Anda di halaman 1dari 30

EKONOMI DIGITAL

“MEMAHAMI DAN MENGANALISIS FORMASI MONOPOLIS


DALAM EKONOMI DIGITAL”

Dosen Pengampu : Dr. Sri Indah Nikensari, SE, MSE

Oleh :

Kelompok 4

Aisyah Dzakiyyah 1701618109

Diah Ayu Kumalasari 1701618136

Nabela Safira 1701618079

Sri Nur Aini 1701618013

Kelas Pendidikan Ekonomi Koperasi A 2018

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Jakarta

2020
PEMBAHASAN

A. Konsep Monopoli Secara Umum


1. Pengertian Monopoli

Monopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu “monos” yang berarti satu, dan
“polein” yang berarti menjual. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
monopoli merupakan situasi pengadaan barang dagangannya tertentu (di pasar lokal
atau nasional) sekurang-kurangnya sepertiganya dikuasai oleh satu orang atau satu
kelompok, sehingga harganya dapat dikendalikan. Sedangkan dalam Undang-Undang
Pasal 1 No 5 Tahun 1999 menyatakan bahwa monopoli adalah penguasaan atas
produksi dan atau pemasaran barang atau jasa atas penggunaan jasa tertentu oleh satu
pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha. Sementara itu, Sadono Sukirno
berpendapat bahwa monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat 1
perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai
barang pengganti yang sangat dekat.
2. Jenis-jenis Monopoli

(1) Monopoly by law : Di Indonesia telah diatur dalam undang-undang bahwa


cabang-cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai negara (UUD pasal 33 ayat 2). Monopoli ini muncul dengan alasan
untuk melindungi aset-aset berharga dan menyangkut hajat hidup orang banyak
serta memberikan pelayanan terhadap kepentingan umum. hal ini diwujudkan
oleh pemerintah dengan membangun suatu perusahaan besar untuk melayani
masyarakat dalam kepentingannya.
(2) Monopoly by nature (alami) : Perusahaan dengan monopoli alami menjadi satu-
satunya penyedia produk atau layanan untuk industri dalam geografis tertentu.
Monopoli alami ada karena tingginya biaya awal atau skala ekonomi yang kuat
dalam menjalankan usaha di industri tertentu.
(3) Monopoly by licence (lisensi) : Didalam undang-undang pemerintah yang
mengatur kegiatan perusahaan-perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan
mewujudkan kekuasaan monopoli. Monopoli yang terjadi karena adanya
pemberian hak paten, hak cipta, hak konsesi, hak merk dagang, dll. Dengan
begitu perusahaan-perusahaan lain tidak dapat menyaingi perusahan yang
memiliki hak paten atas produknya.

Sumber :

Dosen Pendidikan, (2020, 9 Oktober). Pasar Monopoli. Diambil pada tanggal 7


Oktober 2020 dari https://www.dosenpendidikan.co.id/pasar-monopoli/
3. Ciri-ciri Pasar Monopoli
(1) Industri dengan satu perusahaan
Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi monopoli diatas, yaitu hanya ada
satu saja perusahaan dalam industry tersebut. Dengan demikian barang atau jasa
yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat lain. Syarat-syarat penjualan
sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu, dan para pembeli tidak dapat berbuat
sesuatu apapun didalam menentukan syarat jual beli.
(2) Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh barang
lain (close substitute) yang ada dalam pasar, karena tidak ada yang mirip, dan
barang penggantinya hanyalah pengganti yang sangat berbeda sifat. Aliran listrik
adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
mirip.Yang ada hanya barang pengganti yang sangat berbeda sifat nya, seperti
lampu minyak.
(3) Hambatan masuk yang kuat
Sifat ini yang merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang
mempunyai kekuasaan monopoli. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan
menyebabkan perusahaan-perusahaan lain memasuki industry tersebut. Ada
beberapa bentuk hambatan kemasukan kedalam pasar monopoli.Ada yang bersifat
legal, yaitu dibatasi oleh undang-undang.Ada yang bersifat tekhnologi, yaitu
tekhnolopi yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh.Dan adapula
yang bersifat keuangan yaitu modal yang diperlukan sangat besar.
(4) Sebagai penentu harga
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satu nya penjual didalam pasar,
sehingga mempunyai kekuasaan penuh dalam menentukan harga barang yang
dijualnya dipasar. Antara lain melalui pengendalian terhadap produksi dan jumlah
barang yang ditawarkan dengan harga pada tingkat yang dikehendakinya. Misalnya
ketika jumlah produksi menurun maka perusahaan akan meningkatkan harga jual,
begitu sebaliknya.
(5) Promosi iklan bukan strategi utama
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam
industry, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan.
Walau bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat iklan. Namun, iklan
tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tapi untuk memelihara
hubungan baik dengan masyarakat.

Sumber :
Nikensari, Sri Indah. 2018. Ekonomi industri Teori dan Kebijakan. Yogyakarta :
Penerbit Samudra Biru.

B. Monopoli dalam Bisnis Digital


1. Fenomena Winner Takes All
Winner Takes All merupakan istilah suatu fenomena dalam bisnis digital yang
ditunjukkan untuk pemimpin atau pemain kuat/nomor satu dalam menguasai pasar.
Yang dimaksud dengan pemimpin disini bukanlah individu, melainkan sebuah
perusahaan maupun korporasi dari berbagai perusahaan. Selain itu, perusahaan
pemimpin ini memiliki kekuatan untuk mengakuisisi dan menelan competitor maupun
calon-calon kompetitornya.

Ciri-ciri perusahaan pemimpin diantaranya :


(1) Memiliki pengguna/pelanggan yang banyak, baik dalam negeri maupun secara
global
(2) Layanan luas, tidak hanya fokus pada satu bidang layanan bisnis, melainkan
berbagai bidang layanan bisnis. Contohnya: google yang merupakan perusahaan
layanan mesin pencari, tetapi juga memiliki layanan pembuatan dokumen (google
docs), layanan pembelajaran (google classroom), dsb.
(3) Dukungan mitra yang strategis, biasanya perusaan pemimpin mempunyai
banyak anak perusahaan, bisa dengan cara ekspansi bisnis ke bidang layanan
yang berbeda, maupun dengan cara akuisisi dan juga merger.

Pola pasar dalam ekonomi digital ini disebut pola gurita, yang mana artinya ialah
pemenang dalam pasar bukanlah bisnis perusahaan tunggal (1 perusahaan), melainkan
korporasi (gabungan beberapa perusahaan).
Selain itu, dalam ekonomi digital juga biasanya ditandai dengan paket 3 in 1
dalam suatu e-commerce. Dimana dalam 1 e-commerce terdapat platform
marketplace, financial service dan logistic. Contohnya : Perusahan Amazon memiliki
platform marketplace berupa website yang menampilkan berbagai macam produk
yang ditawarkan. kemudian juga memiliki financial service, berupa dompet digital
yaitu amazon pay. Serta memiliki logistic pribadi yaitu amazon logistic.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa formasi dalam ekonomi digital bukanlah
pasar monopoli murni, melainkan pasar dominan (dominant firm) yang mengarah
pada monopoli, yang mana pangsa pasarnya sebesar 50%-100%.

Sumber :
Salam, RF., (2017, 15 September). Mitos “Sharing Economy” dan Perusahaan
Teknologi. Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://www.frindosonfinance.com/2017/09/15/mitos-sharing-economy-dan-
perusahaan-teknologi/
Trending Bisnis, (2020, 20 April). Gurita E-Commerce, Monopoli atau Inovasi?.
Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://trendingbisnis.com/index.php/bisnis-online/57-gurita-e-commerce-
monopoli-atau-inovasi
Nikensari, Sri Indah. 2018. Ekonomi industri Teori dan Kebijakan. Yogyakarta :
Penerbit Samudra Biru.
2. Adanya Predatory Pricing

Sesuai dengan tujuan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 yaitu mewujudkan


iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga
menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar,
pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil, maka UU No. 5 tahun 1999
mengatur beberapa perilaku dan kegiatan yang dilarang dan yang dapat
mengakibatkan persaingan tidak sehat. Berkaitan dengan larangan praktek monopoli
dan persaingan usaha tidak sehat, salah satu kegiatan yang dilarang adalah praktek
melakukan jual rugi atau menetapkan harga yang sangat rendah dengan maksud
untuk menyingkirkan atau mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan dalam
pasal 20 UU No. 5 tahun 1999 disebut predatory pricing. Selain Pasal 20, larangan
penetapan harga juga diatur dalam Pasal 7 UU No. 5/1999 mengenai larangan
penetapan harga di bawah harga pasar. Berdasarkan teori ekonomi, jual rugi adalah
suatu kondisi dimana suatu pelaku usaha menetapkan harga jual dari barang dan atau
jasa yang diproduksinya di bawah biaya total rata-rata (Average Total Cost). Pada
umumnya praktek jual rugi dimaksudkan pada 5 (lima) tujuan utama, yaitu: 1.
Mematikan pelaku usaha pesaing di pasar bersangkutan yang sama, 2. Membatasi
pesaing dengan memberlakukan harga jual rugi sebagai entry barrier, 3. Memperoleh
keuntungan besar di masa mendatang, 4. Mengurangi kerugian yang terjadi di masa
lalu, atau 5. Merupakan harga promosi dalam upaya memperkenalkan produk baru
sebagai alat strategi pemasaran. Oleh karena itu harus diperhatikan, diteliti, dan dikaji
secara cermat tujuan suatu pelaku usaha yang melakukan praktek jual rugi. (Komisi
Pengawas Persaingan Usaha, 2009)
Bagi konsumen, predatory pricing membuat konsumen bisa mengonsumsi
produk atau menggunakan layanan berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau.
Konsumen pun akan memiliki lebih banyak pilihan produk atau layanan guna
memenuhi kebutuhannya. Namun, hal keuntungan bagi konsumen tersebut hanya
berlaku dalam jangka pendek karena apabila pelaku usaha pesaing telah berada di luar
pasar, maka pelaku usaha tersebut akan bertindak sebagai monopolis yang akan
menaikkan harga ke tingkat yang sangat tinggi untuk menutupi kerugian yang diderita
sebelumnya. Sedangkan bagi perusahaan, predatory pricing jelas memberi
kesempatan untuk bisa merebut dan menguasai pangsa pasar. Dengan menetapkan
harga produk dan layanan serendah mungkin dari harga pasaran, akan menarik jumlah
pelanggan lebih banyak dan tentunya volume penjualan akan mengalami peningkatan
secara drastis. Dalam perebutan pasar, umumnya persaingan akan dimenangkan oleh
pemain yang mampu bertahan hingga akhir dalam menawarkan produk dan layanan
berkualitas dengan harga rendah. Sebab strategi ini menuntut banyak pengorbanan, di
mana perusahaan harus rela menekan laba bahkan menanggung kerugian akibat
tingginya biaya produksi. Bagi perusahaan yang telah memiliki fondasi finansial kuat
tentu tidak menjadi masalah. Namun lain halnya dengan perusahaan yang tergolong
pemain baru dalam pasar industri terkait. Jika perang harga dalam industri terus
berlanjut, maka cepat atau lambat akan ada pemain yang tidak mampu bertahan
sehingga harus mundur bahkan menghilang dari persaingan tersebut sebab tak
sanggup menanggung kerugian yang lebih besar. Akibatnya, pasar akan dikuasai oleh
sebagian kecil pemain atau bahkan hanya menyisakan satu pemain saja yang memang
kuat secara finansial. Secara lebih jauh, hal ini akan menciptakan dominasi pasar yang
disebut dengan monopoli.

Contoh Kasus :
Mengutip channelnewsasia.com, Grab di Singapura menyiapkan dana sebesar
US$ 2,5 miliar untuk perang promosi. Perusahaan ini tidak takut kehilangan uang
besar, karena tujuannya untuk melindungi pangsa pasarnya. Competition and
Consumer Commission of Singapore (CCCS) bersiap untuk mencegah adanya praktik
predatory pricing sehingga tidak menghilangkan persaingan yang baru lahir. Namun,
beberapa lama kemudian pascaakuisisi Uber, Grab memainkan harga yang
menyebabkan tarif naik dan menurunkan insentif kepada mitra pengemudinya.
Tindakan ini membuat Grab dikenakan denda sebesar Rp. 140 miliar oleh CCCS.

Sumber :
Komisi Pengawas Persaingan Usaha. (2009). Pedoman Pelaksanaan Pasal 20
Tentang Jual Rugi (Predatory Pricing).
Simulasi Kredit. Apa Itu Predatory Pricing? Strategi Penetapan Harga Predatory.
Diambil pada tanggal 7 oktober 2020 dari https://www.simulasikredit.com/apa-
itu-predatory-pricing-strategi-penetapan-harga-predatory/
Jayani, Dwi Hadya, ( 2019, 26 Juni). Praktik Predatory Pricing di Ojek Online.
Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://katadata.co.id/safrezifitra/berita/5e9a518358779/praktik-predatory-
pricing-di-ojek-online

C. Perusahaan Digital Dunia yang Mengarah Pada Monopoli


1. Amazon
Amazon mendominasi penjualan ritel global sebesar 5% (2019), sedangkan di
negara asalnya yaitu Amerika Serikat, pangsa pasarnya sebesar 3%. Pada tahun 2020,
saham amazon melonjak naik sekitar 80% dari level sebelumya. Terjadi peningkatan
pada layanan e-commerce dan cloud computing. Hal tersebut terjadi karena, meskipun
terdapat pemberlakuan pembatasan guna menekan angka persebaran virus Corona, itu
memaksa banyak orang berdiam di rumah masing-masing dan bekerja secara online,
akhirnya mereka lebih sering menggunakan situ online untuk melakukan aktivitas dan
memnuhi kebutuhannya dan Amazon telah mencatat permintaan yang meningkat
untuk layanan e-commerce dan cloud-computing.
https://market.bisnis.com/read/20200707/7/1262440/saham-amazon-tembus-us3.000-
begini-rekomendasi-analis

 Amazon Advertising (periklanan), seperti beriklan di Google Ads.


Saat Anda mengetikkan kata kunci di kotak pencarian Amazon dan hasilnya
muncul, beberapa hasil teratas akan berupa posting bersponsor — ini dianggap
sebagai Amazon Ads. Mereka dilambangkan dengan teks "bersponsor" atau
"iklan" yang halus.
Pengiklan yang ingin mendapatkan lebih banyak visibilitas ke produk
mereka di Amazon dapat membayar untuk posisi ini dengan menawar kata kunci
tertentu, yang akan menghasilkan visibilitas yang lebih tinggi di Amazon SERPs.
Pengiklan kemudian akan dikenakan biaya saat pembeli mengklik iklan mereka.
Pada dasarnya Anda dapat melihat platform periklanan Amazon sebagai Google
Ads versi Amazon.
 Amazon Alexa (semacam assistant google) AI asisten virtual,
 Amazon Business
Menawarkan kepada pemilik bisnis akses ke jaringan pemasok raksasa ritel
itu untuk pemesanan yang mudah dan diskon volume besar. Untuk anggota
Amazon Business Prime, penawaran dan fitur tambahan tersedia untuk membantu
mengelola arus kas mereka dan mengontrol pengeluaran bisnis mereka.
 Amazon Basics,  lini produk berlabel pribadi, yang sebagian besar terdiri dari
aksesori elektronik konsumen, tetapi juga termasuk aksesori rumah dan kantor.
 Amazon Drive (aplikasi penyimpanan cloud yang menawarkan penyimpanan
cloud yang aman, sinkronisasi file, berbagi file, dan pencetakan Foto. Dengan
menggunakan akun Amazon, file dan folder dapat ditransfer dan dikelola dari
berbagai perangkat termasuk browser web, aplikasi desktop, ponsel, dan tablet).
 Amazon Go (aplikasi yang terhubung dengan kamera dan sensor untuk
mendeteksi item yang diambil oleh pembeli dari rak dan secara otomatis menagih
akun Amazon pembeli, dibuka untuk masyarakat umum di Seattle).
 Amazon Kindle (perangkat lunak dan perangkat keras yang dikembangkan
oleh Amazon.com untuk menyimpan dan menampilkan buku elektronik dan
media digital lainnya).
 Amazon Publishing (unit penerbitan Amazon).
 Amazon Prime ( layanan pengiriman dua hari)  semua pembelian yang
memenuhi syarat dengan biaya tahunan tetap sebesar $ 79 (setara dengan $ 103
pada tahun 2019).
 Amazon Web Services
*Penjelasan dalam slide PPT sudah cukup

*Penjelasan dalam slide PPT sudah cukup jelas

Sumber :
Kharisma, Gilang, (2020, 7 Agustus). Praktik Monopoli 4 Raksasa Teknologi dan
Potensi Serupa di Indonesia. Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://id.techinasia.com/monopoli-4-raksasa-teknologi

2. Google
Google merupakan bisnis digital yang berfokus pada pasar mesin pencari,
pangsa pasarnya mencapai 90% di dunia (2020). Pesaing terdekatnya ialah Bing
yang memiliki pangsa pasar sebesar 2,78% dan Yahoo sebesar 1,67%. (2020)

Meski berfokus pada pasar mesing pencari, namun google juga berekspansi ke
bidang-bidang layanan lain dan memiliki beberapa produk, diantaranya : Gmail,
Chrome, Google Maps, Google Drive, Google Translate, Blogspot, Google Meet,
Google Classroom, dll.

Sebagai perusahaan yang domunan, google tidak berdiri sendiri, melainkan


memiliki korporasi, salah satunya yaitu dengan mengakuisisi berbagai perusahaan.
Perusahaan tersebut diantaranya : (1) Youtube, perusahaan layanan nonton streaming
dan berbagi video ini resmi diakuisisi oleh google pada tahun 2006. (2) Fitbit,
perusahaan yang yang berfokus pada produk-produk perangkat smartwatch ini resmi
diakuisisi oleh google dengan nilai mencapai US$ 2.1 miliar. (3) Android, perusahaan
yang mengembangkan sistem operasi ini diakuisisi oleh google pada tahun 2005. (4)
htc, perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk telekomunikasi ini resmi
diakuisisi oleh google pada tahun 2017. (5) Typhoon Studios, perusahaan
pengembang video game ini resmi diakuisisi oleh google pada 2019. (6) dan
perusahaan lainnya.
Kongres Amerika Serikat, tepatnya Subkomite Antitrust pada Rabu, 29 Juli
2020 menggelar sidang terbuka membahas tuduhan praktik monopoli dan tindakan
anti-kompetisi oleh empat raksasa teknologi, salah satunya ialah Google. Dalam hal
ini, dugaan monopoli yang diajukan kepada google diantarnya :
(1) Mengawasi pergerakan traffic di internet untuk memetakan kompetitor
potensial baru yang mengancam bisnis google. Dengan demikian, maka bila
google menemukan website yang memiliki kelebihan dibanding google, maka
google dapat menaruh website tersebut di paling bawah hasil pencarian google
atau bahkan memblokir website tersebut dari google.
(2) 63% hasil pencarian yang diberikan mesin pencari google mengarah
kepada situs masih terafiliasi dengan google. Maksudnya ialah website yang
diberikan oleh mesin pencari google hanyalah website-website yang bekerja
sama dengan google, atau webiste yang bekerja sama dengan google akan
berada di bagian atas hasil pencarian google. Hal ini diperkirakan untuk
menjaga traffic dan mempertahankan dominasi.
(3) Untuk Youtube Ads, pengiklan hanya bisa menggunakan data yang
disediakan oleh google data hub saja tanpa adanya alternatif independen
lain. Sebelum pengiklan mengiklankan iklannya di youtube, maka pengiklan
tersebut mengumpulkan target pemasarannya, dalam hal ini maka pengiklan
hanya mendapatkan data-data target konsumennya dari google data hub saja,
tidak boleh dari situs lain yang mungkin lebih lengkap dari google data hub.
(4) Berbuat kecurangan dengan beberapa website.
a) Menaruh hasil pencarian dari Foundem.com ke halaman paling belakang
hasil pencarian google. Foundem.com sendiri merupakan situs untuk
menemukan harga termurah berbagai produk dari berbagai toko online. Dalam
hal ini, layanan yang diberikan Foundem.com lebih canggih dibandingkan
dengan google, karena di Foundem.com, seseorang bisa membandingkan
harga produk dari berbagai toko, sehingga akan mendapatkan harga paling
termurah, yang mana google belum punya layanan seperti itu, untuk itu, maka
google menaruh hasil pencarian Foundem.com agar tidak tersaingi.
b) Menghentikan laju Skyhook Wireless. Perusahaan ini adalah pencipta
sistem navigasi yang dapat menentukan lokasi sebuah perangkat, yang
sebelumnya terdapat pada ponsel merk samsung dan motorola, namun
semenjak google mengakuisi android (sistem operasi yang dipakai oleh
samsung) dan motorola, maka google menghentikan laju Skyhook Wireless
dengan cara meminta samsung dan motorola mencopot layanan sistem
navigasi miliki Skyhook Wireless ini karena dianggap dapat menjadi pesaing
bagi goole, yang mana google belum punya layanan seperti ini.
c) Mengambil konten Yelp, TripAdvisor serta CitySearch. Ketiga perusahaan
ini adalah perusahaan yang menyediakan semacam layanan review dari
berbagai hotel, pesawat serta akomodasi lain. Dalam hal ini, google mencuri
konten tersebut untuk menambahkan fitur review dalam google maps.
d) Melonjakkan harga iklan TradeComat. Perusahaan ini memiliki layanan
yang serupa dengan Foundem.com, yaitu membandingkan berbagai produk
dari berbagai toko online untuk mendapatkan harga termurah. Untuk itu,
karena tak mau tersaingi, google yang belum punya layanan seperti ini
akhirnya menetapkan harga yang tinggi bagi TradeComat yang ingin
mengiklankan websitenya melalui google.
Sumber :
Kharisma, Gilang, (2020, 7 Agustus). Praktik Monopoli 4 Raksasa Teknologi dan
Potensi Serupa di Indonesia. Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://id.techinasia.com/monopoli-4-raksasa-teknologi
Shelda, Audita, (2020, Januari). 7 Perusahaan Teknologi Terkenal yang Dibeli
Google, Bangkrut Semua? Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://today.line.me/id/v2/article/7+Perusahaan+Teknologi+Terkenal+yang+
Dibeli+Google+Bangkrut+Semua-azWDgp
Zaenudin, Ahmad, (2019, 19 September). Google : Sudah Berkuasa, Monopoli Pula.
Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari https://tirto.id/google-sudah-
berkuasa-monopoli-pula-eigk

3. Facebook

Facebook dimulai pada bulan Februari 2004 sebagai jaringan sosial berbasis
sekolah di Harvard University. Facebook diciptakan oleh Mark
Zuckerberg bersama Edward Saverin, (keduanya merupakan mahasiswa di perguruan
tinggi Harvard) dengan salah satu alasan yang dikreditkan untuk pertumbuhan pesat
dan popularitas facebook adalah eksklusivitasnya. Untuk bergabung dengan facebook,
anda harus memiliki alamat email di salah satu sekolah di jaringan. Kemudian
aksesibilitas facebook diperluas untuk memilih perusahaan seperti Microsoft dan
Apple. Akhirnya, pada tahun 2006, facebook dibuka untuk siapa saja sebagai jaringan
sosial terpopuler di dunia. Pada tahun 2007, Facebook meluncurkan Platform
Facebook, yang memungkinkan pengembang membuat aplikasi di jaringan, aplikasi
ini memungkinkan sesame teman untuk berinteraksi dengan memberi hadiah atau
bermain game, seperti catur. Pada tahun 2008, Facebook meluncurkan Facebook
Connect, untuk berinteraksi dengan situs di seluruh web dengan menyediakan satu
info masuk yang bekerja di beberapa situs. Kesuksesan Facebook dapat dikaitkan
dengan kemampuannya untuk menarik minat para penggunanya dan bisnis sehingga
Facebook terus mengalami peningkatan pengguna yakni pada 2019 mencapai 2,38
miliar pengguna yang berarti hampir 30 persen dari populasi manusia di dunia aktif
mengakses Facebook. Sehingga Facebook meraih jumlah pendapatannya pada 2019
sebesar US$ 70,7 miliar. Namun dominasi Facebook kini agaknya semakin menurun
karena berdasarkan laporan Statcounter, pangsa pasar Facebook di ranah media
sosial secara global sebenarnya mengalami penurunan dari 75,5 persen pada
Desember 2017 ke angka 66,3 persen pada Desember 2018.

Dugaan Kasus Monopoli :

Komite kehakiman parlemen Amerika Serikat (AS) merampungkan


penyelidikannya terhadap Facebook. Kesimpulannya, Facebook dianggap
menggunakan kekuatan monopoli di media sosial untuk mempertahankan posisinya
dengan mengakuisisi, meniru (copying) atau membunuh kompetitor. Facebook
berhasil melakukan monopoli karena efek jaringan yang kuat, biaya peralihan yang
tinggi untuk pengguna, dan keunggulan data yang signifikan.

Salah satu aksi Facebook yang disoroti oleh Komite Kehakiman Parlemen AS
adalah akuisisi Instagram pada 2012 dengan nilai US$1 miliar. Facebook
mengakuisisi Instagram sebelum media sosial berbagi foto ini menjadi lawan yang
mengancam Facebook. Zuckerberg pun membuat komentar yang sama terkait
WhatsApp. WhatsApp menjadi ancaman bagi layanan Messenger hingga pada 2014
Facebook mengakuisisi WhatsApp senilai US$19 miliar.

Laporan tersebut juga mengutip keuntungan data dari basis pengguna yang
besar dari pesaing jika memiliki jejaring sosial yang besar dan terintegrasi. Melalui
lebih dari 3 miliar pengguna bulanan, Facebook memiliki akses ke lebih banyak data
daripada para pesaing. Facebook menggunakan data ini untuk menciptakan
pengalaman yang lebih baik bagi penggunanya, yang pada akhirnya menarik lebih
banyak pengguna dan pengguna menghabiskan banyak waktu di platform Facebook.
"Keunggulan data Facebook bertambah seiring waktu, memperkuat posisi mereka di
pasar dan mempersulit platform baru untuk memberikan pengalaman baru yang
kompetitif," tulis laporan tersebut. (sumber: cnbcindonesia.com)
Dilansir dari KompasTekno dari WCCF Tech, Minggu (14/7/2019), FTC
memiliki wewenang untuk meminta pertanggungjawaban Mark Zukerberg selaku
CEO Facebook Inc, terkait segala isu tentang penyalahgunaan data pengguna. Namun,
Zuckerberg tidak akan mendapat konsekuensi secara pribadi. Hal ini menuai kritik,
karena FTC memutuskan untuk tidak meminta pertanggungjawaban pribadi
Zuckerberg. Namun meski didenda puluhan triliun, saham Facebook di Wall Street
dilaporkan naik dua persen di hari yang sama saat pengumuman denda. Para
pendukung privasi justru menyesalkan bahwa denda yang dijatuhkan tidak terlalu
berdampak pada Facebook. (sumber: kompas.com)

Sumber :
Lisam, Bibi, (2019, 10 Mei). Mengenal Lebih Dalam Mengenai Facebook. Diambil
pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
http://www.podfeeder.com/teknologi/mengenal-lebih-dalam-mengenai-facebook/
Pertiwi, Wahyunanda Kusuma, (2019, 8 Januari). Pangsa pasar Facebook Menurun,
Media Sosial Lain Menanjak. Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://tekno.kompas.com/read/2019/01/08/15110047/pangsa-pasar-facebook-
menurun-media-sosial-lain-menanjak
Clinten, Bill, (2019, 25 Juli) Facebook Didenda Rp. 70 Triliun Akibat Skandal
Cambridge Analytica. Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://tekno.kompas.com/read/2019/07/14/08170087/facebook-didenda-rp-70-
triliun-akibat-skandal-cambridge-analytica
4. Apple

Selama masa pandemi Covid-19 saat ini penjualan smartphone mengalami


penurunan. Hal ini berdampak pada tiga competitor besar yaitu Apple, Samsung, dan
Huawei.

Dari segi peringkat teratas, tiga merk masih dikuasai Samsung, Huawei, dan
Apple. Namun ketiganya mengalami anjlok, Samsung dari angka 72 juta turun
menjadi 59 juta unit dengan market share turun dari 21% menjadi 20%, kemudian
Huawei dari 59,1 juta unit jatuh menjadi 49 juta unit dengan market share stagnan
sebesar 17%, sedangkan Apple tidak terlalu mengalami anjlok, yakni dari 42 juta unit
menjadi 40 juta unit dengan market share yang naik dari 12% menjadi 14%.

Sumber :
Sandi, Ferry (2020, 1 May). Dipimpin Samung dan Huawei, Penjualan Smartphone
Jatuh. Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200501183550-37-155747/dipimpin-
samsung-huawei-penjualan-smartphone-jatuh
Komite kehakiman parlemen AS melakukan penyelidikan selama 16
bulan terhadap raksasa teknologi, termasuk Apple. Dalam laporan setebal 450
halaman ini, komite melarang perusahaan memasuki lini bisnis yang berdekatan.
Komite juga menemukan bahwa Apple menggunakan kontrolnya untuk
mengecualikan saingannya. Selain itu, memberikan dorongan pada layanannya
sendiri, termasuk menyesuaikan hasil pencarian di App Store untuk
mempromosikan aplikasinya. Laporan itu mencontohkan, Apple meluncurkan
fitur ‘Durasi Layar’ untuk mengontrol tayangan anak. Pengembang layanan
serupa mengeluh bahwa mereka dikeluarkan dari pasar, setelah peluncuran itu.
Keuntungan itu diperoleh dengan menarik sewa dari pengembang. Lalu
pengembang membebankannya kepada konsumen dengan menaikkan harga, atau
mengurangi investasi pada layanan baru yang inovatif. Jika rekomendasi tersebut
akhirnya menjadi undang-undang, maka perusahaan teknologi besar, termasuk
Apple akan dipaksa mengubah praktik bisnis intinya. Ini termasuk cara
mendistribusikan aplikasinya sendiri melalui App Store.
Namun, sejumlah pengembang aplikasi seperti Spotify, Epic Games
hingga platform kencan online, Match Group memprotes kebijakan Apple yang
mengenakan pungutan 30% dari setiap transaksi. Mereka juga membentuk koalisi
yang diberi nama The Coalition for App Fairness. Mereka keberatan dengan
pengenaan pungutan 30% dari setiap transaksi di toko aplikasi App Store.
Beberapa pengembang membebankannya kepada konsumen, sehingga harga
aplikasinya lebih mahal ketimbang di Google Play Store dan lainnya.
Sebelum membentuk koalisi, pengembang gim online Epic Games, Fortnite
gencar memprotes kebijakan Apple. Perusahaan bahkan membuat sistem
pembayaran sendiri guna menghindari pungutan 30%. Hal itu diketahui oleh
Apple, sehingga aplikasi Epic Games dihapus dari App Store pada bulan lalu.
Spotify juga telah menggugat Apple terkait dugaan monopoli di Uni Eropa.
Produsen iPhone ini dinilai mengutamakan aplikasi buatan sendiri di toko
aplikasinya. Kedua aplikasi itu masih memimpin pasar
layanan streaming musik secara global. Apple menguasai 19% pangsa pasar,
dengan jumlah pengguna tumbuh 36% pada tahun lalu. Sedangkan Spotify
meraih 35% pasar, dengan jumlah pelanggan meningkat 23% pada periode yang
sama.

Sumber: 
Burhan, Fahmi Ahmad, (2020, 7 Oktober). Pendapatan Toko Aplikasi Apple
Lampaui Google, Diduga Monopoli. Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020
dari https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/5f7d497627ac9/pendapatan-
toko-aplikasi-apple-lampaui-google-diduga-monopoli

D. Perusahaan Digital Lokal yang Diduga Monopoli


1. Gojek

Tambahan:
Tujuh fitur unggulan gojek pada tahun 2019 :
(1) GoGreener, merupakan solusi untuk mengadopsi gaya hidup lebih ramah
lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selama 2019,
lebih dari 97 persen pelanggan GoFood memilih tidak membeli alat makan
sekali pakai. Artinya, GoFood telah menyelamatkan 6,2 ton sampah plastik
setara lebih dari 3.000 kali tinggi Monas.
(2) GoGames, menawarkan one-stop gaming ecosystem untuk memberikan
pengalaman terbaik bagi gamers, mulai dari kemudahan melakukan top-up
game, mengurasi konten-konten video serta memberikan tips dan trik, mengatur
waktu dan pengeluaran, serta mendapat informasi terkait pro-players dan
turnamen-turnamen di tingkat nasional maupun internasional.
(3) GoCar dan GoRide Instan, merupakan fitur yang memungkinkan pelanggan
untuk melakukan pemesanan on-the-spot sehingga mengurangi waktu tunggu
pelanggan. Selain itu, fitur ini juga berhasil mengurai kemacetan di area
penjemputan yang ramai seperti terminal angkutan umum.
(4) Donasi Digital Gojek, memudahkan pelanggan untuk berderma melalui
GoGive, GoPayForGood, dan GoZakat. Per 2019, donasi digital dalam
ekosistem Gojek telah berhasil mengumpulkan Rp82 miliar lebih dan disalurkan
ke lebih dari 400 organisasi nonprofit, lembaga keagamaan, dan yayasan di 21
provinsi.
(5) PayLater, merupakan fitur yang memudahkan pelanggan untuk membayar
tagihan sekaligus di akhir bulan menggunakan GoPay. Sepanjang 2019,
transaksi dengan menggunakan PayLater meningkat hingga 22 kali lipat
(6) Fitur Ganti Lokasi GoFood, merupakan fitur yang memungkinkan pengguna
untuk menjelajahi dan mengirimkan berbagai kuliner bahkan dari kota dan
negara yang berbeda. Per Desember 2019, jumlah transaksi fitur ini meningkat
lebih dari 48 kali lipat.
(7) Fitur Keamanan dan Keselamatan Layanan Transportasi, sebagai solusi
untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pelanggan
melalui fitur Tombol Darurat, Bagikan Perjalanan, dan asuransi bagi
penumpang maupun mitra driver.
Gojek yang merupakan perusahaan layanan bidang transportasi memiliki
pangsa pasar di Indonesia sebesar 79,20%, sedangkan pesaingnya yaitu Grab
hanya sebesar 20,80%.

Permasalahan :
Diskon transportasi ojek online (ojol) sedang menjadi sorotan regulator seperti
Kementerian Perhubungan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Diskon
ojol yang diberikan secara besar-besaran oleh operator justru dianggap mengarah pada
pelanggaran persaingan usaha tidak sehat. Salah satu metode promo yang biasa
digunakan bisa berbentuk voucher diskon, potongan harga jika menggunakan alat
pembayaran elektronik tertentu atau promo harga paket berlangganan. Sehingga,
rentang tarif promosi bahkan bisa mencapai diskon 100% atau cukup membayar satu
rupiah.
Komisioner KPPU Kodrat Wibowo bahkan menyatakan pihaknya telah
mengendus persoalan ini sejak kalah bersaingnya salah satu operator ojol, yaitu Uber
pada tahun 2018. Akibatnya, saat ini hanya tersisa dua operator ojol yang menguasai
pasar nasional yaitu Gojek dan Grab. Kodrat menjelaskan operator ojol cenderung
memberi diskon besar kepada konsumen meskipun kondisi keuangan perusahaan
merugi. Dia menyebut operator ojol tersebut terus saling ‘membakar uang’ untuk
menguasai pangsa pasar. Menurut Kodrat, kondisi ini terus terjadi maka
terjadi predatory promotion pada industri ojol sehingga mematikan pesaing kemudian
terjadi monopoli pasar. Lebih lanjut, Kodrat menjelaskan pemberian diskon tersebut
bukan berarti tidak dapat dilakukan operator ojol. Namun, dia menilai perlu ada aturan
agar diskon ojol ini tidak melanggar hukum persaingan usaha. Dia juga mengimbau
agar operator ojol berhenti untuk melakukan aksi jual rugi secara terus-menerus
seperti yang terjadi saat ini. (sumber: hukumonline.com)

Sumber :
CNN Indonesia, (2020, 20 Januari). Fitur Andalan Gojek di 2019 Mudahkan Aktivitas
Pengguna. Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200120131534-190-466942/7-
fitur-andalan-gojek-di-2019-mudahkan-aktivitas-pengguna
Mochamad, (2019, 18 Juni). Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5d08b351e6a51/menyoroti-
diskon-ojek-online-yang-mengarah-i-predatory-pricing-i/

2. Tokopedia

Tokopedia sebagai salah satu pasar e-commerce memiliki pangsa pasar di


Indonesia sebesar 25% pada kuartal III 2019. Tokpedia di tahun 2019 juga
mengakuisisi Bridestory dan Parentstory, marketplace yang berfokus melayani
kebutuhan pernikahan dan parenting.

Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi berupa bantuan


biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang
membutuhkan peningkatan kompetensi. Pada awal dikeluarkan Kartu Prakerja ini
pihak lembaga pelatihan mengajak para pihak platform digital untuk berkerja sama
sebagai mitra pendaftaran Kartu Prakerja, yang sudah dikonfirmasi adalah Tokopedia
dan Bukalapak.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyoroti dugaan monopoli usaha
di mitra program kartu prakerja. Sebanyak dua dari delapan aplikator, yaitu
Tokopedia dan Bukalapak, diajak berdiskusi guna mendalami dugaan tersebut.
Direktur Advokasi Persaingan dan Kemitraan KPPU Abdul Hakim Pasaribu
menjelaskan, KPPU akan menjadwalkan pertemuan dengan enam aplikator lain untuk
melihat implementasi Program Kartu Prakerja.

Hakim menjelaskan, berdasarkan informasi dari manajemen pelaksana,


masuknya aplikator tersebut bukan dengan skema tender dan ke depan akan terbuka
bagi platform digital lainnya. Menurut Hakim, pihaknya khawatir adanya diskriminasi
antara platform digital dengan lembaga pelatihan peserta kemitraan. KPPU pun akan
memastikan prinsip-prinsip kemitraan antara aplikator dan peserta kemitraan sesuai
dengan UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Hakim menekankan masalah fee (biaya) yang wajar bagi lembaga
pelatihan yang harus masuk lewat platform digital

Sumber:

Kharisma, Gilang, (2020, 7 Agustus). Praktik Monopoli 4 Raksasa Teknologi dan


Potensi Serupa di Indonesia. Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://id.techinasia.com/monopoli-4-raksasa-teknologi
Antara, (2020, 8 Mei). Temui 2 Startup, KPPU Dalami Dugaan Monopoli Mitra Kartu
Prakerja. Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://www.inews.id/finance/bisnis/temui-2-startup-kppu-dalami-dugaan-
monopoli-mitra-kartu-prakerja

3. Traveloka
Traveloka merupakan bisnis travel online domestik yang didirikan sejak
2014, pangsa pasarnya di Indonesia sekitar 30%-40% (2019). Pesaing terdekatnya
yaitu Tiket.com yang memiliki pangsa pasar 5%-10%, yang juga memiliki bisnis
serupa. Pesaing terdekat keduanya yaitu Pegi-pegi, terutama dalam hal pemesanan
hotel dan akomodasi.
Produk Traveloka diantaranya : Tiket pesawat, hotel, tiket kereta, paket
pesawat + hotel, aktivitas & rekreasi, transportasi bandara, bus hingga rental mobil.
Jaringan gurita yang dimiliki oleh Traveloka ini berekspansi hingga ke luar
negeri, yaitu Traveloka mengakuisisi MyTour dari Vietnam dan Travelbook dari
Filipina.
Sumber suntikan dana Traveloka ialah dari beberapa perusahaan Amerika
Serikat, yang meliputi; Expedia, GFC, Sequola Capital, serta dari China seperti;
Hillhouse Capital dan JD.com.

Fitur unggulan Traveloka yang menarik minat pelanggan dibandingkan bisnis


travel online serupa, diantaranya :
(1) Best Price Guarantee, Traveloka menjamin bahwa harga sewa penginapan yang
tertera pada situsnya merupakan harga termurah dibanding situs lain yang serupa,
sehingga apabila pelanggan menemukan harga sewa penginapan lebih murah di
situs lain, Traveloka siap memberi uang pengganti kepada pelanggan.
(2) Thank God it’s Friday, sadar bahwa pelanggannya lebih suka memilih berlibur di
akhir pekan, maka Traveloka memberikan potongan harga bagi pelanggan yang
ingin berlibur di akhir pekan bersama keluarga.
(3) Traveloka Pay, Traveloka menyediakan dompet digital pribadi untuk
pelanggannya yang berlaku seperti kartu kredit dengan limit maksimal 10 juta
rupiah. Keuntungan lainnya yaitu pelanggan tidak perlu repot memasukkan detail
kartu kredit setiap melakukan transaksi.
(4) On-booking, pelanggan dapat memesan makanan favorit di pesawat, memilih
kursi pesawat yang paling nyaman, membeli tambahan bahagasi sekaligus
pembungkus bagasi.
(5) Online Check-in, pelanggan dapat melakukan check-in secara online melalui
situs Traveloka, bahkan sebelum tiba di bandara.
(6) Airport Lounge & Flight Status, pelanggan dapat memesan untuk menikmati
fasilitas airport lounge melalui situs Traveloka, yang mana sebelumnya hanya
dapat dinikmati oleh pelanggan yang terdaftar sebagai member maskapai atau
kartu bank tertentu. Serta dapat menginformasikan jadwal keberangkatan dan
kedatangan pesawat, sehingga pelanggan ataupun penjemput tidak perlu repot
melihat jadwal di papan status penerbangan.

Sumber :
Kharisma, Gilang, (2020, 7 Agustus). Praktik Monopoli 4 Raksasa Teknologi dan
Potensi Serupa di Indonesia. Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://id.techinasia.com/monopoli-4-raksasa-teknologi
Ramdhani, Gilar, (2019, 22 April). Fitur Keren dari Traveloka yang Bikin Konsumen
Ketagihan Travelling di Indonesia. Diambil pada tanggal 7 Oktober 2020 dari
https://m.liputan6.com/lifestyle/read/3947468/4-fitur-keren-dari-traveloka-
yang-bikin-konsumen-ketagihan-traveling-di-indonesia

4. Ovo
Ovo mendominasi transaksi dompet digital, di Indonesia pangsa pasarnya
mencapai 37%.

*Penjelasan kasus dugaan monopoli dalam slide PPT sudah cukup jelas

Anda mungkin juga menyukai