Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITA TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH JAKARTA

TUGAS 1
MANAJEMEN

dikerjakan oleh:
Muhammad Adha Trisna Sampurno
NIM 051347217
Prodi S-1 Manajemen
TUGAS 1

No Soal Skor

Jurus Mitra Bisnis Kuliner Gofood Raup Cuan


Data Kementerian Koperasi dan UKM RI mencatat terdapat 64% dari total 64 juta
UMKM di Indonesia dikelola dan dimiliki oleh kaum perempuan. Hal ini menunjukkan
bahwa perempuan kian lincah mengambil peluang untuk maju dan tentunya turut
memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Ketangguhan perempuan dalam mengembangkan usahanya tidak luput dari
pemanfaatan teknologi digital. Salah satunya Gojek, yang turut memberikan peluang
setara untuk pengusaha perempuan di bidang kuliner sehingga dapat meningkatkan
bisnisnya secara berkelanjutan lewat Gofood.
Dalam semangat dan antusiasme memperingati Hari Perempuan
Internasional (International Women’s Day) yang jatuh pada hari ini, 8 Maret 2023,
Gofood membagikan kisah inspiratif dari tiga sosok srikandi yang berani melangkah
menjadi womenpreneur di era digitalisasi dan sukses hingga bisa memberikan dampak
positif, baik bagi keluarga dan orang lain di sekitarnya.
Pertama Novita Mayasari, pemilik usaha Bassnana Kerang dan Kafe, Semarang, Jawa
Tengah. Ia merangkul ratusan ibu-ibu pengusaha kuliner mengoptimalkan penjualan
secara online.
Tanpa latar belakang sebagai pengusaha kuliner dan berangkat dari keyakinan serta
kegigihannya, Novita membuka usahanya pada 2018 bersama suami. Berawal dari
kecintaan pasangan suami istri ini terhadap makanan kerang dan seafood, keduanya
berinovasi untuk menghadirkan makanan khas laut yang bercita rasa unik di
daerahnya.
Dalam perjalanannya membangun Bassnana Kerang & Kafe, Novita gigih berinovasi
dan adaptif mengikuti tren berbisnis kuliner. Salah satunya dengan bergabung di
Gofood pada 2018. Setelah lebih dari 4 tahun, hampir 75% pendapatan Bassnana
Kerang & Kafe datang dari pesanan online di Gofood.
“Awal saya bergabung awam sekali dengan cara berjualan di online. Namun, seiring
berjalannya waktu dan dengan adanya dukungan komunitas seperti Komunitas Partner
Gofood (KOMPAG) dan aplikasi GoBiz tentunya sangat membantu perkembangan
usaha saya. Bahkan dari 2018 hingga 2021 omzet usaha saya meningkat 50%,” katanya.
Tidak ingin tumbuh sendirian, Novita makin terpacu mendorong para perempuan di
daerahnya untuk maju bersama. Khususnya bagi para ibu-ibu yang telah bergabung
dengan Gofood tetapi belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berbisnis
online.
“Setiap bulannya saya sering mengumpulkan puluhan ibu-ibu sesama pengusaha
UMKM di lingkungan saya ini untuk saling berbagi pengalaman dan edukasi dalam
berjualan online. Saya sangat ingin ibu-ibu di daerah saya juga merasakan manfaat
yang saya rasakan ketika berjualan di Gofood,” ujar Novita antusias. Semangat untuk
sukses bersama tersebut membuat Novita terpilih sebagai Ketua KOMPAG Semarang
sejak 2019 hingga saat ini.

Srikandi kedua adalah Elis Endah, pemilik usaha Bubish Dimsum, Bandung, Jawa
Barat. Berangkat dari keinginannya membantu menopang ekonomi keluarga,
perempuan berusia 32 tahun ini memutuskan membuka usaha kuliner dimsum dari
garasi rumah sejak akhir 2019.
Keterbatasan modal membuat Ibu Elis membuka usaha kulinernya walaupun hanya
dengan kursi dan penanda toko sederhana di depan rumah. Namun hal tersebut tidak
menyurutkan semangat Elis yang memiliki latar belakang sebagai womenpreneur untuk
mengembangkan bisnis kulinernya.
Di awal usaha, Elis seringkali hanya mendapatkan 1-2 pesanan dengan pendapatan
sekitar Rp 40 ribu dalam satu bulan. Melihat kondisi tersebut, Elis memutar otak dan
melakukan berbagai cara untuk meningkatkan pendapatan. Salah satunya dengan
bergabung bersama Gofood dan mengoptimalkan usahanya melalui aplikasi GoBiz.
Tak hanya itu, Elis aktif turut mengikuti berbagai kegiatan edukasi di Komunitas
Partner Gofood (KOMPAG) sebagai upayanya untuk semakin memperluas ilmu
mengenai berbisnis kuliner secara online.
“Saya juga menganggap aplikasi GoBiz sebagai konsultan saya dalam mengembangkan
dan menaik kelaskan usaha. Karena melalui ragam promo, fitur-fitur operasional usaha
dan rangkaian edukasi yang diberikan, Bubish Dimsum mampu meningkatkan omzet
per bulannya hingga tembus Rp15 juta,” tutur Elis.
Berkat pencapaian positif yang Elis dapatkan, Bubish Dimsum dapat memperluas area
resto di garasi rumahnya dan memberikan suasana yang lebih nyaman untuk pembeli
dine-in. Menjalani multi peran sebagai seorang ibu, istri dan pengusaha, kegigihan Elis
mampu membantu meningkatkan perekonomian keluarganya dengan signifikan.
Womenpreneur lainnya adalah Nurul Insiniati, pemilik usaha Salad Buah Dago,
Bandung, Jawa Barat. Ibu rumah tangga berusia 31 tahun inj nekat banting setir dari
pekerja back office di sebuah hotel menjadi pebisnis kuliner demi menyokong ekonomi
keluarganya.

Berkat kesukaannya menyantap salad buah saat hamil anak pertama, Nurul memulai
usaha kuliner Salad Buah Dago di gang sempit rumahnya dengan mengandalkan
platform online food delivery (OFD), khususnya Gofood sejak beroperasi di 2018.
Berjualan secara online membuatnya tetap mendapatkan pelanggan meskipun ada
keterbatasan dari sisi lokasi.
“Ketika pertama kali buka usaha ini, saya masih mencoba-coba dan melihat dahulu
seberapa besar peluang berjualan salad buah di wilayah Dago, Bandung. Waktu itu,
salad buah belum terlalu populer dan kompetitornya pun masih sangat sedikit," katanya.
Untuk memaksimalkan usaha yang saya miliki, ia langsung mendaftar di Gofood.
Setelah 4 tahun lebih bergabung, usaha yang tadinya hanya rumahan dan sulit dikenali
pelanggan karena di gang sempit, kini berkembang jadi resto di pinggir jalan utama
perumahan dan punya beberapa karyawan. Omzet usahanya pun naik pesat sebesar
200% sejak 2018 hingga 2022.
Nurul juga berpesan agar perempuan jangan pernah takut untuk memulai bisnis meski
hanya dari rumah. “Perempuan sangat mampu untuk memanfaatkan kesempatan yang
ada di depan mata dan membuka peluang besar. Khusus di era digitalisasi seperti ini,
dukungan teknologi dapat membantu usaha kita secara secara menyeluruh dan
maksimal,” ucap Nurul.

Sumber:
https://swa.co.id/swa/trends/jurus-mitra-bisnis-kuliner-gofood-raup-cuan?page=2

Pertanyaan
Berdasarkan kasus di atas, maka analisalah:
1. Berikan Analisa Anda mengenai kreativitas dan inovasi yang dibangun Novita untuk
35
membangun Bassnana Kerang & Kafe.
2. Berikan Analisa Anda tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan
35
manajemen UMKM. Berikan contoh UMKM disekitar tempat Anda tinggal.
3. Berikan analisa Anda mengenai jual beli online, dalam hal ini Gofood dan bagaimana
30
dampak Gofood terhadap industri restoran?
Skor Total 100
Jawaban

1. Novita telah membangun kreativitas dan inovasi dalam membangun Bassnana Kerang &
Kafe dengan beberapa langkah:
o Mengoptimalkan penjualan secara online melalui Gofood. Dengan bergabung
dengan platform ini, Novita dapat menjangkau lebih banyak pelanggan potensial
dan meningkatkan visibilitas bisnisnya.
o Menciptakan makanan khas laut dengan cita rasa unik. Dengan inovasi dalam
menu dan kualitas makanan yang baik, Bassnana Kerang & Kafe dapat
membedakan dirinya dari pesaing dan menarik minat pelanggan.
o Memperluas jaringan dan berbagi pengalaman dengan komunitas pengusaha
UMKM. Novita aktif mengumpulkan ibu-ibu pengusaha kuliner untuk saling
berbagi pengalaman dan mendapatkan edukasi tentang berjualan online. Hal ini
membantu Novita dalam meningkatkan pengetahuannya dan mengembangkan
strategi bisnis yang lebih baik.
2. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM menyebutkan bahwa Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah selanjutnya disebut dengan UMKM adalah perusahaan kecil yang
dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan
jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu. Sesuai namanya, ada tiga jenis usaha yang
termasuk dalam UMKM, yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah. Ketiganya memiliki
definisi dan kriteria yang berbeda. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), UMKM dapat didefinisikan dengan
kriteria berikut ini:
a) Kriteria Usaha Mikro:
o Kekayaan bersih tidak lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) atau
o Hasil penjualan tahunan tidak lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
b) Kriteria Usaha Kecil:
o Kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) namun tidak
lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau
o Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
namun tidak lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).
c) Kriteria Usaha Menengah:
o Kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) namun tidak
lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau
o Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta
rupiah) namun tidak lebih dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).
Meskipun demikian, UU tersebut membuka kemungkinan perubahan definisi tersebut
mengikuti perkembangan perekonomian.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (2023), UMKM yang ada di
Indonesia sebagian besar merupakan kegiatan usaha rumah tangga yang dapat
menyerap banyak tenaga kerja. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, pada
tahun 2019 terdapat 65,4 juta UMKM di Indonesia. Dengan jumlah unit usaha sebanyak
itu, UMKM mampu menyerap 123,3 ribu tenaga kerja. Hal ini membuktikan bahwa UMKM
memiliki dampak dan kontribusi yang besar dalam mengurangi tingkat pengangguran di
Indonesia. Semakin banyaknya keterlibatan tenaga kerja dalam UMKM akan membantu
mengurangi jumlah pengangguran di negara ini.
Saat ini, UMKM sedang mengalami tren positif dengan peningkatan jumlahnya setiap
tahun. Tren positif ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional
sebesar 60,5%. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia memiliki potensi yang
besar untuk dikembangkan sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi
perekonomian.
Sulastri (2022) mengemukakan bahwa UMKM memainkan peran penting dalam ekonomi
Indonesia, terutama dalam menghadapi krisis seperti krisis moneter pada tahun 1998 dan
pandemi Covid-19. UMKM merupakan bagian yang mandiri dalam perekonomian
Indonesia dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
UMKM berperan dalam pemerataan tingkat ekonomi bagi rakyat kecil, pengentasan
kemiskinan, dan juga sebagai sumber pemasukan devisa bagi negara.
Menurut Henry Fayol, fungsi manajemen terdiri dari lima elemen penting: perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan koordinasi. Hubungan antara fungsi
manajemen menurut Henry Fayol dengan manajemen UMKM adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan: Fungsi perencanaan melibatkan penetapan tujuan, pengembangan
strategi, dan penentuan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam
manajemen UMKM, perencanaan sangat penting untuk mengidentifikasi peluang,
menetapkan target penjualan, mengatur anggaran, dan mengembangkan rencana
pemasaran. Dengan melakukan perencanaan yang baik, manajemen UMKM dapat
memastikan bahwa sumber daya yang terbatas digunakan secara efisien dan efektif.
b) Pengorganisasian: Fungsi pengorganisasian melibatkan pembagian tugas,
pengelompokan kegiatan, dan penunjukan wewenang serta tanggung jawab kepada
individu atau tim dalam organisasi. Dalam manajemen UMKM, pengorganisasian
diperlukan untuk memastikan bahwa setiap anggota tim atau karyawan memiliki
peran dan tanggung jawab yang jelas. Hal ini membantu dalam mengoptimalkan
kinerja dan koordinasi dalam menjalankan operasional usaha.
c) Pengarahan: Fungsi pengarahan melibatkan motivasi, komunikasi, dan pembinaan
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam manajemen UMKM, pengarahan
penting untuk memastikan bahwa karyawan memiliki pemahaman yang jelas tentang
visi, misi, dan nilai-nilai bisnis. Selain itu, pengarahan juga membantu dalam
memotivasi karyawan, mengembangkan keterampilan mereka, dan menciptakan
lingkungan kerja yang positif.
d) Pengendalian: Fungsi pengendalian melibatkan pemantauan kinerja, evaluasi hasil,
dan pengambilan tindakan perbaikan jika diperlukan. Dalam manajemen UMKM,
pengendalian penting untuk memastikan bahwa operasional berjalan sesuai dengan
rencana dan target yang telah ditetapkan. Dengan melakukan pengendalian yang
efektif, manajemen UMKM dapat mengidentifikasi masalah atau hambatan yang
mungkin muncul dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.
e) Koordinasi: Fungsi koordinasi melibatkan penggabungan dan sinkronisasi kegiatan
yang berbeda dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Dalam manajemen
UMKM, koordinasi penting untuk memastikan bahwa setiap departemen atau tim
bekerja secara sinergis dan saling mendukung. Hal ini membantu dalam menghindari
konflik, meningkatkan efisiensi, dan mencapai hasil yang optimal.
Dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen menurut Henry Fayol, manajemen UMKM
dapat mengoptimalkan kinerja dan mencapai kesuksesan dalam menjalankan usaha
mereka. Berdasarkan apa yang telah diuraikan sebelumnya maka UMKM menjadi sektor
penting dalam perekonomian Indonesia. Mereka berperan sebagai penggerak
pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja. Contoh UMKM di sekitar
tempat tinggal saya adalah:
o Warung Makan "Bu Nas"
Warung makan ini menyajikan hidangan tradisional Indonesia dengan harga
terjangkau. Mereka menggunakan bahan-bahan segar dan mempertahankan cita
rasa autentik. Warung makan ini telah beroperasi selama kurang lebih dari 10 tahun
dan menjadi tempat makan favorit di lingkungan sekitar. Menu favorit di warung
makan ini adalah Sop Iga Sapi dan Kepala Ikan Manyung.
o Toko Kue "Bayunicake"
Sebuah toko kue yang telah berhasil membangun pelanggan setia dan memiliki
reputasi yang baik di komunitas lokal Cirebon. Toko ini dikenal karena menyajikan
berbagai jenis kue yang lezat dan berkualitas tinggi. Pelanggan merasa puas dengan
rasa kue yang disajikan dan juga dengan pelayanan yang ramah dan profesional dari
tim "Bayunicake". Toko ini telah menjadi destinasi favorit bagi para pecinta kue di
Cirebon, dan terus berinovasi dengan menciptakan kreasi kue yang unik dan menarik.
Dengan reputasi yang baik dan kualitas produk yang konsisten, toko kue
"Bayunicake" telah menjadi salah satu toko kue terkemuka di Cirebon.
3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukardi dan Rahmawati (2022), Go-Food
memberikan dampak positif bagi pelaku usaha, terutama dalam peningkatan penjualan
produk makanan dan minuman. Data menunjukkan bahwa penjualan rata-rata lima
produk minuman segar meningkat sebesar 50%, sementara penjualan lima produk kopi
juga mengalami peningkatan sebesar 50%. Selain itu, empat produk makanan
menunjukkan peningkatan penjualan sebesar 70%, begitu pula dengan empat produk
makanan ringan. Hasil observasi oleh Prapti dan Rahayo (2018) juga mengindikasikan
kenaikan omset hingga 100% setelah menggunakan aplikasi Go-Food, meskipun ada
juga yang melaporkan kenaikan yang lebih kecil. Penelitian lain oleh Hasan dkk (2019)
juga menunjukkan peningkatan omset restoran sebesar 66%. Go-Food juga memberikan
manfaat yang signifikan bagi pengusaha restoran selama masa pandemi, karena
masyarakat dapat memesan makanan dan minuman secara daring tanpa harus keluar
rumah, dan pengusaha restoran tetap dapat menghasilkan keuntungan meskipun dalam
situasi pandemi di mana masyarakat harus lebih banyak berada di rumah untuk
mencegah penyebaran virus COVID-19 (Fathimah, 2022). Dengan demikian, dapat
diketahui bahwa kehadiran Go-Food memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM dan
memberikan branding yang signifikan bagi setiap UMKM yang menjadi mitra. Aplikasi ini
juga memudahkan masyarakat untuk mengetahui lokasi gerai UMKM, kualitas produk,
dan minat masyarakat terhadap produk tersebut.
Peran penting Go-Food dalam perkembangan industri restoran dapat disimpulkan antara
lain:
a) Meningkatkan aksesibilitas: Go-Food memungkinkan pelanggan untuk dengan
mudah memesan makanan dari berbagai restoran melalui aplikasi, memberikan
aksesibilitas yang lebih besar terutama dalam situasi seperti pandemi di mana
penggunaan layanan pengiriman makanan menjadi umum.
b) Meningkatkan visibilitas dan jumlah pelanggan potensial: Restoran yang terdaftar di
Go-Food mendapatkan eksposur yang lebih besar dan dapat menjangkau pelanggan
yang lebih luas, sehingga membantu meningkatkan penjualan dan menarik
pelanggan baru yang sebelumnya mungkin tidak menyadari keberadaan mereka.
c) Mendorong inovasi dan peningkatan kualitas: Persaingan dalam platform jual-beli
online mendorong restoran untuk berinovasi dalam menu dan kualitas makanan.
Restoran perlu mempertimbangkan kualitas, kecepatan pengiriman, dan pengalaman
pelanggan untuk tetap bersaing di pasar online.
d) Memperluas pangsa pasar: Go-Food memungkinkan restoran untuk menerima
pesanan dari pelanggan di luar wilayah fisik mereka, membuka peluang bagi restoran
untuk memperluas pangsa pasar mereka dan menjangkau pelanggan di berbagai
daerah.
Referensi:
Prapti, R. L., & Rahoyo. (2018). Dampak Bisnis Kuliner Melalui Go-Food bagi Pertumbuhan
Ekonomi Di Kota Semarang. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 20(2).
http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.v20i2.1243.
Hasan, M. dkk. (2019). Analisis Eksistensi Layanan Go-Food dalam Meningkatkan Penjualan
pada Rumah Makan di Banjarmasin. Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen, 6(1).
http://dx.doi.org/10.31602/al-kalam.v6i2.2313.
Fathimah, V. (2022). Dampak Penggunaan Aplikasi Layanan Go-Food dalam Meningkatkan
Pendapatan Pengusaha Kuliner saat Pandemi COVID-19. Jurnal Inovasi Hasil Penelitian
dan Pengembangan, 2(2). https://doi.org/10.51878/knowledge.v2i2.1408.
Sukardi, A. S., & Rahmawati, I. A. (2022). Analisa pengaruh Go-Food terhadap penjualan UMKM
di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Journal of Economics Research and Policy
Studies, 2(3),171-182. https://doi.org/10.53088/jerps.v2i3.268.
Sulastri. (2022). Peran Penting UMKM dalam Ancaman Isu Resesi. Djkn.kemenkeu.go.id.
Diakses tanggal 24 Oktober 2023 dari https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-
balikpapan/baca-artikel/15677/Peran-Penting-UMKM-dalam-Ancaman-Isu-Resesi.html.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan. (2023). Kontribusi UMKM dalam Perekonomian Indonesia.
Djpb.kemenkeu.go.id. Diakses tanggal 24 Oktober 2023 dari
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3134-kontribusi-
umkm-dalam-perekonomian-indonesia.html#:~:text=Sektor UMKM yang terbukti
mampu,mengatasi masalah pengangguran di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai