Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PENELITIAN

Analisis Aspek Keuangan Terhadap Kelayakan Bisnis pada Coffee Shop di Daerah Dermo
dengan Kriteria Investasi Sebagai Variabel Mediasi.

Mata Kuliah Metode Penelitian Akuntansi

Dosen Pengampu :
Alm. Prof. Dr. Ihyaul Ulum, SE., M.Si., Ak., CA.

Disusun Oleh:
Vido Pratama Arianto
202110170311050 / 5B

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2024
A. PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang

Perkembangan industri kopi di dunia terus mengalami pertumbuhan yang


signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan minat konsumen terhadap kopi
spesialis, serta tren budaya yang mengapresiasi kualitas kopi, telah menciptakan
peluang baru untuk bisnis coffee shop. Bisnis coffee shop tidak hanya menjadi tempat
untuk menikmati secangkir kopi, tetapi juga menjadi pusat pertemuan sosial dan gaya
hidup. Oleh karena itu, banyak individu dan investor yang tertarik untuk memulai usaha
di bidang ini.

Dalam mengelola bisnis coffee shop, aspek keuangan menjadi salah satu elemen
kunci yang perlu diperhatikan secara cermat. Keberhasilan suatu bisnis tidak hanya
bergantung pada popularitas produk atau layanan, tetapi juga pada kemampuan
manajemen dalam mengelola keuangan secara efisien dan efektif. Oleh karena itu, perlu
dilakukan analisis mendalam terhadap aspek keuangan dari coffee shop untuk
mengevaluasi kelayakan bisnisnya.

Selain itu, investasi merupakan faktor penting yang memengaruhi keberhasilan


dan keberlanjutan bisnis coffee shop. Kriteria investasi yang baik dapat menjadi faktor
mediasi yang mempengaruhi hubungan antara aspek keuangan dan kelayakan bisnis.
Dengan mengintegrasikan kriteria investasi sebagai variabel mediasi, penelitian ini
bertujuan untuk memahami bagaimana keputusan keuangan, seperti pengelolaan modal
kerja, perencanaan anggaran, dan analisis biaya, berkontribusi terhadap kelayakan bisnis
coffee shop melalui pengaruhnya pada kriteria investasi.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam bagi para calon
pengusaha coffee shop, investor, dan praktisi bisnis dalam memahami hubungan antara
aspek keuangan, investasi, dan kelayakan bisnis. Selain itu, penelitian ini juga dapat
memberikan panduan praktis untuk meningkatkan manajemen keuangan dan strategi
investasi yang tepat guna meningkatkan peluang kesuksesan bisnis coffee shop di
tengah persaingan yang semakin ketat.
Oleh karena itu, studi kelayakan usaha merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui lebih detail apakah suatu usaha kedai kopi di kawasan Dermo dapat
beroperasi. Hasil penelitian ini akan menunjukkan apakah bisnis tersebut layak untuk
dijalankan dalam jangka panjang atau tidak. Bisnis adalah suatu tindakan yang tampak
sebagai tugas normal atau dalam rentang waktu yang signifikan (Minju Akiang, 2020).
Beberapa faktor penilaian seperti faktor pasar, faktor produksi, dan faktor sumber daya
manusia dapat digunakan untuk mengevaluasi kelayakan suatu usaha. Namun faktor-
faktor tersebut hanyalah faktor pendukung yang harus diperhatikan jika ingin
menjalankan bisnis yang menguntungkan dan layak secara finansial. adalah penilaian
rupiah yang ditentukan dengan menggunakan (NPV, IRR, Net B/C, PP) yang dapat
mencakup sumber usaha, modal usaha, pembayaran usaha, biaya usaha, serta
pendapatan atau pendapatan usaha (Minju Akiang, 2020). Dengan rencana keuangan,
para visioner bisnis akan mendapatkan gambaran menyeluruh tentang bagaimana dan
kapan aset diperoleh dalam bisnis, untuk apa aset tersebut digunakan, berapa jumlah
total uang tunai yang tersedia dan kondisi keuangan yang sedang direncanakan (Minju
Akiang, 2020).
Menurut hasil penelitian terdahulu dari Etty Susilowati (2018), Kegiatan bisnis
yang memberikan keuntungan moneter pada umumnya adalah kegiatan yang
manfaatnya ditentukan sejauh mana manfaat yang diberikan bisnis terhadap kemajuan
keuangan masyarakat pada umumnya. Sedangkan manfaat ekonomi dari kegiatan usaha
dinilai berdasarkan investasi atau modal yang diberikan untuk pelaksanaan proyek atau
usaha tersebut. Meskipun demikian, pengujian kelayakan bisnis merupakan tema yang
tetap menarik untuk dibedah karena setiap bisnis mempunyai kelebihan, kekurangan,
pintu terbuka, dan risiko tersendiri yang berbeda-beda jika dibandingkan dengan
organisasi lain.

Pemilihan objek analisis studi kelayakan bisnis ini didasarkan pada


pertimbangan aspek teknis karena kami percaya bahwa teknologi yang digunakan dalam
bisnis ini memiliki potensi untuk memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan.
Peneliti memilih objek ini untuk analisis studi kelayakan bisnis karena kami ingin
memahami bagaimana aspek pemasaran dapat mempengaruhi daya tarik pasar dan
strategi pemasaran yang efektif dalam meningkatkan penjualan dan keuntungan. Aspek
keuangan menjadi perhatian utama dalam pemilihan objek analisis studi kelayakan
bisnis ini karena kami ingin memastikan bahwa bisnis ini dapat menghasilkan
pendapatan yang cukup untuk mencapai titik impas dan menghasilkan keuntungan
dalam jangka waktu yang panjang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara aspek
keuangan dan kelayakan bisnis pada coffee shop, dan mengevaluasi bagaimana kriteria
investasi berpengaruh terhadap kelayakan bisnis mereka. Untuk mengetahui gambaran
apakah usaha coffe shop di daerah Dermo layak atau tidak dijalankan dilihat dari ketiga
aspek tersebut. Ketiga aspek tersebut dilakukan agar mampu menilai usaha untuk
mendapatkan pendapatan serta jumlah pemakaian dana yang dikeluarkan (Minju
Akiang, 2020). Aspek keuangan merupakan faktor penting dalam kelayakan bisnis,
karena mempengaruhi keterlibatan dan keputusan pemilik bisnis. Dengan menggunakan
pendekatan penelitian yang tepat dan kriteria investasi sebagai variabel mediasi,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang relevan tentang hubungan
antara aspek keuangan dan kelayakan bisnis pada coffee shop, yang dapat membantu
pemilik dalam mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan
kelayakan bisnis mereka.

A.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh aspek keuangan terhadap kelayakan bisnis pada Coffee Shop
di daerah Dermo?
2. Sejauh mana kriteria investasi berperan sebagai mediator dalam hubungan antara
aspek keuangan terhadap kelayakan bisnis pada Coffee Shop di daerah Dermo?
3. Apakah terdapat faktor-faktor spesifik pada aspek keuangan yang secara signifikan
mempengaruhi memengaruhi kelayakan bisnis dengan melibatkan kriteria investasi
pada Coffee Shop di daerah Dermo?
A.3 Tujuan

Tujuan penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi infrastruktur teknis yang


diperlukan dalam operasi coffe shop di daerah Dermo dan mengidentifikasi solusi yang
paling efisien untuk meningkatkan kualitas layanan. Peneliti bertujuan untuk memahami
preferensi dan harapan pelanggan terhadap coffe shop di daerah Dermo melalui
penelitian ini, sehingga peneliti dapat merancang strategi pemasaran yang lebih tepat
sasaran dan meningkatkan daya tarik di mata konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan analisis keuangan mendalam terhadap bisnis coffe shop di daerah Dermo,
termasuk proyeksi pendapatan dan pengeluaran, untuk mengidentifikasi potensi
profitabilitas dan risiko keuangan yang perlu diatasi. Peneliti ingin mengembangkan
rencana bisnis yang kuat berdasarkan temuan dari penelitian ini, dengan tujuan untuk
memaksimalkan efisiensi operasional, meningkatkan pangsa pasar, dan mencapai
pertumbuhan yang berkelanjutan. Selain itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk
memberikan panduan yang jelas kepada pemilik bisnis agar dapat membuat keputusan
yang informasi yang lebih baik tentang masa depan coffe shop di daerah Dermo.

A.4 Manfaat

Praktis

Penelitian ini akan memberikan manfaat dalam mengidentifikasi peralatan dan


teknologi terbaik yang dapat digunakan dalam coffe shop di daerah Dermo, sehingga
dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas produk yang di tawarkan kepada
pelanggan. Dengan fokus pada aspek pemasaran, penelitian ini akan membantu
memahami preferensi pelanggan terhadap cita rasa kopi dan suasana di coffe shop di
daerah Dermo, sehingga pemilik dapat merancang pemasaran yang lebih efektif dan
meningkatkan daya tarik bagi konsumen. Analisis keuangan yang komprehensif dalam
penelitian ini akan membantu kami mengevaluasi investasi awal, mengukur potensi
pendapatan, dan mengidentifikasi risiko keuangan yang perlu diatasi dalam mengelola
bisnis coffe shop di daerah Dermo. Hasil dari penelitian ini akan memberikan landasan
untuk mengembangkan strategi bisnis yang lebih baik, memaksimalkan keuntungan,
dan memastikan bahwa coffe shop di daerah Dermo dapat bertahan dan berkembang
dalam pasar yang kompetitif. Selain itu, penelitian ini akan memberikan wawasan
yang berharga kepada pemilik bisnis untuk membuat keputusan yang lebih
terinformasi tentang masa depan coffe shop di daerah Dermo.

Teoritis

Dengan menggunakan kriteria investasi sebagai variabel mediasi, studi ini dapat
membantu pemilik bisnis dalam mengevaluasi bagaimana investasi berpengaruh
terhadap kelayakan bisnis mereka. Khususnya dalam hal penggunaan kriteria investasi
sebagai variabel mediasi, yang dapat membantu pemilik dalam mengidentifikasi area
yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kelayakan bisnis mereka. Hal ini dapat
membantu pemilik bisnis dalam membuat keputusan investasi yang lebih baik.

B. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


B.1 Reviu Penelitian Terdahulu

Review Penelitian Terdahulu

Untuk menentukan suatu usaha layak atau tidak untuk dikembangkan yaitu
ditinjau dari beberapa aspek. Siti Rahmadani (2019), membuktikan dengan cara
meninjau dari aspek produksi, aspek pemasaran, dan aspek keuangan pada suatu usaha.
Hasilnya menyatakan bahwa ketiga aspek tersebut sangat berpengaruh terhadap layak
atau tidaknya keberlangsungan suatu usaha dalam waktu jangka panjang. Terutama
pada aspek keuangan, untuk meninjau usaha dari aspek keuangannya yaitu dengan cara
memperhitungkan modal, payback period, net present value, nilai profitability index,
dan Internal Rate of Return. Jika nilai profitability index suatu usaha di atas 1,0 persen,
maka usaha tersebut dapat dikatan layak dalam jangka waktu yang panjang. Internal
Rate of Return juga perlu dilakukan perbandingan antara tingkat IRR dengan tingkat
diskon yang telah ditetapkan untuk membuat keputusan yang lebih tepat tentang
kelayakan suatu usaha. Jika nilai persentase IRR lebih besar dari pada diskon yang
ditetapkan oleh suatu usaha maka bisa dikatakan layak.

Dara Puspita (2022), juga menggunakan aspek yang sama dalam menentukan
layak atau tidaknya suatu usaha. Untuk menganalisis dari aspek keuangan suatu usaha
dengan menggunakan ketentuan Payback Period (PP), Net Present Value (NPV),
Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR). Hasilnya menunjukan bahwa
dengan menganalisis aspek aspek tersebut dan bisa dikatakan layak maka suatu usaha
dapat bertahan dengan jangka waktu yang lama.

Bahkan Sukmawati (2019) juga membuktikan dengan menganalisis aspek


teknis, aspek pemasaran, dan aspek keuangan suatu usaha dan dapat dikatan layak,
usaha tersebut dapat bertahan dengan jangka waktu yang lama. Seluruh penelitian
terdahulu tersebut menganalisis studi kelayakan bisnis suatu usaha untuk memastikan
kelayakan dalam berusaha agar dapat bertahan dalam jangka panjang yang di tinjau dari
aspek aspek yang terdiri dari aspek teknis, aspek pemasaran, dan aspek keuangan. Dan
untuk menghitung aspek keuangan suatu usaha yaitu menghitung Payback Period (PP),
Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR).
Jika nilai profitability index suatu usaha di atas 1,0 persen, maka usaha tersebut dapat
dikatan layak dalam jangka waktu yang panjang. Internal Rate of Return juga perlu
dilakukan perbandingan antara tingkat IRR dengan tingkat diskon yang telah ditetapkan
untuk membuat keputusan yang lebih tepat tentang kelayakan suatu usaha. Jika nilai
persentase IRR lebih besar dari pada diskon yang ditetapkan oleh suatu usaha maka bisa
dikatakan layak. (Turrohmah, 2021).
Ringkasan Penelitian Terdahulu.
No. Nama Tahun Judul/Jurnal Objek/Variable/Analisis Hasil

1. Siti ANALISIS  Objek: meninjau dari aspek


Rahmadani STUDI Usaha Tahu dan Tempe produksi, aspek
dan KELAYAKA Karya Mandiri. pemasaran, dan aspek
Makmur,SE., N BISNIS  Variabel/UA: keuangan pada suatu
MMA. 2019 PADA X , ANALISIS STUDI usaha. Hasilnya
PENGEMBA KELAYAKAN BISNIS menyatakan bahwa
NGAN PADA ketiga aspek tersebut
UMKM PENGEMBANGAN sangat berpengaruh
USAHA UMKM USAHA TAHU terhadap layak atau
TAHU DAN DAN TEMPE KARYA tidaknya
TEMPE MANDIRI. keberlangsungan suatu
KARYA Y , ASPEK PRODUKSI, usaha dalam waktu
MANDIRI ASPEK PEMASARAN jangka panjang.
DITINJAU DAN ASPEK
DARI ASPEK KEUANGAN.
PRODUKSI,  Analisis Data:
ASPEK Teknik Analisis Data yang
PEMASARAN diterapkan dalam
DAN ASPEK penelitian yaitu
KEUANGAN. menggunakan analisis
Jurnal Ilmiah nonfinansial yang terdiri
Manajemen dari Aspek Produksi dan
dan Bisnis. Aspek Pemasaran.
2. Dara Puspita, Analisis Studi  Objek: Untuk menganalisis
Nadya Kelayakan Usaha Kerupuk Sari Rasa dari aspek keuangan
Ervina, dan Bisnis  Variabel/UA: suatu usaha dengan
Habib terhadap X , Analisis Studi menggunakan
Matwar. Usaha Kelayakan Bisnis terhadap ketentuan Payback
2022 Kerupuk Sari Usaha Kerupuk Sari Rasa Period (PP), Net
Rasa di Desa di Desa Deli Serdang Present Value (NPV),
Deli Serdang Y , Aspek Produksi, Profitability Index (PI),
Ditinjau Dari Aspek Pemasaran dan dan Internal Rate of
Aspek Aspek Keuangan Return (IRR). Hasilnya
Produksi,  Analisis Data: menunjukan bahwa
Aspek Sumber data yang dengan menganalisis
Pemasaran dan digunakan adalah data aspek aspek tersebut
Aspek primer dan data sekunder, dan bisa dikatakan
Keuangan. dan lain-lain: pengamatan, layak maka suatu usaha
Journal of wawancara dan dapat bertahan dengan
Visions and dokumentasi jangka waktu yang
Ideas lama.
3. Heni ANALISIS  Objek: juga membuktikan
Sukmawati KELAYAKA pusat produksi Tempe dengan menganalisis
dan Fatimah N BISNIS yang terletak di Jalan aspek teknis, aspek
Zahra SYARIAH Ampera Kota pemasaran, dan aspek
Nasution. PADA Tasikmalaya. keuangan suatu usaha
2019. USAHA  Variabel/UA: dan dapat dikatan layak,
MIKRO X , ANALISIS usaha tersebut dapat
TEMPE. KELAYAKAN BISNIS bertahan dengan jangka
Jurnal SYARIAH. waktu yang lama.
Ekonomi Y , USAHA MIKRO
Syariah TEMPE.
 Analisis Data:
penulis mengumpulkan
data dengan melakukan
observasi yakni
melakukan pengamatan
secara langsung, melihat,
mendengar, meninjau dan
mencatat segala sesuatu
yang berhubungan dengan
kelayakan bisnis usaha
tempe di lokasi penelitian.

B.2 Tinjauan Pustaka

Studi Kelayakan Bisnis.

Menurut Sukmawati (2019), Studi kelayakan bisnis adalah suatu gerakan yang
berkonsentrasi luar dan dalam terhadap suatu bisnis yang akan dijalankan, dengan
tujuan penuh untuk memutuskan apakah bisnis tersebut layak untuk dijalankan.
Berkonsentrasi pada luar dan dalam berarti bahwa suatu bisnis dibedah berdasarkan
informasi dan data yang ada, diperkirakan dan ditentukan dengan menggunakan strategi
tertentu.(Sukmawati, 2019). Usaha yang seharusnya dapat dilaksanakan atau tidak layak
untuk dijalankan harus terlihat dari akibat membandingkan unsur keuangan yang
diberikan pada usaha atau usaha baru tersebut dengan keuntungan atau bayaran yang
diperoleh dari usaha tersebut. (Siti Rahmadani, 2019). Analisis kelayakan usaha
merupakan suatu gerakan untuk menilai sejauh mana keuntungan yang dapat diperoleh
dalam menyelesaikan suatu tindakan usaha untuk mengurangi bahaya yang terlihat sejak
saat itu. (Etty Susilowati, 2018).

Aspek Keuangan.

Menurut Minju Akiang (2020), Analisis kelayakan keuangan dalam suatu bisnis
merupakan tahapan utama dalam perencanaan suatu bisnis. Untuk membina suatu usaha
memerlukan aset atau pendanaan untuk mempertahankan suatu usaha yang dapat
diperoleh baik dari sumber dalam maupun luar. Karena tidak semua perkumpulan
memiliki dana yang cukup untuk mempertahankan usahanya. Banyak orang tidak mau
memulai bisnis karena tidak punya cukup uang untuk melakukannya. Dengan
menganalisis kelayakan finansial yang akan menentukan kinerja suatu ide bisnis dilihat
dari aspek finansial itu sendiri, aspek finansial dapat menentukan layak atau tidaknya
suatu usaha atau bisnis untuk dijalankan. Jadi sebuah pemikiran bisnis atau bisnis harus
dikaji melalui estimasi, sehingga dapat dilihat dengan baik apakah bisnis atau bisnis
tersebut layak secara finansial. (Putri Wahyuni Arnold, 2020).

Kriteria Investasi

Studi kelayakan bisnis pada usaha kedai kopi "Meine Welt Coffee" di Palangka
Raya menunjukkan bahwa analisis aspek keuangan, termasuk kriteria investasi seperti
Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Profitability Index (PI), Internal Rate of
Return (IRR), dan Average Rate of Return (ARR) digunakan untuk menilai kelayakan
bisnis. Hasil studi ini menunjukkan bahwa berdasarkan aspek keuangan, kedai kopi
tersebut layak secara finansial. (Nauval Furqon Amaly, 2022). Selain itu, dalam skripsi
tentang analisis kelayakan bisnis usaha "Biji Hitam Coffee Shop" di Berastagi, juga
terdapat penelitian yang menggunakan kriteria investasi untuk menilai kelayakan bisnis.
Penelitian ini mencakup aspek pasar, pemasaran, sosial, dan aspek keuangan, yang
merupakan bagian dari analisis kelayakan bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria
investasi menjadi bagian penting dalam menilai kelayakan bisnis coffee shop.(Nabila
Ananda Putri, 2019)
Dari tinjauan pustaka tersebut, dapat disimpulkan bahwa kriteria investasi seperti
NPV, PP, PI, IRR, dan ARR merupakan bagian integral dari analisis aspek keuangan
dalam menilai kelayakan bisnis pada coffee shop. Kriteria-kriteria ini digunakan untuk
mengevaluasi potensi investasi dan profitabilitas bisnis, sehingga memiliki peran
penting dalam konteks analisis kelayakan bisnis pada coffee shop.

B.3 Pengembangan Hipotesis


Pengaruh aspek keuangan terhadap kelayakan bisnis.
Menurut Diyah Ayu Candra (2019) Net Profit Margin (NPM) adalah pendapatan bersih
yang mencerminkan kapasitas untuk menghasilkan manfaat dari setiap transaksi. Jika suatu
bisnis dapat menghasilkan keuntungan dari setiap transaksi, hal ini juga akan mempengaruhi
sudut pandang pemasaran. Sudut pandang promosi membedah seberapa banyak bagian yang
akan dicapai, seperti apa kapasitas organisasi untuk menguasai pasar dan prosedur apa yang
akan dilakukan mulai saat ini.(Sukmawati, 2019).
Hasil penelitian Susanto and Setyowati (2021) menunjukkan bahwa Net Profit Margin
dan Return On Aset berpengaruh secara fundamental terhadap Monetary Trouble. Dampak
tersebut terlihat dari hasil uji F yang diperoleh Fhitung sebesar 10,911 dan Ftabel bernilai
3,35 dengan arti 0,000 dibawah 0,05. Sehingga cenderung diasumsikan bahwa nilai Fhitung
lebih besar dibandingkan Ftabel sehingga dapat beralasan jika H0 ditolak dan H1 diakui.
Artinya Pendapatan Total Bersih (X1) dan Return on Resources (X2) sama-sama
berpengaruh terhadap Financial Misery (Y) pada perusahaan pertambangan batubara yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 20134-2018.
Diyah Ayu Candra (2019) organisasi dengan desain organisasi biaya administrasi
memiliki tanda bahwa manfaat atau produktivitas yang didapat lebih tinggi daripada sub-
perjanjian dan desain biaya eksekutif karena, dalam hal ini yang mempertimbangkan
pemeriksaan manfaat, nilai GPM, NPM dan ROE adalah sangat tinggi dibandingkan dengan
dua contoh lainnya karena sistem retribusi administrasi dapat menekan biaya pembangunan
khususnya biaya tanah dan bangunan sehingga mempengaruhi keuntungan yang diperoleh
dan efektivitas usaha yang dijalankan.
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan Setiawan, Rohanda, and
Abbas (2021) bahwa tujuan penyelidikan ini adalah untuk memastikan bagaimana
profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, struktur modal, dan laba bersih (NPM)
mempengaruhi nilai. Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap
penghargaan organisasi yang ditunjukkan dengan besarnya nilai manfaat bersih organisasi
terhadap penghargaan organisasi di bawah 0,05 yaitu 0,0445.

H1, nilai profit margin berpengaruh terhadap aspek pemasaran suatu usaha, semakin tinggi
profit margin suatu usaha, semakin baik juga pemasaran yang dilakukan seperti memperluas
pemasaran yang semula hanya di satu daerah, bisa melakukan pemasaran ke luar daerah.

Peran Kriteria investasi sebagai mediator dalam hubungan antara aspek keuangan
terhadap kelayakan bisnis.
Aspek pemasaran menganalisis seberapa besar pangsa pasar yang akan diraih, bagaimana
kemampuan perusahaan untuk menguasai pasar serta bagaimana strategi yang akan
dijalanakan nantinya(Sukmawati, 2019). Usaha yang dikatakan layak atau tidak layak
dijalankan dapat dilihat dari hasil pembandingan dari faktor ekonomi yang dialokasikan
kedalam usaha atau bisnis baru dengan hasil pengembaliannya atau pendapatan yang
diperoleh dari usaha tersebut (Siti Rahmadani, 2019).

Untuk menentukan suatu usaha layak atau tidak untuk dikembangkan yaitu ditinjau dari
beberapa aspek. Siti Rahmadani (2019), membuktikan dengan cara meninjau dari aspek
produksi, aspek pemasaran, dan aspek keuangan pada suatu usaha. Hasilnya menyatakan
bahwa ketiga aspek tersebut sangat berpengaruh terhadap layak atau tidaknya
keberlangsungan suatu usaha dalam waktu jangka panjang. Terutama pada aspek keuangan,
untuk meninjau usaha dari aspek keuangannya yaitu dengan cara memperhitungkan modal,
payback period, net present value, nilai profitability index, dan Internal Rate of Return. Jika
nilai profitability index suatu usaha di atas 1,0 persen, maka usaha tersebut dapat dikatan
layak dalam jangka waktu yang panjang. Internal Rate of Return juga perlu dilakukan
perbandingan antara tingkat IRR dengan tingkat diskon yang telah ditetapkan untuk
membuat keputusan yang lebih tepat tentang kelayakan suatu usaha. Jika nilai persentase
IRR lebih besar dari pada diskon yang ditetapkan oleh suatu usaha maka bisa dikatakan
layak (Turrohmah, 2021).

Dara Puspita (2022), juga menggunakan aspek yang sama dalam menentukan layak atau
tidaknya suatu usaha. Untuk menganalisis dari aspek keuangan suatu usaha dengan
menggunakan ketentuan Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index
(PI), dan Internal Rate of Return (IRR). Hasilnya menunjukan bahwa dengan menganalisis
aspek aspek tersebut dan bisa dikatakan layak maka suatu usaha dapat bertahan dengan
jangka waktu yang lama.

Bahkan Sukmawati (2019) juga membuktikan dengan menganalisis aspek keuangan suatu
usaha dan dapat dikatan layak, usaha tersebut dapat bertahan dengan jangka waktu yang
lama. Evaluasi ini mencakup pertimbangan terhadap efisiensi dalam penggunaan sumber
daya, kestabilan arus kas, potensi pertumbuhan, dan kemampuan usaha untuk menahan
tantangan ekonomi yang mungkin timbul. Dengan demikian, analisis keuangan yang
menyimpulkan kelayakan dan berkelanjutan usaha dapat menjadi dasar bagi keputusan
strategis yang dapat membantu memastikan kesuksesan dan ketahanan jangka panjang suatu
usaha.

H2, semakin baik aspek pemasaran suatu usaha, semakin baik pula kelangsungan usaha
dalam waktu jangka panjang, seperti banyak pelanggan yang semakin meningkat
dikarenakan pemasarannya yang baik.

Aspek keuangan mempengaruhi kelayakan bisnis dengan melibatkan kriteria invstasi.


Menurut Minju Akiang (2020), Analisis kelayakan keuangan dalam suatu bisnis adalah
tahapan yang terpenting untuk perancangan sebuah usaha. Usaha yang dikatakan layak atau
tidak layak dijalankan dapat dilihat dari hasil pembandingan dari faktor ekonomi yang
dialokasikan kedalam usaha atau bisnis baru dengan hasil pengembaliannya atau pendapatan
yang diperoleh dari usaha tersebut (Siti Rahmadani, 2019).

Untuk menentukan suatu usaha layak atau tidak untuk dikembangkan yaitu ditinjau dari
beberapa aspek. Siti Rahmadani (2019), membuktikan dengan cara meninjau dari aspek
produksi, aspek pemasaran, dan aspek keuangan pada suatu usaha. Hasilnya menyatakan
bahwa ketiga aspek tersebut sangat berpengaruh terhadap layak atau tidaknya
keberlangsungan suatu usaha dalam waktu jangka panjang. Terutama pada aspek keuangan,
untuk meninjau usaha dari aspek keuangannya yaitu dengan cara memperhitungkan modal,
payback period, net present value, nilai profitability index, dan Internal Rate of Return. Jika
nilai profitability index suatu usaha di atas 1,0 persen, maka usaha tersebut dapat dikatan
layak dalam jangka waktu yang panjang. Internal Rate of Return juga perlu dilakukan
perbandingan antara tingkat IRR dengan tingkat diskon yang telah ditetapkan untuk
membuat keputusan yang lebih tepat tentang kelayakan suatu usaha. Jika nilai persentase
IRR lebih besar dari pada diskon yang ditetapkan oleh suatu usaha maka bisa dikatakan
layak.

Dara Puspita (2022), juga menggunakan aspek yang sama dalam menentukan layak atau
tidaknya suatu usaha. Untuk menganalisis dari aspek keuangan suatu usaha dengan
menggunakan ketentuan Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index
(PI), dan Internal Rate of Return (IRR). Hasilnya menunjukan bahwa dengan menganalisis
aspek aspek tersebut dan bisa dikatakan layak maka suatu usaha dapat bertahan dengan
jangka waktu yang lama.

Andayani, Wahyuni, and Suhairi (2022) mengatakan Bahwa usaha Corndog


mazarella&sosis ini sudah layak untuk dijalankan untuk menggerakan ekonomi. Di tinjau
dari aspek keuangan dan memperhitungkan dalam cara menjalankannya pun terlihat tidak
terlalu sulit, sehingga proses penjualannya pun tidak terlalu memakan waktu terlalu banyak.
Setelah itu, modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha Corndog mozzarella & sosis
ini pun tidak terlalu banyak.

H3, semakin baik aspek keuangan suatu usaha, maka semakin baik juga dalam kelangsungan
usaha tersebut, karena keuangan di salam usaha salah satu faktor penting dalam menjalankan
usaha.

.
C. METODE PENELITIAN
C.1 Jenis Penelitian
Studi ini merupakan penelitian kuantitatif observasional. Tujuan utama adalah
untuk mengidentifikasi pengaruh kriteria investasi terhadap aspek keuangan dalam
konteks kelayakan bisnis coffee shop di daerah Dermo. Tujuan utama penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi pengaruh langsung atau tidak langsung dari kriteria
investasi tertentu terhadap kinerja keuangan coffee shop. Melalui pendekatan
kuantitatif, penelitian ini bertujuan memberikan kontribusi signifikan terhadap
pemahaman faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan bisnis coffee shop di tingkat
lokal, dengan fokus pada pengaruh kriteria investasi dalam konteks kelayakan bisnis di
daerah Dermo. Analisis data yang mendalam diharapkan dapat memberikan wawasan
yang berharga bagi pemilik bisnis, pengambil keputusan, dan pihak terkait lainnya
dalam merancang strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kinerja keuangan
coffee shop.

C.2 Populasi dan Teknik Penentuan Sampel


Penelitian dilakukan terhadap pemilik/owner coffee shop yang ada di daerah
Dermo. Jumlah coffee shop di daerah dermo ada 30 coffee shop. Lokasinya
bersebelahan antara coffee shop satu dengan coffee shop lainnya sehingga memudahkan
peneliti untuk meneliti 30 sampel yaitu pemilik/owner dari masing masing coffee shop
yang ada di daerah Dermo tersebut.

C.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

H1 H2
Aspek Keuangan Kriteria Investasi Kelayakan Bisnis
X, Aspek keuangan
Menurut Minju Akiang (2020), Analisis kelayakan keuangan dalam suatu bisnis
merupakan tahapan utama dalam perencanaan suatu bisnis. Untuk membina suatu
usaha, Anda memerlukan aset atau pendanaan untuk mempertahankan suatu usaha
yang dapat diperoleh baik dari sumber dalam maupun luar. Komponen yang sesuai
seperti kriteria kelayakan investasi dan komponen biaya-manfaat dapat dilihat
melalui analisis aspek finansial.(Minju Akiang, 2020)
Yulianingsih et al. (2019) Menganalisis aspek keuangan dengan
mempertimbangkan Payback Period (PBP), New Present Value (NPV), Internal Rate
of Return (IRR), dan Net Benefit/Cost Ratio (Net B/C) merupakan pendekatan
komprehensif dalam mengevaluasi proyek atau investasi. Payback Period
memberikan indikasi tentang waktu yang diperlukan untuk mendapatkan
pengembalian modal, NPV mengukur nilai sekarang dari aliran kas bersih masa
depan dengan memperhitungkan tingkat diskonto, IRR mencerminkan tingkat
pengembalian yang membuat NPV sama dengan nol, sementara Net B/C
menggambarkan perbandingan antara manfaat dan biaya proyek secara keseluruhan.
Dengan mengintegrasikan empat metode tersebut, analisis keuangan dapat
memberikan pemahaman yang holistik terhadap kelayakan dan potensi keuntungan
suatu investasi atau proyek, membantu pengambilan keputusan yang lebih
informasional dan strategis dalam konteks perencanaan keuangan perusahaan.
(Turrohmah, 2021).

Investasi
Payback period=
Kas masuk bersih
Rt
NPV = t
(1+i)

NPV 1
IRR=i1 + ( i2−i1 )
( NPV 1 −NPV 2 )

n
−Ct
∑ Bt( 1+i )t
NET B /C= t=1
n
Ct−Bt
∑ ( 1+i ) t
t=1

Z, Kriteria Investasi
Yulianingsih et al. (2019) mengatakan Profit margin, atau marjin keuntungan,
adalah salah satu rasio keuangan yang penting dalam analisis bisnis. Ini mengukur
sejauh mana perusahaan menghasilkan keuntungan dari pendapatan yang
diperolehnya. Profit margin dinyatakan sebagai persentase dan dapat dihitung dalam
beberapa cara, termasuk sebagai laba kotor, laba operasional, atau laba bersih dibagi
dengan pendapatan kotor atau penjualan.
Net Profit Margin adalah rasio keuangan yang mengukur seberapa efisien suatu
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah mengurangkan semua
biaya, termasuk beban operasional, bunga, dan pajak, dari pendapatan total dalam
suatu periode tertentu. Dengan kata lain, ini merupakan indikator kemampuan
perusahaan untuk menjaga laba bersihnya dalam konteks semua pengeluaran yang
terkait dengan kegiatan operasional dan keuangan. Net Profit Margin dihitung
dengan membagi laba bersih oleh pendapatan total, dan semakin tinggi nilai rasio ini,
semakin efisien perusahaan dalam mengelola biaya-biaya tersebut untuk mencapai
profitabilitas yang optimal (Turrohmah, 2021).

Net Profit Before Tax


Net Profit Margin=
Sales

Y, Kelayakan bisnis
Menurut Sukmawati (2019), Studi kelayakan bisnis adalah suatu gerakan yang
berkonsentrasi luar dan dalam terhadap suatu bisnis yang akan dijalankan, dengan
tujuan penuh untuk memutuskan apakah bisnis tersebut layak untuk dijalankan.
Berkonsentrasi pada luar dan dalam berarti bahwa suatu bisnis dibedah berdasarkan
informasi dan data yang ada, diperkirakan dan ditentukan dengan menggunakan
strategi tertentu. (Etty Susilowati, 2018).
Cara mengukur kelayakan suatu usaha Siti Rahmadani (2019) menyimpulkan
Suatu usaha yang seharusnya masuk akal atau tidak layak untuk dijalankan harus
terlihat dari konsekuensi membandingkan unsur moneter yang ditetapkan dengan
usaha atau usaha baru tersebut dengan keuntungan atau bayaran yang diperoleh dari
usaha tersebut.

C.4 Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer, yang diperoleh langsung dari
pemilik coffe shop di daerah Dermo. Data keuangan dapat diperoleh dari laporan
keuangan internal coffe shop di daerah Dermo. Informasi yang terkait dengan kinerja
keuangan dapat diperoleh secara mendalam melalui laporan keuangan internal coffee
shop di daerah Dermo, yang mencakup aspek-aspek seperti pendapatan, biaya
operasional, laba bersih, dan aliran kas. Penggabungan kedua sumber data ini
memungkinkan analisis yang holistik terhadap berbagai aspek operasional dan
keuangan usaha, memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan strategi dan
pengambilan keputusan yang informasional guna meningkatkan kinerja dan
kelangsungan bisnis coffee shop tersebut di lingkungan yang bersangkutan.

C.5 Teknik Perolehan Data


Data dikumpulkan melalui wawancara kepada pemilik coffee shop di daerah
Dermo, dengan tujuan mendapatkan wawasan mendalam mengenai strategi operasional,
preferensi pelanggan, dan tantangan yang dihadapi oleh usaha tersebut. Selain itu,
informasi terkait kesehatan keuangan coffee shop akan diperoleh melalui akses
langsung ke laporan keuangan internal, memungkinkan analisis rinci terhadap aspek-
aspek keuangan seperti pendapatan, biaya, profitabilitas, dan tren aliran kas. Integrasi
data kualitatif dan kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih
lengkap dan akurat tentang kondisi bisnis, memfasilitasi identifikasi peluang perbaikan,
dan mendukung pengembangan strategi yang terinformasi untuk memastikan
pertumbuhan dan keberlanjutan coffee shop di daerah tersebut.

C.6 Teknik Analisis Data

Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan metode statistik deskriptif,


yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum yang komprehensif mengenai
variabel-variabel yang diamati dari aspek keuangan, kelayakan bisnis, dan kriteria
investasi pada coffee shop di daerah Dermo. Melalui pendekatan ini, data keuangan dan
informasi terkait bisnis akan diuraikan secara sistematis, termasuk statistik ringkasan
seperti rata-rata, median, dan deviasi standar, untuk mengidentifikasi pola, tren, serta
variasi yang mungkin memengaruhi performa dan keberlanjutan usaha. Analisis
deskriptif ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam terhadap
karakteristik kunci dari data yang diamati, sehingga memfasilitasi interpretasi yang
lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih terarah dalam rangka meningkatkan
efisiensi operasional serta daya saing coffee shop tersebut di pasar setempat.

Uji kredibilitas yang digunakan dalam penelitian ini menurut Sugiono dalam
(Sa'diyah, 2020) meliputi :

1. Menggunakan bahan referensi


Materi referensi mendukung untuk mendemonstrasikan informasi yang telah
ditemukan oleh para ahli. Informasi wawancara harus didukung oleh laporan
wawancara. Dalam penelitian kualitatif, alat perekam data seperti kamera,
camcorder, dan perekam suara mutlak diperlukan untuk memvalidasi temuan
peneliti. Dalam laporan pemeriksaan, informasi yang dimasukkan harus disertai
dengan foto atau catatan yang kredibel, sehingga lebih dapat diandalkan.

2. Mengadakan member check


Tata cara pengecekan data yang diperoleh peneliti dengan penyedia data dikenal
dengan istilah member check. Alasan dilakukannya peninjauan bagian adalah untuk
mengetahui sejauh mana informasi yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan
oleh pemberi informasi. Jika data yang ditemukan konsisten dengan penafsiran yang
diberikan oleh penyedia data, hal ini menunjukkan bahwa data tersebut valid dan
lebih kredibel atau dapat dipercaya. Di sisi lain, jika data yang ditemukan peneliti
tidak konsisten dengan interpretasi yang diberikan oleh penyedia data, peneliti harus
berdiskusi dengan penyedia data, dan jika terdapat perbedaan yang nyata, peneliti
harus memodifikasi temuannya dan beradaptasi dengan data tersebut. informasi yang
diberikan oleh penyedia data.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, N., Wahyuni, S., & Suhairi, S. (2022). Analisis Studi Kelayakan Bisnis UMKM di
Bidang Pangan pada Usaha Corn Dog Mozzarella dan Sosis. Journal of Vision Ideas,
2(1), 143-149.

Dara Puspita, N. E., Habib Matwar. (2022). Analisis Studi Kelayakan Bisnis terhadap Usaha
Kerupuk Sari Rasa di Desa Deli Serdang Ditinjau Dari Aspek Produksi, Aspek
Pemasaran dan Aspek Keuangan. Journal of Vision Ideas2(1), 160-171.
Diyah Ayu Candra, R. A. (2019). Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Ayam Pedaging Dengan
Sistem Closed House Dikabupaten Kediri. Jurnal Agriovet, 1(2), 245-259.
Etty Susilowati, H. K. (2018). Analisis Kelayakan dan Sensitivitas: Studi Kasus Industri Kecil
Tempe Kopti Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. BISMA, 10(2), 102.
Minju Akiang, R. A., Aloysius Hari Kristianto. (2020). Studi Kelayakan Bisnis Hidroponik
Tinjauan Aspek Finansial (Sekolah Tinggi ilmu Manajemen Shanti Bhuana, Bengkayang,
Kalimantan Barat). Management Sustainable Development Journal, 2(2), 18-26.
Nabila Ananda Putri, Z. S., Dika Supyandi, Lucyana Trimo. (2019). Analisis kelayakan bisnis
kedai kopi (studi kasus pada Agrowisata N8 Malabar, Pangalengan, Kabupaten
Bandung). Journal of Food System Agribusiness, 89-100.
Nauval Furqon Amaly, B. P., Muhammad Iqbal. (2022). Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang
Coffee Shop Kedai Sabi Di Tamansari, Kota Bandung Ditinjau Dari Aspek Pasar, Aspek
Teknis, Dan Aspek Finansial. eProceedings of Engineering, 2(2).
Putri Wahyuni Arnold, P. N., Darwin Damanik. (2020). Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi
Pengembangan Industri Kecil Tempe di Kelurahan Setia Negara Kecamatan Siantar
Sitalasari. Jurnal Ekuilnomi, 2(1), 29-39.

Sa'diyah, H. (2020). ANALISIS KELAYAKAN BISNIS CAFE PADA ADVENTURE KOFFIE


DI GRESIK. undergraduate thesis, 48-49.

Turrohmah, A. (2021). Analisis Kelayakan Usaha Industri Batako Ditinjau Dari Aspek
Keuangan Menggunakan Analisis Kriteria Investasi Metode Net Present Value (NPV)
Pada UD. Arif Jaya Abadi di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada Tahun 2016.
Undergraduate thesis, 31-32.
Setiawan, D., Rohanda, I., & Abbas, D. S. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan,
Struktur Modal Dan Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2016-2018). Paper
presented at the Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis.Siti Rahmadani, M. (2019).
Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pada Pengembangan UMKM Usaha Tahu dan Tempe
Karya Mandiri Ditinjau Dari Aspek Produksi, Aspek Pemasaran dan Aspek Keuangan.
Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis1(1), 76-83.

Sukmawati, H. N., Fatimah Zahra. (2019). Analisis Kelayakan Bisnis Syariah Pada Usaha Mikro
Tempe. Jurnal EKonomi Syariah, 4(1).
Susanto, I., & Setyowati, I. (2021). Pengaruh Net Profit Margin dan Return On Asset Terhadap
Financial Distress Perusahaan Sektor Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bei
Periode 2014–2018. Jurnal Pajak Vokasi, 2(2), 78-84.
Yulianingsih, U., Haris, A., & Hudzafidah, K. (2019). Analisis Studi Kelayakan Pengembangan
Bisnis dalam Menentukan Keputusan Ekspansi Pada PT. Artaniaga Megah Gemilang
Probolinggo. Jurnal Ilmiah Ecobuss, 7(2), 24-34.

Anda mungkin juga menyukai