Bisnis Elektronik (E-Business) merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan
menggunakan sistem informasi komputer dengan bantuan teknologi Internet. Jangkauan e-business yang jauh lebih luas
dan tak hanya mengurusi soal transaksi secara komersial meliputi modal, SDM (sumber daya manusia), segala proses
pemasaran produk dan jasa hingga setiap resiko yang muncul didalamnya setelah pembelian barang maupun jasa.
E-commerce merupakan bagian dari e-business, e-business merupakan sebuah sistem yang lengkap dan terdiri dari banyak
bagian yang menunjang jalannya sebuah bisnis terutama yang dijalankan melalui jaringan internet.
Pengertian E-Commerce adalah suatu proses penjualan dan pembelian produk maupun jasa yang dilakukan secara elektronik
yaitu melalui jaringan komputer atau internet. Arti lain dari E-Commerce adalah pemakaian teknologi informasi dan
komunikasi pengolahan digital dalam melakukan transaksi bisnis untuk menciptakan, mengubah dan mendefenisikan kembali
hubungan yang baru antara penjual dan pembeli.
E-commerce atau Electronic Commerce, bisa diartikan sebagai mekanisme transaksi jual dan beli dengan menggunakan fasilias
internet sebagai media komunikasi. E-commerce dapat dipandang sebagai revolusi dibidang perdagangan.
KELEBIHAN E-COMMERCE
KEKURANGAN E-COMMERCE
Rakuten
Rakuten resmi hadir di industri e-commerce Indonesia pada tahun 2011 dengan menggandeng MNC Group sebagai mitra
bisnis lokal alias joint venture. Aktivitas Rakuten di industri e-commerce lokal ternyata hanya berlangsung 5 tahun.
Perusahaan asal Jepang ini menghentikan aktivitasnya di Indonesia pada tahun 2016. Dilansir dari Reuters, penarikan diri
Rakuten dari pasar lokal tanah air karena adanya pergeseran model bisnis yang tidak sesuai dengan konsep awal. Perusahaan
e-commerce itu ingin lebih fokus pada model bisnis C2C.
Lamido
Lamido didirikan pada tahun 2013 oleh perusahaan inkubator Rocket Internet yang juga membesarkan Lazada. Situs e-
commerce tipe customer to customer (C2C) ini berfokus kepada penjual menengah ke bawah yang mendistribusikan barang
dagangan melalu jejaring media sosial seperti Facebook atau Instagram. Jenis produk yang umum ada di Lamido meliputi
kategori elektronik dan fashion. Tapi pada realitanya, wadah marketplace dihadirkan Lamido kalah populer dibandingkan
perusahaan e-commerce lokal seperti Bukalapak dan Tokopedia yang sama-sama berkonsep C2C kala itu. Terlebih Rocket
Internet melihat posisi Lamido dan Lazada saling tumpeng tindih di market lokal. Karenanya, Rocket Internet memilih
meleburkan Lamido dengan Lazada pada tahun 2015.
Berniaga.com
Berniaga.com adalah situs iklan baris yang fokus melakukan bisnis customer to customer (C2C). Dalam catatan Kompas.com,
situs ini beroperasi pertama kali pada tahun 2009 dengan dukungan pendanaan dari 701 Search Pte Ltd yang dimiliki oleh
perusahaan hasil kolaborasi antara Singapore Press Holdings (SPH) dan Schibsted Classified Media (SCM). Berniaga.com pada
tahun 2014 nyatanya diakusisi OLX Indonesia karena konsep bisnis yang sama. Dilansir CNN Indonesia, saat itu perusahan
induk OLX ingin mereknya menjadi penguasa tunggal di pasar Indonesia.
Mengembangkan eCommerce: Sebab-Sebab Mengapa Ecommerce / Toko Online
Bangkrut
1. Berpikirlah seperti pelanggan
2. Aktif menggunakan email dan Media Sosial Anda 1. Memilih produk yang terlalu kompetitif
3. Learning by doing 2. Kesalahan deskripsi produk
5. Memetakan karakteristik pelanggan 3. Kualitas foto produk jelek
6. Menjual produk dengan cara yang unik 4. Kurang mengoptimalkan pencarian
7. Temukan produk pasar yang tepat 5. Situs terlihat tidak profesional
8. Selalu Up-to-Date 6. Loading halaman terlalu lama
9. Gunakan video iklan di social media 7. Tidak ada customer loyalti
10. Uji Coba Iklan yang dapat membuat orang untuk
penasaran dan membeli
KESIMPULAN :
Setelah mengetahui apa saja kelebihan serta kekurangan e-commerce, maka diharapkan para
penggiat startup lebih matang dalam persiapan membangun bisnis kedepannya.
2. E-Business pada PT.GOJEK Indonesia (CRM)
GO-JEK merupakan perusahaan pioneer penyedia jasa layanan transpotasi di Indonesia yang didirikan oleh Nadiem Makarim
dan Michael Angelo Moran dan mulai beroperasi di Jakarta sejak tahun 2011. Go-Jek menghubungkan antara pengguna jasa
dengan tukang ojek melalui aplikasi GO-JEK yang dapat diakses melalui smartphone. Para pelanggan cukup mengunduh
aplikasi tersebut dan memesan lewat ponsel. Dengan aplikasi tersebut, konsumen dapat mengetahui kisaran tarif yang harus
dibayar, dan juga bisa melacak keberadaan ojek yang dipesan melalui GPS yang ada di aplikasi ataupun menghubunginya
langsung. Sistem pembayarannya dilakukan secara non tunai dengan sistem kredit yang bisa di top upmelalui aplikasi.
Go-Jek menerapkan strategi sistem informasi marketing CRM berkaitan dengan kegiatan penjualan, marketing dan
melalui tiga tahapan yang disebut customer life cycle, yaitu : strategi pelayanan kepada pelanggan. Aplikasi CRM pada
perusahaan Go-Jek antara lain meliputi kegiatan sebagai
1 – acquire yaitu mendapatkan pelanggan menggunakan berikut:
teknik direct marketing
1. Contact and Account Management (call center)
2 – enhance yaitu menambah pelanggan menggunakan 2. Sales (penjualan)
teknik cross sell and up 3. Marketing and fulfillment
4. Customer Service and Support
3 – retain yaitu mempertahankan pelanggan 5. Retention and Loyalty Program
6. Operation
Keuntungan e-business bagi Go-Jek :
1. develop new market & channels yaitu membangun market dan saluran distribusi baru
2. attract new customers yaitu menarik customer baru
3. increase loyal customer loyalty & retention yaitu meningkatkan dan menjaga konsumen tetap yang
menggunakan jasa perussahaan.
4. generate new revenue sources, seiring berjalannya waktu Go-Jek juga menambah layanan jasa yang lain
seperti go-food dan shopping.
5. develop new web & application based product adalah membangun sebuah produk atau jasa berbasis
layaanan web dan aplikasi.
6. reduce costs of doing business yaitu menekan biaya perusahaan.
KESIMPULAN :
E-business yang diterapkan Go-Jek meliputi CRM yaitu dengan contact center yang mudah, ERP dalam
perusahaan dan SCM yang memanfaatkan internet sebagai penghubungnya. Dengan adanya E-business, Go-Jek
memperoleh banyak keuntungan diantaranya membangun market dan saluran distribusi baru serta menambah
konsumen baru. Disamping itu, dengan menerapkan E-business Go-Jek dengan mudah melakukan inovasi dan
menekan biaya perusahaan.
Aktivitas CRM pada Go-Jek (Jasa) yaitu :
1. Supply Chain Management yang dilakukan Go-Jek merupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha
memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, baik para driver (pekerja),
konsumen, dan juga para stakeholder yang berhubungan dalam kegiatan transaksi.
1. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut
kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
2. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran
listrik tiba-tiba padam.
3. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalnya seorang hacker yang berhasil membobol sistem
perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
4. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini dikarena berbagai macam faktor, seperti usaha yang dilakukan oleh
pihak lain dengan sengaja yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
5. Kerugian yang tidak terduga. Terjadi karna adanya yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis
yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
6. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu bisa mentransfer uang dari rekening
ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.