Disusun Oleh:
Sarnidasari
Jihan Kamila Nur Rizki
(Semester VI)
KAMPUS B PARUNG
KEMANG – BOGOR
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb.
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas kehendak – Nya makalah sederhana ini dapat terselesaikan dengan
semampunya. Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas dalam bidang mata kuliah Etika Profesi Hakim.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai rintangan dan
hambatan dikarenakan terbatas ilmu pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu
sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen bidang studi yang telah
memberikan limpahan ilmu yang berguna kepada kami.
Kelompok V
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat manusia sehingga di dalam masyarakat selalu ada sistem
hukum, ada masyarakat ada norma hukum. Hal tersebut dimaksudkan oleh
Cicero bahwa tata hukum harus mengacu pada penghormatan dan
perlindungan bagi keluhuran martabat manusia. Hukum berupaya menjaga
dan mengatur keseimbangan antara kepentingan atau hasrat individu yang
egoistis dan kepentingan bersama agar tidak terjadi konflik.
Kehadiran hukum justru mau menegakkan keseimbangan perlakuan
antara hak perorangan dan hak bersama. Oleh karena itu, secara hakiki
hukum haruslah pasti dan adil sehingga dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Hal tersebut menunjukkan pada hakikatnya para penegak hukum
(hakim, jaksa, Notaris, Advokat, dan polisi) adalah pembela kebenaran dan
keadilan sehingga para penegak hukum harus menjalankan dengan itikad
baik dan ikhlas, sehingga profesi hukum merupakan profesi terhormat dan
luhur. Oleh karena itu mulia dan terhormat, profesional hukum sudah
semestinya merasakan profesi ini sebagai pilihan dan sekaligus panggilan
hidupnya untuk melayani sesama di bidang hukum.
Kewenangan hukum adalah hak seorang individu untuk melakukan
sesuatu tindakan dengan batas-batas tertentu dan diakui oleh individu lain
dalam suatu kelompok tertentu. Penegak hukum mempunyai batas
kewenangan profesi hukum seperti batas kewenangan hakim.
Hakim dalam menjalankan tugasnya selain dibatasi norma hukum atau
norma kesusilaan yang berlaku umum, juga harus patuh pada ketentuan
etika profesi yang terdapat dalam kode etik profesi. Kode etik sendiri
merupakan penjabaran aturan tingkah laku bagi hakim baik dalam
menjalankan tugas profesinya untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran
maupun mengenai pergaulan dalam masyarakat. Namun realitanya masih
cukup banyak hakim yang tidak mengindahkan aturan-aturan yang ada di
1
2
dalam kode etik hakim yang telah ada. Oleh karena itu, sepertinya menarik
membahas lebih lanjut mengenai kode etik profesi bagi hakim dalam hal
daya ikatnya dengan hakim serta bagaimana bentuk penanganan setiap
pelanggaran kode etik profesi yang dilakukan oleh hakim.
B. Rumusan Masalah
Berawal dari latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan maslah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Etika Kepribadian Hakim?
2. Bagaiman Etika melakukan tugas jabatan?
3. Bagaimana Etika pelayanan terhadap pencari keadilan?
4. Bagaimana Etika hubungan sesama rekan hakim?
5. Bagaiman Hubungan kode etik hakim dengan UU?
C. Tujuan
Sesuai rumusan masalah tersebut sehingga yang menjadi tujuan dari
makalah ini antara lain agar pembaca dan pendengar mengetahui tentang:
etika kepribadian hakim, etika melakukan tugas jabatan, etika pelayanan
terhadap pencari keadilan, etika hubungan sesama rekan hakim, dan
hubungan kode etik hakim dengan uu?
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sirajuddin Saileh, Cita Hukum Pancasila Terhadap Pengawasan Hakim Indonesia, (Jakarta:
Focus Grahamedia, 2015), Hal. 56.
2
Wildan Suyuthi Mustofa, Kode Etik Hakim, (Jakarta: Kencana, 2013), Hal. 119.
3
4
3
Muhammad Abdulkadir, Etika Profesi Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006), Hal. 102.
4
Wildan Suyuthi Mustofa, Op.Cit., Hal. 120.
5
Sirajuddin Saileh, Op.Cit., Hal. 62.
5
6
Wildan Suyuthi Mustofa, Op.Cit., Hal. 145-146.
6
7
Muhammad Abdul kadir, Op.cit., Hal. 101.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap hakim diharuskan untuk melaksanakan tugasnya secara
profesional sesuai dengan tanggung jawabnya. Setiap hakim dituntut
mampu mempertanggungjawabkan tindakannya sebagai profesional di
bidang hukum, baik di dalam maupun di luar kedinasan, secara materil dan
formil. Oleh karena itu, adalah suatu hal yang mutlak bagi para hakim untuk
memahami secara mendalam aturan-aturan mengenai hukum acara di
persidangan.
Tanggung jawab yang diemban oleh hakim ini sekaligus
mencerminkan apa-apa saja ketentuan perilaku hakim baik menurut
Undang-Undang maupun menurut kode etik, karena ketentuan perilaku
hakim menurut Undang-Undang tercantum dalam tanggung jawab hukum,
sedangkan ketentuan perilaku hakim menurut kode etik tercantum di dalam
tanggung jawab moral
B. Saran
Sebagai mahasiswa hukum agar kiranya kita mengetahui tentang kode
etik profesi hakim, sebagai salah satu pondasi pengetahuan mahasiswa
terhadap ilmu-ilmu hukum. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan
guna kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
7
DAFTAR PUSTAKA