Anda di halaman 1dari 37

Manajemen Keuangan

Risiko Dan Tingkat


Pengembalian
Dosen Pengampu: Sumayyah, S.E.,
M.Ak.
Anggota Kelompok 6

NOVIANA WARDANI N DHEKA PUTRI FALISA MUSTAKINATUL UMAMAH PUTRI NUR AINI
212301012 212301028 212301038 212301042

VENI AULIA AVRITA DESSY NATALIA


212301048 212301054
DELLA VIONIKA
212301053

8.1 Trade-off Antara Risiko Dan Pengembalian


Terdapat trade-off mendasar antara risiko dan pengembalian: untuk membuat
investor mengambil risiko lebih besar, Anda harus memberikan pengembalian
yang lebih tinggi.
Trade off antara risiko dan pengembalian juga Merupakan konsep penting bagi
perusahaan yang mencoba untuk menciptakan nilai bagi pemegang sahamnya
8.2 Risiko Berdiri Sendiri

Risiko (risk) didefinisikan dalam kamus Webster sebagai "suatu halangan;


gangguan, eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan".
Risiko suatu aset dapat dianalisis dengan dua cara:
(1) dalam basis berdiri sendiri di mana sset dilihat secara terpisah, dan
(2) dalam basis portofolio di mana aset dimiliki sebaga satu dari sejumlah
aset lainnya dalam suatu portofolio,

jadi, risiko berdiri sendiri (risk) suatu aset merupakan risiko yang akan
dihadapi oleh investor jika ia hanya memiliki satu aset tersebut.
8.2A Pengukuran Statistik Risiko Berdiri Sendiri

Berikut adalah lima poin utama yang dicakup


1.Distribusi probabilitas
2.Tingkat pengembalian yang diharapkan
3.Tingkat pengembalian historis, atau telah direalisasikan,
4.Deviasi standar, atau (sigma)
5.Koefisien variasi (CV)
8.2B MENGUKUR RISIKO BERDIRI SENDIRI:STANDAR DEVIASI
Standar deviasi adalah suatu pengukuran tentang sejauh mana
pengembalian akrual akan terdeviasi dari pengembalian yang
diharapkan.
8.2C MENGGUNAKAN DATA HISTORIS UNTUK MENGUKUR RISIKO
Mengukur risiko berdiri sendiri dengan deviasi standar
Deviasi standar: ukuran statistic dari variabelitas sekumpulan
observasi
Deviasi Standar:
Membandingkan Risiko dan Return

Alternatif Investasi di Martin product sama bagusnya dengan US


Water (10%).
Deviasi Standar (risiko investasi) di US Water lebih kecil daripada
di Martin Product
8.2D MENGUKUR RISIKO BERDIRI SENDIRI : KOEFISIEN VARIASI
Merupakan risiko berdiri sendiri,suatu ukuran
standar dari penyebaran nilai yang diharapkan
dan menggambarkan risiko per unit

Martin Product mempunyai tingkat risiko per unit


return yang lebih tinggi (5,42%)
Dibandingkan US Water (0,39%)
8.2E PENGHINDARAN RISIKO DAN PENGEMBALIAN YANG
DIMINTA
Anggaplah mendapat warisan sebesar $ 1.000.000.Sekarang
anda berencana menginvestasikannya dan pensiun dengan
hidup pendapatan yang dihasilkan oleh investasi
tersebut.Anda dapat membeli surat utang pemerintah yang
memberikan 5%,dan pasti memperoleh bunga $50.000
8.3 Risiko Dalam Konteks Portofolio CAPM
Portofolio
Kita sering mendengar istilah dalam manajemen keuangan yaitu
"investasi sebaiknya dilakukan dalam bentuk portofolio"

Menjadi Pertanyaan! Apa itu portofolio?


8.3 Risiko Dalam Konteks Portofolio CAPM
Portofolio
Kita sering mendengar istilah dalam manajemen keuangan yaitu
"investasi sebaiknya dilakukan dalam bentuk portofolio"

Menjadi Pertanyaan! Apa itu portofolio?

Portofolio adalah sekumpulan investasi baik berupa aset riil


maupun aset keuangan.
Model penetapan harga aset modal (capital asset
pricing model - CAPM)
Suatu model yang didasarkan atas usulan bahwa setiap
saham meminta tingkat pengembalian yang sama dengan
tingkat pengembalian bebas risiko ditambah premi risiko yang
hanya mencerminkan risiko yang tersisa setelah diversifikasi
8.3A Pengembalian Portofolio Yang
Diharapkan
Tingkat pengembalian portofolio yang diharapkan (expected return on a portofolio, f,),
adalah rata-rata tertimbang dari tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap aset
dalam portofolio dengan pembobotan berdasarkan persentase setiap aset dari total
portofolio.
Adapun persamaan untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan adalah :
Disini :
r i; pengembalian yang diharapkan dari sejumlahi
saham .
w i; : bobot saham atau persentase nilai total
portofolio yang diinvestasikan dalam setiap saham.
N: jumlah saham dalam portofolio.
8.3B Risiko Portofolio
Risiko portofolio umumnya lebih kecil dari rata-rata σ aset karena diversifikasi
menurunkan risiko portofolio.

Contoh di samping menunjukkan dua


saham yaitu saham W dan saham M
dikombinasikan dalam sebuah
portofolio
Contoh di samping menunjukkan
dua saham yaitu saham W dan
saham Y dikombinasikan dalam
sebuah portofolio

Perbandingan Portofolio
Portofolio WM dibandingkan
dengan portofolio WY menunjukkan
bahwa portofolio WM menunjukkan
korelasi yang negatif sempurna
dibandingkan WY.
Semakin mendekati korelasi
negative sempurna, maka
portofolio tersebut semakin bagus
Gambar disamping menunjukkan
bahwa terdapat 2 risiko yaitu risiko
tidak sistematis (unsystematic risk)
dan risiko sistematis (systematic risk)

Risiko tidak sistematis adalah risiko


yang dapat dikurangi dengan cara
diversifikasi atau penambahan saham

Risiko sistematis adalah risiko yang


tidak dapat dikurangi dengan cara
diversifikasi atau penambahan saham
POIN PENTING TENTANG GAMBAR 8.6
1. Risiko portofolio menurun ketika saham ditambahkan, tetapi pada tingkat yang semakin
kecil; penambahan saham tidak terlalu memengaruhi penurunan risiko.
2. Risiko total portofolio dapat dibagi menjadi dua bagian, risiko yang dapat didiversifikasi
dan risiko pasar.
3. Risiko yang dapat didiversifikasi disebabkan oleh kejadian-kejadian acak dan tidak
sistematis, seperti tuntutan hukum, pemogokan kerja, dan kejadian lain yang khas bagi
suatu perusahaan.
4. Secara khusus, apabila kita memilih saham dengan korelasi yang rendah dengan saham
lainnya serta risiko berdiri sendiri yang rendah, risiko portofolio akan menurun lebih cepat
dibandingkan jika menambahkan saham secara acak
5. Sebagian investor bersifat rasional dalam arti bahwa mereka tidak menyukai risiko
6. Standar deviasi pengembalian yang diharapkan, σ, tidak tepat digunakan karena
mencakup risiko yang dapat dihilangkan dengan memiliki saham itu dalam portofolio
Risiko Dalam Konteks
Portofolio : Koefisien Beta
Resiko yang tersisa setelah suatu saham berada di
portofolio yang didiverifikasi adalah kontribusinya
terhadap risiko pasar, dan risiko ini dapat diukur dari
sejauh mana saham tersebut bergerak naik atau turun
mengikuti pasar.
Semakin curam garisnya, semakin
besar volatilitas pasar sehingga
semakin
besar kerugiannya di pasar yang
sedang turun.
Suatu portofolio besar dengan saham-
saham b=1,0 akan:
1. Menghilangkan seluruh risiko yang dalat
didiverifikasi, tetapi
2. Akan tetap naik dan turun dengan rata-
rata pasar yang luas dan juga memiliki
tingkatan risiko
Resiko:
1. Risiko saham terdiri dari dua komponen, risiko pasar dan risiko yang dapat
didiverifikasi.
2. Risiko yang dapat didiverifikasi dapat dihilangkan dengan diversifikasi dan sebagian
besar investor memang melakukan diversifikasi
3. Investor harus menerima kompensasi karena menanggung risiko
4. Risiko psar suatu saham diukur oleh koefisien betanya, yang merupakan indeks dari
volatilitas relatif saham tersebut.
5. Suatu portofolio yang terdiri atas efek dengan nilai beta yang rendah juga akan
memiliki nilai beta yang rendah
6. Koefisien beta suatu saham menentukan bagaimana pengaruh saham tersebut
terhadap risiko suatu portofolio yang terdiversifikasi.
8.4 Hubungan Antara Risiko Dan Tingkat Pengembalian
Untuk mengetahui tingkat pengembalian yang diminta sebagai
kompensasi bagi investor karena menanggung risiko, kita perlu
mengetahui istilah-istilah ini :
ȓ I = tingkat pengembalian yang diharapkan dari saham ke-i
rI = tingkat pengembalian yang diminta dari saham ke-i
_
r = pengembalian yang direalisasikan
rRF = tingkat pengembalian bebas risiko
b I = koefisien beta saham ke-i
rM = tingkat pengembalian yang diminta
RP PM = (r M– r RF) = premi risiko “pasar”
RP I = (rM - rRF)b I = (RP M)b I = premi risiko saham ke-i
8.4 Hubungan Antara Risiko Dan Tingkat Pengembalian
Premi Risiko Pasar, RP M (Market Risk Premium) menunjukkan
pengembalian tambahan atas tingkat bebas risiko yang diperlukan untuk
mengkompensasi investor karena mengansumsikan rata-rata jumlah
risiko. Rumus : RP M = rM - r RF
Misal pengembalian obligasi pemerintah r RF = 6% dan rata-rata selembar
saham memiliki tingkat pengembalian yang diminta r M = 11%, maka Premi
risiko pasar :
RP M = rM - r RF
= 11% - 6%
= 5%
8.4 Hubungan Antara Risiko Dan Tingkat Pengembalian
Jika kita mengetahui premi risiko pasar dan risiko saham yang diukur
berdasarkan koefisien betanya, kita dapat mencari premi risiko pasar sebagai
hasil. misalnya, jika beta untuk saham L = 0,5 dan RPM = 5%, maka RP L adalah

Pengembalian yang dapat diminta dari saham secara umum dapat dimyatakan
sebagai berikut
8.4 Hubungan Antara Risiko Dan Tingkat Pengembalian
Persamaan Garis Pasar Efek, (Security Market Line / SML) adalah
persamaan yang menunjukkan hubungan antara risiko yang diukur oleh
beta dengan tingkat pengembalian yang dimnta setiap saham.
Misal b I saham L = 0.5, maka tingkat pengembalian yang diminta Saham L :
8.4 Hubungan Antara Risiko Dan Tingkat Pengembalian

Jika saham H memiliki b H = 2, maka tingkat pengembalian yang


dimintanya
rH = 6% + (5%)2
= 16% (lebih beresiko daripada saham L)

Jika b = 1, maka tingkat pengembalian yang dimintanya


r A = 6% + (5%)1
= 11% = r M
8.4 Hubungan Antara Risiko Dan Tingkat Pengembalian
Persamaan SML digambarkan dengan Gambar
8-8, dapat disimpulkan
1, Tingkat pengembalian pada sumbu vertikal
sedangkan risiko yang diukur oleh beta pada
sumbu horizontal.
2. Efek tanpa risiko b I = 0, r RF =6% sebagai
pertemuan garis dengan sumbu vertikal.
3. Ketika beta naik dari 0 ke 1, maka
menyebabkan peningkatan tingkat
pengembalian yang diinginkan sebesar 5%.
4. Kemiringan SML mencerminkan derajat
risiko dalam perekonomian, semakin curam
garisnya maka semakin besar premi risikonya.
8.4A Dampak Inflasi

Bunga mencerminkan "biaya sewa" atau uang yang dipinjam


atau harga dari uang. Jadi, rRF adalah harga uang bagi
pinjaman yang tidak memiliki resiko.

8.4B Perubahan Dalam Penghindaran Resiko


Kemiringan Garis Pasar Efek (SML) mencerminkan sampai sejauh apa investor
menghindari risiko makin curam garis, makin besar investor menginginkan
kompensasi karena menanggung resiko. Anggaplah investor bersikap indeferen
terhadap resiko, yaitu mereka sama sekali bukan penghindar resiko.
8.4C Perubahan Koefisien Beta Suatu Saham
Suatu perusahaan dapat memengaruhi risiko pasarnya, sekaligus nilai betanya,
malalui perubahan komposisi aset dan perubahan dalam jumlah utang yang
digunakan. Beta Suatu perusahaan juga dapat berubah karena faktor-faktor
eksternal seperti meningkatnya persaingan dalam industri, berakhirnya masa
hak paten, dan lain-lain. Ketika perubahan seperti ini terjadi, tingkat
pengembalian yang diminta dari suatu perusahaan juga akan berubah.
Misalnya, kita lihat Allied Food Products dengan nilai Beta sebesar 1,48.
Kini, anggaplah terjadi beberapa tindakan yang menyebabkan Beta Allied
naik dari 1.48 menjadi 2. jika berlaku kondisi seperti yang digambarkan
dalam Gambar 8-10, tingkat pengembalian yang diminta dari Allied akan
naik dari 13,4 menjadi 16 persen :

r1 = rRF + (rM - rRF)b I


= 6% + (11% - 6%)1,48
= 13,4%
r2 = 6% + (11% - 6%)2
= 16%
8.5 Beberapa Kekhawatiran Tentang Beta dan
Modal Penetapan Harga Aset Modal (CAPM)
Model penetapan aset modal (CAPM) merupakan model yang memiliki daya tarik
instuitif yang sangat besar, dan digunakan secara luas oleh para analisis, investor,
dan perusahaan.Namun, dari beberapa studi yang dilakukan belakangan ini
menyebabkan meningkatnya kekhawatiran tentang validasinya.
Sebagai alternatif dari CAPM tradisional, para peneliti dan praktisi sedang
melakukan sebuah pengembagan model dengan variable-variable yang lebih
relevan dari beta.
Namun, mereka juga menemukan beberapa kelemahan ketika diterapkan dalam
praktik.Akibatnya CAPM dasar menjadi metode yang paling luas penggunaanya
dalam mengestimasikan tingkat mengembalian yang diinginkan atas saham.
8.6 Beberapa Pemikiran Penutup : Dampak Bagi
Manajer Perusahaan dan Investor
Mengapa perusahaan tidak mengawali dengan melihat tingkat risiko aset
usaha, seperti pabrik dan peralatan ?

Jawabannya yaitu karena bagi manajemen yang tujuan utamanya


memaksimalkan harga saham,pertimbangan paling utama adalah tingkat
risiko saham perusahaan, dan risiko setiap aset fisik yang relevan harus
diukur berdasarkan penguhnya terhadap risiko saham menurut investor.
Ide penting yang sebaiknya dipertimbangkan investor :

1. Terdapat pertukaran antara risiko dan pengembalian


2. Diversifikasi sangat penting
3. Pengembalian nyata merupakan hal yang penting
4. Risiko suatu investasi sering kali bergantung pada lamanya kita
berencana memiliki investasi tersebut
5. Meskipun masalalu dapat memberikan gambaran tentang risiko dan
pengembalian berbagai investasi, tidak menjadi jaminan bahwa masa lalu
akan terulang di masa depan.
thank you

Anda mungkin juga menyukai