Anda di halaman 1dari 5

4.

1 Analisi Internal Bisnis Organisasi


4.1.1. Aktivitas Utama
4.1.2. Aktivitas Pendukung
4.1.3. Analisis Proses Bisnis
4.1.4. Analisis Permasalahan
4.1.5. Analisis Streng-Weakness Toko Pedia
4.1 Analisi Internal Bisnis Organisasi
4.1.1. Aktivitas Utama
PT. Tokopedia merupakan salah satu mall online di Indonesia yang
mengusung model bisnis marketplace dan mall online. Wujud sebuah mall online
yang mempertemukan penjual dan pembeli dan memungkinkan untuk terjadinya
transaksi jual beli online dengan aman dan nyaman. Bergabung untuk
menggunakan Tokopedia sangatlah mudah dan tidak dipungut biaya. Setelah
beroperasi www.tokopedia.com telah menjadi salah satu online marketplace
dengan tingkat pertumbuhan yang sangat pesat di Indonesia walaupun usianya
masih seumur jagung, baik dalam jumlah anggota, took, online aktif, jumlah
produk hingga jumlah transaksi pembelian dan penjualan setiap harinya.
Tokopedia sudah mampu bersaing di pasar marketplace Indonesia, selain
mempunyai metode yang berbeda dari pesaingnya Tokopedia mampu terus maju
dalm persaingan bisnis e-commerce. Tokopedia sejatinya tidak mempunyai
cabang perusahaan. Tokopedia hanya memiliki kantor pusat yang berlokasi di
Jakarta namun memiliki berbagai pengguna (penjual) diseluruh penjuru Indonesia.
Aktivitas utama bisnis tokopedi sendiri disini tokopedia sebagai model bisnis
marketplace dan mall online. Dimana tokopedia bekerja sama dengan penjual dise
luruh indonesia dengan kurang lebih 11 juta penjual dan lebih dari 550 juta produ
k untuk saat ini. Tokopedia sendiri marketplace yang menyediakan pilihan produk
paling beragam di Indonesia. Untuk bisnisnya menggunakan sistem online dalam
pelayanan jual belinya, dimana konsumen dan pembeli di pertemukan di dalam sat
u platform yang sudah disediakan oleh tokopedia. Pembeli dapat membeli produk
peralatan rumah tangga hingga peralatan pribadi hanya dengan cukup membeli pr
oduk melalui HP dan tanpa perlu keluar rumah.
4.1.2. Aktivitas Pendukung
Tokopedia memiliki aktivitas pendukung selain menjadi bisnis marketplace
dan mall online. Sekarang tokopedia mengembangkan bisnis ke dalam suatu bisni
s pinjaman. Bisnis pinjaman di tokopedia sendiri menggunakan pinjaman online.
Dimana pinjaman online adalah program kerjasama tokopedia dengan mitra
penyedia pinjaman yang memungkinkan pengguna untuk mengajukan
permohonan pinjaman tunai secara elektronik melalui Situs/Aplikasi. Selain itu to
kopedia juga menambahkan fitur investasi asuransi, dan fitur reksadana.
4.1.3. Analisis Proses Bisnis
Salah satu perusahaan toko online yang sudah cukup besar dalam industri
e-commerce Indonesia adalah PT. Tokopedia, yang mempertemukan para penjual
dengan pembeli dan memungkinkan terjadinya transaksi jual beli online
denganlebih aman dan nyaman. Perusahaan dengan model bisnis online
marketplace C2C (consumer to consumer) yang didirikan oleh William
Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tanggal 6 Februari 2009 resmi
diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2009 ini memungkinkan setiap individu
maupun pemilik bisnis di Indonesia dapat membuka toko online mereka secara
mudah dan gratis, sekaligus memungkinkan pengalaman berbelanja yang lebih
aman dan nyaman. Pengguna Tokopedia yang biasa disebut Toppers, dapat
menjual barang baru maupun bekas melalui Tokopedia, walaupun mayoritas
barang yang dijual merupakan barang baru dan dengan harga yang telah
ditentukan.
Model bisnis tokopedia juga mendapatkan keuntungan dari TopAds, Power
Merchant dan Official Merchant adalah sumber penghasilan tokopedia. Setiap
penjual yang ingin menggunakan fasilitas TopAds, harus menjadi Power
Merchant dan Official Merchant terlebih dahulu. TopAds menjadi fitur penting
dalam melakukan penjualan di tokopedia.
4.1.4. Analisis Permasalahan
Platform belanja online memang sangat digemari saat ini. Kemajuan
teknologi menjadi salah satu alasan mengapa aplikasi belanja online semakin
sering digunakan masyarakat. Banyak kemudahan yang diberikan oleh aplikasi
belanja online yang membuat orang lebih nyaman dan lebih memilih aplikasi
belanja tersebut dibandingkan berbelanja secara langsung di toko atau pasar. Kita
tidak perlu lagi pergi keluar rumah untuk membeli baju. Kita cukup memesan
barang yang ingin kita beli lewat aplikasi belanja online dan tinggal menunggu
barang tersebut diantar ke rumah kita apalagi jika kita menggunakan opsi
pembayaran menggunakan m banking atau pembayaran online lainnya. Apalagi
ketika pandemi saat ini, banyak orang yang enggan keluar rumah atau ke tempat-
tempat yang ramai seperti toko atau tempat perbelanjaan yang akhirnya membuat
mereka memilih platform belanja online untuk berbelanja kebutuhan.
Namun selain keuntungan yang ditawarkan, terdapat beberapa hal yang dapat
merugikan konsumen, salah satunya kebocoran data pribadi. Kebocoran data
pribadi ini disebabkan adanya peratasan data pada situs e-commerce Tokopedia.
Informasi kebocoran tersebut pertama kali diungkap akun Twitter
@underthebreach. Menurut akun tersebut, data jutaan pengguna Tokopedia
tersebut telah disebarkan di forum online. Peretasan disebutkan terjadi pada Maret
2020 dan sang hacker disebutkan memiliki lebih banyak data lagi, di luar 15 juta
pengguna yang telah tersebar datanya. Data yang dikumpulkan termasuk nama
pengguna, e-mail, dan hash password yang tersimpan di dalam sebuah file
database PostgreSQL. Selain hash password, nama, dan alamat e-mail, data yang
diretas juga mencakup tanggal lahir, kode aktivasi e-mail, kode reset password,
detail lokasi, ID messenger, hobi, pendidikan, waktu pembuatan akun hingga
waktu terakhir log-in.
Dengan adanya bentuk kebocoran data tersebut CEO Tokopedia William
Tanuwijaya mengaku pihaknya telah menyiapkan sejumlah cara atasi kebocoran
tersebut.  "Karena belum ada regulasi di Indonesia terkait perlindungan data
pribadi, maka kami mengatasi kebocoran data mengikuti praktik terbaik (best
practice) sesuai standar yang terjadi di global," kata William dalam dalam Rapat
Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada
Rabu (15/9).
Pertama, pihaknya memastikan transparansi dengan menyampaikan data apa
saja yang bocor kepada pengguna. Kedua, terus update perkembangan
penanganan kepada pengguna. Ketiga, melakukan upaya perbaikan sistem secara
internal. Terakhir, berkoordinasi dengan dengan pemerintah dan berbagai pihak
berwenang terkait insiden kebocoran data tersebut.
4.1.5. Analisis Streng-Weakness Toko Pedia
Analisa SWOT pada Tokopedia

 Strength (Kelebihan) :
1. Tokopedia ini sangat mudah diakses dalam hal mendaftar,menjual
ataupun membeli.
2. Gampang ditemukan di search engine (memiliki page rank yang
tinggi)
3. Tampilan dan toolbar mudah dipahami mulai dari kategori sampai
keterangan-keterangan yang lain.
 Weaknesses (Kelemahan):
1. Tokopedia ini memakai bahasa indonesia sehingga situs ini susah
go internasional.
2. Karena bergantung dengan internet, sinyal internet kadang susah
dijangkau di daerah-daerah tertentu.
 Opportunities (Peluang):
1. Masyarakat di indonesia sebenarnya masi ragu akan pembelian
barang atau jasa di internet (jual beli online), Karena mereka
menganggap bahwa jual beli tersebut sangat rawan akan penipuan
padahal tidak semua jual beli online itu bisa ditipu.
2. Biasanya jual beli online itu biasanya memakai b.inggris sedangkan
msyrakat indonesia sendiri tidak semua bisa berbahasa inggris,
kesempatan itulah yang diambil karena tokopedia sendiri  memakai
bahasa indonesia yang artinya memudahkan  masyarakat indonesia
sendiri untuk jual beli online.
 Threat (Ancaman):
1. Ancaman dari situs web penyedia iklan gratis yang lain.
2. Ancaman dari hacker.

Anda mungkin juga menyukai