DOSEN PENGAMPUH :
Dr. Yusran Zainuddin, SE, MM
Di susun Oleh :
RESKY
RATNA PUSINA
A. Latar Belakang
Di era saat ini dunia usaha berkembang dengan sangat pesat, salah satunya bisnis
dibidang kuliner. Banyaknya usaha yang bermunculan menyebabkan peningkatan jumlah usaha
yang sejenis sehingganya persaingan semakin ketat. Maka untuk menghadapi situasi dan keadaan
yang demikian, pengusaha harus mampu serta cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan
agar usaha yang didirikannya dapat berkembang dengan baik. Sebagai pelaku usaha harus bisa
mempertahankan pasar dan memenangkan persaingan. Dalam hal ini, perusahaan harus mampu
Dalam hal makanan sekarang ini sudah melebihi bukan hanya tentang sekedar
makanannya saja. Namun tempat, kualitas produk, penetapan harga, promosi, dan lokasi serta
berbagai aspek pendukung yang menjadikan dasar pendukung masyarakat untuk menentukan
Rumah makan SaaTi yang berdiri sejak tahun 2018 silam, merupakan salah satu rumah
makan yang terletak di JL. Trans Sulawesi, Desa Iloponu, Kecamatan Tibawa. Rumah makan
SaaTi terbilang cukup sederhana, dimana memiliki desain bangunan yang sederhana atau dapat
dikatakan seadanya. Rumah makan ini menjual beberapa jenis makanan dan minuman. Harga
yang ditawarkan oleh rumah makan SaaTi juga terjangkau oleh konsumen dan variatif. Selain
menu makanan dan minumannya, fasilitas juga diperhatikan oleh pemilik rumah makan ini.
Terdapat beberapa pilihan rumah makan yang berada disekitar SaaTi, Sehingganya banyak hal
yang menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk sampai pada keputusan memilih rumah
makan tertentu. Pemilik rumah makan berusaha untuk memenuhi keinginan yang menjadi bahan
pertimbangan konsumen, baik itu kualitas pelayanan, harga, lokasi, maupun sumber atau ke-
halalan makanan, sehingga dapat memberikan kepuasan bagi konsumennya. Oleh karena itu
berhasil tidaknya rumah makan dalam berkomunikasi dengan para pelanggan tergantung pada
kualitas pelayanan yang terbaik, harga yang terjangkau dan lokasi yang mudah dijangkau pula.
Pemilik mengatakan Rumah Makan SaaTi pernah mengalami kendala dalam modal,
sehingga menyebabkan rumah makan SaaTi tutup sekitar 1 bulan dikarenakan kurangnya modal
usaha dan minimnya pembeli saat itu. Walaupun lokasi rumah makan SaaTi strategis, tetapi
bangunan yang berdiri dilokasi pada saat itu hanya rumah makan SaaTi saja sehingga minim
pembeli. Walaupun dengan minimnya pembeli, rumah makan SaaTi kembali buka atas kegigihan
dan kerja keras pemiliknya. Pada tahun 2020 rumah makan SaaTi melakukan renovasi, yang
tadinya rumah makan tersebut menyatu dengan rumah kini memiliki bangunan sendiri. Terhitung
hingga saat ini rumah makan SaaTi berjalan dengan baik dan lancar, dengan lokasi yang strategis
dimana sekitar beberapa meter terdapat sungai dan dibelakang rumah makan terdapat gunung
potong yang menandakan sepinya lokasi tersebut untuk sebuah bisnis warung makan.
Dari produk makanan yang ditawarkan saat ini, sudah banyak usaha kuliner lain yang
menawarkan produk makanan yang serupa, hal ini dapat dilihat dari mulai banyaknya usaha
kuliner yang tidak hanya menjual kelezatan produk makanan dan minumannya saja, tetapi
mereka juga memperhatikan beberapa faktor lain dalam bisnis kuliner ini yaitu layout tempat
demi kenyamanan pelanggan dan untuk memenuhi kepuasan para pelanggannya. Setiap
pengusaha kuliner mempunyai cara tersendiri dalam upaya meningkatkan pelanggan dan
kelompok kami tertarik untuk meneliti, “Keberhasilan Usaha Warung Makan Saati Dalam
B. Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor apa saja yang terkait dalam keberhasilan mempertahankan usaha Warung
Makan Saati?
pesaing?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang terkait dalam mempertahankan bisnis
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai
keberhasilan suatu usaha dan gambaran tentang dunia bisnis kuliner serta sebagai
sebagai bahan literature untuk menambah wacana baru bagi dunia akademis serta
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Literatur
1. Keberhasilan Usaha
usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan
organisasi. Menurut Henry Faizal Noor (2007:397) mengemukakan bahwa keberhasilan usaha
pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan
berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis.
Sehingga, dapat diketahui bahwa definisi keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari
bisnis mencapai tujuannya, dimana keberhasilan tersebut didapatkan dari wirausaha yang
memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat
menerapkan secara proaktif dan hal tersebut terlihat dari usaha dari wirausaha dimana suatu
keadaan usahanya yang lebih baik dari periode sebelumnya dan menggambarkan lebih daripada
yang lainnya yang sederajat atau sekelasnya, dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang
dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan dan efisiensi secara ekonomis, target
perusahaan yang ditentukan oleh manajer pemilik usaha, permodalan, skala usaha, hasil atau
Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha suatu antara lain
dapat diketahui dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang
diantaranya yaitu: kualitas sdm, penguasaan organisasi, struktur organisasi, system manajemen,
partisipasi, kultur atau budaya bisnis, kekuatan modal, jaringan bisnis dengan pihak luar, tingkat
entrepreneurship.
Faktor ekstenal dapat dibagi menjadi dua yaitu factor pemerintah dan non pemerintah.
Faktor pemerintah diantaranya: kebijakan ekonomi, birokrat, politik, dan tingkat demokrasi.
Faktor non pemerintah yaitu: sistem perekonomian, sosio-kultur budaya masyaraka, sistem
perburuhan dan kondisi perburuhan, kondisi infrastruktur, tingkat pendidikan masyarakat, dan
lingkungan global.
Sehingga dapat diketahui bahwa keberhasilan usaha dapat dipengaruhi oleh kemampuan
usaha yag tercermin diantaranya melalui pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari pengusaha.
Keberhasilan suatu usaha diidentikkan dengan laba atau penambahan material yang dihasilkan
pada dasarnya keberhasilan usaha tidak hanya dilihta dari hasil secara fisik tetapi keberhasilan
usaha dirasakan oleh pengusaha dapat berupa panggilan pribadi atau kepuasan batin.
Keberhasilan usaha dan penilaian keberhasilan usaha didasarkan pada empat dimensi
1. Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya orang yang bekerja pada suatu usaha.
2. Volume penjualan adalah jumlah penjualan yang dihasilkan untuk satu tahun.
4. Pendapatan adalah jumlah penerimaan bersih yang diterima oleh wirausahawan dari
usahanya.
2. Produktivitas dan Efisiensi Besar kecilnya produktifitas suatu usaha akan menentukan
besar kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan
3. Daya Saing Daya saing adalah kemamp uan atau ketangguhan dalam bersaing untuk
merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila
dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.
hasil penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif dalam bidangnya sehingga dapat
5. Terbangunnya citra baik Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal
dan trust external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada
dalam perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau
Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup
signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari: 1) Peningkatan dalam
akumulasi modal atau peningkatan modal. 2) Jumlah produksi. 3) Jumlah pelanggan. 4)Perluasan
Definisi dari lokasi adalah letak, tampat. Lokasi adalah tempat dimana orang-orang biasa
berkunjung. Lokasi dalam hubungannya dengan pemasaran adalah tempat yang khusus dimana
lahan tersebut dapat digunakan untuk berbelanja. Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi adalah
suatu letak atau tempat yang tetap dimana orang bisa berkunjung untuk berbelanja. Lokasi
menurut Kotler (2008:51) “salah satu kunci sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih
komunitas”. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas,
persaingan, iklim, politik, dan sebagainya. Menurut Ujang Suwarman (2004:280) lokasi
merupakan tempat usaha yang sangat mempengaruhi keinginan seseorang konsumen untuk
datang dan berbelanja. Sedangkan pengertian lokasi menurut Kasmir (2009:129) yaitu tempat
melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang
dagangannya.
Lamb et al., (2001:63) menyatakan bahwa memilih tempat atau lokasi yang baik
1. Tempat merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi
2. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan di masa depan. Area yang dipilih haruslah
3. Lingkungan setempat dapat saja berubah setiap waktu, jika nilai lokasi memburuk,
bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang
mempengaruhi lokasi,yaitu:
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan) apabila keadaannya seperti ini maka
lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasa dan
konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, computer, atau surat.
Dalam hal ini likasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi anatara kedua
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi merupakan suatu tempat dimana
perusahaan beroperasi dan menghasilkan barang dan jasa serta pemilihan suatu lokasi
b. Pemilihan Lokasi
Levy dan Weitz (2007:185) mengatakan bahwa pemilihan lokasi sangat penting dalam
2. Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting karena faktor ini bisa digunakan untuk
terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga akan menjadikan biaya rental atau investasi
tempat menjadi mahal. Tingginya biaya lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan biaya
marketing lebih mahal untuk menrik konsumen agar berkunjung. Disamping faktor lokasi,
bangunan dan kelengkapannya, mejadi faktor penting dalam tempat untuk perusahaan. Dekorasi
seringkali menjadi daya tarik yang besar bagi konsumen dalam memilih tempat.
Menurut Fandy Tjiptono (2002:92) pemilihan tempat atau lokasi fisik memerlukan
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang
normal.
3. Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama: a. Banyaknya orang yang
keputusan pembelian yang sering terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa
melalui usaha- usaha khusus. b. Kepadatan dan kemacatan lalu lintas juga bisa
menjadi hambatan.
4. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun
roda empat.
5. Ekspansi, yaitu tersedianya temoat yang cukup luas apabila ada perluasan dikemudian
hari.
perlu dipertimbangkan apakah dijalan atau daerah yang sama terdapat restoran lainnya.
Menurut Kotler (2012) kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja
berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Tapi, jika harapan melebihi harapan, pelanggan
amat puas dan senang. Jika kinerja yang dirasakan dibawah harapan, pelanggan tersebut akan
merasa dikecewakan, jika kinerja memenuhi harapan pelanggan, pelanggan akan merasa puas,
sedangkan jika kinerja melebihi harapan pelangan maka pelanggan akan merasa sangat puas.
Kepuasan ini tentu akan dapat dirasakan setelah pelanggan yang bersangkutan mengkonsumsi
produk tersebut.
Menurut Kotler dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen terdapat lima faktor
utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan, yaitu:
a. Kualitas produk, konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan
bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan, terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila
mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosional, konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang
lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang
cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh
bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi
puas terhadap merek tertentu.
d. Harga, produk yang mempunyai kulaitas yang sama tetapi menetapkan harga yang reltif
murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.
e. Biaya, konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap
produk atau jasa itu.
Model konsep ini mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai penilaian yang dirasakan
sesuai dengan harapan. Jika pelayanan yang diterima pelanggan lebih rendah dari harapan
pelanggan maka akan menghasilkan ketidakpuasan emosional (negatif disconfirmation).
Sebaliknya, jika pelayanan yang diterima pelanggan lebih tinggi dari harapan pelanggan.
Pelayanan yang diterima pelanggan sama dengan harapan pelanggan,
hasilnya bukan kepuasan atau ketidakpuasan. Berdasarkan model ini, kepuasan pelangandipenga
ruhi oleh karakteristik pelanggan itu sendiri (pengalaman) dan pelayanan itu sendiri (harga dan
karakteristik pelayanan).
2) Equity Theory
Menurut, teori ini seseorang akan puas bila rasio hasil (outcome) yang perolehnya
dibandingkan dengan input yang digunakan dirasakan fair atau adil. Dengan kata lain,
perbandingan hasil yang diterima oleh pelanggan A harus sama dengan hasil yang diterima
pelanggan B. Apabila kedua keadaan tersebut tidak sama maka pelanggan yang melakukan
evaluasi terhadap pelayanan akan merasakan ketidakpuasan akibat ketidakadilan dari pemberi
pelayanan.
3) Attribution Theory
1. Kesesuaian harapan, merupakan tingkat kesusaian antara kinerja produk yang diharapkan
konsumen dengan yang dirasakan oleh konsumen, meliputi:
b) Pelayanan oleh karyawan yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan yang
diharapkan.
c) Fasilisitas penunjang yang didapat sesuai atau melebihi dengan yang diharapkan.
a) Berminat untuk berkunjung kembali karena pelayanan yang diberikan oleh karyawan
memuaskan.
b) Berminat untuk berkunjung kembali karena nilai dan manfaat yang diperoleh setelah
mengkonsumsi produk.
3. Kesediaan merekomendasikan, merupakan kesediaan konsumen untuk merekomendasika
n produk yang telah dirasakannya kepada teman atau keluarga, meliputi:
a) Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan karena
pelayanan yang memuaskan.
b) Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan karena
fasilitas penunjang yang disediakan memadai.
c) Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan karena
nilai atau manfaat yang didapat setelah mengkonsumsi sebuah produk jasa.
4. Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage)
Pentingnya keunggulan bersaing pada saat ini sangat besar. Jadi keunggulan bersaing
adalah tentang bagaimana suatu perusahaan benar- benar dapat menerapkan strategi genetic
tersebut kedalam prakteknya. Pada dasarnya keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang
perusahaan mampu ciptakan untuk pembelinya. Keunggulan bersaing mungkin mengambil
bentuk harga yang lebih rendah dibandingkan harga pesaing untuk manfaat yang sesuai atau
penyediaan manfaat unik yang lebih sekedar mengimbangi harga premi.
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2003:311) keunggulan bersaing adalah
keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih rendah maupun
dengan memberikan manfaat lebih besar karena harganya lebih tinggi. Menurut Michael E.
Porter (2004:1) keunggulan bersaing adalah jantung kinerja perusahaan didalam pasar yang
bersaing, namun setelah beberapa dasawarsa adanya perluasan dan 29 kemakmuran yang hebat
mengakibatkan banyak perusahaan kehilangan pandangan mengenai keunggulan bersaing dalam
upaya perjuangan untuk lebih berkembang dalam mengejar diversifikasi.
Dasar persaingan (basic of competition) strategi harus didasarkan pada seperangkat asset,
skill dan kemampuan. Ketiganya hal tersebut akan mendukung strategi yang dijalankan sehingga
keunggulan dapat bertahan.
1. Di pasar mana perusahaan bersaing (where you compete). Dalam bal ini, penting bagi
perusahaan memilih pasar sasaran yang sesui dengan strategi yang dijalankan atau
dengan kata lain asset, skill dan kemampuan harus mampu mendukung strategi dalam
memberikan sesuatu yang bernilai bagi pasar.
2. Dengan siapa perusahaan bersaing (who you compete against). Selanjutnya perusahaan
harus mampu mengidentifikasi pesaingnya, apakah pesaing tersebut lemah, sedang, atau
kuat.
2. keunggulan produk dan teknologi. Satu hal yang mungkin menjadi pegangan bagi
perusahaan untuk terus melakukan inovasi adalah kesuksesan dari perusahaan-perusahaan
yang menjadi pemimpin produk. Agar dapat menjadi pemimpin produk, perusahaan harus
menunjukkan arus yang komsisten dari produk-produk yang menonjol yang kan mampu
membuat para pelanggan akan terus menanti dengan penuh harap produk-produk baru
yang akan diluncurkan. Hal ini yang harus dipertahankan adalah perusahaa-perusahaan
tidak boleh terlena dengan terus-menerus melakukan inovasi produk tanpa
memperdulikan pasar.
5. Produk (Product)
Menurut Tjiptono (2008:95) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, dicari, dibeli, diminta, digunakan, dan dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Definisi lain yang dikemukakan
oleh Kotler dan Keller (2008:4) bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa,
pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide. Pengertian dari
beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan
produsen kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya dan melekat pada
produk yang disebut dengan atribut produk.
6. Harga (Price)
B. Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil
penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya:
3. Muhammad Syawaludin Faiz, Dr. Ari Pradhanawati, MS, Drs. Wahyu Hidayat, M. Si.
(2015). Analisis Karakteristik Kewirausahaan Sebagai Faktor Penentu Pertumbuhan Usaha.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Bahwa dalam
menjalankan usaha agar berkembang atau 37 tumbuh menjadi besar yaitu sifat kewirausahaan
pemilik usaha tersebut
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Secara teoritis, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Kualitatif. Data
kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan
atau berupa kata-kata. Dengan kata lain, data kualitatif adalah data yang tidak dapat dihitung
(bukan berupa angka) dan diperoleh dalam bentuk informasi dari instansi maupun pihak-pihak
lain yang ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas (Alkharni, 2011:12).
1. Lokasi Penelitian
2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Mei mendatang.
Berdasarkan jenis dan sumber data yang dikumpulkan maka tehnik pengumpulan data
1. Wawancara
Teknik Wawancara di sini dilakukan dengan tanya jawab kepada Pemilik, Karyawan dan
pelanggan Warung Makan Saati. Tujuan wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data atau
informasi secara mendalam mengenai keberhasilan usaha Warung Makan Saati.
2. Observasi
Menurut Sugiyono (2016:145) Obsevasi merupakan teknik pengolahan data yang
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Dalam hal ini
observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung semua Kegiatan yang dilakukan Warung
Makan Saati.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengambil gambar
berupa foto, dan merekam hasil wawancara dengan informan terkait.
D. Sumber Data
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2009:137). Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari
mana data diperoleh. Adapun data yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah data
Primer. Dimana data Primer adalah data yang diperoleh dari observasi lapangan, melalui
wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan, dalam hal inilah adalah pemilik dari Warung Makan Saati.
Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2016:246) mengemukakan teknik analisis data
merupakan aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Teknik analisis data terdiri
a. Triangulasi
Menurut Sugiyono (2016:241) Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat mengabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena tetapi lebih
pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Nilai dari teknik
pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent
(meluas) tidak konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu dengan mengunakan teknik triangulasi
dalam pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti.
Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan suatu
pendekatan. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan
triangulasi metode.
1. Triangulasi Metode
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama.
2. Triangulasi Sumber
Menurut Sugiyono (2013:330) triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari
sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Dalam penelitian ini, setelah
mengumpulkan data primer yang telah diperoleh, maka data tersebut dideskripsikan,
dikategorikan, mana pandangan yang sama, mana pandangan yang berbeda hingga menganalisis
Warung makan SaaTi merupakan salah satu warung makan yang terdapat di Desa
Iloponu Jl. Trans Sulawesi Kec. Tibawa, yang berdiri pada akhir tahun 2018. Terletak disebelah
kiri dari arah kota Gorontalo, dengan bangunan yang sederhana dan desain seadanya. Dibelakang
warung makan terdapat gunung potong dan diseberang jalan dekat warung makan terdapat
sungai, dapat dikatakan lokasi warung makan tersebut strategis karena berada dipinggiran jalan
Sebelum adanya warung makan tersebut, ibu Salma dulunya adalah penjual nasi kuning
dimana beliau menjual nasi kuning diteras rumahnya yang dulu masih berada di jalan karya.
Setelah itu ibu Salma pindah ke tempat dimana warung makan SaaTi beroperasi. Berawal dari
sebuah warung kecil yang terbuat dari papan dan pemiliknya juga tinggal didalamnya, Pemilik
mengatakan bahwa warung makan ini sempat tutup karena adanya keterbatasan modal dan
minimnya pembeli dikarenakan saat itu masih baru dan belum banyak yang mengetahui tentang
warung makan SaaTi tersebut. Namun, dengan segala usaha dan kerja keras pemiliknya warung
makan tersebut kembali buka dan berjalan hingga ditahun 2020 mereka melakukan renovasi
memperluas tempat, dan ibu Salma berhasil membangun rumah disamping warung makan
tersebut. Kini warung makan memiliki bangunan tersendiri, cukup sederhana dan desain
Informan 2
Kak Lina (pelanggan 1)
“Alasan saya yak arena disini cocok harganya dan cocok juga rasanya enak. Untuk
harganya sih sudah pas nggak terlalu mahal mbak dan juga cukup terjangkau, dan puas dengan
penyajiannya karena disini selain rasanya enak kita kalo makan ditempat dapat mengambil nasi
sepuasnya, jadi cocok lah buat kita yang pengen makan banyak. Pelayanan disini sih bagus.
Terus juga orang orangnya ramah, cepet juga, tidak perlu nunggu lama. Biasanya kan kalo di
warung makan lain kadang nunggu dulu,nah ini kita langsung ditanya mau makan
apa.Tempatnya nyaman dan juga lokasi strategis”.
Analisi kalimat: Harga yang terjangkau, kualitas produk yang baik, Pelayanan yang baik,
dan tempat nyaman.
Informan 3
Pak Aris (Pelanggan 2)
“Kalo menurut saya mungkin karna sudah langganan dengan pemiliknya, karena setiap
mau lewat pasti disini pasti singgah selain itu masakannya enak kualitas makanannya tetap
terjaga dengan cita rasa yang konsisten, tidak berubah-rubah. Harganya untuk ikan ayam
kampung yang biasa saya beli itu seharga Rp. 25.000,00 menurut saya ya cukup terjangkau
harganya sudah pas tidak terlalu mahal karena sudah paket dengan kuah tambah sayur terus nasi
sepuasnya. Puas dengan penyajiannya makanannya, enak bumbunya terasa sekali. Untuk
pelayananya cepet sih.. maksudnya kalo ada yang datang langsung dilayani, ya paling nunggu
dikit pas makanan masih dimasak, dan tempat parkirnya luas, jadi kita sebagai supir kontener
atau biasa mobil besar suka cari tempat makan yang lokasinya luas begitu, jadi ya.. warung
makan ini pas.”
Analisis kalimat: merupakan langganan diwarung makan SaaTi, harganya murah,
pelayanannya baik dan pemiliknya ramah, serta lokasi yang luas untuk parker.
Informan 4
Pak Enga (Pelanggan 3)
“Sebelumnya belum pernah makan disini, baru sih. Maksudnya baru kemarin lalu singgah
teman ada panggil singgah makan dsini. Alasan memilih makan disini Karena lokasinya
mungkin bagus untuk tempat singgah, istirahat sebentar gitu kan diwarung ini, minum-minum
kopi begitu. Harga nya cukup murah sih hanya 25rb sudah dapat seporsi ikan ayam+kuah+sayur
dengan nasi, jadi cocok dikantong, untuk penyajian makananya... karena masih baru juga makan
disini, sejauh ini Puas dengan penyajiannya terus makanannya juga enak. Pelayanannya bagus,
kalo pesan cepat datangnya, tidak lama, penjualnya ramah juga dan lokasinya bagus ya, karena
parkirannya luas jadi aman markirnya.”
Analisis kalimat: Pelanggan baru diwarung makan SaaTi dan mengetahui warung makan
tersebut dari temannya, tempat dan lokasi yang aman untuk tempat parkir, pelayanan ramah dan
kualitas produk/makanan enak.
Informan 5
Kak Arman (Pelanggan 4)
“Kadang- kadang sih, kalau lagi bosan dengan makanan dirumah ya lari ke warung ini.
Alasan memilih warung makan ini karna dekat dari rumah, harganya terjangkau, murah, terus
enak. Sangat puas dengan penyajiannya, porsinya pas. Pelayanannya bagus yaa, karena kalo
pesan cepat datangnya, terus penjualnya ramah banget, jadi enak makan disini jadi kayak udah
kenal dekat dengan pemiliknya hehe.. lokasinya Menurut saya sih yaa mudah dijangkau karna
tempatnya dipinggir jalan terus luas halamannya.”
Analisis Kalimat: Warung makan SaaTi mudah dijangkau, pelayanan cepat dan sangat
ramah, kualitas makananya, lokasi mudah dijangkau”
B. Kategori Data
Tabel. 4.1
Kategori Data Faktor mempertahankan Keeksistensian Warung Makan SaaTi
Informan
Katego
Pertanyaan Pemilik Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelangga ri
1 2 3 n4
1. Harganya pasti Harganya Cukup Sudah pas Harganya 1. Harga
Bagaimana terjangkau pas tidak terjangkau harganya murah, terjangk
harga mahal dan dan tidak terjangkau cocok au
makanan terjangkau terlalu dikanton (harga
pada warung mahal g yang
makan terbilan
SaaTi? g
murah)
2. Bagaimana Produk/ Kualitas Bagus, Puas Bagus, 2.
kualitas makanannya makanann rasanya dengan porsinyaKualitas
produk/maka yang berkualitas ya bagus, enak penyajiann pas Produk
nan pada baik enak bumbunya ya, rasanya (Bahan
baku
warung sangat juga enak
baik dan
makan terasa cita rasa
SaaTi? terjaga
tidak
berubah-
ubah)
3. Bagaimana Sopan dan Pelayanan Pelayanan Bagus, Pemjualn 3.
Pelayanan ramah kepada nya bagus, nya cepat tidak lama ya ramah Pelayana
diwarung setiap pelanggan pemiliknya dan ramah nunggunya sekali, n yang
makan ramah dan jadi enak baik
(pelayan
SaaTi? makanan makan
an
cepat disini yang
datang sopan
santun,
ramah,
dan
ramah)
4. Bagaimana Lokasi strategis, Mudah Parkirnya Tempatnya Lokasiny 4.
lokasi atau memiliki lahan dijangkau, luas jadi luas jadi a mudah Tempat
tempat pada parkir tempat cocok enak dijangkau (Lokasi
warung parkirnya untuk parkirnya , yang
strategis,
makan luas parkir aman halamann tempat
SaaTi? mobil ya luas yang
nyaman,
fasilitas
yang
memada
i)
Tabel. 4.2
Klasterisasi Kategori faktor yang membuat konsumen tertarik
melakukan pembelian di Warung Makan SaaTi
C. Pembahasan
Berdasarkan pola dan konsep yang ada, peneliti menemukan temuan-temuan konsep atau
variabel yang muncul dari hasil wawancara yang berkanaan dengan faktor yang terkait dengan
keberhasilan Warung Makan SaaTi dalam mempertahankan keeksistensiannya di tengah
persaingan warung makan yang sejenis.
1. Pemililihan Lokasi (Place)
Menurut Ujang Suwarman (2004:280) lokasi merupakan tempat usaha yang sangat
mempengaruhi keinginan seseorang konsumen untuk datang dan berbelanja. Pemilihan
lokasi diperlukan pada saat perusahaan mendirikan usaha baru, melakukan ekspansi yang
telah ada maupun memindahkan lokasi ke lokasi lainnya. Pemilihan lokasi sangat penting
karena berkaitan dengan besar kecilnya kemampuan bersaing.
Menurut Fandy Tjiptono (2002:92) ada 5 dimensi utama dalam pemilihan lokasi atau
tempat:
1) Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana transfortasi umum.
Untuk akses menuju Warung Makan SaaTi tidak sulit karena berada di pinggir jalan.
2) Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang
normal. Dalam penelitian dilapangan letak dari Warung Makan SaaTi berada tepat di
pinggir jalan jadi mudah diketahui oleh orang-orang yang lewat.
3) Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama:
a) Banyaknya oang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terhadap
terjadinya buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan, tanpa
rencana, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.
b) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas juga bisa jadi hambatan. Kondisi area jalan di
depan Warung Makan SaaTi lumayan rame karena banyak pengendara motor yang
lewat meskipun lumayan rame namun tetap pada kondisi normal atau lancer jadi
jarang sekali mengalami kemacetan.
4) Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun
roda empat. Untuk tempat parkirnya Warung Makan SaaTi cukup luas dan aman.
5) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang ditawarkan.
2. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane (2007:177) kepuasan pelanggan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau
kesannya terhadap kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang
diharapkan. Tapi, jika harapan melebihi harapan, pelanggan amat puas dan senang. Jika
kinerja yang dirasakan dibawah harapan, pelanggan tersebut akan merasa dikecewakan,
jika kinerja memenuhi harapan pelanggan, pelanggan akan merasa puas, sedangkan jika
kinerja melebihi harapan pelangan maka pelanggan akan merasa sangat puas. Kepuasan ini
tentu akan dapat dirasakan setelah pelanggan yang bersangkutan mengkonsumsi produk
tersebut. Pelanggan merasa puas bila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas bila
harapan pelanggan terlampaui.
Menurut Irawan (2004:37), ada lima dimensi utama kepuasan pelanggan, yaitu:
a) Harga
b) Kualitas Layanan
c) Kualitas Produk
d) Emotional Factor
e) Efficiency (Kemudahan)
Dalam penelitian ini kepuasan pelanggan terjadi karena sudah terpenuhinya kelima
dimensi tersebut. Yang pertama tentang harga yang terjangkau pas dengan yang didapatkan
para pelanggan. Yang kedua tentang kualitas pelayanan yang baik, cepat dan tanggap,
berperilaku ramah dalam melayani serta selalu menjaga kebersihan tempat. Yang ketiga
mengenai kualitas makanan yang disajikan enak dan tidak berubah-ubah selalu konsisten
dalam menjaga cita rasa dari makanan tersebut. Yang keempat adalah faktor emosional,
pelanggan merasa puas dengan apa yang meraka dapatkan, hal itulah yang membuat
pelanggan menjadi loyal dan melakukan pembelian ulang. Dan kelima tentang kemudahan,
lokasi yang strategis tepat dipinggir jalan sehingga mudah dijangkau oleh para pelanggan.
3. Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage)
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2003:311) keunggulan bersaing adalah
keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih rendah
maupun dengan memberikan manfaat lebih besar karena harganya lebih tinggi. Cara untuk
mempertahankan keunggulan bersaing yaitu dengan: a) Keunggulan Operasional.
Keunggulan ini mengacu kepada strategik genetic yaitu kepada strategi harga dan biaya
terendah dengan penekanan kepada efisiensi. b) keunggulan produk dan teknologi. Satu hal
yang mungkin menjadi pegangan bagi perusahaan untuk terus melakukan inovasi adalah
kesuksesan dari perusahaan-perusahaan yang menjadi pemimpin produk. c) Kedekatan
dengan pelanggan. Perusahaan yang ingin membangun keunggulan malalui kedekatan
dengan pelanggan yang harus dilakukan adalah upaya untuk membangun citra atau image
tentang perusahaan kedalam benak pelanggan.
Hasil dalam temuan dilapangan Warung Makan SaaTi menjadi unggul dalam
persaingan usaha Warung Makan yang sejenis yang ada di desa Iloponu.
4. Produk (Product)
Menurut Tjiptono (2008:95) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, dicari, dibeli, diminta, digunakan, dan dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Definisi lain yang
dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2008:4) bahwa produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan,
termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi,
informasi, dan ide. Pengertian dari beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa produk
adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen kepada konsumen untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya dan melekat pada produk yang disebut dengan atribut produk.
5. Harga (Price)
Menurut William J. Stanton, harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah
beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk
dan pelayanan yang menyertainya. Menurut Kotler dan Amstrong, harga merupakan
sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang
ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau
jasa tersebut. Harga sering kali disebut sebagai indikator nilai, jika harga tersebut
dihubungkan dengan manfaat yang diterima atas suatu barang atau jasa. Pada tingkat harga
tertentu bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat
pula. Sama halnya dengan tingkat harga tertentu, nilai suatu barang dan jasa akan
meningkat seiring dengan meningkatnya manfaat yang dirasakan.
6. Kualitas Pelayanan
Menurut Lewis dan Booms, kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa bagus
tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan harapan pelanggan. Adanya faktor
yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu jasa yang diharapkan dan jasa yang dirasakan
atau dipersepsikan. Apabila jasa yang diharapkan, maka kualitas pelayanan tersebut akan
dipersepsikan baik atau positif. Jika jasa yang dipersepsikan melebihi jasa yang
diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal.Demikian juga
sebaliknya apabila jasa yang dipersepsikan lebih jelek dibandingkan dengan jasa yang
diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan negatif atau buruk. Maka baik tidaknya
kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan
pelanggan secara konsisten.
Dari enam hal pokok yang diperoleh dari wawancara mendalam tersebut, dapat menjawab
pertanyaan penelitian meliputi:
1. Faktor-faktor apa saja yang terkait dalam keberhasilan mempertahankan usaha Warung
Makan Truntum Echo?
a. Kualitas Makanan
Dalam menjalankan usaha, kualitas tidak hanya terdapat pada barang atau jasa, tetapi
juga termasuk dalam produk makanan. Pelanggan yang datang untuk mencari makanan
tentu ingin membeli makanan yang berkualitas. Menurut Potter dan Hotchkiss (2012,p.1)
food quality atau kualitas makanan adalah karakteristik kualitas dari makanan yang dapat
diterima oleh konsumen, seperti ukuran, bentuk, warna, konsistensi, tekstur, dan rasa.
Makanan lezat dan segar memainkan peran penting dalam upaya untuk melampaui
pesaing. Dengan demikian, kualitas makanan adalah salah satu cara terbaik untuk
memaksimalkan keberhasilan dalam bisnis restoran.
b. Keterjangkauan Harga
Philip Kotler berpendapat bahwa, harga merupakan satu-satunya unsur bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapat, unsur lainnya menimbulkan biaya. Dalam hal ini
Warung Makan SaaTi menerapkan harga yang terjangkau oleh semua kalangan pas dengan
apa yang disajikan pada pelanggan.
c. Loyalitas Pelanggan
Menurut Fandy Tjipto (2000:110) adalah loyalitas pelanggan sebagai komitmen
pelanggan terhadap suatu merek, toko, pemasok, berdasarkan sikap yang sangat posistif
dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. Menurut Griffin (2005:5)
menyatakan pendapatnya tentang loyalitas pelanggan: konsep loyalitas pelanggan lebih
banyak dikaitkan dengan perilaku daripada dengan sikap. Bila seseorang merupakan
pelanggan loyal, ia akan menunjukkan perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai
pembelian nonrandom yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit
pengambilan keputusan.
2. Bagaimana cara mempertahankan keeksistensian Warung Makan SaaTi terhadap
pesaing ?
a. Persaingan Pasar
Dalam menjalankan usaha, keberadaan pesaing pasti ada namun para pelaku usaha
harus mampu menghadapi hal tersebut agar bisa selalu eksis diantara persaingan yang ada.
Adanya para pesaing serta pendatang baru dibidang warung makan yang sejenis, namun
dengan mampu menganalisis pesaing yang ada, dengan terus memperbaiki fasilitas juga
pelayanan dan menjalin hubungan yang baik dengan beberapa supplier pemasok bahan
baku agar ketersediaan bahan baku tercukupi, serta selalu menjaga kualitas makanan. Hal
itu lah yang membuat Warung Makan SaaTi mampu bertahan dalam persaingan warung
makan yang sejenis.
b. Konsistensi Produk
Pelaku usaha dibidang warung makan sekarang ini semakin banyak, dalam
menjalankan usaha makanan yang harus menjadi perhatian adalah kualitasnya, rasa yang
konsisten dan tidak berubah-ubah akan menjadi daya tarik dari pelanggan. Seperti yang
dikatakan beberapa pelanggan melalui wawancara usaha Warung Makan SaaTi selalu
menjaga konsistensinya dalam menu-menu yang disajikan untuk para pelanggan. Hal itu
juga dikemukakan oleh yang pemilik warung makan kalau kualitasmakanannya tetap
dijaga, mulai dari bahan baku serta rempah-rempah yang digunakan dari dulu.
c. Lokasi yang Strategis
Lokasi menurut Kotler (2008:51) “salah satu kunci sukses adalah lokasi, lokasi
dimulai dengan memilih komunitas”. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi
pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim, politik, dan sebagainya. Dalam
penelitian dilapangan letak dari Warung Makan SaaTi berada tepat di pinggir jalan jadi
mudah diakses dan diketahui oleh orang-orang yang lewat. Hal itu lah yang mampu
membuat usaha Warung Makan SaaTi mempertahankan keeksistensiannya.
d. Loyalitas Pelanggan
Menurut Fandy Tjipto (2000:110) adalah loyalitas pelanggan sebagai komitmen
pelanggan terhadap suatu merek, toko, pemasok, berdasarkan sikap yang sangat posistif
dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.
Menurut Griffin (2005:5) menyatakan pendapatnya tentang loyalitas pelanggan:
konsep loyalitas pelanggan lebih banyak dikaitkan dengan perilaku daripada dengan sikap.
Bila seseorang merupakan pelanggan loyal, ia akan menunjukkan perilaku pembelian yang
didefinisikan sebagai pembelian nonrandom yang diungkapkan dari waktu ke aktu oleh
beberapa unit pengambilan keputusan.
e. Kualitas Pelayanan
Kegiatan yang berhubungan dengan menyediakan layanan untuk meningkatkan atau
mempertahankan nilai produk. Dalam memberikan pelayanan Warung Makan Truntum
Echo selalu mengevaluasi untuk terus memperbaiki pelayanannya dari menjaga kebersihan
tempat, menyambut pelanggan datang dengan ramah, kemudian menyajikan makanan yang
dipesan oleh pelanggan, sampai pelanggan meninggalkan tempat.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti bahwa yang membuat
keberhasilan Warung Makan SaaTi dalam mempertahankan keeksistensian ditengah persaingan
warung makan yang sejenis dapat diambil kesimpulan sebagi berikut:
Memulai usaha dengan menjual nasi kuning sebelum menjadi Warung Makan seperti
sekarang dan mengembangkan lokasi atau tempat dengan memperluas tempat serta melakukan
perbaikan. Adapun faktor yang terkait dalam keberhasilan usaha Warung Makan SaaTi adalah
penetapan harga, kualitas produk, dan kualitas pelayanan yang dilakukan dan Lokasi. Kombinasi
dari setiap unsur tersebut akan menentukan tingkat kepuasan pelanggan pada warung makan
SaaTi tersebut. Untuk mempertahankan suatu bisnis tidaklah mudah butuh tenaga, semangat dan
optimisme yang tinggi serta kemampuan mempertahankan kualitas makanan atau bahan baku
dan kepuasan konsumen yang paling penting. Di usaha warung makan SaaTi Pemilik memiliki
cara untuk mempertahankan keesksistensiannya dalam berbisnis, Pemilik selalu mengedepankan
kualitas bahan baku yang bagus. Kepuasan konsumen atas penyajian makanan warung makan
SaaTi adalah nilai terpenting untuk manjaga keeksistensian dalam berbisnis dengan adanya
konsumen yang merasa puas maka setiap konsumen akan memasarkan produk makanan di
Warung Makan SaaTi kepada orang lain dengam cara tidak langsung hanya dengan mengobrol
tentang cita rasa makanan maupun tentang harga dari suatu produk akan membuat para
konsumen lain tertarik untuk mencoba dan membeli produk makanan tersebut. Jadi kepuasan
konsumen adalah faktor terpenting dalam menjaga keeksistensian suatu usaha.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan
dalam penelitian ini yaitu:
1. Warung Makan SaaTi agar selalu terus mempertahankan kualitas makanannya (cita rasa yang
tidak berubah-ubah).
2. Warung Makan SaaTi agar terus melakukan perbaikan atau memperluas lagi tempat warung
tersebut dengan merenovasi warung makan tersebut agar lebih menarik.
3. Warung Makan SaaTi bersedia membangun hubungan dengan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Baroto. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Faiz, Muhammad Syawaludin.; dkk. 2015. Analisis Karakteristik Kewirausahaan Sebagai
Faktor Penentu Pertumbuhan Usaha (studi kasus pada UMKM Martabak Setia Budi Semarang).
Griffin. 2005. Customer Loyalty, Erlangga, Jakarta.
Kasmir. 2009. Pengantar Manajemen Keuangan, Kencana, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2003. Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi
kesembilan, PT. Indeks Gramedia, Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran Edisi 12 jilid 1,
Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta.
Lamb et al., 2001. Pemasaran edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Lovelock
Christopher. et. al. 2010. Pemasaran Jasa, Edisi 7, Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Lupiyoadi. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta.
Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Slamet, Santoso. 2006. Kemampuan Bertahan Pedagang Warung HIK Di Kota Ponorogo
The Survival of HIK Vendors in Ponorogo. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 7, No. 2.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Suryana. 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses,
PT.Salemba Empat, Jakarta.
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Ujang, Suwarman. 2004. Perilaku Konsumen, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Umar. 2005. Metode Penelitian, Salemba Empat, Jakarta.
Utaminingsih, Adijati.; dkk. 2016. Menyikap Rahasia Kesuksesan Usaha Tahu
Lampiran 1
Hasil Wawancara
Informan 1
Nama : Ibu Salma (Pemilik Warung Makan Saati)
Usia : 31 Tahun
Peneliti: Sebelumnya mohon maaf dan terima kasih telah meluangkan waktu ibu sebentar, saya
ingin tanya-tanya lebih lanjut mengenai warung makan ibu, bisa kan bu?
Pemilik: iya boleh
Peneliti: Sejak kapan ibu mendirikan usaha dan sebelumnya apakah pernah
membuat usaha lain?
Pemilik: pertama kali buka itu kalau tidak salah ingat tahun 2018, terus dulu masih jualan nasi
kuning kedai kecil-kecilan gitu
Peneliti: terus, apa yang membuat ibu termotivasi membuat usaha ini?
Pemilik: tentunya karena kebutuhan, dan keperluan sehari-hari setidaknya ada yang diambil
untuk anak-anak sekolah kan mbak
Pemilik: untuk harga sudah pasti terjangkau, untuk satu porsi nasi ikan ayam kampung seharga
25rb dan kalau untuk nasi ikan biasa 15rb aja, serta kita menyediakan nasi dengan sistem ambil
sepuasnya kalo makan ditempat.
Peneliti: kalau dari segi pelayanan, Bagaimana strategi pelayanan pada pelanggan diwarung
makan ini?
Pemilik: diutamakan pastinya harus sopan dan ramah kepada setiap pelanggan yang makan disini
Peneliti: dan untuk lokasi, menurut ibu bagaimana strategi lokasi yang digunakan?
Pemilik: dari lokasi nya sendiri strategis karena berada dipinggir jalan, terlebih jalan
transulawesi yang dilalui setiap hari selain itu kami menyediakan lahan parkir yang luas untuk
mobil-mobil besar yang sering singgah.
Peneliti: Strategi apa yang digunakan agar usaha yang dijalankan tetap
eksis diantara para pesaing, bu?
Pemilik: kita melayani pelanggan saja sih, maksudnya ketika pelanggan ingin makan yang tidak
tersedia dimenu dan kita bisa membuatnya yaa kita buatkan dan utamanya pasti selalu dengan
memberikan pelayanan sebaik mungkin.
Peneliti: untuk jam operasional nya sendiri, biasanya ibu buka jam berapa dan tutupnya jam
berapa?
Pemilik: biasa buka jam 9 pagi, tutupnya tergantung kalau ada pelanggan yang tiba-tiba mau
makan dan kondisinya makanan sudah pada habis, biasanya tetap kita buatkan sesuai dengan
permintaan pelanggan.
Pemilik: tidak ada, siapapun yang mau makan diwarung makan ini disilahkan, tidakpilih-pilih
pelanggan, biasanya sih mobil kontener yang sering singgah
Pemilik: mobil avansa, kadang orang dimotor, biasanya juga mobil patwal mbak biasanya.
Informan 2
Peneliti : mohon maaf pak menganggu sebentar, saya mau tanya-tanya bisa pak soal Warung
Makan saati, boleh?
Informan : Iya dek silahkan.
Peneliti : Sebelumnya dengan bapak siapa?
Informan : Aris
Peneliti : Apa sebelumnya pak pernah makan disini?
Informan : Iya pernah.
Peneliti : alasan bapak aris memilih makan di
warung makan ini apa, kenapa tidak di temapat lain gitu?
Informan : Kalo menurut saya mungkin karna sudah lamgganan dengan pemiliknya, karena
setiap mo lewat pasti disini pasti singgah selain itu masakannya enak kualitas
makanannya tetap terjaga dengan cita rasa yang konsisten, tidak berubah-rubah.
Peneliti : Kalo untuk masalah harganya gimana pak?
Informan : Harganya untuk ikan ayam kampung yang biasa saya beli itu seharga
Rp. 25.000,00 menurut saya ya cukup terjangkau harganya sudah pas tidak terlalu mahal karena
sudah paket dengan kuah tambah sayur terus nasi sepuasnya.
Peneliti : Apakah pak puas dengan produk yang
disajikan warung makan ini?
Informan : Cukup puas dek, rasanya enak bumbunya terasa sekali.
Peneliti : Terus kalo menurut bapak nih, pelayanan di Warung
Makan ini gimana pak?
Informan : Cepet sih.. maksudnya kalo ada yang dating langsung dilayani, ya paling nunggu dikit
pas makanan yang dipesan masih dimasak
Peneliti : Terus selain pelayanan nih pak, apalagi yang disukai dari warung makan ini?
Informan : makanannya enak rasanya, terus harganya murah menurut saya dan juga karna
langanan juga disini.
Peneliti : Terus apalagi pak selain itu?
Informan :tempat parkirnya luas, jadi kita sebagai supir kontener atau biasa mobil besar suka cari
tempat makan yang lokasinya luas begitu, jadi ya.. warung makan ini pas
Peneliti : ohiya gitu ya pak, makasih bapak atas waktunya.
Informan : iya iya sama-sama.
Informan 4
Nama : Bapak Enga
Usia: 38 tahun
Informan 5
Nama : Arman
Usia: 27