Anda di halaman 1dari 5

Ekonomi Kreatif dan Inovatif Berbasis TIK Ala OLX dan Shopee

Oleh: Ayu Rhizky Eamailia

Teknologi sudah semakin luas digunakan oleh masyarakat Indonesia. Menurut Badan
Ekonomi Kreatif yang baru saja dibentuk oleh Presiden Joko Widodo, pelaku
ekonomi kreatif juga telah mengarah ke teknologi. "Semua sub-sektor di bidang
ekonomi kreatif sudah mengarah ke teknologi. Jadi, secara umum mereka akan
berbasis teknologi informasi dan komputer," ungkap Triawan Munaf sebagai Kepala
Badan Ekonomi Kreatif melalui saluran telepon.

Data yang dimiliki Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2013
menunjukkan bahwa jumlah pengguna Internet di Indonesia baru mencapai 30% dari
total populasi. Sebanyak 70% dari pengguna internet di Indonesia disebutkan telah
biasa menggunakan layanan e-commerce yang melibatkan dana transaksi sebesar Rp
130 triliun dalam satu tahun.

Disini saya akan memberikan contoh ekonomi berbasis kreatif yang menggunkan
Teknologi. Sejatinya teknologi sudah menjadi makanan sehari-hari untuk masyarakat
zaman sekarang. Teknologi sendiri adalah inovasi yang diciptakan untuk membantu
pekerjaan manusia. Bahkan dalam hal belanja pun, semua sudah bisa diandalkan
lewat teknologi. Teknologi ini berbentuk aplikasi belanja online yang bisa diunduh di
smartphone anda. Seperti yang kita ketahui, smartphone sudah kebutuhan pokok
untuk setiap rumah tangga. Hal inilah yang menyebabkan semua yang bisa dilakukan
di smartphone menjadi suatu kebiasaan yang mempermudah segala hal. Dan hal itu
kian marak untuk dijadikan rutinitas. Dari banyak aplikasi belanja online, saya hanya
akan menjabarkan tentang OLX dan Shopee.

Sejarah OLX tidak lepas dari keberadaan situs Tokobagus.com yang lebih dulu tenar.
OLX adalah singkatan dari OnLine eXchange yang merupakan merek e-commerce
yang dimiliki oleh Naspers. Perusahaan ini berinvestasi di Tokobagus dan
menggantinya dengan nama OLX. Alasan pergantian nama adalah untuk memperkuat
branding situs ini secara global. Tokobagus yang merupakan nama awal dari OLX
didirikan oleh 2 orang pemuda Belanda yakni Arnold Sebastian Egg dan Remco
Lupker. Keduanya mendapatkan ide setelah melihat perkembangan positif dari situs
amazon di Amerika Serikat.

Hingga kini OLX menjadi situs jual beli yang cukup diminati. Hal ini tidak lepas dari
beragam kelebihan yang ditawarkan seperti yang berikut ini:

1. Memiliki jutaan member => Bagi penjual hal ini tentu sangat menguntungkan.
Dengan banyaknya member maka kemungkinan penjualan produk juga akan
meningkat. Dengan peluang penjualan yang besar, tidak heran jika OLX menjadi
situs yang banyak diminati oleh para penjual atau seller.
2. Pendaftaran yang mudah => Langkah pendaftaran yang sulit membuat para
pengguna meninggalkan aplikasi tersebut. Hal ini tidak berlaku di OLX. Situs ini
memiliki sistem registrasi atau pendaftaran yang mudah dilakukan. Member bisa
mendaftar melalui google plus, facebook ataupun secara manual.
3. Memudahkan pembeli mencari barang => Dengan banyaknya penjual yang
terdaftar di OLX, maka tidak heran barang yang dijual juga semakin beragam.
Pembeli bisa dengan mudah mencari barang yang diinginkan. Terlebih jika
keberadaan toko konvensional jauh dari rumah, maka keberadaan situs online
akan sangat membantu. Pembeli tinggal menggerakkan jarinya menuju
barang-barag yang dipilih.
4. Adanya event lomba => Kelebihan lain yang ditawarkan OLX adalah even
lombanya. Hadiah yang ditawarkan cukup besar sehingga menarik banyak minat
penggunanya.
5. Sistem keamanan yang canggih => OLX juga menyarankan pembeli melakukan
sistem COD untuk mengurangi resiko terjadinya penipuan. Hal ini merupakan
salah satu sistem keamanan yang direkomendasikan sendiri oleh situs ini.

Selain memiliki kelebihan yang patut diacungi jempol, OLX juga memiliki
kekurangan seperti iklan yang terbatas, pembeli harus sangat teliti dan masih adanya
tindak penipuan yang merugikan pembeli di dalamnya.

Sejarah Shopee tidak lepas dari perkembangan marketplace di Indonesia yang sangat
pesat. Shopee sendiri dikelola oleh Garena Group yang sekarang berubah nama
menjadi SEA Group. Shopee di Indonesia dimulai pada bulan Desember tahun 2015.
Prestasi marketplace ini adalah keberhasilan promosi yang dalam waktu singkat,
pengguna shopee tidak kalah banyak dari para pesaingnya. Tokoh penting di balik
sejarah Shopee adalah Chris Feng pendiri dan CEO yang juga merupakan lulusan
terbaik dari Universitas Singapura. Shopee memudahkan para penjual serta pembeli
dalam berinteraksi melalui fitur live chatnya.

Banyaknya pengguna Shopee, tidak lepas dari kemudahan yang ditawarkan oleh
marketplace yang satu ini. Beberapa keunggulan yang ditawarkan antara lain adalah
sebagai berikut:
1) Barang lebih cepat sampai
2) Shopee menawarkan banyak promo serta diskon yang pastinya digemari para
pembeli
3) Memiliki fitur terdekat yang memungkinkan pembeli mencari penjual terdekat
dari posisi calon pembeli berada
4) Adanya fitur beriklan bagi para penjual yang ingin produknya berada di urutan
atas
5) Ada pula fitur live chat yang memungkinkan penjual dan pembeli berinteraksi
mengenai produk yang dijual
6) Potensi transaksi yang cukup besar
7) Adanya fasilitas ongkir gratis dengan ketentuan yang berlaku
8) Tersedianya kategori produk yang sangat luas. Alhasil penjual bisa menjual jenis
barang apa saja. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi pihak penjual.

Selain memiliki kelebihan, Shopee juga memiliki kelemahan seperti yang berikut ini:
1. Respon penjual yang terkadang cukup lama
2. Situs yang susah diakses pada jam-jam tertentu
3. Ada beberapa penjual yang tidak jujur sehingga merugikan para pembeli
4. Untuk promo ongkir gratis diberi syarat atau ketentuan yang cukup merepotkan
5. Beberapa gambar atau tampilan produk yang dianggap kurang menarik

Kesimpulan : Jadi setiap aplikasi belanja online memiliki kekurangan dan kelebihan.
Aplikasi belanja online yang kian marak, membuat para pendirinya bersaing sangat
ketat. Mereka harus memperhatikan apa saja yang disukai masyarakat. Agar
perusahaan belanja online yang mereka bangun tidak bangkrut.
Keuntungan dan dampak positif dari adanya online-shop ini antara lain:
1) Belanja menjadi lebih praktis.
2) Bisa membandingkan harga dengan mudah dari satu online-shop ke online
shop-lain.
3) Hemat tenaga dan waktu, tidak perlu berjalan dari satu toko ke toko lain untuk
mendapatkan barang yang diinginkan.
4) Bisa mendapatkan barang dari mana saja, dari luar kota bahkan luar negeri.
5) Harga barang biasanya lebih murah.
6) Membantu perekonomian pedagang kecil.

Namun, dibalik dampak positif pasti ada dampak negatifnya. Berikut adalah beberapa
dampak negatif dari belanja online, yaitu:
1. Kualitas barang yang tidak sesuai dengan gambar
2. Barang yang diterima cacat atau rusak ketika barang dalam pengiriman.
3. Tidak bisa membedakan barang asli atau tiruan.
4. Sering terjadi penipuan, setelah uang ditransfer, barang tidak diterima.
5. Menimbulkan perilaku konsumtif.
6. Rentan aksi pemboboloan rekening jika pembayaran dilakukan melalui Internet.

Daftar Pustaka
Mahardi, Denny.2015. Hampir Semua Ekonomi di Indonesia Berbasis TIK.
https://www.liputan6.com/tekno/read/2167663/hampir-semua-ekonomi-kreatif-di-ind
onesia-berbasis-tik. (3 Oktober 2019).

Thidi.2018. Prestasi Shopee Situs Marketplace Yang Mampu Bersaing dalam Waktu
Singkat https://thidiweb.com/sejarah-shopee/. (3 oktober 2019).

Wicaksono Cahya,Chaidar.2019. Dampak Positif dan Negatif Belanja Online yang


Marak Terjadi Saat Ini.
https://www.kompasiana.com/chaidarcahyawicaksono4878/5d4531380d82305fc80c4
232/dampak-positif-dan-negatif-belanja-online-yang-marak-terjadi-saat-ini. (3
Oktober 2019).
Kunjungi https://bocahkampus.com untuk informasi menarik lainnya!

Anda mungkin juga menyukai