Anggota Kelompok :
1. Nazipa Wardah ( A0C022129 )
2. Ridho Ari Riswandi ( A0C022149 )
3. Yusuf Kurniawan ( A0C022167 )
4. Zifaldi Arsenata ( A0C022168 )
5. Zilza Nazila Junia Kusuma Dewi ( A0C022169 )
Risiko (Risk)
Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya
kerugian atau kehancuran. Lebih luas, risiko dapat
diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang
tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan.
Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu
jargon “high risk bring about high return”, artinya jika ingin
memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan
pada risiko yang lebih besar pula. Contohnya dalam
investasi saham. Volatilitas atau pergerakan naik-turun
harga saham secara tajam akan membuka peluang
untuk memperoleh hasil yang lebih besar, namun
sebaliknya, jika harga bergerak ke arah yang
berlawanan, maka kerugian yang akan ditanggung sangat
besar.
Risiko yang ada diperusahaan dapat
dibedakan tiga jenis risiko :
1. Risiko Individual
Risiko yang berasal dari proyek investasi secara individu
tanpa dipengaruhi oleh proyek lain
2. Risiko Perusahaan
Risiko yang dapat diukur tanpa mempertimbangkan
keanekaragaman yang dihadapi atau
portofolio yang dilakukan oleh investor
3. Risiko Pasar (market risk)
Risiko investasi ditinjau dari investor yang menanamkan
modalnya pada investasi yang juga dilakukan oleh
perusahaan dan perusahaan-perusahaan lain.
Imbal Hasil (Return)
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh
perusahaan individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang
dilakukan. Menurut R. J. Shook, return merupakan laba investasi, baik
melalui bunga atau deviden. Beberapa pengertian return yang lain :
Return Realisasi
Berbeda dengan return ekspektasi, return realisasi adalah imbal hasil yang sudah
terealisasi. Keuntungan yang sudah dibukukan oleh sebuah perusahaan, dapat
menjadi acuan bagi seorang investor untuk mengambil keputusan berinvestasi atau
tidak. Return realisasi ini, juga memudahkan investor memperkirakan besaran atau
persentase return ekspektasi di masa mendatang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return
faktor-faktor yang dimaksud, antara lain:
1. Suku Bunga
Peningkatan suku bunga akan menurunkan nilai saat ini dari return yang akan
didapatkan pada masa mendatang. Kondisi ini juga akan menurunkan harga saham
di pasar modal.
2. Inflasi
Jika inflasi tinggi, maka jumlah modal yang diperlukan untuk berinvestasi akan
meningkat, karena naiknya berbagai harga.
3. Nilai Tukar
Nilai tukar ini menyangkut menguat dan melemahnya nilai mata uang suatu negara
dengan nilai mata uang asing. Semakin kuat nilai suatu mata uang, maka return
investasi yang didapatkan juga semakin besar, begitu pula sebaliknya.
4. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas berkaitan dengan pasar sekunder dalam perdagangan saham. Aset
investasi yang memiliki likuiditas tinggi, adalah aset yang saat dijual atau dibeli
dilakukan dengan cepat tanpa adanya perubahan harga.
5. Risiko Pasar
Jika keadaan pasar modal sedang tinggi, maka return yang akan didapatkan juga
semakin tinggi. Sementara, saat kondisi pasar modal menurun, maka return yang akan
didapat mengalami penurunan.
Hubungan Karakteristik dengan Risk and Return
Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan,
institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu,
baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi.
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:
Pada Kondisi konflik maka pengambilan keputusan yang di lakukan akan menimbulkan
dampak yang mungkin saja dapat merugikan salah satu pihak. Dalam keadaan seperti
ini lahirnya keputusan sebelumnya telah diawali oleh keadaan yang saling bertentangan
antara satu pihak dengan pihak lainnya. Untuk menyelesaikan masalah disini biasanya
dilakukan pendekatan secara teori permainan, yang dalam dunia bisnis teraplikasi
dalam bentuk tawar-menawar harga dan hingga terselesaikannya suatu kontrak atau
kesepakatan.
TERIMA KASIH