1. B2B (Business To Business). Pada jenis ini, bisnis atau perusahaan sebagai pelaku dari
transaksi. Dengan kata lain, transaksi terjadi antara perusahaan.
3. C2C (Consumer To Consumer). Model ini terjadi transaksi antar individu baik sebagai
penjual maupun sebagai pembeli.
4. C2B (Consumer To Business). Pada model e-commerce ini, pelaku individu yang
melakukan transaksi dengan perusahaan.
Dari keempat model di atas, bentuk perdagangan berbasis elektronik telah dimanfaatkan
dalam bentuk marketplace (implementasi model B2B, B2C, C2C, C2B) maupun situs
commerce dengan model B2C. Model e commerce berupa marketplace dapat dilihat pada
situs tokopedia, bukalapak, shopee, lazada, traveloka, dan lain-lain. Sedangkan model B2C,
dapat dilihat pada situs perdagangan online maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
E-intermediary
E-intermediary (Ebert dan Griffin, 2003) adalah para anggota saluran distribusi Internet yang
melakukan salah satu atau dua fungsi berikut:
• Mengumpulkan informasi tentang para penjual dan menyajikanya dalam bentuk yang
praktis kepada para konsumer.
• Penjual Bersindikat (Syndicated Seller) Adalah sebuah situs Web yang menawarkan
hubungan kepada konsumer ke situs-situs Web lain dan atau jasa ini Web yang
menghubungkan ke Web lain akan mendapatkan komisi.
• Agen Pembelanjaan (Shopping Agent) Suatu situs Web yang membantu para konsumer
dengan cara memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
konsumer dalam rangka untuk membuat keputusan pembelian. Perantara seperti ini tidak
memiliki produk sama sekali.
Memperluas Pasar
Teknologi memungkinkan usaha kecil untuk mencapai segmentasi pasar baru. Daripada
hanya menjual barang atau jasa konsumen di pasar lokal, perusahaan berkembang dapat
menjangkau pasar internasional berkat batuan teknologi. Situs web ritel adalah cara paling
umum bagi bisnis kecil untuk menjual produk di beberapa pasar ekonomi yang berbeda.
Selain itu, periklanan atau advertising bermain besar dalam hal meningkatkan awareness
konsumen yang lebih luas.
Integrasi
Perkembangan teknologi perusahaan memungkinkan manajer untuk mengintegrasikan tiap
fungsi divisi. Transisi menuju teknologi dapat membantu perusahaan menurunkan biaya dan
fokus pada penyelesaian fungsi bisnis yang paling mereka lakukan. Dengan begitu, tiap divisi
akan saling terhubung untuk bersama-sama menjalin kinerja yang selaras dan harmonis.
Dampak Negatif:
1. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang
sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga
melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan
memiliki jalan pintas yang bermental instant.
3. Adanya aksi tipu menipu dalam proses jual beli online yang dapat merugikan beberapa
pihak
4. Dengan jaringan yang tersedia seperti yang terdapat pada beberapa situs yang
menyediakan perjudian secara online, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus
untuk memenuhi keinginannya
5. Resistensi Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi
secara online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau
melihat penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima.
Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tak diterima