Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan suatu anugerah
sehingga kita dapat menyusun tugas makalah tentang bisnis online yaitu tokopedia. Dan kami
tidak lupa berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu serta kerja sama
kelompok kami ini yang dimana tugas kelompok ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya. Di dalam makalah ini kami akan menjelaskan dari tokopedia tersebut serta
mengetahui potensi dan peluang pasarnya, dan kondisi lingkungan bisnis yang ada di
tokopedia. Untuk lebih jelasnya kami akan memaparkan uraian pembahasan dari makalah ini
meskipun makalah ini masih banyak kekurangan nya. Semoga makalah in dapat memenuhi
tugas serta dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Banjarmasin, 06 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
 

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penulisan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil perusahaan
2.2 Produk jasa yang dijual
2.3 Mekanisme belanja/transaksi
2.4 Kemudahan fitur layanan
2.5 Bagaimana potensi dan peluang pasar dari tokopedia
2.6 Bagaimana kondisi lingkungan bisnis tokopedia
2.7 Bagaiamana analisis persaingan tokopedia
2.8 Desain Sistem tokopedia
2.9 Tampilan Dulu dan Sekarang tokopedia
2.10 Kecepatan Akses Tokopedia
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada era saat ini perkembangan IPTEK sangatlah pesat. Perkembangan tersebut diikuti
dengan penerapannya yang semakin intensif untuk kegiatan industri, bisnis maupun keperluan
lainnya. Sehingga masyarakat pun dapat mengikuti perkembangan mengikuti perkembangan
IPTEK yang ada. Begitu pun perusahaan-perusahaan, supaya tetap relevan perusahaan harus
dapat mengikuti bahkan mendahului perkembangan dan penerapan IPTEK. Dalam persaingan
dunia bisnis yang semakin tinggi, maka diperlukan sebuah sistem kerja yang cepat, efektif dan
efisien. Apalagi pada saat ini komunikasi bisnis mulai beralih dari komunikasi langsung hingga
komunikasi dengan bantuan internet. Dengan bertambahnya jalur penjualan produk, konsumen
tidak hanya berbelanja di dunia nyata melalui departemen stores atau mall. Kini penggunaan
teknologi memungkinkan bisa melakukan aktivitas pembelian melalui internet dengan tidak
harus beranjak dari rumah, namun cukup dengan membuka alamat situs yang dikehendaki,
kemudian bertransaksi. Persaiangan dengan pelayanan dan tuntutan kebutuhan informasi serta
pengetahuan masyarakat saat ini mendorong pemasar untuk memberikan nilai pada pelayanan
berupa kemudahan untuk memenuhi kebutuhan informasi. Konsep bisnis online menyediakan
banyak kemudahan dan kelebihan jika di bandingkan dengan konsep belanja yang
konvensional. Selain proses transaksi bisa menjadi lebih cepat, di internet telah disediakan
hampir semua barang yang biasanya dijual secara lengkap. Maka dari itu diharapkan sebuah
solusi alternatif yang memungkinkan melakukan transaksi ataupun mengakses informasi tanpa
bergantung pada sumber informasi dan lokasi akses sehiungga memberikan pelayanan yang
lebih flexsibel bagi konsumen. Sebuah penerapan teknologi yang melengkapi model yang telah
ada dan diharapkan memberikan yang mendorong terjadi sebuah transaksi pada bisnis online.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Profil perusahaan
2. Produk jasa yang dijual
3. Mekanisme belanja/transaksi
4. Kemudahan fitur layanan
5. Bagaimana potensi dan peluang pasar dari tokopedia
6. Bagaimana kondisi lingkungan bisnis tokopedia
7. Bagaiamana analisis persaingan tokopedia
8. Desain Sistem tokopedia
9. Tampilan Dulu dan Sekarang tokopedia
10. Kecepatan Akses Tokopedia

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah bertujuan untuk mengetahui dan
menjelaskan tokopedia serta dapat memenuhi tugas kuliah e-commerce.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil perusahaan

Tokopedia.com merupakan salah satu mal online di indonesia yang mengusung model
bisnis marketplace dan mall online. Tokopedia yang memungkinkan setiap individu, toko kecil
dan brand untuk membuka dan mengelola toko online. Sejak di luncurkan sampai hingga akhir
2015 layanan dasar tokopedia bisa digunakan oleh semua orang secara gratis. Dengan visi
untuk membangun indonesia yang lebih baik lewat internet, tokopedia memiliki program untuk
mendukung para pelaku usaha mikro kecil dan menengah(umkm) dan perorangan untuk
mengembangkan usaha mereka dengan memasarkan produk secara online.

PT. Tokopedia
Jenis : Perseroan Terbatas
Industri/jasa : Belanja Daring
Didirikan : PT. Tokopedia: 06 Februari 2009, Tokopedia.Com : 17 Agustus 2009( Public Beta)
Kantor pusat : dki jakarta, indonesia
Tokoh Penting : Leontinus Alpha Edison Pendiri COO dan Willian Tanuwijaya Pendiri CEO
Pemilik : Indonusa Dwitama
Slogan : Sudah cek tokopedia belum?
Situs web : www.tokopedia.com

2.2 Produk jasa yang dijual


Tokopedia.com menawarkan jutaan produk yang terbagi dalam 21 kategori besar, meliputi:
 Pakaian
 Fashion & aksesories
 Kecantikan
 Kesehatan
 Rumah tangga
 Dapur
 Perawatan bayi
 Handphone & tablet
 Laptop & aksesoris
 Elektronik
 Kamera, foto & video
 Otomotif
 Olahraga
 Office & statinery
 Souvenir, kado & hadiah
 Mainan & hobi
 Makanan & minuman
 Buku

Hingga januari 2015, terhitung lebih dari 1.200 kategori produk tersedia di tokopedia.com
2.3 Mekanisme belanja/transaksi

Sistem pembayaran di tokopedia.com menggunakan sistem rekening bersama atau


escrow. Dalam hal ini, tokopedia.com berperan sebagai pihak ketiga yang menengahi antara
penjual dan pembeli, sehingga dapat meminimalisir terjadinya tindak penipuan.
Hingga awal tahun 2015, terdapat 5 metode pembayaan yang dapat digunakan untuk
bertransaksi di tokopedia.com, antara lain saldo tokopedia, transfer bank serta pembayaran
instan seperti Mandiri clickpay, Mandiri e-cash dan BCA klikpay. Dan pada pertengahan 2015
lalu, tokopedia mendukung sistem pembayaran via Indomaret.

2.4 Kemudahan fitur layanan

Tokopedia membuat suatu layanan fitur baru yang dimana fitur ini dapat mempermudah
dalam proses pembelian barang serta pemilihan barang mau pun dalam pencarian nya, contoh
fitur yang ada di tokopedia dan mudah. Sebagai berikut fiturnya:
a. Fitur Snapsearch: Foto Produk Incaranmu dan Temukan di Tokopedia

Fitur snapsearch ini merupakan fitur layanan baru yang ada di tokopedia, fitur ini akan
memudahkan kita dapat menemukan barang yang kita inginkan. Dengan menggunakan
snapsearch kita tidak perlu lagi ketik nama produk yang kita cari. Kita hanya perlu memotret
produk yang kita inginkan dengan gadget kita dan nantinya produk tersebut akan muncul di
hasil pencarian.
Langkah-langkah layanan menggunakan sneapserach
Untuk saat ini fitur Snapsearch baru tersedia bagi pengguna iOS dan untuk kategori Fashion &
Aksesoris

1. Masuk ke aplikasi Tokopedia di iOS mu


2. Klik cara
3. Klik ikon kamera di samping kolom Cari Produk
4. Foto produk yang ingin kamu cari di Tokopedia
5. Pilih kategori produk
6. Pilih produk yang diinginkan

Mudah banget kan cara pakainya? Dengan fitur Snapsearch sekarang kita punya
alternatif lain untuk mencari produk yang kita inginkan di Tokopedia.
Contoh fitur lainnya yang dimiliki oleh tokopedia
Fitur gold merchant
TopPoints
Perubahan Batas waktu penjual
Ramayana online

2.5 Potensi dan peluang pasar tokopedia

Seiring berjalannnya waktu, tokopedia.com pun berhasil merangkak naik menjadi


sebuah perusahaan yang memiliki reputasi sangat baik dimata para investornya dan kalangan
masyarakt. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya investor yang menjalin kerja sama dengan
tokopedia.com sejak tahun 2009-2013. Tokopedia.com merupakan online market place yang
yang menjadi temat bertemunya penjual dan pembeli. Sehingga setiap dari mereka yang
mengunjungi tokopedia.com dapat melakukan transaksi yang aman karena dana pembayaran
baru diberikan kepada penjual setelah pembeli menerima barang dan juga nyaman secara
mudah serta juga bebas biaya. Tokopedia.com memiliki banyak investor besar dari softbank
internet dan sequoia capital sebesar 100 juta USD atau setara dengan 1.2 triliun rupiah.

2.6 Kondisi lingkungan bisnis tokopedia

Analisis matriks SWOT


1. ST (kekuatan ancaman). Adanya situs online yang mudah diakses oleh pengguna internet;
adanya rekening bersama; memberikan kenyamanan serta keamanan dalam belanja online
menyediakan pelapak yang terpercaya.
2. SO (Kekuatan peluang). Selalu memberikan pelayanan yang amanuntuk berbelanja karena
dengan akun-akun yang disediakan oleh tokopedia.com seperti akun saat pembayaran yang
baru diberikan kepada penjual setelah pembeli menerima barang; menyediakan pelapak yang
memiliki harga miring namun tetap berkualitas agar tidak kalah saing dengan pesaing.
3. WO (Kelemahan Peluang). Adanya fitur untuk pelapak meskipun cukup mahal bisa
melakukan proses yang cepat yaitu 1x24 jamdari waktu pemesanan memakai jasa pengiriman
yang aman seperti JNE.
4. WT (Kelemahan ancaman). Adanya hak cipta yang dilindungi oleh hukum jadi
meminimalisasi adanya plagiat atau penipuan.

2.7 Analisis persaingan tokopedia

Dalam persaingan berbisnis harus memiliki kekuatan tersendiri dalam berbisnis. Dilihat
dari kelengkapan mutu, tokopedia.com memiliki mutu dalam berbelanja online yang maximal.
Karena tidak membutuhkan waktu yang lama dalam berbelanja dan barang yang berkualitas.
Untuk harga yang ditwarkan oleh pelapak dalam tokopedia.com merupakan harga umum yang
ada didalam pasaran. Sehingga tidak menurunkan minat pembeli untik berbelanja di
Tokopedia.com. untuk memperkenalkan bisnis ini, tokopedia.com memanfaatkan jasa iklan
seperti iklan diberbagai website, tokopedia.com memilih ambasador untuk bisa lebih
memperkenalkan produknya atau bisnisnya seperti Chealsea Islan yang terpilih menjadi
ambasador dan menayangkan iklan dimedia-media elektronik seperti TV dan radio, serta
adanya aplikasi tokopedia.com yanng tersedia dalam iOS, play store untuk lebih menambah
minat masyarakat dalam berbelanja didalam tokopedia.com selalu memberikan hal baru dalam
dunia berbisnisnya, seperti memperbarui tampilan dalam website atau aplikasinya agar tidak
kalah menarik dengan aplikasi milik bisnis online lainnya yang menjadi pesaingnya. Dalam
bersaing, tokopedia.com bersaing dengan berbagai bisnis online salah satunya yaitu
Bukalapak.com. tokopedia.com dan bukalapak.com sama-sama memberikan pelayanan
berbelanja yang berbasis online. Tokopedia.com dan Bukalapak.com juga sama-sama bersaing
minat masyarakat dalam berbelanja online. Tokopedia.com dan bukalapak.com juga memiliki
peluang besar dalam menaklukkan pasar karena sama-sama memiliki situs untuk bisa diakses
dengan mudah.

2.8 Desain Sistem


Tampilan antarmuka (interface) Tokopedia.com sangat simple dan menarik. Mulai dari
pemilihan warna merah pada tulisan Tokopedia.com yang memberi makna kekuatan dan
pemilihan latarbelakang hijau yang memberi kesan mewah. Pemilihan font times new
rowman yang mencerminkan kualitas dan ketegasan. Dominasi warna hijau yang
mencerminkan kepercayaan dan sebagian hitam yang semakin memperkokoh tampilan.
Tools-tools yang diberikan untuk kemudahan akses seperti pencarian, pemilihan
kategori, pemilihan wilayah, pemasangan iklan, cara login dan daftar sangat membantu
pengunjung dalam mengakses website Tokopedia.com

2.9 Tampilan Dulu dan Sekarang tokopedia

Tokopedia didirikan oleh dua orang dengan latar belakang IT, William Tanuwijaya
(aslinya berasal dari Pematang Siantar, Sumut) dan Leontinus Alpha Edison (aslinya berasal
dari Pontianak, Kalbar), tentunya dibantu juga oleh Victor Fungkong (CEO Indonusa -pemodal
pertama Tokopedia). Mereka mulai membangun Tokopedia sejak Januari 2009. Untuk
mengejar pertumbuhan pengguna yang sangat pesat, teknologi Tokopedia pun harus terus
berusaha menyesuaikan diri. Simak pengalaman mereka.

Setelah Blibli.com yang membuka arsitektur teknologi di belakangnya, beberapa waktu


lalu giliran Tokopedia yang berbagi pengalaman. Ini adalah inisiasi dari StartupBisnis bersama
CodePolitan untuk mengadakan seminar online dengan mengundang Leon (panggilan
Leontinus) untuk membagikan pengalamannya dengan teknologi di belakang Tokopedia.
Tulisan ini merangkum berbagai poin yang menarik untuk disimak dari inisiasi tersebut.
Walaupun Leon sebenarnya memang seorang engineer, dia sendiri mengaku bahwa
dirinya hanya “half-engineer”. Latar belakangnya adalah bekerja untuk klien enterprise. Itulah
sebabnya mengapa sewaktu pertama kali ia membangun Tokopedia dia memilih Oracle sebagai
pilihan database, Perl sebagai bahasa pemrogramannya dan Apache mod_perl sebagai
webservernya. “..ya pakai apa yang saya bisa aja”, ujarnya. Belakangan, sekitar 1 bulan
sebelum Tokopedia meluncur, Leon merekrut satu orang engineer, kali ini real engineer.

Oracle yang digunakan saat itu adalah Oracle Express Edition 4G. Ini adalah versi
“gratisan” dari Oracle dengan berbagai batasannya. Server yang digunakan adalah server fisik,
dan kedua server ini identik.

Arsitektur ini terbilang sangat sederhana. Wajar memang untuk startup yang baru
dibangun. Saat itu semua berkas yang diupload merchant dan pengguna langsung saja disimpan
di webserver, tanpa CDN (Content Delivery Network) ataupun cloud storage. Leon bahkan
mengaku saat itu tidak tahu apa itu CDN. Tidak hanya tentang CDN, ia bahkan belum tahu
tentang Awstat ataupun Google Analytics (perangkat untuk memonitor trafik kunjungan
website).

Arsitektur II

Sekitar satu bulan setelah Tokopedia meluncur, trafik tumbuh pesat. Server Tokopedia
pun mulai melambat. Arsitektur Tokopedia pun segera menyesuaikan. Apache server dipecah
menjadi 2. Satu untuk berkas static, satu lagi untuk konten dinamis (dynamic content).

Namun ini pun tidak bertahan lama. Server Tokopedia kembali mulai melambat.
Penyebabnya ada beberapa:

 Oracle yang mereka gunakan mencapai batasnya (versi ini kapasitasnya hanya terbatas
hingga 4GB)
 Tidak ada partisi
 Tidak ada replikasi database
 Indexing yang jelek
 Semua aktivitas read/write dilakukan pada database server yang sama

Arsitektur III

Leon dan timnya segera berbenah. Mereka melakukan beberapa perbaikan. Database
akhirnya mereka ganti ke PostgreSQL -sebuah aplikasi database yang populer di dunia open
source. Karena PostgreSQL memang sudah mendukung replication, maka Tokopedia pun
memecah databasenya menjadi master-slave.
Pilihan jatuh ke PostgreSQL karena menurut Leon ada banyak kemiripan dengan
Oracle. Salah satu contohnya adalah format datetime-nya.

Di bulan April 2015, Tokopedia sempat mengalami masalah cukup besar selama 21
hari akibat PostgreSQL. Penyebabnya adalah versi PostgreSQL yang mereka gunakan ternyata
memiliki bug pada bagian indexing-nya. Akibat bug ini hasil query ke database menjadi kacau.
Leon memberi contoh, ketika mereka melakukan query ke 1 record spesifik, yang keluar bisa
jadi 3 record. Sayang Leon tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana akhirnya mereka
mengatasi masalah ini.

2.10 Kecepatan Akses Tokopedia


Sewaktu pertama kali membangun Tokopedia memilih Oracle sebagai pilihan
database, Perl sebagai bahasa pemrogramannya dan Apache mod_perl sebagai webservernya.
“Oracle yang digunakan saat itu adalah Oracle Express Edition 4G. Ini adalah versi “gratisan”
dari Oracle dengan berbagai batasannya. Server yang digunakan adalah server fisik, dan kedua
server ini identik.Arsitektur ini terbilang sangat sederhana. Wajar memang untuk startup yang
baru dibangun. Saat itu semua berkas yang diupload merchant dan pengguna langsung saja
disimpan di webserver, tanpa CDN (Content Delivery Network) ataupun cloud storage. Sekitar
satu bulan setelah Tokopedia meluncur, trafik tumbuh pesat. Server Tokopedia pun mulai
melambat. Arsitektur Tokopedia pun segera menyesuaikan. Apache server dipecah menjadi 2.
Satu untuk berkas static, satu lagi untuk konten dinamis (dynamic content).Namun ini pun tidak
bertahan lama. Server Tokopedia kembali mulai melambat. Penyebabnya ada beberapa:

 Oracle yang mereka gunakan mencapai batasnya (versi ini kapasitasnya hanya terbatas
hingga 4GB)
 Tidak ada partisi
 Tidak ada replikasi database
 Indexing yang jelek
 Semua aktivitas read/write dilakukan pada database server yang sama
Akhirnya mereka ganti ke PostgreSQL -sebuah aplikasi database yang populer di dunia
open source. Karena PostgreSQL memang sudah mendukung replication, maka Tokopedia pun
memecah databasenya menjadi master-slave. Pilihan jatuh ke PostgreSQL karena menurut
mereka ada banyak kemiripan dengan Oracle. Salah satu contohnya adalah format datetime-
nya. Di bulan April 2015, Tokopedia sempat mengalami masalah cukup besar selama 21 hari
akibat PostgreSQL. Penyebabnya adalah versi PostgreSQL yang mereka gunakan ternyata
memiliki bug pada bagian indexing-nya. Akibat bug ini hasil query ke database menjadi kacau.
mereka memberi contoh, ketika mereka melakukan query ke 1 record spesifik, yang keluar
bisa jadi 3 record.

Tokopedia.com kembali melambat. Kali ini permasalahannya di bagian search-nya.


Walaupun tidak disebutkan, dugaan pada masa ini fitur search di Tokopedia masih langsung
dilakukan ke database PostgreSQL. Itu sebabnya ketika semakin banyak penjual yang
mengunggah produknya (bisa hampir tiap detik) performanya menjadi semakin melambat.

Akhirnya Tokopedia memilih menggunakan SOLR. Ini adalah mesin untuk pencarian
yang sangat populer, karena selain cepat dan relatif mudah, aplikasi ini juga open source dan
gratis. Walaupun secara default menggunakan Tomcat webserver, tidak perlu tahu banyak soal
Java dan Tomcat untuk bisa membenamkan SOLR ke dalam sebuah aplikasi website, bahkan
untuk website berbasis CMS seperti WordPress. Tetapi pertumbuhan pengguna Tokopedia
memang tak terbendung. Situs Tokopedia pun mulai melambat lagi. Leon mengatakan jika
mereka akhirnya menemukan penyebabnya di antaranya adalah pengguna Apache mod_perl
yang memakan banyak sumber daya (resource). Selain itu juga karena ada bagian dari kode
pemrograman yang menyebabkan terjadinya memory leaks.

Terbentur dengan Apache yang memang sudah banyak dikenal haus akan sumberdaya,
mereka akhirnya tahu tentang Nginx -sebuah server yang bisa digunakan sebagai web
server, reverse proxy, maupun load balancer (pemecah beban berdasarkan request ke server).
Nginx sebenarnya sudah mulai populer di tahun 2009.

Tokopedia sendiri menggunakan nginx sebagai load balancar dan web server. Dan karena
Tokopedia masih menggunakan Perl, maka tentunya Nginx mod_perl juga digunakan.

Awalnya mereka menggunakan metode round robin untuk loadbalancer-nya. Tetapi


dengan metode ini mereka kesulitan menemukan server yang bermasalah ketika terjadi
kegagalan. Akhirnya metodenya diubah menjadi kombinasi dengan clustering. Beberapa
Nginx server digabungkan menjadi satu kelompok, dan di dalam kelompok ini dilakukan round
robin. Dengan begitu akan lebih mudah memantau server sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.

Masalah timbul lagi. Situs Tokopedia terbentur pada keterbatasan hardware. Kapasitas
penyimpanan hardisk sudah hampir habis, penggunaan sumber dayanya 90-100%, tidak ada
cadangan dan tidak ada failover. Ini salah satunya juga disebabkan karena penggunaan hardisk
tipe SATA, yang lebih lambat (namun lebih murah harganya) ketimbang SSD.

Salah satu tim sys admin Tokopedia akhirnya menyarankan untuk


menggunakan GlusterFS -sebuah network file system di cloud. Dengan GlusterFS kita bisa
membuat tempat penyimpanan dengan kapasitas yang sangat besar dan terdistribusi.
Tokopedia menggunakan 8 server dengan 4 node untuk GlusterFS ini.

Namun GlusterFS tidak digunakan lama. Mereka bercerita kalau mereka pernah
mengalami kegagalan besar saat penggunaan GlusterFS. Contoh kasusnya, proses unggah
gambar berhasil ke dalam GlusterFS, tetapi gambar tersebut tidak pernah muncul saat diakses
pengguna. Belakangan Tokopedia akhirnya menggunakan penyedia layanan CDN yang
bernama EdgeCast. EdgeCast adalah penyedia layanan CDN terbesar kedua setelah Akamai.

Agak mengejutkan juga mengetahui GlusterFS tidak bekerja seperti yang diharapkan.
Terlebih di bagian akhir seminar online ini, Leon mengatakan bahwa 2 orang engineer
(sekaligus co-founder) GlusterFS juga sempat membantu mereka langsung.

Kini arsitektur Tokopedia sudah lebih kompleks. Beberapa bagian sudah dipecah lagi
menjadi lebih spesifik.

Diagram diatas menggambarkan secara garis besar bagaimana arsitektur teknologi yang
digunakan Tokopedia saat ini. Gambar emoticon senyum itu adalah awal masuknya pengguna
ke Tokopedia. Dari situ request akan dibagi ke 2 load balancer: load balancer untuk konten
statis, dan load balancer untuk aplikasi.

Di diagram ini juga bisa kita lihat kalau penyimpanan berkas Tokopedia sudah
menggunakan platform dari AWS (Amazon Web Service) yaitu S3. Selain itu Leon juga
mengatakan jika mesin pencari Tokopedia kini juga sudah menggunakan CloudSearch dari
AWS. Secara total kurang lebih sudah 20% arsitektur Tokopedia berada di AWS.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan bahwa bisnis online yaitu tokopedia ini
merupakan bisnis yang paling aman serta mempunyai banyak kemudahan dalam pelayanan
serta fitur nya yang bermacam manfaat dan mudah dapat diakses dan bahwa juga setiap bisnis
pasti memiliki pesaing. Begitu juga dengan bisnis online. Adanya pesaing merupakan pacuan
agar suatu bisnis bisa berkompetisi untuk menunjukan kelebihannya, baik dari segi jasa atau
produk yang ditawarkan, harga, pelayanan, ketersediaan website dan fitur-fitur yang bisa
diakses, serta keamanan yang menjamin saat berbelanja dan bertransaksi. Adanya aksi untuk
bisa meminimalisasi kelemahan serta menghindari ancaman dalam berbisnis merupakan hal
yang sangat penting dalam menembus pasar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.labana.id/view/buka-bukaan-teknologi-tokopedia-dari-masa-kemasa/2016/04/29/
www. Tokopedia.com
https://id.m.wikipedia.org/wiki/tokopedia
https://m.tokopedia.com
http://makalahe-commerce.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai