Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 9

- Yanuari Dwi Yahya Wicaksono


- Muhammad Yanuari Syifa
- Riri Aprilia Nur Arifah

Diskusi pengantar ekonomi

1. Monopoli pemerintah dalam industri listrik nasional


 Setuju – Karena kewenangan negara dalam mengelola bidang industri
yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah dalam rangka untuk
melaksanakan ketentuan konstitusional. Bidang usaha ketenagalistrikan di
Indonesia termasuk dalam industri pada pengertian diatas. Selama bidang
usaha ketenagalistrikan tidak dibuka dalam pasar kompetisi maka dengan
kewenangan yang dimiliki negara, tidak ada pihak diluar PT PLN
(Persero) yang dirugikan atau menjadi bertentangan dengan ketentuan
hukum persaingan usaha. selain itu tindakan monopoli ini mampu
berakibat positif bagi rakyat banyak dan dapat dengan monopoli itu dapat
tercapai keadaan yang lebih efisien.

Contoh - jika listrik belum ada ditahun sekarang mungkin kita tdak akan mengenal
barang barang canggih yang menggunakan listrik dan jika listrik tidak ada mungkin
kita masih belajar menggunakan damar ceplik

2. Privatisasi BUMN sebagai bentuk mendorong pasar kearah persaingan yang lebih adil
(fair trade)
 Setuju – karena tujuan privatisasi dari perspektif ekonomi
1. Kebebasan ekonomi dan kepentingan konsumen (economic freedom
and consumer sovereignity); privatisasi yang dilakukan pemerintah
diharapkan dapat membuka kesempatan ekonomi yang lebih baik kepada
pihak swasta sehingga pihak swasta dapat memberikan pelayanan publik
yang terjangkau oleh pelanggan (Moore, 1986).

2. Meningkatkan efisiensi (improving efficiency); perusahaan publik


secara relatif menunjukkan kinerja yang lebih burk jika dibandingkan
dengan perusahaan swasta dalam posisi kompetisi serta penggunaan modal
dan tenag kerja yang kurang efisien dan kurang menguntungkan
Dimana dapat dikatakan sebagai sarana transisi menuju pasar bebas,
aktivitas ekonomi akan lebih terbuka menuju kekuatan pasar yang lebih
kompetitif, dengan adanya jaminan tidak ada hambatan dalam kompetisi,
baik berupa aturan, regulasi maupun subsidi
3. Bagaimana perkembangan teknologi informasi mampu merubah pola pasar barang
maupun jasa? Contoh kasus
 Setuju - Dalam konteks pemasaran, internet memiliki dampak yang sangat
transnasional sehingga menimbulkan paradigma baru dalam berbisnis
berupa digital marketing, istilah ini mengacu pada suatu proses dalam
suatu perusahaan yang terlibat dalam kegiatan bisnis yang dilakukan
secara elektronik atau biasa disebut dengan e- perdagangan. E-commerce
memiliki beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan bisnis tradisional.
Dalam konsep perdagangan tradisional, pembeli dan penjual akan bertemu
dan berinteraksi langsung di pasar atau di toko, sedangkan dalam konsep
e-commerce, penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung,
melainkan pertemuan antara kedua belah pihak melalui website dimana
kedua belah pihak akan melakukan transaksi. Dengan pemanfaatan
internet dan teknologi sebagai media promosi dan pasar dapat membuat
kebutuhan dan keinginan manusia terpenuhi.

Pengaruh teknologi dalam e-commerce membuat penyampaian informasi


secara cepat. Jika zaman dulu, dalam memasarkan produk harus
menunggu beberapa minggu baru tersampaikan. Tetapi dengan kemajuan
sekarang para penjual maupun pembeli tidak perlu menunggu lama karena
dapat diakses melalui sebuat jaringan internet maupun situs-situs terkait.
Selain itu, dengan adanya e-commerce konsumen merasa nyaman saat
bertransaksi karena tidak perlu antri karena terbantu dengan adanya
mobile banking.

Contoh kasus – Shopee : dalam pemasaran penjualan basreng yang awal


mulanya memperomosikan jualannya dari mulut ke mulut dan jajahkan di
pasar-pasar tradisional, sekarang sudah tidak perlu dilakukan lagi karena
dengan adanya kecanggihan media teknologi dengan aplikasi yang sudah
ada dan memfasilitasi sebagai alat promosi dan jual beli para penjual
basreng hanya perlu memposting dan menampilkan kata kata semenarik
mungkin agar para konsumen tertarik pada postingan tersebut

4. Marger bank umum syariah milik BUMN (BSM, BNI Syariah, BRI Syariah Indonesia)
 Setuju - Adapun peluang lainnya diyakini merger merupakan solusi tepat
untuk menambah pangsa pasar perbankan syariah. bank hasil merger akan
lebih efisien, memiliki modal lebih kuat, dan mendapatkan dana murah.
Penyaluran dana yang lebih murah ini diklaim menguntungkan nasabah,
terutama di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Meski
demikian, bukan berarti tidak akan ada konsekuensi yang datang.
Sejumlah risiko juga siap membayangi misi merger bank syariah. Salah
satu konsekuensi yang patut diperhitungkan terkait dengan pengaruhnya
terhadap bank beraset lebih kecil dalam entitas hasil merger tersebut.
dominasi itu akan menjadi dilema ketika bank syariah hasil merger mulai
menjalankan misi menambah pangsa pasar. Konsekuensi lain yang juga
akan muncul akibat adanya merger adalah potensi pemutusan hubungan
kerja (PHK) yang tampaknya mustahil terelakkan. Menurut saya proses
merger bank syariah mempunyai dua sisi yaitu, dari segi kelebihannya
ialah jaminan terciptanya lapangan kerja bagi pelaku usaha/nasabah serta
terciptanya UMKM yang luas. Adapun dari segi kekurangnya adalah
berpotensi persaingan antara industri perbankan syariah sehingga
menimbulkan monopoli yang tidak terelakkan.

Anda mungkin juga menyukai