Anda di halaman 1dari 12

Nama : REVANDI RIZKY ARFIANTO

NIM : 201010550501

MK/ Kelas : PENGANTAR BISNIS / 04SMJM004

1. 1 Analisis Aspek Usaha Caféshop ParaDesa


1.1.1 Aspek Teknis
a. Perizinan Bisnis dan Aspek Hukum

Perizinan proyek Cafeshop ParaDesa dilakukan melalui berbagai tahapan,


diantaranya: Surat perjanjian sewa legal, SITU (Surat Izin Tempat Usaha), SIUP
(Surat Izin Usaha Perdagangan), serta NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) untuk
memenuhi persyaratan pendirian cafe atau restoran. Dengan terpenuhinya surat usaha
tersebut maka proyek usaha Caféshop Paradesa siap untuk dijalankan. Tujuan dari
dipenuhinya perizinan supaya pendirian dan pelaksanaan usaha berjalan lebih aman
dan terhindar dari berbagai ancaman persoalan yang berkaitan dengan perizinan
lokasi proyek Cafeshop Paradesa. Perizinan yang terpenuhi menjadikan proyek
Caféshop Paradesa diakui oleh pemerintah dan terlindungi oleh hukum.

b. Lokasi Proyek/Cafeshop Paradesa

Lokasi Dipo Cafeshop berada di Jl. Mulawarman Utara I (Rumah Joglo),


Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Tempat ini tidak jauh dari jalan raya
sehingga letaknya cukup strategis untuk didatangi dan juga letak yang tidak langsung
dipinggir jalan raya utama membuatnya cukup tenang dan sangat cocok untuk
nongkrong belajar dan berdiskusi.

c. Hak Atas Tanah dan Bangunan

Tanah dan bangunan yang di gunakan dalam pembuatan Cafeshop Paradesa


adalah sewa tetapi boleh melakukan renovasi terhadap bangunan. Penyewaan
dilakukan dalam jangka waktu 5 tahun.
d. Tahap Pelaksanaan Kerja

Dalam melakukan atau menjalankan usaha diperlukan alur produksi yang jelas
agar usaha dapat berjalan dengan lancar, berikut proses alur kegiatan dari Cafeshop
Paradesa.

Gambar 1.1 Tahap Pelaksanaan Kerja

e. Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha yang dilakukan bertujuan untuk menjaga eksistensi


usaha bisnis Cafeshop Paradesa. Pengembangan usaha yang akan dilakukan terbagi
dua yaitu untuk jangka pendek dan jangka Panjang.

Pengembangan usaha jangka pendek:

- Menggencarkan Promosi
Promosi berguna untuk mempengaruhi target konsumen agar nantinya tertarik
untuk membeli dan berkunjung di Dipo paradesa
- Memperbaruhi Dekorasi
Dengan dekorasi yang unik dan kreatif akan menarik pengunjung lebih banyak.
Pengembangan usaha jangka panjang.
- Membuka Cabang
Dalam jangka panjang Cafeshop Paradesa akan membuka cabang di beberapa
tempat. sehingga dapat meningkatan Brand dan menambah omset.
1.1.2 Aspek Manajemen
Dalam sistem managerial, Direktur Cafeshop paradesa membawahi semua
karyawan yang ada dibawahnya. CafeShop paradesa memiliki 8 karyawan yang
terdiri dari 4 orang Manager, yaitu. Manajemen Keuangan, Manajemen Produksi,
Manajemen Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Manajemen
Pemasaran. Berikut ini dijelaskan pembagian tugas dan tanggung jawab dari
masing-masing bidang.

a. Direktur: bertugas mengatur dan mengawasi jalannya usaha serta kerja para
karyawannya. Direktur CafeShop paradesa bertanggung jawab penuh atas semua
tanggung jawab dalam menjalani strategi pemasaran usaha.

b. Manajer Keuangan: bertugas mengatur jumlah pemasukkan dan pengeluaran


dana CafeShop paradesa.

c. Manajer Produksi: bertugas untuk mengawasi proses produksi hingga


packaging.

d. Manajer Sumber Daya Manusia: bertugas untuk pelatihan dan rekuitmen


pegawai.

e. Manajer Pemasaran: bertugas mempromosikan CafeShop paradesa kepada


masyarakat, serta melakukan survei-survei yang dapat meningkatkan pengunjung
yang akan datang dan bertanggung.
1.1.3 Aspek Pasar

Dalam Aspek Pasar akan dijelaskan point-point tentang pasar mana yang akan
dituju oleh usaha ini, kemudian dari segi tingkat persaingannya, bagaimana upaya
pemasaran usaha ini agar mendapatkan keuntungan yang maksimal, serta terdapat
pula strategi yang akan digunakan dalam mempromosikan usaha ini. a. Pasar yang
dituju
Dalam bisnis ini pasar yang dituju adalah untuk semua usia baik dari yang
masih bayi sampai orang dewasa. Hal ini dikarenakan hampir semua orang
suka makan buah pisang. Penikmat atau penggemar buah pisang tidak
mengenal batasan umur, oleh karena itu usaha CafeShop paradesa ini cukup
berpotensi untuk dijalankan.
b. Tingkat persaingan
Persaingan dalam bisnis ini sudah ada, karena didaerah Tembalang sudah
terlihat beberapa yang memiliki konsep seperti Cafe n’ Resto kami. Tetapi
dalam café n Resto kami ada beberapa kelebihan dari yang lain seperti harga
lebih bersahabat dengan mahasisa, Tempat yang nyaman dan terbuka.
Sehingga hal tersebut dapat dijadikan sebagai peluang besar dalam bisnis kami.
c. Upaya pemasaran
Untuk upaya pemasaran agar CafeShop paradesa ini banyak pengunjung, maka
dilakukan suatu upaya pemasaran dengan cara menetapkan harga yang
terjangkau dengan produk makanan yang berkualitas dan sehat. Namun dengan
menetapkan harga yang terjangkau juga dapat menghasilkan keuntungan yang
besar.
d. Strategi pemasaran
Dalam melancarkan suatu usaha CafeShop paradesa ini, saat opening
dibutuhkan strategi pemasaran yang cukup bijak, yaitu dengan membuat
promosi “buy 1 get 1” selama seminggu pertama setelah opening. Kami akan
membuat promosi “buy 1 get 1” maksudnya adalah setiap pelanggan yang
membeli 1 jenis makanan apa saja yang tersedia dalam menu maka pelanggan
tersebut akan mendapatkan minuman secara gratis dari salah satu menu
minuman yang tersedia. Selain itu kami juga akan membuat brosur-brosur yang
akan disebarkan di wilayah Tembalang dan sekitarnya guna untuk
mempromosikan usaha kami.
1.1.4 Aspek Ekonomi dan Finansial
Analisis kelayakan finansial dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui
kelayakan usaha sehingga diketahui apakah usaha yang dijalankan oleh Cofeshop
paradesa layak secara finansial. Aspek finansial yang dibahas adalah :

a. Kebutuhan Modal dan Identifikasi Biaya


Kebutuhan modal dalam usaha Cofeshop paradesa dari modal investasi awal.
Modal investasi adalah modal yang dikeluarkan pada awal periode usaha untuk
pendirian atau pembelian sarana-sarana yang mendukung transaksi penjualan
dan digunakan untuk memperoleh manfaat hingga secara ekonomis tidak dapat
digunakan lagi. Total rencana kebutuhan modal pada periode awal rencana usaha
ini adalah Rp81.549.00-. yang terdiri dari modal biaya renovasi Rp. 9.140.000,
modal peralatan café Rp. 48.349.000, modal peralatan kantor Rp. 3.060.000,
modal sewa bangunan Rp. 21.000.000.
b. Sumber Modal
Modal yang digunakan dalam pendirian dan operasional Cafeshop paradesa
berasal modal dari modal pribadi. Seluruh modal akan digunakan untuk
membiayai semua keperluan baik untuk biaya investasi dan biaya operasional
pada periode pertama. Sumber modal pribadi sebesar Rp82.000.000
c. Identifikasi Penerimaan
Manfaat yang diterima adalah penerimaan dari penjualan output serta nilai sisa
dari komponen-komponen investasi. Penerimaan diperoleh dari hasil perkalian
antara jumlah output dengan harga jual per satuannya. Pada tahun pertama
penerimaan yang diperoleh adalah Rp. 135.000.000, pada tahun kedua adalah
Rp. 252.000.000, pada tahun ketiga adalah Rp. 360.000.000-, pada tahun
keempat adalah Rp. 360.000.000 pada tahun kelima adalah Rp. 360.000.000.
1.1.5 Aspek Sosial
a. Aspek Ekonomi
Proyek bisnis Cafeshop paradesa yang didirikan di Jl. Mulawarman Utara 1
(Rumah Joglo) dengan suasana yang tenang, nyaman dan dekat tempat
koskosan mahasiswa. Lokasi yang strategis tersebut dapat menjadikan
Cafeshop paradesa sebagai entitas bisnis yang bisa memberikan keuntungan
yang menjanjikan. Karena dengan harga produk yang terjangkau, sehingga
mudah diakses atau dinikmati oleh kalangan mahasiswa.
b. Aspek Sosial dan Lingkungan
Aspek sosial pada proyek ini akan membahas mengenai dampak adanya
Cafeshop Hahahihi terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat. Pada
aspek sosial, dengan didirikannya Cafeshop paradesa di tempat yang tenang,
nyaman dan suasana ruangan terbuka dapat membantu mahasiswa dalam
belajar kelompok dan berdiskusi. Produk Cafeshop paradesa dibanderol dengan
harga relatif murah, sehingga mahasiswa bisa menikmati suasana cafe dengan
harga yang terjangkau. Pendirian Cafeshop ini juga menambah perekonomian
warga sekitar diantaranya: pemilik lahan (uang sewa) dan penjual kebutuhan
produksi di pasar, tersedianya lowongan pekerjaan sebagai penjaga cafe,
tukang parkir, buruh cuci piring dan bersih bersih cafe kedepannya.
c. Aspek Eksternalitas
Aspek eksternalitas dari pendirian Cafeshop paradesa dibagi menjadi dua, yaitu
eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Berikut berbagai dampak
eksternalitas dari pendirian Cofeshop paradesa:
Eksternalitas Positif: Eksternalitas Negatif
Lokasi yang sepi dan sunyi Dekat dengan perkampungan sehingga
menjadikan tempat nyaman dan suara motor pengunjung cafe dapat
tenang untuk belajar dan berdiskusi mengganggu warga sekitar.
bagi pengunjung.

Bangunan cafe yang terbuka dan Karena bangunan terbuka, sehingga


tidak
permanen, sehingga tidak merusak tidak tersedia smoking area. Perokok
kualitas tanah dan lingkungan sekitar. aktif dapat menggangu perokok pasif
melalui asapnya, dan bila banyak
pengunjung yang perokok dapat
menambah polusi udara.

Kerjasama dengan GoFood dan Suasana yang terbuka dan tidak ada
Grabfood dapat menambah sebaran peredam suara, sehingga segala
konsumen tidak terbatas di dekat café aktivitas pengunjung cafe dapat
dan menambah peluang peningkatan menyebabkan kebisingan dan
penghasilan driver Gojek dan Grab menganggu warga sekitar.

1. 2 Etika, Norma Perusahaan dan Cara Mempertahankan a. Etika Bisnis


Menurut Zimmerer (1996) Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku
pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan
dalam membuat keputusan dan dalam memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi. Etika, aslinya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang
benar dan menghindari apa yang tidak benar. Etika bisnis adalah suatu istilah
yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku etika dari seorang manajer
atau karyawan suatu organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk
mempertahankan loyalitas stakeholders dalam membuat keputusan-keputusan
dan dalam memecahkan masalah perusahaan. Sebab semua keputusan
perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholders.
Stakeholders adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan
berpengaruh pada keputusankeputusan perusahaan.
b. Norma
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah pentingnya dalam bisnis adalah
norma etika. Ada tiga tingkatan norma etika, yaitu:
1. Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur semua
perbuatan yang boleh dilakukan maupun tidak boleh dilakukan.
2. Kebijakan dan Prosedur, memberi arahan khusus bagi setiap orang
dalam organisasi dalam mengambil keputusan sehari-harinya. Para
karyawan akan bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur
perusahaan/organisasi.
3. Moral Sikap Mental Individu, sangat penting untuk menghadapi suatu
keputusan yang tidak diatur oleh aturan formal. Nilai moral dan sikap
mental individu biasanya berasal dari keluarga, agama dan sekolah.
c. Cara mempertahankan
1. Ciptakan kepercayaan perusahaan. Kepercayaan perusahaan dalam
menetapkan nilai-nhlai perusahaan yang mendasari tanggung jawab
etika bagi stakeholder.
2. Kembangkan kode etik. Kode etik merupakan suatu catatan tentang
standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan
perusahaan dan karyawan.
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil
tindakan apabila mereka melanggar etika.
4. Lindungi hak perorangan. Melindungi seseorang dengan kekuatan
prinsip-prinsip moral dan nilai-nilainya merupakan jaminan yang terbaik
untuk menghindari penyimpangan etika.
5. Adakan pelatihan etika.
6. Lakukan audit etika secara periodik. Audit merupakan cara yang terbaik
untuk mengevaluasi efektifitas sistem etika.
7. Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya
aturan.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat. Etika diawali dari atasan.
9. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika Para karyawan
diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana
standar etika dipertahankan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Menurut Zimmerer (1996) Etika bisnis


adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntutan dalam membuat keputusan dan dalam
memecahkan persoalanpersoalan yang dihadapi. Etika, aslinya adalah suatu
komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak
benar. Etika bisnis adalah suatu istilah yang sering digunakan untuk
menunjukkan perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu
organisasi.

1. 3 Prinsip- Prinsip Etika

Menurut Zimmer (1996) secara universal, ada 10 prinsip etika yang


mengarahkan perilaku, yaitu:

1. Kejujuran (honesty), yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh,


terus terang, tidak mencuri dan sebagainya.
2. Integritas (integrity), yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang
terhormat, tulus hati, berani dan penuh pendirian, tidak bermuka dua, tidak
berbuat jahat dan saling percaya.
3. Memelihara janji (promise keeping), yaitu selalu mentaati janji, patut
dipercaya, penuh komitmen, patuh dan sebagainya,
4. Kesetiaan (fidelity), yaitu loyal dan hormat kepada keluarga, teman, karyawan
dan negara.
5. Kewajaran/keadilan (fairness), yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia
untuk mengakui kesalahan, dan memperlihatkan komitmen keadilan.
6. Suka membantu orang lain (caring for others), yaitu saling membantu, berbaik
hati, belas kasihan dan sebagainya.
7. Hormat kepada orang lain (respect for others), menghormati martabat manusia,
menghormati kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua
orang.
8. Warga negara yang bertanggung jawab (responsibility citizenship), yaitu selalu
mentaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, menghormati proses
demokrasi dan sebagainya.
9. Mengejar keunggulan (pursuit of excellence), yaitu mengejar keunggulan
dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun bertanggung jawab
profesional, tekun dan dapat dipercaya.
10. Dapat dipertanggung jawabkan (accountablilty), yaitu memliki tanggung
jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya.
1. 4 Stakeholder

Stakeholder adalah pihak pemangku kepentingan atau beberapa kelompok


orang yang memiliki kepentingan didalam perusahaan yang dapat mempengaruhi
atau dipengaruhi oleh tindakan dari bisnis secara keseluruhan. Stakeholder
dikelompokkan menjadi dua yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal.
Stakeholder internal meliputi organisasi / industri itu sendiri, pemegang saham,
pemilik bisnis, dan para karyawan. Sedangkan stakeholder eksternal meliputi
konsumen, supplier, pesaing, investor, pemerintah, sebuah komunitas lokal di suatu
daerah, media, masyarakat dll.

a. Stakeholder Internal
1. Pihak wirausaha (pemilik perusahaan) Dalam kewirausahaan, studi kelayakan
bisnis sangat penting dilakukan supaya kegiatan bisnisnya tidak mengalami
kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu. Studi kelayakan
berfungsi sebagai laporan, pedoman dan sebagai bahan pertimbangan untuk
merintis usaha, dan mengembangkan usaha. Sehingga bisnis yang akan
dilakukan meyakinkan baik bagi wirausaha itu sendiri maupun bagi sernua
pihak yang berkepentingan.
2. Pihak Investor dan Penyandang Dana Bagi investor dan penyandang dana,
studi kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi yang paling
menguntungkan dan sebagai jarninan atas modal yang ditanamkan atau
dipinjamkannya.
b. Stakeholder Eksternal
1. Pihak masyarakat dan Pemerintah Bagi masyarakat studi kelayakan sangat
diperlukan terutama sebagai bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau
dikembangkan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru
merugikan. Bagaimana dampak lingkungan, apakah positif atau negatif.
Demikian juga untuk pemerintah sangat penting untuk mempertimbangkan izin
usaha atau penyedia fasilitas lainnya.
1. 5 Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Stakeholder

Dalam hal menyeimbangkan peran dan hubungan antara stakeholder, maka


perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial atau yang biasa dikenal dengan
istilah CSR (Corporate Social Responsibility) kepada para stakeholdernya jika
menginginkan perusahaannya terus beroperasi dalam jangka panjang, terlebih lagi
dalam hal memaksimalkan keuntungan. Maka ada beberapa tanggung jawab yang
harus dilaksanakan perusahaan terhadap stakeholder.
1. Tanggung jawab sosial kepada karyawan
Dalam melakukan pekerjaan di perusahaan / organisasi para pemilik
perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial pada karyawan seperti
memberikan fasilitas yang nyaman dan sesuai bagi karyawan mereka,
memberikan gaji sesuai dengan perjanjian kerja yang tertulis, dan tidak
melakukan diskriminasi dalam hal apapun pada karyawan.
2. Tanggung jawab sosial kepada konsumen
Jika dahulu kita sering mendengar pernyataan “konsumen adalah Raja”,
sekarang pernyataan tersebut berubah menjadi “konsumen adalah mitra”.
Seperti pernyataan bahwa konsumen adalah mitra berarti perusahaan harus
bisa menjadi rekan baik bagi para konsumen mereka. Lewat pendekatan CRM
(Customers Relation Management), perusahaan berusaha memberikan
manfaat yang baik dengan menjual produk / jasa kepada para konsumennya
dengan harapan adanya Repeat Order dari mereka.
3. Tanggung jawab sosial kepada supplier
Kerja sama antara perusahaan dengan para supplier harus dijaga dengan
adanya tindakan kejujuran dalam penetapan harga dan hak untuk menjual,
mengedepankan rasa toleransi agar tercipta hubungan jangka panjang dalam
bisnis, selalu bertukar informasi dengan supplier, dan melakukan pembayaran
secara tepat waktu pada para supplier.
4. Tanggung jawab sosial pemegang saham
Perusahaan harus melibatkan pemegang saham (investor) dalam pembuatan
sebuah keputusan di perusahaan. Karena perusahaan memiliki tanggung jawab
berkaitan dengan kepuasan investor dan semua keputusan yang diambil oleh
perusahaan adalah demi kepentingan investor. Hubungan timbal balik yang
sangat menguntungkan ini harus tetap terjaga agar tujuan obyektif perusahaan
dapat tercapai dengan maksimal.
5. Tanggung jawab sosial kepada lingkungan
Tanggung jawab sosial di sini berkaitan dengan hal kelestarian lingkungan.
Beberapa hal yang biasanya dilakukan perusahaan adalah memberikan
manfaat kepada masyarakat sekitar seperti di bidang pendidikan, kesehatan,
fasilitas umum, dan bantuan sosial.

Anda mungkin juga menyukai