PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebelum melakukan pengembangan usaha hendaknya dilakukan suatu kajian
yang cukup mendalam dan komprehensif untuk mengetahui apakah usaha yang akan
dilakukan itu layak atau tidak layak. Kajian tersebut merupakan studi kelayakan bisnis.
Studi kelayakan bisnis merupakan analisis untuk menentukan keputusan strategis bagi
manajemen dalam mengembangkan usahanya. Mengembangkan salah satu caranya
adalah membuat perusahaan baru yang dikenal dengan Strategic Business Unit, dimana
produk baru yang akan dibuat berada di bawah perusahaan. Perusahaan diartikan sebagai
sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi
menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan para
pembeli. Tugas kami adalah menciptakan bisnis baru yaitu sebuah Coffee Shop. Karena
terdapat peningkatan permintaan minuman kopi di kalangan masyarakat Indonesia
beberapa tahun silam menjadi salah satu fenomena di dunia bisnis yang dipandang dapat
menjadi kesempatan besar bagi pelaku bisnis untuk memenuhi permintaan yang terus
mengalami peningkatan tersebut. Kopi memang telah menjadi salah satu minuman khas
yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu, namun di masa sekarang ini
minuman kopi telah menjadi gaya hidup. Pada masa sebelumnya, kopi yang sering
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia ialah kopi olahan berbentuk bubuk, namun
seiring dengan perubahan sifat konsumen dan trend pasar yang ada sekarang, masyarakat
Indonesia saat ini lebih menyukai kopi oalahn homemade yang dibuat sendiri dengan
harus melalui beberapa tahap dan proses. Karena konsumen sekarang merupakan
konsumen yang pemilih, pintar, dan kritis sehingga sangat responsif dengan perubahan
dan sangat mengetahui kebutuhannya sendiri terhadap minuman kopi. Maka dari itulah,
dalam bisnis ini kami memilih membuka sebuah coffee shop bernama E-coffee, yang
menawarkan minuman kopi homemade olahan sendiri yang dihasilkan oleh barista
professional yang mampu menghadirkan cita rasa kopi yang baik dan berkualitas,
sehingga mampu menampung permintaan pasar di Indonesia.
Sementara itu, sesuai dengan definisinya bisnis memiliki kegiatan-kegiatan yang
tidak hanya membangun proyek, tetapi yang utama justru operasionalnya, sehingga
beberapa aspek yang menjadi perhatian, termasuk mengenai layanan pada pasar
potensial, kepuasan konsumen, dan persaingan bisnis telah menjadi hal yang penting.
Dengan demikian sudah tampak jelas perbedaan antara kegiatan proyek dan kegiatan
operasional rutin. Perbedaan yang bersifat mendasar adalah bahwa kegiatan operasional
rutin didasarkan pada suatu konsep mendayagunakann sistem yang telah ada, sedangkan
kegiatan proyek bermaksud mewujudkan atau membangun sistem yang belum ada.
Dengan demikian, urutannya adalah sistem dibangun dulu oleh proyek baru kemudian
1
dioperasionalkan secara rutin. terdapat beberapa konsep komponen bisnis yaitu konsep
pasar, konsep perusahaan, konsep persaingan dan eksternal lain, dan konsep perubahan.
Dalam rangka menganalisis apakah proyek e-coffee kami akan memenuhi kriteria dalam
studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa aspek yang harus kami identifikasi, yaitu
diantaranya adalah aspek pasar, aspek pemasaran, aspek tehnik dan teknologi, aspek
manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan, dan aspek lingkungan
industri.
Aspek pasar merupakan kutub pertama dari model lingkungan bisnis. Pengkajian
aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya
permintaan atas barang/jasa. Pada e-coffee kami menganalisis berapa jumlah permintaan
dan penawaran yang tersedia di pasar sesuai dengan lokal yang akan menjadi wilayah
proyek kami. Lalu bagaimana kami melakukan strategi pemasaran mengenai produk
yang akan kami tawarkan, pemilihan tempat strategis, target pasar, dan pertimbangan
atas penentuan harga. Setelah itu dalam aspek tehnik kami menentukan alat yang akan
membantu proses pengolahan produk yaitu penentuan mesin kopi dan alat-alat kopi
lainnya. Setelah mesin selanjutnya kami menentukan layout tempat yang sesuai dengan
konsep yang kami sajikan di e-coffee tanpa keluar dari standar penempatan layout. Lalu,
dalam aspek manajemen kami merumuskan perencanaan, melakukan pelaksanaan, dan
mengendalikan aktivitas-aktivitas penunjang kegiatan bisnis coffee shop kami untuk
mengelola sumber daya secara efektif dan efisien. Aspek sumber daya manusia
merupakan aspek penting yang harus kami perhatikan, karena peran SDM sangat
menentukan keberhasilan bisnis karena mereka merupakan pelaku utama operasional
bisnis secara rutin yang harus berhadapan langsung dengan konsumen. Dari sisi
keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntugan yang
layak dan mampu menutup semua investasi yang dilakukan perusahaan pada awal
pembangunan bisnis. Aspek keuangan juga dapat membantu perusahaan dalam
pengambilan keputusan investasi pada bisnisnya dengan melihat prospek perusahaan di
masa depan dengan segala perkiraan resiko yang akan terjadi di masa depan. Selajutnya,
dalam aspek lingkungan industri kami menganalisis hambatan dalam industri bisnis bagi
start-up dan bagaimana menjalin kemitraan dengan supplier.
Hasil studi kelayakan bisnis adalah berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk
tertulis. Dokumentasi ini memperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai
positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai prosyek bisnis
yang layak atau justru sebaliknya. Mengenai struktur penulisan laporan, hingga saat ini
belum ada bentuk atau jenis penulisa tertentu yang dianggap baku. Namun demikian,
kecenderungan standar penulisan tetaplah ada.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah E-Coffee telah memenuhi kriteria studi kelayakan bisnis?
2. Bagaimana kelayakan E-Coffee sebagai bisnis?
3. Kriteria apa saja yang telah terpenuhi oleh E-Coffee dalam studi kelayakan bisnis?
4. Bagaimana prospek E-Coffee dapat terukur dengan studi kelayakan bisnis?
5. Apa saja kendala yang dihadapi oleh E-Coffee sebagai suatu bisnis?
2
6. Apa yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis untuk memenuhi kriteria dalam studi
kelayakan bisnis?
C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah bisnis coffee shop
yang kami ciptakan dapat dikatakan layak atau tidak untuk di realisasi dengan
menganalisis beberapa aspek yang mempengaruhi studi kelayakan bisnis yaitu aspek
pasar, aspek pemasaran, aspek tehnik dan teknologi, aspek manajemen, aspek sumber
daya manusia, aspek keuangan, dan aspek lingkungan industri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASPEK PASAR
1. Bentuk Pasar
a. Bentuk pasar produsen yang dipilih adalah pasar monopolistik. Pasar mononopolistik
didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan komoditas
yang berbeda karakteristik (differentiated product).1 Usaha coffee shop termasuk
kedalam pasar monopolistic karena meskipun terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Setiap
produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki cirri khusus, misalnya
perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain. Dengan kata lain, ecoffee mempunyai karakteristik dan keunikan yang berbeda dengan coffee shop yang
lainnya.
b. Bentuk pasar konsumen yang dipilih adalah pasar konsumen, dimana kami
menjual produk untuk dapat di konsumsi langsung oleh konsumen.
2. Proyeksi Permintaan dan Penawaran
Proyeksi Permintaan dan Penawaran
Produksi Dalam Negeri
2011
2012
2013
2014
2015*
633,991
748,109
740,000
711,513
625,000
Produksi
nasional
(dalam ton)
menunjukkan prognosis
Sumber: Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI)
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di
dunia. Kebanyakan hasil produksinya adalah varietas robusta yang berkualitas lebih
rendah. Indonesia juga terkenal karena memiliki sejumlah kopi khusus seperti 'kopi
luwak' (dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan 'kopi Mandailing'
1Sugiarto dkk, Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif (Jakarta: Gramedia PustakaUtama,
2005), hlm. 413.
4
Pada saat ini, perkebunan kopi Indonesia mencakup total wilayah kira-kira
1,24 juta hektar, 933 hektar perkebunan robusta dan 307 hektar perkebunan arabika.
Provinsi-provinsi yang berkontribusi paling besar untuk produksi kopi
Indonesia adalah:
Robusta
Arabika
1. Bengkulu (Sumatra)
1. Aceh (Sumatra)
2. Sulawesi Selatan
2. Sumatra Utara
3. Lampung (Sumatra)
Konsumsi Domestik Kopi di Indonesia:
2011
2012
2013
2014
Konsumsi
Nasional (dalam
bungkus
60
3,333,000
3,584,000
4,042,000
4,167,000
kilogram)
Sumber: International Coffee Organization
Permintaan Kopi
Analisis permintaan yang menghasilkan prakiraan permintaan terhadap suatu
produk merupakan alat penting bagi suatu manajemen perusahan. Bagi perusahaan
yang masuk ke pasar tertentu perlu sebuah analisis mengenai permintaan atas
produk/jasa yang perusahaan tawarkan, apakah permintaan cukup potensial atau tidak.
Dari tabel ini dapat dilihat bahwa sejalan dengan bertambahnya jumlah
penduduk di Indonesia dari 237 juta di tahun 2010 menjadi diperkirakan 260 juta di
tahun 2016, meningkat juga kebutuhan dalam negeri dari 190 juta Kg di tahun 2010
menjadi diperkirakan akan mencapai 400 juta di tahun 2016.
Selain meningkat dalam kebutuhan dalam negeri secara aggregate, konsumsi
kopi per kapita juga meningkat dengan meningkatnya pendapatan per kapita dan
bertumbuhnya industri olahan kopi dan menjamurnya coffee shop dimana-mana. Pada
tahun 2010 konsumsi kopi per kapita per tahun adalah 0.80, di tahun 2016
diperkirakan konsumsi kopi perkapita pertahun adalah 1.54.
Dari survei yang dilakukan dengan cara wawancara langsung terhadap 50 responden
yang berlatar belakang pelajar, mahasiswa, pegawai, dan pengusaha di sekitar
kawasan Bintaro, didapat hasil yang dapat dijadikan tolak ukur dalam memulai bisnis
Coffe Shop yaitu:
Bintaro sangat dominan daripada yang tidak menyukai kopi dan berdasarkan
banyaknya konsumsi kopi per minggu dapat menjadi satu peluang yang menjanjikan
dari bisnis coffe shop di wilayah Bintaro. Dari data penghasilan per bulan, dapat
diketahui bahwa pendapatan yang besar dapat menimbulkan konsumsi yang besar
juga, sehingga dapat dijadikan pertimbangan pada bisnis coffe shop dalam
menentukan harga jualnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik kota Tangerang Selatan, jumlah
penduduk di wilayah kecamatan Pondok Aren sebanyak 353.904 jiwa dimana laki-laki
179.064 dan wanita 174.840 jiwa. Apabila diambil sampel sebesar 1 % dari jumlah
penduduk kecamatan Pondok Aren dengan perkiraan jumlah yang dibeli 50 dan harga
rata-rata Rp. 22.000 maka data tersebut dapat dihitung sebagai cara untuk menghitung
total permintaan pasar yaitu
Q= n. p. q
Dimana :
Penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain harga barang, tingkat
teknologi, jumlah produsen di pasar, harga bahan baku, serta harapan, spekulasi, atau
perkiraan.
Dari faktor harga, bisnis coffe shop ini cukup bersaing dengan coffe shop yang
ada di sekitar wilayah Bintaro. Teknologi yang digunakan sudah sesuai dengan coffe
shop pada umumnya. Jumlah permintaan pasar sebesar Rp 3.892.900.000 terbagi
7
kedalam 3 produsen coffe shop lama, dan jika bisnis E-Coffe Shop masuk kedalam
pasar maka total permintaan pasar dapat dibagi menjadi dan mengambil margin
sebesar Rp 973 juta lebih dari jumlah yang ada dalam setahun.
Untuk faktor bahan baku, jumlah industri pengolahan kopi di Indonesia juga
terus bertambah dari tahun ke tahun sebagaimana yang terlihat dalam tabel di bawah
ini:
Perkembangan Jumlah Industri Pengolahan Kopi di Indonesia
Pada tahun 2007 ada 77 perusahaan pengolahan kopi. Pada tahun 2012 sudah
ada 84 industri pengolahan kopi di Indonesia.
Industri pengolahan kopi di Indonesia sangat mendorong terjadinya
pertumbuhan konsumsi kopi di dalam negeri. Beberapa industri pengolahan kopi
berskala besar sudah memakai kopi dalam negeri bahkan di caf-caf.
Industri pengolahan kopi kelas menengah dan home industry juga tumbuh di
beberapa daerah dan di sentra produksi kopi di Indonesia seperti di Gayo, Lampung,
Palembang, Medan, Aceh, Surbaya, Jakarta dan Bali.
Bertambahnya
industri
pengolahan
kopi
dibarengi
juga
dengan
kopi atau Coffe Shop. Kami pun mulai berfikir untuk mendirikan usaha kedai kopi ECoffe Shop.
Bahan baku kopi yang berkualitas dapat dengan mudah di beli dari Tempat
Pengolahan Kopi di berbagai daerah,t erutama Lampung dan Jawa Barat yang cukup
dekat dari lokasi usaha kami.
Permintaan akan kopi yang terus meningkat dari tahun ke tahun seiring
dengan
bertambahnya
jumlah
penduduk
bisa dijadikan
kesempatan
untuk
non
coffee
dan
makanan
coffee
ada
milkshake
coklat,
10
untuk
dapat
dipertimbangkan
program-program
pemasarannya.
Tujuan utama segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk
merangsang semua pelanggan yang berpotensial. Pemasaran (marketing) yang
tidak memiliki target adalah sia-sia, karena ada banyak kelompok pelanggan yang
mungkin tidak tertarik untuk membeli jasa yang dijual. Inti dari suatu pemasaran
(marketing) yang baik adalah mengambil satu segmen yang paling menarik dalam
pelayanan yang spesifik dan mengaplikasikan unsur-unsur pemasaran terhadap
segmen tersebut.
1) Pembagian segmen pasar:
a) Segmentasi pasar konsumen
Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri
konsumen (consumer characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah
apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan
produk yang berbeda.
b) Segmentasi pasar bisnis
Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan
konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu
penggunaan, dan merek.
Evaluasi terhadap segmen pasar adalah adanya pertumbuhan segmen,
daya tarik struktur segmen secara keseluruhan dan SDM, serta tujuan dan
sumber daya perusahaan apakah perusahaan berinvestasi dalam segmen
tersebut atau tidak.
2) Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar
pengelompokkan
variabel
tertentu.
Dengan
menggolongkan
atau
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahankelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1.
Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih
2.
pendek.
Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam
3.
4.
menyediakan diskon.
Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya
itu kami berinovasi pada produk kopi kami, yaitu mencampurkan rempah
rempah khas Indonesia seperti kayu manis, cengkeh, jahe, dan lain-lain.
Kemampuan keuangan, karena kami membidik para konsumen kelas menengah,
jadi kami menyesuaikan harga yang kami tawarkan dengan kantong para
konsumen kami.
Lokasi, lokasi kami beralamat di Ruko Pasar Modern Blok BC No. 03 Bintaro.
Lokasi yang kami pilih merupakan tempat strategis yang berada dipusat
keramaian. Sehingga memudahkan bagi coffee shop kami untuk dijangkau oleh
2.
3.
Aspek Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk
segmentasi pasar antara lain usia, gender (jenis kelamin), status perkawinan,
pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb.
14
Aspek Psikografis
Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil
psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai
kegiatan (activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang
dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan
serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk
mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat,
sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.
Kelas sosial dari gerai ini yaitu kelas sosial menengah, dimana gaya hidup
orang-orang biasa yang membutuhkaan hiburan atau hanya sekedar bersantai bersama
keluarga atau bercengkrama dengan para temannya.
5.
Aspek Perilaku
Dari segi perilaku, kami mengharapkan para pembeli kami bisa bersikap setia
terhadap gerai coffee shop yang kami punya. Kami akan berusaha membuat mereka
setia dengan coffee shop kami dengan memberikan pelayanan terbaik semampu kami,
memberikan menu terbaik, enak dan sehat, dan beberapa fasilitas yang bisa membuat
mereka nyaman dan ingin terus kembali ke coffee shop kami.
15
a. Segmentasi Psikologis
Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen
perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai
variabel psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut
motivasi, kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap. Jadi untuk saat ini kami
masih menelaah untuk aspek psikologis ini dengan cara memperhatikan sikap,
kepribadian dan persepsi para konsumen yang akan datang ke coffee shop kami.
b. Segmentasi Sosial Budaya
Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu
variabel sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar.
Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi
berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas
sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas
budaya.
c. Segmentasi Terkait Pemakaian
Bentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan
konsumen menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti
tingkat pemakaian, tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek.
Segmentasi tingkat pemakaian membedakan antara pemakai berat, pemakai
menengah, pemakai ringan, dan bukan pemakai produk, jasa, atau merek khusus.
d. Segmentasi Manfaat
Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan
manfaat produk yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi
pemasar untuk memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat
digunakan untuk mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang
sama.
6. Target Pasar
a. Konsentrasi segmen tunggal
16
panjang.
Posisi Pasar (Positioning)
Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan
komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan
jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan
dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.
Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang
dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning sangat
ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau
memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari
beberapa komponen.
Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang
diciptakan dari: persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan
terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, persepsi pesaing terhadap
dirinya sendiri, persepsi pesaing terhadap perusahaan, persepsi pesaing terhadap
5 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2005), hlm 45
17
9.
akan tetapi tidak mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. Apalagi sasaran pasar
adalah para pelajar menengah atas, mahasiswa, serta kalangan muda lainnya.
Kalangan ini memiliki gaya hidup yang suka menikmati waktu luang untuk
berkumpul bersama orang-orang terdekat, sehingga menunggu makanan dalam kurun
waktu 5 menit hingga disajikan bukan masalah yang diperhitungkan. Kaitannya juga
erat dengan waktu operasional coffee shop ini, yaitu pukul 10.00 22.00. Waktu
tersebut merupakan waktu yang cukup untuk refreshing atau sekedar melepas penat
bagi kalangan pelajar dan mahasiswa bahkan orang kantoran yang masih muda
maupun yang sudah tua.
Konsep penyajian, produk, waktu penyajian, dan desain dari coffee shop ini bisa
memberikan kepuasan baik secara fungsional maupun psikologis. Dalam kepuasan
fungsional, konsumen dapat menikmati olahan kopi yang unik dan makanan lainnya
sebagai teman bersantai bersama orang-orang terdekat seperti teman, saudara,
pacar, dan keluarga dan lain-lain. Kepuasan secara psikologis berupa dapat menikmati
waktu luang dengan lebih bermakna, mengatasi rasa penasaran dengan produk kreatif
di bidang makanan, serta mendapatkan pengalaman baru dalam cara dan suasana
menikmati olahan kopi.
10.
Manajemen Pemasaran
Dalam manajemen pemasaran, diperlukan strategi agar dapat mencapai tujuan
yang maksimal. Hal yang perlu dilakukan yaitu menganalisis bauran pemasaran,
seperti kebijakan produk, harga, dan promosi.
a. Kebijakan Produk
Produk kami adalah produk barang konsumsi yaitu kopi. Produk kopi yang
akan dijual adalah jenis kopi yang di campur dengan rempah-rempah khas
Indonesia. Rempah-rempah yang di pilih yaitu rempah-rempah yang cocok untuk
dicampurkan dengan kopi, seperti kayu manis, cengkeh, jahe, dan lain-lain.
Alat penyajian kopi kami adalah cup atau cangkir ukuran 180-220ml.
penggunaan cangkir ukuran tersebut untuk hot coffee, karena konsumen menikmati
hot coffee secara perlahan dan penyajian dalam keadaan panas. Untuk penyajian
ice coffee kami memilih cup dengan ukuran 470-500ml atau biasa dikenal dengan
ukuran medium. penyajian ice coffee lebih banyak dikarenakan bersifat dingin.
Minuman dingin biasanya diminum dalam frekuensi lebih sering daripada
minuman yang disajikan dalam keadaan panas, serta jumlah dalam sekali minum
lebih banyak dibandingkan dengan hot coffee.
19
yang sering digunakan oleh para pelaku bisnis karena komunikasi dari mulut ke
mulut dinilai sangat efektif dalam memperlancar proses pemasaran dan mampu
memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis seperti coffee shop yang kami
jalankan.
3) Media sosial
Pemanfaatan penggunaan media sosial pada akhir- akhir ini terus
meningkat,
semakin
berkembangnya
teknologi
membuat
pelaku
bisnis
menggunakan media sosial sebagai alat untuk memasarkan produk melalui dunia
maya. Dengan adanya media sosial seperti facebook, twitter, instagram, path, dan
yang lainnya dapat mempermudah coffee shop kami untuk memperkenalkan diri
kepada calon konsumen terutama pecinta kopi dengan membuat akun resmi dari
coffee shop kami. Dari akun media sosial kami juga dapat mengetahui info lokasi
dimana kami membuka kedai kopi. Jadi untuk para calon konsumen yang
penasaran ingin mencicipi kopi di coffee shop kami bisa sangat mudah untuk
11.
a.
b.
kesenangan melalui berbagai game yang akan kami sajikan, dengan ditemani oleh
c.
sajian kopi dari coffee shop kami yang relatif tidak terlalu mahal.
Coffee shop kami akan di desain dengan layout seperti bar yang minimalis, dengan
tehnik layout dan pencahayaan yang akan menciptakan kesan nyaman, dan diisi
dengan interior yang comfortable sehingga mendukung konsep enjoy yang kami
tawarkan. Pelayanan juga merupakan salah satu aspek penting bagi konsep enjoy,
d.
untuk itu kami akan mempekerjakan SDM dan barista yang memenuhi kualifikasi.
Kami akan memilih berbagai jenis biji kopi dengan kualitas terbaik untuk
menghasilkan racikan kopi home made terbaik. Penikmat kopi akan disajikan
dengan menu minuman kopi yang bervariasi, mulai dari espresso, macchiato, caf
latte, cappuccino, dan sebagainya. Namun kami juga ingin menambahkan menu
lain terkait dengan konsep edgy yang sebelumnya dijelaskan untuk menjadikan
pembeda antara coffee shop kami dengan yang lain, pencinta kopi atau individu
yang bosan dengan pilihan menu yang hampir sama pada kebanyakan coffee shop,
yaitu seperti kopi rempah yaitu kopi yang dicampurkan dengan rempah-rempah
asli dari Indonesia, iced choco nutella bagi pengunjung yang menyukai cokelat
yang manis, atau berbagai jus yang cocok bagi pengunjung yang sedang
menjalankan diet. Selain itu kami juga menyediakan side dish yang cocok dengan
jenis minuman kopi yang kami sediakan, seperti croissant, brownies, french fries,
e.
f.
Fasilitas lain yang akan kami sediakan adalah wifi, karena wifi penting untuk
menunjang pengunjung yang datang untuk meeting bisnis atau untuk pelajar yang
12.
menjaga kualitas kopinya agar menciptakan hasil yang prima. Kesegaran biji kopi
adalah persoalan yang sangat krusial dalam penyeduhan kopi. Bahkan tidak hanya biji
kopi yang sudah disangrai itu harus dalam keadaan segar ketika digunakan, green
bean pun jika tidak segar akan menimbulkan rasa yang kurang nikmat.
Kita bisa menilai kesegaran kopi, baik itu green bean atau roasted bean, dengan
cara mencium aromanya dan melihat warnanya. Aroma apek pada kopi biasanya
mudah dikenali, jadi besar kemungkinan kita akan mengetahui apa kopi tersebut bau
apek atau tidak. Lalu, jika kita lihat green bean yang kurang segar biasanya dari segi
warna berubah menjadi pucat. Baik roasted bean atau green bean sangat rentan
dengan bau dari udara sekitar, cahaya, kelembaban, dan panas. Oleh karena itu, cafe
atau coffee shop yang tidak menjaga roasted bean atau green bean-nya dari faktorfaktor tersebut, maka dapat dipastikan mereka menyajikan kualitas kopi yang kurang
maksimal.6
Selanjutnya proses penggilingan. Biji kopi yang telah digiling membuka rongga
permukaan, atau biasa disebut surface area, menjadi partikel lebih kecil dari biji kopi
sebelumnya. Hal tersebut membuat aroma kopi menjadi lebih cepat hilang. Sejak dari
menit pertama kopi itu digiling, senyawa kopi yang berbentuk gas mulai menguap.
Itulah alasan mengapa ketika kita menyeduh kopi yang sudah jadi bubuk dalam waktu
lama, aroma dan rasanya akan berkurang. Namun demikian, untuk penyeduhan
maksimal bukan hanya menggiling kopi sesaat sebelum diseduh yang harus kita
cermati, kita juga harus menyesuaikan hasil gilingan kopi kita dengan waktu seduh
yang kita inginkan karena semakin halus kita menggiling kopi maka akan lebih cepat
larut dengan air. Sementara itu, kopi seharusnya kita larutkan sekitar 1,5 2% saja
dari kuantitas kopi yang kita siapkan, selebihnya adalah air yang akan memadukan
rasa kopi yang kita inginkan.
Ketika kita melarutkan kopi kurang atau lebih dari waktu yang semestinya,
hasilnya boleh jadi jauh dari yang kita inginkan. Misalnya, kopi terlalu cair atau pekat
yakni waktu ekstraksi lebih cepat untuk skala giling halus dan waktu lebih lambat
untuk skala giling kasar. Yang perlu diperhatikan, semua grinder walaupun dengan
6 Mirza Luqman Effendy, Dasar-dasar Penyeduhan Kopi, 31 Mei 2014 diakses dari
www.bincangkopi.com/dasar-dasar-penyeduhan-kopi/ pada tanggal 12 April 2016 pukul 21.19
24
merk dan tipe yang sama bukan tidak mungkin menghasilkan grind size yang berbeda,
karena itu setting grinder penting sekali dilakukan setiap saat dan kita wajib
mengetahui seberapa kasar atau halus bubuk kopi yang kita butuhkan untuk
penyeduhan.
Kemudian, masukkan penyaring kopi ke dalam keranjang penyaring. Banyak alat
pembuat kopi yang sudah dilengkapi dengan penyaring sendiri. Jika sudah ada, maka
penyaring itu menjadi pilihan yang paling mudah dan ramah lingkungan. Gunakan
penyaring khusus pada alat pembuat kopi dan bukan yang terbuat dari kertas. Semakin
banyak kopi yang ingin dibuat, maka semakin banyak yang perlu dituangkan ke dalam
penyaring. Perbandingan kopi dengan air berbeda-beda, tergantung pada mesin
pembuat kopi dan jenis kopi yang akan dibuat. Perbandingan standar adalah sekitar 2
sendok makan kopi dengan 177 ml air (atau kopinya sebanyak satu tutup penggiling
kopi penuh, tidak lebih). Disarankan untuk memeriksa kembali mesin kopi secara
manual ketika menentukan perbandingan kopi dan air. Racikan kopi yang khusus
memiliki perbandingan kopi dan air yang khusus pula. Sebagian besar kopi memiliki
petunjuk pada kemasannya. Pastikan untuk selalu menggunakan sendok makan untuk
menuang kopi. Mesin pembuat kopi juga dilengkapi dengan sendok scoop. Bacalah
petunjuknya untuk mengetahui berapa sendok scoop kopi yang dibutuhkan.
Selanjutnya, tentukan jumlah air untuk membuat kopi. Untuk menentukannya,
dapat menggunakan baris pengukur pada teko kopi atau yang tertera pada sisi
pembuat kopi. Gunakan teko kopi untuk menuangkan air ke dalam alat pembuat kopi.
Biasanya ada bagian yang terbuka di bagian belakang atau di atas penyaringnya. Para
pemula yang baru menggunakan alat pembuat kopi mungkin akan tergoda untuk
menuangkan air secara langsung ke dalam keranjang penyaring. Jangan lakukan hal
ini. Tuangkan ke dalam bagian yang diperuntukkan untuk menampung air hingga
tercampur. Setelah menuang air, letakkan teko kopi kembali di atas tatakan yang
hangat.
Air adalah hal yang paling penting di dalam secangkir kopi, 98-99% pada
secangkir kopi adalah air. Nah, jika tidak teliti dalam penggunaan air maka yang akan
terjadi adalah rusaknya rasa kopi yang telah kita seduh. Air jelas tidak boleh berbau
dan tidak boleh keruh warnanya. Di dalam protokol yang dikeluarkan badan-badan
kopi dunia, air diurai dengan berbagai parameter: hardness dan total dissolve solid,
25
K
w
T
P
h
ljA
M
u
b
y
r
g
e
S
t
m
k
n
d
a
is
p
o
2
,
1
kadar pH, alkalinity, sodium, chlorine, dll. Parameter-parameter tersebut memang
sulit dilihat dengan kasat mata atau dirasakan dengan lidah. Jika ingin mendapatkan
hasil secara detail, maka harus melakukan uji lab atau menggunakan alat ukur yang
dapat mengurai parameter tersebut. Tetapi kita pastinya ingin tahu parameter tersebut
secara manual atau sekadar pengetahuan awam saja. Jika masih sebatas pengetahuan
awam kita bisa menggunakan indera penglihatan dan perasa, paling tidak cukup untuk
mengetahui bau dan keruh air.
antara 85-96C. Tetapi, perlu diingat bahwa harus melihat roast profile kopi tersebut.
Jika semakin gelap roast profile-nya, maka akan semakin rentan terhadap panas air
yang akan menyebabkan rasa pahit. Sebaliknya, jika temperatur air kurang panas,
maka akan menyebabkan rasa kopi yang tidak optimal.
Segera singkirkan penyaring kopi dari alat pembuat kopi, buang ampas kopi ke
dalam tempat sampah (atau daur ulang saja ampas itu) dan cucilah penyaringnya.
2. Rencana Kualitas
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kopi yang dibuat juga
tergantung pada bahan bakunya maka kesegaran bahan baku untuk menghasilkan
26
produk yang baik sangatlah krusial. Pemilihan supplier untuk menentukan kopi itu
layak dinikmati pecinta kopi menjadi tujuan utama coffee shop. Untuk menghasilkan
kopi yang nikmat, selain dari proses pembuatannya juga berada pada packaging yang
digunakan berupa gelas untuk diminum ditempat dan kemasan gelas yang tahan panas
untuk take away. Kelihaian barista dalam pengolahan kopi ini sangat penting.
Kenikmatan kopi akan menjadikan coffee shop akan lebih unggul dari yang lainnya
karena perbedaan mendasar terletak pada rasa kopinya.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyeduhan kopi
sebagai berikut:
a. Perolehan ekstraksi (extraction yield) ideal dari kopi yang diseduh berkisar antara
18%-22%. Jika perolehan ekstraksi kurang dari 18%, hasil seduhan yang didapat
menjadi terlalu encer, rasa yang diharapkan tidak keluar atau malah terlalu asam
seperti rasa cuka. Sedangkan jika perolehan ekstraksi di atas 22%, hasil seduhan
menjadi pahit dan menusuk. Perolehan ekstraksi ditentukan oleh temperatur air,
waktu penyeduhan, ukuran gilingan bubuk kopi, serta metode penyeduhan yang
digunakan. Namun, presentase perolehan esktraksi ini juga berubah bergantung
selera kolektif atau individu peminumnya.
b. Tingkat intensitas atau kekuatan rasa kopi. Perlu diingat bahwa kopi yang rasanya
kuat itu bukan berarti pahit, melainkan memiliki kandungan perolehan ekstraksi
yang lebih banyak per satuan volume seduhan kopi. Salah satu cirinya ialah kopi
terasa berat atau tebal di mulut, contohnya espresso.
c. Metode penyeduhan. Ada banyak cara menyeduh kopi, misalnya dengan alat
French press, moka pot, mesin pembuat kopi otomatis, hingga tipe filter seperti
Chemex atau Hario. Pastikan bahwa alat berfungsi dengan baik sehingga
menghasilkan seduhan kopi yang menggambarkan karakter coffee shop.
d. Komposisi bubuk kopi dan air. Di berbagai negara di benua Amerika dan Eropa,
dimana metode penyeduhan kopi sudah kian variatif, standard rasio yang biasa
27
digunakan adalah sebagai berikut: 15-18 gram biji kopi per 225-324 gram air
dengan temperatur antara 90-950 C.7
3. Pemilihan Teknologi
Dalam membuka sebuah coffee shop terdapat beberapa alat penting yang akan
digunakan oleh barista dalam mengolah biji kopi. Masing-masing alat membantu
pembuatan proses pengolahan biji kopi dan memiliki berbagai fungsi untuk
menghasilkan kualitas kopi yang terbaik. Beberapa alat penting bagi barista untuk
mengolah kopi serta fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Grinder
Alat ini digunakan untuk menghaluskan biji kopi. Memperkecil ukuran partikel kopi
sesuai dengan keinginan konsumen.8
b. Mesin espresso
Mesin ini merupakan alat yang paling penting bagi pengusaha coffee shop, karena
pada dasarnya coffee shop menciptakan kopinya sendiri, maka dalam mengolah
dari bubuk kopi menjadi espresso barista membutuhkan mesin espresso yang baik
untuk menghasilkan kopi yang baik juga.
c. Portafilter
Wadah atau tempat bubuk kopi yang akan diekstrak Portafilter harus berada pada
suhu yang tepat pada saat ekstraksi, jadi sebaiknya jangan dilepas terlalu lama dari
grouphead. Portafilter terdiri dari handle, basket, dan spouts. 9 Alat ini merupakan
alat yang paling penting, karena portafilter digunakan untuk wadah bagi bubuk
kopi yang telah di grind sebelumnya lalu dihubungkan ke mesin esspreso.
Portafilter, digunakan sebagai media selama proses pembuatan caffe.10
7 Ariyanti, Memilih Metode Penyeduhan Kopi Terbaik, 14 November 2014 diakses dari
www.bincangkopi.com/memilih-metode-penyeduhan-kopi-terbaik/ pada tanggal 12 April 2016 pukul
22.28
8 Diakses dari www.iccri.net/pembubuk-kopi-grinder pada tanggal 12 April 2016 pukul 08.02
9 Dias Akhmad, Mengenal Bagian Penting Mesin Espresso, diakses dari
www.restofocus.com/2015/10/mengenal-bagian-penting-mesin-espresso.html pada tanggal 12 April
2016 pukul 22.42
10 Ignatius Aryo Satriyo Aji, Mengenal Lebih Jauh Sosok Barista dan Kopi: Part 1, 5 Oktober 2011
diakses dari www.compiler89error.wordpress.com/2011/10/05/mengenal-lebih-jauh-sosok-baristadan-kopi-part-1/ pada tanggal 12 April 2016 pukul 23.05
28
d. Tamper
Berfungsi sebagai alat untuk melakukan tamping atau pemadatan bubuk kopi pada
portafilter dengan cara menekannya dengan telapak tangan.
e. Group Head
Tempat dimana bubuk kopi pada portafilter yang telah di-tamping atau dipadatkan
akan diekstrak dengan tekanan tinggi mesin espresso hingga menghasilkan shot
espresso. Grouphead harus berada pada suhu yang tepat pada saat ekstraksi, itulah
sebabnya kita harus membilasnya dengan air dari boiler bila mesin berada dalam
keadaan idle dalam waktu yang cukup lama. Bagian bawah grouphead dikelilingi
sekat berbahan karet (grouphead gasket), yang berfungsi untuk menutup grouphead
dan portafilter rapat-rapat agar tekanan tidak keluar dari tempat yang tidak
diinginkan. Karet penyekat ini adalah bagian paling rapuh dari mesin espresso.
Biasanya kita harus menggantinya setiap setahun sekali.
f. Knockbox
Berfungsi sebagai penampung ampas dari bubuk kopi yang telah diekstrak pada
portafilter. Knocbox dapat memudahkan pekerjaan barista dalam melepas atau
membuang ampas bubuk kopi dengan cara mengetuk portafiler pada besi yang
berada di tengah knockbox. Untuk lebih jelas, pembaca bisa melihat gambar di
bawah ini.11
Untuk dapat mengoperasikan kesemua alat tersebut, dibutuhkan keterampilan
khusus serta pengalaman untuk dapat menghasilkan kopi dengan cita rasa italia.
Proses yang sangat menetukan kualitas secangkir kopi sebenarnya ada pada
proses tamping menggunakan portafilter dan tamper. Tingkatan rasa pahit serta
gosong
tidaknya
rasa
suatu
kopi
sebenarnya
merupakan
cerminan
dari
proses tamping. Selain kualitas alat, serta keterampilan seorang Barista, jenis biji kopi
juga sangat menentukan kesempurnaan secangkir kopi. Ada beberapa jenis biji kopi
yang ada di dunia ini, mereka adalah Arabica dan Robusta. Masing-masing memiliki
cita rasa tersendiri, daerah asal dan pemasaran yang berbeda.12
Bukan rahasia bahwa jika ingin membuat espresso yang sempurna tentu
membutuhkan ketepatan ukuran, baik dari segi temperatur maupun tekanannya. Dan
ketepatan itu dibutuhkan secara konsisten, setiap saat. Terdapat beberapa merek mesin
11 Op.cit.
12 Op.cit.
29
kopi, terutama merek mesin espresso yang direkomedasikan karena terkenal memiliki
kualitas yang baik seperti La Marzocco, Synesso, Nuova Simmonelli, Slayer,
ataupun Kees van Der Westen, Saeco. Namun, brand-brand tersebut kurang
disarankan untuk coffee shop start-up karena harganya yang mahal dan biasanya
digunakan pada coffee shop yang sudah mempunyai nama.13
Coffee shop kami lebih cenderung memilih mesin kopi dan grinder automatis atau
semi automatis, karena kami menargetkan pengunjung sehari adalah 20 orang dan
konsep yang mementingkan kenyamanan dan pelayanan yang baik, sehingga
kecepatan dan ketepatan penyajian kopi menjadi unsure penting yang harus
diperhatikan.
Terdapat alternatif lain yang dapat dilakukan oleh start-up yang belum
berpengalaman dan memiliki wawasan yang kurang mengenai mesin-mesin kopi.
Salah satu caranya adalah dengan membeli paket buka caf seperti halnya yang
ditawarkan grup otten coffee. Mereka menawarkan beberapa paket yang berisi bundle
alat-alat pembuat kopi, kelengkapan alat dan isi dari paket tergantung kebutuhan
coffee shop dan harganya pun bervariasi.
Konsep kami diatas akan cocok dengan salah satu bundle alat kopi yang disebut
dengan Paket Caf Srikandi. Paket Caf Srikandi merupakan sebuah paket caf
terlengkap dengan harga yang lebih mahal dari pada paket lain, dibandrol dengan
harga Rp 32.877,00 Di dalam bundle ini mencakup beberapa alat utama dan alat
tambahan, antara lain:14
a. 1 unit Breville Coffee Machine Dual Boiler BES920
Breville coffee machine dual boiler adalah jagoan lain dari Breville,
produsen coffee gears yang cukup terkenal di Eropa dan Amerika ini. Dan
keistimewaan yang juga merupakan inti dari mesin espresso ini adalah sistem
pemanasnya yang terdiri dari dual boiler dengan bahan stainless steel.
Boiler espresso-nya, untuk sekali (espresso) shot, diawasi dengan PID
13 Sonny Pradipta, Mesin Espressp yang Terlewatkan, 6 April 2014 diakses dari
www.bincangkopi.com/mesin-espresso-yang-terlewatkan pada tanggal 12 April 2016 pukul 23.28
14 Diakses dari www.ottencoffee.co.id/bundling/paket-cafe-srikandi pada tanggal 13 April 2016
pukul 10.45
30
temperature control. Sementara boiler terpisah yang lain, untuk steaming, juga
mampu memberikan tekanan uap yang kuat dalam waktu singkat. Dengan kata
lain, Anda bisa mengekstraksi espresso shot dengan temperatur yang tepat dan
bisa menghadirkan cita rasa optimal sambil memanaskan atau steaming susu
dengan kualitas tak kalah baik di saat bersamaan. Breville Coffee Machine Dual
Boiler ini juga memiliki fitur Over Pressure Valve (OPV) yang membatasi
tekanan berlebihan selama proses ekstraksi berlangsung. Fitur ini membuat
espresso Anda terhindar dari pahit yang terlalu pekat sekaligus memberi rasa
yang nikmat. Sebaliknya, opsi low pressure pre-infusion yang dimilikinya
membuat tekanan meningkat secara perlahan demi menghasilkan ekstraksi yang
lembut dan merata. Temperatur ketika proses brewing, tekanan pre-infusion dan
durasi untuk semua proses peracikan kopi, semuanya itu telah terprogram
dengan sistematis dan teratur. Dan yang terpenting, semua fitur-fitur itu telah
disederhanakan sehingga lebih user-friendly dan lebih gampang dioperasikan.
Tank air berkapasitas 84 oz. (atau sekitar 2.5 liter) dan outlet khusus untuk air
panas adalah fitur-fitur tambahan yang membuat mesin ini termasuk sigap untuk
membuat Americano atau pun untuk sekedar memanaskan cangkir sebelum
digunakan.
b. 1 unit Compak K6
Grinder kopi buatan spanyol ini memberikan performa yang mengagumkan,
produktivitas sekaligus juga harga yang bersahabat. COMPAK K6 memiliki
sejumlah fitur menarik seperti built-in coffee press, dispenser (yang terbuat dari
aluminium), dan opsi stop otomatis ketika bubuk kopi telah penuh di bagian
grinding doser-nya. Grinder kopi ini bekerja dengan kebutuhan listrik 285 watt
dan bisa menggiling dengan kapasitas sampai 10 kg per jam.
Dan beberapa alat tambahan lainnya:
c. 1 unit Espro Toroid Pitcher 600ml
d. 1 unit Toroid Pitcher 350ml
e. 1 unit Motta Thermometer
31
15 Tono Wahid, Sebelum Membeli Mesin Espresso, 15 Februari 2011 diakses dari
www.cikopi.com/2011/02/sebelum-membeli-mesin-espresso pada tanggal 13 April 2016 pukul 11.08
32
pelanggan
yang
membawa
kendaraan
untuk
memarkirkan
kendaraannya di depan coffee shop kami. Selain itu, tak jauh dari coffee shop kami,
terdapat atm center. Selain itu, di dekat coffee shop kami terdapat area perkantoran
33
dimana coffee shop kami akan menjadi pilihan utama untuk orang kantor disekitaran
Pasar Modern. Untuk lokasi sumber daya (kopi), kami akan melakukan pengiriman
dari Koperasi Kopi Mitra Malabar yang berada di Jawa Barat sehingga tidak perlu
adanya tempat untuk penanaman kopi tersebut.
5. Perencanaan Tata Letak (Layout)
Kami menyewa ruko di Pasar Modern dengan LT/LB 40,00 m/78,00 m. Panjang
bangunan sekitar 8 meter dengan panjang 5 meter. Dinding bangungan terbuat dari
semen yang sudah di cat putih dengan lantai yang terbuat dari keramik. Untuk
bangunan sendiri masih terawat dengan baik serta bersih. Selain itu, dibagian depan
(pintu masuk) coffee shop kami sudah dalam bentuk kaca jadi memungkinkan
pelanggan untuk melihat kedalam coffee shop kami. Di bagian depan coffee shop kami
akan tertulis nama coffee shop kami, menu hari ini, dan tagline kami yakni:
Economies, Enjoy, Edgy, and Entertainment dengan papan hitam yang terbuat dari
triplek.
Namun disisi sebelah kanan, akan kami tutup dengan rak mainan sehingga
pelanggan dapat melihat mainan yang kami suguhkan. Disebelah kanan disediakan
meja persegi dengan hammock yang besar (cukup untuk 2 orang) dekat dengan
dinding, kemudian dihadapannya akan disediakan hammock untuk 1 orang sebanyak 2
buah untuk pelanggan yang membawa teman atau keluarganya sehingga kami
meletakkan meja mainan disebelahnya agar mudah terjangkau.
Disebelah kiri pintu masuk akan kami sediakan meja bundar dengan hammock
untuk 1 orang sebanyak 2 buah agar pelanggan dapat melihat kearah luar. Selain itu,
kami juga menyediakan rak buku untuk sisi kiri agar pelanggan dapat melihat koleksi
kami dan meminjamnya.
Bar akan memanjang selebar coffee shop kami dengan adanya meja cashier untuk
melakukan pemesanan dan pembayaran. Coffee machine kami letakkan di sebelah
kanan meja bar yang bersebelahan dengan tempat mencuci gelas atau piring setelah
penyajian. Kemudian disebelah tempat mencuci, kami sediakan tempat untuk
menaruh gelas dan piring yang masih basah, karena gelas dan piring yang siap pakai
akan kami taruh didalam kabin dibawah tempat menaruh gelas dan piring yang basah.
34
Diantara coffee machine dengan tempat mencuci piring akan diberikan sekat dengan
kaca agar air dari tempat cuci tidak mengenai coffee machine. Di hadapan meja bar,
kami sediakan hammock sebanyak 7 buah untuk pelanggan yang datang sendirian.
Disetiap bawah meja akan kami sediakan stop kontak agar memudahkan
pelanggan untuk men-charge hp ataupun laptopnya. Interior yang akan kami gunakan
kebanyakan dari kayu hasil pesanan (custom) agar memudahkan kami dalam
penataan. Dinding akan kami cat dengan warna cokelat muda dan dicampur dengan
aksen-aksen vintage serta warna pastel yang dapat mempercantik coffee shop kami.
Menu dari coffee shop kami akan dipajang diatas meja bar dengan papan tulis hitam
yang akan ditulis menggunakan kapur warna-warni. Kami juga akan melapisi lantai
kami dengan Vinyl agar lebih bernuansa vintage dan mengeluarkan kesan nyaman
kepada pelanggan.
Bagi pelanggan yang enggan untuk menggunakan hammock, kami menyediakan
kursi sebanyak 5 buah yang kami taruh dibawah tangga untuk maksimalisasi manfaat
ruang kosong. Jadi, pelanggan dapat meminta kepada pelayan untuk menyediakan
kursi. Kami hanya menggunakan lantai 1 sebagai operasional cafe kami karena pada
lantai 2 akan kami jadikan sebagai gudang untuk penyimpanan bahan baku kopi serta
barang-barang lainnya.
6. Perencanaan Kapasitas dan Jumlah Produksi
Target dari coffee shop kami adalah 30 orang/hari dengan estimasi per orangnya
akan membeli 1 cup kopi sehingga kami akan menjual sebanyak 900 cup kopi/bulan.
Namun, berdasarkan hasil survey kami terhadap kompetitor maka estimasi kami pada
weekdays bisa menjual sebanyak 60 cup/hari dan saat weekend menjual 25 cup/hari.
Rencana tersebut juga tentu diimbangi oleh kapasitas mesin kopi kami, bahan baku
kopi yang tersedia, serta barista yang mengolah kopinya sehingga memungkinkan
rencana ini dapat teralisasikan.
7. Pengawasan Kualitas Produk
35
Dalam usaha coffee shop ini, banyak faktor yang menentukan kualitas kopi yang
kami hasilkan seperti kualitas bahan baku, mesin, dan keahlian barista dalam
mengolah kopi.
a. Pengawasan Kualitas Bahan Baku
Dalam hal ini, bahan baku kami dikirim dari Koperasi Mitra Malabar
Indonesia yang berada di Jawa Barat. Kami akan meng-uji terlebih dahulu secara
sampling, agar bahan baku tersebut sudah sesuai dengan standar yang kami
inginkan.
b. Pengawasan Kualiatas Proses Produksi
Dilakukan dalam 3 cara, yakni pengawasan mesin, pengawasan barista, dan
pengawasan hasil produksi. Pengawasan mesin dilakukan secara berkala, baik itu
seminggu sekali atau sebulan sekali untuk memastikan mesin berfungsi dengan
baik dan menghasilkan produksi kopi yang sesuai keinginan kami. Pengawasan
barista dilakukan dengan melihat, memperhatikan, dan merasakan hasil kopi dari
olahan tangan barista tersebut. Pengawasan kualitas produksi dilakukan dengan
mencicipi hasil kopi yang telah jadi apakah enak dimulut, tidak membuat
kembung, dan sebagainya.16
D. ASPEK MANAJEMEN
1. Perencanaan
Dalam aspek manajemen, diperlukannya perencanaan yang matang tentang
bagaimana perusahaan akan berjalan ke depannya, pengorganisasian sumber daya,
actuating, dan pengendalian. Dalam perencanaan, E-coffee melakukan pendekatan
campuran, namun lebih didominasi oleh pendekatan atas-bawah (top-down). E-coffee
memiliki manajer yang akan mengontrol jalannya bisnis, yaitu manajer keuangan,
manajer pemasaran, manajer SDM, dan manajer operasional. Dari keputusan yang
menyangkut pada operasional bisnis, kami lebih merujuk pada manajer terlebih
dahulu, kemudian akan kami delegasikan pada para karyawan dan meminta saran dari
mereka. Dalam rapat pengambilan keputusan, para karyawan juga dilibatkan
16 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara
Komprehensif, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1997, hal. 389 391 dengan modifikasi.
36
didalamnya sehingga kita juga dapat melihat potensi mereka dalam pengolahan coffee
shop kami. Namun, sebelum itu kami juga harus melakukan pelatihan kerja agar para
karyawan dan manajernya dapat melakukan visi dan misi bisnis ini secara satu
kesatuan.
Dari sisi jangka waktu, ada beberapa rencana yang akan kami lakukan.
Adapun rencana jangka pendek kami (dalam waktu1 tahun), sepeti: menggaet
pelanggan di bintaro dan sekitarnya, memiliki positioning dibenak customer bahwa
coffee shop kami merupakan tempat nongkrong bagi kalangan muda maupun tua,
memiliki omzet 100 juta hingga 110 juta per tahun, dan dapat memberikan sensasi
minum kopi dengan rasa yang berbeda dan dengan suasana yang berbeda dari coffee
shop lainnya. Rencana jangka pendek lebih berfokus pada pengembalian investasi
awal. Kemudian untuk rencana jangka menegah (dalam waktu 3-5 tahun), seperti:
memiliki outlet lain di daerah Jakarta dan Depok, memiliki omzet 110 juta hingga 200
juta per tahun, sudah melewati titik Break Event Point sehingga laba dapat meningkat,
dapat membuka lapangan kerja lebih banyak untuk meminimalisir pengangguran,
dapat memperluas jaringan mitra bisnis agar bisnis lebih berkembang, dan dapat
menambah alat kopi yang lebih canggih, serta tetap mempertahankan images coffee
shop kami sebagai tempat nongkrong yang asik bagi kalangan muda maupun tua.
Dalam rencana jangka menengah, lebih menekankan pada pengembangan usaha
dengan melakukan inovasi produk dan kemitraan serta ekspansi terhadap pasar .
Dalam perencanaan jangka panjang (dalam waktu >5tahun), seperti: memiliki cabang
di berbagai tempat di seluruh Jawa (Yogyakarta, Semarang, Malang, Solo), berinovasi
lebih banyak untuk produk kopi sehingga masyarakat dapat merasakan taste yang
berbeda dari kopi yang disajikan, dapat membuka lapangan pekerjaan diberbagai
daerah, dan tetap menjadi tempat nongkrong pilihan utama dihati customer.
Untuk perencanaan srategis, coffee shop kami memiliki visi yaitu
Memberikan rasa kopi yang berbeda dari kompetitor kepada para pelanggan dengan
suasana yang nyaman dengan harga ekonomis dan dapat menjadikan coffee shop kami
sebagai sarana hiburan bagi para penikmat kopi. Tujuannya agar semua masyarakat
dapat menjadikan coffee shop kami sebagai penghilang stress dikala suntuk dan
tempat berbagi keceriaan sehingga pelanggan akan merasa nyaman dan mau untuk
datang kembali. Misi kami disini adalah untuk menonjolkan sisi edgy dengan kopi
rempah yang kami miliki, enjoy dengan suasana tempat yang kami sediakan,
37
entertaiment pada permainan yang kami sediakan dan sebagai sarana penghibur bagi
pelanggan, dan economies dari segi harga sehingga menjadikan coffee shop kami
layak dijadikan sebagai tempat tujuan utama pelanggan untuk sekedar bersantai atau
nongkrong.
Perencanaan operasional mencakup pada kegiatan coffee shop kami sehari-hari
mulai dari pemesanan, pelayanan, penyajian, dan re-purchase. Dari pemesanan, kami
sudah menyediakan kasir untuk melakukan pemesanan dan pembayaran sehingga
pelanggan tidak perlu kerepotan dengan alur coffee shop kami. Kemudian setalah
melakukan pembayaran, barista kami akan menyajikan pesanan dari pelanggan dan
pelanggan tersebut dapat melihat langsung bagaimana coffee yang dipesan itu diolah.
Lalu kami mengharapkan adanya re-purchase dari tiap pelanggan dimana setelah
menikmati kopi kami, pelanggan merasa suka dengan karakter yang kami tonjolkan
dan mencintai suasana coffee shop kami yang paling berbeda dengan coffee shop
lainnya.
1. Anggaran
Sistem anggaran yang digunakan E-coffee disini adalah sistem anggaran
hasil karya. Sistem anggaran ini disusun berdasarkan sasaran yang ingin dicapai.
Untuk satu tahun mendatang, anggaran biaya E-coffee adalah sebesar 100 juta
rupiah.
Target awal usaha ini adalah mampu menjual 600 gelas kopi perbulan
dengan harga Rp. 20.000, maka pendapatan yang didapat selama setahun sebesar
Rp 144.000.000 sebagai harapan dari pasar yang dilayani.
Dengan modal awal 100 juta rupiah, perkiraan anggaran dasar untuk bulan
pertama operasional E-coffee adalah sebagai berikut:
Modal
Rp 100.000.000
Sewa gedung
Rp 30.000.000
Rp 10.000.000
Gaji
Rp 20.000.000
Lain-lain
Rp 40.000.000
2. Pengorganisasian
38
Manajer Keuangan
Manajer SDM
Mitra Bisnis
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Mitra Bisnis
39
40
yang akan kami terapkan pada coffee shop kami. Coffee shop kami memilih untuk
menggunakan teknologi berkualitas baik pada mesin-mesin kopi kami dengan
harga terjangkau. Coffee shop kami akan menggunakan mesin kopi dari otten
yang sudah terkenal baik dalam penjualan mesin kopi.
3) Manusia sebagai penentu struktur. Orang-orang yang terlibat dalam aktivitas
suatu organisasi akan mempengaruhi struktur organisasi. Tidak hanya orang
dalam organisasi, tetapi termasuk orang-orang luar yang berhubungan dengan
organisasi. Contohnya, kecakapan manajer dalam mengambil keputusan serta
kemampuan dan sikap karyawan dalam bekerja sama. Pada coffee shop ini, kami
akan merekrut sumber daya manusia berdasarkan skill yang mereka miliki sesuai
dengan apa tujuan coffee shop kami. Kami juga akan memberikan kriteria-kriteria
seperti apa yang coffee shop kami butuhkan, sehingga bisa mendapatkan sumber
daya manusia yang cocok. Selain itu, sebelum menerima menjadi karyawan tetap
coffee shop kami akan memberikan masa uji coba selama 2 bulan untuk kinerja
mereka.
4)
b. Bentuk Organisasi
Di dalam sebuah organisasi dikenal beberapa bentuk organisasi atau lebih
tepat disebut struktur organisasi, yaitu: organisasi garis, organisasi fungsional,
organisasi garis dan staf, organisasi gabungan, dan organisasi matriks.
Coffee shop kami memilih organisasi garis. Alasannya karena bentuk
organisasi ini merupakan bentuk yang paling sederhana, sehingga cocok diterapkan
pada coffee shop kami yang basic-nya pemula (start-up). Dimana, ciri dari bentuk
organisasi garis ini adalah :
1) Jumlah karyawan relatif sedikit
Sebagai pemula, ciri ini cocok bagi coffee shop yang akan kami dirikan. Coffee shop
kami tidak merekrut sumber daya manusia yang terlalu banyak. Kami hanya
membutuhkan satu orang kasir, satu barista, dan dua orang waitress.
2) Organisasi relatif kecil
42
Telah dijelaskan pada perencanaan SDM dari coffee shop kami, bahwa kami
memiliki manajer keuangan, manajer SDM, manajer pemasaran, manajer operasi,
para karyawan, dan mitra bisnis.
3) Karyawan saling mengenal secara akrab
Dalam ruang lingkup yang relatif kecil, otomatis para karyawan di coffee shop
kami akan saling terhubung secara baik. Dengan demikian, diharapkan pulla dari
komunikasi yang terjalin secara baik, para karyawan kami dapat bekerja sama
secara baik pada team yang ada dalam memberikan pelayanan kepada para
customers yang berkunjung.
4) Spesialisasi kerja masih relatif rendah
Coffee shop kami melakukan pembagian kerja secara terstruktur atas tanggung
jawab yang diemban masing-masing.
c. Prestasi Organisasi
Sejauh mana organisasi berhasil mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan
masyarakat tergantung pada keberhasilan para manajernya melaksanakan tugas
yang menjadi tanggung jawabnya.
Prestasi manajer dapat diukur dalam bentuk dua konsep, yaitu efisiensi dan
efektivitas. Efisiensi dalam coffee shop kami berarti "melakukan kerja dengan
benar" sesuai dengan tagline coffee shop. Efisiensi disini berarti coffee shop kami
bisa menghasilkan output maksimal dengan input yang dikeluarkan.
Di sisi lain, efektivitas pada coffee shop kami adalah kemampuan seorang
manajer untuk memilih tujuan yang tepat. Contohnya, adalah pemilihan pemasok
biji kopi.
3.
Penggerakan (Actuating)
Aspek ini merupakan bagian dari manajemen, untuk memperkirakan apakah
coffee shop kami kelak dapat berjalan baik sehingga dapat dinyatakan layak. Maka
dari itu, untuk menyusun penggerakan supaya dapat berjalan dengan baik, coffee shop
kami mengkaji beberapa sisi, yaitu :
a. Fungsi Penggerakan
1) Membuat karyawan coffee shop kami agar suka mengerjakan tanggung jawabnya lebih baik,
melayani dengan hati bukan melayani atas tuntutan.
43
2) Menumbuhkan rasa kesetian karyawan pada coffee shop terhadap perkerjaannya, rekan
sekerja, maupun atasannya. Membuat suasana lebih membaur baik bagi atasan maupun para
karyawan. Situasi nyaman akan menciptakan rasa kebersamaan yang sayang untuk
ditinggalkan.
b. Kepemimpinan
Pemimpin di coffee shop kami harus memiliki jiwa kepemimpinan yang
tepat. Dimana seorang pemimpin bisa memberikan pengarahan yang baik terhadap
karyawannya. Hal ini diperlukan coffee shop kami untuk mempengaruhi aktivitas
yang berhubungan erat atas kinerja karyawan. Pemimpin coffee shop dituntut untuk
memiliki cara berkomunikasi yang baik, dapat memberikan motivasi pada
karyawannya, bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat,s serta memiliki
kekuasaan yang positif.
4.
Pengendalian (Controling)
Pengendalian, sebagai salah satu faktor manajemen, hendaknya juga di analisis
untuk mendapatkan jawaban apakah dari sisi ini rencana manajemen untuk
pembangunan maupun pengimplementasian bisnis dinyatakan layak atau sebaliknya.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu fungsi pengendalian yang baik dalam menjalankan
suatu bisnis agar mencapai tujuan memperoleh laba secara maksimal.
Untuk meningkatkan kegiatan usaha E-coffee Shop , diperlukan suatu sistem
untuk mengendalikan kinerja perusahaan agar sesuai dengan tujuan usaha dengan
pengawasan yang berkelanjutan.
Adapun pengendalian manajemen E-coffee Shop yang dilakukan yaitu;
1. Menjalankan tugas dari setiap bidang pekerjaan dengan mengacu pada SOP agar
unit organisasi selalu dalam keadaan bekerja secara efektif dan efesien.
2. Berusaha untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dengan pengendalian
rutin dalam pembelian bahan baku, produksi, dan penyajian produk kepada
konsumen dengan merancang SOP di setiap bidang pekerjaan.
3. Memelihara peralatan dan perlengkapan yang dilakukan oleh teknisi ahli.
4. Memperbaiki kesalahan/kerusakan yang terjadi dengan sistematis.
5. Memberikan sanksi dari kesalahan yang dilakukan seperti peringatan verbal,
tertulis bahkan sampai pemotongan gaji atau berakhir dengan pemberhentian
hubungan kerja.
6. Membuat bentuk laporan dari kinerja karyawan, peralatan dan perlengkapan.
44
Manajer Keuangan
Manajer SDM
Mitra Bisnis
Dari bagan struktur organtisasi E-coffee diatas, coffee shop kami berencana
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Karyawan
Mitra Bisnis
memiliki empat manajer yaitu manajer keuangan, manajer sumber daya manusia,
Manajer Keuangan bertugas mengatur jalannya lalu lintas keuangan di dalam coffee
shop ini, manajer pemasaran bertugas untuk memasarkan E-coffee kepada pelanggan
dengan melakukan berbagai promosi baik melalui internet, melalui spanduk dan
brosur, dan juga melalui promosi langsung (face to face), manajer SDM bertugas
melakukan perekrutan karyawan dan mengawasi kualitas kerja dari karyawan tersebut
serta dapat memotivasi karyawan agar melakukan pekerjaan yang sesuai dengan misi
dan visi coffee shop E-coffee ini, dan yang terakhir adalah manajer operasi yang
memiliki tugas untuk mengawasi aktivitas coffee shop ini agar berjalan dengan lancar
dari mulai buka hingga tutup. Jabatan manajer caf akan diisi oleh rekan-rekan kami
sendiri, yaitu dari kelompok kami agar tidak memakan biaya perekrutan lagi dan
biaya gaji dikarenakan bisnis kami merupakan bisnis yang baru.
Para manajer di atas membawahi empat karyawan yaitu dua orang barista, satu
orang kasir, dan satu orang lagi yaitu waiters. Barista di tempat kami memiliki dua
shift yang mana masing-masing memiliki jam kerja 8 jam dengan gaji yang diberikan
sebesar Rp. 2.500.000 Rp. 3.500.000 per bulan. Untuk kasir dan waiters memiliki
jam kerja selama 16 jam dengan gaji yang diberikan sebesar Rp. 2.000.000. Selain itu
kami juga memiliki dua mitra bisnis yang mensuplai biji kopi yaitu Koperasi Mitra
Malabar dan juga makanan ringan di coffee shop kami disuplai oleh perusahaan
makanan yang masih kami cari hingga saat ini untuk bermitra dengan kami.
2. Analisis Pekerjaan
MANAJER KEUANGAN
Kriteria
-
20 tahun.
Ahli dalam masalah keuangan
Mengerti
membuat
laporan
Job Desk
-
aktifitas keuangan
Memberikan laporan keuangan
20 tahun
Ahli dalam bidang pemasaran
Dapat berkomunikasi dengan
Job Desk
-
promosi
Menjalin
melalui
media
kerjasama
dengan
46
baik
Tanggap teknologi, rajin, dan
berbagai pihak
Menjaga hubungan baik dengan
ramah
konsumen
Memiliki relasi yang baik
Berpenampilan menarik
MANAJER SDM
Kriteria
Job Desk
20 tahun.
Berpengalaman dalam bidang
kepada karyawan
Mendengarkan kritik dan saran
SDM
Rajin, tekun, dan ramah
Berpenampilan menarik
karyawan
Meningkatkan skill karyawan
MANAJER OPERASI
Kriteria
Job Desk
20 tahun.
Berpengalaman dalam bidang
operasi
Rajin dan ulet
Berpenampilan menarik
teratur
Memastikan bahwa kegiatan
usaha berjalan dengan lancar
KASIR
Kriteria
-
Job Desk
WAITERS
Kriteria
Job Desk
sederajat
Rajin, ramah, jujur, dan tanggap
Dapat berkomunikasi dengan
baik
Berpenampilan menarik
BARISTA
Kriteria
Job Desk
47
sederajat
Memiliki sertifikat barista
Mengerti kopi dengan baik
Dapat membuat kopi sesuai
dengan permintaan
Dapat berkomunikasi dengan
baik
Berpenampilan menarik
JUMLAH
Kasir
Waiters
Barista
Total Karyawan
b. Seleksi
Alat seleksi yang digunakan oleh kami adalah :
Wawancara :
Sarana untuk bertukar informasi antara pelamar dan pewawancara berkaitan dengan
kesesuaian dan minat pelamar dalam pekerjaan yang akan diisi. Informasi yang
tersedia dalam lamaran pelamar pekerjaan dapat diperiksa lebih mendalam dalam
wawancara, dan informasi lain yang relevan terhadap kualifikasi pelamar dapat
diperoleh. Karena wawancara dapat menjadi lebih fleksibel, maka beberapa
informasiUntuk
yang belum
mengenai
dapat dikumpulkan
saat tersebut.
seleksiada
pada
barista pelamar
kami melakukan
pengujianpada
terhadap
rasa dan
kesesuaian terhadap citra rasa kopi buatannya dengan image dari coffee shop Ecoffee. Kami juga memperhatikan tingkat kecekatan dari barista yang akan kami
rekrut untuk coffee shop kami. Tingkat kebersihan barista dalam membuat kopi
juga sangat kami perhatikan, karena kami akan memperlihatkan kepada pelanggan
48
bagaimana cara kopi mereka diracik hingga menjadi kopi yang siap untuk di
konsumsi.
c. Orientasi
Pada karyawan yang telah diterima, setelah melakukan tahap seleksi. Proses
orientasi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan karyawan pada situasi kerja
dan kelompok kerjanya yang baru. Jadi tahapan ini merupakan bagian dari
sosialisasi, yaitu proses pemahaman sikap, standar, nilai, dan perilaku yang baru.
4. Produktivitas
Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (output)
dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa
produktivitas memiliki dua dimensi, pertama: suatu efektivitas yang mengarah kepada
pencapaian untuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan
dengan kualitas, kuantitas dan waktu, kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan
upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana
pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Berkaitan dengan SDM, kriteria karyawan yang produktif menurut Dale Timpe
(1989) adalah :
- Cerdas dan dapat belajar dengan relative cepat.
- Kompeten secara professional
- Kreatif dan inovatif
- Memahami pekerjaannya
- Belajar dengan cerdik, menggunakan logika, efisien, tidak mudah macet dalam
-
pekerjaan.
Selalu mencari perbaikan-perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti
Dianggap bernilai oleh atasannya.
Memiliki catatan prestasi yang baik.
Selalu meningkatkan diri.
Dari keterangan di atas kami berusaha untuk melakukan perekrutan karyawan
yang sesuai dengan kriteria karyawan produktif di atas, oleh karena itu kami
melakukan seleksi perekrutan karyawan dengan sangat hati-hati agar mendapatkan
karyawan yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
5. Pelatihan dan Pengembangan
Perbedaan antara pelatihan dan pengembangan menurut (Syafaruddin: 2001: 217) :
a. Pelatihan
- Tujuan : Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan pekerjaan saat
ini.
- Sasaran : Peningkatan kinerja jangka pendek.
- Orientasi: Kebutuhan pekerjaan saat ini
- Hasil
: Keterkaitan dengan pekerjaan relatif rendah
b. Pengembangan
49
akan datang.
- Sasaran : Peningkatan kinerja jangka panjang
- Orientasi: Kebutuhan perubahan terencana atau tidak terencana
- Hasil
: Keterkaitan dengan karir relatif tinggi
c. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
1) Meningkatkan produktivitas
Pelatihan dapat meningkatkan prestasi tenaga kerja sehingga meningkatkan
produktivitas bagi perusahaan.
2) Meningkatkan mutu
Pengetahuan dan keterampilan dapat mengurangi eror kerja sehingga mutu
kinerja meningkat
3) Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
Dengan adanya proses pelatihan dan pengembangan diharapkan perusahaan
akan mendapatkan SDM yang sesuai dengan posisinya.
a) Meningkatkan semangat kerja
Iklim kerja menjadi lebih kondusif jika diberi pelatihan
b) Sebagai personal growth
Setelah adanya pelatihan dan pengembangan diharapkan skill tenaga
kerja meningkat sebagai sasaran pencapaian.
Proses pelatihan akan menjadi titik awal bagi karyawan dalam mendapatkan
gambaran akan tindakan atau pekerjaan yang harus ditempuh dikemudian hari.
Metode yang kami gunakan adalah :
50
53
54
pengendalian
mutu,
bahan
baku
dan
bekerja
harus
Kompensasi financial langsung yang akan kami berikan kepada karyawankaryawan di coffee shop kami adalah berupa gaji dan bonus, lalu kompensasi finansial
tidak langsung adalah berupa jaminan social kepada setiap karyawan kami.
Sedangkan kompensasi non-finansial yang akan kami berikan adalah berupa
penyediaan tempat kerja yang aman dan nyaman bagi seluruh karyawan, diskon 50%
bagi para karyawan apabila membeli produk kami, dan kami akan mengadakan
rekreasi.
Pertimbangan kami dalam menentukan gaji adalah jam kerja karyawan
menurut undang-undang tenaga kerja di Indonesia.19 Jam Kerja adalah waktu untuk
melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari. Jam Kerja
bagi para pekerja di sektor swasta diatur dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, khususnya pasal 77 sampai dengan pasal 85. Pasal 77 ayat
1, UU No.13/2003 mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam
kerja. Ketentuan jam kerja ini telah diatur dalam 2 sistem seperti yang telas
disebutkan diatas yaitu:
a. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja
dalam 1 minggu; atau
b. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu.
Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam kerja yaitu 40
(empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Apabila melebihi dari ketentuan waktu
kerja tersebut, maka waktu kerja biasa dianggap masuk sebagai waktu kerja lembur
sehingga pekerja/buruh berhak atas upah lembur.
Dalam Perjanjian Kerja Bersama, diatur lebih merinci mengenai jam kerja, waktu
istirahat dan jam kerja bagi yang bekerja dengan sistem shift. Dan biasanya dalam
PKB pun, dirinci jam kerja shift bagi setiap divisi (contoh divisi produksi, keamanan,
dan lain-lain). Ketentuan hari dan jam kerja dalam Perjanjian Kerja Bersama dapat
dirubah berdasarkan kesepakatan antara Pengusaha dengan Serikat Pekerja serta
pelaksanaannya dilakukan dengan menetapkan kalender kerja setiap tahunnya
dengan tentunya mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk kompensasi financial langsung, coffee shop kami akan melakukan
perundingan dengan karyawan untuk menetapkan gaji pokok yang akan diterima
karyawan. Namun, kami akan memacu pada standar upah kerja barista pada coffee
19 http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/kompensasi/jam-kerja/pertanyaan-mengenai-jam-kerjadi-indonesia di akses pada pada minggu, 5-6-2016. Pukul 6:03 WIB
56
shop lain yang telah kami dapat melalui survey, yaitu berkisar antara 2,5-3,5 juta
rupiah untuk coffee shop start-up.
Kompensasi financial tidak langsung yang akan diterima oleh karyawan adalah
berupa bentuk jaminan social BPJS. Manajer akan mendaftarkan BPJS kesehatan dan
BPJS ketenagakerjaan untuk menjamin kesejahteraan karyawan dalam melakukan
pekerjaannya.
Setelah itu, kami juga akan memberikan kompensasi non-finansial berupa
potongan bagi karyawan sebanyak
karyawan untuk setiap produk minuman atau makanan yang ada di e-coffee,
penyediaan tempat kerja yang aman dan nyaman bagi seluruh karyawan, dan kami
akan mengadakan rekreasi bersama karyawan setiap tahunnya sebagai bentuk
penghargaan kami atas kinerja karyawan.
8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja karyawan perlu dibina agar dapat
meningkatkan kualitas kinerja karyawan. Agar pembinaan dapat berjalan dengan baik,
antara lain dapat dilakukan cara-cara berikut ini:
a. Tanamkan dalam diri karyawan keyakinan bahwa mereka adalah pihak yang
b.
c.
d.
e.
Kesehatan karyawan bisa saja terganggu karena adanya penyakit, stress, maupun
kecelakaan. Dengan adanya program kesehatan kerja diharapkan pekerja menjadi
lebih produktif karena tingkat absensi akibat sakit yang rendah. Oleh karena itu,
gangguan-gangguan
pengelihatan,
pendengaran,
kelelahan,
lingkungan
kerja
(misalnya suhu dan kelembapan) dan lainnya perlu dihilangkan atau diperkecil
semaksimal mungkin.
Pada coffee shop kami, kami akan memberikan standar keselamatan dan
kesehatan kerja. Tingkat kecelakaan kerja pada coffee shop tergolong rendah, namun
untuk mengantisipasi hal tersebut kami akan menetapkan peringatan tentang
keselamatan kerja seperti peringatan dalam menggunakan alat-alat kopi, peringatan
air panas, dan lain sebagainya. Lalu untuk kesehatan kerja kami membagi menjadi 2
yaitu standar kesehatan kerja dalam operasional yaitu tentang tingkat kehigienisan
57
alat-alat pembuat kopi, pemeriksaan alat kopi secara berkala, dan kebersihan
lingkungan kerja dan coffee shop. Lalu standar kesehatan pegawai dengan
memberikan BPJS kesehatan untuk menunjang kesejahteraan dan kesehatan
karyawan.
9. Pemberhentian
Pemberhentian sinonim dengan separation, pemisahan atau pemutusan
hubungan kerja (PHK) dari suatu organisasi terhadap karyawannya. Pemberhentian
karyawan ini dapat terjadi oleh berbagai sebab, misalnya:
a. Peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Keinginan perusahaan
c. Keinginan karyawan
d. Pensiun
e. Kontrak kerja telah berakhir
f. Kesehatan karyawan
g. Meninggal dunia
h. Perusahaan dilikuidasi
Pemberhentian dari pekerjaan akan dapat menimbulkan kerugian-kerugian
baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Dari sisi perusahaan, kerugian dapat
timbul karena misalnya adanya biaya-biaya penarikan, seleksi, dan pengembangan.
Dari sisi karyawan, kerugian dapat timbul karena hilangnya pekerjaan. Agar tidak
timbul masalah karena pemberhentian ini, proses pemberhentian karyawan hendaknya
didasarkan pada undang-undang atau peraturan yang berlaku. Namun, demikian
dalam kenyataannya pemecatan sering terjadi. Jika pemecatan terpaksa dilakukan,
sebaiknya menurut prosedur yang berlaku.
F. ASPEK KEUANGAN
1. Kebutuhan Dana dan Sumber Dana
a. Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan oleh E-Coffee berasal dari modal sendiri yaitu sebesar
Rp 96.550.000.
b. Kebutuhan Dana
Biaya Sewa Tempat
Biaya Konstruksi
Bangunan
Biaya Interior Bangunan
Biaya Peralatan Dapur
Biaya Peralatan Kantor
Modal Kerja
Rp
Opening
30.000.000
Rp
18.500.000
Rp
Rp
Rp
12.200.000
18.550.000
17.300.000
58
Rp
96.550.000
Total Investasi
Project Overview
Bintaro, Tangerang Selatan
40 m2
78 m2
Harga
3.
Rp
Rp
Rp
30.000.000
18.500.000
12.200.000
Perkiraan
Biaya Investasi
Biaya Investasi
Biaya Investasi
Biaya Peralatan Dapur
Biaya Peralatan Kantor
Rp
18.550.000
Rp
17.350.000
Modal Kerja
Kenaikan Operasional
Kenaikan Pendapatan
Operasional
Kenaikan Pengeluaran
Operasional
10%
10%
Target Penjualan
Jumlah Pengunjung
Penjualan Produk Coffee
Penjualan Produk Side Dish
Penjualan Produk Roti Bakar
50 orang / hari
100%
40%
30%
Rp
22.000
Rp
8.500
Rp
14.000
59
Financial Assumption
Inflasi
9%
Pajak
Pajak Penghasilan:
1. Taxable Income < 50.000.000 10,00%
2. 50.000.000 < TI < 100.000.000 15,00%
3. 100.000.000 < TI 30,00%
Biaya
Rp
30.000.000
Rp
18.500.000
Rp
12.200.000
Rp
18.550.000
Jumlah
Rp
Bulan
17.300.000
12
Total Investasi
Kasir
Rp
12
96.550.000
Waiters
12
Total
4. Perkiraan
Biaya
Operasional
a. Biaya Manajemen
Gaji/Bulan
Gaji/tahun
Rp
3.000.000
Rp
2.500.000
Rp
2.500.000
Rp
8.000.000
Rp
72.000.000
Rp
30.000.000
Rp
30.000.000
Rp
132.000.000
b. Biaya Operasional
Keterangan
Sewa Tempat
Jumlah
Bulan
6
Internet
12
12
Biaya/Bulan
Rp
30.000.000
Rp
400.000
Rp
1.500.000
Biaya/Tahun
Rp
60.000.000
Rp
4.800.000
Rp
18.000.000
60
Air
12
Biaya Pemasaran
12
Biaya Kebersihan
Perbaikan & Perawatan
Alat
12
Total
12
Rp
1.000.000
Rp
1.000.000
Rp
150.000
Rp
250.000
Rp
9.000.000
Rp
12.000.000
Rp
12.000.000
Rp
1.800.000
Rp
3.000.000
Rp
111.600.000
61
Penerimaan
Operasional:
Penjualan Produk
Coffee
Penjualan Produk Side
Dish
Penjualan Produk Roti
Bakar
Jumlah
Unit/
Hari
Jumlah
Hari/
Tahun
50
360
20
360
15
360
Harga
Satuan
Rp
22.000
Rp
8.500
Rp
14.000
Total Penerimaan
2017
Rp
396.000.000
Rp
61.200.000
Rp
75.600.000
Rp
532.800.000
2018
Rp
435.600.000
Rp
67.320.000
Rp
83.160.000
Rp586.080.00
0
2019
Rp
479.160.000
Rp
74.052.000
Rp
91.476.000
Rp
644.688.400
2020
Rp
527.076.000
Rp
81.457.200
Rp
100.623.600
Rp
709.156.800
Expenditure Forecast
Jumlah
Unit/
Hari
Jumlah
Hari/
Tahun
50
360
Rp
6.200
20
360
Rp
Harga
Satuan
2017
2018
2019
2020
2021
Rp
117.180.000
Rp
Rp
123.039.000
Rp
Rp
129.190.950
Rp
135.650.498
Rp
Rp
66
R
57
R
89
R
11
Rp
78
3.000
Penjualan Produk Roti
Bakar
15
Rp
2.500
360
Total Pengeluaran
21.600.000
22.680.000
23.814.000
25.004.700
Rp
13.500.000
Rp
14.175.000
Rp
14.883.750
Rp
146.700.000
Rp
154.035.000
Rp
161.736.750
26.254.935
Rp 15.627.938
Rp
169.823.588
Rp 16.409.334
Rp
178.314.767
Depreciation Equipment
Usia
Ekonom
is
Peralatan Dapur dan
Kantor
Nilai Residu
Rp
10.000.000
Rp
10.000.000
Total
Biaya
2017
2018
2019
Rp
35.850.000
Rp 5.170.000
Rp 5.170.000
Rp 5.170.000
Rp 5.170.000
Rp 5.170.000
Rp 5.170.000
Rp
35.850.000
2020
Rp
5.170.000
Rp
5.170.000
Income Statement
Tahun
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Rp
96.550.000
Rp 396.000.000
Rp
527.076.000
Rp
479.160.000
Rp 579.783.600
61.200.000
67.320.000
74.052.000
81.457.200
89.602.920
75.600.000
Rp
532.800.000
83.160.000
Rp
586.080.000
100.623.600
Rp
96.550.000
110.685.960
Rp
780.072.480
Penerimaan
Setoran Pemilik
Penjualan Produk Coffee
Penjualan Produk Side
Dish
Penjualan Produk Roti
Bakar
Total Penerimaan
Rp
435.600.000
91.476.000
Rp
644.688.000
Rp 709.156.800
67
Rp
5.170
Rp
5.170
Pengeluaran
Rp
96.550.000
146.700.000
Biaya Manjemen
132.000.000
Rp
(96.550.000)
111.600.000
Rp
(390.300.000)
Biaya Investasi
Biaya Operasional
Total Pengeluaran
EBITDA
Depresiasi
EBT
Tax
Net Income
Rp 116.730.500
161.370.000
177.507.000
195.257.700
214.783.470
145.200.000
159.720.000
175.692.000
193.261.200
135.036.000
Rp
(472.263.000)
Rp
172.425.000
148.539.600
Rp
(519.489.300)
Rp
189,667,500
163.393.560
Rp
(571.438.230)
Rp
208,634,250
122.760.000
Rp(429.330.000)
Rp
156.750.000
Rp142.500.000
(5.170.000)
Rp
137,330,000
(20.599.500)
(5.170.000)
Rp
151.580.000
(22.737.000)
Rp128.843.000
(5.170.000)
Rp
167.255.000
(25.088.250)
Rp
142.166.750
(5.170.000)
Rp
184.497.530
(27.674.625)
Rp 156.822.875
(5.170.000)
Rp
203.464.250
(30.519.638)
Rp
172.944.613
Rp
Tahun ke- 2
Tahun ke-3
Tahun ke-4
Tahun ke-5
Rp
Rp
Rp
68
111.600.000
Rp
21.600.000
Rp
13.500.000
Rp30.000.000
Waiters
Rp30.000.000
Rp
Biaya Pemasaran
12.000.000
Biaya Variabel
Rp
Internet
4.800.000
Listrik
Air
Biaya Kebersihan
Biaya Depresiasi
Biaya Pajak
Total Biaya
Rp 18.000.000
Rp
12.000.000
Rp
1.800.000
Rp
5.170.000
Rp
429.070.000
Manfaat-Manfaat
Keuntungan Berwujud
122.760.000
Rp
23.760.000
Rp
14.850.000
135.036.000
Rp
26.136.000
Rp
16.335.000
148.539.600
Rp
28.749.600
Rp
17.968.500
179.732.916
Rp
34.787.016
Rp
21.741.885
Rp
72.000.000
Rp
30.000.000
Rp
30.000.000
Rp
12.000.000
Rp
72.000.000
Rp
30.000.000
Rp
30.000.000
Rp
12.000.000
Rp
72.000.000
Rp
30.000.000
Rp
30.000.000
Rp
12.000.000
Rp
72.000.000
Rp
30.000.000
Rp
30.000.000
Rp
12.000.000
Rp
4.800.000
Rp
18.000.000
Rp
12.000.000
Rp
1.800.000
Rp
5.170.000
Rp
4.800.000
Rp
18.000.000
Rp
12.000.000
Rp
1.800.000
Rp
4.800.000
Rp
18.000.000
Rp
12.000.000
Rp
1.800.000
Rp
5.170.000
Rp
4.800.000
Rp
18.000.000
Rp
12.000.000
Rp
1.800.000
Rp
5.170.000
Rp
347.140.000
Rp
363.277.000
Rp
381.027.700
Rp
400.553.470
Rp 5.170.000
69
Rp
Peningkatan Penjualan kopi 396.000.000
Peningkatan Penjualan Side Rp
Dish
61.200.000
Peningkatan Penjualan Roti
Rp
Bakar
75.600.000
Rp
Total Pendapatan
532.800.000
Selisih Pendapatan dan
Rp
Biaya
103.730.000
Cash Flow awal Periode
Cash Flow akhir Periode
Rp
103.730.000
Rp
435.600.000
Rp
67.320.000
Rp
83.160.000
Rp
586.080.000
Rp
238.940.000
Rp
103.730.000
Rp
342.670.000
Rp
479.160.000
Rp
74.052.000
Rp
91.476.000
Rp
644.688.000
Rp
281.411.000
Rp
238.940.000
Rp
520.351.904
Rp
527.076.000
Rp
81.457.200
Rp 100.623.600
Rp
709.156.800
Rp
328.129.100
Rp
281.411.000
Rp
609.540.100
Rp
579.783.600
Rp
89.602.920
Rp
110.685.960
Rp
780.072.480
Rp
379.519.010
Rp
328.129.100
Rp
707.648.110
A. PENERIMAAN
Rp
532.800.000
Rp
Sub Total Penerimaan 532.800.000
B. PENGELUARAN
Penerimaan Penjualan
Tax
Biaya Investasi
Biaya Bahan Baku
Biaya Manjemen
Biaya Operasional
Rp 20.559.500
Rp 146.700.000
Rp
132.000.000
Rp
111.600.000
Rp
586.080.000
Rp
644.688.000
Rp
709.156.800
Rp
22.737.000
Rp
161.370.000
Rp
145.200.000
Rp
122.760.000
Rp
25.088.250
Rp
177.507.000
Rp
159.720.000
Rp
135.036.000
Rp
27.674.625
Rp
195.257.700
Rp
175.692.000
Rp
148.539.600
Rp
780.072.480
Rp
30.519.638
Rp
214.783.470
Rp
193.261.200
Rp
163.393.560
70
Rp
Sub Total Pengeluaran 410.859.500
C. SELISIH KAS
D. SALDO KAS AWAL
Rp121.940.500
Rp
-
Rp121.940.500
Rp
452.067.000
Rp
134.013.000
Rp
497.351.250
Rp
147.336.750
Rp
255.953.500
Rp
403.290.250
Rp121.940.500
Rp
255.953.500
Rp
547.163.925
Rp
161.992.875
Rp 403.290.250
Rp
565.283.125
Rp
601.957.868
Rp
178.114.612
Rp
565.283.125
Rp
743.397.737
7. Analisis Kepekaan
a. Metode Payback Period
Biaya Investasi
Biaya Bahan Baku satu tahun
mendatang
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1
2
3
4
5
Total
96.550.000
146.700.000
243.250.000
121.940.500
134.013.000
147.336.750
161.992.875
178.114.612
743.397.737
Rp
743.397.737
Depresiasi
Aliran Kas Masuk
Rp 25.850.000
Rp 769.247.737
71
Nilai Investasi
Payback period
Rp
96.550.000
Dengan usia ekonomis usaha yang direncanakan adalah 10 tahun dan pengembalian nilai investasi
dapat dikembalikan dalam 1,5 tahun menandakan proyek ini LAYAK.
b. NPV
1
Kas
Biaya Investasi
Interest
PV Cash Flow
NPV
Rp
121.940.500
Rp
96.550.000
Rp
134.013.000
3
Rp
147.336.750
4
Rp
161.992.875
5
Rp
178.114.612
10%
Rp
553.544.300
Rp
456.994.300
72
G. ASPEK EKONOMI
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional Nasional
a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
Dengan dibukanya gerai E-Coffee kami, maka secara langsung sangat
berdampak bagi karyawan yang bekerja di gerai coffee shop kami. Dimana
sebelumnya para karyawan tersebut tidak bekerja (pengangguran) sekarang
mereka memiliki pekerjaan, seperti barista, pelayan maupun kasir. Hal ini
termasuk dalam memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat karena kami
mempekerjakan para karyawan yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan,
dan membantu negara mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
b. Menggunakan sumber daya lokal
Gerai coffee shop kami menggunakan bahan baku utama yaitu biji kopi, dimana
kami menjadikan sebuah koperasi di daerah Sukabumi sebagai supplier untuk
biji kopi kami, yaitu Koperasi Mitra Malabar. Dengan mengambil bahan baku
di supplier yang ada di daerah Sukabumi diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian di daerah tersebut.
c. Menghasilkan dan menghemat devisa
Karena kami mengambil bahan baku kopi di dalam negeri yaitu di derah
Sukabumi, maka otomatis kami menghemat devisa negara karena kami tidak
melakukan import yang membuat negara dapat menghemat devisa.
d. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan
kemampuan
Seperti kita ketahui, orang Indonesia sangat menyukai kopi. Hampir sebagian
besar kalangan menyukai kopi, baik itu remaja, dewasa, perempuan maupun
laki-laki. Dengan membuka gerai coffee shop kami mengharapkan agar
kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri terpenuhi, mengingat banyaknya
pecinta kopi yang ada di tanah air.
e. Menambah pendapatan nasional
Dengan membuka gerai coffee shop ini yang mana bahan bakunya diambil di
dalam negeri sudah pasti mengurangi import dan menghemat devisa. Lalu
kemudian dengan keinginan kami untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi
dalam negeri, maka pendapatan negara akan bertambah seiring berjalannya
waktu. Belum lagi pajak yang akan coffe shop kami bayarkan kepada
pemerintah juga akan menambah pendapatan negara.
2. Hambatan di Bidang Ekonomi
72
73
bahan
baku,
mengolahnya
menjadi
barang
jadi,
kemudian
merealisasikan
kegiatan
bisnis
tidaklah
mudah.
Dalam
74
75
76
Jadi, jelas bahwa aspek politik secara langsung ataupun tidak langsung
berpengaruh kepada dunia bisnis, termasuk coffee shop kami. Makin kacau kondisi
politik suatu daerah akan berdampak pula pada bisnis.
Contoh yang bisa terjadi pada pada coffee shop kami, seperti peraturan
transportasi dalam mengirim bahan baku biji kopi, tak menutup kemungkinan
bahwa politik berperan terhadap kondisi bisnis.
J. ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI
1. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan
sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi
bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumber daya
produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi
perusahaan yang telah ada. terdapat beberapa faktor penghambat bagi pendatang
baru masu ke dalam suatu industri, yang sering disebut dengan Hambatan
Masuk.
Coffee shop kami yang masuk dalam kategori start-up akan mengalami
hambatan-hambatan ketika masuk dalam lingkungan industri coffee shop.
Hambatan-hambatan tersebut dapat diminimalisir dengan menggunakan
competitive strategy atau dengan menghasilkan keunggulan bersaing dan
diferensiasi produk. Berikut merupakan faktor-faktor yang menjadi hambatan
bagi kami dan cara kami mengatasi hambatan tersebut.
a. Skala Ekonomi
Apabila pendatang baru berproduksi dengan skala kecil, maka mereka
akan dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi padahal
perusahaan yang ada tengah berupaya pada skala produksi yang terus
diperbesar dan proses produksi yang terus menerus diefisiensikan sehingga
harga per unit barang menjadi lebih rendah.20
Contohnya pada kasus kami adalah ketika kami membandingkan ecoffee dengan perusahaan coffee shop yang memiliki skala ekonomi yang
sudah besar seperti Coffee Bean, Starbucks, atau Excelso. Pada saat
20 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis
Secara Komprehensif, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 1997, Hal. 268-269
77
perusahaan kami baru saja memasuki dunia bisnis coffee shop mungkin di
sisi lain perusahan-perusahaan besar tersebut telah mengalami break even
point atau balik modal. Karena pada dasarnya semua perusahaan start-up
akan mengalami produksi dalam skala kecil di awal ketika perusahaan ada
dalam tahap pengenalan. Dalam kondisi seperti ini maka kami akan
melakukan beberapa strategy yang diharapkan dapat membantu kami dalam
melewati tahap ini, yaitu dengan strategi peluncuran cepat (rapit skimming
strategy) yang merupakan saat peluncuran produk baru pada harga tinggi
dengan tingkat promosi yang tinggi. Pada tahap ini perusahaan berusaha
menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang akan
digunakan
untuk
menutup
biaya
pengeluaran
dari
pemasaran.21
78
akan bereksperimen dalam pembuatan kopi rempah ini, karena agak sulit
mencampurkan espresso dengan rempah tanpa pengalaman dan keahlian
yang ekstra untuk menciptakan perpaduan yang akan menciptakan kopi
dengan aroma dan cita rasa yang baik. Kami akan menyediakan dua jenis
kopi rempah ini pada coffee shop kami, yaitu cold dan hot. Selain itu kami
juga akan menyediakan menu kopi rempah latte, untuk para pecinta latte
dengan sajian yang baru.
Pertimbangan kami dalam menyajikan kopi rempah dalam menu kami
adalah karena dalam survey ke beberapa coffee shop, kami belum pernah
melihat menu seperti ini atau masih sangat jarang ada coffee shop yang
menawarkan menu ini. Maka dari itu untuk mengambil kesempatan dalam
menawarkan menu yang masih belum umum di pasaran, kami menjadikan
kopi rempah sebagai salah satu diferensiasi produk kami.
c. Kecukupan Modal
Jenis industri yang memerlukan modal besar merupakan hambatan besar
bagi pemain baru, terutama pada industri yang memerlukan biaya yang besar
untuk riset dan pengembangan serta eksplorasi.23
E-coffee berinvestasi besar pada mesin kopi yang kami beli pada
otten.co.id, yang merupakan paket yang berisi bundling alat-alat kopi
termasuk grinder dan mesin espresso kualitas menengah. Paket ini disebut
Paket Caf Srikandi merupakan sebuah paket caf terlengkap dengan harga
yang lebih mahal dari pada paket lain di otten.co.id dibandrol dengan harga
Rp 32.877.000. Lalu kami melakukan investasi besar pada penyewaan ruko
di Bintaro Trade Centre dengan perjanjian DP sebesar 20 juta (nego). Maka
dapat disimpulkan bahwa kami memakai setengah dari modal kami untuk
berinvestasi pada aktiva tetap, karena kami ingin berfokus pada investasi
jangka panjang. Walaupun menghabiskan banyak modal namun hal ini
menurut pertimbangan kami dapat menjadi kunci kelangsungan hidup coffee
shop kami. Setelah itu kami menganggarkan Rp 20 juta untuk membeli
perlengkapan dan interior dan Rp 10 juta untuk membeli persediaan bahan
baku.
2. Persaingan Sesama Perusahaaan Industri
23 Op.cit.
79
80
25 http://www.aeki-aice.org/page/industri-kopi/id
81
Hingga masa sekarang ini, industri pengolahan kopi merupakan salah satu
prioritas industri yang terus digalakkan atau dikembangkan lebih lanjut. Bahkan
guna mendukung upaya pengembangan industri tersebut, Kementerian
Perindustrian sudah menyusun
8,0 kg, dan Finlandia 11,4 Kg perkapita/tahun. Maka peningkatan konsumsi kopi
ini perlu dikembangkan lagi oleh para pengusaha di bidang kopi, salah satunya
dengan adanya usaha coffee shop.
Industri kopi di tanah air dalam 10 tahun terakhir terus berkembang
dengan baik. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari semakin bertambahnya
produksi kopi olahan yang dihasilkan oleh industri pengolahan kopi, baik skala
home industri maupun skala internasional. Selain itu juga dibantu dengan
maraknya Coffee shop di kota-kota besar. Produk kopi olahan saat ini tidak
hanya berupa kopi bubuk tetapi banyak dikembangkan dalam bentuk kopi
olahan seperti kopi instant, kopi three in one (3in1), minuman kopi dengan
berbagai rasa seperti vanilla, coklat, dan lain sebagainya.
Belum lagi di coffee shop dengan berbagai minuman kopi olahan selain
kopi espresso kita mengenal kopi latte, juga cappucino. Peningkatan konsumsi
kopi domestik Indonesia ini didukung dengan pola sosial masyarakat dalam
mengkonsumsi kopi. Lebih jauh lagi, peningkatannya juga ditunjang dengan
harga yang relatif terjangkau, kepraktisan dalam penyajian serta keragaman
rasa/citarasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia. Animo usaha yang
begitu kuat di bidang kopi ini jika ditambah dengan konsisten dan juga fokus
maka usaha ini akan sangat menguntungkan.
82
83
Hambatan keluar dari indusri ini sebenarnya tidak ada, hanya terlalu
banyak pesaing dalam industri ini. Oleh karena itu, ketika membangun usaha
coffee shop ini, anda sebaiknya menyiapkan mental yang kuat dalam
menghadapi persaingan dan juga harus pandai mengolah kreatifitas untuk
menghasilkan produk inovatif yang memiliki nilai ekonomi di mata pelanggan
sehingga coffee shop anda selalu menjadi tujuan utama.
3. Ancaman Produk Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri bersaing pula
dengan produk pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang subtitusi
dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk substitusi
adalah kuat bilamana konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan
jika produk substitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya
sama, bahkan lebih tinggi daripada produk-produk suatu industri.27
Kami menafsirkan produk pengganti dari kopi yang dijual di coffee shop
sebagai kopi instan dalam kemasan ataupun kopi instan bubuk. Beberapa merk
kopi instan terkenal di Indonesia adalah seperti Kapal Api, Nescafe, Torabika,
dan lain sebagainya. Untuk kopi sachet memiliki rata-rata harga di pasaran Rp
2000- Rp3000 dengan berbagai jenis merk. Sedangkan untuk kopi dalam
kemasan siap minum rata-rata harganya Rp5000-Rp15000. Kopi instan ini
merupakan barang subtitusi dari kopi yang dijual oleh coffee shop. Namun,
menurut kami barang subtitusi yang beredar dalam pasaran seperti kopi sachet
atau kopi siap minum dari merk-merk spesialisasi kopi instan bukan merupakan
ancaman bagi kopi homemade yang kami sediakan di e-coffee. Karena, terdapat
potensi pasar penikmat kopi yang dibuat sendiri dengan berbagai tehnik oleh
barista bukan penikmat kopi instan, penikmat kopi seperti itulah yang menjadi
target pangsa pasar kami. Namun, yang menjadi ancaman adalah ketika coffee
shop besar seperti Starbucks, yang terkenal dengan kualitas pengolahan dan
pembuatan kopi dengan kualitas yang baik, meluncurkan sebuah produk kopi
instan hasil brewing dan roasting olehnya sendiri dalam bentuk instan.
Kopi instan versi Starbucks, artinya cukup tambah air panas dan jadilah
secangkir kopi tanpa harus repot melakukan upacara menggiling kopi,
27 Op.cit. Hal. 271
84
menyeduh dengan air panas, dan menunggu empat menit sebagaimana alat
french press. Starbucks Via Ready Brew adalah pemain baru di dunia kopi
instan, dijual 1 dolar per bungkus atau 9.95 dolar untuk satu pak berisi 10
kemasan. Kopi instan ini belum ditemmukan pada gerai Starbucks di Indonesia,
baru dipasarkan di Amerika saja.28 Menurut pengamat kopi yang telah mencicipi
kopi instan dari Starbucks ini, rasa dari kopi instan yang ditawarkan setara
dengan kopi olahan sendiri yang mereka jual di gerai Starbucks, bukan hanya
seperti kopi instan pada umumnya yang memiliki cita rasa yang sama. Namun,
kopi instan ini menyajikan cita rasa khas kopi Starbucks namun dapat disajikan
secara instan dan dikemas layaknya kopi sachet pada umumnya. Barang
substitusi seperti inilah yang akan menjadi ancaman bagi Coffee Shop kami.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)
Disini pembeli dianggap sebagai orang dengan tingkat penghasilan
menengah hingga atas sehingga pembeli tidak sensitive dengan harga namun
lebih kepada service yang diberikan. Kami berfokus pada produk kami dengan
citarasa khas dari Indonesia sehingga memberikan kesan tersendiri bagi
pelanggan coffee shop kami. Selain itu, dari segi pelayanan kami memberikan
fokus pada timing agar pelanggan kami tidak lama menunggu namun tetap
mendapatkan hasil terbaik dari olahan kopi kami, sehingga pelanggan akan
senang dengan coffee shop kami.
Pemasok dari biji kopi memang banyak jumlahnya namun juga memiliki
karakteristik yang berbeda sehingga kami sudah memilih pemasok yaitu
Koperasi Mitra Malabar Indonesia. Untuk lebih jelasnya berada pada Kekuatan
Tawar Menawar Pemasok (Suppliers)
Secara kasat mata, memang kopi semuanya terlihat sama (tidak
terdiferensiasi) namun rasa dari kopi tersebut yang membedakannya. Dilihat dari
packagingnya juga, kopi kami jelas memiliki logo yang tidak dimiliki oleh
28 Ignatius Aryo Satriyo Aji, Via: Kopi Instan Starbucks, diakses dari
http://www.cikopi.com/2010/03/via-kopi-instant-starbucks/ pada tanggal 13 Juni 2016 pukul 13:53pm
85
coffee shop lain sehingga menandakan coffee shop kami memiliki keunikan
tersendiri dalam penyajian kopi dan citarasa dari kopi tersebut.
86
87
Jika dibandingkan dengan angka 500 ton yang merupakan total produksi dari
Kopi Malabar, maka kami memenuhi kriteria dalam salah satu faktor untuk
meningkatkan kekuatan tawar menawar dengan pemasok, yaitu dengan membeli
dalam jumlah yang kecil dari supplier. Karena total bahan baku biji kopi yang
kami beli dari Koperasi Mitra Malabar hanya bernilai 0,012%
dari total
satunya
adalah
pembangunan
mini
caf. 32
Lalu
pada
blog
pariwisata
kopi
Malabar,
dan
menuliskan
bahwa
dalam
32 Op. Cit.
88
BAB III
KESIMPULAN
A. SIMPULAN
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling
besar di dunia. Pasar kopi domestik terus mengalami peningkatan seiring dengan
meningkatnya pendapatan perkapita individu di Indonesia dan juga dengan trend
gaya hidup (life style) dimana bermunculan coffee shop yang menjamur di
mana-mana yang salah satu motornya adalah Starbucks. Permintaan akan kopi
yang terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk bisa dijadikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari usaha
ini. Dihitung dari data, total permintaan pasar sebesar Rp 3.892.900.000 dapat
dijadikan peluang yang menjanjikan bagi bisnis ini yang apabila dapat
mengambil margin 30% dari total permintaan maka keuntungan yang diperoleh
cukup besar untuk bisnis dengan bermodalkan Rp. 100 juta. Usaha coffee shop
89
90
sumber
daya
manusia
berfokus
pada
bagaimana
kami
91
Walaupun laba kami masih dibilang cukup kecil, namun terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya yang mengindikasi bisnis kami berjalan dengan
baik. Kami juga melakukan analisi kepekaan terhadap laporan yang kami buat
dan hasilnya dari kedua metode yang kami gunakan (Payback Period dan Net
Present Value) adalah layak.
Aspek ekonomi, sosial, dan politik menerangkan bagaimana bisnis akan
terus berjalan dengan berbagai kondisi yang tidak stabil dengan adanya
pengaruh kuat pada ketiga aspek tersebut. Aspek ekonomi menjabarkan
bagaimana dukungan dan hambatan dalam proses bisnis ini sehingga menjadikan
coffee shop kami siap menghadapai persaingan bisnis yang ketat ini. Aspek
sosial menyebutkan bagaimana coffee shop kami memberikan peran penting
kepada lingkungan sosial di sekitar coffee shop kami sehingga kami menjadi
coffee shop yang juga menggalakkan kegiatan sosial responsibility. Aspek
politik disini lebih mengarah pada adanya kegiatan politik yang dapat kami gaet
untuk melakukan kerja sama agar kami memiliki pelanggan yang lebih luas
pasarnya
dan
bagaimana
kebijakan
pemerintah
dapat
mempengaruhi
kelangsungan bisnis kami. Dari aspek ekonomi, sosial, dan politik, coffee shop
kami sudah layak untuk membuka usahanya.
Aspek lingkungan industri lebih mengarahkan bagaimana bisnis coffee
shop kami akan berjalan dengan berbagai ancaman dari berbagai pendatang
baru, persaingan sesama perusahaan di dalam industri, ancaman dari produk
subtitusi, dan adanya kekuatan tawar menawar pembeli dan pemasok. Analisis
dalam aspek lingkungan industri mengarahkan coffee shop kami agar terus
berjalan karena pada dasarnya pemerintah sudah mendukung pemberdayaan
UMKM dengan kemitraan usaha dan pelatihan mengenai UMKM yang
berkelanjutan. Jelas, dalam bisnis coffee shop, terdapat banyak peluang yang
dapat dimanfaatkan sehingga dari aspek lingkungan industri, coffee shop kami
sudah layak untuk membuka usahanya.
B. SARAN
Dalam bisnis coffee shop yang sudah menjamur di
Indonesia, dibutuhkan sebuah keunikan dan cita rasa yang
92
DAFTAR PUSTAKA
Aditia Tidyaputra, D. I. (2012, Januari 16). Organizational Behavior Of Starbucks
Coffee.
pp.
http://indonesiabelajar.blogspot.co.id/2012/01/organizational-
behavior-of-stabucks.html.
Aji. (2015, Juli 19). 7 Hal Tentang Kopi Malabar. pp. http://ayojelajahindonesia.com/7hal-tentang-kopi-malabar.
Aji, I. A. (2011, Oktober 5). Mengenal Lebih Jauh Sosok Barista dan Kopi: Part 1. pp.
www.compiler89error.wordpress.com/2011/10/05/mengenal-lebih-jauh-sosokbarista-dan-kopi-part-1/ .
Akhmad,
D.
(n.d.).
Mengenal
Bagian
Penting
Mesin
Espresso.
pp.
www.restofocus.com/2015/10/mengenal-bagian-penting-mesin-espresso.html .
Anonymous. (2011, Juni 5). Barista. p. http://g311090045.blogspot.co.id.
Ariyanti. (2014, November 14). Memilih Metode Penyeduhan Kopi Terbaik. pp.
www.bincangkopi.com/memilih-metode-penyeduhan-kopi-terbaik/ .
93
Deny, S. (2014, Oktober 10). Kelas Menengah Bertambah, Orang RI Kian Doyan
Minum
Kopi.
pp.
www.liputan6.com/bisnis/read/2117180/kelas-menengah-
bertambah-orang-ri-kian-doyan-minum-kopi.
Effendy,
M.
L.
(2014,
Mei
31).
Dasar-Dasar
Penyeduhan
Kopi.
pp.
Terlewatkan.
pp.
www.bincangkopi.com/dasar-dasar-penyeduhan-kopi/.
Gitosudarmo, I. (2000). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE.
Porter, M. E. (1991). Competition Strategy. Canada.
Pradipta,
S.
(2014,
April
6).
Mesin
Espresso
yang
www.bincangkopi.com/mesin-espresso-yang-terlewatkan.
Sugiarto. (2005). Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif . Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Toni
Wahid,
(2010,
Maret
1).
Via:
Kopi
Instan
Starbucks.
pp.
http://www.cikopi.com/2010/03/via-kopi-instant-starbucks/.
Umar, H. (2005). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Wahid,
T.
(2011,
Februari
15).
Sebelum
Membeli
Mesin
Espresso.
pp.
www.cikopi.com/2011/02/sebelum-membeli-mesin-espresso.
www.aeki-aice.org/page/industri-kopi/id
www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/kompensasi/jam-kerja/pertanyaanmengenai-jam-kerja-di-indonesia
www.iccri.net/pembubuk-kopi-grinder
www.kopimalabarindonesia.com/tentang-kami/kopi-malabar-indonesia/
www.majalahmesinbisnis.com/4-tahap-strategi-product-life-cycle/
www.ottencoffee.co.id/bundling/paket-cafe-srikandi
www.tangselkota.bps.go.id/index.php/publikasi/88
www.undercover.co.id/bisnis-waralaba-coffee-shop-indonesia/
94
LAMPIRAN
1. Opera Coffee Shop
2. Mata Kopi Coffee Shop & Roastery
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
Washing
BAR
Cashier
Tangga
Rak Buku
107