Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Rizki Setiadi


NIM : 2112130213
Mata Kuliah Jurusan / Prodi Semester : Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata Syariah : Syariah/
Hukum Ekonomi Syariah
Kelas : C.5
Dosen : Sofyan Hakim, SE. MM. MAP.

Soal:
1. Jelaskan bagaimana Perencanaan Dan Struktur Study Kelayakan Bisnis?
2. Jelaskan apa saja Aspek Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata Syariah ?
3. a. Jelaskan menurut anda apa manfaat studi kelayakan bisnis (pemerintah dan pihak
swasta)?
b. Jelaskan bagaimana Keunggulan studi kelayakan bisnis era 5.0 ?
4. a. Jelaskan fungsi perencanaan dari studi kelayakan bisnis ?
b. Sebutkan dan jelaskan cara membuat teknik program kerja yang baik dalam studi
kelayakan bisnis ?
c. Mengapa fungsi manajemen sangat berperan dalam studi kelayakan bisnis ? jelaskan
menurut anda.
5. a. Jelaskan bentuk – bentuk pasar ?
b. Jelaskan apa saja yang mempengaruhi kondisi harga dipasar ?
c. Jelaskan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam studi kelayakan bisnis ? d.
Bagaimana meramal permintaan mendatang dalam kondisi pasar ? Jelaskan menurut anda.
6. Buatlah Jurnal Analisis Ekonomi Kelayakan Bisnis Pariwisata Syariah Era 4.0 dan 5.0
Dikota Anda? Apa temuan dan pembaruan dari bisnis tersebut ?
Jawaban:
1. Perencanaan dan struktur studi kelayakan bisnis adalah proses untuk mengevaluasi
kelayakan suatu proyek bisnis. Studi kelayakan bisnis bertujuan untuk mengukur apakah
suatu proyek bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Studi kelayakan bisnis melibatkan
analisis terhadap berbagai aspek, seperti aspek teknis, pasar, keuangan, dan manajemen.
Tahapan studi kelayakan bisnis meliputi identifikasi masalah, analisis

pasar, analisis teknis, analisis keuangan, dan analisis manajemen. Setelah tahapan analisis
selesai dilakukan, maka akan dibuat laporan studi kelayakan bisnis yang berisi kesimpulan
apakah proyek tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan.
2. Aspek studi kelayakan bisnis pariwisata syariah meliputi beberapa hal, seperti:
Aspek pasar: Melakukan analisis terhadap pasar yang akan dilayani, seperti potensi pasar,
pesaing, dan strategi pemasaran.
Aspek teknis: Melakukan analisis terhadap teknis yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis
pariwisata syariah, seperti infrastruktur, sumber daya manusia, dan teknologi. Aspek
keuangan: Melakukan analisis terhadap aspek keuangan dalam menjalankan bisnis pariwisata
syariah, seperti biaya operasional, pendapatan, dan investasi.
Aspek manajemen: Melakukan analisis terhadap aspek manajemen dalam menjalankan bisnis
pariwisata syariah, seperti struktur organisasi, pengelolaan sumber daya manusia, dan
pengelolaan risiko.
3. a. Bagi pemerintah, manfaat studi kelayakan bisnis yaitu berkaitan dengan manfaat proyek
bagi perekonomian nasional, apakah proyek membantu menghemat devisa, menambah
devisa, atau memperluas kesempatan kerja. Hal ini berhubungan pula dengan keputusan
pemberian fasilitas-fasilitas kemudahan untuk proyek (keringanan pajak, subsidi, jaminan,
dan sebagainya). Sedangkan bagi pihak swasta, manfaat studi kelayakan bisnis yaitu untuk
menilai peluang suatu proyek bisnis layak dilanjutkan atau tidak.
b. Studi kelayakan bisnis di era Society 5.0 memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
Menggunakan teknologi AI: Dalam era Society 5.0, studi kelayakan bisnis dapat
menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis data dan memberikan
hasil analisis yang lebih akurat dan cepat. Hal ini dapat membantu pengusaha dalam
mengambil keputusan bisnis yang lebih baik.
Meningkatkan efisiensi operasional: Studi kelayakan bisnis dapat membantu pengusaha
dalam mengidentifikasi masalah dan solusi atas masalah tersebut. Dalam era Society 5.0,
teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis, seperti
manajemen inventaris dan manajemen keuangan.
Meningkatkan keberlanjutan bisnis: Studi kelayakan bisnis dapat membantu pengusaha
dalam mengidentifikasi peluang bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam era
Society 5.0, bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan semakin diminati oleh
konsumen, sehingga dapat meningkatkan daya saing bisnis.

Meningkatkan kolaborasi: Dalam era Society 5.0, studi kelayakan bisnis dapat meningkatkan
kolaborasi antara berbagai sistem yang berbeda. Hal ini dapat membuka peluang bagi
pengusaha untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, universitas, dan
perusahaan lainnya.
Dengan menggunakan teknologi AI dan memanfaatkan era Society 5.0, studi kelayakan
bisnis dapat memberikan hasil analisis yang lebih akurat dan cepat, meningkatkan efisiensi
operasional bisnis, meningkatkan keberlanjutan bisnis, dan meningkatkan kolaborasi antara
berbagai sistem yang berbeda. Hal ini dapat membantu pengusaha dalam mengambil
keputusan bisnis yang lebih baik dan meningkatkan daya saing bisnis.
4. a. Perencanaan merupakan salah satu fungsi penting dari studi kelayakan bisnis. Dalam
seluruh aktivitas manajemen studi kelayakan bisnis, perlu adanya perencanaan terlebih
dahulu. Fungsi dari perencanaan itu sendiri adalah untuk menjalankan pokok-pokok
selanjutnya seperti pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan sebagainya
Dalam membuat perencanaan, juga diperlukan beberapa hal seperti petunjuk atau
pengarahan, memberi gambaran situasi atau kondisi, petunjuk secara garis besar, dan
dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam Perusahaan
b. Berikut adalah beberapa cara untuk membuat teknik program kerja yang baik dalam
studi kelayakan bisnis:
Menentukan tujuan bisnis: Langkah pertama dalam membuat teknik program kerja adalah
menentukan tujuan bisnis yang ingin dicapai. Tujuan bisnis harus spesifik, terukur, dapat
dicapai, relevan, dan berbatasan waktu.
Mengidentifikasi sumber daya: Setelah menentukan tujuan bisnis, langkah selanjutnya adalah
mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Sumber daya
yang dibutuhkan dapat berupa sumber daya manusia, sumber daya finansial, dan sumber daya
teknologi.
Mengembangkan rencana tindakan: Setelah mengidentifikasi sumber daya, langkah
selanjutnya adalah mengembangkan rencana tindakan untuk mencapai tujuan bisnis. Rencana
tindakan harus mencakup langkah-langkah yang spesifik, terukur, dan dapat dicapai.
Menentukan jadwal pelaksanaan: Setelah mengembangkan rencana tindakan, langkah
selanjutnya adalah menentukan jadwal pelaksanaan. Jadwal pelaksanaan harus mencakup
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap langkah dalam rencana tindakan.
Menentukan anggaran: Setelah menentukan jadwal pelaksanaan, langkah selanjutnya adalah
menentukan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis. Anggaran harus
mencakup biaya yang diperlukan untuk sumber daya manusia, sumber daya finansial, dan
sumber daya teknologi.
Dengan melakukan teknik program kerja yang baik dalam studi kelayakan bisnis, pengusaha
dapat merencanakan bisnis mereka dengan lebih baik, meningkatkan efisiensi pelaksanaan
bisnis, dan meningkatkan efektivitas pengendalian.
c. Fungsi manajemen sangat berperan dalam studi kelayakan bisnis karena manajemen
bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya dan memastikan bahwa tujuan bisnis
tercapai. Berikut adalah beberapa alasan mengapa fungsi manajemen sangat penting dalam
studi kelayakan bisnis: Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pengendalian.
Dengan melakukan fungsi manajemen yang baik dalam studi kelayakan bisnis, pengusaha
dapat merencanakan bisnis mereka dengan lebih baik, meningkatkan efisiensi pelaksanaan
bisnis, dan meningkatkan efektivitas pengendalian.
5. a. Berdasarkan luas jangkauannya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Pasar lokal: Pasar yang daerah pemasarannya terbatas pada suatu wilayah tertentu, seperti
pasar tradisional di suatu kota atau desa.
Pasar regional: Pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara pada wilayah
tertentu, seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan Asia Tenggara.
Pasar nasional: Pasar yang daerah pemasarannya mencakup seluruh wilayah suatu negara,
seperti pasar swalayan di Indonesia.
Pasar internasional: Pasar yang daerah pemasarannya mencakup seluruh kawasan dunia,
seperti pasar kopi di Brasil.
Berdasarkan tingkat persaingannya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Pasar persaingan sempurna: Pasar yang memiliki mobilitas sumber daya yang sempurna dan
dilengkapi oleh pengetahuan yang baik dari penjual dan pembeli sehingga harga pasar benar-
benar rill dari interaksi antara keduanya.
Pasar monopoli: Pasar yang hanya memiliki satu penjual atau satu pembeli sehingga penjual
atau pembeli tersebut dapat menentukan harga pasar.

Pasar oligopoli: Pasar yang hanya memiliki beberapa penjual atau pembeli sehingga terdapat
kecenderungan untuk membentuk kartel dan menentukan harga pasar bersama-sama.
Pasar persaingan monopolistik: Pasar yang memiliki banyak penjual dan pembeli namun
produk yang diperjualbelikan bersifat berbeda-beda sehingga terdapat kecenderungan untuk
melakukan diferensiasi produk dan menentukan harga pasar sendiri-sendiri.
b. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi harga di pasar, antara lain: Permintaan:
Jika permintaan suatu produk meningkat, maka harga produk tersebut cenderung naik.
Sebaliknya, jika permintaan menurun, maka harga produk cenderung turun.
Penawaran: Jika penawaran suatu produk meningkat, maka harga produk tersebut cenderung
turun. Sebaliknya, jika penawaran menurun, maka harga produk cenderung naik.
Biaya produksi: Biaya produksi yang tinggi dapat menyebabkan harga produk menjadi lebih
mahal.
Persaingan: Persaingan antara produsen dapat mempengaruhi harga produk. Jika terdapat
banyak produsen yang menawarkan produk serupa, maka harga produk cenderung turun.
Regulasi: Regulasi pemerintah seperti pajak dan tarif dapat mempengaruhi harga produk.
Kondisi ekonomi: Kondisi ekonomi suatu negara dapat mempengaruhi harga produk. Jika
kondisi ekonomi sedang lesu, maka harga produk cenderung turun. Inovasi teknologi: Inovasi
teknologi dapat mempengaruhi harga produk. Jika teknologi baru ditemukan untuk
memproduksi suatu produk dengan biaya yang lebih rendah, maka harga produk tersebut
cenderung turun.
Ketersediaan bahan baku: Ketersediaan bahan baku dapat mempengaruhi harga
produk. Jika bahan baku sulit didapatkan, maka harga produk cenderung naik.
c. Fungsi manajemen sumber daya manusia sangat penting dalam studi kelayakan bisnis.
Manajemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengelola
sumber daya manusia dalam organisasi, termasuk dalam studi kelayakan bisnis.
d. Menurut saya, meramal permintaan mendatang melibatkan analisis data historis,
identifikasi pola dan tren, mempertimbangkan faktor-faktor eksternal, melakukan riset pasar,
menggunakan perangkat lunak peramalan, berkonsultasi dengan ahli,

pengujian dan pemantauan peramalan, serta berkomunikasi dengan tim penjualan


dan produksi. 6. Jurnal
ANALISIS EKONOMI KELAYAKAN BISNIS PARIWWISATA SYARIAH ERA 4.0 DAN
5.0 DI KOTA PALANGKA RAYA
Abstrak
The Islamic tourism industry or halal tourism is a new segment that is growing rapidly in the
tourism industry. The 4.0 and 5.0 era offers new opportunities for the Islamic tourism
business in Palangka Raya City. Therefore, it is necessary to analyze the economic feasibility
of the Islamic tourism business in the 4.0 and 5.0 era in Palangka Raya City. The economic
analysis of the feasibility of Islamic tourism business includes market analysis, technical
analysis, financial analysis, and social analysis. Based on the economic feasibility analysis of
Islamic tourism business in era 4.0 and 5.0 in Palangka Raya City, it can be concluded that
the Islamic tourism business in Palangka Raya City has great market potential, adequate
technical capabilities, and promising profits. However, the Islamic tourism business in
Palangka Raya City also has social and environmental impacts that need to be considered.
Therefore, the development of Islamic tourism business in Palangka Raya City needs to be
done by paying attention to economic, social, and environmental aspects. Keywords: Era 4.0,
5.0, Palangka Raya City, feasibility
Inti Sari
Industri pariwisata syariah atau halal tourism merupakan segmen baru yang sedang
berkembang dengan pesat dalam industri pariwisata. Era 4.0 dan 5.0 menawarkan peluang
baru bagi bisnis pariwisata syariah di Kota Palangka Raya. Oleh karena itu, analisis ekonomi
kelayakan bisnis pariwisata syariah di era 4.0 dan 5.0 di Kota Palangka Raya perlu dilakukan.
Analisis ekonomi kelayakan bisnis pariwisata syariah meliputi analisis pasar, analisis teknis,
analisis keuangan, dan analisis sosial. Berdasarkan analisis ekonomi kelayakan bisnis
pariwisata syariah era 4.0 dan 5.0 di Kota Palangka Raya, dapat disimpulkan bahwa bisnis
pariwisata syariah di Kota Palangka Raya memiliki potensi pasar yang besar, kemampuan
teknis yang memadai, dan keuntungan yang menjanjikan. Namun, bisnis pariwisata syariah di
Kota Palangka Raya juga memiliki dampak sosial dan lingkungan yang perlu diperhatikan.
Oleh

karena itu, pengembangan bisnis pariwisata syariah di Kota Palangka Raya perlu dilakukan
dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Kata kunci: Era 4.0, 5.0, Kota Palangka Raya, kelayakan
Pendahuluan
Pariwisata syariah adalah bentuk pariwisata yang memperhatikan aspek syariah dalam
penyelenggaraannya, seperti halal, ramah keluarga, dan sebagainya . Di Indonesia, pariwisata
syariah memiliki prospek yang baik sebagai bagian dari industri pariwisata nasional dalam
menghadapi tantangan di era industri 4.0 . Hal ini karena sebagai negara dengan jumlah
muslim terbesar di dunia, kondisi geografis yang sangat strategis, serta biodiversitas yang
tinggi menjadikan Indonesia memiliki potensi yang besar sebagai negara tujuan wisata .
Selain itu, pariwisata syari’ah (halal tourism) juga memiliki kontribusi dalam peningkatan
pendapatan pemerintah, masyarakat, serta berdampak baik bagi lingkungan sekitar .
Dalam konteks Kota Palangka Raya, terdapat beberapa potensi wisata yang dapat
dikembangkan menjadi bisnis pariwisata syariah seperti wisata alam, wisata budaya, wisata
religi, dan sebagainya . Namun demikian, pengembangan bisnis pariwisata syariah di Kota
Palangka Raya juga menghadapi beberapa tantangan seperti kurangnya infrastruktur
pendukung, kurangnya promosi dan pemasaran, serta kurangnya sumber daya manusia yang
berkualitas .
Dalam rangka mengatasi tantangan tersebut, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan, meningkatkan promosi dan
pemasaran melalui media sosial dan platform digital lainnya, serta meningkatkan kerjasama
antara pemerintah daerah dengan pelaku bisnis pariwisata syariah . Dengan demikian, bisnis
pariwisata syariah di Kota Palangka Raya dapat berkembang dengan baik dan memberikan
manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.1
Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif dengan mengumpulkan
berbagai sumber refrensi dari jurnal, buku dan sumber penelitian lainnya. Informasi diperoleh
dengan mengumpulkan berbagai materi seperti buku, tesis, skripsi, jurnal, artikel dan sumber
lain yang relevan. Pengumpulan data melalui
1 Rahmat Kurniawan et al, Analisis Studi Kelayakan Bisnis Syariah Dalam Aspek Ekonomi,
Jurnal: Al- Qasd, Vol 4, No 2, (2022). 1.

pengkajian studi literatur dengan sumber-sumber yang terkait. Penulis mengumpulkan


berbagai informasi yang relevan untuk menjelaskan Analisis Ekonomi Kelayakan Bisnis
Pariwisata Syariah Era 4.0 dan 5.0 di Kota Palangka Raya.
Pembahasan
Pariwisata Syariah
Pariwisata syariah merupakan segmen baru dalam industri pariwisata yang sedang
berkembang pesat. Pariwisata syariah menawarkan konsep wisata yang mengikuti prinsip-
prinsip syariah, seperti tidak ada alkohol, tidak ada makanan yang tidak halal, dan tidak ada
aktivitas yang bertentangan dengan ajaran Islam. Pariwisata syariah juga menawarkan konsep
wisata yang lebih santun dan sopan, serta lebih menghargai nilai-nilai budaya setempat.
Era 4.0 dan 5.0
Era 4.0 dan 5.0 menawarkan peluang baru bagi bisnis pariwisata syariah di Kota Palangka
Raya. Era 4.0 ditandai dengan adanya teknologi-teknologi baru seperti internet of things
(IoT), big data, dan artificial intelligence (AI) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kualitas layanan pariwisata syariah. Era 5.0 menawarkan konsep wisata yang lebih
berkelanjutan dan berbasis pada kearifan lokal, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah
bagi bisnis pariwisata syariah di Kota Palangka Raya.2
Analisis Ekonomi Kelayakan Bisnis Pariwisata Syariah Era 4.0 dan 5.0 di Kota Palangka
Raya
Analisis ekonomi kelayakan bisnis pariwisata syariah di era 4.0 dan 5.0 di Kota Palangka
Raya perlu dilakukan untuk mengetahui apakah bisnis pariwisata syariah di Kota Palangka
Raya layak untuk dikembangkan. Analisis ekonomi kelayakan bisnis pariwisata syariah
meliputi analisis pasar, analisis teknis, analisis keuangan, dan analisis sosial. 3
a. Analisis Pasar
Analisis pasar dilakukan untuk mengetahui potensi pasar pariwisata syariah di Kota Palangka
Raya. Analisis pasar meliputi analisis permintaan dan analisis penawaran. Analisis
permintaan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar minat masyarakat Kota Palangka
Raya terhadap pariwisata syariah. Analisis penawaran
2 Muhammad Mudjib Musta’in et al, Ekonomi Kreatif Berbasis Digital dan Kemandirian
Masyarakat Era Society 5.0, (Surabaya: Global Aksara Pers, 2022), 20.
3 Yacob Ibrahim, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 1.

dilakukan untuk mengetahui seberapa besar daya dukung Kota Palangka Raya
dalam menyediakan fasilitas dan layanan pariwisata syariah.
b. Analisis Teknis
Analisis teknis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan bisnis pariwisata
syariah di Kota Palangka Raya dalam menyediakan fasilitas dan layanan pariwisata syariah.
Analisis teknis meliputi analisis lokasi, analisis fasilitas, dan analisis sumber daya manusia.
c. Analisis Keuangan
Analisis keuangan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang dapat
diperoleh dari bisnis pariwisata syariah di Kota Palangka Raya. Analisis keuangan meliputi
analisis biaya, analisis pendapatan, dan analisis investasi.
d. Analisis Sosial
Analisis sosial dilakukan untuk mengetahui dampak sosial yang ditimbulkan dari bisnis
pariwisata syariah di Kota Palangka Raya. Analisis sosial meliputi analisis dampak ekonomi,
analisis dampak sosial, dan analisis dampak lingkungan.4
Kesimpulan
Berdasarkan analisis ekonomi kelayakan bisnis pariwisata syariah era 4.0 dan 5.0 di Kota
Palangka Raya, dapat disimpulkan bahwa bisnis pariwisata syariah di Kota Palangka Raya
memiliki potensi pasar yang besar, kemampuan teknis yang memadai, dan keuntungan yang
menjanjikan. Namun, bisnis pariwisata syariah di Kota Palangka Raya juga memiliki dampak
sosial dan lingkungan yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, pengembangan bisnis
pariwisata syariah di Kota Palangka Raya perlu dilakukan dengan memperhatikan aspek
ekonomi, sosial, dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Yacob. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Kurniawan, Rahmat, et al, Analisis Studi Kelayakan Bisnis Syariah Dalam Aspek
Ekonomi, Jurnal: Al-Qasd, Vol 4, No 2, (2022).
Musta’in, Muhammad Mudjib et al, Ekonomi Kreatif Berbasis Digital dan
Kemandirian Masyarakat Era Society 5.0. Surabaya: Global Aksara Pers, 2022.
4 Ibid, 34.

Anda mungkin juga menyukai