Disusun Oleh :
MUHAMMAD IQBAL
1803101010337
DOSEN PEMBIMBING:
FAKULTAS HUKUM
BANDA ACEH
2021
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
KODE ETIK PROFESI HAKIM.............................................................................6
A. Etika Profesi Hakim......................................................................................6
B. Fungsi dan Tugas Hakim............................................................................12
BAB III..................................................................................................................14
ANALISIS KEGIATAN MAGANG.....................................................................14
C. Hasil Penelitian selama Proses Persidangan...............................................14
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Hukum.
menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap pihak yang telah memberi
bantuan, dukungan, serta pertolongan baik berupa fisik maupun psikis selama
penyusunan laporan ini, terutama kepada Bapak Dr. Mohd. Din. S.H., M.H selaku
dosen pembimbing mata kuliah Etika Profesi Hukum, yang telah berkenan
Menyadari bahwa dalam laporan ini masih belum sempurna dari standar
penulisan yang ideal, untuk itu penulis berharap kritik dan saran dari para
pembaca yang budiman. Akhirnya, semoga laporan ini mampu memberikan suatu
Wassalam,
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kepribadian bangsa dan negara, hal tersebut selama ini telah dilampaui dan terus
mengalami perbaikan terus menerus sehingga menjadi yang terbaik dari segi
satunya mata kuliah Etika Profesi Hukum, secara umum mata kuliah ini sering
disebut dengan Mata Kuliah Magang. Etika Profesi Hukum merupakan mata
kuliah wajib, karena total 2 (dua) Sistem Kredit Semester (SKS) yang bobotnya
setara dengan mata kuliah lainnya, akan menjadi penunjang kerangka teori dari
Salah satu lembaga yang dapat dijadikan tempat magang untuk mencapai
tujuan di atas adalah pengadilan negeri. Beberapa alasan mengapa lembaga ini
hukum dalam semua kegiatan peradilan. Dalam hal ini, penulis memilih
Pengadilan Negeri Banda Aceh. Selain itu, magang di Pengadilan Negeri Banda
4
Hukum. Syiah Kuala Lumpur kemudian mengintegrasikan dan melayani
baik dari Pengadilan Negeri Banda Aceh, yang cocok untuk tujuan pengajaran
umum, dan lebih khusus lagi dalam kurikulum fakultas hukum nasional.
Berdasarkan kewenangan dan tugas yang menjadi pelaku utama fungsi peradilan,
sikap hakim yang dilambangkan dengan kartika, cakra, candra, sari dan tirta
Ketuhanan Yang Maha Esa. .Satu, adil, bijaksana, mendominasi, berbudi luhur
dan jujur. Ketuhanan Yang Maha Esa yang melandasi prinsip-prinsip Kode Etik
dan Tata Tertib Hakim, berarti mengalami perilaku-Nya selaras dengan agama
dan kepercayaan lain, ambang batas lain, ambang batas setiap orang menurut
5
jawab menegakkan keadilan dengan sikap kehidupan sehari-hari dalam kerangka
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Etika Profesi yang menjadi pedoman bagi para Hakim sesuai
dasar pendirian
6
BAB II
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, defisini etika adalah ilmu tentang
apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). 1
Secara etimologis etika berasal dari bahawa Yunani kuno “Ethos” yang berarti
Etika adalah cabang filsafat yang berbicara tentang nilai dan standar etika
etika adalah ilmu dan buku ajaran. Etika merupakan perwujudan kritis dan
pekerjaan. Dengan kata lain, pekerjaan memiliki konotasi yang lebih luas daripada
profesi, suatu profesi adalah pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan merupakan
profesi.5
Profesi hukum merupakan salah satu dari sekian profesi yang ada dan
sangat bersentuhan langsung dnegan kepentingan manusia atau orang yang lazim
1
Supriadi, SH. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia. Jakarta: Sinar
Grafika, 2010. Hlm 7
2
Burhanudin Salam. Etika Sosial Asas Moral dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002. Hlm, 1
3
ibid
4
Supriadi, SH. Op. Cit., Hlm. 16
5
Kunarto. Etika dalam peradilan pidana. Jakarta; Cipta Manunggal, 1999. hlm. 101
disebut “klien”.6 Profesi hukum adalah suatu istilah yang kompleks. disebut
masyarakat.
d) Sikap jujur, yaitu mengatakan apa yang benar menurut apa yang
tersedia dan menjauhi apa yang tidak benar dan tidak pantas.
Salah satu profesi penting dalam proses peradilan adalah hakim karena
fungsinya, Hakim harus mematuhi Kode Etik Profesi Hakim. menjalankan fungsi
6
Supriadi, SH. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia. Jakarta: Sinar
Grafika, 2010. Hlm 19
7
Shidarta. Moralitas Profesi Hukum suatu kerangka berfikir.Bandung: Refika Aditama, 2006.
hlm, 173
8
Ibid, hlm 21
9
Suhrawardi K Lubis, etika Profesi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2002. Hlm. 6
8
profesionalnya sebagai hakim. menjalankan negara hukum negara republik
indonesia.
bedakan orang. 13
9
No.02/SKB/P.KY/IV/2009. Tentang Kode Etik Hakim dan Pedoman Perilaku
1. Berprilaku Adil
hukum. Oleh karena itu, syarat paling mendasar dari keadilan adalah perlakuan
dan kesempatan yang sama (equality and fairness) Oleh karena itu, seseorang
bertanggung jawab mentaati hukum yang adil dan adil harus selalu bertindak adil
2. Berpelilaku Jujur
Kejujuran berarti mampu dan berani mengatakan bahwa yang baik itu baik
dan yang buruk itu buruk. Kejujuran mendorong pembentukan karakter yang kuat
dan meningkatkan kesadaran akan sifat benar dan salah. Jadi orang yang tidak
pengadilan.16
14
Peraturan Bersama MA RI dan KY RI Nomor 02/PB/MA/IX/2012 02/PB/P.KY/09/2012
Tentang Panduan Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim
15
Ibid, Pasal 5
16
Ibid, Pasal 6
10
Bijaksana dan bersikap arif atau kehati-hatian berarti mampu bertindak
memperhatikan keadaan dan kondisi pada saat itu serta mampu memperhitungkan
4. Bersikap Mandiri
tanpa campur tangan siapapun dan pengaruh apapun. persyaratan dan ketentuan
5. Berintegritas Tinggi
Integritas berarti sikap dan watak yang utuh, otoriter, jujur, dan tabah. ,
mengutamakan syarat hati nurani untuk melindungi kebenaran dan keadilan dan
selalu berusaha melakukan tugas dengan cara yang terbaik untuk mencapainya.19
6. Bertanggung jawab
17
Ibid, pasal 7
18
Ibid, Pasal 8
19
Ibid, Pasal 9
11
Bertanggung jawab berarti bahwa keadilan melakukan yang terbaik dari
semua yang ada dalam wewenang dan tugasnya, dan memiliki keberanian untuk
Harga diri berarti bahwa orang-orang yang terkait dengan harkat dan
martabat harus dihormati dan dihargai, khususnya hakim, dan harus tegar, untuk
8. Berdisiplin Tinggi
sebagai panggilan mulia untuk mengembalikan iman dan keyakinan orang yang
pendapat orang lain, pengembangan sikap toleran, dan praktik kesederhanaan dan
20
Ibid, Pasal 10
21
Ibid, Pasal 11
22
Ibid, Pasal 12
23
Ibid, Pasal 13
12
10. Bersikap Professional
berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan visi yang luas. Sikap kerja yang
kerja untuk mencapai kualitas dan efisiensi kerja yang setinggi-tingginya dan
paling efektif.24
dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yang sederhana, cepat dan
suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau
13
ayat 1 UU No. 48/2009). Sebabnya hakim tidak boleh menolak suatu
yang bijaksana dan bertanggung jawab penuh kepada Tuhan YME, diri
dimaksudkan agar putusan hakim sesuai dengan hukum dan rasa keadilan
masyarakat.
f.) Hakim wajib mengadili seluruh gugatan dan dilarang menjatuhkan putusan
atas perkara yang tidak dituntut atau mengabulkan lebih dari yang dituntut
atau mengabulkan lebih dari yang dituntut (Psl 178 ayat 2 & 3 HIR jo Psl
14
BAB III
Selama dalam beberapa hari mengikuti magang dan aktif mengikuti sidang
perilaku para hakim atau etika para hakim di persidangan, apakah pantas atau
tidak sebagai diwajibkan oleh hukum. Kode etik hakim atau peraturan
berikut:
Analisis
kepada saksi-saksi, dan terdakwanya, dalam hal ini, Majelis Hakim sudah
menjalankan etikanya sesuai dengan perilaku yang ada dalam kode etik
kehakiman.
Analisis
Dalam persidangan ini agenda persidangan pemeriksaan saksi dalam kasus
pendapat jaksa penuntut umum, maka saksi pun dipanggil satu per satu
No. 358/Pid.B/2021/PN.BNA
Analisis
perkara sengketa ini, Hakim Ketua sangat koperatif sehingga saksi yang
diperiksa terlihat tenang dalam memberikan penjelasan, tetapi ada satu hal
yang tidak kurang dari persidangan ini adalah Hakim Anggota 1 terlihat
16
No. 351/Pid.Sus/2021/PN.BNA
Analisis
intonasi yang kuat dan marah-marah, setelah itu saksi tersebut menjawab
maka hakim tersebut telah melanggar kode etik yaitu berperilaku arif dan
bijaksana.
No. 358/Pid.B/2021/PN.BNA
Analisis
lalu Hakim membuka sidang dan menyatakan sidang dibuka dan terbuka
17
6. Hari / Tanggal : Kamis, 28 Oktober 2021
No. 374/Pid.B/2021/PN.BNA
Analisis
baru.
No. 346/Pid.Sus/2021/PN.BNA
Analisis
persidangan korupsi.
18
Analisis
Dalam memasuki ruang persidangan hakim ketua dan hakim anggota tidak
Analisis
ketua banyak membuat candaan dalam kasus laporan. Disini hakim sudah
19
10. Hari / Tanggal : Kamis, 10 November 2021
Analisis
sidang, dan hakim anggota yang telat tersebut telat memasuki ruang sidang
dari yang terjadwal sekitar 8 menit. Setelah hakim anggota lengkap sidang
dibuka untuk umum dan berjalan secara tertib untuk melihat bukti-bukti
akta otentik.
Analisis
sidang, dan hakim anggota yang telat tersebut telat memasuki ruang sidang
dari yang terjadwal sekitar 8 menit. Setelah hakim anggota lengkap sidang
dibuka untuk umum dan berjalan secara tertib untuk melihat bukti-bukti
akta otentik.
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengadilan dalam hal ini dan menurut cara yang ditentukan dalam Kitab Undang-
undang ini. memiliki kode etik sendiri dan memiliki hukum untuk mengikuti dan
mengikuti kode etik dan hukum, tentunya tidak semua hakim mengikuti kode etik
pelanggaran yang biasa dilakukan oleh Hakim, Kode Etik Hakim, Tindakan
Hakim dalam menangani kasus atau permasalahan yang dihadapi di dalam sidang.
Penuntutan dan Solusi Kendala yang Dihadapi Hakim Sebagai Aparat Penegak
Hukum sebagai Aparat Penegak Hukum. amanah yang disebutkan di atas. Dari
hasil penelitian yang diamati pada hakim Pengadilan Negeri Banda Aceh adalah
yang diatur di Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung RI dan Ketua Komisi
diantaranya yaitu:
B. Saran
Semoga laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan menambah
ilmu pengetahuan khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca
selanjutnya, dan dengan selesainya laporan ini, surat kabar Laporan ini dapat
menjadi bahan renungan dan pelajaran. untuk kita semua sebagai mahasiswa
hukum dan calon hakim. tidak melanggar kode etik profesi hakim. Kode Etik dan
Kode Etik ini selanjutnya dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan profesi
hakim. Selain pelaporan, ini bisa menjadi hasil refleksi bagi kita semua sebagai
hakim masa depan yang tahu bagaimana melakukan pekerjaan kita sebagai hakim
22
DAFTAR PUSTAKA
Burhanudin Salam. 2002. Etika Sosial Asas Moral dalam Kehidupan Manusia.
Supriadi. 2010. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia. Jakarta:
Sinar Grafika
Refika Aditama
Kehakiman
Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung RI dan Ketua Komisi Yudisial RI.
23
LAMPIRAN
A. Absen Magang
24
25
B. Surat Keterangan Telah Mengikuti Magang
26