Anda di halaman 1dari 13

R IS I K O

&
R Et UR N
Kelompok 1

Disusun Oleh:
1. Adjun Nurcahya H (14.0101.0067)
2. Tinambar Astiani (20.0101.0064)
3. Achmad Asrori (20.0101.0071)
4. Dessy Dymitri A (20.0101.0074)
5. Fara Annissa A (20.0101.0142)
Dosen Pengampu: Nur Laila Yuliani, SE., M.Sc.
•Risiko (Risk)
Didefinisikan sebagai suatu halangan, gangguan,
eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan. Atau
dapat diartikan sebagai peluang akan terjadinya
suatu peristiwa yang tidak menguntungkan.

Risiko suatu aktiva dapat dianalisis dalam dua cara:


1.Menggunakan basis berdiri sendiri
2.Menggunakan basis portofolio
• Risiko Berdiri Sendiri ( Stand-Alone Risk)
Risiko yang akan dihadapi seorang investor jika ia hanya
memiliki satu aktiva itu saja.

• Pengukuran Statistik Risiko Berdiri Sendiri


Terdapat lima poin utama yang dicakup:
1.Distribusi Probabilitas
2.Tingkat pengembalian yang diharapkan
3.Tingkat Pengembalian historis, atau telah direalisasikan
4.Deviasi standar
5.Koefisien variasi
1. Distribusi Probabilitas
Daftar kemungkinan hasil atau kejadian dengan suatu probabilitas
(kemungkinan terjadi) bagi setiap hasil.
2. Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan
Tingkat pengembalian yang diharapkan akan diterima dari suatu
investasi: rata-rata tertimbang dari distribusi probabilitas hasil-hasil
yang mungkin terjadi.
3. Mengukur Risiko Berdiri Sendiri: Standar Deviasi
Standar deviasi merupakan pengukuran statistic atas variabilitas
sekumpulan observasi.

A. Menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan.

B. Mengurangi tingkat pengembalian yang diharapkan


masing-masing kemungkinan hasil untuk mendapatkan
rangkaian deviasi.
C. Menguadratkan setiap deviasi, kemudiam mengkalikan
hasilnya dengan probabilitas terjadinya hasil yang terkait dan
kemudian menjumlahkan hasil-hasil tersebut untuk
mendapatkan varians dan distribusi probabilitas.

D. Menghitung akar dari variasn untuk mendapatkan angka


deviasi standarnya.
4. Mengukur Risiko Berdiri Sendiri: Koefisien Variasi
Koefisien variasi merupakan ukuran risiko per unit pengembalian yang
terstandarisasi: yang dihitung dari standar deviasi dibagi dengan
tingkat pengembalian yang diharapkan.
• Risiko Dalam Konteks Portofolio: CAPM
Suatu model yang didasarkan atas usulan bahwa
setiap saham meminta tingkat pengembalian yang
sama dengan tingkat pengembalian bebas risiko yang
hanya mencerminkan risiko yang tersisa setelah
diversifikasi.

1. Tingkat pengembalian portofolio yang diharapkan.


Rata-rata tertimbang dari tingkat pengembalian atas
seluruh aset yang dimiliki dalam portofolio.
2. Risiko Portofolio
3. Risiko yang dapat didiversifikasi: bagian dari risiko efek
yang berhubungan dengan kejadian acak, hal ini dapat
dieliminasi dengan diversifikasi yang baik. Risiko ini juga
dikenal sebagai risiko khusus perusahaan atau risiko
non sistematis.
4. Risiko pasar: bagian dari risiko suatu efek yang tidak
dapat dihilangkan oleh diversifikasi.

3. Koefisien Beta
Suatu ukuran yang menunjukan sampai sejauh mana
pengembalian suatu saham tertentu bergerak naik dan
turun mengikuti pasar saham. Beta mengukur risiko
pasar.
4. Hubungan Antara Risiko dan Tingkat
Pengembalian (Return)
Pengembalian Pengembalian Premi untuk
yang diminta dari = bebas risiko + risiko saham
saham

Persamaan SML (Security Market Line)


Persamaan yang menunjukan hubungan antara risiko
yang diukur oleh beta dengan tingkat pengembalian yang
diminta saham.

Pengembalian Tingkat bebas (Premi risiko (Beta Saham)


yang diminta = risiko + pasar)
dari saham
Sumber
Brigham, Eugene F dan Joel F Houston, 2018, Dasar-dasar
Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

THAN
K YOU

Anda mungkin juga menyukai