Anda di halaman 1dari 13

Manajemen Keuangan I

Risiko dan Return


Dipersembahkan oleh Kelompok 4
Halo, teman-teman!
Kami Kelompok 4!
NAMA NIM
Azalia Kumala Firjatillah 2102010035

Ayu Diana Putri Lestari 2102010225

Yonanda Roro Kusuma Dewi 2102010277

Karin Sukma Dhiana 2102010303

Rangga Audi Pratama 2102010321

Rizky Nuraziz 2102010328


A. Pengertian Risiko dan Return.
1. Risiko
Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dengan apa
yang diharapkan. Dalam keuangan, apabila ingin memperoleh hasil yang besar maka akan dihadapkan dengan
risiko yang tinggi. Investor tidak mau mengambil risiko suatu investasi jika investasi tersebut tidak memberikan
harapan return yang layak sebagai kompensasi terhadap risiko yang ditanggung investor tersebut.
Tipe-tipe Risiko yaitu:
a Pure Risk (Risiko Murni): apabila suatu ketidakpastian terjadi, maka kejadian tersebut akan menimbulkan risiko.
b. Speculative Risk (Risiko Spekulatif): suatu ketidakpastian akan terjadinya untung dan rugi.
c. Static Risk (Risiko Statis) ketidakpastian yang selalu terjadi dalam kondisi keseimbangan tertentu. Contohnya risiko
terkena petir yang muncul dari kondisi alam tertentu.
d. Dynamic Risk (Risiko Dinamis): muncul dari perubahan kondisi tertentu. Contohnya risiko akibat perubahan kondisi
masyarakat dan perubahan teknologi.
e. Subjective Risk (Risiko Subjektif): berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap risiko. Kondisi mental seseorang akan
mentukan kesimpulan tinggi rendahnya risiko tertentu.
f. Objective Risk (Risiko Objektif) risiko yang didasarkan pada observasi parameter yang objektif. Contohnya fluktuasi harga
atau tingkat keuntungan investasi di pasar modal bisa diukur melalui standar deviasi.
2. RETURN
Return atau tingkat pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan,
individu dan organisasi dari hasil investasi yang dilakukan. Return merupakan salah satu
faktor yang mendorong investor untuk berinvestasi.

Beberapa pengertian return antara lain :


a. Return on Equity (imbal hasil atas ekuitas) yaitu pendapatan bersih dibagi dengan ekuitas pemegang saham.
b. Return of Capital (imbal hasil atas modal) yaitu pembayaran kas yang tidak dikenakan pajak karena pemegang
saham mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan bukan distribusi dividen.
c. Return on investment (imbal hasil atas investasi) yaitu pembagian pendapatan sebelum pajak terhadap investasi.
d. Return on invested capital (imbal hasil atas modal investasi) yaitu pendapatan bersih dan pengeluaran bunga
perusahaan dibagi dengan total kapitalisasi perusahaan.
e. Return on network (imbal hasil atas kekayaan bersih) yaitu membandingkan laba bersih pemegang saham dengan
kekayaan bersihnya.
f. Return on sales (imbal hasil atas penjualan) yaitu membandingkan persentase laba penjualan bersih sebelum pajak
terhadap variabel yang sama dari periode sebelumnya.
g. Total return yaitu return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
h. Return realisasi portofolio yaitu rata-rata tertimbang dari return return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di
dalam portofolio tersebut. i. Return ekspektasi portofolio yaitu rata-rata tertimbang dari return
return ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio.
Hubungan antara Risiko dan Return
Untuk memperoleh pembiayaan atas proyek yang akan bermanfaat bagi pemegang saham
perusahaan, perusahaan harus menawarkan kepada investor, tingkat pengembalian yang
mampu bersaing dengan alternatif investasi lain yang tersedia bagi investor tersebut.
Sehingga, hubungan antara risiko dan return bersifat positif sesuai dengan "High risk bring
about high return" yang diartikan dengan tingginya risiko yang ditanggung akan membawa
peluang hasil yang besar juga. Hubungan lain antara risiko dan return adalah:
a. Bersifat linear atau searah.
b. Semakin tinggi tingkat pengembalian semakin tinggi tingkat risiko.
c. Semakin besar aset yang diinvestasikan maka semakin besar pula risiko yang timbul akibat
investasi tersebut.
d. Kondisi linier hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.
C. Mengelola Risiko dan
Menghindari Risiko
1. Mengelola Risiko
Dalam sebuah aktivitas terdapat sebuah risiko, dimana itu pasti terjadi dan sulit untuk
dihindari sehingga bagi sebuah lembaga bisnis seperti perbankan sangat penting untuk
memikirkan bagaimana mengelola risiko tersebut. Terdapat 4 cara mengelola risiko yaitu;
1) Memperkecil risiko, yaitu dengan membatasi atau
meminimalisir keputusan yang mengandung resiko tinggi agar risiko tersebut tidak semakin
bertambah dan diluar kontrol manajemen perusahaan.
2) Mengalihkan risiko, yaitu dengan mengalihkan risiko yang kita terima ke tempat lain
seperti mengasuransikan bisnis guna menghindari terjadinya risiko yang sifatnya tidak
tentu waktunya.
3) Mengontrol risiko. yaitu dengan melakukan kebijakan mengantisipasi terhadap
timbulnya risiko sebelum terjadi.
4) Pendanaan risiko, yaitu dengan menyediakan dana cadangan (reserve) guna
mengantisipasi timbulnya resiko dikemudian hari, seperti perubahan terhadap nilai tukar
dolar di pasaran. maka kebijakan sebuah bank adalah harus memiliki dana cadangan
dalam bentuk dolar.
2. Alternatif Menghindari Risiko
Untuk menghindari resiko yang timbul terhadap aktivitas investasi
yang dilakukan, perlu dilakukan beberapa alternatif dalam
pengambilan keputusan. Alternatif keputusan yang diambil adalah
keputusan yang dianggap realistis dan tidak akan menimbulkan
masalah nantinya. Tindakan seperti ini dianggap sebagai bagian
strategi investasi, bahwa berbagai keputusan-keputusan strategis
akan menghasilkan nilai yang lebih besar bagi perusahaan.
Tindak lanjut dari keputusan strategis ini adalah dengan melibatkan
secara maksimal sumber daya yang ada untuk mengimplementasikan
keputusan yang dimaksud dan menentukan pihak-pihak yang
bertanggung jawab atas implementasi ini. Artinya adalah risiko yang
timbul merupakan bentuk dari realita yang terjadi, yang mana risiko
itu selalu saja sulit untuk dihindari namun diusahakan risiko itu
terjadi dalam jumlah yang sangat minim.
𝜎² = [𝑅𝑖 − 𝐸(𝑅)]²𝑝𝑟𝑖

σ = √σ²

coef. of variation = σ ÷ E(R)

D. Perhitungan Risiko E(R)= ∑ Ri (pri)


Dalam perhitungan risiko terdapat model perhitungan secara standar deviasi dan
varian. Untuk melengkapi perhitungan ini agar lebih komprehensif, terutama jika Keterangan :

timbul suatu persoalan seperti penyebaran return yang diharapkan sangat besar, maka 𝜎

dipergunakan perhitungan tambahan dengan menggunakan coefficient of variation 2 = Varian Return

atau resiko relatif. 𝜎 = Standar Deviasi

a. Standar deviasi atau simpangan baku adalah suatu estimasi probilitas perbedaan 𝐸(𝑅) = Return yang diharapkan dari suatu
return nyata dari return yang diharapkan. surat berharga

b. Varian (nilai kuadrat dari standar deviasi) adalah : 𝑅𝑖 = Return ke-i yang mungkin terjadi

1. Dalam statistik, varian adalah ukuran penyerapan dari penyebaran probabilitas. 𝑝𝑟𝑖 = Probabilitas kejadian return ke-i
Hal ini merupakan pangkat dua deviasi standar. Misalnya, bila standar deviasinya
20, maka variannya adalah 400.
2. Selisih pendapatan, biaya, dan keuntungan terhadap jumlah yang direncanakan.
Varian dihitung pada pusat pertanggungjawaban, dan penganalisisan. Varian yang
tidak menguntungkan, diselidiki untuk mencari kemungkinan perbaikan.
C. Coefficient of variation adalah ukuran penyebaran relatif atau risiko relatif.
E. Perhitungan Return
a. Perhitungan Expected Return pada suatu sekuritas.
Untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu sekuritas
yang harus dipahami seorang investor adalah dengan memahami
probabilitas dari kejadian yang akan terjadi.

E(R) = Expected Return atau return yang


diharapkan dari suatu sekuritas.
Ri= Return ke-i yang mungkin terjadi
Pri = Probabilitas kejadian return ke-i
n = Banyaknya return yang mungkin terjadi
b. Perhitungan Expected Return pada
Portofolio
Maka kita dapat menggunakan rumus:
E (Rp)=XAE (R₁) + XB.E (Ra)
Keterangan:
E (Rp) = Expected return portofolio
E (RA) = Expected return saham A
E (RB) = Expected return saham B
XA = Uang yang diinvestasikan pada saham A
XB = Uang yang diinvestasikan pada saham B
C. Menghitung Expected
Return pada saham

Keterangan:
r = Keuntungan yang diharapkan
dalam saham.
D1 = Dividen tahun 1
PO = Harga beli
P1 = Harga Jual
Kesimpulan
Risiko adalah kemungkinan terjadinya hasil yang tidak kita inginkan
atau berlawanan dengan apa yang kita harapkan. Jika suatu
perusahaan ingin mendapat tingkat pengembalian (return) dari suatu
investasinya dengan tingkat yang tinggi, maka perusahaan tersebut
harus siap menanggung risiko yang tinggi pula. Return inilah yang
dapat menjadi pendorong para investor untuk menginvestasikan
hartanya Risiko dan return mempunyai hubungan yang positif, yaitu
dengan tingginya risiko yang ditanggung maka akan menghasilkan
peluang hasil pengembalian yang besar pula atau disebut dengan
High Risk bring about High Renon. Risiko dan return ini turut menjadi
pertimbangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan suatu
perusahaan.
Terima kasih!
Ada pertanyaan untuk kami?

Anda mungkin juga menyukai