Anda di halaman 1dari 102

SURAT KEPUTUSAN

REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA


No. 804/100.03/XII/2017

TENTANG:
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA

Bismilillahirrahmanirrahim

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta:

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka memberikan pedoman penulisan skripsi pada


mahasiswa program sarjana, perlu adanya pedoman penulisan yang
dapat dijadikan panduan mahasiswa dalam menyusun skripsi;
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan poin 1 di atas, perlu ditetapkan
Pedoman Penulisan Skripsi di lingkukngan Universitas Nahdlatul Ulama
Indonesia Jakarta.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);
2. Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Standar Pendidikan Tinggi;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010
Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan jo. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 6 Tahun 2010 jo.
Permendiknas No.28 tahun 2005 Tentang Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi;
7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi;
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
232/U/2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;
9. Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor
666/A.II.04.d/15/2015 tentang Pengesahan Statuta Universitas
Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA JAKARTA


TENTANG PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS
NAHDLATUL ULAMA INDONESIA JAKARTA.

Pertama : Mengesahkan Pedoman Penulisan Skripsi di Lingkungan Universitas Nahdlatul


Ulama Indonesia Jakarta.
Kedua : Pedoman sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU menjadi rujukan dan
panduan bagi seluruh mahasiswa program pendidikan sarjana dalam
menyusun skripsi.
Ketiga : Pedoman sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU menjadi rujukan bagi
pembimbing dalam proses pembimbingan skripsi, dan juga bagi penguji
dalam proses siding/munaqasyah skripsi.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Desember 2017

Tembusan:
1. Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta
2. Arsip
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA
TAHUN 2018

Pedoman Penulisan Skripsi 1


PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI

PENANGGUNG JAWAB
Rektor
Wakil Rektor I Bidang Akademik

TIM PENYUSUN
Fatkhu Yasik, M.Pd.
Dede Setiawan, M.M.Pd.
Muhammad Afifi, MH
Ir. Sukamto Javaladi, MA
Muhammad Nurulhuda, M.Si
Fariz Alniezar, M.Hum.

PENERBIT
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LP3M)

Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta


Jl. Taman Amir Hamzah No. 5 Pegangsaan, Menteng,
Jakarta Pusat.
Phone/Fax: 021-3156864
Website: unusia.ac.id
Email: sekretariat@unusia.ac.id

2 Pedoman Penulisan Skripsi


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Swt atas segala


karunia-Nya sehingga kita dapat istiqamah
berkhidmat untuk dunia pendidikan. Solawat dan
salam senantiasa kita panjatkan kepada Nabi
Muhammad Saw. Semoga apa yang kita kerjakan
dalam dunia pendidikan menjadi salah satu wasilah
kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir. Amin.
Dalam dunia akademik, karya ilmiah adalah
suatu keharusan. Dosen dan mahasiswa dituntut
mampu membuat karya ilmiah sebagai ekspresi
pengetahuan yang dimiliki. Bahkan, skripsi sebagai
sebuah karya ilmiah menjadi salah satu syarat bagi
mahasiswa untuk lulus dan menyandang gelar
sarjana. Untuk itu Pedoman Penyusunan Skripsi ini
disusun sebagai rujukan mahasiswa Program Strata 1
(S1) di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam
Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta dalam menulis
skripsi.
Buku pedoman ini sebenarnya merupakan
pengembangan dari buku pedoman sebelumnya.
Beberapa pengembangan dilakukan berpijak pada
prinsip keterbacaan buku, sehingga benar-benar
mampu dijadikan pedoman teknis mahasiswa dalam
menyusun skripsi. Oleh karenanya penyajian bab
dan sub-bab dalam buku pedoman ini mengalami
perubahan cukup mendasar dibanding sebelumnya.
Meskipun demikian, konten yang disajikan sebagian
besar tidak mengalami perubahan, hanya
penambahan beberapa kalimat dan paragraf yang
dinilai perlu.

Pedoman Penulisan Skripsi 3


Secara spesifik ruang lingkup buku pedoman
ini memang hanya dimaksudkan untuk menjelaskan
tentang karya ilmiah jenis skripsi, yaitu tugas akhir
untuk mahasiswa S1. Sedangkan karya ilmiah untuk
mahasiswa Program Diploma dan Pascasarjana
disajikan terpisah dari buku pedoman ini.
Terakhir, dengan dikeluarkannya Keputusan
Ketua Nomor: 804/100.03/XII/2017 tentang
Pedoman Penulisan Skripsi maka buku pedoman ini
menjadi rujukan mahasiswa dalam menyusun skripsi
sejak tanggal ditetapkan. terimakasih disampaikan
kepada Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi ini.
Semoga pedoman yang dibuat bermanfaat untuk
mahasiswa serta para dosen pembimbing dan
penguji di lingkungan STAINU Jakarta.

Jakarta, Desember 2017


Rektor,

ttd
Prof. Dr. Ir. M. Maksum Machfoedz, M.Sc.

4 Pedoman Penulisan Skripsi


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ≈≈≈≈≈≈ ii


DAFTAR ISI ≈≈≈≈≈≈ iv

BAGIAN SATU
Pendahuluan

Skripsi ≈≈≈≈≈≈ 1
Tujuan Penyusunan Pedoman ≈≈≈≈≈≈ 1
Ruang Lingkup Pedoman ≈≈≈≈≈≈ 2

BAGIAN DUA
Mekanisme Penyusunan, Bimbingan,
dan Munaqasyah

Karakteristik Skripsi ≈≈≈≈≈≈ 5


Persyaratan Skripsi ≈≈≈≈≈≈ 5
Pengajuan Judul Skripsi ≈≈≈≈≈≈ 6
Pembimbingan ≈≈≈≈≈≈ 7
Seminar Proposal ≈≈≈≈≈≈ 9
Munaqasyah Skripsi ≈≈≈≈≈≈ 10
Mekanisme Perbaikan Skripsi ≈≈≈≈≈≈ 13
Komponen Skripsi ≈≈≈≈≈≈ 14

BAGIAN TIGA
Teknis Penulisan Skripsi

Kertas dan Pengetikan ≈≈≈≈≈≈ 32


Transliterasi, Bahasa, Gelar, dan Kata Ganti ≈≈≈≈≈≈ 33
Bentuk Tulisan ≈≈≈≈≈≈ 34
Paragraf dan Penomoran ≈≈≈≈≈≈ 35
Kutipan ≈≈≈≈≈≈ 37
Catatan Kaki (Foot Note) ≈≈≈≈≈≈ 40
Penyajian Tabel dan Gambar ≈≈≈≈≈≈ 48
Penulisan Daftar Pustaka ≈≈≈≈≈≈ 50
Penulisan Lampiran ≈≈≈≈≈≈ 53

Pedoman Penulisan Skripsi 5


BAGIAN EMPAT
Elaborasi Komponen Skripsi

Judul Skripsi ≈≈≈≈≈≈ 55


Latar Belakang Masalah ≈≈≈≈≈≈ 56
Identifikasi Masalah ≈≈≈≈≈≈ 57
Rumusan, Tujuan, dan Kegunaan Masalah ≈≈≈≈≈≈ 57
Hipotesis Penelitian ≈≈≈≈≈≈ 61
Kerangka Berpikir ≈≈≈≈≈≈ 66
Tinjauan Penelitian ≈≈≈≈≈≈ 68
Metodologi Penelitian ≈≈≈≈≈≈ 69

BAGIAN LIMA
Prosedur Pengumpulan Skripsi ≈≈≈≈≈≈ 77

Lampiran 1: Contoh halaman sampul dan judul ≈≈≈≈≈≈ 80


Lampiran 2: Contoh Lembar Persetujuan ≈≈≈≈≈≈ 81
Lampiran 3: Contoh Lembar Pengesahan ≈≈≈≈≈≈ 82
Lampiran 4: Contoh Lembar Pernyataan ≈≈≈≈≈≈ 84
Lampiran 5: Contoh Kata Pengantar ≈≈≈≈≈≈ 85
Lampiran 6: Contoh Abstrak Bahasa Indonesia ≈≈≈≈≈≈ 87
Lampiran 7: Abstrak Bahasa Inggris ≈≈≈≈≈≈ 89
Lampiran 8: Abstrak dalam Bahasa Arab ≈≈≈≈≈≈ 91
Lampiran 9: Contoh Daftar Isi ≈≈≈≈≈≈ 93
Lampiran 10: Contoh Daftar Tabel ≈≈≈≈≈≈ 95
Lampiran 11: Form Bimbingan Skripsi ≈≈≈≈≈≈ 96

6 Pedoman Penulisan Skripsi


Bagian Satu
PENDAHULUAN

SKRIPSI
Skripsi adalah laporan penelitian yang
dituangkan dalam bentuk karya tulis. Skripsi disusun
menurut kaidah keilmuan di bawah pengawasan
atau pengarahan dosen pembimbing. Skripsi dibuat
sebagai salah satu persyaratan mahasiswa untuk
menyelesaikan program studi Strata 1 (S1). Dalam
upaya mendokumentasikan dan memberikan
pedoman bagi para mahasiswa, maka Universitas
Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta
menerbitkan Pedoman Penulisan Skripsi. Dalam
buku pedoman ini, spesifik yang dibahas adalah
skripsi, yaitu tugas akhir yang menjadi syarat
kelulusan mahasiswa program S1. Sedangkan
pedoman penyusunan tugas akhir untuk mahasiswa
Program Diploma (D-IV) dan Pascasarjana (S2)
dibukukan secara terpisah. Dengan demikian,
penyebutan tugas akhir pada buku pedoman ini
untuk selanjutnya langsung disebut skripsi.
TUJUAN PENYUSUNAN PEDOMAN
Secara khusus, pedoman ini disusun untuk
memberi petunjuk bagi mahasiswa menyusun
skripsi. Namun secara umum, pedoman ini juga
dimaksudkan menjadi pedoman bagi para dosen
dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa
ketika menyusun skripsi. Di samping itu, pedoman
ini juga menjadi acuan kriteria dosen penguji ketika
mentelaah dalam seminar proposal maupun saat
munaqasyah skripsi. Dengan demikian setidaknya

Pedoman Penulisan Skripsi 7


tujuan pedoman ini disusun selain menjadi rujukan
mahasiswa, juga dimaksudkan menjadi rujukan para
sivitas akademika Unusia.

RUANG LINGKUP PEDOMAN


Sebagaimana yang sudah disinggung di atas,
ruang lingkup pedoman ini adalah menjelaskan
karakteristik, sistematika, serta prosedur yang
berhubungan dengan penyusunan skripsi. Seluruhnya
disajikan dalam 5 (lima) bagian pembahasan.
Bagian Satu membahas tentang pendahuluan.
Memuat penjelasan tentang skripsi, tujuan
penyusunan pendahuluan, serta ruang lingkup
pedoman. Bagian ini dimaksudkan memberikan
gambaran kepada pembaca untuk mengetahui
secara singkat isi pedoman mulai dari awal sampai
akhir.
Bagian Dua diberi judul mekanisme
penyusunan, bimbingan, dan munaqasyah.
Sebagaimana judulnya, bagian ini terdiri dari
beberapa sub pembahasan, diantaranya
karakteristik skripsi, persyaratan skripsi, pengajuan
judul skripsi, pembimbingan, seminar proposal,
munaqasyah skripsi, mekanisme perbaikan skripsi,
serta komponen skripsi. Pada bagian ini pembaca
diharapkan dapat memahami karakteristik skripsi di
lingkungan Unusia, serta memahami mekanisme
penyusunan, prosedur bimbingan, serta ketentuan
seminar proposal dan munaqasyah skripsi. Dengan
demikian seluruh mahasiswa, dosen pembimbing
dan penguji mengetahui secara operasional
kerangka skripsi yang diterapkan.
Kemudian pada Bagian Tiga diberi judul teknis
penulisan skripsi. Bagian ini secara detail
menjelaskan hal-hal teknis yang mengatur ukuran
8 Pedoman Penulisan Skripsi
kertas dan pengetikan, ketentuan transliterasi,
bahasa, gelar, dan kata ganti, bentuk tulisan,
paragraf dan penomoran, kutipan, catatan kaki,
penyajian tabel dan gambar, penulisan daftar
pustaka, serta penulisan lampiran. Pada bagian ini
diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan yang
seragam tentang hal teknis penulisan skripsi. Mulai
dari penggunaan kertas, margin kertas, sampai pada
cara penulisan footnote dan translitrasi.
Bagian Empat memuat penjelasan tentang
komponen skripsi, atau elaborasi komponen skripsi.
Bagian ini dimaksudkan memberikan pemahaman
operasional kepada mahasiswa terkait beberapa
komponen yang terkandung dalam penyusunan
skripsi. Dengan demikian diharapkan mahasiswa
memiliki pengetahuan yang cukup sehingga dapat
membedakan secara yakin definisi operasional
masing-masing komponen. Adapun sub pembahasan
pada bagian ini meliputi judul skripsi, latar
belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan,
tujuan, dan kegunaan masalah, hipotesis
penelitian, kerangka berpikir, tinjauan penelitian,
serta metodologi penelitian.
Bagian Lima menjelaskan tentang prosedur
pengumpulan skripsi. Bagian ini menjelaskan hal
teknis tentang mekanisme pengumpulan skripsi,
serta jumlah eksemplar yang harus dikumpulkan
berikut syarat-syaratnya. Bagian ini dimaksudkan
supaya mahasiswa mengetahui prosedur
pengumpulan skripsi yang diterapkan di lingkungan
Unusia.
Bagian selanjutnya yang paling akhir adalah
penyajian beberapa contoh dokumen yang dibahas
pada bagian-bagian sebelumnya. Tercatat ada
beberapa dokumen yang disertakan sebagai

Pedoman Penulisan Skripsi 9


lampiran. Penyajian dokumen dalam lampiran
dimaksudkan supaya mahasiswa mengetahui secara
operasional contoh beberapa dokumen yang
dimaksud dalam bagian-bagian sebelumnya.
Terakhir, gaya selingkung yang dijadikan
rujukan dalam pedoman ini mengadaptasi gaya
penulisan model turabian. Model penulisan ini
merujuk pada rumusan penulisan karya ilmiah yang
dikodifikasi oleh Kate L. Turabian, kemudian
dikembangkan oleh John Grossman dan Alice
Bennet. Dengan demikian maka pengaturan tanda
baca, penulisan catatan kaki, serta penulisan
bibliografi dalam penyusunan karya ilmiah
sepenuhnya sesuai dengan gaya turabian (turabian
style), hanya sebagian kecil saja yang
dikembangkan sesuai dengan gaya penulisan Bahasa
Indonesia.

10 Pedoman Penulisan Skripsi


Bagian Dua
MEKANISME PENYUSUNAN, BIMBINGAN,

DAN MUNAQASYAH SKRIPSI

KARAKTERISTIK SKRIPSI
Di samping program studi pendidikan, Unusia
juga memiliki program studi non-pendidikan dalam
program S1 yang dijalankan. Untuk itu karakteristik
skripsi Unusia meliputi beberapa ketentuan sebagai
berikut:
1. Untuk Bidang Pendidikan, skripsi difokuskan
pada eksplorasi permasalahan dan atau
pemecahan masalah pendidikan dan pengajaran
pada jenjang pendidikan prasekolah (non
formal), pendidikan formal tingkat dasar (SD,
SMP, MTs), menengah (SMA, SMK, MA), dan
pendidikan tinggi, serta pada jalur pendidikan
luar sekolah termasuk pendidikan keluarga
(informal).
2. Untuk Bidang Non-Pendidikan, skripsi difokuskan
pada permasalahan pada bidang masing-masing.
3. Skripsi ditulis berdasarkan hasil pengamatan,
penelaahan pustaka, dan eksperimen.
4. Skrispi dapat menggunakan bahasa Indonesia,
Inggris, dan atau bahasa Arab.
PERSYARATAN SKRIPSI
Mahasiswa dinyatakan berhak menyusun skripsi
jika telah memenuhi ketentuan berikut:

Pedoman Penulisan Skripsi 11


1. Telah lulus minimal sebanyak 120 SKS dengan IP
minimal 2.5.
2. Telah lulus matakuliah metodologi penelitian
dengan nilai minimal B.
3. Telah lulus KKN dibuktikan dengan sertifikat
dari Lembaga Penelitian Pengembangan dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M).
4. Telah lulus PPL/magang dibuktikan dengan
sertifikat dari Pengelola Program Studi masing-
masing.
PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI

Mahasiswa yang memenuhi persyaratan


menyusun skripsi dapat langsung mengajukan judul.
Penentuan judul menjadi kewenangan Kaprodi
masing-masing. Adapun mekanisme pengajuan judul
sebagai berikut:
1. Mengisi form pengajuan judul yang dapat
diperoleh di bagian tata usaha.
2. Alternatif judul terlebih dahulu dikonsultasikan
kepada Dosen Pembimbing Akademik (DPA)
masing-masing untuk ditelaah dan disetujui.
3. Setelah memperoleh persetujuan dari DPA,
alternatif judul dan usulan dosen pembimbing
diajukan kepada Kaprodi masing-masing dengan
menyertakan seluruh dokumen terkait
persyaratan penyusunan skripsi sebagaimana
yang dimaksud di atas.
4. Dalam menyampaikan judul skripsi, mahasiswa
wajib melampirkan rumusan 3 konsep dan 3
teori masing-masing variabel atau fokus
permasalahan yang diteliti.
5. Kaprodi akan menentukan judul yang dinilai
relevan, disertai dengan penentuan Dosen
Pembimbing yang sesuai dengan judul yang
diteliti. Keputusan Kaprodi ini dituangkan dalam

12 Pedoman Penulisan Skripsi


Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbingan
Skripsi.

Judul yang sudah ditentukan oleh Kaprodi


dapat berubah pada masa pembimbingan sesuai
dengan pertimbangan Dosen Pembimbing masing-
masing. Dalam kondisi ini mahasiswa tidak
diperlukan mengurus pembaharuan Surat
Keputusan.

PEMBIMBINGAN
Pembimbingan adalah kegiatan pengarahan
dan pendampingan yang dilakukan oleh dosen
kepada mahasiswa dalam melakukan penelitian dan
penyusunan skripsi. Waktu pembimbingan atau
penyelesaikan skripsi paling lama 12 (dua belas)
bulan. Perpanjangan penyelesakan skripsi maksimal
3 (tiga) bulan atas usul pembimbing. Pembimbing
setiap mahasiswa terdiri dari 2 (dua) dosen
pembimbing, yaitu Pembimbing I dan Pembimbing
II. Adapun syarat Dosen Pembimbing sebagai
berikut:
1. Pembimbing I dan II serendah-rendahnya
berpangkat Lektor atau bergelar magister.
2. Pembimbing skripsi memiliki pengalaman
menulis skripsi atau pengalaman menulis karya
ilmiah yang setara dengan skripsi.
3. Pembimbing skripsi memiliki keahlian yang
relevan dengan masalah/topik skripsi yang
ditulis oleh mahasiswa yang dibimbingnya.
Selama masa pembimbingan, Pembimbing I
dan II memiliki tugas masing-masing. Berikut uraian
tugas yang dimaksud:

Pedoman Penulisan Skripsi 13


1. Pembimbing I bertugas:
a. Memberikan arahan tentang prosedur dan
metodologi penelitian.
b. Menelaah dan memberikan arahan tentang
konten penelitian.
c. Memberikan persetujuan akhir terhadap
naskah skripsi yang akan diajukan ke sidang
ujian.
2. Pembimbing II bertugas:
a. Membantu Pembimbing I memberikan
arahan tentang prosedur dan metodologi
penelitian.
b. Membantu Pembimbing I menelaah dan
memberikan arahan tentang konten
penelitian.
c. Memberikan arahan tentang sistematika
penyusunan dan penulisan skripsi.
d. Memberikan persetujuan terhadap naskah
akhir untuk diajukan ke sidang ujian setelah
skripsi disetujui pembimbing pertama.
Dalam melakukan pembimbingan, Dosen
Pembimbing harus memperhatikan batas waktu
Pembimbingan yang tidak boleh melebihi 12 (dua
belas) bulan. Mekanisme pembimbingan sepenuhnya
diserahkan kepada pembimbing dan mahasiswa yang
bersangkutan, dengan mempertimbangkan prinsip-
prinsip kepatutan dalam dunia akademik. Selama
proses penulisan mahasiswa tetap berkonsultasi
secara teratur dengan para pembimbingnya sesuai
dengan perjanjian antara mahasiswa dengan dosen
pembimbing.
Untuk memantau kegiatan peneltian
mahasiswa, semua proses bimbingan direkam dalam
kartu bimbingan yang tersedia pada form bimbingan
skripsi (terlampir). Setelah proses penulisan skripsi
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diujikan

14 Pedoman Penulisan Skripsi


oleh dosen pembimbing maka form bimbingan
skripsi harus dilampirkan.
SEMINAR PROPOSAL

Seminar Proposal adalah tahapan pengujian


topik, permasalahan, serta metodologi penelitian
yang digunakan oleh mahasiswa dalam menyusun
skripsi. Seminar proposal akan melibatkan dosen
yang memiliki keahlian sesuai dengan bidang kajian
yang diteliti sebagai penela’ah. Seminar proposal
dapat dilaksanakan jika mahasiswa sudah berhasil
menyusun sampai pada Bab III tentang metodologi
penelitian. Seminar proposal yang dimaksud dapat
dilaksanakan setelah dosen pembimbing
memberikan persetujuan dengan menandatangani
form perstujuan untuk mengikuti seminar
(terlampir). Adapun secara operasional, ruang
lingkup seminar proposal sebagai berikut:
1. Untuk Proposal Skripsi model Field Research
(Penelitian Lapangan), baik Kuantitatif maupun
Kualitatif, terdiri dari Bab I, Bab II, dan Bab III.
Rincian masing-masing bab disajikan dalam Sub-
bab Komponen Skripsi.
2. Sedangkan Proposal Skripsi model Library
Research (Telaah Pemikiran/Kepustakaan),
terdiri dari Bab I dan Bab II saja. Rincian
masing-masing bab juga disajikan dalam Sub-
bab Komponen Skripsi.
Adapun mekanisme pelaksanaan seminar
proposal harus memperhatikan beberapa ketentuan
berikut:
1. Terdapat sekurang-kurangnya 1 (satu) dosen
yang kompeten untuk menelaah topik,
permasalahan, serta metodologi penelitian.

Pedoman Penulisan Skripsi 15


2. Seminar proposal dilaksanakan paling lama 45
menit, dengan terlebih dahulu mempersilahkan
mahasiswa memaparkan selama 10 menit.
Kemudian 35 menit sisanya digunakan oleh
dosen penelaah untuk menyampaikan pendapat
atau pertanyaan.
3. Seminar Proposal diselenggarakan oleh prodi
masing-masing, dan wajib dihadiri minimal 1
(satu) perwakilan dari dosen pembimbing.
4. Penilaian seminar proposal meliputi (5) hal,
yaitu:
a. Penguasaan mahasiswa tentang
topik/konten yang diteliti.
b. Kejelasan dan kesesuaian metodologi
penelitian dengan masalah yang diteliti.
c. Penggunaan Bahasa Baku sesuai dengan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
d. Kesesuaian antara sistematika penulisan
dengan Pedoman Penulisan.
5. Setelah melalui seminar proposal, mahasiswa
diijinkan melanjutkan penelitian dengan
terlebih dahulu melakukan perbaikan sesuai
dengan hasil seminar proposal.
Tabel 1. Bobot Penilaian
No. Komponen Bobot
1 Penguasaan Materi 35%
2 Kejelasan dan Kesesuaian Metodologi 35%
3 Kesesuaian Bahasa dengan EYD 15%
4 Kesesuaian Sistematika dengan 15%
Pedoman Penulisan

MUNAQASYAH SKRIPSI
Setelah melalui seminar proposal, selanjutnya
mahasiswa diperkenankan melaksanakan penelitian
dan penyusunan skripsi di bawah pengawasan dosen
pembimbing. Dosen pembimbing berkewajiban
memberikan bimbingan yang dapat menjamin
16 Pedoman Penulisan Skripsi
mahasiswa untuk melaksanakan penelitian dan
menyusun skripsi sesuai dengan kaidah akademik
yang ditentukan, sehingga karya yang dihasilkan
dianggap layak untuk mengikuti munaqasyah skripsi,
atau pengujian skripsi. Munaqasyah Skripsi adalah
tahap pengujian hasil penelitian yang dilaksanakan
oleh mahasiswa. Syarat mahasiswa dapat mengikuti
pengujian skripsi jika:
1. Telah menyusun laporan penelitian (skripsi)
mulai dari Bab I sd. Bab V disertai lampiran
pendukung lainnya.
2. Telah memperoleh persetujuan dosen
pembimbing dibuktikan dengan Lembar
Persetujuan yang mencantumkan tandatangan
pembimbing (form terlampir).
3. Telah mendaftar Munaqasyah di TU dengan
melegkapi beberapa dokumen berikut:
a. Menyerahkan 2 (dua) eksemplar skripsi
untuk penguji. Sedangkan untuk
pembimbing, mahasiswa bersangkutan
menyerahkan secara langsung.
b. Menunjukkan bukti tidak memiliki tunggakan
biaya perkuliahan.
c. Mengisi formulir pendaftaran munaqasyah
dan memenuhi seluruh ketentuan yang
tertuang di dalamnya.
Adapun skripsi telah dinyatakan selesai dan
layak untuk diujikan jika memenuhi komponen
berikut:
1. Untuk Skripsi model Field Research (Penelitian
Lapangan), baik Kuantitatif maupun Kualitatif
terdiri dari Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV, dan Bab
V. Rincian masing-masing bab disajikan dalam
Sub-bab Komponen Skripsi.

Pedoman Penulisan Skripsi 17


2. Sedangkan Skripsi model Library Research
(Telaah Pemikiran/Kepustakaan) terdiri dari Bab
I, Bab II, Bab III, dan Bab IV. Rincian masing-
masing bab disajikan dalam Sub-bab Komponen
Skripsi.
Adapun mekanisme pelaksanaan munaqasyah
skripsi harus memperhatikan beberapa ketentuan
berikut:
1. Pengujian Skripsi dilakukan oleh 2 (dua) Dosen
Penguji yang memiliki keahlian sesuai dengan
fokus penelitian. Adapun tugas pokok masing-
masing penguji sebagai berikut:
a. Dosen Penguji I, memiliki tugas pokok untuk
menguji aspek konten penelitian.
b. Dosen Penguji II, memiliki tugas pokok
untuk menguji aspek metodologi penelitian
dan sistematika penulisan.
2. Munaqasyah dilaksanakan paling lama 60 menit,
dengan terlebih dahulu mempersilahkan
mahasiswa memaparkan selama 10 menit hasil
penelitian. Kemudian 50 menit sisanya
digunakan oleh dosen penguji untuk
menyampaikan pendapat atau pertanyaan.
3. Munaqasyah diselenggarakan oleh prodi masing-
masing, dan wajib dihadiri minimal 1 (satu)
perwakilan dari Dosen Pembimbing.
4. Penilaian Munaqasyah meliputi (5) hal, yaitu:
a. Penguasaan mahasiswa tentang
topik/konten yang diteliti.
b. Kejelasan dan kesesuaian metodologi
penelitian dengan masalah yang diteliti.
c. Kejelasan rumusan hasil penelitian serta
kesimpulan dan rekomendasi.
d. Penggunaan Bahasa Baku sesuai dengan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

18 Pedoman Penulisan Skripsi


e. Kesesuaian antara sistematika penulisan
dengan Pedoman Penulisan.
5. Penilaian munaqasyah merupakan akumulasi
dari nilai yang diberikan pembimbing dan
penguji.
6. Munaqasyah menghasilkan keputusan sebagai
berikut:
a. Lulus, jika memperoleh nilai A atau B.
Mahasiswa yang dinyatakan Lulus juga
memungkinkan untuk melakukan perbaikan
di bawah pengawasan Dosen Pembimbing.
b. Lulus Bersyarat, jika memperoleh nilai C.
Mahasiswa dengan predikat Lulus Bersyarat
jika Penguji menilai perbaikan Skripsi
mencapai 50% sd. 75% (50% < X > 75%).
Perbaikan cukup melalui bimbingan dengan
Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji. Tidak
diperlukan munaqasyah ulang untuk
dinyatakan lulus.
c. Tidak Lulus/Mengulang Munaqasyah, jika
memperoleh nilai D atau E. Mahasiswa
dinyatakan Tidak Lulus jika Penguji menilai
perbaikan Skripsi melebihi 75% (X > 75%).
Mahasiswa harus melakukan bimbingan dari
awal, dan wajib mengikuti munaqasyah lagi
untuk dinyatakan Lulus.

Tabel 2. Bobot Penilaian


No. Komponen Bobot
1 Penguasaan Materi 30%
2 Kejelasan dan Kesesuaian Metodologi 30%
3 Kejelasan Rumusan Hasil Penelitian 20%
4 Kesesuaian Bahasa dengan EYD 10%
5 Kesesuaian Sistematika dengan 10%
Pedoman Penulisan

Pedoman Penulisan Skripsi 19


MEKANISME PERBAIKAN SKRIPSI
Pada dasarnya, skripsi yang dipertahankan dalam
munaqasyah pasti memiliki beberapa kelemahan
yang menuntut untuk diperbaiki oleh mahasiswa.
Namun kadar kelemahan antara satu mahasiswa
dengan yang lainnya berbeda. Oleh karenanya,
dalam melakukan perbaikan skripsi sesudah melalui
munaqasyah dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) level
berikut:

1. Skripsi yang dinyatakan LULUS, perbaikan cukup


di bawah bimbingan Dosen Pembimbing. Dosen
Penguji hanya memberikan persetujuan jika
mahasiswa dinilai sudah memenuhi seluruh
perbaikan yang disarankan saat munaqasyah.
2. Skripsi yang dinyatakan LULUS BERSYARAT,
perbaikan harus dibawah bimbingan Dosen
Pembimbing dan Dosen Penguji sekaligus. Jadi
Dosen Penguji ikut serta memastikan bahwa
mahasiswa yang bersangkutan melakukan
perbaikan di bawah bimbingan Dosen
Pembimbing dan Dosen Penguji.
3. Skripsi yang dinyatakan TIDAK LULUS,
diwajibkan menyusun ulang skripsi di bawah
binaan Dosen Pembimbing yang telah ditentukan
sebelumnya. Namun dalam kondisi tertentu,
mahasiswa diperbolehkan mengajukan
pergantian Dosen Pembimbing kepada Kaprodi
disertai alasan penggantian.
KOMPONEN SKRIPSI
Secara garis besar, skripsi terdiri dari 3 (tiga)
komponen, yaitu: (1) Bagian Awal; (2) Bagian Isi;
dan (3) Bagian Akhir. Ketebalan skripsi tergantung
bahasa yang digunakan. Jika menggunakan Bahasa
Indonesia maka ketebalan skripsi minimal 75
halaman. Sedangkan jika bahasa yang digunakan
20 Pedoman Penulisan Skripsi
adalah Bahasa Arab atau Bahasa Inggris (dan bahasa
asing lainnya), maka ketebalan skripsi minimal 45
halaman (tidak termasuk lampiran). Adapun rincian
ketiga komponen yang dimaksud sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Bagian Awal Skripsi memuat berbagai informasi
yang relevan terkait dengan skripsi. Antara skripsi
jenis field research dengan library research tidak
ada perbedaannya. Adapun sub-komponen yang
harus tertera pada Bagian Awal adalah:

Tabel 3. Sub Komponen Bagian Awal

No. Sub Komponen

1 Halaman Sampul
Halaman sampul merupakan halaman
terdepan yang pertama kali dibaca dari suatu
karya tulis ilmiah. Halaman sampul harus
dapat memberikan informasi singkat kepada
pembaca tentang karya tulis ilmiah berupa
judul, tujuan penulisan skripsi, identitas
penulis, institusi dan tahun pembuatan.
Halaman Sampul diperlukan jika skripsi sudah
melalui proses munaqasyah dan perbaikan
dibuktikan dengan ditandatanganinya Lembar
Pengesahan.

Halaman Sampul Skripsi secara umum


mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Halaman Kulit Skripsi terbuat dari karton
tebal dilapisi kertas linen hijau tua dan
mika transparan tidak berwarna
(hardcover).

Pedoman Penulisan Skripsi 21


No. Sub Komponen
2. Semua huruf maupun logo dicetak dengan
tinta kuning emas dengan spasi tunggal.
Adapun ketentuan Isi Halaman Sampul adalah
sebagai berikut:

1. Diketik simetris di tengah (center). Judul


tidak diperkenankan menggunakan
singkatan kecuali nama atau istilah
(contoh: PT, UD, CV) dan tidak disusun
dalam kalimat tanya serta tidak perlu
ditutup dengan tanda baca apapun.
Adapun komponen yang terdapat dalam
halaman sampul secara berurutan adalah
sebagai berikut:
a. Judul.
b. Logo Unusia dengan diameter 2,5 cm.
c. Jenis: Skripsi.
d. Nama Mahasiswa.
e. NIM.
f. Program Studi.
g. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul
Ulama.
h. Tempat: Jakarta.
b. Waktu: Tahun diterimanya skripsi dan
dituliskan dalam angka dengan
format 4 digit (contoh: 2016).
2. Informasi yang dicantumkan seluruhnya
menggunakan huruf besar dengan batas
atas tidak kurang dari 3 cm dari tepi atas
dan batas bawah tidak melebihi 3 cm dari
tepi bawah. Jenis huruf yang dipakai
adalah Times New Roman 12.
3. Pada halaman kulit muka tidak
diperbolehkan diberi siku besi pada ujung-
ujungnya.

22 Pedoman Penulisan Skripsi


No. Sub Komponen

2 Halaman Judul
Halaman Judul sama dengan Halaman Sampul.
Hanya saja Halaman Judul dicetak pada kertas
biasa. Pada saat daftar Munaqasyah Skripsi
cukup menyertakan Halaman Judul secara
umum sebagai berikut:
1. Format Halaman Judul secara prinsip sama
dengan Halaman Sampul, hanya ada
tambahan redaksi yang menjelaskan
kegunaan skripsi: ”Disusun Untuk
Melengkapi Syarat-syarat Mencapai Gelar
Sarjana Strata Satu (S1) dalam Bidang
Pendidikan Agama Islam”.
2. Semua huruf ditulis dengan spasi tunggal
(line spacing = single).
3. Jenis huruf yang dipakai adalah Times New
Roman 12 poin.

3 Halaman Persetujuan
Halaman Persetujuan berfungsi untuk
menjamin keabsahan karya tulis ilmiah atau
pernyataan diterimanya skripsi sebagai karya
tulis ilmiah oleh pembimbing penulis.
Halaman Persetujuan dibutuhkan sebagai
syarat Skripsi untuk mengikui Seminar
Proposal dan Munaqasyah. Contoh Halaman
Persetujuan bisa dilihat pada Lampiran.
Ketentuannya sebagai berikut:
1. Semua huruf ditulis dengan spasi tunggal
(line spacing = single).
2. Menggunakan huruf Times New Roman 12.

Pedoman Penulisan Skripsi 23


No. Sub Komponen

4 Halaman Pengesahan
Halaman Pengesahan berfungsi untuk
menjamin keabsahan karya tulis ilmiah atau
pernyataan diterimanya skripsi sebagai karya
tulis ilmiah oleh institusi penulis. Selain itu
halaman pengesahan menjelaskan bahwa
skripsi telah diujikan dan penulis telah berhak
mendapatkan dan mempergunakan gelar
kesarjanaan. Contoh Halaman Pengesahan
bisa dilihat pada Lampiran. Ketentuannya
sebagai berikut:

1. Semua huruf ditulis dengan spasi tunggal


(line spacing = single).
2. Jenis huruf yang dipakai adalah Times New
Roman 12 poin.

5 Halaman Pernyataan
Halaman ini berfungsi untuk menjamin
orisinalitas karya tulis ilmiah atau skripsi
sebagai karya tulis ilmiah oleh penulis. Contoh
Halaman Pernyataan bisa dilihat pada
Lampiran. Ketentuannya sebagai berikut:
1. Semua huruf ditulis dengan spasi tunggal
(line spacing = single).
2. Jenis huruf yang dipakai adalah Times New
Roman 12 poin.

6 Kata Pengantar
Halaman Kata Pengantar memuat pengantar
singkat atas tulisan yang dibuat dan juga
ucapan terima kasih atau penghargaan kepada

24 Pedoman Penulisan Skripsi


No. Sub Komponen
pihak-pihak yang telah membantu dalam
pembuatan karya ilmiah/Skripsi. Sebaiknya
ucapan terima kasih atau penghargaan
tersebut juga mencantumkan bantuan yang
mereka berikan, misalnya bantuan dalam
memeroleh masukan, data, sumber-sumber
informasi, dan lain sebagainya. Contoh Kata
Pengantar bisa dilihat pada Lampiran.
Ketentuannya sebagai berikut:
1. Semua huruf ditulis dengan Times New
Roman 12 poin dengan spasi 2 (line
spacing= 2 lines) sebagaimana terdapat
pada contoh Lampiran 4.
2. Khusus untuk judul Kata Pengantar ditulis
dengan Times New Roman 12 poin, dicetak
tebal dan huruf besar (kapital).

7 Abstrak
Abstrak merupakan garis besar isi skripsi yang
memuat tujuan, metodologi penelitian, hasil,
dan kesimpulan yang diperoleh. Abstrak
dibuat untuk memudahkan pembaca secara
cepat mengerti isi skripsi. Abstrak disusun
dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, dan
Bahasa Inggris. Contoh Abstrak bisa dilihat
dalam Lampiran. Ketentuannya sebagai
berikut:
1. Kata ’ABSTRAK’ ditulis di tengah.
2. Dua spasi di bawahnya diketik secara
berurutan nama penulis, judul skripsi, kata
’skripsi’, tempat, nama program studi,
nama perguruan tinggi (Universitas
Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia)

Pedoman Penulisan Skripsi 25


No. Sub Komponen
Jakarta, tahun.
3. Ditulis sebanyak 700-800 karakter 1 spasi
dan diketik dengan Times New Roman 12
poin dan Traditional Arabic 18 dengan
spasi tunggal (line spacing = single).
4. Abstrak disusun dalam tiga bahasa, yaitu
bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa
lnggris.
5. Semua istilah asing dicetak miring (italic).
6. Setelah paragraf terakhir dituliskan “Kata
Kunci” yang berkaitan dengan tema
penelitian.

8 Daftar Isi
Daftar Isi memuat daftar tiap bagian
penulisan beserta nomor halaman masing-
masing, yang ditulis persis seperti isi yang
bersangkutan. Biasanya untuk mendapatkan
daftar isi yang ringkas dan jelas, turunan
berupa sub bab boleh tidak ditulis seluruhnya.
Contoh Daftar Isi bisa dilihat pada Lampiran.
Ketentuannya sebagai berikut:
1. Semua huruf diketik dengan Times New
Roman 12 poin dengan spasi tunggal (line
spacing = single).
2. Khusus untuk judul Kata Pengantar dan
Ucapan Terima Kasih ditulis dengan Times
New Roman 12 poin, dicetak tebal dan
huruf besar (kapital).

9 Daftar Tabel dan Daftar Gambar


Daftar tabel dan gambar digunakan untuk
memuat nama tabel dan gambar yang
digunakan dalam penulisan. Penulisan nama
26 Pedoman Penulisan Skripsi
No. Sub Komponen
tabel dan gambar menggunakan huruf besar di
awal kata (title case) dan menggunakan Bold
(huruf tebal). Contoh Daftar Tabel dan Daftar
Gambar bisa dilihat pada Lampiran.
Ketentuannya sebagai berikut:

1. Daftar Tabel dan daftar-daftar lainnya


pada Skripsi secara umum diketik dengan
Times New Roman 12 poin dalam spasi
tunggal (line spacing = single).
2. Daftar diurutkan sesuai dengan urutan
tabel/gambar disajikan dalam isi skripsi.

10 Daftar Lampiran
Daftar Lampiran digunakan untuk menjelaskan
dokumen yang dilampirkan di bagian akhir
Skripsi. Daftar Lampiran disusun secara
berurutan sesuai dengan letak dokumen.
Contoh Daftar Lampiran bisa dilihat pada
Lampiran. Ketentuannya sebagai berikut:
1. Daftar Lampiran diketik dengan Times New
Roman 12 poin dalam spasi tunggal (line
spacing = single).
2. Daftar diurutkan sesuai dengan urutan
lampiran.

2. Bagian Isi
Bagian Isi terdiri dari beberapa bab. Antara
penelitian jenis field research dengan library
research ada perbedaan. Pada jenis field research
juga dibedakan dalam bentuk Kuantitif dan
Kualitatif. Berikut uraian masing-masing:

Pedoman Penulisan Skripsi 27


a. Skripsi Field Research (Kuantitatif)
Pada Skripsi jenis penelitian lapangan dengan
pendekatan Kuantitatif, sub-komponen yang
terdapat dalam Bagian Isi ketentuannya sebagai
berikut:
Tabel 4. Sub Komponen Kuantitatif

BAB SUB-BAB
BAB I: A. Latar Belakang Masalah.
PENDAHULUAN B. Identifikasi Masalah.
C. Rumusan Masalah.
D. Hipotesis.
E. Tujuan Penelitian.
F. Manfaat Penelitian.
G. Sistematika Penulisan.
BAB II: A. Kajian Teori.
KAJIAN TEORI B. Kerangka Berpikir.
C. Tinjauan Penelitian
Terdahulu.
BAB III: A. Metode Penelitian.
METODOLOGI B. Waktu dan Lokasi
PENELITIAN Penelitian.
C. Populasi dan Sampel.
D. Teknik Pengambilan Data.
E. Kisi-kisi Instrumen
Penelitian.
F. Teknik Analisis Data.
G. Validasi Data (Validitas
dan relibilitas data).
BAB IV:
A. Hasil Penelitian
HASIL
B. Pembahasan
PENELITIAN

BAB V:
A. Kesimpulan
KESIMPULAN
B. Saran
DAN SARAN
28 Pedoman Penulisan Skripsi
b. Skripsi Field Research (Kualitatif)
Sedangkan pada Skripsi jenis penelitian
lapangan dengan pendekatan Kualitatif, sub-
komponen yang terdapat dalam Bagian Isi
ketentuannya sebagai berikut:

Tabel 5. Sub Komponen Skripsi Kualitatif

BAB SUB-BAB
BAB I: A. Latar Belakang Masalah.
PENDAHULUAN B. Identifikasi masalah.
C. Rumusan Masalah.
D. Tujuan Penelitian.
E. Manfaat Penelitian.
F. Sistematika Penulisan.
BAB II: A. Kajian Teori.
KAJIAN TEORI B. Kerangka Berpikir.
C. Tinjauan Penelitian
Terdahulu.
BAB III: A. Metode Penelitian.
METODOLOGI B. Waktu dan Lokasi
PENELITIAN Penelitian.
C. Deskripsi Posisi Peneliti.
D. Informan Penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data.
F. Kisi-kisi Instrumen
Penelitian.
G. Teknik Analisis Data.
H. Validasi data (Validitas
dan relibilitas data).
BAB IV:
A. Hasil Penelitian
HASIL
B. Pembahasan
PENELITIAN

Pedoman Penulisan Skripsi 29


BAB SUB-BAB
BAB V:
A. Kesimpulan
KESIMPULAN
B. Saran
DAN SARAN

c. Skripsi Library Research (Telaah


Pemikiran/Kepustakaan)
Adapun Skripsi jenis library research memiliki
ketentuan yang berbeda dengan jenis field
research. Berikut uraiannya:

Tabel 6. Sub Komponen Skripsi Library Research

BAB SUB-BAB
BAB I: A. Latar Belakang Masalah.
PENDAHULUAN G. Rumusan Masalah.
H. Tujuan Penelitian.
I. Metode Penelitian.
J. Manfaat Penelitian.
K. Sistematika Penulisan.
BAB II: A. Tinjauan Umum Teori
KAJIAN TEORI Terkait.
B. Tinjauan Umum Obyek
yang Dikaji.
BAB III: A. Hasil Penelitian.
HASIL B. Pembahasan/Analisis.
PENELITIAN
BAB IV: A. Kesimpulan.
KESIMPULAN B. Saran.
DAN SARAN
d. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Di samping itu, khusus untuk program sarjana


kependidikan, bisa juga menyusun skripsi
menggunakan dengan pendekatan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Karakteristik PTK adalah
sebagai instrument guru untuk memecahkan
30 Pedoman Penulisan Skripsi
persoalan yang dihadapi dalam proses
pembelajaran. Dengan demikian, maka
pelaksanaan PTK ini berorientasi pada proses
pembelajaran yang dilaksanakan, atau focus
pada tindakan, tidak pada hasil pembelajaran.
Adapun kompoten PTK diuraikan sebagai
berikut:
Tabel 7. Sub Komponen Skripsi PTK

BAB SUB-BAB
BAB I: A. Latar Belakang Masalah.
PENDAHULUAN B. Identifikasi Masalah.
C. Rumusan Masalah.
D. Tujuan Penelitian.
E. Manfaat Penelitian.
F. Sistematika Penulisan.
BAB II: A. Kajian Teori.
KAJIAN TEORI B. Kerangka Berpikir.
C. Tinjauan Penelitian
Terdahulu.
BAB III: A. Metode Penelitian.
METODOLOGI B. Waktu dan Lokasi
PENELITIAN Penelitian.
C. Partisipan dan Peneliti
D. Tindakan dan Tahapan
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Kisi-kisi Instrumen
Penelitian.
G. Teknik Analisis Data.
BAB IV:
HASIL A. Hasil Penelitian
PENELITIAN B. Pembahasan

BAB V:
A. Kesimpulan
KESIMPULAN
B. Saran
DAN SARAN

Pedoman Penulisan Skripsi 31


3. Bagian Akhir

Bagian Akhir Skripsi merupakan komponen


penunjang Skripsi. Bagian Akhir Skripsi terdiri dari
refrensi, lampiran, dan biodata penulis. Antara
Skripsi jenis field research (kuantitatif/kualitatif)
dan library research tidak ada perbedaan. Berikut
uraiannya:

Tabel 8. Sub Komponen Bagian Akhir

No. Sub-Komponen

1 Refrensi

Referensi merupakan daftar bahan bacaan


atau referensi yang menjadi sumber dan
dasar penulisan Skripsi. Refrensi berupa
buku, artikel jurnal/majalah/surat kabar,
wawancara, sumber yang diakses dari
website dan sebagainya yang memenuhi
kaidah ilmiah.

2 Lampiran

Lampiran merupakan data atau pelengkap


atau hasil olahan yang menunjang isi skripsi
tetapi tidak diletakkan pada Bagian Isi
karena akan mengganggu kesinambungan
bacaan. Lampiran yang perlu disertakan
antara lain: instrumen penelitian, tabulasi
data/transkip wawancara, jadwal penelitian,
dan dokumen lainnya yang relevan.

32 Pedoman Penulisan Skripsi


No. Sub-Komponen

3 Biodata Penulis

Biodata penulis menerangkan riwayat hidup


peneliti yang meliputi nama, tempat tanggal
lahir, alamat, pendidikan, pengalaman
organisasi, dll. Biodata Penulis disusun dalam
bentuk narasi maksimal 1 (satu) halaman.

Sebagaimana uraian di awal, bahwa penulisan


skripsi di lingkungan Unusia diperbolehkan
menggunakan Bahasa Inggris atau Bahasa Arab.
Bahkan untuk mahasiswa program internasional,
diharuskan menggunakan Bahasa Inggris atau Bahasa
Arab dalam penulisan skripsi.

Sebagai upaya memberi pedoman mahasiswa


dalam menyusun skripsi menggunakan Bahasa Arab,
maka ditentukan beberapa istilah yang dapat
digunakan sebagai acuan. Sedangkan untuk skripsi
dengan Bahasa Inggris peristilahan yang digunakan
dianggap tidak perlu diuraikan dalam pedoman ini
karena dianggap sudah diketahui bersama.

Tabel 9. Peristilahan Bahasa Arab

Arab Indonesia
‫تحلياللبيانات‬ Analisis Data
‫الباباألول‬ BAB I
‫طبعة‬ Cetakan
‫ترميز‬ Coding
‫قائمةالجدوال‬ Daftar Tabel
‫قائمةالمالحق‬ Daftar Lampiran

Pedoman Penulisan Skripsi 33


Arab Indonesia
‫البياناتاألساسية‬ Data Primer
‫المراجع‬ Daftar Pustaka
‫بياناتكيفية‬ Data Kualitatif
‫المنهجالتجريبي‬ Experimen
‫فروضالبحث‬ Hipotesis
‫أدواتالبحث‬ Instrumen Penelitian
‫العنوان‬ Judul
‫مراحلتنفيذالدراسة‬ Jadual Pelaksanaan
Penelitian
‫الفصاللضابط‬ Kelas Kontrol
‫االستبانة‬/‫االستفتاء‬ Angket/Kuisener
‫تمهيد‬/‫شكروتقدير‬ Kata Pengantar
‫المالحق‬ Lampiran-lampiran
‫المدخاللكيفي‬ Metode Penelitian
Kualitatif
‫أسلوبتحلياللبيانات‬ Metode Analisis data
‫متوسط‬ Median
‫النتيجةاألعلى‬ Nilai Maksimum
‫رقمالقيد‬ NIM
‫المالحظة‬ Observasi
‫مقدمة‬ Pendahuluan
‫عرضالبياناتوتحليلها‬ Paparan dan Analisis
Data
‫المنهجاإلجرائي‬ PTK
‫تقريرالمشكالت‬ Rumusan Masalah
‫البحثالعلمي‬ Skripsi
‫دراسةوصفية‬ Studi Deskriptif
‫عينةالبحث‬ Sampel
‫اإلحصاء‬ Statistik
‫اإلقتراحات‬ Saran-saran
‫أهدافالبحث‬ Tujuan Penelitian
‫متغيرتابع‬ Variabel kontrol
34 Pedoman Penulisan Skripsi
Arab Indonesia
‫المقابلة‬ Wawancara
‫ملخص‬/‫ملخصالبحث‬ Abstrak
‫تطبيق‬ Aplikasi
‫تحديدالمشكالت‬ Batasan Masalah
‫الهوامش‬ Catatan Kaki
‫محتوياتالبحث‬ Daftar Isi
‫قائمةالرسومالبيانية‬ Daftar Gambar
‫البياناتومصادرها‬ Data dan Sumber
‫البياناتالثانوية‬ Data Sekunder
‫حقائقالتجربة‬ Data Empiris
‫بياناتكمية‬ Data Kuantitatif
‫صفحةالغالف‬ Halaman
Sampul/Cover
‫نتائجالبحث‬ Hasil Penelitian
‫مخبر‬ Informan
‫نوعالبحث‬ Jenis Penelitian
‫أهميةالبحث‬ Kegunaan Penelitian
‫الفصاللتجربة‬ Kelas Experimen
‫اإلطارالنظري‬ Kajian Teori
‫خلفية‬ Latar Belakang
‫منهجالبحث‬ Metodologi Penelitian
‫المدخاللكمي‬ Metode penelitian
Kuantitatif
‫معدل‬ Mean
‫مستمرةفيوجوده‬ Modus
‫النتيجةاألدنى‬ Nilai Minimum
‫رقمالتوظيف‬ NIP
‫خطةالبحث‬ Proposal Penelitian
‫مدخاللبحث‬ Pendekatan Penelitian
‫مجتمعالبحث‬ Populasi
‫خاتمة‬ Penutup

Pedoman Penulisan Skripsi 35


Arab Indonesia
‫نظامالبحث‬ Sistematika
Pembahasan
‫دراسةحالة‬ Studi Kasus
‫دراسةتحليلية‬ Studi Analitis
‫مصادرالبيانات‬ Sumber Data
‫مسح‬ Survei
‫الموضوع‬ Tema
‫متغيرالبحث‬ Variabel
‫متغيرمستقل‬ Variabel Bebas

36 Pedoman Penulisan Skripsi


Bagian Tiga
TEKNIS PENULISAN SKRIPSI

Penampilan merupakan faktor penting untuk


mewujudkan skripsi yang rapi dan seragam di
lingkungan Unusia. Oleh karena itu, ditetapkan
aturan teknis yang menjadi pedoman penulisan
skripsi. Selanjutnya pedoman ini menjadi acuan bagi
mahasiswa, pembimbing, dan penguji.
KERTAS DAN PENGETIKAN

Kertas dan pengetikan merupakan komponen


penting dalam pedoman ini. Spesifikasi kertas yang
digunakan dalam pedoman ini tertuang pada tabel
berikut:

Tabel 10. Spesifikasi Kertas

No Komponen Keterangan
1 Jenis HVS
2 Warna Putih Polos
3 Berat 80 gram
4 Ukuran A4 (21.5 cm x 29.7 cm

Adapun yang dimaksud dengan pengetikan


adalah kaidah pengetikan yang dijadikan standar
penulisan skripsi. Ketentuan pengetikan meliputi:
1. Pengetikan dilakukan pada satu sisi kertas.
2. Posisi penempatan teks pada tepi kertas:
a. Batas kiri : 4 cm.
b. Batas kanan : 3 cm.
c. Batas atas : 4 cm.
d. Batas bawah : 3 cm

Pedoman Penulisan Skripsi 37


3. Pengetikan dilakukan dengan spasi 2 (Line
spacing = 2 lines). Batas atas (top Margins) 4
cm, batas kiri (left margins) 4 cm, batas
bawah (botton margins) 3 cm, batas kanan
(right margins) 3 cm. Setiap kertas hanya
diketik satu halaman saja.
4. Huruf menggunakan jenis huruf Times New
Roman 12 poin (ukuran sebenarnya) dan diketik
rapi (rata kiri kanan – justify).
5. Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna
hitam pekat dan seragam.
TRANSLITERASI, BAHASA, GELAR, DAN KATA
GANTI
Untuk menghindari ketidak seragaman dalam
transliterasi, penggunaan istilah baku, serta kata
ganti dalam penyusunan skripsi, maka perlu
ditetapkan aturan baku yang mengikat seluruh
mahasiswa dalam menyusun skripsi. Adapun Aturan
baku yang dimaksud sebagai berikut:
1. Transliterasi huruf Arab ke tulisan latin
menggunakan ketentuan sebagaimana diatur oleh
Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 158
tahun 1989 dan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:
05436/U/1987.
2. Penggunaan bahasa dalam penulisan karya tulis
adalah bahasa yang,baik, benar, dan baku. Isi
disajikan secara formal dengan bahasa yang
tepat, tidak berbelit-belit, dan langsung
menuju kepada persoalan. Untuk ini diperlukan
bahasa yang lugas dan menggunakan ejaan yang
berpedoman pada EYD.
3. Pemakaian singkatan harus dihindari, kecuali
singkatan yang sudah lazim dan umum diketahui,
seperti SD (Sekolah Dasar), MPR (Majelis
Permusyawaratan Rakyat), dll.
38 Pedoman Penulisan Skripsi
4. Sebutan pribadi dengan menggunakan kata-kata
saya, aku, kami atau sejenisnya, merupakan hal
yang kurang layak dimunculkan dalam penulisan
skripsi. Kecuali kata penulis atau penyusun.
Demikian juga dengan gelar kesarjanaan seperti:
Drs. MA, Dr, Prof dsb, tidak perlu disebutkan
dalam penulisan, baik dalam catatan kaki, daftar
kepustakaan, maupun dalam teks atau uraian.
Kecuali pada ucapan terima kasih atau halaman
kata pengantar sebagai penghargaan dari penulis
atas jasa-jasa yang diterimanya.

BENTUK TULISAN
Penulisan Judul Skripsi, Bab, dan Sub-bab
diupayakan dapat diketahui dengan jelas oleh
pembaca. Untuk itu penulisannya ditentukan
sebagai berikut:
1. Judul Skripsi dan Judul Bab ditulis dengan huruf
kapital semua tanpa titik dan tanpa garis bawah.
Judul ditulis ditengah-tengah halaman bagian
atas karya tulis. Judul yang panjang disusun
sedemikian rupa dengan memperhatikan estetika
penulisan (contoh terlampir).
2. Judul Sub-bab dan sub sub-bab huru pertamanya
saja yang ditulis kapital. Pada karya tulis yang
menggunakan bahasa Arab, sebagai ganti
penulisan kapital maka menggunakan garis
bawah untuk judul sub-bab.
3. Pengetikan Bab dan Judul Bab menggunakan
huruf besar/kapital yang tebal (Bold) dan
diletakkan di tengah-tengah kertas. Penulisan
huruf miring digunakan untuk menuliskan kata-
kata atau kalimat yang dianggap penting dalam
naskah tersebut.

Pedoman Penulisan Skripsi 39


4. Penyebutan BAB menggunakan angka romawi (I,
II, III, IV, dan V). Sedangkan Sub-bab
menggunakan huruf kapital (A, B, C dst.) dan sub
dari Sub-bab menggunakan angka (1, 2, 3, dst.).
PARAGRAF DAN PENOMORAN
Dalam membuat paragraf/alinea, beberapa
ketentuan yang dijadikan standar penulisan
sebagai berikut:
1. Setiap awal paragraf/alinea harus menjorok
ke dalam sebanyak 7 (tujuh) ketukan dari
garis kiri margin.
2. Pengetikan naskah pada setiap alinea ditulis
sejajar dengan judul sub bab atau sub dari sub
bab.
Sedangkan dalam hal penomoran, antara
Bagian Awal, Bagian Isi, dan Bagian Akhir Skripsi
ketentuannya berbeda. Secara rinci ketentuannya
sebagai berikut:

1. Bagian Awal Skripsi (lembar persetujuan


pembimbing, kata pengantar, daftar isi, daftar
tabel, daftar lampiran) penomeran halaman
ditulis pada bagian tengah bawah dengan
menggunakan huruf angka romawi kecil (i, ii, iii
dst).
2. Bagian Isi Skripsi penomeran halaman ditulis
pada pojok kanan atas. Khusus halaman yang
menjadi halaman Bab (Bab I, II, III, IV, atau V),
penomoran halaman ditulis di tengah bawah
halaman.
3. Bagian Akhir (daftar pustaka, lampiran-lampiran)
penomoran halaman ditulis pada pojok kanan
atas, seperti pada Bagian Isi skripsi.

40 Pedoman Penulisan Skripsi


Gambar 1. Contoh Penulisan BAB I

Gambar 2. Contoh Penulisan BAB II

Pedoman Penulisan Skripsi 41


KUTIPAN

Dalam penulisan skripsi diperlukan kutipan


sebagai sumber informasi, pendukung argumentasi
atau untuk lebih mempertajam analisis. Kutipan itu
ada dua macam: Pertama kutipan langsung; Kedua,
kutipan tidak langsung.

Kutipan langsung adalah pernyataan yang


ditulis sesuai dengan susunan kalimat aslinya.
Kutipan langsung dibagi menjadi dua: Pertama,
kutipan langsung pendek. Kedua, kutipan langsung
panjang.

Kutipan langsung pendek adalah kutipan


langsung yang kurang dari 5 (lima) baris. Adapun
kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung
lebih dari 5 (lima) baris. Kutipan kurang dari 5 baris
diketik 2 (dua) spasi dalam teks dengan diberi tanda
petik di awal dan di akhir kutipan. Kutipan menyatu
di tubuh paragraf. Sedangkan untuk kutipan
dan/atau terjemahan melebihi 5 (lima) baris
maka diketik 1 (satu) spasi dalam alinea tersendiri,
dan baris pertama diketik pada ketukan
kedelapan, semua baris berikutnya diketik
mulai pada ketukan kelima dari margin kiri.

Pada contoh gambar 2 terlihat bahwa kutipan


menyatu dalam tubuh alinea. Namun diakhir kutipan
diberi tanda footnote untuk menjelaskan refrensi kutipan
tersebut berasal. Adapun contoh kutipan langsung
panjang (lebih dari 5 baris) dapat dilihat pada gambar3.
Nampak bahwa kutipan disajikan dalam bentuk
alinea tersendiri dengan susunan lebih menjorok ke
42 Pedoman Penulisan Skripsi
dalam dengan spasi 1 dan diberi tanda kutip pada
awal dan akhir kalimat, sebagaimana pada contoh.
Dengan demikian maka penyajian antara kutipan
kurang dari 5 baris dengan lebih dari 5 baris
ketentuannya berbeda.

Gambar 2. Contoh Kutipan Langsung Panjang

Sedangkan kutipan tidak langsung adalah


pengungkapan kembali maksud sebuah tulisan atau
ungkapan dengan kata-kata sendiri. Tata cara
penulisan kutipan tidak langsung adalah dengan
memasukkan kutipan tersebut ke dalam alinea
sebagaimana mestinya, tanpa perlu memberi tanda
kutip di awal dan di akhir. Cukup dituliskan nomor
untuk catatan kaki. Sebagaimana disajikan pada
Gambar 3.

Pedoman Penulisan Skripsi 43


Gambar 3. Contoh Kutipan Langsung Pendek

Gambar 4. Kutipan Ayat Al-Qur’an

Selain itu, pedoman ini juga membuat


ketentuan terkait kutipan ayat Al-Qur’an atau
Hadits. Sebagai institusi berciri khas agama, maka
mahasiswa diwajibkan mencantumkan/mengutip
Ayat Al-Qur’an dan Hadits dalam skripsi yang
disusunnya. Al-Qur’an dan Hadits yang dikutip harus
relevan dengan isu/fokus masalah yang diteliti.
Adapun ketentuan terkait kutipan ayat Al-Qur’an
dan Hadits sebagai berikut:

44 Pedoman Penulisan Skripsi


1. Kutipan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis dituliskan
dengan huruf Arab sebagaimana aslinya secara
lengkap, tidak boleh dipenggal (harus satu ayat
atau Hadits, kecuali jika terlalu panjang dan isinya
tidak terlalu relevan).
2. Khusus mengenai kutipan ayat-ayat Al-Qur’an
perlu disebutkan nama dan nomor surat serta
nomor ayat yang dikutip pada akhir kutipan dan
dituliskan diantara kurung biasa.
3. Kutipan hadist harus dilengkapi dengan unsur
sanad, matan dan perawinya.

Gambar 5. Kutipan Hadits

Gambar 4 menyajikan ayat Al-Qur’an dikutip


dalam Skripsi. Terjemahan dari ayat Al-Qur’an
diketik dengan spasi 1 dan cetak miring seluruhnya,
kecuali bagian yang mencantumkan nama dan
nomor surat. Hal ini juga berlaku bagi Hadits yang
dikutip, sebagaimana disajikan pada gambar 5.

Pedoman Penulisan Skripsi 45


CATATAN KAKI (FOOTNOTE)
Footnote atau catatan kaki adalah catatan
pada bagian bawah halaman teks yang menyatakan
sumber suatu kutipan, pendapat, atau keterangan
penyusun mengenai sesuatu hal yang diuraikan
dalam teks. Cara penulisan catatan kaki yang
berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya
sama, yaitu secara berurutan: nama pengarang,
koma, judul buku, koma,kurung buka, tempat
penerbit, titik dua, nama penerbit, tahun
terbit, kurung tutup,koma, nomor cetakan, koma,
jilid dan nomor halaman. Ketentuan dalam penulisan
catatan kaki adalah:
1. Tiap kutipan diberi nomor footnote pada akhir
kutipan. Nomor itu diangkat sedikit di atas
baris biasa (lihat pada contoh catatan kaki).
2. Antara teks dan catatan kaki berupa garis
sepanjang empat belas ketukan dimulai dari
garis margin kiri.
3. Nomor catatan kaki diketik menjorok
setelah tujuh ketukan dari garis margin kiri,
dan baris kedua dan seterusnya diketik dari
garis margin kiri berspasi satu.
4. Bila dalam satu halaman terdapat lebih dari
satu catatan kaki, maka jarak antara catatan
kaki satu dengan catatan kaki yang lain adalah
satu spasi.
5. Pengetikan alinea baru dimulai setelah tujuh
ketukan dari tepi kiri, dan ukuran huruf
adalah 10 jenis Times New Roman.
6. Nama atau judul buku ditulis dengan hurup
miring, halaman disingkat dengan h.
7. Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama yang
tercantum dalam buku karangannya. Pangkat
atau gelar seperti: Prof., Dr., SH., KH., Ir.,
dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
46 Pedoman Penulisan Skripsi
8. Suatu catatan kaki tidak boleh dilanjutkan
ke halaman berikutnya, dan catatan kaki
haruslah diketik pada halaman yang sama
dengan teks yang diberi catatan kaki.
Sumber data/informasi berasal dari berbagai
sumber, seperti buku, Al-Qur’an, Hadits, majalah,
surat kabar, laporan penelitian, bahkan dari kegiatan
penggalian data seperti wawancara, observasi,
angket, dan studi dokumen. Berikut uraian detail dan
contoh penulisan catatan kaki berdasarkan sumber
data/informasi:
1. Dari Buku. Cara penulisan catatan kaki dapat
dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Jika penulisnya 1 orang, maka cara penulisnya
sebagai berikut:
7BeyArifin, Rangkaian Cerita dalam
Al-Qur'an, (Bandung: PT. AI-Ma'arif, 1972),
Cet. Ke-2, Jilid 2, h. 9.
9Ernest W. Burgess dan Harvey J.

Locks, The Family, (New York: American Book


Company, 1970), Vol. 2, h. 18.

b. Jika penulisnya lebih dari 2 orang, hanya


disebutkan nama pengarangrrya yang pertama
dan setelah tanda koma dituliskan
singkatan et al. Singkatan itu
kepanjangan dari et al (dengan orang
lain). Namun jika penulisnya ada 2 orang,
maka disebutkan kedunya. Berikut
contohnya:
lO J.S Coleman, et al., Equality of
.
Education Opportunity, (Washington D.C.:
U.S. Government Printing Office, 1966), h.
15.

Pedoman Penulisan Skripsi 47


11Ernest
W. Burgess dan Harvey J.
Locks, The Family, (New York :American Book
Company, 1970), Vol. 2, h. 18

c. Jika tidak terdapat nama penulis, maka


penulisannya sebagai berikut:

11Anonim, Toolkit Pesantren Ramah


Anak (Jakarta: LSAF, Terre des Hommers, and
UNICEF, 2011), h. 6.

d. Jika dari buku terjemahan, maka


penulisannya sebagai berikut:

12Fred N. Kerlinger, Asas-asas


Penelitian Behavioral, terjemahan Landung
R. Simatupang (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2006). h. 729.

2. Dari Al-Qur’an. Untuk kutipan ayat atau ayat-


ayat Al-Qur’an dan terjemahannya tidak
diperlukan catatan kaki, karena nama, nomor
surat dan nomor ayat telah dituliskan pada
akhir ayat. Sebagaimana dijelaskan dalam
Sub-bab Kutipan Ayat Al-Qur’an di atas.
Kutipan ayat dan terjemahnya harus ditukil
dari Terjemah Al-Qur'an versi Kementerian
Agama RI. Sebagaimana contoh pada
Gambar 4 di atas.
3. Dari Kitab Hadits. Untuk kutipan hadits dan
terjemahannya harus diberi catatan kaki
sama seperti sumber (buku) lainnya. Berikut
contohnya:

48 Pedoman Penulisan Skripsi


11 Imam Bukhori, Shahih Bukhari,
(Madinah: Al-Maktab Munawwarah, 1950), Cet.
Ke-11, h. 250.

4. Dari Majalah. Majalah yang bertulisan latin


maupun Arab pada prinsipnya sama dengan
kutipan yang berasal dari buku. Bedanya, kalau
dari majalah, nama judul artikel dituliskan di
antara tanda petik rangkap dan diikuti volume,
koma, nomor, kurung buka, bulan, koma, tahun,
kurung tutup, koma, dan nomor halaman.
Berikut contohnya:

20Richard
Thomas, "Menguak Abad Baru
Hijriah Di Eropa", Panji Masyarakat, X II ,
314 (Pebruari, 2007), h. 19.

5. Dari Surat Kabar. Hanya dengan menuliskan


judul tulisan atau rubrik, nama surat kabar
(diketik miring), tempat terbit dalam
kurung, tanggal, bulan, dan tahun
terbitnya, dan diakhiri dengan nomor
halaman. Namun jika kutipan diambil dari
artikel dengan nama yang jelas pada surat kabar,
catatan kakinya dimulai nama pengarang dan judul
artikel diapit tanda petik rangkap. Berikut
contohnya:
21Pendidikan, Kompas (Jakarta), 5
September 2000, h. 4.
22Membumikan Islam Nusantara,
Republika (Jakarta), 12 Juni 2015, h. 7.
22Ridwan Malik, "Pembiayaan Kesehatan Di

Indonesia", Kompas, (Jakarta), 6 September


2006, h. 4.

Pedoman Penulisan Skripsi 49


6. Karangan yang tidak diterbitkan. Karangan yang
tidak diterbitkan bisa dalam bentuk artikel, tesis,
disertai, dan makalah. Berikut contoh
penulisannya:
23SurjoSumarsono, "Saran-saran
untuk Memperbaiki Pendidikan Jasmani”,
Tesis Sarjana Pendidikan, (Bandung:
Perpustakaan, IKIP, 2006), h.20. t.d.
24 Yusuf Hadi Miarso, ”Pendidikan

yang Menyenenagkan, Makalah FGD LP


Ma’arif NU, (Jakarta, 2013), h. 2.

7. Dari Wawancara. Cara penulisannya dengan


menyebutkan nama pewawancara, identitas
pewawancara, tempat, bentuk wawancara,
tanggal dan waktu wawancara, nomor lampiran, serta
halaman letak transkip wawancara berada. Berikut
contohnya:

24Mujib
Qulyubi, Ketua Unusia, Kantor
Ketua Unusia, Wawancara Pribadi, Jakarta,
04 Mei 2012, Pukul 14.00 WIB – 16.00 WIB,
Lampiran 1.2, h. 89.

8. Dari Observasi dan Angket. Dalam penelitian


lapangan, sebagian besar data diperoleh dari
kegiatan penggalian data lapangan melalui
instrumen penelitian. Sebagaimana wawancara,
data hasil pengamatan dan angket harus
ditabulasi dan disertakan dalam lampiran skripsi
untuk dijadikan rujukan ketika data dikutip pada
isi skripsi. Berbeda dengan wawancara, khusus
untuk pengkutipan hasil observasi atau angket,
merujuknya adalah pada lampiran tabulasi data,
dengan mencantumkan: tema/isu, dalam kurung
tempat dan waktu penggalian data, jenis
50 Pedoman Penulisan Skripsi
lampiran tabulasi, halaman lampiran yang dikutip.
Berikut contohnya:
25Hasil
Observasi Sikap Kiai (Depok,
September – Desember 2012), Catatan
Observasi, Lampiran 1.3, h. 70-75.
26Hasil Studi Dokumen Kualifikasi
Pendidik (Depok, September-Desember 2012),
Catatan Studi Dokumen, Lampiran 1.4, h. 76-
77.

9. Dari Website. Jika kutipan berasal dari website,


maka penulisan catatan kaki meliputi: nama
penulis, judul tulisan dengan tanda kutip, nama
website, dalam kurung keterangan tanggal bulan
dan tahun diakses, terakhir halaman. Jika tidak
ditemukan nama penulisnya, maka nama penulis
diganti dengan anonim. Berikut contohnya:
27George E. Marsh II, “Evaluation,”
http://www.healthnet.org.np/training/msoffi
ce/powerpoint/ww196.htm (diakses 7 Maret
2012), h. 3.
28Fariz Alniezar, ”Perguruan Tinggi NU

dan Kelas Sosial Baru,”


http://www.nu.or.id/post/read/59746/perguru
an-tinggi-nu-dan-kelas-sosial-baru (diakses 26
Mei 2015).
29Anonim, ”Wirid Imam Ghazali,”
http://www.nu.or.id/post/read/57431/wirid-
imam-ghazali (diakses 30 Mei 2015).

10. Dari Peraturan dan Perundang-undangan.


Seringkali peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku juga menjadi rujukan dalam
membangun kerangka teori skripsi. Penulisan
catatan kaki memuat informasi tentang: jenis
peraturan/perundangan yang dirujuk, nomor dan

Pedoman Penulisan Skripsi 51


tahun, serta nama peraturan/perundangan.
Berikut contohnya:

30Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
31
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,
Poin A, ayat c.

Dalam penulisan catatan kaki, seringkali


sumber yang sama dikutip lebih dari 1 (satu) kali.
Untuk memudahkan, maka penulisannya mengikuti
ketentuan ibid, loc. cit, dan op. cit. Dalam catatan
kaki pengetikannya ibid, loc. cit, dan op. cit.
ditebalkan dan dimiringkan. Berikut contohnya:
1. Ibid., yang berarti dalam sumber yang sama
digunakan secara berurutan tanpa disela sumber
lain. Contoh penulisannya sebagai berikut:
11Suharsimi
Arikunto, Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoritis dan Praktis bagi
Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010), h. 2.
12I bi d .
13Ibid., h. 3

2. Loc. Cit digunakan untuk menyingkat


catatan kaki yang sumber dan halamannya
sama dengan kutipan terdahulu yang telah
disebut, akan tetapi di antara keduanya
telah diselingi oleh kutipan dari sumber
lain. Berikut contohnya:
11Suharsimi
Arikunto, et al, Evaluasi
Program Pendidikan: Pedoman Teoritis dan
Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan
(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 2.
52 Pedoman Penulisan Skripsi
12J
.s.Coleman, et al., Equality of
Education Opportunity, (washington D.C.: U.S.
Government Printing Office, 1966), h. 15.
13Suharsimi Arikunto, et al., loc. cit.

3. Op. Cit adalah kepanjangan dari opere citato


yang berarti dalam sumber yang telah
disebutkan. Digunakan untuk menunjuk
sumber kutipan yang sama dan dengan halaman
yang berbeda, tetapi telah diselingi oleh
kutipan dari sumber lain. Berikut contohnya:
11SuharsimiArikunto, et al., Evaluasi
Program Pendidikan: Pedoman Teoritis dan
Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi
Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 2.
12J s Coleman, et al., Equality of
. .
Education Opportunity, (washington D.C. :U.S.
Government Printing Office, 1966), h. 15.
13Suharsimi Arikunto, et al., op. cit.,

h. 45.

PENYAJIAN TABEL DAN GAMBAR

Penyajian data seringkali disajikan dalam


bentuk tabel dan gambar untuk memudahkan
penyajian. Di samping itu, hal ini juga dapat
menyederhanakan dalam menyampaikan pesan
kepada pembaca. Ketentuan penulisan judul tabel
dan gambar sebagai berikut:
1. Nomor dan judul tabel/gambar di tulis di
tengah atas, simetris dengan table/gambar,
berjarak 1,5 spasi terhadap tabel yang
bersangkutan. Judul tabel ditulis langsung
mengikuti nomor tabelnya. Apabila judul lebih
dari satu baris, maka diketik 1 spasi.

Pedoman Penulisan Skripsi 53


2. Penomeran tabel/gambar berurutan dari
seluruh bab, di mana tabel diurutkan nomornya
dengan nomor tabel sebelumnya, dan gambar
juga diurutkan dari nomor gambar berikutnya.
3. Jika tabel terlalu panjang dan harus disajikan
terpotong di halaman berikutnya, maka kepala
tabel (head) harus juga tercantum pada tabel
sambungan yang ada di halaman setelah nomor
dan judul tabel tertera. Nomor dan judul tabel
sambungan dikasih keterangan “sambungan”
dalam tanda kurung.
4. Tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian
teks yang paling banyak membahasnya.
5. Bila tabel ditulis dalam posisi landscape, sisi
atas tabel adalah sisi yang dijilid.
6. Jika tabel dan gambar terlalu lebar, terdapat
beberapa ketentuan sebagai berikut:
a. Ditempatkan secara memanjang di halaman
tersendiri.
b. Ditempatkan pada kertas lebar kemudian
dilipat agar tidak melebihi format kertas.
c. Diperkecil ukurannya sesuai ukuran kertas,
tetapi ukuran huruf yang tercantum di
dalamnya tidak boleh lebih kecil dari 8 poin
(ukuran sebenarnya).
7. Tabel dan gambar selalu simetris di tengah
(center) terhadap halaman.
8. Penulisan sumber tabel/gambar ketentuannya
sebagai berikut:
a. Tabel: sumber tabel ditulis di bagian bawah
tabel berjarak 1,5 spasi. Sumber yang sudah
diolah lebih lanjut perlu diberi catatan
(telah diolah kembali).
b. Gambar: sumber gambar harus ditulis di
bagian bawah gambar berjarak 1,5 spasi.
Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu
diberi catatan (telah diolah kembali).

54 Pedoman Penulisan Skripsi


9. Teknis penulisan nomor dan judul tabel/gambar
disajikan pada contoh berikut:
Gambar 6. Penomoran dan Penulisan Judul Tabel

Gambar 7. Penomoran dan Penulisan Judul Gambar

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA


Daftar pustaka menjadi komponen penting
dalam skripsi atau karya ilmiah lainnya. Daftar
pustaka merupakan daftar literature yang digunakan
dalam penulisan skripsi, mulai dari buku, jurnal,
surat kabar, majalah, peraturan dan perundang-

Pedoman Penulisan Skripsi 55


undangan, dan lain sebagainya. Beberapa ketentuan
yang harus diperhatikan dalam menuliskan daftar
pustaka sebagai berikut:

1. Daftar pustaka atau bibliografi disusun


mulai dengan nama pengarang dan diurutkan
mengikuti urutan abjad.
2. Kalau ada lebih dari dua pengarang cukup
dicantumkan nama yang di depan.
3. Nama pengarang dari Asia dan Arab tidak dibalik
dalam penulisannya.
4. Bentuk keterangan dalam daftar pustaka
hampir sama dengan keterangan dalam catatan
kaki.
5. Nama pengarang diketik mulai dari garis margin
kiri, dan baris kedua dan seterusnya diketik
menjorok ke dalam setelah empat pukulan tik
dari garis margin dengan spasi satu. Ketentuan
penulisan nama penulis sebagai berikut:
a. Nama Barat (Amerika dan Barat) ditulis
terbalik.
b. Nama Indonesia dan Asia (Cina, Arab,
Korea, Jepang, dll) tidak perlu dibalik.
c. Imbuhan nama dengan van, al, dan the
ditulis mengikuti namanya dan masukkan
sesuai huruf namanya. Contoh:
1) van Halen, dimasukkan kumpulan huruf
H.
2) al-Mahdi dimasukkan kumpulan huruf M.
6. Gelar kebangsawanan dan akademik tidak
dicantumkan.
7. Antara dua sumber pustaka jaraknya dua spasi.
8. Daftar pustaka tidak menggunakan nomor urut.
56 Pedoman Penulisan Skripsi
9. Untuk daftar pustaka berjenis peraturan dan
perundang-undangan, penyajiannya
dikelompokkan tersendiri setelah penulisan
daftar pustaka (buku, jurnal, dan
sebagainya) dan diberi judul Perundang
Undangan. Penulisannya juga diurutkan
mengikuti urutan abjad.

Tabel 10. Contoh Penulisan Daftar Isi

DAFTAR PUSTAKA

Aiken, Lewis R. Rating Scales and Checklist:


Evaluation Behavior Personality, and
Attitude. New York: John Wiley & Sons Inc.,
1996.
Suharsimi Arikunto, et al.Evaluasi Program
Pendidikan; Pedoman Teoritis dan Praktis
bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Perundang Undangan
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Keagamaan Islam.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Pedoman Penulisan Skripsi 57


PENULISAN LAMPIRAN
Untuk menunjang bukti otentik penelitian
ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi, maka
penyertaan beberapa dokumen dalam lampiran
skripsi sangat penting. Dokumen (data) yang
disertakan dalam lampiran biasanya berupa
berbagai informasi penting yang jika disajikan pada
Isi Laporan akan mengganggu penyajian dan
kontinuitas pembahasan. Sebagaimana penulisan
tabel/gambar, lampiran yang disertakan juga harus
disertai keterangan nomor dan judul lampiran.
Berikut ketentuannya:

1. Nomor dan judul lampiran ditulis dengan huruf


tegak tipe Times New Roman 12 poin.
2. Judul lampiran diketik dalam satu baris
menggunakan huruf besar di awal kata (title
case).
3. Lampiran yang lebih dari satu halaman, pada
halaman berikutnya diberi keterangan
“sambungan” dalam tanda kurung.
4. Halaman lampiran merupakan kelanjutan dari
halaman Daftar Pustaka.
5. Urutan penyajian lampiran sesuai dengan
kegunaan dokumen sebagai berikut:
a. Lampiran instrumen penelitian.
b. Lampiran tabulasi data instrumen
penelitian, meliputi:
1) Transkip Wawancara.
2) Hasil Observasi.
3) Pengolahan dan Analisis Data.
6. Lampiran dokumentasi penelitian.
7. Lampiran surat menyurat terkait penelitian.

58 Pedoman Penulisan Skripsi


Berikut ini beberapa contoh penulisan nomor
dan judul lampiran sesuai ketentuan yang
digunakan:

Gambar 8. Contoh Penulisan Judul Lampiran

Gambar 9. Contoh Penulisan Judul Lampiran

Pedoman Penulisan Skripsi 59


Bagian Empat
ELABORASI KOMPONEN SKRIPSI

Dalam penulisan skripsi, mahasiswa perlu


mengetahui secara mendalam beberapa komponen
terkait skripsi. Untuk itu pada bagian ini akan
dijelaskan secara detail tentang komponen-
komponen tersebut. Harapannya mahasiswa
penyusun skripsi akan memperoleh gambaran yang
utuh dan mendalam, sehingga kualitas skripsi yang
dihasilkan akan bermutu tinggi.
JUDUL SKRIPSI

Komponen pertama adalah judul. Judul yang


dirumuskan harus singkat, jelas, mudah
dimengerti, bukan kata-kata yang mengandung
makna ganda, kabur atau ambivalen. Judul
mencerminkan variabel yang akan diteliti.
Kualitas judul dan variabel dipengaruhi sejauh
mana mahasiswa menguasai tema yang akan
diteliti. Jika penguasaan masalah masih kabur,
maka judul yang dihasilkan juga akan kabur,
sehingga variabel yang dirumuskan berikutnya
juga akan kabur. Berikut contoh redaksi judul yang
baik:

1. Wanita Karier dan Pengaruhnya terhadap


Perkembangan Pendidikan Anak.
2. Nilai-nilai Pendidikan yang Terkandung dalam
Istighotsah.
3. Penafsiran KH. Abdurrahman Wahid terhadap
Ayat-ayat al-Qur'an tentang al-Kitab.
4. Keabsahan Talak Menurut Pendapat Ulama
Hanafiah dan Ulama Syafi'iyah.
60 Pedoman Penulisan Skripsi
5. Pengaruh Perkawinan Silang terhadap
Perkembangan Jiwa dan Agama Anak.
6. Hubungan antara Kompetensi Guru Pendidikan
Agama Islam dengan Minat Siswa dalam Belajar
Bahasa Arab.
7. Evaluasi terhadap Pembelajaran Fiqh dengan
Sistem Modul pada Madrasah Tsanawiyah Negeri
Pamulang.
8. Upaya Menciptakan Lingkungan Belajar yang Baik
demi Pencapaian Keberhasilan Pendidikan di
MAN Se-Jakarta.
LATAR BELAKANG MASALAH

Latar belakang masalah pada dasarnya


adalah kajian awal tentang masalah yang diteliti.
Pada bagian ini diuraikan tentang apa yang
mendorong seorang mahasiswa untuk mengangkat
suatu masalah, serta dijelaskan situasi dan
kondisi yang melatar belakangi terjadinya
masalah tersebut baik dari sisi historis,
ekonomi, politik, pendidikan maupun lainnya.
Secara umum latar belakang masalah biasanya
disajikan dengan menggambarkan adanya disparitas
antara kondisi ideal yang diharapkan dengan kondisi
yang ada di lapangan. Oleh karena itu penelitian
yang akan dilaksanakan kemudian terlihat sangat
urgen dan penting dalam rangka menjawab
persoalan disparitas yang ada. Penyajian latar
belakang masalah dapat menggunakan pendekatan
induktif maupun deduktif.

Pada dasarnya, dari latar belakang dapat


diketahui penguasaan peneliti terhadap masalah
yang akan diteliti. Sebagaimana halnya judul dan

Pedoman Penulisan Skripsi 61


variabel penelitian, kualitas latar belakang juga
dipengaruhi oleh seberapa bagus peneliti
menguasai masalah yang akan diteliti. Oleh karena
itu untuk memperoleh latar belakang masalah yang
bagus maka peneliti perlu menjelajah berbagai
literatur. Sehingga dasar pemikiran yang disajikan
pada latar belakang masalah dapat terbaca dengan
jelas, tersaji secara terstruktur, dan ditopang
berbagai literatur yang ilmiah.

IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi atau jangkauan masalah adalah


daftar berbagai masalah yang ditemukan dalam latar
belakang masalah. Identifikasi masalah merupakan
upaya yang dilakukan peneliti untuk menemukan
berbagai macam permasalahan yang mungkin muncul
dari pembahasan latar belakang masalah. Karena
pada dasarnya masalah yang dituangkan dalam latar
belakang masalah seringkali memiliki banyak variabel
yang dapat dijadikan rumusan masalah penelitian.
Sehingga diketahui bahwa permasalahan yang muncul
bisa beraneka ragam. Pada skripsi Unusia
banyaknya identifikasi masalah minimal sebanyak 9
buah. Identifikasi masalah disajikan dalam bentuk
kalimat pernyataan. Dan sebagian pernyataan
dalam identifikasi masalah menjadi pertanyaan
rumusan masalah penelitian.

RUMUSAN, TUJUAN, DAN KEGUNAAN MASALAH


Setelah masalah dianalisis dalam latar
belakang, kemudian peneliti akan memperoleh
beberapa masalah yang berpotensi dijadikan

62 Pedoman Penulisan Skripsi


rumusan masalah penelitian dalam bentuk
identifikasi masalah. Dari sekian masalah yang
diidentifikasi, beberapa diantaranya akan dijadikan
rumusan masalah yang akan diteliti lebih lanjut.
Dalam menentukan masalah yang akan diteliti,
peneliti biasanya mengacu pada 3 (tga) hal, yaitu:
waktu, biaya, dan sumberdaya manusia. Seberapa
banyak waktu yang dimiliki oleh peneliti, seberapa
banyak biaya yang akan dibutuhkan untuk
penelitian, serta seberapa besar sumberdaya
manusia yang akan terlibat. Ini semuanya menjadi
pertimbangan peneliti dalam membatasi dan
merumuskan masalah yang akan diteliti lebih lanjut.
Rumusan masalah yang dimaksud disajikan
(dirumuskan) dalam bentuk kalimat tanya.
Sebagaimana dalam menentukan identifikasi
masalah, rumusan masalah pun harus disusun
dengan kalimat padat, jelas, terukur, dan tidak
multi tafsir. Pada rumusan masalah, sejatinya
peneliti sudah memperoleh petunjuk tentang
kemungkinan rumusan masalah tersebut dapat
diukur serta gambaran teknik penggalian data yang
relevan akan digunakan. Dengan demikian maka
peneliti sejak dari awal sudah dapat mengukur
sejauh mana kemungkinan rumusan masalah yang
disusun dapat dijawab atau dipecahkan. Berikut
contoh beberapa rumusan masalah yang dinilai
bagus:
1. Apakah mengajar dengan metode diskusi lebih
berhasil daripada mengajar dengan metode
ceramah?
2. Bagaimanakah hubungan antara IQ dengan
prestasi belajar di perguruan tinggi?
3. Apakah mahasiswa yang tinggi nilai ujian
masuknya juga tinggi indeks prestasi
belajarnya?

Pedoman Penulisan Skripsi 63


4. Bagaimanakah relevansi Etika Pelajar dalam
Kitab Ta’limul Ta’lim Karangan KH. Hasyim
Asy’ari dengan Pendidikan Karakter?
5. Apakah pemberian mata kuliah
entrepreneurship dapat membangun jiwa
entrepreneur mahasiswa Prodi Perbankan
Syariah?

Sedangkan tujuan penelitian berkaitan erat


dengan rumusan masalah yang dituliskan. Jumlah
tujuan penelitian juga sama dengan jumlah
rumusan masalah penelitian. Sederhananya, jika
rumusan masalah dituangkan dalam bentuk
kalimat tanya, maka tujuan penelitian sejatinya
adalah rumusan masalah yang dituangkan dalam
bentuk kalimat pernyataan.

Tabel 11. Rumusan Masalah dan Tujuan


Penelitian

Kalimat Rumusan Kalimat Tujuan


Masalah Penelitian
1. Apakah mengajar dengan 1. Untuk mengetahui
metode diskusi lebih
apakah mengajar
berhasil daripada
mengajar dengan metode dengan metode diskusi
ceramah? lebih berhasil daripada
mengajar dengan
metode ceramah.

2. Bagaimanakah 2. Untuk mengetahui


hubungan antara IQ
bagaimana hubungan
dengan prestasi
belajar di perguruan antara IQ dengan
tinggi? prestasi belajar di
perguruan tinggi.

64 Pedoman Penulisan Skripsi


Kalimat Rumusan Kalimat Tujuan
Masalah Penelitian
3. Apakah mahasiswa yang 3. Untuk mengetahui
tinggi nilai ujian
apakah mahasiswa
masuknya juga tinggi
indeks prestasi yang tinggi nilai ujian
belajarnya? masuknya juga tinggi
indeks prestasi
belajarnya.
4. Bagaimanakah relevansi 4. Untuk mengetahui
Etika Pelajar dalam Kitab
bagaimana relevansi
Ta’limul Ta’lim Karangan
KH. Hasyim Asy’ari Etika Pelajar dalam
dengan Pendidikan Kitab Ta’limul Ta’lim
Karakter? Karangan KH. Hasyim
Asy’ari dengan
Pendidikan Karakter
5. Apakah pemberian mata 5. Untuk mengetahui
kuliah entrepreneurship
apakah pemberian mata
dapat membangun jiwa
entrepreneur mahasiswa kuliah entrepreneurship
Prodi Perbankan Syariah? dapat membangun jiwa
entrepreneur mahasiswa
Prodi Perbankan Syariah.

Adapun yang dimaksud dengan kegunaan


penelitian adalah penjabaran tentang dampak
yang akan dicapai/terjadi jika tujuan penelitian
tercapai. Dalam menjelaskan kegunaan penelitian
harus meliputi 2 (dua) hal, yaitu:

1. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu


pengetahuan (kegunaan teoritis).
2. Kegunaan praktis yaitu membantu
memecahkan dan mengantisipasi masalah.

Pedoman Penulisan Skripsi 65


HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis penelitian adalah penyataan dugaan


(conjectural) sementara hubungan dua variabel atau
lebih. Peneliti pada dasarnya dalam melakukan
penelitian memiliki dugaan tentang masalah yang
diteliti. Hal ini disebut dengan hipotesis penelitian.
Dan penelitian yang dilaksanakan sebenarnya adalah
menguji apakah hipotesis yang dirumuskan terbukti
atau tidak. Namun tidak semua jenis penelitian
tepat menggunakan hipotesis penelitian. Untuk itu
dalam ketentuan ini hipotesis penelitian hanya
digunakan jika disain penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif. Jika jenis penelitiannya
kualitatif atau studi pustaka, maka tidak
membutuhkan rumusan hipotesis penelitian.
Hipotesis selalu dinyatakan dalam kalimat
peryataan (declarative), dan menghubungkan secara
umum maupun khusus variabel yang satu dengan
variabel yang lain. Hipotesis harus mampu
menggambarkan relasi antara variabel-variabel.
Dengan demikian maka hipotesis harus mengandung
implikasi-implikasi yang jelas untuk pengujian
hubungan-hubungan yang dinyatakan. Rumusan
hipotesis penelitian sangat tergantung pada jenis
penelitian yang diteliti. Oleh karena itu ada 3 (tiga)
jenis ragam hipotesis, yaitu:
1. Hipotesis Deskriptif, hipotesis yang tidak
membandingkan dan tidak menghubungkan dua
variabel atau lebih. Berikut contohnya:
a. Motivasi mengajar guru MI di Jakarta Pusat
mencapai 80% dari kriteria rata-rata nilai
ideal yang ditetapkan.
b. Hasil belajar peserta didik kelas VII MI di
Jakarta pada mata pelajaran Tajwid rata-
66 Pedoman Penulisan Skripsi
rata 90% dari kriteria nilai ideal (KKM) yang
ditetapkan.
2. Hipotesis Komparatif, hipotesis untuk
memberikan jawaban penelitian yang sifatnya
membedakan (membandingkan). Berikut
contohnya:
a. Terdapat perbedaan motivasi belajar tajwid
pada siswa kelas VI MI di Jakarta Pusat
sebelum dan sesudah menggunakan media
Audio-Vidual interaktif dalam
pembelajaran.
b. Terdapat perbedaan jumlah orang merokok
di angkutan umum antara sesudah dan
sebelum diberlakukannya Perda Larangan
Merokok di fasilitas umum.
c. Terdapat perbedaan kedisiplinan bekerja
antara pegawai yang berlatar belakang
pesantren dan non-pesantren.
3. Hipotesis Asosiatif, hipotesis untuk memberikan
jawaban pada permasalahan penelitian yang
bersifat hubungan atau pengaruh. Berikut
contohnya:
a. Hipotesis Asosiatif Simetris (Setara):
1) Terdapat hubungan yang positif antara
tingginya hasil belajar PAI dengan
rendahnya pelanggaran disiplin siswa.
2) Terdapat hubungan antara intensitas
pelatihan yang diikuti dengan motivasi
bekerja pegawai Pemprov DKI Jakarta.
b. Hipotesis Asosiatif Kausal (Sebab-Akibat):
1) Terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari motivasi belajar terhadap
prestasi belajar Matematika peserta
didik.
2) Terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari penerapan Perda Larangan

Pedoman Penulisan Skripsi 67


Merokok terhadap menurunnya niat
merokok di masyarakat.
Untuk kebutuhan pengujian statistik,
hipotesis yang disajikan dalam bentuk pernyataan
perlu juga dibuat rumusan hipotesis dalam bentuk
hipotesis statistik. Dalam penulisan hipotesis
statistik, dikenal istilah Ha dan Ho. Ha adalah
hipotesis harapan penelitian. Disebut juga hipotesis
kerja. Ha dinyatakan dalam kalimat positif.
Sedangkan Ho adalah dugaan penelitian disebeut
juga hipotesis nol. Sejatinya yang diuji adalah Ho,
artinya sepanjang data penelitian belum ada, maka
yang diyakini kebenarannya adalah Ho. Ho
dinyatakan dalam kalimat negatif. Berikut ilustrasi
kaitan antara hipotesis pernyataan dengan hipotesis
statistik:

Tabel 12. Ragam Pengujian Hipotesis Deskriptif


Ragam Hipotesis
Hipotesis Kalimat
Pengujian Statistik
Uji Pihak Ha Motivasi kerja guru di Ha: P<70%
Kiri Pemprov DKI jakarta paling
tinggi 70% dari nilai ideal.
Ho Motivasi kerja guru di Ho: P>70%
Pemprov DKI jakarta paling
rendah atau sama dengan
70% dari nilai ideal.
Uji Pihak Ha Motivasi kerja guru di Ha: P>70%
Kanan Pemprov DKI jakarta paling
rendah 70% dari nilai ideal.
Ho Motivasi kerja guru di Ho: P<70%
Pemprov DKI jakarta paling
tinggi atau sama dengan
70% dari nilai ideal.
Uji Dua Ha Motivasi kerja guru di Ha: P≠70%
Belah Pemprov DKI jakarta tidak
Pihak mencapai rata-rata 70%

68 Pedoman Penulisan Skripsi


Ragam Hipotesis
Hipotesis Kalimat
Pengujian Statistik
dari nilai ideal.

Ho Motivasi kerja guru di Ho: P=70%


Pemprov DKI jakarta rata-
rata mencapaii 70% dari
nilai ideal.

Tabel 11. Ragam Pengujian Hipotesis Komparatif

Ragam Hipotesis Kalimat Hipotesis


Pengujian Statistik
Uji Pihak Ha Perbedaan kedisiplinan Ha: 1<2
Kiri bekerja antara pegawai
yang berlatar belakang
pendidikan SMK lebih
tinggi daripada yang
berlatar belakang SMA.
Ho Perbedaan kedisiplinan Ho: 1>2
bekerja antara pegawai
berlatar belakang
pendidikan SMK lebih
rendah daripada yang
berlatar belakang SMA.
Uji Pihak Ha Perbedaan kedisiplinan Ha: 1>2
Kanan bekerja antara pegawai
yang berlatar belakang
pendidikan SMK lebih
rendah daripada yang
berlatar belakang SMA.
Ho Perbedaan kedisiplinan Ho: 1<2
bekerja antara pegawai
yang berlatar belakang
pendidikan SMK lebih
tinggi atau sama dengan
daripada yang berlatar
belakang SMA.

Pedoman Penulisan Skripsi 69


Ragam Hipotesis Kalimat Hipotesis
Pengujian Statistik
Uji Dua Ha Terdapat Perbedaan Ha: 1≠ 2
Belah kedisiplinan bekerja
Pihak antara pegawai yang
berlatar belakang
pendidikan SMK dengan
yang berlatar belakang
SMA.
Ho Tidak terdapat perbedaan Ho: 1= 2
kedisiplinan bekerja
antara pegawai yang
berlatar belakang
pendidikan SMK dengan
yang berlatar belakang
SMA.

Tabel 13. Ragam Pengujian Hipotesis Asosiatif

Ragam Hipotesis
Hipotesis Kalimat
Pengujian Statistik

Uji Pihak Ha Hubungan keaktifan belajar Ha: P<70%


Kiri dengan prestasi belajar
Akuntansi paling tinggi 70%.
Ho Hubungan keaktifan belajar Ho: P>70%
dengan prestasi belajar
Akuntansi paling rendah atau
sama dengan 70%.
Uji Pihak Ha Hubungan keaktifan belajar Ha: P>70%
Kanan dengan prestasi belajar
Akuntansi paling rendah 70%.
Ho Hubungan keaktifan belajar Ho: P<70%
dengan prestasi belajar
Akuntansi paling tinggi atau
sama dengan 70%.

Uji Dua Ha Terdapat hubungan keaktifan Ha: r≠0


Belah belajar dengan prestasi
Pihak belajar Akuntansi.
70 Pedoman Penulisan Skripsi
Ragam Hipotesis
Hipotesis Kalimat
Pengujian Statistik

Ho Tidak terdapat hubungan Ho: r=0


keaktifan nelajar dengan
prestasi akuntansi.

Pada tabel di atas dapat dilihat rumusan


hipotesis pernyataan dan statistic, baik yang
deskriptif, komparatif, maupun asosiatif.Dengan
demikian dari rumusan hipotesis dapat diketahui
ragam pengujian yang digunakan, apakah uji satu
pihak atau dua belah pihak.
KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir merupakan sintesis dari


serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan
pustaka, yang pada dasaranya merupakan
gambaran sistimatis dari kinerja teori dalam
memberikan solusi atau alternatif solusi dari
serangkaian masalah yang ditetapkan. Dalam
menyusun kerangka berpikir, mahasiswa perlu
merujuk kembali konsep dan teori yang
ditentukan saat mengusulkan judul skripsi.
Kerangka berpikir dapat disajikan dalam bentuk
bagan, deskripsi kualitatif, atau gabungan dari
keduanya.
Gambar 10. Gambar Kinerja Teori (Kuantitatif)

X Y

Untuk menghasilkan kerangka berpikir yang


operasional dan terukur, maka peneliti perlu
merumuskan secara operasional permasalahan

Pedoman Penulisan Skripsi 71


yang diteliti berdasarkan kajian teori yang
disusun. Rumusan operasional yang dimaksud
adalah merumuskan variabel dalam bentuk
berbagai domain/indikator penelitian. Melalui
rumusan ini kemudian akan dijadikan landasan
peneliti dalam merumuskan instrumen penelitian.
Seringkali peneliti kesulitan menyusun instrumen
penelitian disebabkan teori yang disusun tidak
diakhiri dengan merumuskan secara operasional
kerangka berpikir.

Tabel 14. Contoh Rumusan Kerangka Berpikir


Indikator Sub-Indikator Kriteria
Pembelajaran Rencana 1. Adanya silabus mata
Pelaksanaan pelajaran utama dan RPP
Pembelajaran dalam setiap pembelajaran
(RPP) yang dilakukan.
Pelaksanaan 2. Kegiatan pendahuluan
Proses 3. Kegiatan inti
pembelajaran 4. Kegiatan penutup
Penilaian 5. Adanya penilaian hasil
hasil pembelajaran dan tindak
pembelajaran lanjut hasil penilaian.
Pengawasan Supervisi 1. Adanya supervisi proses
Pembelajaran proses pembelajaran oleh kepala
pembelajaran madrasah.
80% 2. Adanya tindak lanjut hasil
dijalankan. supervise.
Pelaksanaan 80% 1. Kurikulum berorientasi
Kurikulum kurikulum pada pengembangan pilar
sesuai dengan pendidikan (learning to
program PRA know, to be, to do, to life
together)
2. Kurikulum memfasilitasi
bakat dan minat peserta
didik.
3. Mendorong jiwa gotong
royong (kerjasama) antar
peserta didik.
4. Kelangsungan kegiatan
ekstrakurikuler
5. Metode pembelajaran

72 Pedoman Penulisan Skripsi


Indikator Sub-Indikator Kriteria
menyenangkan
6. Kurikulum terpusat untuk
partisipasi dan kebaikan
peserta didik
7. Terbentuknya kondisi
harmonis, komunikatif, dan
nyaman bagi peserta didik

Dalam menyusun indikator dan sub indikator,


sangat dipengaruhi oleh karakteristik permasalahan
yang diteliti. Untuk itu hal ini juga sangat
tergantung pada sejauh mana peneliti menguasai
masalah yang diteliti.
TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU

Tinjauan penelitian berisi tentang ulasan


peneliti tentang penelitian sebelumnya yang
memiliki kesesuaian dengan topik yang sedang
diteliti. Tinjauan penelitian bertujuan untuk
memperdalam pengetahuan kontemporer peneliti
mengenai topik yang sedang diteliti serta
menghindari kemungkinan-kemungkinan
plagiatisme. Hasil penelitian yang dapat
dijadikan rujukan diantaranya bisa berupa
artikel, buku laporan penelitian, tesis, disertasi,
dan lain sebagainya. Dalam melakukan tinjauan
penelitian, peneliti dituntut mampu menyajikan
konteks penelitian yang dimaksud beserta hasil
penelitian. Sehingga hal ini akan memperkuat
urgensi dan signifikansi penelitian yang sedang
dilakukan oleh peneliti.
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah gambaran
seperangkat kegiatan penelitian, meliputi metode
dan teknik yang digunakan dalam penelitian.
Metodologi penelitian dapat juga dianggap sebagai
Pedoman Penulisan Skripsi 73
tulang punggung dalam sebuah disain penelitian.
Karena berhasil atau bagus tidaknya suatu
penelitian sebagian besar dipengaruhi oleh sejauh
mana peneliti berhasil menyusun metodologi
penelitian dengan baik. Peneliti yang baik akan
mampu menentukan disain metodologi penelitian
yang sesuai dengan karakteristik masalah yang
diteliti. Oleh karena itu, dalam memahmi
metodologi penelitian, harus dipahami beberapa hal
berikut:

1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Yang dimaksud dengan ilmiah adalah
rasional, empiris, dan sistematis. Sedangkan
data adalah sifatnya empiris (teramati) dan
valid, yaitu memiliki derajat ketepatan antara
data sesungguhnya dengan data yag
dikumpulkan oleh peneliti, serta reliabel, yaitu
memiliki derajat konsistensi yang tinggi. Pada
dasarnya, kegunaan penelitian adalah untuk
penemuan, pembuktian, dan/atau
pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh
karenanya maka metode yang digunakan dalam
penelitian harus tepat sesuai dengan kegunaan
penelitian.
Sejak awal, bahkan saat menyusun latar
belakang masalah, peneliti sudah harus yakin
pendekatan apa yang akan digunakan dalam
penelitian, apakah kuantitatif atau kualitatif.
Dilihat dari jenisnya, apakah field research atau
library research. Pendekatan ini akan
mempengaruhi teknik penggalian data dan
teknik analisis data. Oleh karena itu, pada
bagian ini peneliti harus menjelaskan detail
metode yang digunakan, berikut memaparkan
74 Pedoman Penulisan Skripsi
landasan teoritis yang melatar belakangi
pemilihan metode yang dimaksud. Sebagai
tambahan informasi, berikut beberapa aksioma
dasar yang membedakan antara penelitian
kuantitatif dengan kualitatif:
Tabel 15. Perbedaan Metode Kuantitatif dan
Kualitatif

AKSIOMA METODE METODE


DASAR KUANTITATIF KUALITATIF
Sifat Realitas Dapat Ganda, holistik,
diklasifikasikan, dinamis, hasil
konkrit, teramati, kontruksi dan
dan terukur. pemahaman.
Hubungan Independen, Interaktif dengan
peneliti dengan supaya terbangun sumber data
yang diteliti. obyektifitas. supaya
memperoleh
makna.
Hubungan Sebab-Akibat Timbal
variabel. (Kausalitas). Balik/interaktif.

Kemungkinan Cenderung Transferability


generalisasi. membuat (hanya mungkin
generalisasi. dalam ikatan
konteks dan
waktu).
Peranan nilai. Cenderung bebas Terikat nilai-nilai
nilai. yang dibawa
peneliti dan
sumber data.

2. Populasi dan Sampling


Salah satu syarat metodologi penelitian dinyatakan
bagus adalah jika obyek penelitian sudah
teridentifikasi dengan jelas dan terukur. Dalam
penelitian kuantitatif, dikenal istilah populasi dan

Pedoman Penulisan Skripsi 75


sampel. Populasi adalah wilayah atau jumlah
keseluruhan kelompok dimana hasil penelitian
akan diberlakukan (digeneralisasikan). Sedangkan
sampel adalah jumlah perwakilan dari populasi
yang akan diteliti/menjadi sumber data. Bila
populasi jumlahnya besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, karena keterbatasan dana, waktu, dan
tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi. Syaratnya, sampel
yang diambil harus representatif (mewakili)
populasi. Untuk memperoleh sampel yang
representatif, maka peneliti harus mengetahui
teknik pengambilan sampel. Dalam hal ini dikenal
ada 2 (dua) teknik, yaitu probability sampling dan
non-probability sampling. Dengan demikian, maka
pada sub-bab ini peneliti dituntut mampu
menjelaskan tentang latar belakang pemelihan
populasi, serta mekanisme penarikan sampel.
Sehingga dapat dinilai bahwa sampel yang
ditentukan sudah representatif.

3. Setting Social dan Informan

Sedangkan pada penelitian kualitatif, tidak dikenal


istilah populasi dan sampel. Karena hasil
penelitian kualitatif tidak dapat dilakukan
generalisasi. Untuk itu, dalam merumuskan
“populasi” dalam penelitian kualitatif dikenal
dengan istilah setting social. Yang dimaksud
setting social adalah gambaran menyeluruh dan
integratif tentang place (lokus), actore (pelaku),
dan activities (aktivitas). Hasil penelitian pada
setting social tertentu dapat diterapkan pada
setting social berbeda yang memiliki kemiripan
dengan setting social di mana penelitian
dilaksanakan. Hal ini disebut dengan
transferability, yaitu memberlakukan hasil
76 Pedoman Penulisan Skripsi
penelitian pada setting social yang serupa.

Sedangkan sumber data dalam penelitian kualitatif


disebut dengan istilah informan, narasumber, atau
mitra penelitian. Dalam menentukan sumber data,
peneliti menggunakan metode purposive dan
snowball sampling, yaitu menentukan informan
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan informasi
yang akan digali.

Gambar 11. Ilustrasi Populasi, Sampel, Setting


Sosial, dan Informan

4. Teknik Pengambilan Data


Pada tahap ini peneliti menerangkan prosedur
atau cara yang dilakukan dalam memperoleh
data. Pada umumnya, cara penarikan data dikenal
ada 4 macam, yaitu: wawancara, observasi, studi
dokumen, dan angket. Dalam menjelaskan teknik
pengambilan data yang digunakan, peneliti harus
dapat memaparkan secara detail dan operasional
informasi apa yang digali dengan masing-masing
teknik tersebut. Misal: dengan teknik studi

Pedoman Penulisan Skripsi 77


dokumen, data yang digali adalah tentang
kualifikasi akademik guru. Sedangkan teknik
angket, data yang hendak digali oleh peneliti
adalah tentang persepsi peserta didik terhadap
kompetensi guru. Begitupula dengan teknik
wawancara dan observasi, harus dapat dijelaskan
secara detail informasi yang akan digali
berdasarkan teknik yang digunakan.
5. Kisi-kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen adalah penjelasan sistematis


peneliti tentang penyusunan instrumen yang
digunakan dalam penelitian. Pada tahap ini
peneliti harus mampu menampilkan kaitan
antara variabel, indikator, dan instrumen
penelitian. Sehingga dapat dinilai kualitas
instrumen yang digunakan. Hal ini sudah sempat
disinggung di bagian awal ketika menjelaskan
tentang variabel dan indikator penelitian. Di
samping itu, selama ini kebanyakan peneliti
kesulitan menyusun instrumen yang dibutuhkan,
sehingga berdampak pada kualitas data yang
diperoleh. Hal ini dikarenakan dalam
penyusunan instrumen seringkali tidak
dilaksanakan sesuai dengan kaidah yang
ditentukan. Sehingga instrumen yang dihasilkan
melenceng dari variabel dan indikator
penelitian.
6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan


untuk menggali data yang relevan dengan
masalah penelitian. Dalam penelitian
kuantitatif, instrumen penelitian berupa
beberapa pertanyaan atau pernyataan yang
dikembangkan dari kisi-kisi instrumen.
Sedangkan pada penelitian kualitatif, yang
78 Pedoman Penulisan Skripsi
menjadi instrumen penelitian adalah peneliti itu
sendiri. Namun untuk menjaga agar penggalian
data dalam penelitian kualitatif berjalan secara
optimal dan tepat sasaran, maka dianjurkan
peneliti juga membekali diri dengan beberapa
catatan yang memandu kegiatan penggalian
data di lapangan.

7. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data adalah seperangkat
peraturan yang digunakan oleh peneliti dalam
mentabulasi dan menganalisis data penelitian.
Teknik yang digunakan dalam analisis data
dipengaruhi oleh metode/pendekatan penelitian
yang digunakan. Teknik analisis data antara
penelitian jenis field research dengan library
research tentu berbeda. Begitu juga antara
penelitian kuantitatif dengan kualitatif teknik
analisis data yang digunakannya juga berbeda.
Pada tahap ini peneliti harus mampu
menjelaskan tahapan analisis data yang
digunakan, berikut alasan kenapa teknik
tersebut yang dipilih.

8. Validitas dan Reliabilitas


Validitas berasal dari kata validity, yang berarti
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
instrumen melakukan fungsi ukurnya. Validitas
instrumen pada dasarnya menunjukan kepada
derajat fungsi pengukuran suatu instrumen,
atau derajat kecermatan ukurnya suatu
instrumen. Validitas instrumen berkenaan
dengan ketepatan alat penilaian terhadap
konsep yang dinilai sehingga betul-betul bernilai
apa yang seharusnya dinilai. Dengan demikian
maka dapat dianggap bahwa validitas Instrumen

Pedoman Penulisan Skripsi 79


adalah upaya untuk mengetahui seberapa jauh
suatu instrumen mampu mengungkapkan ciri
atau keadaan yang sesungguhnya dari obyek
yang diukur. Sehingga instrument tersebut
dianggap valid (absah). Ada 3 jenis validitas
yang dikenal, yaitu: validitas isi (content
validity), validitas konstruk (construct vaidity),
dan validitas empiris/validitas kriteria.
Sedangkan yang dimaksud reliabilitas sendiri
adalah keakuratan atau kemantapan data yang
diakibatkan dari kemantapan instrumen. Yang
dimaksud akurat adalah apabila alat ukur yang
dipakai tersebut tepat untuk mengukur konsep
yang hendak diukur. Sedangkan kemantapan
merujuk pada sejauh mana suatu hasil
pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran
dilakukan berulangkali.

Pada bagian ini, peneliti juga dituntut untuk


menjelaskan sekaligus membuktikan bahwa
instrumen yang digunakan memenuhi syarat
validitas dan reliabilitas instrumen. Sehingga
data/informasi yang diperoleh nantinya akan
valid dan reliabel.
9. Jadual Penelitian
Peneliti yang baik akan memiliki rencana
penelitian yang sudah tersusun secara
sistematis. Untuk itu, dalam skripsi ini peneliti
juga perlu melampirkan jadual penelitian dalam
lampiran skripsi. Sekurang-kurangnya, jadual
penelitian harus memuat informasi tentang jenis
kegiatan yang dilaksanakan beserta keterangan
waktu pelaksanaannya. Untuk memudahkan
penyajian, jadual penelitian sebaiknya disusun
dalam bentuk tabel.

80 Pedoman Penulisan Skripsi


Bagian Lima
PROSEDUR PENGUMPULAN SKRIPSI

Bagian empat akan menjelaskan teknis


penyerahan skripsi di lingkungan Unusia.
Sebagaimana diketahui, bahwa penyusunan buku
pedoman ini dimaksudkan supaya mahasiswa dalam
menyusun skripsi mengikuti aturan penulisan yang
ditetapkan oleh Unusia. Dengan demikian, sebelum
skripsi diserahkan, sudah dipastikan terlebih dahulu
bahwa penyusunan skripsi sudah sesuai dengan
aturan yang ditetapkan. Adapun prosedur
penyerahan skripsi yang dimaksud sebagai berikut:

1. Ketentuan Umum:
a. Pada halaman ‘Pengesahan Skripsi’ harus
ada tanda tangan asli dari dosen
pembimbing dan dosen penguji.
b. Menyerahkan 2 buku yang menjadi rujukan
utama skripsi.
c. Mengisi formulir “Bukti Penyerahan Skripsi”
yang disediakan Perpustakaan Unusia.
2. Ketentuan Khusus:
a. Format Penyerahan Hardcopy:
1) Coverberwarna hijau.
2) Sebanyak 2 eksemplar skripsi.
b. Format Penyerahan Softcopy:
1) Skrispi dituangkan dalam bentuk
Compact Disc (CD).
2) Diserahkan sebanyak 2 keping CD.
3) Kepingan CD dimasukkan dalam CD case
yang terbuat dari mika (transparan),
bukan dari plastik.
4) Penomoran halaman pada file elektronik
harus sama dengan penomoran halaman

Pedoman Penulisan Skripsi 81


pada hardcopy.
5) Pada kepingan CD mencantumkan
informasi berikut secara berurutan:
a) Judul Skripsi.
b) Nama dan NIM.
c) Kalimat berikut: “Dengan ini
menyatakan bahwa isi Skripsi CD
sama dengan hardcopy”.
d) Tanda Tangan asli Dosen
Pembimbing I dan II.
c. Folder dalam CD:
1) Folder Skripsi berisi semua file isi Tugas
Akhir (TA).
2) Folder GAMBAR berisi semua file
gambar asli yang digunakan di dalam
naskah skripsi.
3) Semua dokumen diketik dalam Microsoft
Word.
4) Gambar, foto, grafik disisipkan sebagai
image dalam dokumen MS Word baik
dalam pembahasan maupun dalam
lampiran.
d. Nama File dalam CD:
1) Cover.doc berisi: Halaman Judul;
Lembar Pengesahan; Kata Pengantar;
Lembar Pernyataan Persetujuan
Publikasi Karya Ilmiah untuk
Kepentingan Akademis (semua berada
dalam satu file dengan nama
Cover.doc).
2) Abstract_TOC.doc berisi: Abstrak/
Abstract; Daftar isi; Daftar Tabel; Daftar
Gambar; Daftar Rumus; Daftar Lainnya;
Daftar Lampiran (semua berada dalam
satu file dengan nama
Abstract_TOC.doc).
3) Chapter1.doc berisi Bab 1.
4) Chapter2.doc berisi Bab 2.
82 Pedoman Penulisan Skripsi
5) Chapter3.doc berisi Bab 3.
6) Chapter4.doc berisi Bab 4.
7) Chapter5.doc berisi Bab 5.
8) References.docberisi Daftar Referensi.
9) Appendices.docberisi Lampiran
3. Semua file MS Word (.doc) harus dikonversikan
menjadi Portable Document Format (.pdf).

Pedoman Penulisan Skripsi 83


Lampiran 1: Contoh halaman sampul dan judul.
PENGARUH ANTARA PERILAKU BELAJAR DAN
RELIGIUSITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
AQIDAH AKHLAK SISWA DI MADRASAH ALIYAH SE-
KABUPATEN KULONPROGO, YOGYAKARTA

SKRIPSI

Disusun Untuk Melengkapi Syarat Mencapai Gelar Sarjana


Strata Satu (S1)dalam Bidang Pendidikan Agama Islam

Disusun oleh:
Nahidl Alim
NIM: 08.02.01.005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA
2016

84 Pedoman Penulisan Skripsi


Lampiran 2: Lembar Persetujuan

Pedoman Penulisan Skripsi 85


Lampiran 3: Lembar Pengesahan

86 Pedoman Penulisan Skripsi


Lampiran 4: Lembar Pernyataan

Pedoman Penulisan Skripsi 87


Lampiran 5: Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan bagi

Allah SWT Tuhan sekalian alam yang telah

melimpahkanrahmat dan hidayahnya sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Salawat

dan salam semoga senantiasa Allah curahkan pada

Nabi Muhammad SAW, pada keluarganya,

sahabatnya serta pada umatnya yang selalu

menjalankan sunnahnya.

Dalam penyusunan skripsi ini Penulis

menyadari betul akan keterbatasan yang ada pada

penulis, maka penulis yakin bahwa dalam penulisan

karya tulis ini masih banyak kekurangan dan

kesalahan, oleh sebab itu penulis sangat

mengharapkan bimbingan serta kritik konstruktif

dari berbagai pihak untuk perbaikan selanjutnya.

88 Pedoman Penulisan Skripsi


Dalam penyelesaian skripsi ini banyak

bantuan yang penulis terima, Maka pada

kesempatan ini sudah sepatutnyalah penulis

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada :

1. dr. Syahrizal Syarif, MPH., PhD beserta

stafnya dan seluruh Dosen Program Studi PAI

Unusia atas pembinaan beliau sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi di Unusia.

2. Imam Bukhori, M.Pd selaku Pembimbing I dan

Arif Rahman, M.Pd sebagai Pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dengan penuh perhatian dan

ketelitian dalam penyusunan skripsi ini hingga

selesai

3. Bapak Kepala sekolah MA Manbaul Ulum

Asshiddiqiyah Jakarta beserta segenap guru

Pedoman Penulisan Skripsi 89


dan karyawan yang telah berkenan

memberikan kesempatan pada penulis untuk

mengadakan penelitian.

Kepada semuanya, Penulis hanya berharap

dan berdo'a kepada Allah SWT semoga amal baik

beliau mendapatkan pahala dan balasan yang lebih

baik.

Akhirnya hanya kepada Allah penulis

memohon semoga penulisan skripsi ini ada

manfaatnya dan mendapatkan ridlo darinya

Jakarta, 25 Juli 2016

Penulis

(…………………………………..)

90 Pedoman Penulisan Skripsi


Lampiran 6: Contoh Abstrak Bahasa Indonesia

ABSTRAK

Nahidl Alim. Pengaruh Antara Perilaku Belajar


dan Religiusitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Aqidah Akhlak Siswa di Madrasah Aliyah se-
Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Skripsi.
Jakarta: Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta.
2011.

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah


pengaruh prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa (X 3),
perilaku belajar (X1) dan religiusitas siswa(X2).
Hipotesis yang diuji adalah: (1) Terdapat pengaruh
langsung antara perilaku belajar dengan prestasi
belajar Aqidah Akhlak siswa. (2) Terdapat pengaruh
langsung antara religiusitas siswa dengan prestasi
belajar Aqidah Akhlak siswa. (3) Terdapat pengaruh
langsung antara perilaku belajar terhadap
religiusitas belajar Aqidah Akhlak pada siswa
Metode penelitian yang digunakan adalah
survay. Populasi penelitian adalah siswa MAN se-
kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Populasi
penelitian ini adalah siswa kelas 11 MAN se-
kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Dengan
pengambilan sampel penelitian sebanyak 100 siswa
diambil secara acak sederhana dari populasi 309
siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah instrumen yang dikembangkan sendiri dari
konstruk teori-teori yang berkaitan dengan variabel

Pedoman Penulisan Skripsi 91


penelitian, yaitu variabel prestasi belajar Aqidah
Akhlak siswa terdiri atas 36 butir soal, perilaku
belajar terdiri atas 32 butir pernyataan, dan
religiusitas siswa terdiri atas 30 butir pernyataan.
Teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis
jalur pada taraf signifikansi α = 0,05.
Penelitian menemukan bahwa, (1) Terdapat
pengaruh langsung antara perilaku belajar dengan
prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa dengan
persamaan regresi Ŷ = 11,37 + 0,117 X 1 dan
koefisien korelasi r13= 0,222, th=2,254. (2) Terdapat
pengaruh langsung antara religiusitas siswa dengan
prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa dengan
persamaan regresi Ŷ = 8,78 + 0,118 X2 dan koefisien
korelasi r23=0,228, th=2,317. (3) Terdapat pengaruh
langsung antara perilaku belajar terhadap
religiusitas belajar Aqidah Akhlak pada siswa dengan
persamaan regresi Ŷ = 105,51 + 0,32 X1 dan
koefisien korelasi r12=0,313, th=3,261.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa prestasi
belajar siswa dapat ditingkatkan melalui upaya
peningkatan perilaku belajar dan religiusitas siswa.
Hal ini dapat diwujudkan dengan mencari sumber
informasi yan dibutuhkan, membuat karya tulis,
menganalisis hasil percobaan, mengerjakan soal-
soal latihan, membuat jadwal untuk pekerjaannya
sehari-hari, melakukan tugas terbimbing, menerima
kenyataan hasil/skor yang dicapai dalam suatu
latiahan atau ujian, serta menghadiri majlis ta’lim,
bertanya kepada guru/ustadz, membaca buku-buku
agama, ikut seminar tentang agama, menonton
acara Televisi yang bernilai religius, dan lain-lain.
Kata Kunci: Religuisitas, Perilaku Belajar, Aqidah
Akhlak

92 Pedoman Penulisan Skripsi


Lampiran 7: Abstrak Bahasa Inggris

ABSTRACT

Arif Rahman. The Influence of student learning


behavior and religiousity toward students
learning achievement on Aqidah Akhlak at
Madrasah Aliyah Kulonprogo’s regency,
Yogyakarta. Thesis. Jakarta: University of
Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta. 2011.

The objective of this study is to analyze the


influence between student learning achievement in
Aqidah Akhlak (X3), learning behavior (X1) and
student religiousity (X2). Hypotesis tested are : (1)
there is Direct influence toward the student
learning behavior and student learning achievement
on Aqidah Akhlak. (2) there is Direct influence
toward religiousity and student learning
achievement on Aqidah Akhlak. (3) there is Direct
influence toward the learning behavior and student
religiousity.
Research methodology that uses is survey.
Research population of this research are the
students of eleven classes of MAN
Kulonprogo,Yogyakarta. With 100 students as the
samples with simple random sampling from 309
population. The instruments which used in this
research are the instruments which developed by
the researcher himself from the constructs theories
related to the variables of the research, which are
variables of student learning achievement on Aqidah
Akhlak are collected by students ability in test of

Pedoman Penulisan Skripsi 93


Aqidah Akhlak consist of 36 questions. The Students
learning behavior was collected by questionnaire
consist of 32 questions, and data about religiousity
was collected by questionnaire consist of 30
questions. Data analyzed by path analysis in
significant level α = 0.05.
The Research concluded that: (1) there is
Direct influence toward the students learning
behavior and student learning achievement oin
Aqidah Akhlak with regression value Ŷ = 11.37 +
0.117 X1 and correlation coefficient r13= 0.222,
th=2.254. (2) there is Direct influence toward
religiousity and student learning achievement on
Aqidah Akhlak with regression value Ŷ = 8.78 +
0.118 X2 and correlation coefficient r23=0.228,
th=2.317. (3) there is Direct influence toward the
students learning behavior and religiousity with
regression value Ŷ = 105.51 + 0.32 X1 and
correlation coefficient r12=0.313, th=3.261.
This research concluded that the student
learning achievement in Aqidah Akhlak can be
improved by the efforts to maximize the learning
behavior and student religiousity. This, can be
aplicated by student to looking for the information
which are needed, making paper, analizing the
research result, doing the eximination, making
schedule for the days work, accept the result score
reality on the eximination, and going to majlis
ta’lim, asking to the teacher/ustadz, reading the
religious book, going to religion seminar, watching
the religious schedule in television, etc.

Keyword: Religiousity, Learning Behavior, Aqidah


Akhlak.

94 Pedoman Penulisan Skripsi


‫‪Lampiran 8: Abstrak dalam Bahasa Arab‬‬

‫ملخص البحث‬
‫ّ‬

‫عرض هذا البحث أن املنهج النصي بطريق حتليلى يوضح‬


‫معىن حريف أو لفظي يسبّب وجود تفسري اجلورى اجلندري‪ .‬والطريق‬
‫الذى يظهر به تفسري اجلورى اجلندري يف تفسري القرآن هو ليس له أيثر‬
‫اجلندري يف تفسري القرآن‪ .‬وسببه أخر ىف ظهور التفسري اجلورى‬
‫حساسية اجلندرية يف تفسري القرأن‪.‬‬
‫اجلندري هو عدم ّ‬
‫إن هناك ثالثة أراء للعلماء يف حتديد العوامل الىت تؤثر تفسري‬
‫اجلورى اجلندري يف تفسري القرآن‪ :‬األول يري أن سبب ظهور تفاسري‬
‫اجلوري اجلندري هو املنهج التحليلي يف التفسري‪ .‬وهذا الرأي أكده نصر‬
‫;‪Argumen Kesetaraan Jender‬‬ ‫الدين عمر ىف حبثه‬
‫‪.Perspektif al-Qur’an, 1999‬‬
‫والثاىن‪ ,‬يري أن سبب ظهور تفاسري اجلوري اجلندري هو‬
‫الثقافة الباطرايركية‪ .‬كما أكد هذا الرأي أمسا برلس يف‬
‫‪Believing Women in Islam: Unreading‬‬ ‫دراستها‪,‬‬
‫;‪Patriarchal Interpretations of the Qur’an, 2003‬زيتونة‬
‫‪Tafsir Kebencian: Studi Bias Jender‬‬ ‫سبحان‪،‬‬
‫‪ ، dalam Tafsir al-Qur’an, 1999,‬أصغر على أجنينري‪The ,‬‬
‫;‪ ,Qur’an Women and Modern Society, 1999‬هم رأوا أن‬
‫‪Pedoman Penulisan Skripsi 95‬‬
‫اخللفية الثقافية سبب ظهور تفاسري اجلوري اجلندري‪.‬‬

‫و الثالث يري أن أغلب املفسرين يف تفسري القرأن هم الرجال‬


‫و قليل من النساء سبب ىف اجلوري اجلندري و هذا احلال يؤثر يف‬
‫تفسريهم للقرأن‪ .‬كما أكد هذا البحث على دراسة‪ :‬آمنة ودود‬
‫‪Qur’an and Woman: Rereading the Secred Text a‬‬
‫‪ ,Women’s Perspektif,‬ليل أمحد‪Women and ,‬‬ ‫‪1999,‬‬
‫‪Gender in Islam: Historical Roots of a Modern‬‬
‫‪Debate, 1992.‬‬

‫أك ّد هذا البحث على رأي الذى يري أن سبب اجلور اجلندري‬
‫هو التفاسري الىت تنظر إىل معىن حرىف فحسب‪.‬‬

‫و قد رفض هذا البحث فكرة آمنة ودود ‪ ،‬الىت تقول أن سبب‬


‫اجلوري اجلندري يف التفسري هو عدم مشاركة النساء ىف عملية التفسري‪.‬‬

‫عرض الباحث اآلايت اليت تتعلق أبمور اجلندرة وحدد على‬


‫موضوعني إثنني‪ :‬أوال أصل خلق النساء والثاىن و ظيفة النساء ىف‬
‫اجملتمع‪ .‬و حلل الباحث يف التفسري وزارة الشئون الدينية املكمل‪.‬‬

‫يعترب هذا الباحث دراسة مكتبية تعتمد على البياانت من‬


‫الكتب املوجودة الىت تتعلق مبوضوع البحث‪ .‬ويستعمل هذا البحث‬
‫منهج اجلندري و املقارنة لكى تعرف عالقة التفسري مع البيعة‬
‫اإلجتماعية و التارخيية املتعلقة به‪.‬‬

‫‪96‬‬ ‫‪Pedoman Penulisan Skripsi‬‬


Lampiran 9: Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN .................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .................................... ii


ABSTRAK ...................................................... iii

KATA .......................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................ viii


DAFTAR LAMPIRAN ........................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah .......................... …1
B. Identifikasi Masalah .............................. .. 3

C. Rumusan Masalah ................................. . 4


D. Tujuan Penelitian ................................. .4

E. Manfaat Penelitian ................................ .5


F. Sistimatika Penulisan ............................. 10

BAB II LANDASAN TEORI


A. Tinjauan Tentang Minat ........................ 11
1. Pengertian Minat ............................. 14

Pedoman Penulisan Skripsi 97


2. Hal- hal yang mempengaruhi minat...... 17

B.Kerangka Berpikir .................................. 19


C. Tinjauan Penelitian Terdahulu.................. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.
A. Metode Penelitian ............................... 25

B. Waktu dan Lokasi Penelitian .................... 25


C. Populasi dan sample penelitian ................. 25
D. Teknik Pengambilan Data........................ 26

E. Kisi-kisi Instrumen ................................ 26


E. Teknik Analisis Data .............................. 26

F. Validasi Data ....................................... 27


BAB IV HASIL PENELITIAN.

A. Hasil Penelitian.................................... 29
B. Pembahasan ....................................... 38

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................... 40
B. Saran ................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA ........................................... 58


LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………….………

98 Pedoman Penulisan Skripsi


Lampiran 10: Contoh Daftar Tabel

Daftar Tabel

Tabel1. Sarana dan Prasarana ............................ 37

Tabel 2. Orang tua merawat dan mengasuh anak,


juga bertanggung jawab terhadap pendidikan ......... 40
Tabel 3. Orang tua mendampingi dan membimbing
anak ketika sedang belajar ............................... 41

Tabel 4. Motivasi dan dorongan orang tua untuk


terus belajar agar mendapatkan prestasi yang
tinggi ......................................................... 41
Tabel 5. Orang tua memanggil guru privat ................... 42

Tabel 6. Orang tua menyediakan alat-alat atau


gambar-gambar ............................................. 42

Tabel 7. Orang tua menyediakan perpustakaan mini 43

Pedoman Penulisan Skripsi 99


Lampiran 11: Form Bimbingan Skripsi

FORM BIMBINGAN SKRIPSI

Nama :

Judul :
Pembimbing 1/2 :

Paraf
No Hari/Tanggal Perbaikan
pembimbing

Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa dengan


judul skripsi di atas layak untuk diuji pada sidang
skripsi Unusia.
Pembimbing I/II

(................................................)
100 Pedoman Penulisan Skripsi

Anda mungkin juga menyukai