Anda di halaman 1dari 8

1. Dari Mana E-Commerce Mendapat Keuntungan?

Ketika membuka e-commerce, kamu pastinya sering melihat berbagai diskon dan promo besar-besaran
hingga gratis ongkir. Pertanyaannya, dari mana e-commerce mendapat keuntungan?

Berikut beberapa sumber pendapatan e-commerce, yaitu:

* Fitur premium. Beberapa e-commerce mungkin saja menyediakan fitur premium bagi para penjual.
Fitur ini tentunya tidak gratis, dengan fitur ini memungkinkan penjual mengakses berbagai tools yang
lebih lengkap.

* Iklan. Saat ini, semua e-commerce menawarkan iklan berbayar kepada para penjual di platform-nya.
Iklan berbayar ini memungkinkan produk mereka muncul di urutan teratas ketika pelanggan mencari kata
kunci tertentu.

* Komisi penjualan. E-commerce bisa mendapat pemasukan melalui komisi penjualan. Misalnya, dengan
mengadakan program afiliasi atau kampenye khusus tertentu. Dengan kebijakan tertentu, e-commerce
akan mengambil keuntungan dari penjualan.

* Selisih ongkir: biaya ongkir yang dibayarkan oleh pembeli bisa jadi sudah di-mark up oleh e-commerce.
Itu artinya, selisih dari biaya ongkir aslinya akan masuk sebagai pendapatan e-commerce.

* Investor atau Modal Ventura: sumber pemasukan utama e-commerce sebenarnya berasal dari investor
dan modal ventura. Dana tersebut yang digunakan untuk operasional perusahaan, gaji karyawan,
pengadaan alat, hingga menanggung biaya kampanye.

2. Mungkin pertanyaan tentang e-commerce ini sangat sering diajukan, seberapa


aman e-commerce itu?
Belakangan sempat viral kasus penolakan barang COD oleh pembeli. Hal ini sedikitnya membuat
beberapa pebisnis pemula merasa khawatir. Namun, pada dasarnya e-commerce adalah platform jual-beli
yang sangat aman.

Semua data pribadi yang kamu masukkan akan dilindungi oleh e-commerce, artinya datamu aman dari
aksi pencurian. Jika kamu khawatir dengan sistem COD, kamu juga bisa menonaktifkannya di tokomu.

Sebagai pembeli, bagaimana jika pesanan tak sesuai deskripsi penjual? Jangan cemas, kamu memiliki
opsi untuk menukar produknya atau pengembalian dana.

3. Mengapa Harus Berjualan di E-Commerce?


e-commerce memungkinkanmu untuk memasarkan produk ke banyak orang dalam waktu singkat.
Banyaknya pengguna e-commerce jadi keunggulan yang tak boleh kamu remehkan.

Sekali posting produk, ada banyak orang dari berbagai daerah yang bisa melihat produkmu. Artinya,
kemungkinan terjadinya pembelian juga lebih besar.
4. Apa Risiko Jualan di E-Commerce?
Ketika berjualan di e-commerce, ada beberapa risiko bisnis yang mungkin kamu temui. Mulai dari
perubahan tren yang sangat cepat, pencurian konten, hit and run (di-PHP-in calon pembeli), penipuan,
hingga perang harga.

Dengan mengetahui risikonya sejak awal, diharapkan kamu mampu mengantisipasinya agar bisnismu
berjalan lancar.

5. Faktor apa saja yang menyebabkan e-commerce berkembang dengan pesat saat
ini?

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan E-Commerce

1. Pertumbuhan penduduk meningkat

Faktor terbesar yang menyebabkan peningkatan penggunaan e-commerce adalah tingginya angka
pertumbuhan penduduk di Indonesia. Meningkatnya penduduk ini berpengaruh pada aktivitas
berbelanja online.

2. Pengguna Smartphone Meningkat

Industri ponsel pintar di Indonesia telah memberikan inovasi terbaik agar setiap orang dapat
mengakses internet. Besarnya angka pengguna smartphone di Indonesia didasari oleh kebutuhan
saat ini. Era pandemi mengharuskan anak sekolah memiliki perangkat pendukung seperti
smartphone dan laptop. Ditambah lagi, harga telepon pintar di Indonesia cukup terjangkau
sehingga bisa dimiliki orang dari berbagai kelas.

3. Pengguna Internet Meningkat

Pengguna smartphone yang meningkat berbanding lurus dengan jumlah pengguna internet di
Indonesia. Dalam melakukan pembayaran di marketplace pun, pengguna smartphone
mendominasi sebesar hampir 75%, dibanding transaksi online melalui laptop ataupun PC.

4. Banyaknya Pengguna Media Sosial

Umumnya, pembelian barang di e-commerce dipengaruhi juga oleh strategi marketing yang
dilakukan penjual di media sosial. Maka dari itu, banyaknya pengguna media sosial di Indonesia
berpengaruh besar pada peningkatan laju e-commerce. Dengan banyaknya pengguna, tidak heran
jika banyak perdagangan yang terjadi di media sosial tersebut. Fenomena influencer juga dapat
menjadi faktor pendukung para pengguna media sosial untuk melakukan transaksi di e-
commerce tertentu.
5. Perusahaan Teknologi Finansial Semakin Berkembang

Faktor terakhir yang mempengaruhi tingginya angka pertumbuhan e-commerce di Indonesia


adalah teknologi finansial yang semakin berkembang.

Namun, seiring banyaknya e-commerce yang muncul, pengguna rekening bank dan trasanksi
cashless meningkat drastis. Lonjakan penggunaan uang elektronik ini lah yang mendukung laju
pertumbuhan marketplace di Indonesia semakin pesat. Pembayaran dengan e-money yang mudah
membuat masyarakat Indonesia lebih menyukai berbelanja di toko online.

6. Sebutkan dan jelaskan Kelebihan e-commerce!


1. Meningkatkan Transaksi Antar Wilayah

Salah satu kelebihan dari penggunaan e-commerce adalah bisa meningkatkan transaksi antar wilayah.
Dengan kelebihan dan kekurangan e-business model ini, proses jual beli yang dulu hanya bisa dilakukan
untuk lingkungan dekat, kini dapat dilakukan secara lebih luas. Hal ini karena transaksi jual beli
dilakukan secara online sehingga tidak memiliki batasan waktu dan jarak.

2. Meningkatkan Market Expose

Transaksi jual beli melalui e-commerce ini bisa dilakukan dari mana saja tanpa adanya batasan wilayah.
Secara tidak langsung, kelebihan dan kekurangan e-commerce menurut para ahli mampu meningkatkan
exposure dari toko tersebut sehingga akan lebih dikenal oleh konsumen luas.

3.  Tidak Membutuhkan Toko Fisik

Berjualan di e-commerce tidak mengharuskan pemilik bisnis memiliki toko fisik. Hal tersebut karena
semua transaksi dilakukan secara online dimana penjual dan pembeli tidak perlu bertemu secara
langsung. Anda hanya perlu mengupload foto produk yang dijual melalui platform e-commerce dan
konsumen bisa melihat dan langsung membeli jika tertarik.

4.  Bisa Menjadi Dropshipper

Selain menguntungkan pemilik bisnis, ada juga keuntungan atau kelebihan e-commerce bagi konsumen.
Salah satunya adalah konsumen bisa menjadi dropshipper untuk produk e-commerce yang sedang laku.
Selain bisa memberikan keuntungan bagi pemilik bisnis, konsumen juga bisa mendapatkan keuntungan
dari sistem dropship seperti ini.

5.  Pengelolaan Usaha Lebih Mudah

Satu lagi kelebihan e-commerce adalah memudahkan dalam pengelolaan usaha. Anda tidak perlu pusing
tentang bagaimana proses transaksi dan pengiriman barang karena semua sudah disediakan oleh platform
e-commerce. Selain itu, ada banyak pilihan pembayaran yang disediakan mulai dari transfer bank hingga
menggunakan fasilitas uang elektronik.
7. Tolong sebutkan serta jelaskan kekurangan dari e-commerce tersebut!
1. Masalah keamanan

Salah satu kekurangan terbesar dari penggunaan apa itu e-commerce dan contohnya adalah berkaitan
dengan masalah keamanan. Dalam transaksi melalui e-commerce masih sering terjadi penipuan dan
transaksi palsu yang bisa merugikan konsumen.

2. Ketidaksesuaian Produk

Kekurangan lainnya saat melakukan transaksi jual beli secara online adalah barang yang dikirim tidak
sesuai dengan yang dipesan. Untuk menghindari risiko ini, penting bagi konsumen untuk memilih toko
online terpercaya agar pesanan yang diterima dari kelebihan dan kekurangan electronic markets (ems)
sesuai dengan yang diinginkan.

3. Kerugian Tidak Terduga

Meski menawarkan keuntungan bisnis yang cukup menggiurkan, akan tetapi berjualan melalui platform
e-commerce juga memiliki risiko mendatangkan kerugian tidak terduga. Hal ini bisa terjadi jika ada salah
satu penjual yang melakukan penipuan sehingga membuat nama seluruh toko di platform e-commerce
menjadi buruk di mata konsumen. Inilah perbedaan e-commerce dan e-business yang bisa mendatangkan
kerugian tidak terduga.

Tren belanja online yang terus meningkat membuat keberadaan e-commerce juga semakin dibutuhkan.
Akan tetapi sebelum terjun dalam bisnis online seperti ini, pastikan ketahui dulu kelebihan dan
kekurangan e commerce agar Anda lebih bijak dalam melakukan transaksi via e-commerce.

8. Apa saja komponen penting yang berada di dalam mobile e-commerce?


4 Komponen Penting Mobile e-commerce :

* Pembayaran selular. Pembayaran selular menjadi komponen penting dari mobile commerce. ...

* Mobile banking. Mobile banking juga merupakan komponen mobile commerce. ...

* Iklan selular. Komponen mobile commerce selanjutnya, yaitu ada iklan selular. ...

* Reservasi dan pemesanan.

9. Tolong sebutkan contoh mobile e-commerce dalam kehidupan sehari hari?


Contoh mobile commerce marketplace, yaitu Lazada, Bukalapak, dan Tokopedia.

Dalam sebuah marketplace, penjual dan pembeli dapat melakukan kegiatan secara online, baik melakukan
jualan maupun membeli produk. Ada juga Pembelian dalam aplikasi (seperti membeli baju melalui retail
app) Mobile banking. Virtual marketplace app seperti Amazon. Dompet digital seperti Apple Pay,
Android Pay, dan Samsung Pay.
10. Apa saja manfaat e-commerce bagi masyarakat?
Manfaat E-Commerce Bagi Masyarakat :

* Merubah perilaku Sosial berbasis media, menjadi Sosial berbasis Bisnis.

* Meningkatkan Bank Saving Account sebagai alat pembayaran online.

* Memeperluas pangsa pasar Produk UMKM ke tingkat Nasional dan Internasional.

* Meningkatnya Pertumbuhan Jasa Pengiriman.

11. Bagaimana cara membangun e-commerce dengan baik?


a. Langkah Membangun Bisnis E-commerce

b. Mengenali Kebutuhan Masyarakat.

c. Pembelian produk didorong oleh kebutuhan akan produk tersebut.

d. Mengelola E-commerce.

e. Mengenali Pasar yang Dituju.

f. Melakukan Promosi yang Tepat.

g. Memberikan Pelayanan Ekstra.

h. Kualitas Produk Harus Stabil.

i. Menjaga Hubungan Baik dengan Pelanggan.

12. Apa yang menjadi penghalang utama untuk melakukan e-commerce?

Adanya pandemi Covid-19 menggeser kebiasaan masyarakat dari offline menjadi online karena
keterbatasan mobilitas. Salah satunya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga pelaku
usaha e-commerce  semakin subur.

Kendati demikian, masih terdapat kendala yang dialami pelaku usaha e-commerce dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Kurangnya permintaan barang dan jasa menjadi kendala
utama pelaku usaha dalam menjalankan usahanya, yaitu mencapai 48,74%. Kendala selanjutnya
pelaku usaha di e-commerce kurang memiliki permodalan persentasenya mencapai 37,51%.

Kemudian, sebanyak 5,79% mengalami kendala kurangnya tenaga kerja terampil dan 3,18%
keterbatasan jasa pengiriman. Lalu meskipun akses internet kian meningkat, tetapi masih ada
2,87% yang mengalami kendala akses internet. Terakhir, sebanyak 1,91% pelaku usaha di e-
commerce mengalami kendala karena adanya kecurangan dalam proses jual beli.
Statistik e-commerce 2021 merupakan publikasi yang disusun berdasarkan hasil Survei e-
commerce 2021 yang dilaksanakan pada 11.928 sampel usaha di seluruh provinsi di Indonesia.
Cakupan Survei e-commerce 2020 adalah usaha yang menggunakan internet untuk menerima
pesanan atau melakukan penjualan barang dan/atau jasa selama tahun 2020.

13. Masalah apa sajakah yang sering ditemukan pada saat transaksi e-commerce?

Konsekuensi dari berkembangnya e-commerce ditengah masyarakat telah memberikan sebuah


dampak yang positif maupun negatif. Bahwa dampak positif adanya transaksi e-commerce
memberikan kemudahan dan praktis bagi pelaku usaha untuk menawarkan barang-barang yang
dijual kepada konsumen secara online tanpa harus konsumen datang langsung ke toko. Selain itu,
terdapat pula dampak negatif dalam hal keamanan berbelanja online yang dapat merugikan
kedua belah pihak dan secara hukum hal ini terkait dengan adanya perlindungan hukum dan
jaminan kepastian hukum dalam bertransaksi di e-commerce.

Perlu dipahami beberapa permasalahan dalam transaksi e-commerce, yaitu:


a. Barang yang diterima oleh konsumen tidak sesuai, dalam arti penjual lalai mengirim
barang yang sesuai dengan yang dipesan oleh konsumen.
b. Potensi adanya penipuan yang mana konsumen gagal menerima barang dari penjual
padahal telah melakukan pembayaran.
c. Adanya tawaran atau diskon palsu yang menggiurkan supaya menjebak konsumen
untuk membeli barang yang ada.
d. Potensi adanya hacker (peretas) yang mengambil alih akun e-commerce konsumen
untuk mengambil data atau menggunakan akun tersebut untuk hal yang tidak baik
sehingga merugikan konsumen.

14. Apakah ada perlindungan bagi konsumen yang melakukan transaksi pembelian
melalui e-commerce?

Ya tentu saja ada, secara tegas diatur dalam Pasal 8 ayat (1) huruf f UU Perlindungan
Konsumen yang melarang pelaku usaha untuk memproduksi dan/atau memperdagangkan barang
dan/atau jasa yang tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket,
keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut. Serta selaku konsumen
sesuai Pasal 4 huruf h UU Perlindungan Konsumen berhak mendapatkan kompensasi, ganti
rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan
perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.
15. Apa yang membedakan transaksi e – commerce dengan transaksi lainnya ?

E-commerce merupakan pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui system
elektronik. E-commerce melibatkan lebih dari satu perusahaan, dan dapat diaplikasikan hampir
di setiap jenis hubungan bisnis. Lalu transaksi di ecommerce biasanya proses pembayaran
melalui pihak ke 3 seperti bank atau e-money sedangkan transaksi lainnya biasanya
menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran.

16. Apakah ada standar teknologi untuk e-commerce?

Salah satu fitur yang sangat tidak biasa dari teknologi e-commerce adalah standar teknis Internet.
Standar teknis untuk melakukan e-commerce adalah standar universal. Semua negara di seluruh
dunia membagikannya dan memungkinkan komputer mana saja untuk terhubung dengan
komputer lain apa pun platform teknologi yang digunakan.

Sebaliknya, kebanyakan teknologi perdagangan tradisional berbeda dari satu negara ke negara
lain. Misalnya, stasiun televisi dan radio berbeda di seluruh dunia, seperti halnya teknologi
telepon seluler. Standar teknis universal Internet dan e-commerce membuat market entry cost
(biaya yang harus dibayar hanya untuk membawa masuk produk yang dijual ke pasar) sangat
rendah. Pada saat yang sama, bagi konsumen, standar universal mengurangi search cost (upaya
yang diperlukan untuk menemukan produk yang sesuai).

E-commerce memiliki standar teknologi yang umumnya digunakan untuk transaksi bisnis ke
bisnis. Beberapa yang sering digunakan yaitu

 Electronic Data Interchange adalah


sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk
mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan
dalam corporate website.
 Open Buying on the Internet : sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable
yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat
berbicara satu dengan lainnya.
 Open Trading Protocol : maksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan
dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran.
 Open Profiling Standard: sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft memungkinkan
pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang
dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi
pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
 Secure Socket Layer : Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang
aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data
yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di
publikasikan di public domain.
 Secure Electronic Transactions: SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit
yang di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard,
sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan.

Anda mungkin juga menyukai