dikatakan masih dalam lingkup yang kecil untuk melanjutkan studi ke jenjang S2
Akuntansi FEB ULM. Berikut data yang diperoleh dari jumlah lulusan S1 Akuntansi FEB
ULM yang melanjutkan ke jenjang S2 Akuntansi FEB ULM :

Berdasarkan data diatas dapat dilihat lulusan mahasiswa jurusan akuntansi pada tahun
2016 berjumlah 150 dan mahasiswa yang melanjutkan studi berjumlah 4 atau (267%).
Pada tahun 2017 lulusan mahasiswa jurusan akuntansi berjumlah 136 dan mahasiswa yang
melanjutkan studi berjumlah 11 atau (809%). Kemudian pada tahun 2018 lulusan
3

mahasiswa jurusan akuntansi berjumlah 144 dan mahasiswa yang melanjutkan studi
berjumlah 6 atau (417%). Hal ini dapat dikatakan bahwa minat mahasiswa lulusan S1
Akuntansi FEB ULM untuk melanjutkan studi ke S2 Akuntansi FEB ULM masih dalam
lingkup yang kecil.
Minat dikaitkan dengan rendahnya keinginan mahasiswa lulusan S1 Akuntansi FEB
ULM dalam melanjutkan studi ke S2 Akuntansi FEB ULM. Seperti yang diungkapkan oleh
(Slameto dan Anggraeni, 2016: 2) minat dapat disimpulkan yaitu mengenai suatu rasa
ketertarikan dan perasaan lebih suka akan sesuatu hal atas aktivitas kegiatan tanpa adanya
paksaan. Pengertian minat itu sendiri diartikan sebagai penerimaan suatu hubungan yang
disukai dari dalam diri itu sendiri atau dari lingkungan. Sehingga dalam hal pembentukan
minat maka sangat diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa, karena dengan motivasi
diharapkan dapat berperan penting dalam pembentukan minat.
Motivasi merupakan suatu proses yang menerangkan mengenai arah, ketekunan serta
kekuatan bagi seseorang dalam upaya untuk bisa mendapatkan suatu keinginan yang
diinginkan. Motivasi ialah pendorong yang sejatinya timbul atau muncul dari dalam diri
seseorang, entah secara sadar atau tidaknya sehingga pada akhirnya akan dapat melakukan
suatu wujud nyata, seperti tindakan untuk dapat mencapai tujuan tertentu (Robbins, 2015:
127). Abraham H. Maslow mengungkapkan bahwa dalam konsep lima tingkatan motivasi,
seseorang tidak ingin berusaha untuk memuaskan kebutuhan yang kedua jika kebutuhan
pertama pun belum terpenuhi apalagi kebutuhan ketiga dan seterusnya. Motivasi sering
dikaitkan dengan hal-hal yang dapat mempengaruhinya.
Hal-hal yang diduga dapat mempengaruhi minat melanjutkan studi adalah motivasi
ekonomi dan motivasi gelar. Penelitian Berlinasari dan Erawati (2017) menunjukan bahwa
motivasi ekonomi serta motivasi gelar memiliki pengaruh terhadap minat melanjutkan
studi. Sedangkan lama pendidikan tidak berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi.
Penelitian Hadiprasetyo (2014) persepsi masa studi berpengaruh terhadap minat
melanjutkan studi.
Penelitian Sumakta (2015) menunjukan bahwa variabel prestasi belajar, pendapatan
orang tua dan ekspektasi kerja berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi. Prestasi
belajar, pendapatan orang tua dan ekspektasi kerja merupakan suatu dorongan bagi
4

mahasiswa yang mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi. Selanjutnya Penelitian


Anggraeni (2016) menunjukan bahwa prestasi belajar dan informasi penawaran beasiswa
S2 berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi. Semakin tinggi indeks prestasi kumulatif
(IPK) mahasiswa, maka akan semakin besar keinginan untuk melanjutkan studi ke S2.
Begitu pula sebaliknya, banyaknya sumber informasi beasiswa S2 yang ditawarkan maka
semakin tinggi keinginan untuk melanjutkan studi melalui bantuan dana beasiswa S2.
Berdasarkan hasil yang berbeda-beda dari beberapa penelitian sebelumnya, hal ini
membuat penulis termotivasi untuk meneliti kembali hal mengenai apa saja yang dapat
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk melanjutkan studi ke S2.
2. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 KAJIAN PUSTAKA/ TEORITIS
2.1.1 Accounting Behavior
Akuntansi Keperilakuan (Accounting Behavior) merupakan suatu bagian
subdisiplin ilmu akuntansi yang mempelajari aspek-aspek seperti hal tentang
keperilakuan manusia yang terkait dalam proses pengambilan keputusan. Dimana
akuntansi keperilakuan sangat erat kaitannya dengan hubungan antara perilaku
dengan sistem akuntansi. (Lubis, 2015: 5-13).
2.1.2 Human Resources Accounting
Akuntansi adalah suatu sistem yang dapat memberikan informasi tentang
laporan keuangan, dimana laporan keuangan tersebut nantinya dapat digunakan oleh
para pemakainya guna sebagai acuan dalam proses pengambilan keputusan
bisnisnya. Informasi laporan keuangan didalam akuntansi memiliki suatu tujuan,
dimana tujuan informasi laporan tersebut tentu agar dapat dipergunakan dalam
memberikan petunjuk serta juga dapat memilih seuatu tindakan mana yang paling
baik agar dapat mengalokasikan sumber daya yang langka dalam suatu aktivitas
bisnis dan ekonomi. Pihak-pihak pengambilan keputusan tentu memerlukan sumber
daya manusia yang memadai sebagai penetapan dan pemilihan guna pengambilan
suatu keputusan (Lubis, 2015: 458).
Hubungan antara akuntansi dan akuntansi sumber daya manusia (SDM)
muncul akibat dari suatu kegagalan baik dalam prinsip-prinsip akuntansi itu sendiri
5

juga dalam hal penyampaian informasi yang dianggap kurang memadai bagi para
pihak manajemen dan investor (Lubis, 2015: 458). Akuntansi sumber daya manusia
tidak hanya mengenai suatu sistem yang tentunya hanya mengukur nilai manusia
bagi organisasi dan biaya, namun juga sebagai suatu cara untuk dapat berpikir
mengenai hal yang menyangkut tentang aspek manajemen manusia. Akuntansi
sumber daya manusia memiliki tujuan yang penting, bahwasanya harus dapat
melihat manusia sebagai sumber daya organisasional yang sangat penting dan
bernilai lebih, yaitu sumber daya yang nilainya sewaktu-waktu akan terus bisa
ditingkatkan atau bahkan bisa dihabiskan sebagai akibat dari cara dan bagaimana
sumber daya tersebut dikelola (Lubis, 2015: 485).
2.1.3 Motivation
Pengertian motivasi (motivation) adalah suatu proses yang menerangkan
mengenai arah, ketekunan serta kekuatan bagi seseorang dalam upaya untuk bisa
mendapatkan suatu keinginan yang diinginkan. Motivasi ialah pendorong yang
muncul didalam diri seseorang entah disadari atau tidaknya, sehingga hal tersebut
dapat membuat individu tersebut terdorong untuk bertindakan agar bisa
mendapatkan suatu keinginan yang diinginkan (Robbins, 2015: 127), kesimpulan
lain pengertian motivasi merupakan suatu kegiatan aktivitas yang bisa
menimbulkan seseorang atau sekelompok orang merasa terdorong untuk melakukan
sesuatu akibat adanya kemauan atau keinginan untuk mencapai tujuan yang
dikehendakinya agar bisa mendapatkan kepuasan atas dampak dari perbuatannya.
2.1.4 Interest
Minat secara umum merupakan suatu perhatian yang berhubungan erat
dengan unsur perasaan. Minat juga dapat dikatakan dorongan dan keinginan di
dalam diri seseorang terhadap apa yang diinginkannya dan juga bersifat pribadi.
Seseorang yang memiliki minat yang besar terhadap objek yang disukai, tentu akan
lebih memberikan semua pemusatan atau mempunyai perasaan lebih senang kepada
objek tersebut. Tetapi apabila objek tersebut tidak menimbulkan perasaan senang,
maka ia tidak akan mempunyai minat terhadap objek tersebut. Selanjutnya minat
dikatakan sebagai suatu rasa kecenderungan untuk tingkah laku yang berfokus
6

kepada objek, suatu pengalaman tertentu atau kegiatan, rasa sehingga


kecenderungan tersebut antara seseorang yang satu dengan seseorang yang lain
tidak akan pernah sama insensifnya (Meitiyah, 2014: 10).
Pengertian minat (Slameto, 2010; Simamora 2017: 13) mengemukakan bahwa
minat sering kali dikaitkan sebagai rasa ketertarikan dan rasa lebih suka terhadap
hal-hal atas kegiatan yang dilakukan tanpa harus adanya orang lain yang menyuruh.
Sehinnga pada akhirnya minat merupakan suatu bentuk perasaan dan penerimaan
dari dalam diri maupun diluar diri. Sehingga minat dapat dikatakan muncul karena
adanya perasaan menyukai sesuatu atau memiliki rasa tertarik yang besar terhadap
objek yang disenangi. Maka dari itu, minat melanjutkan studi ke S2 Akuntansi dapat
disimpulkan sebagai kecenderungan mahasiswa tertarik untuk mengikuti studi.
2.2 PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Motivasi Ekonomi dapat dikatakan sebagai dorongan yang muncul dari dalam
diri seseorang itu sendiri untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik lagi
(Kurniawan, 2015: 9). Penelitian Kurniawan (2014) dan Berlinasari dan Erawati
(2017) motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi.
H1: Motivasi Ekonomi Berpengaruh Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke S2
Akuntansi
Motivasi gelar merupakan suatu pemberian yang diberikan kepada lulusan
pendidikan akademik dibidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi. Gelar juga
berarti penambahan diawal atau diakhir bagi nama seseorang yang menandakan
penghormatan, jabatan resmi, kualifikasi akademis, dan professional. Penelitian
Kurniawan (2014) dan Meitiyas (2014) motivasi gelar berpengaruh terhadap minat
melanjutkan studi.
H2: Motivasi Gelar Berpengaruh Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke S2
Akuntansi
Ekspektasi kerja merupakan ketertarikan pekerjaan atau profesi yang
diinginkan oleh seseorang dengan bermodalkan kemampuan yang dimiliki,
pengalaman, pengetahuan dan keterampilan agar dapat dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Penelitian Sumakta (2015) ekspektasi
7

kerja berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi, Simamora (2017) ekspektasi


karir memiliki pengaruh terhadap minat melanjutkan studi.
H3: Ekspektasi Kerja Berpengaruh terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke S2
Akuntansi
Prestasi belajar merupakan hasil optimal yang diperoleh seseorang dari hasil
usaha yang telah ia lakukan selama dalam kegiatan proses belajar mengajar, dengan
ditandai adanya perkembangan diri serta diikuti dengan suatu perubahan yang dapat
dilihat dari cara bertindak berkat adanya pengalaman. Prestasi belajar dapat dilihat
dari hasil Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Penelitian Sumakta (2015) dan
Anggraeni (2016) prestasi belajar berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi.
H4: Prestasi Belajar Berpengaruh Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke S2
Akuntansi
Pendapatan merupakan hasil atas keseluruhan penghasilan perbulan yang
didapatkan orang tua yang bersumber dari kegiatan usaha yang dilakukan melalui
berbagai macam bentuk pekerjaan. Melanjutkan studi ke S2 tentu memerlukan
uang, tidak hanya uang untuk biaya pendidikan, namun juga untuk buku, pakaian,
transport serta kegiatan lainnya. Sehingga terkadang pendapatan orang tua sering
menjadi masalah bagi seseorang untuk melanjutkan studi ke S2. Sehingga pendapat
orang tua berpengaruh terhadap minat seseorang untuk melanjutkan studi ke S2.
Penelitian Sumakta (2015) dan Simamora (2017) pendapatan orang tua berpengaruh
terhadap minat melanjutkan studi.
H5: Pendapatan Orang Tua Berpengaruh Postif Terhadap Minat Melanjutk Studi Ke
S2 Akuntansi
Lama pendidikan ialah proses saat seseorang menginterprestasikan dan
mengatur tanggapan mereka tentang perkiraan masa studi yang harus dihadapi bagi
mahasiswa yang ingin melakukan studi lanjut, sesuai dengan masa waktu studi yang
dijadwalkan. Menempuh jenjang sarjana selama 4 (empat) tahun, apalagi ditambah
ketika ia ingin melanjutkan studi ke S2 yang ditempuh selama 2 tahun masa studi,
hal ini lah yang menjadi pertimbangan mahasiswa S1 lulusan Akuntansi bahwa
persepsi lama pendidikan membuat mereka yang telah lulus banyak berkeinginan
8

untuk segera mencari pekerjaan dan memiliki penghasilan mengingat adanya


desakan ekonomi. Bahwa selama mereka mengejar gelar sarjana S1 selama 4 tahun,
hal ini membuat mereka beranggapan ada pengorbanan ekonomi, waktu dan pikiran
yang telah mereka curahkan terhadap masa studi yang telah mereka jalani.
Penelitian Hadiprasetyo (2014) persepsi masa studi memiliki pengaruh terhadap
minat melanjutkan studi, Berlinasari dan Erawati (2017) lama pendidikan tidak
memiliki pengaruh terhadap minat melanjutkan studi.
H6: Lama Pendidikan Berpengaruh Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke S2
Akuntansi
Mahasiswa yang berkeingin besar untuk melanjutkan studi ke S2, hal ini
tentu saja telah mereka pikirkan secara matang tentang biaya studi pendidikan.
Mengingat melanjutkan studi tentu membutuhkan biaya pendidikan yang tidak
sedikit. Semakin berkembangnya pendidikan, maka banyak mahasiswa lulusan
sarjana S1 berkeinginan untuk mendapatkan program beasiswa S2 baik didalam
negeri maupun luar negeri. Begitu banyak informasi penawaran beasiswa yang
ditawarkan, maka semakin besar pula keinginan mahasiswa untuk melanjutkan studi
S2 dengan menggunakan bantuan dana beasiswa. Penelitian Anggraeni (2016)
informasi penawaran beasiswa berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi.
H7: Informasi Penawaran Beasiswa S2 Berpengaruh Terhadap Minat Melanjutkan
Studi Ke S2 Akuntansi
3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian ini merupakan salah satu bagian dari penelitian asosiatif
dan penelitian ini memakai pendekatan analisa kuantitatif (Sugiyono, 2010: 55).
3.2 Populasi dan Sampel
Adapaun populasi dalam penelitian ini mahasiswa S1 Akuntansi FEB ULM regular
A dan B yang berada di semester 7 (tujuh). Metode yang dipergunakan peneliti
dalam penentuan sampel dengan Non Probability Sampling, kemudian teknik
penarikan sampel secara Purposive Sampling. Kriteria sampel mahasiswa yang
9

sedang memprogram skripsi, sehingga didapatkan sampel 94 mahasiswa yang dapat


digunakan sebagai responden.
3.3 Jenis Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini merupakan data primer. Variabel motivasi ekonomi,
motivasi gelar, ekspektasi kerja, prestasi belajar, lama pendidikan, informasi
penawaran beasiswa S2 dan minat melanjutkan studi ke S2 diperoleh dari pengisian
kuesioner dan diukur menggunaka skala likert dengan lima alternatif jawaban.
Sedangkan variabel prestasi belajar dan pendapatan orang tua diperoleh dari
pengisian kuesioner menggunakan pertanyaan essay pada angket.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang dipergunakan adalah regresi linier berganda. Adapun
persamaan regresi dirumuskan berdasarkan hipotesis yang telah dikemukakan
adalah sebagai berikut:
10

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


4.1 Demografi Penelitian

Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukan bahwa responden dalam penelitian ini


mahasiswa perempuan lebih banyak 69 atau 73,4% dibandingkan dengan mahasiswa
laki-laki 25 atau 26,6%.
4.2 Statistik Deskriptif

Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukan bahwa variabel Motivasi Ekonomi


(X1) memiliki nilai mean sebesar 4,20 dan nilai standard deviation sebesar 0,598.
Nilai minimum adalah 2, sedangkan nilai maximum adalah 5. Variabel Motivasi Gelar
(X2) memiliki nilai mean sebesar 3,46 dan nilai standard deviation 0,668. Nilai
minimum adalah 2, sedangkan nilai maximum adalah 5. Variabel Ekspektasi Kerja
(X3) memiliki nilai mean sebesar 4,24 dan nilai standard deviation sebesar 0,495.
Nilai minimum adalah 1, sedangkan nilai maximum adalah 5. Variabel Prestasi
Belajar (X4) memiliki nilai mean sebesar 4,21 dan nilai standard deviation sebesar
0,546. Nilai minimum adalah 3, sedangkan nilai maximum adalah 5. Variabel
Pendapatan Orang Tua (X5) memiliki nilai mean sebesar 2,98 dan nilai standard
deviation sebesar 0,769. Nilai minimum adalah 2, sedangkan nilai maximum adalah 5.
Variabel Lama Pendidikan (X6) memiliki nilai mean sebesar 3,47 dan nilai standard
11

deviation sebesar 0,647. Nilai minimum adalah 2, sedangkan nilai maximum adalah 5.
Variabel Informasi Penawaran Beasiswa S2 (X7) memiliki nilai mean sebesar 3,08
dan nilai standard deviation sebesar 5. Nilai minimum adalah 2, sedangkan nilai
maximum adalah 5.
4.3 Uji Normalitas

Berdasarkan tabel 4 menunjukan data penelitian berdistribusi normal, karena


nilai signifikansi yang dihasilkan adalah 0,661 ≥0,05.
4.4 Uji Multikolonieritas

Berdasarkan tabel 5 menunjukan nilai tolerance > 0,10 dan nilai Variance
Infaction Factor (VIF) < 10,00. Oleh karena itu hasil model regresi tidak terjadi
multikolonieritas antar variabel independent dalam penelitian ini.
12

4.5 Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukan hasil uji glejser didapatkan bahwa


nilai signifikansi untuk semua variabel independen, kecuali variabel pendapatan
orang tua ( X 5 ) asumsi signifikansi < 0,05. Hasil model regresi dalam penelitian ini
untuk variabel pendapatan orang tua ( X 5 ) mengandung heteroskedastisitas. Menurut
(Ghozali, 2016: 185) untuk mengatasi data yang terkena heteroskedastisitas dapat
melakukan transformasi data dengan merubah model regresi menjadi semi-log
dengan semua variabel independen dalam bentuk logaritma natural (ln10).
Kemudian diuji kembali dan tersajikan dalam tabel seperti berikut:

Berdasarkan tabel 7 menunjukan hasil uji glejser setelah dilakukan


transformasi variabel menjadi semi-log (ln10) maka dapat terlihat perolehan angka
signifikansi untuk semua variabel independen > 0,05. Hasil regresi dalam penelitian
ini dikatakan baik atau dikatakan bebas dari heteroskedastisitas.
13

4.6 Analisis Regresi Berganda


4.6.1 Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukan perolehan nilai R pada koefisien


determinasi menunjukan 0,808 atau (80,0%) koefisien korelasi menunjukan tingkat
hubungan sangat kuat kepada keseluruhan variabel penelitian. R Square
menunjukan nilai 0,654 atau (65,4%) artinya keseluruhan variabel X mampu
menggambarkan tingkat hubungan variabel Y.
4.6.2 Uji Goodness Of Fit

Berdasarkan tabel 9 diatas menunjukan perolehan nilai signifikansi Uji F


0,000 ≤0,05. Maka bisa dikatakan secara bersama-sama keseluruhan variabel
independent penelitian berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.
14

4.6.3 Uji Parsial

Berdasarkan tabel 10 dapat dikembangkan hasil hipotesis penelitian sebagai


berikut:
Hasil Uji Hipotesis 1
Adapun hasil uji regresi berganda pada tabel 10 didapatkan untuk perolehan
signifikansi senilai 0,451 (p<0,05). Sedangkan t hitungdengan t tabel memperlihatkan
bahwa t hitung< t tabel (-0,757<1,988). Hasil ini menunjukan variabel motivasi ekonomi
tidak berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi ke S2 Akuntansi FEB ULM.
Artinya dengan kata lain hipotesis (H1) ditolak.
Menurut (Robbins,2015: 130) Herzberg menjelaskan dalam teori dua faktor
bahwa ada dua faktor terkait dengan kepuasaan dan motivasi, yaitu faktor murni
(ekstrinsik) dan faktor motivasional (intrinsik). Teori ini menjelaskan jika seseorang
ingin mengejar tujuan-tujuan berdasarkan faktor murni (eskstrinsik) seperti alasan-
alasan agar bisa mendapatkan (gaji, status atau tunjangan lainnya) maka
kemungkinan besar apabila mereka tidak mendapatkan tujuan yang diinginkan pada
akhirnya mereka merasa kurang senang, walaupun mendapatkannya karena tujuan
tersebut dirasakan kurang berarti bagi mereka. Begitupula sebaliknya faktor
motivasional (intrisik) bagi mereka yang cenderung ingin mendapatkan tujuan
tertentu, mereka akan merasa senang meskipun bagi mereka hal tersebut tidak
membuat mereka ingin mendapatkan tujuan yang mereka inginkan. Karena bagi
mereka proses selama meraih melalui perjuangan yang telah mereka curahkan
sangatlah menyenangkan dan mereka merasa puas dengan pekerjaan-pekerjaan
mereka.
15

Hasil Uji Hipotesis 2


Adapun hasi uji regresi berganda pada tabel 10 didapatkan untuk perolehan
signifikansi senilai 0,000 (p<0,05). Sedangkan t hitung dengan t tabel memperlihatkan
bahwa t hitung > t tabel (3,681>1,988). Hasil ini menunjukan bahwa variabel motivasi
gelar berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi ke S2 Akuntansi FEB ULM.
Artinya dengan kata lain hipotesis (H2) diterima.
Teori kebutuhan yang dilakukan oleh McClelland terdapat tiga faktor hierarki
yang memotivasi perilaku, yaitu berisikan tentang afiliasi dan prestasi kekuatan.
Riset yang telah dikemukakan oleh McClelland terdapat tiga karakteristik berikut
dari orang yang memiliki kebutuhan yang prestasi:
1. Orang yang mempunyai kebutuhan akan prestasi yang tinggi serta mempunyai
tanggung jawab yang tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas serta pencarian
solusi suatu permasalahan. Akibatnya, mereka lebih menyukai sifat bekerja
sendiri daripada dengan orang lain dan rekan kerja lainnya. Ketika suatu
pekerjaan mengharuskan mereka untuk membutuhkan orang lain, mereka lebih
tertarik untuk memilih orang yang benar-benar kompeten dibanding sahabatnya;
2. Orang yang mempunyai kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung lebih
menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung
mempertimbangkan tingkat resikonya;
3. Orang yang mempunyai kebutuhan prestasi yang tinggi tentu mempunyai
keinginan yang kuat agar bisa mendapatkan feedback atau respon dari
pelaksanaan tugasnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka diduga bahwa motivasi melanjutkan studi
dipengaruhi oleh motivasi untuk memperoleh gelar. sehingga dengan gelar yang
diterima, tentu dapat membuka peluang untuk mendapatkan tingkat pekerjaan yang
lebih baik.
Hasil Uji Hipotesis 3
Adapun hasil uji regresi bergenda pada tabel 10 didapatkan untuk perolehan
signifikansi senilai 0,880 (p<0,05). Sedangkan t hitung dengan t tabel memperlihatkan
bahwa t hitung < t tabel (0,152<1,988). Hasil ini menunjukan bahwa variabel ekspektasi
16

kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke S2


Akuntansi FEB ULM. Artinya dengan kata lain hipotesis (H3) ditolak.
Teori harapan (Expectacy Theory) merupakan pemahaman tentang tujuan
seseorang serta keterkaitan antara upaya yang dikeluarkan dengan kinerja yang
diberikan, antara kinerja yang dihasilkan dengan ganjaran yang didapatkan dan
akhirnya antara ganjaran yang didapatkan akan mendapatkan kepuasan akan hasil
dari tujuan seseorang. Teori harapan mengemukakan bahwa benar saja tidak ada
asas yang umum untuk dapat menjelaskan apa sebenarnya motivasi setiap orang.
Meskipun demikian dikarenakan kita bisa dan mengerti serta memahami kebutuhan
apakah yang dicari oleh seseorang untuk dapat dipenuhi tidaklah memastikan bahwa
orang itu beranggapan bahwa memusatkan seluruh kinerja pasti akan
menghantarkan mereka kepada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ini (Sumakta,
2015: 18-23).
Teori Harapan mengemukakan karyawan dapat termotivasi untuk
mengeluarkan tingkat usaha yang tinggi ketika mereka meyakini bahwa usaha yang
mereka keluarkan tersebut dapat menghasilkan penilaian kinerja yang baik. Artinya
ketika harapan akan pekerjaan tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga hal tersebut
membuat mahasiswa jurusan S1 Akuntansi tidak memiliki keinginan yang tinggi
untuk melanjutkan studi.
Hasil Uji Hipotesis 4
Adapun hasil uji regresi berganda pada tabel 10 didapatkan untuk perolehan
signifikansi senilai 0,000 (p<0,05). Sedangkan t hitung dengan t tabel memperlihatkan
bahwa t hitung > t tabel (4,319>1,988). Hal ini menunjukan bahwa variabel prestasi
belajar berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi ke S2 Akuntansi FEB ULM.
Artinya dengan kata lain hipotesis (H4) diterima.
Menurut (Anggraeni, 2016: 12) prestasi belajar ialah hasil optimal yang
didapatkan seseorang melalui hasil usaha yang telah ia lakukan selama dalam
kegiatan proses belajar dengan ditandai adanya suatu perkembangan diri dan
perubahan yang dapat terlihat dari cara bertingkah laku baru yang tetap berkat
pengalaman. Prestasi belajar dapat dilihat dari hasil Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
17

yang akan menggambarkan apakah seseorang tersebut masih mampu dan memiliki
keinginan untuk kembali melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi atau tidak.
Ketika Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa tergolong tinggi, maka hal
ini dapat membantu bagi mahasiswa yang mempunyai keinginan yang besar untuk
melanjutkan studi ke S2 dengan bantuan dana beasiswa. Karena penawaran
beasiswa masih mengkategorikan bahwa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) termasuk
dalam salah satu persyaratan untuk dapat mengikuti program beasiswa S2 baik
didalam negeri maupun diluar negeri. Sehingga dengan kategori tersebut diharapkan
dapat menjadi motivasi dan menumbuhkan rasa minat mahasiswa yang memang
berkeinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 dengan bantuan dana beasiswa
melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang mereka miliki setelah lulus dari S1
Akuntansi.
Hasil Uji Hipotesis 5
Adapun hasil uji regresi berganda pada tabel 10 didapatkan untuk perolehan
signifikansi senilai 0,903 (p<0,05). Sedangkan t hitung dengan t tabel memperlihatkan
bahwa t hitung < t tabel (0,122<1,988). Hal ini menunjukan bahwa variabel pendapatan
orang tua tidak berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi ke S2 Akuntansi FEB
ULM. Artinya dengan kata lain hipotesis (H5) ditolak.
Teori hiearki kebutuhan yang dikemukan oleh Abraham H. Maslow (Robbins,
2015: 128) menyatakan bahwa manusia mempunyai 5 kebutuhan pokok. Fisiologi,
rasa aman, sosial, pengargaan dan aktualisasi diri. Apabila teori ini diaplikasikan
dengan pemenuhan keperluan manusia maka seseorang tentu tidak berusaha untuk
memuaskan kebutuhan kedua apabila kebutuhan pertama belum terpenuhi. Begitu
pula untuk ketiga dan seterusnya. Sehingga ketika mereka mengingat keadaan
ekonomi orang tua yang tidak mendukung dalam pemenuhan sarana dan prasarana
dalam menunjang kelanjutan akan pendidikan yang lebih tinggi, maka setelah lulus
mereka memutuskan untuk mencari pekerjaan terlebih dahulu. Untuk mendapatkan
kepuasan pertama, kedua dan selanjutnya. Sedangkan bagi mereka yang mempunyai
keinginan yang besar untuk tetap melanjutkan studi ke S2, maka mereka akan
berusaha menggali informasi penawaran beasiswa S2 yang ditawarkan, guna
18

mendapatkan bantuan dana beasiswa untuk keberlanjutkan pendidikan. Mereka


beranggapan meskipun pendapatan orang tua terkadang menjadi faktor utama dalam
keinginan melanjutkan studi ke S2, namun disisi lain dengan kemajuan teknologi
dan informasi bahwa di era milenial saat ini mereka akan lebih open akses untuk
mencari informasi sebanyak-banyaknya guna mendapatkan informasi penawaran
beasiswa S2.
Hasil Uji Hipotesis 6
Adapun hasil uji regresi berganda pada tabel 10 didaptkan untuk perolehan
signifikansi senilai 0,000 (p<0,05). Sedangkan t hitung dengan t tabel memperlihatkan
bahwa t hitung > t tabel (4,908>1,988). Hal ini menunjukan bahwa variabel lama
pendidikan berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi ke S2 Akuntansi FEB
ULM. Artinya dengan kata lain hipotesis (H6) diterima.
Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari human social science yang terlibat
didalam aspek keterhubungan, seperti teori kepuasaan sosial, bentuk sikap dan
motivasi. Teori akuntansi keperilakuan kemudian diterapkan secara praktis dengan
menggunakan ilmu keperilakuan tentang disiplin ilmu psikologi manusia. Psikologi
berfokus pada cara individu bertindak. Berfokus terhadap tindakan manusia ketika
mereka akan bereaksi dengan sesuatu. Sejalan dengan teori akuntansi keperilakuan
yang berfokus pada psikologi manusia, seseorang yang beranggapan bahwa
melanjutkan studi ke S2 relatif tidak terlalu lama, ada aspek kesadaran psikologi
yang merespon bahwa kurun waktu 2 tahun untuk berkuliah kembali bukan masalah
bagi mereka. Karena ada motivasi dibalik keinginan seseorang yang ingin
melanjutkan studi ke S2.
Namun bagi mereka yang beranggapan bahwa melanjutkan studi kembali
setelah lulus dari S1 membutuhkan waktu yang tidak sebentar, maka setelah lulus
mereka memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu mengingat masa rentang waktu
melanjutkan studi ke S2 Akuntansi memerlukan waktu 2 sampai dengan 3 tahun,
sehingga hal inilah yang menjadi pertimbangan mereka bahwa persepsi lama
pendidikan membuat mereka memutuskan setelah lulus sarjana S1 Akuntansi untuk
segera bekerja karena selama mereka menuntut pendidikan sarjana S1 dalam kurun
19

waktu 4 tahun, mereka beranggapan bahwa ada pengorbanan ekonomi, waktu dan
pikiran yang telah mereka curahkan.
Hasil Uji Hipotesis 7
Adapun hasil uji regresi berganda pada tabel 10 didapatkan untuk perolehan
signifikansi senilai 0,001 (p<0,05). Sedangkan t hitung dengan t tabel memperlihatkan
bahwa t hitung > t tabel (3,508>1,988). Hal ini menunjukan bahwa variabel informasi
penawaran beasiswa S2 berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi ke S2
Akuntansi FEB ULM. Artinya dengan kata lain hipotesis (H7) diterima.
Menurut (Agus Lahinta, 2009; Anggraeni, 2016: 20) memaparkan bahwa
beasiswa merupakan pemberian berupa bantuan dana keuangan yang diberikan
kepada perorangan yang membutuhkan, serta bertujuan untuk digunakan demi
keberlangsungan pendidikan yang ingin ditempuh oleh seseorang. Semakin
berkembangnya pendidikan, maka banyak mahasiswa lulusan sarjana S1
berkeinginan untuk mendapatkan program beasiswa S2 baik didalam negeri maupun
diluar negeri. Semakin banyak sumber informasi penawaran beasiswa yang
ditawarkan, maka semakin menumbuhkan rasa minat yang begitu tinggi bagi
mahasiswa untuk melanjutkan studi S2 dengan menggunakan bantuan dana
beasiswa. Karena bantuan dana beasiswa sangat membantu bagi mereka yang
berkeinginan untuk melanjutkan studi namun memiliki kendala dalam segi
keuangan pendidikan berkelanjutan. Sehingga diharapkan dengan banyaknya
informasi yang mereka dapatkan, maka akan semakin banyak pula kesempatan
untuk mendapatkan bantuan dana beasiswa, terutama beasiswa untuk melanjutkan
studi ke S2 Akuntansi.
Informasi yang diharapkan disini tentu bentuk informasi yang valid baik
dalam segi penyampaian dalam bentuk lisan maupun tulisan. Karena informasi
adalah salah satu bentuk penyapaian suatu informasi yang disampaikan sangat
berguna bagi pemakainya. Sehingga informasi diharapkan tidak hanya dalam bentuk
lisan namun diperlihatkan dalam bentuk seperti tulisan dan penyampaiannya pun
diharapkan diberikan dalam bentuk beragam baik dalam media elektronik, situs web
resmi atau media sosial fakultas itu sendiri. Sehingga penyampaian informasi sangat
20

memudahkan pemakaian informasi tersebut. Semakin banyak informasi sumber


yang didapatkan serta ditawarkan, maka akan semakin banyak pula kesempatan
untuk dapat mengikuti program dana beasiswa S2.
5. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN
Variabel motivasi gelar, prestasi belajar, lama pendidikan dan informasi penawaran
beasiswa S2 berpengaruh terhadap minat melanjutkan studi ke S2 Akuntansi. Sedangkan
variabel motivasi ekonomi, ekspektasi kerja dan pendapatan orang tua tidak berpengaruh
terhadap minat melanjutkan studi ke S2 Akuntansi.
Adapun implikasi dari hasil penelitian ini, ketika peneliti mencari dan mengumpulkan
data harus dilakukan berulang-ulang kali. Karena response rate yang cukup rendah.
Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi teoritis bagi lembaga pendidikan
dalam bidang akuntansi, khususnya dalam perkembangan teori akuntansi keperilakuan
(accounting behavior) bahwa minat melanjutkan studi ke S2 Akuntansi FEB ULM
dipengaruhi oleh motivasi gelar, prestasi belajar, lama pendidikan dan informasi penawaran
beasiswa S2. Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari human social science yang terlibat
didalam aspek keterhubungan, seperti teori kepuasaan sosial, bentuk sikap dan motivasi.
Teori motivasi masuk ke dalam disiplin ilmu keperilakuan psikologi. Psikologi berfokus
pada cara individu bertindak. Peranan akuntansi sangat berperan penting dalam
memberikan suatu hasil informasi keuangan atau pun non-keuangan yang dapat
dipergunakan oleh pemakainya guna dipakai untuk proses pengambilan keputusan suatu
bisnis. Tantangan perkembangan akuntansi dimasa yang akan datang tentu saja sangat
menekankan pada aspek kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Sehingga
untuk menghadapi kesiapan perkembangan tersebut, maka melalui peranan penting yaitu
pendidikan yang lebih tinggi, diharapkan akan mampu untuk mewujudkan keinginan yaitu
menciptakan kualitas sumber daya manusia. Melanjutkan studi ke jenjang S2 Akuntansi
tentu menjadi salah satu alternative yang dapat digunakan untuk dapat meningkatkan aspek
kualitas sumber daya manusia. Diharapkan melalui pendidikan yang lebih tinggi maka
seseorang dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta keahlian dibidang
akuntansi. Sehingga ketika seseorang berkeinginan untuk melanjutkan studi, maka ada
21

motivasi yang mempengaruhi. Karena motivasi suatu proses yang menerangkan mengenai
arah, ketekunan serta kekuatan bagi seseorang dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan.
Hasil penelitian ini juga memberikan implikasi praktis yang diharapkan dapat
menambah wawasan dan referensi dalam perkembangan teori akuntansi khusunya
akuntansi keperilakuan. Selain itu, terutama bagi akademisi melalui research ini dapat
memberikan pemahaman terkait hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi minat
melanjutkan studi ke S2 Akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Ayu Dyah. 2016. Pengaruh Prestasi Belajar, Pendidikan Orang Tua, Dan
Informasi Penawaran Beasiswa S2 Terhadap Minat Melanjutkan Studi S2 Pada
Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FE UNY Angkatan 2012. Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
Berlinasari Mayma & Erawati Ni Made Adi. (2017). Pengaruh Motivasi, Biaya Pendidikan
Dan Lama Pendidikan Pada Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk. Jurnal
Vol. 21. 1. Oktober (2017): 447-476. Universitas Udayana: Bali.
Benny, Ellya & Yuskar. (2006). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi
Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Simposium Nasional
Akuntansi IX Padang.
Ikhsan, Arfan., dkk. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan
Manajemen. Bandung: Citapustaka Media.
Ghozali, I. (2016). Analisis Multivariate Program IBM SPSS 23. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro ISBN.
Ikbal, Muhammad. (2011). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi
Untuk Mengikuti Pendidikan PPAk: Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas
Diponegoro Semarang. Skripsi, Universitas Diponegoro: Semarang.
Lubis, Arfan Ikhsan. (2015). Akuntansi Keperilakuan. Edisi 2. Jakarta Selatan: Salemba
Empat.
Kurniawan, Adhitya Reza. (2014). Pengaruh Motivasi Karir, Motivasi Ekonomi, Dan
Motivasi Gelar Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi: Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang.
Skripsi, Universitas Diponegoro: Semarang.
Meitiyas, Annis. (2014). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Sarjana Akuntansi Untuk
Mendaftar Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Skripsi, Universitas
Hasanuddin: Makasar.
Pengertian Motivasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses pada tanggal 25
Agustus 2018 dari https://kbbi.web.id/motivasi.
Pengertian Beasiswa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses pada tanggal 10
September 2018 dari https://kbbi.web.id/beasiswa.
Robbins, S. Phillips & Judge T.A. (2012). Perilaku Organisasi. Edisi 16. Jakarta: Salemba
Empat.
22

Simamora, Nadya Nelsi Lilis Uliarta. (2017). Pengaruh Pendidikan Orang Tua, Pendapatan
Orang Tua Dan Ekspektasi Karir Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan
Tinggi Pad Siswa Kelas XI Akuntansi SMKN 1 Wonosari Tahun Ajaran 2016/2017.
Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
Siregar, Syofian. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif. Cetakan Ke 3. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Sudijono, Anas. (2014). Pengantar Statistik Pendidikan. Cetakan Ke 25. Jakarta: Rajawali
Pers 2014.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D). Cetakan Ke 15. Bandung: CV. Alfabeta Bandung.
Sumakta, Ibnu Aji. (2015). Pengaruh Prestasi Belajar, Pendidikan Orang Tua, Ekspektasi
Kerja Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke S2 Pada Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi FE UNY. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
Suharyadi, Purwanto S.K. (2016). Statistik Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern - Buku
2. Cetakan Ke 3. Jakarta: Salemba Empat.
Umar, Husein. (2013). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis. Cetakan Ke 12. Jakarta:
Rajawali Pers 2103.
Widyastuti, S. W, Juliana K & Sri Suryaningrum. (2008). Pengaruh Motivasi Terhadap
Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk). Simposium Nasional Akuntansi XI: Bali.

Anda mungkin juga menyukai