Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3 HKUM4303

1. UMKM seringkali mengalami berbagai permasalahan seperti penurunan penjualan,


permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi menurun dan PHK buruh,
hal ini menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. UMKM sebagai penggerak ekonomi
domestik dan penyerap tenaga kerja tengah menghadapi penurunan produktivitas yang
berakibat pada penurunan profit secara signifikan.

Pertanyaan

Dari uraian di atas, jelaskanlah upaya atau strategi yang dapat dilakukan untuk
pengembangan produktivitas UMKM sehingga dapat meningkatkan profitnya!

Jawaban:

UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagai penggerak ekonomi kerakyatan,
merupakan pondasi ekonomi sosialis dan telah terbukti mempu meningkatkan pertumbuhan
dan pemerataan ekonomi negara. Kontribusi UMKM yang besar dalam menopang
kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, menjadi alasan yang rasional mengapa
sektor UMKM perlu mendapat perhatian khusus, tidak hanya dari pemerintah, namun juga
dari masyarakat. Penyebabnya ialah begitu banyaknya permasalahan yang dihadapi
pengusaha UMKM mulai dari modal hingga keuntungan yang tak sepadan dan masih banyak
lagi yang lainnya. Berdasarkan permasalahan-permaslahan tersebut, maka perlu diketahui
apa upaya-upaya dan strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasinya sehingga dapat
meningkatkan profit UMKM antara lain:

1.Membuat strategi permodalan, bahan baku, dan distribusi.


Permodalan: kendala dalam modal dan dana untuk mengembangkan bisnis, kita
dapat mempertimbangkan untuk mengambil pinjaman usaha dari berbagai sumber,
yang menawarkan pinjaman bisnis tanpa jaminan dengan proses dan syarat yang
mudah dan cepat. Dengan memanfaatkan fasilitas ini, kita dapat memperoleh dana
yang dibutuhkan untuk memperluas bisnis.
Bahan baku: Untuk menghindari keterbatasan bahan baku, kita dapat melakukan
pengelolaan, perhitungan, dan pemantauan terhadap ketersediaan bahan baku yang
kita miliki. Guakan sistem digital untuk mengelola dengan lebih lengkap dan rinci.
Kita juga dapat memperluas koneksi dengan produsen penyedia barang atau jasa
yang kita perlukan untuk memperoleh bahan baku.
Proses distribusi: memanfaatkan teknologi digital yang dapat membantu proses
pengelolaan distribusi, inventaris dan penjualan produk sehingga dapat berjalan
optimal. Selain itu, kita dapat memilih dan menjaga komunikasi yang baik kepada
distributor, fokus pada area lokal, menyiapkan transportasi yang tepat dan
melakukan review secara berkala.
2. Melakukan survey tempat atau lokasi yang sesuai
Survey tempat atau lokasi dapat membantu kita untuk mengembangkan usaha UMKM
yang kita kelola dengan memperhatikan minat konsumen di suatu wilayah, tingkat

keramaian dan keamanan, akses lokasi yang mudah dan cepat bagi konsumen maupun
supplier.

3. Menentukan produk yang diminati konsumen


Strategi yang perlu dilakukan ialah dengan mencaritahu selera pasar, tren pasar dan
peluang pasar. Kita juga harus membuat kualitas produk sekelas dengan produk yang
beredar di pasar global.Dengan begitu kita dapat bersaing di lingkungan pasar.
4. Membuat harga yang sesuai dan masuk akal
Harga merupakan hal yang krusial dalam perkembangan usaha. Konsumen akan
mengharapkan harga yang masuk akal dan terjangkau. Namun sebagai pelaku usaha kita
juga harus memperhitungkan untung rugi sebelum menentukan harga produk. Saat
menentukan harga ada tiga pilihan, kita bisa menghitung biaya produksi ditambah 30%
keuntungan, atau berdasarkan harga kompetitor. Melakukan riset harga dan
menentukan harga di bawah kompetitor tapi dengan kualitas sama tingginya untuk
menarik konsumen. Selain itu, kita juga bisa mematok harga berdasar permintaan
konsumen. tapi tentu juga harus berdasar biaya produksi. Kita harus meningkatkan harga
jual agar tetap untung kalau harga yang diminta konsumen dibawah harga produksi.
5. Lakukan Inovasi dalam Bisnis

Untuk tetap menarik minat konsumen, perlu melakukan inovasi pada bisnis. Inovasi
dapat membantu produk menjadi lebih menarik dan berbeda dari kompetitor.
Sebagai contoh, dalam bisnis minuman tradisional seperti jamu, bisa menciptakan
kemasan yang menarik dengan izin BPOM agar lebih menarik perhatian konsumen.

6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)


Sumber daya manusia (SDM) atau karyawan yang berkualitas dan profesional menjadi
nilai tambah demi meningkatkan profit UMKM. Karyawan tidak hanya makan gaji buta
namun hendaknya turut berkontribusi aktif dalam pengembangan bisnis. Membuka
lowongan dan melakukan seleksi sebelum merekrut karyawan menjadi salah satu usaha
untuk menemukan karyawan yang berbakat dan memiliki keahlian yang dapat
dimanfaatkan untuk mendongkrak peningkatan profit bisnis UMKM yang kita kelola.
7. Meningkatkan mutu pelayanan
Setelah memperkerjakan SDM atau karyawan yang berkualitas, misi selanjutnya adalah
memberikan pelayanan konsumen sebaik mungkin. Karyawan dapat diberikan pelatihan
atau coaching tentang bagaimana melayani konsumen dengan baik dan benar. Dengan
memberikan pelayanan terbaik, diharapkan kenyamanan yang dirasakan konsumen saat
menggunakan produk dapat meningkatkan profit kita.
8. Memanfaatkan Media Sosial dan Marketplace dalam Promosi
Memaksimalkan pemanfaatan media sosial seperti Whatsapp, Instagram, TikTok dan
lainnya sebagai media promosi yang tak hanya murah tapi juga sangat efektif dalam
menarik konsumen. Keberadaan media sosial dan marketplace sangat berpengaruh
dalam mempertemukan kita dengan konsumen di era digital seperti saat sekarang ini.
Terlebih, kebiasaan konsumen yang cenderung aktif di media sosial jadi sasaran empuk
untuk mengenalkan produk lewat konten yang menarik. Konsumen saat ini juga merasa
lebih nyaman berbelanja secara online karena dapat menghemat waktu, tenaga dan
uang.
9. Mengikuti kegiatan pameran dan festival
Strategi ini dilakukan demi menjaga dan manaikkan eksistensi di kalangan konsumen.
Dengan begitu produk dapat dikenal luas dengan usaha pemasaran yang terjangkau
tanpa banyak keluar biaya. Adapun manfaat lainnya kita bisa saling mengenal vendor,
kompetitor, dan pelanggan. Supaya strategi UMKM yang baru berkembang ini efektif,
pilihlah yang sesuai dengan produk kalian. Misal produk kalian berhubungan dengan
kuliner maka bergabunglah dengan jenis pameran atau festival kuliner.

10. Membangun relasi antar sesama pengusaha maupun wirausahawan


Bangunlah relasi yang banyak mungkin, sebab peluang bisnis akan tebuka lebar, sejalan
dengan strategi UMKM yang baru berkembang. Poin penting ketika memiliki banyak
relasi adalah kita bisa mendapat banyak vendor terpercaya dan pelanggan setia. Tak
cuma itu, mendapat informasi lebih tentang bisnis yang tentunya jadi penyemangat
pengembangan bisnis dan meningkatkan profit. Ikut berbagai acara pameran bisnis,
seminar dan bergabung dengan komunitas bisnis sejenis adalah cara untuk mendapat
banyak relasi.

Jika telah menerapkan strategi-strategi diatas namun profit bisnis masih stuck atau
bahkan menurun, anda dapat melakukan evaluasi lebih jauh terhadap upaya yang telah
dijalankan. Namun bila peningkatan profit telah dicapai, maka kita dapat
memaksimalkan lagi faktor-faktor yang disukai konsumen seperti kualitas produk dan
pelayanan yang baik.
Dengan menerapkan strategi-strategi seperti di atas, diharapkan usaha UMKM akan
mampu berkembang dan menghadapi tantangan di masa depan. Oleh karena itu,
konsistensi dan ketekunan dalam menjalankan bisnis UMKM sangat diperlukan demi
keberhasilan yang ingin dicapai.

2. Yayasan merupakan lembaga nir-laba – non-profit, yang didirikan oleh sekumpulan orang,
dimana seluruh aktifitasnya diperuntukan untuk tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan. Oleh karenanya, Undang-Undang secara ketat mengawasi agar tujuan
mulia sebuah yayasan tidak disalahgunakan oleh Organ Yayasan dengan mencari keuntungan
sebesar-besarnya bagi pribadi Organ itu, sebagaimana layaknya sebuah badan usaha seperti
perseroan.

Pertanyaan:

Berdasarkan uraian diatas menurut Anda apakah yayasan dapat mendirikan suatu badan
usaha? Jelaskan jawaban Anda dengan menyertakan dasar hukum yang konkrit!

Jawaban:

Ya, yayasan boleh mendirikan badan usaha karena yayasan akan memiliki
banyak keuntungan seiring dengan banyaknya badan usaha yang didirikan. Walaupun
yayasan bersifat non-profit tetapi sebagai upaya untuk menunjang pencapaian maksud dan
tujuannya yayasan dapat melakukan kegiatan usaha dengan cara mendirikan badan usaha
dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 3 ayat
(1) UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (atau yang selanjutnya disingkat dengan UU
yayasan). Ketentuan dalam pasal tersebut diatas dapat dipahami dengan melihat penjelasan
Pasal 3 ayat (1) UU N0. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 16 Tahun 2001 bahwa
Yayasan tidak digunakan sebagai wadah usaha dan juga tidak dapat melakukan kegiatan
usaha secara langsung tetapi harus melalui badan usaha yang didirikannya atau melalui
badan usaha lain dimana Yayasan menyertakan kekayaannya. Dengan demikian ketentuan
tersebut telah secara tegas mengatur bahwa Yayasan dapat mendirikan badan usaha sebagai
upaya untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan.

Yayasan selain dapat mendirikan badan usaha sendiri, juga dapat menanamkan modal dalam
bentuk penyertaan modal dalam berbagai bentuk usaha yang bersifat prospektif dengan
ketentuan seluruh penyertaan tersebut paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari
seluruh nilai kekayaan Yayasan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 7 ayat (2) UU Yayasan.
Kegiatan usaha yang dapat dijalankan oleh Yayasan merupakan kegiatan yang memiliki

kesesuaian dengan maksud dan tujuan pendirian Yayasan. Hasil kegiatan usaha tidak boleh
dibagikan oleh Yayasan kepada pembina, pengurus, dan pengawas.
3. Berikanlah analisis anda apakah sejauh ini KPPU telah berperan dengan baik untuk
menegakkan hukum persaingan usaha melalui putusan-putusan perkara persaingan tidak
sehat di Indonesia?

Jawaban:

Di mata masyarakat, diktum/amar putusan KPPU lebih sering dijadikan sebagai titik sorotan.
Disparitas putusan dalam konteks ini perlu menjadi objek perhatian, sehingga “kalibrasi”
sanksi juga harus dilakukan melalui kajian multidisipliner. Mengingat putusan-putusan KPPU
adalah referensi yang penting dalam pembelajaran hukum persaingan usaha, maka KPPU
wajib untuk memuat pertimbangan hukum yang memadai (motivering vonnis), dan
membiasakan diri untuk mengutip pertimbangan dari putusan-putusan sebelumnya agar
terlihat konsistensi kebijakan KPPU (apabila ada perubahan sikap, ada penjelasan mengapa
terjadi perubahan).

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, tentunya KPPU menemukan tantangan-tantangan


diantaranya keterbatasan kewenangan, status kelembagaan dan status pegawai Sekretariat
KPPU, serta dukungan anggaran KPPU yang menurun setelah tahun 2019. Namun, Dalam dua
puluh tahun perannya, KPPU mampu berkontribusi bagi upaya perbaikan ekonomi negeri ini
melalui penegakan hukum persaingan usaha, melakukan koreksi kebijakan melalui
pemberian saran pertimbangan kepada Pemerintah yang berpotensi menyebabkan
persaingan usaha tidak sehat, melakukan penilaian terhadap korporasi yang melakukan
merger akuisi, dan berdasarkan UU No. 20/2008 tentang UMKM bahwa KPPU memperoleh
mandat untuk melakukan pengawasan dan penegakan hukum di sektor kemitraan. Beberapa
sektor telah mengalami perubahan yang signifikan seiring peran KPPU di dalamnya. Sebut
saja hal ini terjadi di sektor telekomunikasi, penerbangan, pengadaan barang dan jasa serta
sektor lainnya.

Di tahun 2022, KPPU meregulasi aturan guna peningkatan kualitas KPPU dalam penegakan
hukum persaingan usaha di Indonesia. Aturan ini seperti Pencabutan Peraturan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Nomor 3 Tahun 2020 tentang Relaksasi Penegakan Hukum
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta Pengawasan Pelaksanaan
Kemitraan dalam Rangka Mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional, Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum di Lingkungan Komisi Pengawas Persaingan Usaha,
Penyusunan dan Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha, hingga Program Kepatuhan Persaingan Usaha.

Selain itu berdasarkan catatan redaksi di tahun 2022, KPPU menangani 297 pengaduan
dengan 144 di antaranya merupakan register tahun 2022. Tahun ini KPPU juga memutus 15
perkara dengan 7 di antaranya adalah perkara Merger dan Akuisisi, 1 perkara persekongkolan
tender, dan 7 perkara lain dengan total denda mencapai 17 miliar.

Selama dua dekade KPPU melaksanakan UU No 5 tahun 1999 untuk menjadi bagian dari
sistem hukum dan ekonomi di Indonesia. Selama dua dekade menjadi otoritas persaingan di
Indonesia, KPPU sudah memutus sebanyak 351 perkara, menilai 700 notifikasi merger, serta
menyampaikan 238 surat saran dan pertimbangan. Bahkan KPPU juga telah berkontribusi
pada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp428.510.000.000,- (empat ratus dua
puluh delapan miliar lima ratus sepuluh juta rupiah).

Sumber referensi:
- BMP HKUM4303 Hukum Perusahaan
- https://pasla.jambiprov.go.id/umkm-strategi-pengembangannya/
- https://www.trusvation.com/9-strategi-umkm-yang-baru-berkembang-supaya-lebih-
dikenal/
- https://rahlegalexperts.com/insights/yayasan-mendirikan-badan-usaha-
bisakah/#:~:text=Yayasan%20selain%20dapat%20mendirikan%20badan,Yayasan
%20sebagaimana%20yang%20diatur%20dalam

- https://kppu.go.id/wp-content/uploads/2022/05/Laporan-Tahunan-KPPU-2022.pdf

Anda mungkin juga menyukai