Anda di halaman 1dari 3

121

PERTEMUAN KE-12
BAB VI. STATEGI BERBISNIS BERBASIS ECOMMERCE

C. Peluang Berbisnis Ecommerce.


Keberadaan ecommerce telah mengubah pola kehidupan (budaya) masyarakat. Ada yang
pro dan konta terhadap keberadaan ecommerce. Ada beberapa pertimbangan, antara lain :
1. Sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang sistem ekonomi digital.
Jumlah penduduk yang banyak, dengan perbedaan tingkat pendidikan, ekonomi,
budaya, lokasi geografis mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang ekonomi
digital. Sebagian masyarakat mungkin mendukung adanya peda-gangan online tetapi
kurang atau tidak ada fasilitas pendukung, seperti internet, jaringan komunikasi, SDM,
pengetahuan masyarakat (konsumen).
2. Seberapa besar keberadaan ecommerce berpengaruh terhadap industry.
Perusahaan yang menjual produknya di dunia maya, belum tentu bisa diterima oleh
masyarakat karena keadaan masyarakat sehingga akan mempengarui kelompok usaha
tersebut. Biasanya hanya di kota-kota besar saja perdagangan online dapat
berkembang.
3. Bagaimana mengatasi masalah dalam ecommerce.
Ada banyak masalah yang timbul dalam perdagangan onlie, bagimana sikap perusahaan
mengatasi dan menyelesaikan masalah yang timbul agar masyarakat (konsumen) mau
beralih dari perdangan konvensional ke online.

Berdasarkan 3 factor tersebut, ada beberapa dampak ecommerce terhadap operasional


bisnis perusahaan, antara lain :
1. Survive.
Jika pelaku usaha (masyarakat dan perusahaan) paham akan ekonomi digital dan bisa
mengantisipasinya dengan baik maka perusahaan akan bisa bertahan dalam waktu
yang lama.
2. Threat.
Keberadaan ecommerce akan menjadi ancaman bagi perusahaan yang tidak mau
mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Ancaman terbesar Indonesia adalah :
a. Perdagangan bebas Asia.
b. Biaya produksi relative tinggi akibat sistem birokrasi.
c. Jaringan komunikasi data karena letak goegrafi.
d. Geopolitik.
3. Oppotunities Taken.
Jika perusahaan paham benar tentang ekonomi digital, maka berdagang secara online
merupakan kesempatan untuk bisa mengembangkan bisnis perusahaan.
Peluang Indonesia antara lain :
a. Jumlah penduduk yang sangat banyak.
b. Perekonomian yang semakin baik.
c. Pemerataan pembangunan infrastruktur.
d. Pemerataan pembangunan ekonomi.
4. Adding Knowledge.
Jika perusahaan tidak paham benar tentang ekonomi digital, maka berdagang secara
online hanyalah sekedar menambah pengetahuan tetapi tidak bisa memanfaatkannya.
Kondisi Indonesia :
a. Generasi milenial yang melek teknologi.
b. Pemerintah memberikan dukungan teknologi, IT, sistem online, satelit dll.
5. Boomerang.
Banyak perusahaan membangun ecommerce karena “latah”, bukan karena kesadaran.
Hal ini akan menyebabkan bumerang yang bisa merugikan perusahaan itu sendiri,
karena investasi dalam perdagangan online relative besar.
a. Beberapa perusahaan pemula kadang belum siap bersaing, karena hanya bersifat
coba-coba.
b. Teknologi sudah memadai, tetapi tidak bisa bersaing dengan perusahaan lain,
karena factor pemasaran, tidak bisa memenuhi harapan pelanggan.
122

6. Dangerous.
Perusahaan yang beroperasi dalam industry dimana ecommerce menjadi kunci sukses
tetapi perusahaan tidak mengambil langkah apapun untuk mengikutinya adalah bahaya.
Contoh :
a. Sekarang ini, hampir semua bank sudah menggunakan sistem online, mobile
banking, maka bank yang masih menggunakan sistem konvensional akan ditinggal
oleh nasabahnya.
b. Bank-bank besar sudah bank devisa ?
c. Kurs rupiah (stabil/fluktuatif) ?
d. Banyak produk asing masuk Indonesia dengan harga yang relative murah.

D. Kesalahan Utama dalm Bisnis di Dunia Maya.


Ada beberapa kesalahan mendasar dalam bisnis di dunia maya, antara lain :
1. Field dream syndrome.
Keyakinan berlebihan para pendiri dan pengelola situs bahwa jika sebuah model bisnis
ecommerce tertentu diperkenalkan maka pelanggan secara otomatis datang karena
daya tarik produk dan layanannya.
2. Inadequete architecture.
Model bisnis ecommerce berpeluang besar untuk sukses tetapi bisa kandas karena tidak
adanya fasilitas atau spesifikasi arsitektur IT yang memadai. Ada beberapa situs yang
menawarkan free download merasa rugi karena harus membayar biaya komunikasi
(telpon, jaringan dll).
3. Islands of webification.
Pengembangan situs berbasis obyek bisa memudahkan perancang dan pengembang
sistem aplikasi untuk menambah atau mengurangi modul, tetapi bisa menimbulkan
masalah dikemudian hari sehingga situs atau sistem aplikasi bersifat “tambal sulam”.
4. Me too strategies.
Beberapa perusahaan melakukan me too (ikut-ikutan) pada perusahaan yang sudah
mapan tanpa mengetahui seluk-beluk atau aspek bisnis yang dijalankan sehingga bisa
menimbulkan pemborosan sumberdaya perusahaan.
5. One-time-effort-mentality.
Tidak semua persusahaan ecommerce merupakan a start up company, tetapi per-
usahaan yang sudah lama berkembang. Perusahaan yang coba-coba biasanya tidak bisa
bertahan lama karena di dunia maya mudah untuk meniru perusahaan lain.
6. Thinking to small.
Berbisnis di dunia maya berarti konsumen atau pelanggannya tidak dibatasi oleh daerah
atau wilayah atau Negara. Kadang perusahaan bersifat think globally, act locally.
Perusahaan harus berwawasan global, tahu harapan konsumen di berbagai
wilayah/Negara. Pelaku bisnis harus berwawasan global.

E. Kiat Sukses Bisnis Ecommerce.


Ada beberapa langkah untuk bisa sukses di perdagangan online, yaitu :

1. SET STRATEGY

2. FOCUS ON THE END-CUSTOMER

3. REDESIGN CUSTOMER FACING BUSINESS PROCES

4. WIRE COMPANY FOR PROFITS

5. FOSTER CUSTOMER LOYALITY


123

Langkah ke-1 :
Menyusun strategi untuk memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi dengan
perusahaan karena konsumen merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan. Cara
memesan barang, cara bertransaksi, cara pembayaran, pengiriman yang cepat dan layanan
purna jual.
1. Perusahaan harus memberikan cara yang mudah dan cepat kepada konsumen dalam
memesan barang.
2. Perusahaan harus memberikan perhatian besar kepada konsumen/pelanggan.
3. Perusahaan haus memberikan layanan yang “sempurna” (service excellent) kepada
pelanggannya.
4. Perusahaan sebaiknya menjual produk yang unik, yang bisa membedakan dengan
produk dari perusahaan lain.
Langkah ke-2 :
Paham siapa konsumen akhir dari produk yang dijual. Bagimana latar belakang konsumen
seperti kemampuan keungan, selera, harapan, faktor penghambat di masyarakat dll.
1. Pada akhirnya konsumenlah yang menikmati produk yang dijual perusahaan.
2. Internet memungkinkan proses perdagangan langsung tanpa perantara.
3. Basis komunitas konsumen bisa terbentuk sehingga perusahaan bisa lebih focus kepada
segmen pasar tertentu.
Langkah ke-3 :
Merancang ulang proses dan aktivitas internal perusahaan agar tercipta alur proses yang
efisien (cheaper, better, faster).
1. Customer service business process.
2. Internl supply chain management.
3. Vedor and supplier management.
Langkah ke-4 :
Mempersiapkan infrastruktur perusahaan yang memungkinkan terjadinya mekanisme bisnis
yang diharapan.
1. Karakteristik konsumen akan mempengarui aplikasi yang cocok untuk digunakan/
diterapkan.
2. Adanya aturan-aturan baku dari perusahaan.
3. Kumpulan aktivitas yang dilakukan oleh pihak terkait (stakeholder).
Langkah ke-5 :
Membuat konsumen loyal terhadap perusahaan ecommerce.
1. Perusahaan harus memiliki model bisnis yang menjamin adanya pemasukan (cash in)
bagi perusahaan.
2. Perusahaan harus meningkatkan kinerja ketika pendapatan sudah meningkat.
3. Kepuasan pelanggan adalah hal yang utama.
4. Adanya harga yang berbeda untuk tiap kelompok konsumen.

SOAL LATIHAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan customer loyality.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan service excellent .
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan customer satisfaction .
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan cheaper, better, faster .
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan BPR (rekayasa proses bisnis).
6. Singkatan dari apa, atau apa maksud istilah dibawah ini :
a. Waralaba. f. P/E (keuangan)
b. Kapitalis ventura. g. ARP (keuangan).
c. Nirlaba. h. PPV (iklan).
d. CEO. i. (CAPEX (modal).
e. CFO. j. NDA (perjanjian bisnis).

= WAH =

Anda mungkin juga menyukai