Anda di halaman 1dari 23

Business Plan

Café Jamu
Cendana
Oleh Kelompok 2
1. Arfananda Dias P (1810103007)
2. Ahmad Yusuf (1810103086)
3. Yuni Laras K (1810103087)
4. Sifra Adhita M (1810103088)
5. Putri Qismatuldyah (1810103095)
6. Siti Nur Mukhlisoh (1810103097)
CONTENTS
01 Ikhtisar

02 Analisa Pemasaran

03 Profil Industri dan Lingkungan

04 Profil Proyek Bisnis

04 Profil Ekonomi dan Keuangan


1. Ikhtisar
Bisnis adalah usaha komersial yang dilakukan manusia dalam dunia perdagangan barang
atau pun jasa. Jadi berdasarkan pengertian bisnis, Studi Kelayakan Bisnis adalah kajian
tentang pantas atau tidaknya pendirian suatu usaha. Di zaman yang lebih manju seperti
ini kita di tuntut untuk berfikir lebih maju dan mandiri. Contohnya di zaman yang serba
instan ini untuk mendirikan sebuah Cafe dengan menjajakkan berbagai jenis makanan
dan minuman. Hal ini juga berhubungan dengan pendirian Cafe yang sudah kami
rencanakan.

Terutama dimasa pandemic Covid-19 ini, pola hidup sehat menjadi salahsatu hal yang
peling diutamakan, banyak kegiatan dan produksi yang dibatasi, sehingga membuat
perekonomian cukup turun. Maka dari itu kami memilih ide untuk membangun ide bisnis
Café Jamu Cendana, untuk menyelaraskan antara pola hidup sehat dan mengembalikan
perekonomian UMKM untuk bangkit kembali.
2. Analisis Pemasaran
Segmentasi, Target, dan Posisi di Pasar

Deskripsi pasar
Bentuk pasar yaitu monopolistik karena produk banyak yang memproduksi namun
produk kami memiliki aspek yang berbeda seperti penyajian dan tepat (café).

Segmen Pasar
• Geografis Kota magelang
• Demografis Usia : Remaja sampai dewasa
Penghasilan : Terjangkau oleh masyarakat
kalangan ekonomi atas sampai bawah
Gender : Semua Gender

Positioning Produk
Di Café Jamu ini menggunakan bahan rempah jamu yang alami, di racik sendiri yang
pastinya aman dan alami. Serta di kombinasikan dengan berbagai minuman namun
tetap layak dinikmati, serta yang tidak membuang khasiat asli dari jamu tersebut.
Desain tata ruang café yang nyaman untuk di jadikan tempat untuk nongkrong,
maupun mengerjakan tugas.
2. Analisis Pemasaran
Segmentasi, Target, dan Posisi di Pasar

Psikografis
Pada segmen ini semua kalangan bisa menikmati menu pada Café Jamu ini, sesuai
dengan kebutuhan, dimana memang harga asli jamu tidak mahal. Bisa dikonsumsi
oleh kalangan menengah keatas dan menengah kebawah.

Analisis permintaan
Terjun langsung untuk mengamati permintaan target pasar terhadap produk
yang kami tawarkan.

Analisis penawaran
Mengamati lingkungan sekitar untuk melihat penawaran jamu/penjual jamu
baik yang keliling maupun memiliki kedai/warung.
3. Profil Industri dan Lingkungan
Profil Industri

Rencana bisnis kelompok kami yaitu ingin mendirikan


Cafe Jamu Tradisional. Jamu merupakan minuman yang dibuat
dengan bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan
seperti rimpang atau akar-akaran, daun-daunan, kulit batang,
dan buah.
Cafe biasanya di desain dengan semenarik mungkin,
senyaman mungkin agar pelanggan betah untuk berlama-lama
disana. Dari Cafe Jamu Tradisional “Jamu Cendana” karena
kami ingin memberikan trend yang positif atau membangun
dengan menggabungkan antara trend remaja pada saat ini dan
menjaga serta melestarikan budaya leluhur bangsa serta
membangun pola hidup yang lebih sehat.
3. Profil Industri dan Lingkungan
Lokasi Usaha

Lokasi Usaha Usaha ini berada di: Jl. Pisangan, Mejing 2, Kec.
Candimulyo Kab. Magelang. Dimana usaha ini berada di tempat yang
strategis berada di pinggir jalan raya sehingga banyak masayarakat
yang melihat usaha tersebut
3. Profil Industri dan Lingkungan
Pesaing / competitor

Persaingan/competitor dari café jamu ini adalah penjual


jamu keliling. Karena di Kota Magelang belum ada café yang
menjual jamu. Café jamu baru terdapat di kota-kota besar
seperti Acaraki di Jakarta dan Sue Ora Jamu di Semarang.
Situasi Pesaing di kalangan Industri Usaha Café Jamu ini
belum ada pesaing sejenis di daerah Magelang, jadi
memungkinkan kami untuk menjadi yang pertama dan
memiliki kesempatan untuk menarik minat pelanggan lebih
banyak. Kami juga menyedikan berbagai macam jenis jamu
yang siap memberikan nuansa berbeda dalam “men-jamu”
lidah pelanggan
4. Profil Proyek Bisnis
Aspek Manajemen

1. Perencanaan
Untuk perencanaan sudut pandang manajemen kami telah
merencanakan untuk membuat iklan-iklan dan akan di promosikan
ke sekolah-sekolah, kantor-kantor, dan di lingkungan Kota
Magrlang. Semua usaha periklanan itu di maksudkan untuk dapat
mencapai sasaran atau target yang diingikan.

2. Pengorganisasian
Dalam menjalankan bisnis pendirian cafe, kami membutuhkan
beberapa tenaga kerja agar dapat beroperasi. Oleh karena itu
pemilik telah menyusun suatu struktur organisasi yang diharapkan
dapat membantu menjalankan bisnis ini, antara lain :
4. Aspek Manajemen
4. Aspek Manajemen
Lokasi dan Lahan Pabrik
Lokasi ini terbilang strategis karena dekat dengan keramaian sehingga mudah dijangkau
oleh pembeli. Luas lahan yang dimiliki dalam membangun bisnis Café Jamu Cendana
adalah seluas 120m².
• Luas Produksi
a.Area produksi ini memiliki ketentuan-ketentuan bangunan guna menunjang
keselamatan kerja seperti lantai yang tidak licin dan atap yang tidak mudah bocor. Selain
itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah Penerangan yang cukup, saluran pembuangan
air, aliran untuk sumber bahan bakar gas dan alat deteksi apabila gas bocor, alat deteksi
asap untuk mengantisipasi kebakaran, dan membuat jendela lebih banyak untuk sirkulasi
udara.
b.Area Pembelian
Pada area pembelian ini berisi beberapa toples sebagai tempat penyimpanan empon-
empon pada produk jamu tersebut. Area pembelian diatur dengan bersih dan rapi
sehingga konsumen merasa nyaman saat menikmati jamu ditempat ini. Pada area ini juga
tersedia toilet untuk pengunjung.
4. Aspek Manajemen
Teknologi, Mesin, dan Equipment
Teknologi yang digunakan yaitu dengan melakukan french press dengan teknik
tubruk yang diseduh dengan air panas selama tiga menit. Metode ini menghasilkan
aroma dan espresso yang lebih pekat. Sedangkan, teknik manual brew
dipakai untuk mendapatkan espresso yang lebih pekat dengan aroma yang agak light.
Mesin yang digunakan untuk mengolah bahan dasar jamu antara lain mesin
roasting, lalu digiling dengan grinder. Hasilnya, kita bisa minta jamu kita ringan atau
nendang.
Equipment atau peralatan yang digunakan untuk menunjang proses produksi ini
yaitu toples, mesin roasting, kompor gas, gas LPG, panci, meja, kursi, timbangan,
sendok, dan lain-lain.
Schedule Kerja
Schedule kerja pada bisnis ini yaitu dibuka pada pukul 15.00 sampai dengan pukul
23.00.
5. Profil Ekonomi dan Keuangan
Aspek Keuangan
Kebutuhan dana dan sumbernya.
 Sewa tempat per bulan Rp 650.000,- (per tahun Rp. 7.800.000,-)
 Etalase jamu Rp 2.700.000,-
 Peralatan masak Rp 1.000.000,-
 Termos es batu dan blender Rp 550.000,-
 Bahan baku (temulawak, kencur, jahe, dan lain-lain) Rp 6.500.000,-
 Kemasan Rp1.700.000
 Biaya listrik, dan lain-lain Rp 600.000,-

Kriteria Penilaian Investasi


Tahun ke aliran kas
Discount rate 25%
0 -Rp75.300.000
1 Rp162.000.000
2 Rp187.200.000 Dari perhitungan NPV dihasilkan RP. 392.701.005,
3 Rp216.000.000 menujukkan bahwa nilai NPV > 0, maka usaha Café
4 Rp266.400.000 Jamu Cendana ini layak untuk di laksanakan.
5 Rp296.200.000 Dan dari perhitungan IRR menghasilkan 23%.
NPV Rp392.701.005 Rp317.401.005
IRR 23%
5. Profil Ekonomi dan Keuangan
Aspek Keuangan

Risiko dalam Investasi


5. Profil Ekonomi dan Keuangan
Aspek Keuangan

Biaya Modal
 Biaya modal sendiri dengan mempertimbangkan leverage

Menggunakan pendekatan CAPM

Pada bisnis café jamu cendana menggunakan 30% utang dan 70% modal sendiri. Biaya utang sebelum pajak sebesar 20% dan
biaya modal sendiri bagi perusahaan yang tidak menggunakan utang sebesar 30%.
Maka biaya modal sendiri :
5. Profil Ekonomi dan Keuangan
Aspek Keuangan

Pendekatan Praktis pemilihan sumber pembelanjaan dan Keterbatasan Dana


Ekshibit 1
Proyek Bisnis Aliran Kas
(Dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Penghasilan Tahunan Rp 162.000.000
Biaya Operasi Rp 113.400.000
Penjualan Rp 1.500.000
Keuntungan Sebelum Pajak Rp 48.600.000
Pajak 50% Rp 24.300.000
Laba Setelah Pajak Rp 24.300.000
Penyusutan Rp 1.500.000
Aliran Kas Masuk Bersih
Rp 25.800.000
(Dalam Jutaan Rupiah)
5. Profil Ekonomi dan Keuangan
Aspek Keuangan

Pendekatan Praktis pemilihan sumber pembelanjaan dan Keterbatasan Dana


Ekshibit 2
Internal Rate of Return

PV Annuality selama 20
Aliran Kas Bersih tahun, dengan 17% dan PV Aliran Kas
18%
Rp 25.800.000 5,6276 (17%) Rp 145.192.080
Rp 25.800.000 5,3528 (18%) Rp 138.102.240
 
 Untuk 17%
 b. Investasi Total = Rp 10.000.000
c.
 Untuk 18%

d.
 
5. Profil Ekonomi dan Keuangan
Aspek Keuangan

Pendekatan Praktis pemilihan sumber pembelanjaan dan Keterbatasan Dana

Ekshibit 3
Net Present Value, Profitability Index, dan Payback Period
Keterangan Jumlah
NPV Rp. 68.638.400
Profitability Index 2,58  b.
Payback Period
 Keterangan:

2,58

c.

68.638.400
5. Profil Ekonomi dan Keuangan
Aspek Keuangan

Pendekatan Praktis pemilihan sumber pembelanjaan dan Keterbatasan Dana

  Rasio Rentabilitas Modal Sendiri


Estabilish 2
 
Total Modal : Rp.30.000.000 R = L / M x 100 %
Di mana:
Modal Sendiri : Rp.20.000.000
R  adalah rentabilitas
Utang sebesar : Rp.10.000.000 dengan bunga 5%/tahun
L adalah laba yang dihasilkan selama periode tertentu
Keuntungan/laba bersih : Rp.24.300.000
M adalah modal atau aktiva yang dikeluarkan untuk menghasilkan laba
 
RMS = L / M x 100 %
RMS = Rp 24.300.000 / Rp 30.000.000 x 100 %
= 81%
5. Profil Ekonomi dan Keuangan
Aspek Keuangan

Pendekatan Praktis pemilihan sumber pembelanjaan dan Keterbatasan Dana

 Rasio Keuangan Rentabilitas
Rentabilitas Modal sendiri = Laba Bersih / Modal sendiri x 100%
= Rp.24.300.000/20.000.000 x 100%
=121,5%
Rentabilitas sebesar 1,215 atau 121,5% artinya setiap Rp 1 modal
sendiri menghasilkan laba bersih Rp 1,215
5. Profil Ekonomi dan Keuangan
Aspek Lingkungan

Aspek  lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk :


Aspek aspek lingkungan dalam studi kelayakan meliputi :
1. Menganalisis kondisi lingkungan operasional
1. Aspek Lingkungan Industri
2. Menganalisis kondisi lingkungan industri
2. Aspek Lingkungan Usaha dan Lingkungan Hidup
3. Menganalisis lingkungan ekonomi
3. Prediksi Kemungkinan Dampak Lingkungan
4. Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan
4. Kalkulasi Biaya Dampak Lingkungan
5. Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak
negatif bisnis terhadap lingkungan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, dan Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Suatu rencana usaha dan/ atau
kegiatan wajib AMDAL atau tidak, dilakukan penapisan terlebih dulu dengan mengacu pada PP No. 27 Tahun 1999 dan Kep. Men. Lingkungan Hidup
Nomor 17 Tahun 2001. Bagi rencana usaha dan/ atau kegiatan yang tidak wajib AMDAL, maka cukup menysusn Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) .Sedangkan rencana usaha dan/ atau kegiatan yang wajib AMDAL harus melakukan Studi AMDAL yang
dituangkan dalam bentuk Dokumen AMDAL.

Maka dari itu sebelum bisnis kami berjalan atau didirikan kami perluh menerapkan aspek lingkungan hidup dalam proyek bisnis dalam menjaga
keseimbangan bisnis dan lingkungan yang kami gunakan. Ketentuan ketentuan dan peraturan yang sudah berlaku akan kami patuhi dalam menjalankan
usaha “Café Jamu Cendana”
gas
Thank you!
Thring

Special
.

Anda mungkin juga menyukai