dituntut untuk menanggung risiko keuangan di masa depan yang lebih dari orang tua mereka
(Widayati, 2012).
Meskipun demikian, Harder berpendapat bahwa topik keuangan pribadi sering
diremehkan dalam pendidikan saat ini (Zahroh, 2014). Hal ini didukung dengan penelitian
Haryana School of Business, Guru Jambheshwar University of Science and Technology India
yang menyatakan bahwa generasi muda memiliki kecenderungan untuk memiliki financial
knowledge, financial attitude, financial behavior dan financial literacy aspect yang rendah
(Garg, 2017). Mahasiswa sering memulai masa kuliah mereka dengan atau tanpa mengerti dan
bertanggung jawab terhadap keuangan pribadi mereka sendiri (Borden, Lee, Serido, & Collins,
2007).
Salah satu bentuk pengelolaan keuangan pribadi yang mudah untuk dilakukan adalah
pencatatan keuangan pribadi. Mahasiswa dapat mencatat pengeluaran dan pemasukan untuk
mengontrol dan mengetahui kemana saja uang yang diterima setiap bulannya. Namun, memang
tidak semua mahasiswa yang memiliki kesadaran untuk mencatat dan menyimpan informasi
tersebut. Walaupun sebenarnya, pencatatan keuangan pribadi dapat menumbuhkan rasa
tanggung jawab dan mengurangi perilaku konsumtif mahasiswa.
Minat mahasiswa dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah future mindset dimana mahasiswa yang
memiliki future mindset cenderung memiliki sifat terorganisir sehingga memiliki minat dalam
melakukan pencatatan keuangan pribadi untuk mengelola keuangannya. Faktor yang kedua
adalah source of income dimana mahasiswa yang sumber pendapatannya hanya dari orang tua
dan/atau dari penghasilan sendiri memiliki minat pengelolaan keuangan pribadi yang berbeda.
Faktor ketiga adalah accounting knowledge dimana mahasiswa yang telah mempunyai
pengetahuan dasar akuntansi mengenai pencatatan keuangan cenderung memiliki minat untuk
melakukan pencatatan keuangan pribadi. Faktor keempat adalah parental influence dimana
budaya terorganisir dalam keluarga dapat berdampak pada minat mahasiswa dalam melakukan
pencatatan keuangan pribadi. Faktor kelima adalah environmental influence dimana
lingkungan eksternal, seperti teman, memiliki pengaruh terhadap minat mahasiswa dalam
melakukan pencatatan keuangan pribadi. Faktor yang terakhir adalah gender dimana perbedaan
gender menyebabkan perbedaan sifat dan kepribadian. Perempuan cenderung memiliki sifat
terorganisir sehingga lebih tekun dan rajin untuk melakukan pengelolaan keuangan
dibandingkan laki-laki.
Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara parsial dan simultan
apakah future mindset, source of income, accounting knowledge, parental influence,
environmental influence, dan gender memengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam
melakukan pencatatan keuangan pribadi.
MODEL TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Pengelolaan keuangan pribadi merupakan salah satu hal yang perlu menjadi perhatian
bagi seorang mahasiswa dalam merencanakan kehidupan ke depan. Terdapat beberapa cara
dalam melakukan pengelolaan keuangan pribadi yaitu mengatur keuangan pribadi, mencatat
rincian pendapatan, membuat anggaran pengeluaran, dan mengelola pinjaman dengan bijak
3 Irene, Andreas, Niken
(Mentari, 2019). Dari keempat cara tersebut, dapat dilihat bahwa pengelolaan pinjaman dengan
bijak masih dirasa kurang selaras dengan mahasiswa yang mungkin belum memiliki pinjaman.
Sedangkan untuk mengatur keuangan pribadi, mencatat rincian pendapatan, dan membuat
anggaran pengeluaran dapat dilakukan dengan melakukan pencatatan keuangan pribadi.
Penelitian ini ingin menguji keenam faktor yang memengaruhi minat mahasiswa
akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi secara parsial dan simultan.
Future Mindset
John Trosko mengatakan bahwa ada tujuh hal yang dilakukan orang-orang terorganisir
secara teratur (Vozza, 2015). Di antaranya adalah menyusun urutan prioritas dalam melakukan
aktivitas sehari-hari, cenderung menyukai barang-barang yang praktis, dan selalu memikirkan
perencanaan untuk masa depan. Memikirkan perencanaan adalah salah satu yang dipengaruhi
oleh mindset dimana menurut Lorie Marrero terdapat dua jenis mindset manusia yaitu present
self yang memiliki kecenderungan hanya memikirkan hal yang akan terjadi pada masa kini dan
future self yang memiliki kecenderungan untuk sudah berpikir lebih jauh mengenai
kemungkinan yang akan terjadi di masa depan (Vozza, 2015). Diketahui bahwa seseorang yang
memiliki mindset yaitu future self cenderung lebih terorganisir dibandingkan seseorang yang
memiliki mindset present self. Dengan demikian diketahui bahwa mindset future self dapat
mempengaruhi perilaku dan minat seseorang untuk berperilaku terorganisasi.
Future mindset dan minat mahasiswa dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi
Future mindset memengaruhi minat mahasiswa dalam melakukan pencatatan keuangan
pribadi. Menurut Steve Scott terdapat 21 kebiasaan untuk menjadi sukses dari organized people
yang patut untuk dicontoh (Scott, 2019). Dari 21 kebiasaan tersebut terdapat 2 kebiasaan yang
berkaitan dengan pencatatan keuangan pribadi. Dia menyebutkan bahwa organized people
memiliki kebiasaan untuk mencatat segalanya mulai dari ide, pemikiran, serta segala hal yang
berpengaruh dalam kehidupannya serta memiliki mindset financial awareness yang tinggi
supaya dapat mengetahui kemana perginya semua sumber uang yang dia miliki dan supaya
dapat mengidentifikasi uang mana yang dapat digunakan ketika terdapat keadaan mendesak.
Dihubungkan dengan teori dari Lorie Marrero yang mengatakan bahwa seseorang yang
memiliki future mindset cenderung akan berpikir lebih jauh dan akan cenderung lebih
4 Irene, Andreas, Niken
terorganisir. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki future mindset
cenderung akan berperilaku terorganisir dan seseorang yang berperilaku terorganisir cenderung
memiliki kebiasaan dalam mencatat, baik itu mencatat ide, pemikiran, maupun pencatatan
keuangannya.
H1: Future mindset memengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan pencatatan
keuangan pribadi.
Source of Income
Pendapatan dalam dunia akuntansi merupakan jumlah uang yang diperoleh atau
diterima oleh perusahaan yang disebabkan oleh suatu aktivitas, pada umumnya akibat aktivitas
penjualan baik produk ataupun jasa (Ma'ruf, n.d.). Namun pada penelitian ini akan berfokus
pada pendapatan yang dihasilkan perorangan atau pribadi. Dimana pendapatan adalah suatu
tambahan ekonomis seseorang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan atau untuk
menambah harta kekayaan yang dimilikinya (Herlindawati, 2014). Pendapatan seseorang dapat
diperoleh dari berbagai sumber, seperti hasil dari upah kerja yang dilakukan atau mungkin
berasal dari pihak yang dianggap masih memiliki tanggung jawab untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari contohnya pendapatan yang berasal dari kedua orang tua
(Herlindawati, 2014).
Source of Income dan minat mahasiswa dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi
Source of income mempengaruhi minat mahasiswa dalam melakukan pencatatan
keuangan pribadi. Berdasarkan penelitian Keown berkenaan dengan tingkat kekayaan, tingkat
pendapatan seseorang diasosiasikan dengan tingkat literasi keuangannya, bahwa seseorang
yang memiliki pendapatan lebih tinggi cenderung memiliki tingkat pengetahuan keuangan
yang lebih tinggi sehingga mendukung minat seseorang dalam mengelola keuangan (Keown,
2011). Bentuk pengelolaan tersebut salah satunya adalah melakukan pencatatan keuangan,
dimana seseorang yang memiliki tingkat pendapatan yang tinggi akan cenderung memiliki
tingkat pengetahuan yang lebih tinggi pula terkait pencatatan keuangan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa minat seseorang dalam melakukan pencatatan keuangan dapat timbul apabila
seseorang memiliki tingkat pendapatan yang lebih tinggi, karena seseorang yang memiliki
tingkat pendapatan yang lebih tinggi memiliki tingkat pengetahuan keuangan lebih tinggi.
H2: Source of Income memengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan
pencatatan keuangan pribadi.
Accounting Knowledge
Menurut Paul Grady, ilmu akuntansi adalah kumpulan pengetahuan dan fungsi yang
berkaitan dengan mengotentikasi, merekam, mengklasifikasikan, mengolah, meringkas,
menganalisis, menafsirkan, dan memasok informasi yang dapat diandalkan dan penting yang
mencakup transaksi dan peristiwa, yang sebagian merupakan bagian dari keuangan juga
diperlukan untuk operasi manajemen entitas dan untuk menyusun laporan yang harus
diserahkan untuk memenuhi tanggung jawab fidusia dan lainnya (Grady, 2017). Pada dasarnya
accounting knowledge dibutuhkan untuk menghasilkan laporan keuangan, selaras dengan
pernyataan di atas menurut Niswonger accounting knowledge adalah seperangkat ilmu tentang
sistem informasi yang menghasilkan laporan keuangan kepada pihak-pihak yang
5 Irene, Andreas, Niken
berkepentingan termasuk untuk pembuat laporan keuangan itu sendiri (Niswonger, 1996).
Dengan kata lain accounting knowledge sangat dibutuhkan oleh seseorang yang ingin membuat
laporan keuangan atau pencatatan.
Accounting Knowledge dan minat mahasiswa dalam melakukan pencatatan keuangan
pribadi
Accounting knowledge memengaruhi minat mahasiswa dalam melakukan pencatatan
keuangan pribadi. Berdasarkan kajian empiris, ditemukan bahwa mahasiswa program studi
ekonomi yang memperoleh beberapa mata kuliah terkait pengelolaan atau manajemen
keuangan memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi daripada mahasiswa non
ekonomi. (Sukmawati, 2016). Menurut Capuano & Ramsay, salah satu kompetensi dari literasi
keuangan adalah kemampuan dasar seseorang dalam pengelolaan keuangan (money basic)
(Sukmawati, 2016). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki
pengetahuan terkait pengelolaan keuangan akan memiliki kompetensi dalam melakukan
pencatatan keuangan. Seseorang akan lebih berminat untuk melakukan pencatatan keuangan
apabila memiliki pengetahuan terkait pengelolaan keuangan.
H3: Accounting Knowledge memengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan
pencatatan keuangan pribadi.
Parental Influence
Dalam urusan mendidik, keluarga merupakan tempat yang pertama dan utama dalam
membentuk pribadi seorang anak. Terutama peran dari orang tua, yaitu bapak dan ibu. Secara
tidak langsung seorang anak akan meniru kelakuan maupun tutur kata dari orang tua. Menurut
Suryo Subroto, komunikasi orang tua dengan anaknya sangat penting bagi perkembangan
kepribadian anak (Asaari, 2016). Apabila komunikasi orang tua berpengaruh baik kepada anak
maka akan menyebabkan anak berkembang baik pula. Salah satu bentuk komunikasi orang tua
dengan anaknya adalah dengan menanamkan kebiasaan sejak dini yang kemudian akan
membentuk budaya bagi anaknya. Contoh dari kebiasaan yang dapat diterapkan sejak dini oleh
orang tua adalah membiasakan untuk melakukan pencatatan keuangan pribadi, dengan begitu
anak tersebut akan terbiasa untuk melakukan pencatatan keuangan pribadi karena sudah
menjadi budaya bagi anaknya.
Parental Influence dan minat mahasiswa dalam melakukan pencatatan keuangan
pribadi
Parental influence memengaruhi minat mahasiswa dalam melakukan pencatatan
keuangan pribadi. Penelitian Cude menyimpulkan bahwa orang tua memegang peranan penting
dalam proses sosialisasi keuangan kepada anak-anaknya (Cude, et al., 2007). Hal senada juga
ditemukan dalam penelitian Jorgensen bahwa mahasiswa yang belajar tentang pengelolaan
keuangan pada orang tuanya memiliki pengetahuan keuangan yang lebih tinggi daripada yang
tidak belajar pengelolaan keuangan dari orang tuanya (Jorgensen & Savla, 2010). Berdasarkan
hasil-hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial yang bersumber dari
keluarga yaitu orang tua sangatlah dibutuhkan dan penting bagi proses belajar anak termasuk
dalam mencapai literasi keuangan. Dengan demikian apabila orang tua menanamkan kebiasaan
sejak dini yang kemudian akan membentuk budaya bagi anaknya terkait pencatatan keuangan,
hal tersebut dapat mempengaruhi minat dari anaknya dalam melakukan pencatatan keuangan.
6 Irene, Andreas, Niken
Gender
Menurut Sri Sundari Sasongko teori gender dapat dibedakan menjadi 3 macam, yang
pertama teori nurture, nature, dan equilibrium. Menurut teori nature, adanya perbedaan
perempuan dan laki-laki adalah kodrat sehingga tidak dapat berubah dan bersifat universal.
Perbedaan biologis ini memberikan indikasi dan implikasi bahwa diantara kedua jenis tersebut
memiliki peran dan tugas yang berbeda (Yusri, 2018).
bahwa tingkat literasi keuangan yang tinggi akan menghasilkan pengelolaan keuangan yang
baik. Hal tersebut ada kaitannya dengan gender dimana perempuan cenderung memiliki tingkat
literasi keuangan yang tinggi dibandingkan laki-laki, yang akan mempengaruhi minat dalam
melakukan pencatatan keuangan pribadi dan menghasilkan pencatatan keuangan yang baik
(Yusri, 2018).
Future
Mindset
Source of
Income
Accounting
Minat mahasiswa
Knowledge
akuntansi dalam
melakukan pencatatan
Parental keuangan pribadi
Influence
Environmental
Influence
Gender
8 Irene, Andreas, Niken
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal (sebab-akibat) karena terdapat hubungan
variabel X dan variabel Y. Selain itu, penelitian ini menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya sehingga
dikatakan analisis atau penelitian data kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan satu kali dan
dalam periode waktu tertentu sehingga penelitian ini merupakan penelitian one-shot atau cross-
sectional studies (Sekaran & Bougie, 2016).
Metode pengolahan data pada penelitian ini adalah regresi. Langkah-langkah dalam
melakukan regresi yaitu coding dan data entry, editing data, serta data transformation.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics.
Dalam penelitian yang dilakukan terdapat dua jenis data yang digunakan yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data aktual suatu kejadian yang diambil secara langsung
oleh peneliti. Sedangkan data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga peneliti
tidak perlu pengumpulan data secara langsung (Sekaran & Bougie, 2016). Data primer dalam
penelitian ini adalah hasil kuesioner yang diambil secara langsung dari responden dan data
sekunder dalam penelitian ini adalah jurnal, website, dan buku
HASIL
Profil Responden
Kuesioner penelitian dibagikan secara online dari tanggal 9 Maret 2019 - 12 Maret 2019
kepada 19 universitas di Indonesia. Dari kuesioner yang dibagikan terdapat 402 responden
yang merupakan mahasiswa jurusan akuntansi dengan 283 orang berjenis kelamin perempuan
dan 119 orang berjenis kelamin laki-laki. Terdapat 200 orang dari Universitas Katolik
Parahyangan, 42 orang dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 37 orang dari Universitas
Diponegoro, 30 orang dari ITHB, 23 orang dari Universitas Katolik Soegijapranata, 21 orang
dari Universitas Kristen Maranatha, dan 49 orang lainnya dari PKN STAN, PPA BCA, STIE
Kesatuan, Universitas Bina Nusantara, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada,
Universitas Padjajaran, Universitas Pelita Harapan, Universitas Pendidikan Indonesia,
Universitas Tarumanagara, Universitas Putra Indonesia YPTK, Universitas Trisakti, dan
Universitas Widyatama. Dari 402 responden mahasiswa akuntansi, terdapat 8 mahasiswa
angkatan 2014 ke atas, 33 mahasiswa angkatan 2015, 174 mahasiswa angkatan 2016, 94
mahasiswa angkatan 2017, dan 93 mahasiswa angkatan 2018.
Model X1
R 0.358a
R Square 0.128
Model X2
R 0.110a
R Square 0.012
Model X3
R 0.173a
R Square 0.030
Model X4
R 0.325a
R Square 0.106
Model X5
R 0.111a
R Square 0.012
Model X6
R 0.031
R Square 0.0009
Simultan Regression
R 0.458a
R Square 0.231
PEMBAHASAN
Regression Statistics
Multiple R 0.481
R Square 0.231
Observation 402
Regresi adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X)
dengan variabel dependen (Y). Multiple R adalah suatu ukuran untuk mengukur tingkat
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen secara bersama-sama. Range dari
Multiple R dimulai dari -1 sampai +1. Korelasi antara variabel independen dan variabel
dependen sesuai dengan multiple R sebesar 0,481. Ini membuktikan bahwa hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen pada penelitian ini adalah positif dan berhubungan
cukup kuat.
Coefficient of Determination (R Square) menunjukkan kedekatan antara variabel
independen dan dependen. Pada penelitian ini, variabel independen memiliki kedekatan dengan
14 Irene, Andreas, Niken
variabel dependen sebesar 0,231. Penelitian ini mempunyai R Square diatas 0 sehingga variabel
dependen dan variabel independen memiliki kedekatan positif.
Adjusted R Square merupakan alat ukur untuk menjelaskan variasi dari variabel
dependen Y dengan menggunakan variabel independen X. Hasil Adjusted R Square pada
penelitian ini sebesar 0,219. Berarti variabel dependen Y dapat dijelaskan oleh variabel
independen X yang dimiliki, dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
Standard Error of the Regression digunakan untuk mengestimasi perkiraan kesalahan
dari variabel dependen Y. Nilai Standard Error dari penelitian ini sebesar 0.836998.
Terdapat variabel dependen dalam penelitian ini, yaitu Y = Minat Mahasiswa Akuntansi dalam
Melakukan Pencatatan Keuangan Pribadi.
Dimana:
X1 = Future Mindset
X2 = Source of Income
X3 = Accounting Knowledge
X4 = Parental Influence
X5 = Environmental Influence
X6 = Gender
Pembahasan tabel parsial
Future Mindset (X1) secara parsial pada Y memiliki Significant F sebesar 1.32E-13
dimana taraf nyata (5%) > Significant F yang berarti Future Mindset (X1) berpengaruh
signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi
(H1 diterima).
Future Mindset (X1) secara parsial pada Y memiliki coefficient sebesar 0.533. Kedua
variabel ini memiliki hubungan yang positif dimana setiap kenaikan X1 sebesar 1 satuan akan
menambah kenaikan variabel Y sebesar 0.533.
Y = 1.347 + 0.533X1
Source of Income (X2) secara parsial pada Y memiliki Significant F sebesar 0.028
dimana taraf nyata (5%) > Significant F yang berarti Source of Income (X2) berpengaruh
signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi
(H2 diterima).
Source of Income (X2) secara parsial pada Y memiliki coefficient sebesar 0.220. Kedua
variabel ini memiliki hubungan yang positif dimana setiap kenaikan X2 sebesar 1 satuan akan
menambah kenaikan variabel Y sebesar 0.220.
Y = 2.728 + 0.220X2
Accounting Knowledge (X3) secara parsial pada Y memiliki Significant F sebesar 0.001
dimana taraf nyata (5%) > Significant F yang berarti Accounting Knowledge (X3) berpengaruh
15 Irene, Andreas, Niken
signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi
(H3 diterima).
Accounting Knowledge (X3) secara parsial pada Y memiliki coefficient sebesar 0.218.
Kedua variabel ini memiliki hubungan yang positif dimana setiap kenaikan X3 sebesar 1 satuan
akan menambah kenaikan variabel Y sebesar 0.218.
Y = 2.478 + 0.218X3
Parental Influence (X4) secara parsial pada Y memiliki Significant F sebesar 2.33E-11
dimana taraf nyata (5%) > Significant F yang berarti Parental Influence (X4) berpengaruh
signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi
(H4 diterima).
Parental Influence (X4) secara parsial pada Y memiliki coefficient sebesar 0.285.
Kedua variabel ini memiliki hubungan yang positif dimana ssetiap kenaikan X4 sebesar 1
satuan akan menambah kenaikan variabel Y sebesar 0.285.
Y = 2.525 + 0.285X4
Y = 3.091 + 0.096X5
Gender (X6) secara parsial pada Y memiliki Significant F sebesar 0.541 dimana taraf
nyata (5%) < Significant F yang berarti Gender (X6) tidak berpengaruh signifikan terhadap
minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi (H6 ditolak).
Gender (X6) secara parsial pada Y memiliki coefficient sebesar -0.063. Kedua variabel
ini memiliki hubungan yang negatif dimana setiap kenaikan X6 sebesar 1 satuan akan
menimbulkan penurunan variabel Y sebesar 0.063.
Y = 3.443 - 0.063X6
variabel independen maka akan semakin meningkat minat mahasiswa akuntansi dalam
melakukan pencatatan keuangan pribadi. (H7 diterima).
kesulitan dalam mengatur keuangan mereka jika tidak dicatat secara rutin. Untuk variabel
independen ketiga didapatkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan akuntansi dasar
mahasiswa akan membentuk pemahaman bahwa pencatatan keuangan pribadi tersebut penting
adanya (X3) dan minat dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi juga akan meningkat.
Jika seseorang memiliki dasar dan pemahaman mengenai pencatatan keuangan pribadi maka
dia juga akan semakin mengerti kegunaan dan manfaat dari melakukan pencatatan keuangan
pribadi tersebut. Hasil penelitian variabel keempat dijelaskan bahwa jika pengaruh orang tua
dalam membentuk kebiasaan mencatat segala pemasukan dan pengeluaran dilakukan sejak dini
(X4), maka minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan akan semakin
meningkat. Hal ini didasari pula bahwa kebiasaan seorang anak akan mulai terbentuk dari
kebiasaan yang dipengaruhi oleh orang tua mereka. Jika orang tua membiasakan untuk
melakukan pencatatan keuangan dari dini atau menjadi contoh untuk selalu melakukan
pencatatan keuangan pribadi maka anak tersebut juga tanpa sadar akan terbentuk kebiasaan
mencatat keuangan pribadi. Apabila banyak orang-orang sekitar yang melakukan pencatatan
keuangan pribadi (X5), maka minat mahasiswa dalam melakukan pencatatan keuangan akan
meningkat karena perilaku orang sekitar dapat mempengaruhi dan memicu perilaku seseorang.
Seseorang akan lebih mudah terpengaruh apabila ada banyak orang yang melakukan pencatatan
keuangan pribadi. Untuk variabel keenam dapat diketahui bahwa gender atau jenis kelamin
tidak mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan
pribadi (X6) dan didapatkan bahwa gender memiliki pengaruh negatif atau berkontradiksi
dengan minat mahasiswa akuntansi. Sehingga dapat diketahui bahwa perempuan ataupun laki-
laki dapat memiliki minat dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi yang sama tanpa
melihat gender mereka. Keenam variabel independen akan memengaruhi dan meningkatkan
minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi.
KESIMPULAN
Pada era modern, manusia dituntut untuk memiliki kecerdasan finansial yang salah
satunya adalah kemampuan melakukan pencatatan keuangan pribadi. Namun, pada
kenyataannya generasi muda masih memiliki tingkat financial awareness, financial
knowledge, dan financial literacy aspect yang rendah. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui dan menguji apakah future mindset, source of income, accounting
knowledge, parental influence, environmental influence, dan gender memengaruhi minat
mahasiswa akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi. Pada penelitian ini,
diketahui bahwa terdapat lima variabel independen yaitu future mindset, source of income,
accounting knowledge, parental influence, dan environmental influence yang berpengaruh
secara signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan
pribadi yang merupakan variabel dependen dari penelitian ini dan satu variabel yaitu gender
yang tidak mempengaruhi variabel dependen. Kelima variabel independen tersebut
menunjukkan pengaruh yang positif terhadap variabel dependen, sehingga setiap peningkatan
kesesuaian variabel independen akan meningkatkan variabel dependen. Sedangkan untuk
variabel gender menunjukkan korelasi negatif terhadap variabel dependen. Dalam penelitian
ini, pengolahan data yang dilakukan menggunakan analisis regresi secara parsial maupun
simultan menghasilkan kesimpulan bahwa H1, H2, H3, H4, H5, dan H7 diterima serta untuk
18 Irene, Andreas, Niken
H6 ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan
pencatatan keuangan pribadi dapat dijelaskan sebesar 23% yang terdiri dari future mindset,
source of income, accounting knowledge, parental influence, environmental influence, dan
gender. Maka didapatkan kesimpulan bahwa future mindset, source of income, accounting
knowledge, parental influence, dan environmental influence memengaruhi serta gender tidak
memengaruhi minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan pribadi.
19 Irene, Andreas, Niken
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, R., & Priyanto, S. (2016). Korelasi Informasi Jenis Pekerjaan, Status Sosial,
Ekonomi Orang Tua dan Sarana Praktek dengan Minat Kerja Siswa Kelas XII
Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Negeri 2 Bima.
Asaari, S. Z. (2016). Telaah Kebijakan (Pengaruh) Interaksi Komunikasi Efektif Antar Orang
Tua dan Anggota Keluarga Terhadap Ketahanan Keluarga di Provinsi DKI Jakarta.
Borden, L., Lee, S., Serido, J., & Collins, D. (2007). Changing College Students' Financial
Knowledge, Attitudes, and Behavior through Seminar Participation.
Calhoun, J. F., & Acocella, J. R. (1990). Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan
Kemanusiaan. Semarang: IKIP Press.
Cude, B. J., Lawrence, F. C., Lyons, A. C., Metzger, K., LeJeune, E., Marks, L., &
Machtmes, K. (2007). College Students and Financial Literacy: What They Know and
We Need to Learn.
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. (n.d.). Scholar Unand. Retrieved from
http://scholar.unand.ac.id/33523/2/BAB%20I.pdf
Garg, N. (2017). Financial Literacy Among Youth. Emeraldinsight.
Grady, P. (2017). Definition and Meaning of Accounting. In P. A. Tukur, Accounting Theory
(p. 8). Adamawa State: Edutech Portal.
Herlindawati, D. (2014). Pengaruh Kontrol Diri, Jenis Kelamin, dan Pendapatan Terhadap
Pengelolaan Pribadi Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.
Indrianawati, E. (2015). Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Pengetahuan Ekonomi Terhadap
Tingkat Konsumsi Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.
Ismail, S., Ahmad, F., Bakri, M. H., Zain, M. Z., Idris, N. H., Yazid, Z. A., . . . Taib, N. M.
(2017). The Role of Financial Self-Efficacy Scale in Predicting Financial Behavior.
American Scientific Publishers.
Jorgensen, B. L., & Savla, J. (2010). Financial Literacy of Young Adults: The Importance of
Parental Socialization. ncfr.
Kahar, I. (2016). Pengaruh Motivasi dan Minat Belajar Siswa Kelas X Terhadap Hasil
Belajar Servis Atas Bola Voli SMA Negeri 18 LUWU.
Keown, L.-A. (2011). The Financial Knowledge of Canadians. Statistics Canada.
Laily, N. (n.d.). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Mahasiswa Mengelola
Keuangan.
Ma'ruf, S. (n.d.). Pengertian Pendapatan "Revenue" dan Definisi dalam Akuntansi Menurut
Para Ahli. Retrieved from Akuntansilengkap.com:
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-pendapatan-revenue-dan-
definisi-dalam-akuntansi-menurut-para-ahli/
20 Irene, Andreas, Niken
Pertanyaan
Variabel Konsep Variabel Indikator Jawaban Kuesioner Skala
Kuesioner
Future Menurut Lorie Marrero terdapat dua jenis pola pikir Orang yang Anda adalah orang 1. Sangat tidak setuju Ordinal
Mindset manusia yaitu present self yang memiliki kecenderungan memiliki tipe future yang terorganisasi 2.
(X1) hanya memikirkan hal yang akan terjadi pada masa kini self memiliki 3.
dan future self yang memiliki kecenderungan untuk sudah kecenderungan 4.
berpikir lebih jauh mengenai kemungkinan yang akan untuk mengelola 5. Sangat setuju
terjadi di masa depan (Vozza, 2015) keuangan mereka
dengan melakukan Anda selalu 1. Sangat tidak setuju Ordinal
pencatatan keuangan menyusun urutan 2.
pribadi prioritas dalam 3.
melakukan 4.
aktivitas sehari- 5. Sangat setuju
hari
Anda menyukai 1. Sangat tidak setuju Ordinal
barang-barang 2.
yang praktis 3.
4.
5. Sangat setuju
Anda selalu 1. Sangat tidak setuju Ordinal
memikirkan 2.
perencanaan untuk 3.
masa depan 4.
5. Sangat setuju
Pertanyaan
Variabel Konsep Variabel Indikator Jawaban Kuesioner Skala
Kuesioner
Source of Pendapatan adalah suatu tambahan ekonomis seseorang Uang saku dari Satu-satunya 1. Sangat setuju Ordinal
Income (X2) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan atau untuk orang tua sumber pendapatan 2.
menambah harta kekayaan yang dimilikinya. Anda adalah uang 3.
Pendapatan seseorang dapat diperoleh dari berbagai saku dari orang tua 4.
sumber, seperti hasil dari upah kerja yang dilakukan 5. Sangat tidak setuju
atau mungkin berasal dari pihak yang dianggap masih Penghasilan sendiri Anda telah 1. Sangat tidak setuju Ordinal
memiliki tanggung jawab untuk memenuhi memiliki 2.
kebutuhannya sehari-hari contohnya pendapatan yang penghasilan sendiri 3.
berasal dari kedua orang tua (Herlindawati, 2014). 4.
5. Sangat setuju
Accounting Menurut Paul Grady, Ilmu Akuntansi adalah kumpulan Pengetahuan Anda telah 1. Sangat tidak setuju Ordinal
Knowledge pengetahuan dan fungsi yang berkaitan dengan mengenai memahami 2.
(X3) mengotentikasi, merekam, mengklasifikasikan, pencatatan yang pengetahuan 3.
mengolah, meringkas, menganalisis, menafsirkan, dan didapat selama mengenai 4.
memasok, informasi yang dapat diandalkan dan perkuliahan pencatatan 5. Sangat setuju
penting yang mencakup transaksi dan peristiwa, yang keuangan dasar
sebagian merupakan bagian dari keuangan; diperlukan
untuk operasi manajemen entitas dan untuk laporan
yang harus diserahkan untuk memenuhi tanggung
jawab fidusia dan lainnya (Grady, 2017).
Pertanyaan
Variabel Konsep Variabel Indikator Jawaban Kuesioner Skala
Kuesioner
Parental Menurut Suryo Subroto komunikasi orang tua Perilaku orang tua Orang tua Anda 1. Sangat tidak setuju Ordinal
Influence (X4) dengan anaknya sangat penting bagi perkembangan terkait dengan selalu melakukan 2.
kepribadian anak. Apabila komunikasi orang tua melakukan pencatatan 3.
berpengaruh baik kepada mahasiswa maka akan pencatatan keuangan keuangan 4.
menyebabkan anak berkembang baik pula. Salah pribadi 5. Sangat setuju
satu bentuk komunikasi orang tua dengan anaknya
adalah dengan menanamkan kebiasaan sejak dini
yang kemudian akan membentuk budaya bagi Kebiasaan orang tua Orang tua Anda 1. Sangat tidak setuju Ordinal
anaknya. Jika sejak dini orang tua sudah terkait dengan selalu 2.
membiasakan untuk melakukan pencatatan melakukan membiasakan 3.
keuangan pribadi, maka anak tersebut juga akan pencatatan keuangan Anda untuk 4.
terbiasa untuk melakukan pencatatan keuangan pribadi melakukan 5. Sangat setuju
pribadi tanpa perlu ada perintah dari orang lain pencatatan
(Asaari, 2016). keuangan pribadi
Environmental Menurut Calhoun J. F. dan Acocella, manusia dan Perilaku orang Anda adalah orang 1. Sangat tidak setuju Ordinal
Influence (X5) lingkungan merupakan dua faktor yang terus sekitar terkait yang mudah 2.
berinteraksi dan terus saling mempengaruhi, dengan melakukan terpengaruhi untuk 3.
perilaku manusia bisa merubah lingkungan, pencatatan keuangan mengikuti kegiatan 4.
sebaliknya lingkungan sangat berpengaruh terhadap pribadi yang sering 5. Sangat setuju
bagaimana manusia berperilaku. ada 3 cara dilakukan orang-
bagaimana lingkungan mempengaruhi manusia: orang di sekitar
1. Lingkungan mengundang dan mendatangkan Anda
perilaku Banyaknya orang di Berapa banyak 1. Tidak ada (0) Ordinal
2. Lingkungan membentuk diri sekitar yang orang di sekitar 2. 1 - 5
3. Lingkungan mempengaruhi citra diri melakukan Anda yang 3. 6 -10
(Calhoun & Acocella, 1990). pencatatan keuangan melakukan 4. 10 - 15
pribadi pencatatan 5. >15
keuangan pribadi?
Konsep Variabel Pertanyaan
Variabel Indikator Jawaban Kuesioner Skala
Kuesioner
Gender (X6) Menurut Sri Sundari Sasongko teori gender Jenis kelamin Apakah jenis 1. Laki-laki Nominal
dapat dibedakan menjadi 3 macam, yang kelamin Anda? 2. Perempuan
pertama teori nurture, nature, dan equilibrium.
Menurut teori nature, adanya perbedaan
perempuan dan laki-laki adalah kodrat sehingga
tidak dapat berubah dan bersifat universal.
Perbedaan biologis ini memberikan indikasi dan
implikasi bahwa diantara kedua jenis tersebut
memiliki peran dan tugas yang berbeda (Yusri,
2018).
Minat mahasiswa Minat mahasiswa akuntansi dalam melakukan Jumlah mahasiswa Anda selalu 1. Sangat tidak setuju Ordinal
akuntansi dalam pencatatan keuangan pribadi adalah akuntansi yang melakukan 2.
melakukan kecenderungan yang dimiliki oleh mahasiswa sudah melakukan pencatatan 3.
pencatatan akuntansi untuk tertarik dalam mencatat pencatatan keuangan keuangan pribadi 4.
keuangan pribadi keuangan pribadi pribadi 5. Sangat setuju
(Y) Berminat melakukan Anda sangat 1. Sangat tidak setuju Ordinal
pencatatan keuangan berminat untuk 2.
pribadi karena melakukan 3.
pengelolaan pencatatan 4.
pengeluaran keuangan pribadi 5. Sangat setuju
mahasiswa menjadi
lebih teratur