NPM : 2106759514
Matakuliah : Pengantar Ilmu Administrasi Niaga
Dosen Pengampu : Nurul Safitri S.Sos M.A
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
Jawaban:
Jawaban:
Sebagai seseorang yang hobi memasak, saya ingin menggabungkan passion saya
dengan apa yang saya pelajari di kampus. Saya tertarik untuk memulai bisnis
foodchain yang saya nilai dapat menjadi bisnis yang sustainable. Mengambil
inspirasi model bisnis dari waralaba–waralaba terkenal di Indonesia seperti
Menantea, saya mengusung tema yang trendy, minimal waste, dan memanfaatkan
media sosial sebagai sarana untuk advertising.
Adapun langkah-langkah harus harus saya lalui untuk memulai bisnis tersebut antara
lain:
Jawaban:
Perusahaan raksasa yang sudah medominasi pasar dan mulai bersifat memonopoli,
terkadang akan melakukan praktik predatory pricing, dimana mereka akan menjual
suatu produk yang memiliki harga jauh di bawah harga pasar. Meskipun praktik ini
berisiko tinggi, mereka akan rela rugi besar-besaran hanya demi mendapatkan
marketshare lebih. Kerugian jangka pendek ini akan ditutupi dengan cara menjual
kembali barang dengan harga yang tinggi setelah kompetitor berhasil dipaksa keluar
dari pasar. Hal ini tentunya akan mematikan UMKM khususnya yang baru saja
berdiri. Praktik ini pernah dilakukan oleh convenience store ternama asal Amerika,
Walmart.
Pada September 2000 di Amerika Serikat, Walmart terjerat kasus praktik predatory
pricing. Departemen Pertanian, Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Wisconsin
menuduh perusahaan raksasa tersebut atas menjual susu, mentega, deterjen, dan
barang-barang pokok lainnya dibawah harga pasar. Rupanya Walmart berniat untuk
memaksa kompetitor pailit, memperoleh monopoli di pasar lokal, dan nantinya
menutupi kerugian dengan menjual produk dengan harga yang tinggi.
Jawaban:
Beberapa bulan yang lalu, Indonesia dihebohkan dengan adanya berita bahwa
Tokopedia dan Gojek telah melakukan merger menjadi Goto Group. Tidak seperti
perusahaan-perusahaan pada umumnya yang melakukan merger, Gojek dan
Tokopedia tidak berniat untuk mencari konsolidasi ataupun efisensi, melainkan untuk
berkolaborasi. CEO dari Tokopedia, William Tanuwijaya mengatakan bahwa kedua
bisnis ini merupakan bisnis yang sangat berbeda namun memiliki beberapa kesamaan
dalam beberapa hal, salah satunya adalah sama-sama memiliki insentif untuk
memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia,
baik itu dalam sektor e-commerce hingga jasa pengiriman barang.
Namun menurut Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Nailul
Huda, alasan sebenarnya dibalik merger ini adalah untuk berkompetisi. Merger ini
berlangsung beberapa saat setelah kolaborasi OVO, EMTEK, dan Grab yang menjadi
pesaing utama Gojek. Di samping itu, rupanya Gojek juga mulai ingin bersaing di
ranah Asia dengan perusahaan-perusahaan seperti AliBaba dan Tencent. Menurut
beliau, jika tujuannya benar-benar untuk bersaing, hal ini berpotensi untuk
meningkatkan valuasi GoTo hingga 25 miliar dollar atau setara dengan Rp 355
triliun.
DAFTAR PUSTAKA
https://rnb.undip.ac.id/2021/04/25/jerome-polin-sukses-dengan-menantea-
toko-yang-viral-yuk-intip-strategi-marketingnya/
Indonesia Butuh 4 Juta Wirausaha Baru untuk Menjadi Negara Maju. (2018,
Butuh-4-Juta-Wirausaha-Baru-untuk-Menjadi-Negara-Maju
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210518065203-92-
643595/membaca-tujuan-dan-dampak-merger-gojek-tokopedia
Putri, A. (2021, May 16). CEO Tokopedia Buka-bukaan Soal Alasan Merger
GoTo dan Persiapan IPO. Bisnis.Com. Retrieved October 24, 2021, from
https://market.bisnis.com/read/20210616/7/1406338/ceo-tokopedia-buka-
bukaan-soal-alasan-merger-goto-dan-persiapan-ipo