Anda di halaman 1dari 55

REVENUE CYCLE

NARA PARK

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:

Praktikum Desain Sistem Informasi Akuntansi

Kelas B
Darmadi, S.E., MBA.

Disusun oleh:

Irene Evelyn Hamzar (2016130019)


Bella Bestiana Tjandra (2016130027)
Naomi (2016130146)
Maharani Putri Krisnajana (2016130197)

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEMESTER GANJIL 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga makalah Praktikum Desain Sistem Informasi Akuntansi
(PDSIA) ini dapat tersusun hingga selesai. Kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah PDSIA, pihak NARA Park Bandung, serta seluruh pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat menyalurkan pengetahuan dan pemahaman


kepada para pembaca, membantu perusahaan dalam memaksimalkan kegiatan
operasional, serta memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Kami juga memohon maaf apabila terdapat kata-kata
yang kurang berkenan. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih.

Bandung, 12 November 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4


I.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
I.2 Struktur Organisasi .......................................................................................................... 6
I.3 Job Description................................................................................................................ 7
I.4 Siklus Penjualan NARA Park ........................................................................................ 12
BAB II ANALISA RISIKO .................................................................................................... 13
BAB III ANALISA PERMASALAHAN ............................................................................... 26
BAB IV SOLUSI .................................................................................................................... 28
BAB V SISTEM AKUNTANSI ............................................................................................. 31
V.1 Narasi Flowchart Rekomendasi ................................................................................... 31
V.2 Flowchart Rekomendasi .............................................................................................. 33
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 36
VI.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 36
VI.2 Saran ........................................................................................................................... 38
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 39

3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

NARA Park berlokasi di Jalan Rancabentang No. 28, Bandung. NARA Park
merupakan salah satu restoran kekinian yang tergolong baru. Restoran ini baru
melakukan soft opening sekitar bulan Februari 2017 lalu. NARA Park sendiri
merupakan member dari Altima Group, salah satu market leader perusahaan yang
bergerak di bidang foods and beverages sejak tahun 2003. Maka dari itu, sebagian
besar tenant yang ada di NARA Park juga merupakan member dari Altima Group.
Tenant yang berada di NARA Park yaitu Nanny's Pavillon, Torigen Izakaya, Torigen
Teppanyaki Bar, Oval Bar and Lounge, Porto Bistreau, Pamor Restaurant, dan
Foresta Cafe.

Setiap tenant memiliki menu, konsep, dan ciri khasnya masing-masing seperti
Nanny's Pavillon yang memiliki konsep playroom dan memiliki pancake serta waffle
sebagai hidangan andalannya, Torigen yang menyediakan makanan khas Jepang dan
memiliki dua konsep yaitu Torigen Teppanyaki Bar dan Torigen Izakaya yang
memiliki konsep lebih kasual, Oval Bar and Lounge yang menyediakan berbagai
minuman, Porto Bistreau yang menyediakan hidangan Eropa dengan tempat yang
memiliki konsep klasik, Pamor Restaurant yang menyediakan hidangan khas
Indonesia, hingga Foresta Cafe yang menawarkan berbagai jenis kopi dengan suasana
pepohonan.

Meskipun memiliki banyak pilihan, pelanggan tidak bingung karena


pelanggan dapat duduk di salah satu tenant dan memesan makanan ataupun minuman
dari seluruh tenant NARA Park. Selain memiliki tujuh kafe dan restoran yang
menarik, NARA juga memiliki function room dan halaman rumput berbukit yang
sering digunakan untuk perayaan ulang tahun, perayaan pernikahan, picnic on the
park, meeting, hingga sesi yoga, dan acara-acara lainnya. Tidak hanya itu, NARA
Park juga memiliki playground bernama Peek A Boo. Di tempat ini terdapat rumah

4
jamur, rumah pohon yang berbentuk pesawat dan balon udara, serta beberapa jenis
hewan. Dengan tempat yang menarik dan banyaknya pilihan makanan membuat
NARA Park digemari oleh berbagai kalangan meskipun baru dibuka pada tanggal 10
Juli 2018.

5
I.2 Struktur Organisasi

6
I.3 Job Description

Berikut adalah tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian yang ada pada
café NARA:
a. Board of Director
Sebagai pengambil keputusan di cafe. Board of Director juga bertanggung
jawab untuk menentukan strategi dan tujuan cafe.

b. Corporate Operation
Bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan terkait dengan operasional
cafe.

c. Corporate Sales and Marketing


Bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan terkait penjualan cafe dan
berusaha untuk meningkatkan penjualan cafe.

d. Corporate Human Resources


Bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan terkait sumber daya
manusia cafe, memberikan training agar staff bekerja sesuai standar cafe, dan
mengambil keputusan juga mengenai gaji setiap tenaga kerja cafe.

e. Corporate Executive Chef


Bertanggung jawab untuk mengambil keputusan terkait menu makanan dan
minuman yang disediakan di cafe, membuat menu baru, mengembangkan
menu yang sudah ada, dan memastikan setiap chef menyediakan makanan
atau minuman sesuai dengan standar yang telah dibuat.

f. General Manager Operational


Bertanggung jawab atas seluruh divisi dan operasional cafe. General
Manager Operational juga bertanggung jawab untuk memastikan operasional
berjalan sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditentukan. General
Manager Operational juga bertanggung jawab untuk memastikan setiap staff
mendapatkan training sesuai dengan standar cafe.

7
g. Restaurant Manager
Bertanggung jawab untuk mengelola dan melakukan control terhadap kinerja
restoran. Restaurant Manager juga bertanggung jawab untuk memastikan
restoran beroperasi sesuai dengan standar dan setiap staff mendapatkan
training yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan restoran. Selain itu
restaurant manager juga bertanggung jawab untuk memastikan keakuratan
input data Point of Sale (POS) dan system Purchasing, memeriksa hasil
penjualan dari kasir, memastikan kelengkapan utensil di outlet, memastikan
kas kecil digunakan dengan benar, membuat laporan stock opname, pest
control, general cleaning, dan laporan lain yang diwajibkan dari head office,
mengatur jadwal kerja staff service dan kitchen, dan mengatur pemesanan dan
penyimpanan barang.

h. Restaurant Supervisor
Bertanggung jawab untuk membantu restaurant manager dalam beberapa hal
untuk mengelola dan melakukan control terhadap kinerja restoran seperti
operasional berjalan sesuai prosedur, memastikan keamanan secara konsisten,
memastikan pelayanan sesuai dengan standar, menjaga kenyamanan dan
keindahan restoran, dan memastikan setiap staff mendapatkan training yang
sesuai dengan standar cafe.

i. Cashier
Bertanggung jawab untuk memastikan keamanan pangan, mengoperasikan
POS untuk memproses pembayaran konsumen, dan memberikan pelayanan
sesuai dengan standar cafe. Cashier juga bertanggung jawab untuk
memasukkan data POS secara akurat, memastikan tagihan sesuai dengan
pesanan konsumen, menghitung uang closing shift, dan mematuhi jadwal
kerja yang diberikan restaurant manager.

j. Server
Bertanggung jawab untuk menjaga keamanan pangan, mengoperasikan POS
untuk menerima pesanan konsumen, dan melakukan pelayanan sesuai dengan
standar cafe. Server juga bertanggung jawab untuk memasukkan data ke POS

8
secara akurat, menerima keluhan dan membantu konsumen dalam melakukan
pemesanan, mengantarkan makanan ke meja konsumen, dan mematuhi
jadwal kerja yang diberikan restaurant manager.

k. Host
Bertanggung jawab untuk menjaga keamanan pangan, memberikan pelayanan
sesuai dengan standar cafe, mematuhi jadwal kerja yang diberikan oleh
restaurant manager, dan memastikan barang-barang terkait dengan
operasional diletakkan sesuai pada tempatnya.

l. Admin Restaurant
Bertanggung jawab untuk menjaga keamaman pangan, kecukupan logistik,
melakukan request order by system bersama head cook dan restaurant
manager, mengatur pemesanan dan penyimpanan barang, memeriksa dan
menjaga kecukupan logistik serta utensil, membuat laporan stock opname,
pest control, general cleaning, dan laporan lain yang diwajibkan head office,
dan mematuhi jadwal kerja sesuai yang diberikan oleh restaurant manager.

m. Cook
Bertanggung jawab untuk mematuhi Standar Operasional Perusahaan (SOP)
yang telah ditentukan, melakukan control kualitas bahan baku, menjaga
produksi dengan baik, memeriksa hasil olahan menu, memeriksa kelayakan
porsi dan penggunaan garnis, memasukkan data pemesanan bahan baku pada
sistem purchasing, memastikan peralatan berfungsi dengan baik, mengatur
pemesanan dan penyimpanan persediaan dengan sistem First In-First Out
(FIFO), dan membuat laporan stock opname dan laporan lain kepada
restaurant manager yang akan diteruskan kepada head office.

n. Steward
Bertanggung jawab untuk mematuhi SOP yang telah ditentukan, menjaga
kebersihan area dapur, mencuci utensil, menghindari kekurangan utensil yang
bersih pada saat ramai konsumen, dan menjaga serta mencegah adanya
kecelakaan kerja.

9
o. General Affair Coordinator
Bertanggung jawab atas lingkungan operasional internal dan eksternal
restoran serta bertanggung jawab atas perijinan kepada pihak luar.

p. Maintenance or Engineering
Bertanggung jawab untuk memeriksa dan memastikan segala peralatan yang
berkaitan dengan air, listrik, gas, dan lain sebagainya dapat digunakan.

q. Security Coordinator
Bertanggung jawab terhadap keamanan cafe, melakukan pengaturan parkir
mobil agar rapi, melakukan cek fisik pada saat karyawan masuk dan pulang
kerja, melakuan pengawasan pada saat loading barang, dan melaporkan
pelanggaran, kejanggalan, pencurian, dan tindak kriminal yang terjadi.

r. Public Area PIC


Bertanggung jawab untuk kebersihan dan merawat lingkungan cafe.

s. Sales Marketing and PR Manager


Bertanggung jawab untuk segala aktivitas pemasaran perusahaan dan menjadi
Person in Charge apabila diadakan event di cafe.

t. Guest Relation Officer


Bertanggung jawab untuk membangun dan menjaga hubungan baik dengan
pelanggan.

u. Marketing Communication
Bertanggung jawab untuk virtual sales produk cafe.

v. Banquet Sales
Bertanggung jawab untuk mempromosikan outlet melalui door-door visit.

w. Accounting and Finance Manager


Bertanggung jawab untuk memeriksa laporan keuangan dari seluruh divisi
Accounting dan finance, memeriksa dan mengendalikan biaya atas seluruh
departemen di perusahaan, dan melakukan analisis efisiensi biaya.

10
x. Accounting Staff
Bertanggung jawab membuat laporan keuangan harian dan bulanan cafe dan
melaporkannya kepada Accounting and Finance Manager.

y. Inventory Staff
Bertanggung jawab untuk membuat laporan persediaan harian dan bulanan
cafe dan melaporkannya kepada Accounting and Finance Manager, serta
memberikan laporan persediaan yang dimiliki gudang setiap hari Selasa,
Kamis, dan Sabtu kepada outlet.

z. Puchasing
Bertanggung jawab untuk melakukan pemesanan atas barang-barang yang
dibutuhkan cafe dan membuat laporan pemesanan harian dan bulanan dan
dilaporkan kepada Accounting and Finance Manager.

11
I.4 Siklus Penjualan NARA Park

Dalam menjalankan kegiatan baik secara operasional maupun non


operasional, NARA Park tentu memiliki beberapa siklus akuntansi yang
diterapkan, antara lain Siklus Payroll, Siklus Expenditure, Siklus Revenue, dan
lain sebagainya. Siklus yang akan kami teliti adalah Siklus Revenue yakni yang
berkaitan dengan kegiatan penjualan NARA Park. Pemasukkan utama NARA
Park berasal dari pelanggan dan tamu yang mengunjungi restoran tersebut.

Berikut adalah gambaran singkat mengenai siklus penjualan di NARA


Park. Setiap tenant memiliki sistem untuk meng-input pesanan. Saat ada pesanan,
pelayan akan memasukkan nomor meja dan pesanan konsumen ke sistem tersebut.
Kemudian data tersebut akan dikirimkan ke sistem yang ada di masing-masing
tenant dan ke kasir. Saat pesanan masuk ke sistem, maka akan dicetak kertas list
customer order untuk membuat pesanan yang akan diberikan ke kitchen. Setelah
pesanan selesai dibuat, pesanan akan diantar ke konsumen sesuai nomor meja
yang tertera dan kemudian kertas order tersebut akan dibuang. Saat konsumen
ingin melakukan pembayaran, kasir akan mencetak nota berdasarkan pesanan
yang masuk ke kasir. Setelah dilakukan pembayaran kasir akan memasukkan
datanya ke sistem.

12
BAB II
ANALISA RISIKO

No. Risiko F D F*D Alasan


1 Pesanan tidak 3 2 6 Kesalahan pencatatan pesanan yang
lengkap dan tidak dilakukan oleh karyawan adalah
akurat risiko yang sering terjadi di restoran.
Hal ini terjadi karena karyawan
terkadang tidak melakukan
konfirmasi ulang atas pesanan yang
dipesanan pelanggan. Dampak dari
risiko ini adalah timbulnya kerugian
yang disebabkan oleh pesanan yang
dibuat salah yang akhirnya harus
diganti dengan pesanan yang benar
sehingga dapat membuang bahan
baku secara cuma-cuma.
2 Pencurian bahan 2 3 6 Pencurian bahan baku oleh karyawan
baku/persediaan cukup sering terjadi karena beberapa
restoran khususnya yang masih kecil,
belum memiliki control terhadap
akses karyawan ke Gudang atau
tempat penyimpanan bahan baku.
Juga belum ada segregation of duties
yang memadai. Dampak dari risiko
ini sangatlah besar karena perusahaan
harus membeli kembali bahan baku
tanpa mendapatkan penjualan dari
bahan baku yang sebelumnya.
Alhasil, perusahaan mengeluarkan
biaya yang tinggi.
3 Kesalahan 2 2 4 Terkadang kesalahan penagihan dapat

13
penagihan terjadi karena memang kesalahan
kepada pada pegawai yang meng-input atau
pelanggan karena sistem. Risiko ini
mengakibatkan ketidakpuasan
pelanggan karena mendapatkan
tagihan yang tidak sesuai dengan
yang dipesan. Dampak jangka
panjangnya adalah pelanggan kabur
dan tidak mau lagi kembali ke
restoran tersebut karena telah
mengalami pengalaman yang kurang
menyenangkan.
4 Produk yang 1 3 3 Kurangnya pengawasan terhadap
dihasilkan tidak karyawan dan kebersihan tempat
higienis produksi menyebabkan masih
ditemukannya beberapa risiko ini.
Dampak dari risiko ini sangatlah
besar. Pelanggan yang menerima
produk yang tidak higienis tidak akan
mau kembali ke restoran tersebut
karena risiko ini berhubungan dengan
kesehatan manusia yang merupakan
hal yang sangat krusial. Selain itu,
nama restoran akan menjadi jelek
karena word-of-mouth sehingga dapat
juga menyebabkan pada penurunan
penjualan. Oleh karena itu, dampat
dari risiko ini sangat signifikan.
5 Kesalahan input 2 2 4 Kesalahan karyawan dalam meng-
data input data bisa terjadi karena sistem
yang tidak praktis atau rumit bagi
karyawan. Hal ini menyebabkan

14
pesanan yang dibuat salah dan harus
menggantinya kembali dengan
pesanan yang benar. Biaya
perusahaan akan tinggi karena bahan
baku yang digunakan pada pesanan
yang salah terbuang sia-sia tanpa
mendapatkan penjualan.
6 Pencurian kas 1 3 3 Pencurian kas oleh karyawan dapat
oleh karyawan disebebkan oleh minimnya segretion
of duties oleh beberapa restoran kecil.
Masih ditemukannya restoran yang
karyawannya merangkap segala
pekerjaan seperti karyawan, kasir,
dan bagian cleaning. Dampak dari
risiko ini sangat besar karena akan
berdampak pada income perusahaan.
Perusahaan bisa rugi akibat uang
penjualan yang diperoleh tidak
sebesar penjualan yang didapat
sebenarnya karena telah dicuri oleh
karyawan.
7 Karyawan 2 2 4 Karyawan adalah salah satu sumber
memiliki kinerja daya yang berdampak atas penjualan
yang buruk sebuah restoran. Kurangnya training,
recruitment yang tidak ketat, dan
kurangnya pengawasan di lapangan
menyebabkan kinerja karyawan buruk
dan tidak sesuai dengan yang
seharusnya. Kinerja yang buruk ini
menyebabkan ketidakpuasan
pelanggan yang berujung pada
penurunan penjualan. Pelanggan yang

15
berkunjung ke restoran yang memiliki
karyawan dengan kinerja buruk akan
merasa tidak senang dan tidak mau
kembali ke restoran tersebut.
8 Kesalahan 2 1 2 Kesalahan pengantaran makanan oleh
pengantaran karyawan dapat disebebkan oleh
makanan kesalahan input atau pelanggan
berpindah tempat. Dampak dari risiko
ini tidak begitu signifikan karena jika
karyawan salah mengantar pesanan,
maka pelanggan akan sadar dan
karyawan pun dapat memastikan
kembali meja yang benar. Namun,
terkadang bisa juga terjadi penipuan
oleh pelanggan yang mengatakan
bahwa pesanan tersebut adalah benar
pesanan mereka dan akhirnya dapat
menyebabkan kerugian karena
pelanggan yang sebenarnya akan
protes karena pesanan mereka lama
dan tidak diantar-antar.
9 Bahan baku habis 2 3 6 Bahan baku habis disebabkan oleh
perusahaan tidak menerapkan sistem
reorder point yang baik sehingga
terkadang bahan baku tidak tersedia
untuk diolah. Dampak dari risiko ini
besar karena penjualan akan turun
karena tidak ada produk yang dapat
dijual kepada pelanggan sehingga
revenue yang diperoleh perusahaan
akan secara signifikan berkurang.
10 Pembelian 2 3 6 Pembelian bahan baku terlalu mahal

16
dilakukan dengan disebabkan oleh restoran tidak
harga yang menerapkan standar bagi pemasok
terlalu mahal dan tidak adanya otorisasi dari pihak
yang lebih tinggi seperti kepala
bagian pembelian, bukan staf. Risiko
ini berdampak besar karena akan
membuat beban harga pokok
penjualan menjadi besar dan profit
mengecil.
11 Pembayaran 1 3 3 Pembayaran tidak diterima oleh
tidak diterima pemasok bisa terjadi apabila
oleh pemasok kebanyakan dilakukan secara cash
dan tidak dicatat. Risiko ini
berdampak besar karena apabila ini
terjadi dan pihak manajemen tidak
memiliki bukti atas pembayaran yang
telah dilakukan, maka pihak
manajemen harus membayar lagi dan
ini akan menyebabkan kerugian bagi
pihak perusahaan.
12 Menerima barang 2 3 6 Penerimaan barang yang tidak
yang tidak dipesan bisa terjadi apabila receiving
dipesan report tidak dicocokkan dengan
purchase order. Risiko ini berdampak
besar karena apabila perusahaan tidak
menyediakan cadangan dana untuk
barang berlebih tersebut, maka
perusahaan harus meminjam uang
atau menghutang.
13 Salah hitung 2 3 6 Salah hitung persediaan bisa terjadi
persediaan apabila persediaan di gudang banyak
dan perhitungan dilakukan secara

17
manual. Risiko ini berdampak besar
karena apabila terjadi kesalahan
perhitungan persediaan di mana
seharusnya di gudang tidak memiliki
persediaan tersebut, tetapi di catatan
ada, maka perusahaan akan
kehilangan penjualan dan kehilangan
profit.
14 Suap dari 1 3 3 Suap dari pemasok bisa terjadi karena
pemasok tidak adanya audit internal secara
terhadap staf berkala untuk membandingkan
pembelian kualitas dan harga barang. Risiko ini
berdampak besar karena bisa
membuat adanya manipulasi harga
bahan pokok. Manipulasi ini sudah
disetujui oleh kedua pihak antara
pemasok dan staf pembeli sehingga
perusahaan tidak akan mengetahui
kecurangan tersebut.
15 Permintaan 2 3 6 Permintaan barang dalam jumlah
barang dalam berlebih bisa terjadi apabila tidak
jumlah berlebih adanya dokumen permintaan barang
serta tidak adanya pihak yang
memberikan otorisasi atas dokumen
tersebut. Risiko ini berdampak besar
karena apabila permintaan bahan
baku besar, HPP besar, menyebabkan
harga makanan menjadi mahal. Jika
makanan mahal dan tidak sesuai
dengan keinginan konsumen,
konsumen tidak puas, maka penjualan
di restoran akan menurun.

18
16 Manipulasi jam 2 3 6 Manipulasi jam kerja bisa terjadi
kerja apabila perusahaan tidak memiliki
catatan atas jam kerja karyawan.
Risiko ini berdampak besar karena
apabila ini sering terjadi maka
pengeluaran untuk pembayaran gaji
akan besar dan pengeluaran itu akan
menyebabkan profit perusahaan
berkurang.
17 Kesalahan koki 1 3 3 Kesalahan koki dalam membuat
dalam membuat pesanan bisa terjadi apabila bagian
pesanan dapur tidak memiliki catatan untuk
konsumen pesanan yang akan dibuat. Risiko ini
berdampak besar karena berhubungan
dengan kepuasan konsumen.
Pendapatan utama restoran adalah
berasal dari penjualan makanan,
apabila koki sering membuat
kesalahan dalam membuat pesanan,
maka konsumen akan melakukan
komplain dan tidak akan datang lagi
ke restoran.
18 Tidak ada uang 2 3 6 Tidak ada uang kembalian bisa terjadi
kembalian apabila bagian kasir tidak
memberitahukan sisa uang kembalian
yang ada saat closing shift. Risiko ini
berdampak besar karena berhubungan
dengan kepuasan konsumen. Apabila
ini sering terjadi, maka konsumen
akan komplain dan itu akan menjadi
feedback yang tidak baik untuk
perusahaan.

19
19 Pencurian 1 3 3 Pencurian peralatan makan oleh
peralatan makan konsumen bisa terjadi apabila ketika
oleh konsumen pelayan memberikan dan
membersihkan meja konsumen,
pelayan tidak mengecek jumlah
peralatan yang dipakai. Risiko ini
berdampak besar karena jika hal ini
sering terjadi maka perusahaan harus
membeli lagi peralatan dan
mengeluarkan biaya lagi.
20 Rusaknya bahan 2 3 6 Rusaknya bahan baku dapat
baku disebabkan oleh beberapa hal seperti
penyimpanan yang kurang baik dan
permintaan dalam jumlah yang
berlebih. Risiko ini memberikan
dampak berupa kerugian bagi
perusahaan karena bahan baku yang
seharusnya dapat menghasilkan
revenue harus dibuang dan
perusahaan perlu membeli bahan
baku baru lagi.
21 Kesalahan dalam 2 3 6 Kesalahan dalam perhitungan gaji
perhitungan gaji dapat terjadi karena kesalahan dalam
perhitungan kehadiran karyawan, jam
kerja, dan jam lembur. Risiko ini
dapat menyebabkan beban gaji yang
dicatat terlalu besar atau terlalu kecil.
Selain itu karyawan tidak menerima
gaji dengan jumlah yang benar.
22 Kebakaran 1 5 5 Dalam bisnis restoran kebakaran
sangat mungkin terjadi. Biasanya
perusahaan telah memiliki control

20
untuk mengatasi kebakaran maka dari
itu frekuensi terjadinya kecil. Akan
tetapi dampak yang diakibatkan oleh
kebakaran besar karena dapat
menyebabkan kerugian bagi
perusahaan seperti biaya pengobatan
jika ada korban yang terluka, renovasi
tempat dan membeli peralatan baru,
serta hilangnya dokumen-dokumen
perusahaan.
23 Sistem input 3 2 6 Bagi perusahaan yang menggunakam
pesanan error sistem untuk memasukkan customer
order, hal ini sangat mungkin terjadi.
Sistem biasanya mengalami error
karena jaringan yang kurang bagus
ataupun terdapat error pada sistem itu
sendiri. Risiko ini dapat berdampak
pada proses input pesanan yang akan
berlangsung lebih lama karena
menunggu sistem kembali normal
atau input pesanan secara manual.
24 Pelanggan kabur 1 3 3 Pelanggan kabur dapat terjadi jika
pelanggan tidak diwajibkan untuk
membayar di awal dan keamanan
restoran yang kurang memadai.
Risiko ini dapat menyebabkan
kerugian bagi perusahaan karena
kehilangan revenue yang seharusnya
diterima.
25 Kesalahan 2 3 6 Kesalahan pencatatan jam kerja dapat
pencatatan jam terjadi karena human error jika
kerja pencatatan dilakukan secara manual.

21
Jika sudah dicatat menggunakan
sistem seharusnya risiko ini jarang
terjadi tetapi tetap mungkin terjadi
jika sistem mengalami error.
Kesalahan pencatatan jam kerja dapat
berdampak pada kesalahan
perhitungan gaji.
26 Double payment 1 3 3 Double payment dapat terjadi jika
kepada supplier pencatatan dan pengarsipan dokumen
tidak dilakukan dengan baik. Jika
risiko ini terjadi maka dapat
menyebabkan kerugian bagi
perusahaan.
27 Supplier 2 3 6 Hal ini dapat terjadi jika pemilihan
mengirimkan supplier tidak dilakukan dengan baik
bahan baku yang dan tidak adanya kontrak perjanjian
tidak berkualitas dengan supplier mengenai kualitas
produk. Risiko ini dapat
menyebabkan perusahaan tidak dapat
menghasilkan produk sesuai standar
yang telah ditetapkan atau tidak
berkualitas. Dengan begitu
perusahaan dapat mengalami
kerugian karena kehilangan customer
yang merasa kecewa dengan produk
yang dihasilkan perusahaan.
28 Membeli barang 2 3 6 Pembelian barang dengan harga
dengan harga terlalu mahal dapat disebabkan
terlalu mahal karena barang yang dibutuhkan
sedang langka sehingga harganya
naik di pasaran atau supplier ysng
menyediakan barang tersebut jarang

22
sehingga harga barang dapat naik atau
turun sesuai keinginan supplier.
Penyebab lainnya adalah tidak adanya
kontrak perjanjian antara perusahaan
dan supplier mengenai kesepakatan
harga. Risiko ini dapat menyebabkan
kenaikan harga pokok produk
sehingga profit perusahaan
mengalami penurunan. Dapat juga
terjadi kenaikan harga jual yang dapat
mengakibatkan konsumen tidak
tertarik untuk membeli produk.
29 Komplain 2 3 6 Komplain konsumen masih dapat
konsumen terjadi terlepas kinerja perusahaan
sudah sangat baik. Dampak dari
komplain tersebut, sangat besar sebab
informasi mouth to mouth (dari mulut
ke mulut) apalagi mengenai berita
yang kurang menyenangkan sangat
berdampak dan dapat menyebabkan
pihak lain enggan untuk mengunjungi
restoran.
30 Perlengkapan 1 2 2 Rusaknya perlengkapan frekuensinya
rusak kecil terjadinya sebab umumnya
apabila fasilitas tersebut krusial pasti
bagian perusahaan akan menyadari
dan segera memperbaikinya atau
merawatnya dengan baik namun,
dampaknya bisa cukup besar sebab
dapat menyebabkan kepuasan
pelanggan turun dan citra perusahaan
menurun.

23
31 Perusahaan tidak 1 3 3 Frekuensi terjadinya umumnya kecil
dapat membayar sebab perusahaan umumnya memiliki
biaya operasional batas minimum dan target pencapaian
yang perlu dicapai dari waktu ke
waktu, namun dampaknya sangat
berpengaruh karena berhubungan
langsung dengan operasi perusahaan.
32 Lahan parkir 3 2 6 Banyak restoran yang tidak memiliki
tidak memadai lahan parkir yang tidak memadai dan
berdampak cukup besar sebab dapat
mengganggu lalu lintas pihak lain dan
dapat menimbulkan sentimen dan
penilaian tersendiri terhadap
perusahaan.
33 Dokumen hilang 2 2 4 Frekuensi hilangnya dokumen cukup
sering sebab masih banyak yang
menggunakan dokumen wujud fisik
sedangkan dampak dari hal tersebut
cukup besar pula sebab dapat
menyebabkan terjadinya manipulasi
dan pencurian oleh karyawan.
34 Pihak Akuntan 1 3 3 Umumnya bagian akuntansi
salah melakukan perusahaan jarang melalukan salah
pencatatan pencatatan sebab sudah banyak
dibantu dengan program-program dan
sistem yang mendukung. Namun
dampak dari kesalahan tersebut besar
sebab tidak mencerminkan keadaan
sebenarnya dan dapat menyebabkan
pengambilan keputusan yang salah.
35 Kesalahan 2 3 6 Banyak perusahaaan yang melakukan
penghitungan perhitungan Harga Pokok Produk

24
Harga Pokok yang tidak tepat baik itu kurang dari
Produk kenyataan segala bahan dan tenaga,
dan sebagainya yang dikeluarkan atau
sebaliknya lebih. Dampak dari
kesalahan tersebut menyebabkan
kerugian yang besar bagi perusahaan
sebab bila lebih kecil menyebabkan
perusahaan merugi sedangkan bila
terlalu besar menyebabkan konsumen
enggan berkunjung kembali.
36 Pihak akuntan 1 3 3 Frekuensi terjadinya umumnya kecil
memanipulasi sebab akunting juga umumnya berada
laporan keuangan dibawah pengawasan sedangkan
dampak tersebut besar sebab dapat
menyebabkan kerugian bagi
perusahaan baik dari pencurian
maupun kesalahan pengambilan
keputusan.

25
BAB III
ANALISA PERMASALAHAN

Berdasarkan wawancara, pengamatan, dan survei yang kami lakukan,


kami menemukan 2 masalah yang dihadapi oleh NARA Park yang menurut kami
perlu diperbaiki guna meningkatkan kinerja perusahaan.

1. Masalah: Kasir dapat mencetak ulang bill tanpa otorisasi dari pihak
managerial perusahaan.

Penyebab:

1. Tidak ada otorisasi dari supervisor ke sistem kasir sebelum mencetak


ulang bill.
2. Kurangnya pengawasan dari manajer restoran terhadap kasir.

Dampak:

1. Pencurian uang oleh kasir.


2. Laporan keuangan tidak mencerminkan keadaan perusahaan yang
sebenarnya.

2. Masalah: Tidak ada list pesanan makanan yang ditempel di meja


konsumen.

Penyebab:

1. Karyawan tidak menjalankan Standard Operating Procedures (SOP)


yang telah ditetapkan perusahaan dengan baik.
2. Perusahaan kurang men-sosialisasikan SOP kepada karyawan.
3. Tidak ada pihak yang melakukan pengecekan secara langsung
terhadap prosedur-prosedur yang dijalankan karyawan.

Dampak:

1. Pesanan yang diantar kepada konsumen telah lengkap namun


dinyatakan belum lengkap oleh konsumen.

26
2. Kesalahan pengantaran pesanan oleh waiter dapat mengakibatkan
konsumen menerima pesanan yang salah atau konsumen mengaku
pesanan yang salah tersebut merupakan pesanannya.
3. Waiter tidak dapat melakukan pengecekan ulang di meja konsumen
saat mengantar pesanan.
4. Waiter tidak dapat memastikan pesanan konsumen sudah lengkap atau
belum.

27
BAB IV
SOLUSI

Solusi yang kami berikan terhadap masalah pertama antara lain:

Selama ini, prosedur untuk melakukan pencetakan ulang terhadap bill


konsumen dilakukan oleh kasir dengan memberitahukan alasan pembatalan bill
kepada supervisor setelah itu, kasir akan melakukan pembatalan bill dan
menggantikannya dengan bill baru yang memiliki nomor invoice yang sama.
Di NARA Park tidak ada prosedur pengecekan dari supervisor sebelum
menyetujui pembatalan tersebut. Sehingga, kasir dapat melakukan fungsi
pembatalan bill dan mencetak ulang sendiri bill tersebut.

Hal ini menunjukan tidak adanya segregation of duties antara fungsi


custody dan authorization. Pihak perusahaan yang melakukan fungsi custody
adalah pihak yang memegang uang. Di NARA Park, fungsi custody dijalankan
oleh kasir. Sedangkan, pihak perusahaan yang melakukan fungsi authorization
adalah pihak yang memberikan persetujuan atas transaksi dan pengambilan
keputusan. Di NARA Park, fungsi authorization untuk pembatalan bill dan
pencatakan ulang bill juga dijalankan oleh kasir karena kasir hanya
memberitahu supervisor tanpa ada pengecekan ulang oleh supervisor dan kasir
tetap dapat mencetak bill sendiri. Jika fungsi custody dan authorization ini
tidak dipisahkan dalam perusahaan, maka dapat memungkinkan terjadinya
pencurian uang oleh karyawan terkait.

Selain itu, kecurangan tersebut bisa disebabkan oleh kurangnya


pengawasan manajer restoran terhadap kasir. Tanpa pengawasan yang ketat,
kasir dapat dengan sengaja mencetak ulang bill yang sudah lunas dengan
mengurangi kuantitas dari penjualan yang tertera di bill sehingga uang yang
berlebih tersebut dikorupsi kasir tersebut.

Manipulasi bill yang dilakukan oleh kasir dapat menyebabkan jumlah


penjualan yang diterima tidak sesuai dengan yang seharusnya terjadi. Revenue
perusahaan menurun sedangkan expense yang dikeluarkan perusahaan terlihat
“meningkat” padahal yang menjadi masalah utama adalah revenue yang telah

28
dimanipulasi. Hal ini menyebabkan profit yang tercatat di laporan keuangan
perusahaan menjadi rendah karena tidak sesuai dengan yang seharusnya
didapatkan.

Maka untuk mengatasi permasalahan terkait kasir melakukan pencurian


uang dengan memanipulasi bill perlu dilakukan pemisahan fungsi antara
custody dan authorization perusahaan. Menurut kami, fungsi authorization
seharusnya dijalankan oleh supervisor dimana hanya supervisor perusahaan
yang dapat melakukan pembatalan bill dan pencetakan ulang bill. Hal ini dapat
dilakukan dengan menerapkan penggunaan password yang hanya diketahui
oleh supervisor untuk melakukan fungsi pembatalan dan pencetakan bill.

Solusi yang kami berikan terhadap masalah kedua antara lain:

NARA Park merupakan salah satu restoran kekinian yang tergolong baru.
Restoran ini melakukan grand opening sejak pertengahan tahun 2018 dan
merupakan salah satu restoran modern yang telah menggunakan sistem untuk
menjalankan kegiatan operasionalnya. Salah satu kegiatan operasional utama
dari NARA Park adalah proses penjualan yang juga bergantung pada sistem.

Proses penjualan di NARA Park dimulai dengan meng-input pesanan


konsumen ke tablet yang menggunakan sistem Point of Sale (POS). Pesanan
yang telah di-input oleh waiter akan langsung diterima oleh bagian dapur yang
bersangkutan berupa dokumen list makanan yang dipesan konsumen. Namun,
dokumen tersebut hanya berjumlah 1 rangkap sehingga tidak ada list pesanan
yang ditempel di meja konsumen. Hal ini disebabkan oleh perusahaan kurang
melakukan sosialialisasi kepada karyawan terhadap SOP yang telah ditetapkan
sehingga karyawan tidak menjalankan prosedur tersebut dengan baik. Selain
itu, hal ini juga disebabkan oleh tidak ada pihak yang melakukan pengecekan
secara langsung terhadap prosedur-prosedur yang dijalankan oleh karyawan.

Tidak adanya list pesanan yang ditempel di meja konsumen dapat


mengakibatkan beberapa hal. Yang pertama, konsumen dapat memanipulasi
pesanan dengan mengatakan bahwa pesanan belum lengkap padahal seluruh

29
pesanan yang telah diantar ke meja konsumen. Kedua, ketika waiter salah
mengantar pesanan, konsumen dapat menerima pesanan yang salah atau
konsumen dapat mengaku-ngaku pesanan yang salah tersebut merupakan
pesanannya. Dampak yang terakhir adalah ketika mengantar pesanan, waiter
tidak dapat melakukan pengecekan ulang terhadap pesanan konsumen sehingga
waiter tidak dapat memastikan pesanan konsumen telah lengkap atau belum.

Solusi yang dapat kami berikan terhadap masalah yang dihadapi


perusahaan adalah perusahaan perlu melakukan sosialisasi ulang terhadap SOP
yang dijalankan karyawan dengan lebih menekankan pada bagian
menempelkan list pesanan di meja konsumen. Sosialisasi ini juga dapat berupa
training terhadap karyawan mengenai SOP yang akan dijalankan. Selain itu,
perlu adanya pemantauan secara berkala oleh supervisor untuk memastikan
karyawan menjalankan SOP dengan baik.

Dokumen list pesanan yang ditempel di meja customer terlampir di bagian


lampiran.

30
BAB V
SISTEM AKUNTANSI

V.1 Narasi Flowchart Rekomendasi

Siklus penjualan NARA Park dimulai dari customer melakukan


pemesanan kepada waiter. Waiter akan meng-input customer order melalui tablet
yang disediakan di setiap tenant. Customer order yang di-input akan
menghasilkan 2 rangkap captain order. Captain order rangkap 1 akan diterima
oleh chef pada tenant yang bersangkutan melalui sistem yang secara otomatis
mencetak list pesanan customer. Captain order rangkap 2 akan dicetak dan
ditempel di meja customer sebagai bentuk konfirmasi antara pesanan yang
dipesan oleh customer dan pesanan yang akan diantar oleh waiter. Captain order
akan secara otomatis tercatat di database kasir.

Ketika customer meminta bill, waiter akan menggunakan captain order


yang ada di database untuk mencetak temporary bill. Temporary bill yang telah
dicetak berdasarkan captain order akan diberikan kepada customer untuk
diperiksa terlebih dahulu apakah pesanan yang tercatat di temporary bill sesuai
dengan pesanan yang telah dipesan customer.

Customer memiliki 2 opsi metode pembayaran yaitu tunai dan kredit. Jika
customer memilih metode pembayaran secara tunai, maka kasir akan membuat
sales invoice berdasarkan temporary bill. Temporary bill selanjutnya akan diarsip
berdasarkan tanggal. Sales invoice akan dibuat sebanyak 3 rangkap. Sales invoice
rangkap 1 akan diarsip berdasarkan tanggal. Sales invoice rangkap 2 akan
diberikan kepada customer. Sales invoice rangkap 3 akan diberikan ke bagian
accounting untuk melakukan pencatatan penjualan. Sedangkan, jika customer
memilih metode pembayaran secara kredit, maka kasir akan melakukan verifkasi
rekening dan dana customer. Apabila transaksi EDC berhasil, kasir akan mencetak
thermal bank (bukti pembayaran dari mesin EDC) sebanyak 2 rangkap. Thermal
bank rangkap 1 akan diberikan kepada customer. Thermal bank rangkap 2 akan
digunakan untuk membuat sales invoice. Selanjutnya, thermal bank akan
diberikan kepada bagian accounting. Sales invoice akan dibuat sebanyak 3

31
rangkap. Sales invoice rangkap 1 akan diarsip berdasarkan tanggal. Sales invoice
rangkap 2 akan diberikan kepada customer. Sales invoice rangkap 3 akan
diberikan ke bagian accounting untuk melakukan pencatatan penjualan.

Sales invoice dan thermal bank yang diterima oleh bagian accounting
akan dicocokkan dengan rekapitulasi penjualan harian yang diberikan oleh
kasir berupa database. Rekapitulasi pernjualan berisi tentang produk yang
dipesan, kuantitas, total penjualan, dan metode pembayaran. Apabila kedua
dokumen telah cocok dengan database, maka bagian accounting akan melakukan
pencatatan terhadap transaksi penjualan tersebut. Proses tersebut akan
menghasilkan dokumen jurnal penjualan. Dokumen tersebut akan diarsip
terlebih dahulu dan nantinya akan digunakan untuk membuat laporan keuangan.
Sales invoice dan thermal bank yang telah dicatat, akan diarsip berdasarkan
tanggal penjualan.

32
Konfirmasi Tagihan
V.2 Flowchart Rekomendasi
Pemesanan
AKonfirmasi Tagihan Customer

Customer
Pemesanan
A Customer
Temporary
Captain Order
Bill
Customer

Temporary
Customer MembuatCaptain Order Bill
Order Membuat
Temporary
Sales Invoice
Bill

Customer Membuat
Order Membuat
Meng-input Temporary
Temporary Sales Invoice
Customer Bill 2
3

Order Bill 1
Sales
Invoice
Meng-input
Temporary 3
2 Customer 2
Customer Bill 1
1 Order
Sales
Captain Order Captain Order D
Invoice

2 B
1
Customer

Captain Order Captain Order D


Customer

Chef Customer
A

33
Customer

Chef Customer
A
Penagihan
Konfirmasi Tagihan

esanan Customer
A Customer

tomer
Temporary
Captain Order Temporary Bill Konfirmasi Tagihan
Bill
Pemesanan
A Customer
tomer Membuat Verifikasi
rder Temporary Bill tunai
Membuat Customer kredit Temporary Bill D
Captain Order Temporary Tunai/Kredit? Rekening
Sales Invoice
Bill dan Dana
Captain Order Temporary
Bill

g-input
Temporary 2
tomer D D 2
3
Customer Membuat 1
Bill 1 Order Membuat
rder Captain Order Temporary Thermal Bank
Sales Thermal Bank Sales Invoice
Bill
Invoice

3
2 Customer Meng-input
1
Customer D Temporary 3
2
Order D Bill 1
Order Customer C
Sales
Invoice
B
3
2 Customer
1

Captain Order D
Customer

A B

Customer
Customer

Chef A

Customer

34
Pencatatan

Kasir B C

Thermal Bank
Sales Invoice
Rekapitulasi
Penjualan
Harian

D
Mencocokan Sales Sales Invoice
Invoice, Rekapitulasi
Penjualan Harian, dan
Thermal Bank serta
melakukan pencatatan Thermal Bank D

Jurnal Penjualan

35
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan


terhadap penggunaan dokumen pada revenue cycle NARA Park, penulis membuat
beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Revenue cycle NARA Park terdiri dari empat aktivitas utama yaitu
pemesanan, konfirmasi tagihan, penagihan, dan pencatatan. Aktivitas
pemesanan dapat dilakukan melalui waiter. Waiter akan melakukan input
pesanan ke sistem POS agar pesanan dibuat. Selanjutnya pada aktivitas
konfirmasi tagihan, waiter akan memberikan temporary bill kepada customer
untuk diperiksa kesesuaian data yang terdapat di temporary bill dengan
pesanan customer. Untuk aktivitas penagihan, waiter akan memberikan sales
invoice pada customer lalu customer akan melakukan pembayaran dengan
tunai atau kredit. Aktivitas yang terakhir adalah pencatatan. Pada aktivitas ini
bagian accounting akan melakukan pencatatan atas hasil penjualan NARA
Park.
2. Dokumen-dokumen yang digunakan pada aktivitas revenue cycle di NARA
Park adalah customer order, captain order, temporary bill, sales invoice,
thermal bank, rekapitulasi penjualan harian, dan jurnal penjualan. Dokumen
pertama adalah customer order yang berisi daftar pesanan customer yang
terdiri dari nama tenant, nomor meja, produk yang dipesan, kuantitas, dan
nama waiter. Dokumen kedua adalah dokumen captain order yang berisi
nomor meja, nama waiter, nama tenant, produk yang dipesan, dan kuantitas.
Dokumen ini ditempel di meja customer untuk memastikan pesanan
customer. Dokumen ketiga adalah dokumen temporary bill yang berfungsi
bagi customer untuk memeriksa kesesuaian pesanan customer. Dokumen
keempat adalah sales invoice yang berfungsi untuk melakukan penagihan
kepada customer. Dokumen kelima adalah thermal bank yang merupakan

36
bukti pembayaran jika customer melakukan pembayaran secara kredit.
Dokumen keenam adalah rekapitulasi penjualan harian yang dibuat oleh kasir
dan berisi produk yang terjual, kuantitas, dan metode pembayaran per hari.
Dokumen yang terakhir adalah jurnal penjualan yang dibuat oleh bagian
accounting dan digunakan untuk membuat laporan keuangan tahunan.
3. Aktivitas revenue cycle di NARA Park sudah efektif. Tujuan dari revenue
cycle yaitu give goods and get cash sudah berjalan dengan baik. NARA Park
telah menggunakan sistem dengan teknologi modern yang dapat
menghubungkan semua tenant yang ada di NARA Park sehingga segala
aktivitas di revenue cycle dapat berjalan dengan efisien.
4. Dokumen pada revenue cycle di NARA Park sudah cukup baik. Akan tetapi
terdapat dokumen yang belum diterapkan yaitu captain order. NARA Park
hanya memberikan captain order kepada bagian kitchen dan kasir. Menurut
penulis, captain order juga perlu ditempel di meja customer untuk
memudahkan waiter dalam pengantaran dan konfirmasi pesanan customer.

37
VI.2 Saran

Guna meningkatkan efektivitas revenue cycle di NARA Park, penulis


memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perlu adanya pemisahan fungsi custody dan authorization perusahaan.


Penulis menyarankan NARA Park untuk memisahkan fungsi custody dan
authorization perusahaan yang saat ini dijalankan oleh kasir. Menurut
penulis, fungsi authorization seharusnya dijalankan oleh supervisor sehingga
kasir harus mendapatkan otorisasi dari supervisor sebelum mencetak ulang
bill yang salah untuk mengurangi risiko terjadinya pencurian uang oleh kasir.
2. Memaksimalkan penggunaan captain order.
Penulis menyarankan NARA Park untuk menempelkan captain order di meja
customer. Hal ini bertujuan agar meminimalisir kesalahan pengantaran
pesanan oleh waiter dan membantu waiter untuk memeriksa kelengkapan
pesanan customer.

38
LAMPIRAN
Wawancara
• Wawancara dengan Bapak Viktor selaku General Manager NARA Park

Q: Bagaimana sejarah berdirinya NARA secara sekilas, serta visi misi NARA?

A: Kalau visi misi saya masih belum bisa sampaikan karena visi misi itu sendiri
kita belum set up. Visi misi ini harus disesuaikan dengan Direksi. Tidak bisa
personally saya pribadi karena memang visi misi berhubungan dengan jangka
panjang perusahaan. Tidak bisa kita bilang hari ini visi misi seperti ini terus tahun
depan berubah lagi. Jadi untuk visi misi mungkin saya lewat dulu. Tapi kalau
untuk biografi atau profil perusahaan saya bisa sampaikan. NARA lebih tepatnya
mulai soft opening untuk public itu di bulan Maret tahun 2018 ini. Jadi kita sudah
berdiri kurang lebih 6 – 7 bulan. Untuk tanggalnya, lebih tepatnya tanggal 1 kita
sudah open for public. Jadi di bulan Februari kita sudah mulai prepare, di bulan
Maret kita sudah open for public.

Q: Pendiri NARA siapa saja dan ada kerja sama dengan siapa saja?

A: NARA Park ada dibawah dua PT, yaitu PT Altima dan PT Altara. Kalau PT
Altima Group sendiri dia bergerak di bidang Food and Beverages dan Hospitality.
Salah satunya itu seperti Porto Bistreau, Nanny’s Pavillon, Karnivor, Torigen.
Dulunya Torigen dan Porto Bistreau sempat ada di Jl. Setiabudhi. Nah, itu semua
under Altima Group. Jadi management NARA Park untuk hospitality,
management service, dan operasionalnya semua itu dipegang oleh Altima Group
makanya brand-brand yang ada disini itu brand yang ada di Altima. Kalau untuk
PT Altara sendiri, PT Altara ini lebih bergerak di bidang financial controller. Jadi
lebih ke payroll, keuangan, dan management financial-nya itu ke Altara. Jadi
NARA Park dipegang oleh dua PT ini. Kalau yang secara management
operational-nya, dari brand-brand outlet-nya itu Altima. Tetapi kalau secara
financial keseluruhannya itu adalah Altara.

39
Q: Apa saja kriteria pegawai yang dapat bekerja di NARA?

A: Kriteria yang dibutuhkan yang pasti good behavior, good personality, tetapi
tidak ada kriteria khusus harus S1, harus D3, atau diploma hospitality. Kita tidak
ada kriteria khusus sampai hari ini. Biasanya kita liat dari passion orang itu,
mimpi orang itu, dan behavior orang itu.

Q: Apa saja kriteria untuk tenant-tenant NARA?

A: Tenant-tenant disini bukan dari outsource. Tenant ini semua berasal dari
Altima Group. Nah, tapi kita sesuaikan lagi dengan konsep NARA. Tidak semua
brand dari Altima bisa digunakan disini, contohnya Karnivor, tidak akan bisa
match disini.

Q: Bagaimana sistem penjualan di NARA?

A: Sistemnya sih tetap satu pintu, satu kasir. Yang pasti sistem orderannya kalian
bisa duduk dimana saja, bisa pesan dari mana saja. Kita menggunakan point of
system (POS) yang kita create sendiri. Jadi di sistem itu sudah ada masing-masing
outlet. Jadi begitu kalian pesan apa, kita akan input di sistem itu dan nanti
ordernya akan muncul ke kitchen masing-masing. Misal, pesanan Porto ya nanti
keluarnya di kitchen Porto. Itu kalau dari sistem POSnya. Setelah itu, dari masing-
masing kitchen akan memproses makanan yang diminta. Nah, dari situ nanti akan
ada server yang akan serving ke table yang telah ditentukan.

Q: Dokumen apa yang terlibat di sistem penjualan?

A: Sistem untuk pe-bill itu hanya sekali saat customer meminta bill, namanya
temporary bill. Jadi temporary bill itu bill yang belum difinalisasi, yang belum
benar-benar dibayar. Jadi contohnya, misal total pesanan customer 525.000. Saat
customer meminta bill maka keluarlah totalnya 525.000. Setelah itu, misal
customer membayar pakai cash 550.000. Nah, begitu kita finalisasi nanti akan di-
input cash 550.000 dan akan ada change sebesar 25.000. Nah baru bill yang kedua
keluar, bill ini adalah bill yang final yang dikasih ke customer. Bill yang udah ter-
settle itu kita print dua kali. Satu untuk kita, satu untuk customer.

40
Q: Bill-bill tersebut direkap setiap berapa hari?

A: Bill-bill tersebut akan direkap setiap pergantian hari. Misalnya ini hari senin,
nanti pada saat closing jam 23.00 kita akan rekap satu per satu penjualan. Ada
yang manual dan ada yang pakai sistem. Kita harus compare, tidak bisa kita hanya
berpacu dari sistem karena terkadang sistem bisa error, atau kadang manual juga
bisa error. Jadi kita harus compare.

Q: Siapa yang bertugas untuk merekap penjualan per hari?

A: Kasir dan biasanya juga ada manager.

Q: Rekap penjualan per hari tersebut akan diberikan ke bagian mana?

A: Akan diberikan ke finance. Tetap ujung-ujungnya segala yang berhubungan


dengan uang perusahaan akan diberikan ke bagian finance. Nah, nanti finance
akan merekap total penjualan perusahaan. Tapi kalau yang masih di outlet, itu
nanti kasir yang rekap.

Q: Yang melakukan rekap adalah kasir khusus yang telah diberi tanggung jawab
atau bagaimana?

A: Yang merekap yang shift paling terakhir. Jadi setiap kasir memiliki tugas yang
sama sebenarnya. Tetapi kalau yang bagian shift malam, dia harus merekap total
penjualan semua. Nah sistem di kita ada dua kali closing kasir. Jadi yang pertama
closing kasir itu jam 15.00, jadi shift pertama dia melakukan closing kasir dulu.
Nanti yang kedua pada saat sudah tutup restoran. Kita membuat sistem dua kali
closing kasir supaya dapat meminimalisir missing. Kalau misalnya dari jam 8.00
buka sampai jam 23.00 bill akan banyak banget. Takutnya terjadi selisih-selisih.
Jadi makanya kenapa kita mambuat rekap dua kali seperti itu.

Q: Di bagian kasir mana yang merekap atau harus di masing-masing kasir?

A: Sebenarnya kasir kita ada dua, ada yang di Foresta depan, ada yang dibawah di
Oval. Nah, tetapi pada saat laporan hanya di satu kasir saja. Sistem payment-nya
bisa di Foresta juga, tetapi saat merekap hanya satu kasir saja, tidak bisa dua.
Karena kita hanya akan bikin satu laporan dalam satu hari.

41
Q: Kalau untuk event-event atau booth-booth yang dibuka di NARA, sistemnya
bagaimana?

A: Kita sistemnya manual, cash on carrier.

Q: Penjualan dari event-event dan dari NARA sendiri akan dipisah atau
bagaimana?

A: Secara manual iya. Tetapi secara sistem itu sentral, tidak bisa dipisahkan.
Maksud saya sentral itu di sistem POS nanti kita bisa bikin button. Misal saya
mau bikin kue lumpur atau popcorn. Nanti kita bisa bikin button kue lumpur
harganya berapa dan popcorn harganya berapa. Kan penjualannya cash, nanti kita
hitung hari ini penjualan popcorn berapa, kita input misalnya 50 buah. Nanti akan
masuk ke sistem. Ibaratnya kita bayar cash ke sistem itu supaya sistem dan cash
itu balance. Revenue-nya tetap jadi satu. Tetapi secara laporan manual itu kita
beda. Revenue dari event dan revenue dari penjualan kita bisa dipisahkan. Tetapi
secara sistem kita jadi satu revenue per hari itu. Tapi untuk manager keatas bisa
lihat revenue dari masing-masing outlet. Itu namanya MIS (Management Internal
System). Jadi di laporan MIS itu kita bisa kelihatan setiap outlet revenue-nya
berapa.

Q: Untuk setiap tenant ada target revenue?

A: Target sih tidak ada. Tetapi kita adanya target food cost. Food cost adalah
target pembelian bahan baku. Misalnya target pembelian bahan baku 30%, berarti
revenue-nya mau berapapun harus 30%-nya itu nutupin pembelian.

Q: Bagaimana kalau tidak menutupi?

A: Berarti secara keuntungan akan kecil.

Q: Pada input order ke dalam sistem, akan muncul di bagian kitchen dalam
bentuk?

A: Muncul berupa captain order yaitu berupa list order dalam wujud kertas yang
di-print (seperti daftar pesanan yang ditempel di meja client) yang nantinya tidak
di simpan kembali. Data dalam captain order mencakup tanggal, jam, ID waiter
yang taking order, nama restoran, orderan per restoran, dan nomor meja.

42
Q: Bagaimana Job Desc per department?

A: Dalam dunia Hospitality, pastinya ada (1) Kitchen Department didalamnya ada
Head Executive Chef, Head Barista/Bar Manager yang terbagi menjadi bagian
Kitchen Product yang menangani makanan, dan bagian Bar Product yang
menangani minuman. Selain itu ada bagian (2) Service Operation (ada Head
Restaurant Manager, kasir, waiter, trainee. Kemudian ada (3) HRD yang
berfungsi dalam recruitment, training, payroll. Serta bagian (4) General Affair
yang berhubungan dengan area dan perizinan lokasi (contohnya apabila ada event
birthday atau pameran), izin parkir, kebersihan area/lingkungan, dan perbaikan
terhadap kerusakan fasilitas internal. Selanjutnya, ada bagian (5) Sales and
Marketing yang berhubungan dengan promosi, penjualan, kerjasama dengan
perusahaan-perusahaan seperti hotel dan brand tertentu. Lalu, bagian (6) Finance
yang bertanggung jawab dengan dengan Revenue, Profit and Loss. Selain itu juga
ada bagian (7) Purchasing yang bertanggungjawab menerima masuknya barang,
seperti bahan makanan, baik food atau non-food dengan PIC masing-masing.
Terakhir, ada bagian (8) Security yang berhubungan dengan keamanan NARA
Park Bandung.

Q: Untuk event tertentu, apakah ada prosedur dan dokumen yang berbeda?

A: Untuk event tertentu, disebut Bucket Event Order yaitu misalkan pada tanggal
sekian akan ada event, maka divisi Marketing akan membuat Bucket Event Order
lalu disampaikan kepada semua divisi yang terkait. Kemudian, setelah berjalannya
event, akan ada laporan Sales terkait pencatatan Budget Cost yang dikeluarkan,
juga pendapatan yang akan disusun oleh GRO (Guest Relation Officer) dan
dilaporkan kepada Direktur, kemudian diolah oleh bagian Finance. Contoh: suatu
event menghasilkan pendapatan sebesar 50 juta, kemudian dari pihak GRO akan
merekap laporan event dengan data revenue event 50 juta, spending cost
mencakup panggung 2 juta, dan sebagainya. Lalu di dapatkan income sebesar 10
juta lalu GRO mengolah dan akan dilaporkan kepada Direktur baru disampaikan
ke Finance. Untuk income dari event, bisa tidak untung apabila pelaksanaan acara
tanpa sponsor, dan perencanaan penjualan tiket dan sebagainya tidak tercapai
maka terjadi kerugian.

43
• Wawancara dengan Ibu Santi selaku Head Cashier

Q: Bagaimana prosedur yang dilakukan untuk mencetak bill?

A: Konsumen akan meminta bill melalui server kemudian server akan meminta
temporary bill ke kasir. Setelah menerima temporary bill konsumen mengecek
kesesuaian antara pesanan dan yang tertera pada bill. Jika sudah benar maka
konsumen dapat melakukan pembayaran melalui server dan server yang akan
menyerahkan ke kasir. Bill asli akan diberikan bersamaan dengan uang kembalian.

Q: Bagaimana jika konsumen ingin membayar dengan kartu debit atau kredit?

A: Prosedurnya sama tetapi nanti kasir yang akan menghampiri konsumen dengan
membawa mesin EDC.

Q: Apakah pernah konsumen membatalkan pesanan?

A: Pernah. Jika konsumen membatalkan pesanan maka pesanan itu akan dijual
lagi ke konsumen lain. Jika tidak ada yang membeli makanan tersebut maka itu
jadi tanggung jawab server dan kasir.

Q: Apa berdampak terhadap bill yang dicetak kasir?

A: Jika ada konsumen yang membatalkan pesanan maka pesanan konsumen


tersebut akan dipindahkan ke meja lain terlebih dahulu. Misalnya konsumen yang
membatalkan pesanan duduk di meja A maka pesanan yang dibatalkan tersebut
akan dipindahkan dari bill meja A ke bill meja B. Jika pesanan tersebut menjadi
tanggung jawab kasir dan waiter maka bill tersebut langsung dicetak dan
pembayarannya dilakukan oleh kasir dan waiter.

Q: Apa saja yang perlu dilakukan kasir saat pergantian shift atau saat shift
berakhir?

A: Membuat rekap penjualan pada hari itu. Merekap juga berapa jumlah
pembayaran yang menggunakan cash, BCA, Mandiri, dan lainnya lalu ditotal
apakah balance atau tidak jumlahnya.

Q: Apakah pernah tidak sama jumlahnya?

44
A: Pernah biasanya karena ada perbedaan pengakuan pendapatan saat penerimaan
DP untuk reservasi tempat.

Q: Saat pergantian shift uangnya diserahkan kepada kasir berikutnya atau ke pihak
lain?

A: Saat pergantian shift kasir akan tutup terlebih dahulu kemudian uang akan
dihitung oleh kasir dan supervisor. Jika ada selisih itu akan menjadi tanggung
jawab kasir. Nanti supervisor akan setor ke brankas lalu disetor ke bank setiap
harinya. Selain itu kasir juga perlu membuat berita acara. Isi berita acara tersebut
jika ada selisih atau hal lainnya.

Q: Berita acara diserahkan ke siapa?

A: Diserahkan ke supervisor dan restaurant manager untuk ditandatangani.

Q: Saat cetak bill akan dibuat berapa rangkap?

A: Dua rangkap. Satu untuk konsumen dan satu lagi untuk kasir.

Q: Bill yang disimpan kasir akan digunakan untuk apa atau diserahkan kepada
siapa?

A: Akan disimpan di kasir kemudian diberikan ke bagian Accounting sehingga


saat terjadi sesuatu bisa dilihat kembali dan untuk pencatatan juga.

Q: Jika saat memberikan temporary bill ke konsumen kemudian ada yang tidak
sesuai, apa yang biasanya dilakukan?

A: Kami cek dulu penyebabnya double input, kesalahan sistem, atau karena
server. Kalau kesalahan sistem atau double input kita akan pindahkan ke bill lain
kemudian dijual lagi. Kalau kesalahan server berarti ditanggung oleh server
tersebut.

Q: Apakah akan dicetak bill baru?

A: Iya akan kami cetak bill dengan jumlah yang benar.

Q: Jika cetak bill ulang apakah nomor bill tetap sama?

A: Iya tetap sama.

45
Q: Untuk membatalkan dan mencetak ulang bill dapat diakses oleh semua kasir?

A: Iya benar.

Q: Apakah butuh otorisasi dari pihak lain seperti supervisor atau yang lainnya?

A: Butuh bilang ke supervisor beserta alasannya. Lalu setelah supervisor


mengetahui, kasir langsung akan mencetak bill baru.

Q: Apa ada perbedaan tugas untuk shift pertama dan kedua?

A: Tidak ada. Hanya saja mungkin tugas shift kedua membuat rekap lebih banyak
karena memang lebih ramai dari sore menuju malam.

Q: Ada berapa kasir setiap shiftnya?

A: Ada dua orang karena kami memiliki dua kasir yaitu di Oval dan Foresta.

Q: Apa ada orang lain yang boleh handle pembayaran selain kasir?

A: Tidak boleh kecuali memang urgent boleh diganti oleh supervisor.

Q: Ada berapa supervisor di setiap shift?

A: Biasanya ada tiga orang.

Q: Total kasir di NARA ada berapa?

A: Ada lima orang. Jadi kalau ada sakit atau kejadian lain ada yang
menggantikan.

Q: Untuk masuk ke sistem kasir perlu menggunakan apa?

A: Menggunakan ID kasir dan password.

Q: Apakah pernah sistem di kasir mengalami error?

A: Pernah.

Q: Bagaimana jika hal tersebut terjadi?

A: Kalau mati listrik kami ada genset jadi tidak lama kemudian menyala. Jika
error maka kami akan memanggil tim IT dari NARA.

46
• Wawancara dengan Bapak Angga selaku supervisor.

Q: Bagaimana prosedur peng-input-an pesanaan?

A: Untuk input pesanan ada yang melalui Point of Sales (POS) dengan tab dan
ada yang manual. Karyawan yang telah memiliki ID dapat meng-input pesanan
melalui POS. Sedangkan bagi karyawan baru atau trainee meng-input atau
mencatat pesanan secara manual kemudian akan meminta kepada runner yang
akan menyerahkan kepada server in charge yang bertugas untuk meng-input ke
dalam sistem pada restoran tempat konsumen duduk untuk meng-input pesanan.
Setiap restoran memiliki 4-5 tab.

Q: Data apa saja yang perlu di-input dalam dokumen pemesanan?

A: Dalam Captain Order berisi nomor meja, order, jumlah, notes pesanan seperti
catatan bila pesanan untuk dibuat tidak pedas.

Q: Apakah jaringan internet untuk menghubungkan sistem pada saat pemesanan


makanan pernah mengalami gangguan?

A: Ya, lumayan sering sebab menggunakan jaringan internet. Apabila sistem


mengalami gangguan, akan dilakukan pencatatan order secara manual, order
disampaikan ke masing-masing restoran. Untuk peng-input-an order ke sistem
untuk penagihan nantinya dimasukkan setelah jaringan terhubung kembali.

Q: Tahapan setelah peng-input-an order ke sistem, proses selanjutnya bagaimana


Pak?

A: Setelah pesaan di-input ke sistem, akan keluar Captain Order yang muncul di
masing-masing outlet tempat customer berada dan di kitchen.

Q: Bagaimana sistem penomoran tabel di NARA Park?

A: nomor meja di masing-masing outlet memiliki kode masing-masing yang


merupakan gabungan huruf dan nomor. Contoh: Porto memiliki kode P, Nanny’s
memiliki kode N, Foresta memiliki kode F. tiap Outlet memiliki beberapa meja
dan diurutkan dengan nomor contoh meja pertama di Porto memiliki kode
lengkap: P01.

47
Q: Selanjutnya, Captain Order yang muncul di outlet akan disimpan atau
digunakan untuk apa ya, Pak?

A: Captain Order yang muncul di Outlet disimpan. Ada server yang bertugas
menandakan apabila order telah keluar semua, dan ada checker yang ditempel di
meja untuk pengecekan dan server akan menandai tiap menu pesanan yang sudah
keluar sebagai tanda bahwa order tersebut telah keluar.

Q: Bagaimana dengan Captain Order yang keluar di Kitchen?

A: Captain Order yang keluar di kitchen akan ditandai oleh checker bagian
kitchen apabila makanan telah selesai diproses dan telah diantarkan.

Q: Bagaimana jika ada pesanan yang tidak sesuai dengan pesanan?

A: Kami cek dulu apakah server tersebut sudah melakukan repeating order
belum. Kalau sudah berarti kesalahan konsumen dan kami tidak bisa bertanggung
jawab. Jika kesalahan server berarti server yang harus bertanggung jawab dengan
membeli pesanan tersebut.

Q: Jika mau membatalkan pesanan apakah butuh izin dari pihak lain atau waiter
sendiri bisa melakukannya?

A: Waiter akan bilang ke atasannya untuk membatalkan pesanan.

Q: Bagaimana jika ada pesanan yang dibatalkan?

A: Kami akan mengusahakan agar pesanan tersebut tidak dibatalkan karena jika
sudah masuk ke sistem itu akan menjadi tanggung jawab kami sebagai server.
Jika konsumen tetap membatalkan maka akan dijual ke konsumen tersebut. Jika
tidak ada, itu akan menjadi tanggung jawab server.

Q: Bagaimana cara waiter mengetahui nomor meja karena di setiap meja tidak ada
penanda?

A: Sudah ada kode untuk setiap meja dan setiap waiter sudah mengetahuinya

48
• Dokumen list pesanan yang ditempel di meja customer

NARA
Jl. Rancabentang No. 2B
1
Bandung
022-64404071, 022-64404047
2 TABLE NO: P6
3 ERIK
22/10/2018 1:47:29
4

FORESTA COFFEE

PAMOR

PORTO BISTREAU

TORIGEN
5

OVAL BAR & LOUNGE

NANNY'S PAVILLON

Penjelasan dokumen:

1. Heading: Berisi nama restoran, alamat, dan nomor telepon.


2. Nomor meja: Nomor meja digunakan untuk mengetahui posisi duduk
customer. Berisi satu huruf yang mewakili nama restoran (F: Foresta; P:
Porto; M: Pamor; T: Torigen; O: Oval; N: Nanny’s Pavillon) dan satu
angka yang mewakili nomor meja di restoran tersebut.
3. Nama waiter yang melakukan input pesanan.
4. Waktu input pesanan customer.
5. List pesanan customer dari setiap restoran.

49
• Lampiran Foto

Foto Bersama Bapak


Viktor

Foto Bersama Bapak Angga

50
Foto Bersama Ibu Santi

51
Lampiran Dokumen

Temporary bill

Sales Invoice

52
Lampiran Foto NARA Park

53
54
55

Anda mungkin juga menyukai