Anda di halaman 1dari 15

Nama : Selma Lestari

NIM : 047941225
MK : Manajemen
Dosen : Bapak Sunargo, S.E., M.Sc.

SOAL 1
Analisa mengenai kreativitas dan inovasi yang dibangun Novita untuk membangun Bassnana
Kerang & Kafe
JAWABAN :
Novita Mayasari adalah contoh wanita yang sukses dalam mengembangkan usaha kuli
ner Bassnana Kerang & Kafe di Semarang, Jawa Tengah. Dia menunjukkan tingkat kreativita
s dan inovasi yang signifikan dalam perjalanan bisnisnya.
Menurut saya, Beberapa analisa mengenai kreativitas dan inovasi yang dibangun oleh
Novita:
1. Inovasi Menu
Salah satu aspek kreatif yang diperlihatkan oleh Novita adalah inovasi dalam menu m
akanan. Dia dan suaminya menghadirkan makanan kerang dan seafood dengan cita ra
sa unik, yang mungkin belum ada di daerahnya. Ini menunjukkan kemampuannya unt
uk berpikir di luar kotak dan menciptakan penawaran yang berbeda untuk menarik pel
anggan.
2. Adaptasi Terhadap Trend:
Novita juga menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan tren bisnis kuliner. B
ergabung dengan Gofood pada 2018 adalah langkah yang sangat cerdas, mengingat tr
en pesanan makanan online yang sedang berkembang pesat saat itu. Ini menunjukkan
inovasinya dalam menggunakan teknologi dan platform online untuk memperluas jan
gkauan bisnisnya.
3. Dukungan Komunitas:
Novita menyebutkan dukungan dari Komunitas Partner Gofood (KOMPAG) sebagai f
aktor kunci kesuksesannya. Ini menunjukkan bahwa dia secara kreatif memanfaatkan
sumber daya dan jaringan yang ada untuk memperkuat bisnisnya. Terlibat dalam kom
unitas ini memungkinkan berbagi pengalaman dan pembelajaran, yang merupakan be
ntuk inovasi sosial dalam pengembangan bisnis.
4. Pendekatan Inklusif:
Salah satu aspek yang sangat berharga dalam pendekatan Novita adalah semangat inkl
usifnya. Dia tidak hanya berkembang sendiri tetapi juga terlibar motivasi untuk memb
antu perempuan lain di daerahnya, khususnya ibu-ibu yang bergabung dengan Gofood
Dengan mengumpulkan dan berbagi pengalaman, dia menciptakan komunitas yang m
endukung pertumbuhan bersama.
5. Kepemimpinan di Komunitas:
Terpilih sebagai Ketua KOMPAG Semarang menunjukkan inovasi dalam kepemimpin
an Novita. Dia tidak hanya memimpin bisnisnya tetapi juga memimpin dan memotiva
si komunitas, yang merupakan contoh kepemimpinan yang sangat kreatif dan inovatif.
Keseluruhan, Novita Mayasari menunjukkan kreativitas dan inovasi dalam berbagai a
spek bisnisnya, mulai dari produk, pemanfaatan teknologi, hingga pembentukan komunitas. I
ni adalah contoh bagaimana perempuan pengusaha dapat membawa perubahan positif dalam
bisnis mereka sendiri dan juga memotivasi perempuan lain untuk sukses dalam dunia bisnis.

SOAL 2
Analisa tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan manajemen UMKM. Berik
an contoh UMKM disekitar tempat Anda tinggal.
JAWABAN :
Menurut saya, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan komponen p
enting dalam perekonomian sebuah negara. Mereka sering dianggap sebagai tulang punggung
ekonomi karena berkontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ek
onomi, dan distribusi pendapatan.
Menurut Laena, (2010:33) Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) memberikan
pengertian tentang UMKM sebagai para pelaku usaha ekonomi yang sering dikategorikan
sebagai perusahaan yang berskala kecil, menggunakan teknologi tradisional, dan dikelola
secara sederhana. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994
tanggal 27 Juni 1994, UMKM didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah
melakukan kegiatan/usaha yang mempunyai penjualan/omset per tahun setinggi-tingginya
Rp600.000.000 atau aset/aktiva setinggi-tingginya Rp600.000.000 (di luar tanah dan
bangunan yang ditempati), terdiri dari: (1) bidang usaha (Fa, CV, PT, dan koperasi) dan (2)
perorangan (pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan, perambah hutan,
penambang, pedagang barang dan jasa).

Beberapa analisa singkat tentang UMKM dan manajemen UMKM:

UMKM:
1. Kontribusi Ekonomi:
UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Mereka memberikan p
eluang ekonomi bagi banyak individu dan keluarga. Di banyak negara, termasuk Indo
nesia, UMKM menyumbang sebagian besar lapangan kerja.
2. Inovasi dan Kreativitas:
UMKM sering kali menjadi tempat inovasi dan kreativitas. Mereka sering menciptaka
n produk atau layanan yang berbeda dan unik, yang dapat mengisi celah di pasar.
3. Pendekatan Lokal:
UMKM sering berfokus pada pasar lokal atau regional. Mereka menghasilkan produk
atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan komunitas mereka, yang dapat memprom
osikan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Manajemen UMKM:
1. Perencanaan Bisnis:
Perencanaan bisnis yang baik sangat penting. Ini mencakup penetapan tujuan, strategi
pemasaran, analisis pesaing, dan perencanaan keuangan. Bisnis plan yang baik memb
antu UMKM mengukur kinerja mereka dan mencapai tujuan bisnis.
2. Manajemen Keuangan:
Manajemen keuangan yang baik termasuk pengelolaan kas, pencatatan transaksi, peng
awasan anggaran, dan pengelolaan utang. Ini membantu UMKM menjaga keuangan
mereka dalam kondisi sehat.
3. Pemasaran dan Promosi:
UMKM perlu efektif dalam memasarkan produk atau layanan mereka. Ini termasuk m
emahami target pasar mereka, membangun merek, dan menggunakan strategi pemasar
an yang sesuai dengan anggaran mereka.
4. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Jika UMKM memiliki karyawan, manajemen SDM adalah kunci. Ini melibatkan pere
krutan yang baik, pelatihan, dan pengembangan karyawan, serta menciptakan lingkun
gan kerja yang positif.
Di sekitar tempat saya tinggal, terdapat banyak UMKM yang beroperasi di berbagai s
ektor, seperti :
1. restoran kecil
2. toko-toko kelontong
3. tukang cukur
4. salon kecantikan
5. bengkel motor, dan banyak lagi.
Salah satu contoh adalah sebuah toko roti lokal yang dikelola oleh seorang wirausaha
kecil. Mereka mengkhususkan diri dalam memproduksi roti dan kue segar setiap hari. Denga
n menggunakan bahan-bahan berkualitas dan pelayanan yang baik, mereka telah membangun
pelanggan setia di komunitas setempat. Manajemen keuangan yang bijak dan pemahaman ya
ng baik tentang selera pelanggan telah membantu mereka bertahan dan berkembang dalam bi
snis mereka. Dengan berinvestasi dalam teknologi dan pelatihan staf, mereka terus berupaya
untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengembangkan bisnis mereka.
SOAL 3
Analisa mengenai jual beli online, dalam hal ini Gofood dan bagaimana dampak Gofood terh
adap industri restoran?
JAWABAN :
Jual beli online, terutama melalui platform seperti Gofood, telah mengubah lanskap industri r
estoran dengan beberapa cara dan menghasilkan dampak yang signifikan:
1. Peningkatan Aksesibilitas:
Gofood, bersama dengan platform serupa, telah meningkatkan aksesibilitas bagi pelan
ggan ke berbagai restoran dan penyedia makanan. Ini memungkinkan pelanggan untu
k memesan makanan dari berbagai restoran dan makanan favorit mereka dengan mud
ah dan kenyamanan tanpa harus pergi ke tempat fisik restoran. Hal ini menguntungka
n bagi pelanggan yang mencari variasi makanan dan kenyamanan.
2. Peningkatan Pendapatan:
Bagi industri restoran, Gofood memberikan sumber pendapatan tambahan. Restoran y
ang bergabung dengan Gofood mendapatkan peluang untuk menjangkau pelanggan ya
ng lebih luas, termasuk mereka yang lebih memilih makan di rumah atau kantor. Ini d
apat meningkatkan pendapatan restoran, terutama selama masa-masa sulit seperti pan
demi COVID-19 ketika makan di luar dibatasi.
3. Efisiensi dan Optimisasi:
Gofood memungkinkan restoran untuk mengelola pesanan dengan lebih efisien. Mere
ka dapat melacak pesanan dengan mudah, mengelola persediaan, dan mengoptimalka
n operasi mereka untuk memenuhi permintaan pelanggan. Platform ini juga dapat me
mbantu dalam perencanaan dan manajemen menu, serta mengevaluasi performa bisnis
mereka.
4. Dampak Peningkatan Bisnis Kuliner:
Gofood telah memberikan kesempatan bagi wirausaha di bidang kuliner, termasuk me
reka yang dimiliki oleh perempuan, seperti yang telah dijelaskan dalam cerita Novita,
Elis, dan Nurul. Mereka dapat memulai bisnis kuliner mereka sendiri dengan lebih mu
dah melalui platform ini, tanpa harus mengelola restoran fisik. Ini menciptakan peluan
g ekonomi baru.
5. Dampak Sosial dan Komunitas:
Gofood juga menciptakan komunitas bagi para pengusaha kuliner dan pelanggan mere
ka. Komunitas seperti Komunitas Partner Gofood (KOMPAG) memberikan dukungan
pelatihan, dan pertukaran pengalaman, seperti yang dilakukan Novita. Hal ini mempe
rkuat jaringan dan saling mendukung di antara pelaku usaha.
Namun, ada juga tantangan yang muncul dari pertumbuhan jual beli online melalui platform s
eperti Gofood:
1. Persaingan yang Lebih Ketat:
Restoran harus bersaing dengan lebih banyak pesaing, baik dari restoran fisik maupun
bisnis kuliner online lainnya. Ini mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas pro
duk dan layanan mereka.
2. Ketergantungan pada Platform:
Meskipun Gofood memberikan manfaat, restoran juga menjadi ketergantungan pada p
latform ini. Mereka harus membayar sebagian dari pendapatan mereka sebagai biaya
komisi kepada Gofood. Ini dapat menjadi tantangan keuangan bagi beberapa bisnis.
3. Kebijakan dan Regulasi:
Dalam beberapa kasus, bisnis kuliner online dapat berhadapan dengan perubahan kebi
jakan atau regulasi yang berdampak pada operasi mereka, seperti dalam hal pajak atau
regulasi keselamatan makanan.
Secara keseluruhan, Gofood dan platform serupa telah mengubah cara industri restora
n beroperasi, meningkatkan aksesibilitas makanan, dan menciptakan peluang bisnis baru. Na
mun, tantangan seperti persaingan yang ketat dan ketergantungan pada platform juga perlu di
kelola secara bijaksana oleh pemilik bisnis.
Menurut Winarta, K (dalam
Rakhmawati, A. 2019) gaya
hidup masyarakat saat
ini yang ‘hobi’ memesan
makanan merupakan salah
satu yang melandasi
penggunaan
layanan Gofood yang
semakin meningkat.
Terutama dari sudut
pengusaha kuliner,
mereka menggunakan
layanan Gofood untuk
memudahkan memasarkan
makanannya.
Menurut Ningsih, C., &
Sudono, A. (2016) di era
globalisasi pengusaha kuliner
harus
memanfaatkan teknologi
terbarukan untuk memajukan
pariwisata dan kulinernya,
sehingga mampu bersaing di
dalam maupun luar negeri
Menurut Winarta, K (dalam
Rakhmawati, A. 2019) gaya
hidup masyarakat saat
ini yang ‘hobi’ memesan
makanan merupakan salah
satu yang melandasi
penggunaan
layanan Gofood yang
semakin meningkat.
Terutama dari sudut
pengusaha kuliner,
mereka menggunakan
layanan Gofood untuk
memudahkan memasarkan
makanannya.
Menurut Ningsih, C., &
Sudono, A. (2016) di era
globalisasi pengusaha kuliner
harus
memanfaatkan teknologi
terbarukan untuk memajukan
pariwisata dan kulinernya,
sehingga mampu bersaing di
dalam maupun luar negeri
Menurut Winarta, K (dalam
Rakhmawati, A. 2019) gaya
hidup masyarakat saat
ini yang ‘hobi’ memesan
makanan merupakan salah
satu yang melandasi
penggunaan
layanan Gofood yang
semakin meningkat.
Terutama dari sudut
pengusaha kuliner,
mereka menggunakan
layanan Gofood untuk
memudahkan memasarkan
makanannya.
Menurut Ningsih, C., &
Sudono, A. (2016) di era
globalisasi pengusaha kuliner
harus
memanfaatkan teknologi
terbarukan untuk memajukan
pariwisata dan kulinernya,
sehingga mampu bersaing di
dalam maupun luar negeri
Menurut Winarta, K (dalam
Rakhmawati, A. 2019) gaya
hidup masyarakat saat
ini yang ‘hobi’ memesan
makanan merupakan salah
satu yang melandasi
penggunaan
layanan Gofood yang
semakin meningkat.
Terutama dari sudut
pengusaha kuliner,
mereka menggunakan
layanan Gofood untuk
memudahkan memasarkan
makanannya.
Menurut Ningsih, C., &
Sudono, A. (2016) di era
globalisasi pengusaha kuliner
harus
memanfaatkan teknologi
terbarukan untuk memajukan
pariwisata dan kulinernya,
sehingga mampu bersaing di
dalam maupun luar negeri
Menurut Winarta, K (dalam
Rakhmawati, A. 2019) gaya
hidup masyarakat saat
ini yang ‘hobi’ memesan
makanan merupakan salah
satu yang melandasi
penggunaan
layanan Gofood yang
semakin meningkat.
Terutama dari sudut
pengusaha kuliner,
mereka menggunakan
layanan Gofood untuk
memudahkan memasarkan
makanannya.
Menurut Ningsih, C., &
Sudono, A. (2016) di era
globalisasi pengusaha kuliner
harus
memanfaatkan teknologi
terbarukan untuk memajukan
pariwisata dan kulinernya,
sehingga mampu bersaing di
dalam maupun luar negeri
Menurut Winarta, K (dalam
Rakhmawati, A. 2019) gaya
hidup masyarakat saat
ini yang ‘hobi’ memesan
makanan merupakan salah
satu yang melandasi
penggunaan
layanan Gofood yang
semakin meningkat.
Terutama dari sudut
pengusaha kuliner,
mereka menggunakan
layanan Gofood untuk
memudahkan memasarkan
makanannya.
Menurut Ningsih, C., &
Sudono, A. (2016) di era
globalisasi pengusaha kuliner
harus
memanfaatkan teknologi
terbarukan untuk memajukan
pariwisata dan kulinernya,
sehingga mampu bersaing di
dalam maupun luar negeri
Menurut Rakhmawati, A (2019), Gaya hidup Masyarakat saat ini yang “hobi”memsan
makanan merupakan salah saty yang melandasi penggunaan layanan GoFood yang semakin
meningkat, Terutama dari sudut pandang pengusaha kuliner, mereka menggunakan layanan
GoFood untuk memudahkan dalam memasarkan makanannya, lalu ditambahkan Ningsih, C.,
dan Sudono, A (2016), bahwa di era globalisasi pengusaha kuliner harus memanfaatkan
teknologi terbarukan untuk memajukan pariwisata dan kulinernya, sehingga mampu bersaing
didalam maupun diluar negeri.

Sumber Reference:
Laena, I. 2010. Membedah UMKM Indonesia: Sebuah Kajian Tentang Strategi
Pemberdayaan & Pengmebangan Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia,
Jakarta: Lugas Foundation.

Ningsih, C., & Sudono, A.


(2016), The Competitiveness
of Indonesia Tourism Industry
in Facing ASEAN Economic
Community. Heritage, Culture
and Society: Research
agenda and best practices in the
hospitality and tourism industry
Ningsih, C., & Sudono, A. (2016), The Competitiveness of Indonesia Tourism Industry in
Facing ASEAN Economic Community. Heritage, Culture and Society: Research
agenda and best practices in the hospitality and tourism industry.
Rakhmawati, A. 2019. ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI GO-
FOOD TERHADAP PENDAPATAN RUMAH MAKAN.
Rakhmawati, A. 2019. Analisis Pengaruh Penggunaan Aplikasi Go-Food Terhadap
Pendapatan Rumah Makan. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai