Anda di halaman 1dari 20

MATERI MUSYAWARAH CABANG VII

PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH WAY JEPARA

Way Jepara, 14 – 15 September 2019

Tim Materi

Suwondo Adi Saputro

Wahyu Gama Putra

Heru Susanto

Editor :

Suwondo Adi Saputro

Penerbit :

Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kecamatan Way Jepara Jl Lintas Timur
KM. 107 Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur Lampung
1|
PIDATO IFTITAH
KETUA UMUM PC IPM WAY JEPARA
PERIODE 2017 -2019

“Hai orang-orang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Allah akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. ( QS. Muhammad : 7 )

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillahirrobbil Alamin, puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Sebagai
penguasa langit dan bumi, yang berwenang mengaturnya atas segala limpahan rahmat
dan hidayah_Nya. Sholawat serta salam selalu kita sampaikan kepada junjungan kita
Nabiullah Muhammad SAW. Beliaulah panutan yang sempurna, yang mampu
merubah peradaban dari zaman jahilan menuju zaman yang terang benerang sampai
saat ini. Ikatan Pelajar Muhammadiyah merupakan organisasi yang bergerak di
kalangan pelajar, IPM sebagai bagian dari rumah pelajar pada zaman ini harus mampu
menjawab persoalan yang menjadi kerisauan para pelajar, perkembangan zaman yang
begitu cepat juga harus mampu disikapi dengan baik dan ditemukan solusinya. Diera
generasi industri 4.0 dimana peredaran arus informasi yang begitu cepat, IPM dituntut
untuk menjadi wadah yang solutif dan kreatif dalam menjawab tantangan yang
dihadapi oleh pelajar, mempertahankan nilai-nilai literasi yang menjadi budaya pelajar
harus terus diperjuangkan.

Disamping itu pula, sebagai gerakan pelajar berbasis ke-Islaman tentunya IPM juga harus
mempertahankan nilai-nilai luhur ajaran Agama Islam. Dengan umur yang sudah 58 tahun
ini IPM diharapkan menjadi organisasi yang Solutif dan Kolaboratif yang mampu bekerja
sama dengan semua stakehoder yang ada untuk menjawab tantangan zaman seperti
sekarang ini. Diera milenial IPM harus mampu terjun di tengah-tengah basisnya yaitu
pelajar dalam memberikan solusi yang solutif bagi pelajar agar tidak kehilangan
identitasnya. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Way Jepara pada tahun ini
akan menyemarakan dakwah dan berbagi kegembiraan bersama pelajar Muhammadiyah
se-Way Jepara dalam arena Musyawarah CABANG IPM ke-7, dimana ajang tersebut
adalah forum evaluasi atas kinerja yang sudah dilakukan selama satu periode ini. Hal ini
menjadi penting dikarenakan sebagai bahan acuan periode yang akan datang. Selain
sebagai forum evaluasi program kerja yang ada, Musyawarah CABANG juga merupakan
forum pertukaran gagasan dan sumbangsih ide dari kader IPM seluruh Way Jepara guna
memperbaiki arah pergerakan IPM Way Jepara yang akan datang. Dalam forum
permusyawaratan ini akan disampaikan perkembangan Cabang dan Ranting yang ada di
kecamatan Way Jepara dan juga pergantian Pimpinan yang baru sebagai nahkoda baru
untuk memimpin PC IPM Way Jepara selama dua tahun kedepan.

2|
Menggembirakan dan memupuk semangat baru dalam samangat kolaboratif
dengan meneguhkan karya nyata mendorong generasi Way Jepara berkemajuan.
Dengan semangat baru ini diharapkan IPM Way Jepara kedepan akan lebih Progresif
dan Berkemajuan dalam mengembangkan generasi penerus bangsa. Karena nasib suatu
bangsa kedepan terletak pada generasi bangsanya saat ini. Sebagaimana diperkirakan
bahwa pada rentan waktu tahun 2020-2035 dan puncaknya pada 2030, pada saat itulah
jumlah usia produktif umur 15-64 tahun jauh melebihi kelompok usia tidak produktif
yaitu anak-anak di bawah 14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun keatas. Artinya
selama terjadi bonus demografi tersebut komposisi penduduk Indonesia akan di
dominasi oleh kelompok usia produktif yang bakal menjadi mesin pendorong
pertumbuhan. Melihat fenomena itu maka peran generasi muda ini sangat penting
karena IPM sebagai Organisasi pelajar di Way Jepara harus mampu berperan aktif
dalam menentukan visi dan misi kedepan agar dapat mewadahi segala aspirasi pelajar
dan stakeholder terkait diharapkan dapat berkolaborasi guna mencapai upaya untuk
melahirkan generasi tangguh di masa yang akan datang. Pada kesempatan Musyawarah
CABANG Ikatan Pelajar Muhammadiyah Way Jepara yang ke-9 ini kami selaku
pimpinan periode ini mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas
segala khilaf dan tentunya juga terimkasih yang sedalam-dalamnya atas kebersamaan
dan kerjasama selama ini, semoga Musycab yang ke-9 ini dapat mengahasilkan
keputusan dan pimpinan terbaik untuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah Way Jepara
kedepannya.

Nuun Walqolami Wamaa Yasthuruun.


Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Miftahul Munir
Ketua Umum

3|
TATA TERTIB
KONPICAB PRA MUSYCAB
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN WAY JEPARA

Pasal 1
Nama, tempat, dan Waktu
Kegiatan ini bernama Konpicab Pra Musycab Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Kecamatan Way Jepara, diselenggarakan di Way Jepara pada tanggal 14 September
2019 M bertepatan dengan 14 Muharram 1441 H.

Pasal 2
Tema
“Membangkitkan Generasi Way Jepara yang Berkemajuan”

Pasal 3
Landasan
1. Anggaran Dasar IPM pasal 30
2. Anggaran Rumah Tangga IPM pasal 33
3. Hasil Rapat Pleno Pimpinan Cabang di Ponpes Al Arqom pada tanggal 19
Agustus 2019.
Pasal 4
Hak dan Wewenang
a. Pembacaan tata tertib Konpicab pra musycab
b. Pembahasan dan Penetapan tata tertib Musycab IPM Way Jepara VII
c. Pembacaan dan penetapan hasil kerja Panitia Pemilihan CABANG
(Panlihcab) Musycab IPM VII
d. Pemilihan pimpinan sidang Musycab IPM Way Jepara VII

Pasal 5
Anggota
A. Peserta Penuh:
1) Ketua Umum, Ketua Bidang, Sekretaris Umum, Sekretaris Bidang dan
Bendahara Umum Pimpinan Cabang IPM Way Jepara.
2) Ketua Umum Pimpinan Cabang atau yang mewakilinya dan utusan
Pimpinan Cabang masing-masing 10 orang.
3) Ketua Umum Pimpinan Ranting atau yang mewakili dan utusan Pimpinan
Ranting masing-masing 10 orang
B. Peserta Peninjau:
1) Personil Pimpinan Cabang yang tidak menjadi peserta Konpicab.
2) Mereka yang diundang oleh Pimpinan Cabang IPM Way Jepara secara sah

4|
Pasal 6
Quorum
Permusyawaratan dapat berlansung tanpa memandang jumlah yang hadir, asal yang
bersangkutan diundang secara sah

Pasal 7
Hak Bicara dan Hak Suara
1. Hak bicara ada pada semua anggota Konpicab Pra Musycab
2. Hak suara hanya ada pada peserta Konpicab Pra Musycab

Pasal 8
Persidangan
Persidangan dalam Konpicab Pra Musycab dipimpin oleh seorang Ketua dan
didampingi seorang sekretaris yang ditentukan oleh Pimpinan Cabang IPM Way
Jepara.

Pasal 9
Keputusan
Keputusan Konpicab Pra Musycab diusahakan dengan musyawarah mufakat. Apabila
keputusan dilakukan dengan pengumutan suara, maka keputusan diambil dengan suara
terbanyak. Pasal 10 Penanggung Jawab Penanggung jawab Konpicab Pra Musycab
adalah Pimpinan Cabang IPM Way Jepara.

Pasal 10
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan oleh Pimpinan Cabang
IPM Way Jepara dengan mepertimbangkan usul dan saran dari anggota Konpicab Pra
Musycab.

Ditetapkan di Way Jepara


Pada Tanggal 14 Agustus 2019

Pimpinan Sidang
Ketua Sekretaris

Miftahul Munir Suwondo Adi S


NBA. NBA.

5|
DRAFT TATA TERTIB
MUSYAWARAH CABANG VII IPM WAY JEPARA

Pasal 1
Nama, tempat, dan Waktu
Kegiatan ini bernama Musyawarah CABANG VII Ikatan Pelajar Muhammadiyah Way
Jepara, diselenggarakan di Way Jepara pada tanggal 14 September 2019 M bertepatan
dengan 14 Muharram 1441 H.

Pasal 2
Tema
“Membangkitkan Generasi Way Jepara yang Berkemajuan”

Pasal 3
Landasan
1. Anggaran Dasar IPM pasal 30
2. Anggaran Rumah Tangga IPM pasal 33
3. Tanfidz Musiwil ke-19 IPM di Lampung Tengah 2017
4. Hasil Konpiwil IPM di Way Jepara 2019
5. Hasil Rapat Pleno Pimpinan Cabang di Ponpes Al Arqom pada tanggal 19 Agustus
2019.

Pasal 4
Hak dan Wewenang
1. Laporan kebijakan Pimpinan Cabang IPM Way Jepara.
2. Laporan perkembangan Pimpinan Cabang dan pandangan Pimpinan Cabang
terhadap kinerja Pimpinan Cabang
3. Penyusunan program periode berikutnya
4. Pemilihan Pimpinan Cabang periode berikutnya
5. Dinamika IPM
6. Rekomendasi
Pasal 5
Anggota Musycab (Musyawirin)
1.Peserta Penuh:
a. Ketua Umum, Ketua Bidang, Sekretaris Umum, Sekretaris Bidang dan
Bendahara Umum Pimpinan Cabang IPM Way Jepara.
b. Ketua Umum Pimpinan Cabang atau yang mewakilinya dan utusan
Pimpinan Cabang masing-masing 10 orang.
c. Ketua Umum Pimpinan Ranting atau yang mewakili dan utusan Pimpinan
Ranting masing-masing 10 orang
2.Peserta Peninjau:
a. Personil Pimpinan Cabang yang tidak menjadi peserta Konpicab.

6|
b. Mereka yang diundang oleh Pimpinan Cabang IPM Way Jepara secara sah

Pasal 6
Quorum
Permusyawaratan dapat berlansung tana memandang jumlah yang hadir, asal yang
bersangkutan diundang secara sah

Pasal 7
Hak Bicara dan Hak Suara
1. Hak bicara ada pada semua Musyawirin (anggota Musycab)
2. Hak suara hanya ada pada peserta Musycab

Pasal 8
Persidangan
1. Setiap persidangan Musycab dipimpin oleh presidium sidang yang terdiri atas
seorang ketua, seorang sekretaris, dan seorang anggota yang ditentukan oleh Pimpinan
Daerah IPM dengan memperhatikan usul dan saran dari anggota Konpicab pra-
MUSYCAB VII IPM

2. Persidangan dalam MUSYCAB VII IPM Way Jepara dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Sidang Pleno, yaitu persidangan yang dihadiri oleh seluruh Musyawirin
b. Sidang Komisi, yaitu persidangan yang dihadiri oleh Musyawirin yang
telah mendaftarkan diri atau terdaftar dalam komisi tersebut. Sidang komisi
terdiri dari:
1. Komisi A : Kebijakan Program Bidang dan Lembaga
2. Komisi B : Agenda Aksi
3. Komisi C : Rekomendasi
3.Pimpinan sidang berhak dan berkewajiban:
a. Memimpin jalannya persidangan dan bertanggungjawab atas ketertibannya.
b. Mengatur waktu pemberian tanggapan dari Musyawirin atas saran-saran
yang dikemukakan dalam persidangan.
c. Berhak menegur pembicaraan yang tidak menaati ketentuan yang telah
ditetapkan; pembicaraan menyimpang dari pokok acara, melebihi waktu yang
telah disediakan, membuat gaduh, dan keruhnya suasana persidangan.
4. Anggota sidang berkewajiban:
a. Anggota sidang wajib mengikuti seluruh rangkaian persidangan
b. Anggota sidang wajib meminta ijin ke presidium sidang jika
meninggalkan persidangan
c. Anggota sidang wajib mematuhi tata tertib persidangan yang telah
disepakati

7|
Pasal 9
Keputusan
Keputusan Musyawarah diusahakan dengan musyawarah mufakat. Apabila keputusan
dilakukan dengan pengumutan suara, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak.

Pasal 10
Penanggung Jawab
Penanggung jawab MUSYCAB VII IPM Way Jepara adalah Pimpinan Cabang IPM
periode 2017-2019
Pasal 11
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan oleh Pimpinan Cabang
IPM Way Jepara dengan mepertimbangkan usul dan saran dari Musyawirin.

Ditetapkan di ................................
Pada tanggal, ...................2019 M

Presidium Sidang

Ketua, Sekretaris, Anggota,

....................... ........................ ........................


NBA. NBA. NBA.

8|
TATA TERTIB PEMILIHAN CALON FORMATUR
PIMPINAN CABANG IPM WAY JEPARA PERIODE MUSYCAB VII

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengaturan
Tata tertib pemilihan Formatur adalah seperangkat ketentuan, system dan tata cara
pemilihan Formatur PC IPM Way Jepara Periode MUSYCAB VII IPM Way Jepara

Pasal 2
Penyelenggara
Ayat 1
Penyelenggaraan pemilihan Formatur PC IPM Way Jepara Periode MUSYCAB VII
IPM Way Jepara dilakukan oleh panitia pemilihan CABANG (Panlihcab) MUSYCAB
VII IPM Way Jepara

Ayat 2
Panitia pemilihan CABANG (Panlihcab) MUSYCAB VII IPM Way Jepara adalah
panitia pemilihan formatur Pimpinan Cabang IPM yang terdiri dari 1 orang ketua,1
orang sekretaris, 3 orang anggota dengan komposisi dari 10 orang perwakilan PC IPM
Way Jepara dan 2 orang perwakilan PR IPM yang ditunjuk.
Ayat 3
Hak dan wewenang panitia pemilihan CABANG (Panlihcab) MUSYCAB VII IPM
Way Jepara Antara lain:

1. Mendapat fasilitas dan anggaran dari PC IPM Way Jepara


2. Melakukan dan menetapkan uji kelayakan dan kepatutan kepada semua
calon ketua umum
3. Melakukan prosesi pemilihan Formatur PC IPM Way Jepara
4. Memutuskan sanksi kepada kandidat dan pemilih bila diketahui
menyalahi ketentuan yang sudah diatur
Pasal 3
Calon Formatur
Ayat 1
Calon sementara adalah calon Formatur PC IPM Way Jepara Periode MUSYCAB VII
IPM Way Jepara yang dicalonkan PC IPM dan PR dengan ketentuan Maksimal 7
Orang
Ayat 2
Calon tetap adalah calon sementara yang menyatakan kesediaannya dan Telah
memenuhi syarat dan Kriteria calon Formatur PC IPM Periode MUSYCAB VII IPM
Way Jepara
9|
Ayat 3
Hak dan kewajiban calon Formatur:
a. Wajib memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
b. Berhak mendapatkan media untuk uji kelayakan sebagai calon formatur
c. Berhak mengikuti seluruh rangkaian MUSYCAB dimana hak dan kewajibannya
diatur dalam tatib MUSYCAB
Ayat 4
• IDEOLOGI
1. Taat mengamalkan ajaran agama Islam berdasar Al Qur’an dan As-
Sunnah
2. Taat pada prinsip-prinsip dasar persyarikatan
3. Setia pada tujuan, perjuangan dan garis kebijakan IPM
4. Mempunyai kemauan dan kemampuan berkidmat pada IPM dengan
sungguhsungguh dengan menjadikan IPM sebagai prioritas pilihan gerakan
dan perjuangan dalam ber Islam

•INTELEKTUALITAS
1. Memiliki pengetahuan yang luas dan wawasan keilmuan yang mendalam.
2. Memiliki visi kepemimpinan di tingkat CABANG

•PERSONALITAS
1. Siap berkidmat menjalankan amanah dengan profesional dan penuh
tanggung jawab.
2. Mempunyai kemampuan interpersonalitas, komunikasi keummatan,
kebangsaan yang berwawasan multikultural.
3. Mempunyai jaringan yang luas dan mempunyaikemampuan melakukan
relasi sosial.
4. Mampu membaca dan memahami Al Qur’an dengan fasih.
5. Memiliki kemampuan bekerja dan membangun team work.
6. Memahami pola perkaderan IPM dan pernah mengikuti pelatihan dan atau
pertemuan tingkat daerah.

•ADMINISTRASI
1.Telah menjadi anggota IPM/IRM minimal 1 tahun yang dibuktikan dengan
surat keterangan dari pimpinan IPM di mana yang bersangkutan aktif.
2. Memiliki Kartu Tanda Anggota IPM (KTA IPM)
3. Pernah menjabat sebagai Pimpinan Cabang atau Cabang minimal setengah
periode dibuktikan dengan SK atau surat keterangan.
4. Minimal telah mengikuti perkaderan Taruna Melati I dibuktikan dengan
syahadah atau surat keterangan dari penyelenggara.
5. Pada saat berlansung muktamar yang bersangkutan berusia 23 tahun 11
bulan 29 hari.

10 |
6. Tidak merangkap kepengurusan di OKP yang bidang garapnya sama
dengan IPM dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai 6000.
7. Tidak merangkap kepengurusan di partai politik baik pada saat dipilih
maupun sesudah dipilih hingga akhir jabatan di IPM (dibuktikan dengan
pernyataan bermaterai 6000).
8. Siap untuk tidak Merangkap jabatan di level IPM apapun (Dibuktikan
dengan materai 6000)
Pasal 4
Pemilih
Ayat 1
Pemilih adalah peserta MUSYCAB dari PR, PC ,berdasarkan AD/ARTdan yang
••dimandatkan oleh Institusinya menjadi peserta MUSYCAB VII
ayat 2
Keanggotaan calon pemilih tercatat dalam daftar pemilih dan tidak bisa diwakilkan
kepada orang lain.

BAB II
SISTEM DAN TATA CARA PEMILIHAN
Pasal 5
Sistem pemilihan
1. Pemilih memilih Formatur PC IPM Way Jepara Periode MUSYCAB VII IPM Way
Jepara
2. Pemilih memilih 9 orang Formatur
3. Calon yang mendapat suara terbanyak dalam pemilihan berhak menjadi Ketua Tim
Formatur PC IPM Lampung Periode MUSYCAB VII IPM Way Jepara

Pasal 6
Tata cara pemilihan
1. Pelaksanaan pemilihan dilaksakan secara luber dan jurdil
2. Tiap pemilih memiliki satu hak suara (one man one vote)
3. Tiap pemilih, memilih formatur dengan cara Mencoblos Nama, nomor, atau foto
calon formatur pada kertas suara yang Telah diberi tanda tangan ketua dan sekretaris
panlih serta stempel panlihwil. dan kemudian dimasukan kedalam kotak suara yang
telah disediakan.
4. Suara dinyatakan batal, jika tidak sesuai dengan ketentuan poin 1, 2 dan 3
sebagaimana tersebut diatas
5. Penghitungan suara dilakukan oleh panlihcab dengan disaksikan 10 orang saksi dari
PC IPM yang di tunjuk dan 1 orang PC IPM Way Jepara
6. Apabila dalam proses pemungutan suara terdapat jumlah suara yang sama pada
suara terakhir (urutan ke 9) formatur, untuk menentukan Formatur PC IPM Way Jepara
Periode MUSYCAB VII IPM Way Jepara dilakukan pemungutan suara ulang bagi
calon formatur yang memiliki jumlah suara sama. Apabila dalam pemungutan ulang

11 |
masih diperoleh suara yang sama, maka penentuan anggota formatur di tentukan dari
usia nomor baku anggota.

BAB III
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 7 Aturan tambahan Hal hal teknis yang belum diatur dalam tata tertib ini menjadi hak
dan kewajiban bagi Panlihwil untuk mengaturnya.

Ditetapkan di ................................
Pada tanggal, ...................2019 M

Presidium Sidang

Ketua, Sekretaris, Anggota,

....................... ........................ ........................


NBA. NBA. NBA.

12 |
AGENDA AKSI PIMPINAN CABANG
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH WAY JEPARA

Agenda aksi pada dasarnya adalah implementasi dari Isi IPM yang bersifat langsung
rasional, dan berkelanjutandari diskursus yang dibangund dari beberapa kegiatan pra
musycab,yakni forum Taruna Melati I, konpicab, rapat pleno, dll,agenda aksi dirancang
sebagai strategi umum dalam upaya mendorong daya kreatifitas sehingga mampu
mewujudkan Isi IPM sebagai gerakan ilmu. Skema agenda aksi bergantung pada strategi
pnguatan struktural dan kultural berupa pengembangan komunitaaas. Struktur akan
menjadi faktor penting dalam merancang dan mengmplementasikan agenda aksi,
sedangkan komunitas akan berperan aktif dan stategikreatif yang membantu struktur
memaksimalkan implementasi agenda aksi.
A. Gerakan Jihad Literasi
1. Pendahuluan
Gerakan Literasi adalah gerakan yang dibentuk untuk membumikan gerakan
literasi, gerakan ini sebagai manifestasi gerakan ilmu yang menjadi paradigma
pelajar berkemajuan, kemunculannya didasari oleh rendahnya tingkat literasi
masyarakat Indonesia dalam lingkup pelajar kususnya Way Jepara. Rendahnya
tradisi literasi dikalangan pelajar menjadi sebab ketertinggalan pelajar Indonesia
terhadap kemajuan zaman, ,maka dengan adanya gerakan ini diharapkan mampu
memberikan peran nyata di masyarakat, terutama dalam lingkup pelajar Way
Jepara, dsn inti gersksn literasi ini bukan hanya sekedar untuk membaca dan
menulis secara fungsional, tetapi juga mampu melakukan transfer ilmu terhadap
masyarakat sekitar.
2. Konsep Dasar
Membumikan tradisi literasi sebagai manifestasi gerakan ilmu Ikatan Pelajar
Muhammadiyah
3. Tujuan
a. Mengenalkan dan membudayakan tradisi literasi dikalangan pelajar dan
masyarakat umum.
b. Mewujudkan tradisi baca tulis dikalangan pelajar.
c. Membentuk pelajar yang berwawasan luas dan berkemajuan serta berilmu.
d. Menjaga kberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi beberapa kegiatan baca tulis di Way Jepara.
4. Bentuk Aksi
a. Pembentukan pojok pojok baca disetiap kelas dan ruang IPM.
b. Pembentukan komunitas “sahabat buku/kutu buku, dll”.
c. Penyelenggarakan perpustakaan keliling.
d. Diskusi buku dan arisan buku.
e. Pekan Menulis.
f. Pengadaan lapak baca (Book of the street).
5. Penyelenggara
IPM disetiap jenjang kepemimpinan.
13 |
6. Sasaran
Pelajar, rmaja, dan tentunya pimpinan IPM, serta masyarakat umum.
7. Penutup
Meningkatnya tradisi literasi menjadi prasyarat meningkatnya kehidupan. Dan
olehkarnanya harus dilandasi semangat pencerdasan, pemberdayaan, dan
pembebasan masyarakat. Gerakan jihad literasi menjadi salah satuupaya untuk
meningkatkan minat baca tulis dikalangan pelajar juga masyarakat pada
umumnya.

B. Gerakan Pendampingan Teman Sebaya


1. Pendahuluan
Gerakan Pendampinag Teman Sebaya adalah gerakan Advokasi yang
diselenggarakan oleh pelajar untuk memperoleh hak haknya, gerkan ini dilatar
belakangi atas maraknya tindakan yang merugikan dan merenggut hak hak
dilingkungan sekoalh dan lingkungan sekitar. Pendampinan yang dilakukan oleh
teman sebaya dan berada dilingkungan yang sama dirasa lebih fektif dibanding
usaha Advokasi lainnya yang dilakukan oleh pihak luar yang belum mengerti
konteks latar kondisinya.
2. Konsep Dasar
Pembelaan terhadap hak-hak pelajar lewat indiIdu dan jejaring pertemanan.
3. Tujuan
a. Memperjuangkan terpenuhinya hak hak pelajar.
b. Mengupayakan regulasiyang berpihak pada pelajar.
c. Membentuk budaya kritis.
d. Menyikapi isu isu yang berkembang dikalangan pelajar.
4. Bentuk Aksi
a. Pembentukan kelompok Advokasi teman sebaya disekolah.
b. Pelatihan Advokai.
c. Seminar dan diskusi pemetaan isu.
d. Pembuatan modul atau buku panduan advokasi.
e. Kampanye advokasi.
f. Pelakasanaan kegiata “GEMAR” Gerakan Menutup Aurat PC IPM Way
Jepara.
5. Penyelenggara
IPM disetiap jenjang strukturan kepemimpinan.
6. Sasaran
Pelajar, remaja, dan masyarakat umum.
7. Penutup
Gerakan membela teman sebaya diharapkan dapat membentuk budaya kritis
dikalangan pelajar sehingga mampu memperjuangkan hak haknya secar mandiri.
Dan adnya gerakan ini dimaksutkan untuk mebjadi salah satu upaya kongkrit
tman teman pelajar dalam menyikapi isu isu yang berkembang di masyarakat.
Gerakan membela teman sebaya pada dasarya merupakan hal sederhana yang
14 |
bisa dilakuka oleh semua lapisan masyarakat, termasuk kawan kawan pelajar di
tanah air.

C. Gerakan Konservasi Lingkungan


1. Pendahuluan
Kerusakan ekologi yang mengancam keberlangsungan hidup masnusia menjadi
persoalan yang disorot banyak pihak, tindakan culas manusia yang hanya
mengeksploitasi alam tanpa menjaga dan merehabilitasinya Sering kali
berdampak pada muculnya bencana alam. Para penjarah ekologi seperti tu tidak
sadar bahwa apa yang dilakukan mengancam kelangsungan anak cucunya,
tindakan buruk ini harus diputuskan dengan menuingkatkan kesadaran menjaga
dan melindungi lingkungan sejak dini, usia remaja adalah usia yang paling baik
untuk memupuk kesadaran ini.
2. Konsep Dasar
Meningkatkan kesadaran ekoliterasi dikalangan pelajar dan pimpinan pelajar
serta masyarakat
3. Tujuan
a. Meningkatka kesadaran generasi muda dalam melestarikan lingkungan
b. Membentuk agen agen muda penyelamat lingkungan
4. Bentuk Aksi
a. Membentuk Komunitas muda pelestari lingkungan.
b. Diskusi buku, film dookumenter kerusakan lingkungan.
c. Bakti sosial membersihkan sekolah, sungai, pantai, dll.
d. Penanaman bibit tanaman.
e. Kampanye Penyelamat lingkungna.
f. Penanam pohon dilingkungan sekolah.
g. Pelatihan pengelolaan sampah.
h. Kampanye peduli lingkungan.
i. Pengadaan wakaf pohon.

5. Penyelenggara
Pelajar, pimpinan peljar dan masyrakat umum.
6. Sasaran
Pelajar, remaja, dan masyarakat umum.
7. Penutup
Mewujudkan generasi yangsadar terhadap pelestarian lingkungan adalah bagia
dari semangat berkemajuan ala Muhammadiyah. Sadar bahwa lestarinya
lingkungan dimasa kini akan berpengaruh pada keberlangsungan hidup dimasa
depan adalah pandangan yang melampaui zaman. Oleh karna itu, semangat ini
perlu dipupuk sedini mugkinagar tercapainya keselarasan hubungna antara
manusia dan lingkungan hidup serta terkendali pemanfaatan sumber daya alam
secara maksmal.
15 |
PEDOMAN PERSIDANGAN

BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
Persidangan yang dimaksud adalah forum pertemuan resmi yang dijabarkan dalam bentuk
permusyawaratan tertinggi IPM di masing-masing struktur.
BAB II
DASAR DAN TUJUAN
Pasal 2
1. Anggaran Dasar Ikatan Pelajar Muhammadiyah
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Pasal 3
Tujuan persidangan adalah untuk membahas hal-hal penting dan mengambil
keputusan terhadap sesuatu yang menjadi kepentingan
organisasi.
BAB III
MACAM PERSIDANGAN
Pasal 4
1. Sidang Pleno :
a. Persidangan yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang
b. Dimpimpin oleh Pimpinan Sidang
c. Membahas dan memutuskan segala sesuatu yang
berhubungan dengan permusyawaratan
2. Sidang Komisi :
a. Persidangan yang dihadiri oleh anggota sidang yang telah
mendaftarkan diri daam komisi tersebut yang telah ditentukan dalam
sidang pleno
b. Jumlah pembagian sidang komisi menyesuaikan struktur yang
bermusyawarah
c. Dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris sidang komisi yang dipilih dari
dan oleh anggota sidang komisi tersebut
d. Membahas materi-materi yang menjadi tugas dari komisi yang
bersangkutan.
3. Sidang Formatur :
a. Persidangan yang dihadiri oleh Pimpinan IPM tertentu yang terpilih
melalui pemilihan formatur
b. Dipimpin oleh Ketua formatur
c. Ketua formatur adalah Pimpinan IPM tertentu yang memiliki
jumlah suara terbanyak dari hasil pemilihan foramatur
d. Membahas struktur kepengurusan IPM di tingkat tertentu

16 |
e. Sidang formatur yang diselenggarakan saat permusyawaratan
tertinggi setidaknya menentukan Ketua umum terpilih periode
kepengurusan pasca permusyawaratan tersebut
f. Sidang formatur dilakukan secara tertutup.
BAB IV
INSTRUMEN PERSIDANGAN
Pasal 5
Instrumen persidangan terdiri dari:
1. Pimpinan sidang
2. Peserta/anggota sidang
3. Materi persidangan
4. Perlengkapan sidang a. Ruang sidang
b. Palu sidang
c. Meja dan kursi sidang
d. Alat tulis
e. Agenda persidangan
f. Tata tertib persidanagan
g. Konsideran sidang
BAB V
PIMPINAN SIDANG
Pasal 6
1. Pimpinan sidang terdiri dari pimpinan sidang sementara dan pimpinan sidang
tetap.
a. Pimpinan sidang sementara adalah pimpinan sidang yang ditentukan
oleh tim materi.
b. Pimpinan sidang tetap dalah pimpinan sidang yang dipilih oleh
dan dari anggota sidang
2. Pimpinan sidang sementara terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota yang
dipilih dari tim materi permusyawaratan
3. Pimpinan sidang tetap terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota yang
dipilih oleh anggota sidang
4. Hak dan kewajiban pimpinan sidang sementara
a. Kewajiban pimpinan sidang
1) Pimpinan sidang berkewajiban untuk menjaga dan mengarahkan
ketertiban serta kelancaran sidang.
b. Hak pimpinan sidang
1) Pimpinan sidang berhak mengatur jalannya sidang sesuai dengan
tata tertib persidangan
2) Pimpinan sidang berhak mengambil tindakan-tindakan berupa
peringatan, membatasi dan menghentikan pembicaraan serta
mengeluarkan anggota sidang bila perlu
3) Pimpinan sidang berhak mengesahkan setiap keputusan sesuai
kesepakatan
17 |
4) Memimpin persidangan hingga disahkan tata tertib tentang
pimpinan sidang tetap dan terpilihnya pimpinan sidang tetap
5) Sekretaris membantu ketua dalam membuat notulensi sidang
6) Anggota membantu dan mengingatan ketua serta sekretaris
persidangan
5. Hak dan kewajiban pimpinan sidang tetap
a. Kewajiban pimpinan sidang
1) Pimpinan sidang berkewajiban untuk menjaga dan mengarahkan
ketertiban serta kelancaran sidang
2) Pimpinan sidang berkewajiban untuk mendengarkan dan
menghargai setiap pendapat yang disampaikan oleh peserta sidang
b. Hak pimpinan sidang
1) Pimpinan sidang berhak mengatur jalannya sidang sesuai dengan
tata tertib persidangan
2) Pimpinan sidang berhak mengambil tindakan-tindakan berupa
peringatan, membatasi dan menghentikan pembicaraan serta
mengeluarkan anggota sidang bila perlu
3) Pimpinan sidang berhak mengesahkan setiap keputusan sesuai
kesepakatan
BAB VI
ANGGOTA SIDANG
Pasal 7
Anggota sidang terdiri dari :
1. Peserta sidang adalah mereka yang diutus secara resmi oleh masing-
masing tingkatan pimpinan
2. Peninjau adalah mereka yang diundan secara resmi oleh
penyelenggara musyawarah
3. Hak dan kewajiban peserta dan peninjau
a. Hak peserta dan peninjau
1) Peserta dan peninjau sidang berhak mengikuti persidangan dan
memiliki hak bicara serta hak suara
2) Peserta dan peninjau sidang berhak menghentikan atau mengganti
pimpinan sidang jika diperlukan dan atau melanggar peraturan yang
telah ditetapkan
b. Kewajiban peserta dan peninjau
1) Peserta dan peninjau sidang wajib mengikuti jadwal dan tata
tertib yang telah ditentukan
2) Peserta dan peninjau sidang wajib menjaga ketertiban dan
kelancaran sidang
3) Peserta dan peninjau sidang wajib menghormati dan
menerima segala keputusan sidang

18 |
BAB VII
KETUKAN PALU
Pasal 8
1. Satu ketukan:
a. Menyerahkan dan menerima pimpinan sidang
b. Menetapkan atau mengesahkan keputusan sidang poin per poin
(penentuan poin per poin dikembalikan ke forum apakah per bab/per
pasal/per ayat)
c. Mencabut kembali atau membatalkan ketukan terdahulu yang
dianggap keliru (peninjauan kembali)
d. Menertibkan anggota sidang
e. Menskorsing dan mencabut kembali skorsing sidang yang
waktunya tidak terlalu lama yaitu dalam waktu 1×15 menit atau
2×15 menit
2. Dua ketukan:
a. Mengesahkan setiap bahasan dari pesidangan (misalnya satu tata tertib,
dsb)
b. Menskorsing dan mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama
yaitu minimal dalam kurun waktu 2×30 menit, semisal untuk
keperluan istirahat, sholat, makan, lobying, dsb.
3. Tiga ketukan
a. Membuka dan menutup setiap persidangan
b. Mengesahkan keputusan induk
4. Pemakaian palu
a. Gagang palu dapat digunakan untuk menertibkan anggota sidang
Kepala palu digunakan untuk mengesahkan keputusan
persidanagan
BAB VIII
INTERUPSI
Pasal 9
1. INFORMASI, bentuk interupsi berupa informasi yang perlu
diperhatikan oleh seluruh anggota sidang termasuk pimpinan sidang
2. ORDER, bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta
penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan dengan
jalannya persidangan
3. JUSTIFIKASI, bentuk interupsi yang disampaikan bila pernyataan yang
disampaikan oleh seorang anggota sidang untuk mendukung, atau
memberikan penguatan gagasan atas pendapat, suapaya gagasan dapat
diterima oleh persidangan
4. KLARIFIKASI, bentuk interupsi dalam rangka meminta klarifikasi tentang
pernyatan peserta sidang lainnya gara tidak terjadi penangkapan bias ketika
seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap suatu
pernyataan
19 |
BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 10
1. Musyawarah mufakat dari seluruh anggota sidang
2. Voting
a. Voting dilakukan apabila musyawarah mufakat benar-benar
tidak dapat dilakukan
b. Hasil keputusan melalui voting ditetapkan berdasarkan suara terbanyak
c. Apabila setelah dilakukan 3 kali voting dan hasil suara
sama/imabang, maka pengambilan keputusan selanjutnya
dikembaliakan ke pimpian sidang
BAB X
PENINJAUAN KEMBALI
Pasal 11
1. Peninjauan kembali (PK) adalah suatu perubahan atau pembatalan
keputusan sebelum ditetapkan dalam konsideran di setiap persidangan
2. PK dapat dilakukan sebelum seluruh kesepakatan ditetapkan dalam
konsideran di setiap persidangan
3. Pengajuan PK dapat dilakukan jika:
a. Memiliki bukti atau argumentasi yang berbeda dari yang telah
didiskusikan sebelumnya
b. Disepakati berdasarkan ketentuan kuorum sebanyak 2/3 dari seluruh
jumlah peserta sidang
4. Pengajuan PK hanya dapat dilakukan 1 kali untuk setiap keputusan

BAB XI
PENGESAHAN
Pasal 12
1. Untuk mengesahkan setiap persidangan maka harus dibuat konsideran sidang
2. Konsideran sidang dibacakan sbelum pengetukan palu tanda disahkannya
sidang

PENUTUP

Demikian Materi MUSYCAB VII IPM Way Jepara disusun atas bantuan
banyak pihak, oleh karena itu diucapkan penghargaan yang sebesar-besarnya.
Semoga Allah swt senantiasa memberikan Rahmat dan HidayahNya kepada kita
semua. Aamin yaa Robbal alamiin.
Nuun walqolami wamaa yasthuruun

20 |

Anda mungkin juga menyukai