Disusun Oleh:
2112130153
Rizky Setiadi
2112130213
FAKULTAS SYARIAH
Alhamdulillah kami haturkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
taufik serta hidayahnya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
konseptualisasi Etika Profesi Advokat. Sholawat serta salam juga tak lupa kita
haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah menunjukan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran Islam yang sempurna dan menjadi rahmat
bagi seluruh alam semesta.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Amin, S.H.I,M.H.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Profesi Hukum Bisnis yang telah
memberikan bimbingan dan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada rekan yang membantu dalam
penyelesaian makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini tentunya masih sangat jauh dari kata sempurna, masih banyak terdapat
kekurangan dalam penulisannya mengingatkan kemampuan penulis yang sangat
terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk kesempurnaan makalah ini serta sebagai acuan dalam pembuatan karya ilmiah
selanjutnya supaya lebih baik lagi. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I
Pendahuluan..........................................................................................1
A.Latar
Belakang..................................................................................1
B Rumusan
Masalah.............................................................................1
C.Tujuan Penulisan..............................................................................1
D.Metode
Penulisan..............................................................................2
BAB II Pembahasan.........................................................................................3
A.Tugas dan Wewenang Profesi Advokat...........................................3
B Konseptualisasi Etika Profesi
Advokat............................................5
BAB III Penutup...............................................................................................8
A.Kesimpulan.......................................................................................8
B.Saran..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Profesi advokat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keadilan
dan kepastian hukum dalam masyarakat. Advokat bertindak sebagai agen yang
mewakili kepentingan klien mereka di hadapan pengadilan dan lembaga
hukum lainnya. Dalam menjalankan tugas mereka, advokat dihadapkan pada
berbagai situasi dan dilema yang memerlukan pengambilan keputusan moral
yang tepat.
Konsep etika profesi advokat mengacu pada seperangkat prinsip moral dan
standar perilaku yang mengatur praktik advokat dalam menjalankan tugas
mereka. Etika ini mencakup kewajiban advokat terhadap klien mereka,
pengadilan, kolega, dan masyarakat secara umum. Etika profesi advokat
menjadi landasan yang penting dalam memastikan bahwa advokat
menjalankan praktik hukum mereka dengan integritas, kejujuran, dan
keadilan.1
Seiring dengan perubahan dalam dinamika sosial, politik, dan teknologi,
tantangan dalam menjaga etika profesi advokat juga semakin kompleks.
Advokat sering dihadapkan pada konflik kepentingan antara klien, tekanan
finansial untuk menghasilkan hasil yang menguntungkan, dan dilema etis
dalam situasi yang membingungkan. Kemajuan teknologi juga menghadirkan
tantangan baru terkait dengan privasi dan kerahasiaan informasi klien.
Oleh karena itu, penting untuk memahami konsep etika profesi advokat secara
mendalam untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh advokat
dalam praktik hukum mereka. Dengan memahami latar belakang dan
konseptualisasi etika profesi advokat, kita dapat mengembangkan kerangka
kerja yang kokoh untuk memandu perilaku advokat dan menjaga integritas
1dalam sistem hukum.2
B.Rumusan Masalah
1.Apa Tugas Dan Wewenang Profesi Advokat?
2.Apa Konseptualisasi Etika Profesi Advokat?
1
K. Bertens, Etika (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama), 148.
2
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), 9.
1
C.Tujuan Penulisan
1.Untuk Mengetahui Apa Tugas Dan Wewenang Profesi Advokat.
2.Untuk Mengetahui Apa Konseptualisasi Etika Profesi Advokat.
D.Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu dengan metode
Telaah kepustakaan dengan menggunakan jurnal sebagai referensi. Dimana
Penulis mencari literatur yang berkaitan dengan makalah yang penulis susun,
Selain itu mencari.
2
BAB II
Pembahasan
Etika profesi advokat merujuk pada seperangkat prinsip dan nilai-nilai moral
yang mengatur perilaku dan praktik advokat dalam menjalankan tugas mereka.
Ini mencakup kewajiban advokat terhadap klien mereka, pengadilan, kolega,
dan masyarakat secara umum. Etika ini penting untuk memastikan
kepercayaan publik terhadap sistem hukum dan integritas profesi advokat.
4
V. Harlen Sinaga, Dasar-dasar Profesi Advokat (Jakarta: Erlangga, 2011), 11
4
1. Penggunaan Hukum: Advokat memiliki kewenangan untuk
menggunakan hukum untuk melindungi kepentingan klien mereka dan
mencapai tujuan hukum yang diinginkan.
2. Mewakili Klien di Pengadilan: Advokat memiliki kewenangan untuk
mewakili klien mereka di pengadilan dalam berbagai jenis kasus,
termasuk perdata, pidana, dan administratif.
3. Privilege Klien-Advokat: Advokat memiliki hak istimewa klien-
advokat, yang berarti informasi yang diberikan klien kepada advokat
mereka dianggap rahasia dan dilindungi dari pengungkapan kepada
pihak ketiga tanpa izin klien.
4. Penyusunan Dokumen Hukum: Advokat memiliki kewenangan untuk
menyusun berbagai dokumen hukum, termasuk kontrak, perjanjian,
dan surat gugatan, yang memiliki kekuatan hukum.
5. Negosiasi dan Mediasi: Advokat memiliki kewenangan untuk
mewakili klien mereka dalam proses negosiasi dan mediasi, dengan
tujuan mencapai kesepakatan yang adil dan menguntungkan bagi klien.
6. Pengajuan Permohonan Hukum: Advokat memiliki kewenangan untuk
mengajukan permohonan hukum, seperti surat gugatan, banding, dan
permohonan kasasi, kepada pengadilan atau lembaga hukum yang
berwenang.
Dengan demikian, tugas dan kewenangan seorang advokat sangat luas dan
mencakup berbagai aspek praktik hukum yang beragam.5
Pemahaman yang mendalam tentang kode etik profesi advokat dan proses
penegakan etika menjadi kunci dalam menjaga integritas profesi advokat.
Peran dewan disiplin dan komisi etik dalam menegakkan standar etika, serta
sanksi terhadap pelanggaran etika, memainkan peran penting dalam
memastikan bahwa advokat mematuhi prinsip-prinsip etika dalam praktik
hukum mereka.
6
R. Lukman Fauroni, “Etika Bisnis dalam al-Quran”, Tesis IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
(2001), 125.
6
Selain itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang
etika profesi advokat, baik melalui pelatihan dan pendidikan formal maupun
melalui inisiatif organisasi profesi, juga diperlukan. Hanya dengan
memperkuat etika profesi advokat dan memastikan kepatuhan terhadap standar
etika yang tinggi, kita dapat memastikan bahwa advokat terus menjalankan
peran mereka sebagai penegak keadilan dan penjaga integritas dalam sistem
hukum.
Sebagai agen dalam sistem hukum, advokat memiliki peran penting dalam
mewujudkan keadilan dan menjaga kepastian hukum. Mereka bertindak
sebagai pembela hak asasi manusia, pengayom masyarakat, dan penegak
keadilan. Dalam menjalankan peran ini, advokat harus mematuhi prinsip-
prinsip etika profesi advokat dan menjaga integritas profesional mereka.7
7
Muhammad Nuh, Etika Profesi Hukum, 28.
7
BAB III
Penutup
A.Kesimpulan
B.Saran
Penyusun makalah ini hanya manusia yang dangkal ilmunya, yang hanya
Mengandalkan buku referensi. Maka dari itu saya menyarankan agar para
Pembaca Yang ingin mendalami masalah Kajian Kitab Muamalah, agar setelah
Membaca makalah ini, Membaca sumber-sumber lain yang lebih komplit,
tidakHanya sebatas membaca Makalah ini saja.
8
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), 9.
Binzia Kadhafi, Advokad mencari Legitimasi (Jakarta: Pusat Study Hukum dan
Kebijakan Indonesia.2002), 10.
Abdulkadir Muhammad, Etika Profesi Hukum (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, Cet.
III, 2006), 28
R. Lukman Fauroni, “Etika Bisnis dalam al-Quran”, Tesis IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, (2001), 125.