Anda di halaman 1dari 4

Summary 2

Risk and Return


DEFINISI RISK AND RETURN
Pengertian dari risk (risiko) and return (pengembalian) adalah kondisi yang dialami
perusahaan, institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu baik kerugian maupun
keuntungan dalam suatu periode akuntansi.
DEFINISI RETURN
Return atau pengembalian adalah tingkat keuntungan yang dinikmati para pemodal atas
investasi yang ditanamkan. Dengan kata lain, return merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi.
KOMPONEN RETURN
1. Yield
Presentase kas yang diterima pemodal secara periodic terhadap suatu investasi, dapat
berupa bunga deposito, bunga obligasi, dividen, dll.
2. Capital Gain (Loss)
Capital Gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih nilai investasi sekarang
dengan nilai investasi yang ditanamkan pada harga periode lalu.
Namun, jika seorang investor mengalami kerugian, maka istilahnya adalah Capital
Loss.

BEBERAPA PENGERTIAN RETURN YANG LAIN :


• Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih dibagi ekuitas
pemegang saham.
• Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak kena
pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan
bukan distribusi deviden. Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.
• Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi pendapatan
sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan hubungan
antara investasi dan laba.
• Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi merupakan pendapatan
bersih dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan.
• Return realisasi merupakan return yang telah terjadi.
• Return on network atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang saham yang
dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan
kekayaan bersihnya.
• Return on sales atau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk menentukan efisiensi
operasi perusahaan, seseorang dapat membandingkan presentase penjualan bersihnya yang
mencerminkan laba sebelun pajak terhadap variable yang sama dari periode sebelumnya.
• Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa
mendatang.
• Total return merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
• Return realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi
masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.
Summary 2

• Return ekspektasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi


masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio.

DEFINISI RISK
Risiko menurut Jorion adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil
investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan. Risiko dapat dikatakan sebagai suatu
peluang terjadinya kerugian atau kegagalan.
Lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan
atau berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat
suatu jargon “high risk bring about high return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang
lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula.
SUMBER – SUMBER RISIKO DALAM INVESTASI
Eduardus Tandelilin menyebutkan beberapa sumber risiko yang dapat mempengaruhi
besarnya risiko suatu investasi, yaitu:
1. RISIKO SUKU BUNGA
Naik turunnya suku bunga perbankan, baik deposito, tabungan, maupun pinjaman,
akan memengaruhi keputusan publik dalam menetapkan keputusaannya. Jika suku
bunga suatu bank mengalami kenaikan, maka publik akan menyimpan dananya di
bank tersebut, misalnya dalam bentuk deposito. Namun jika suku bunga bank tersebut
mengalami penurunan, maka publik akan menggunakan dana tersebut untuk membeli
saham.
2. RISIKO PASAR
Risiko pasar yang mungkin terjadi ditunjukkan melalui terjadinya fluktuasi pasar,
krisis moneter, dan resesi ekonomi.
3. RISIKO INFLASI
Pada saat terjadi inflasi, daya beli masyarakat terjadi penurunan, dan ketika inflasi
telah stabil (atau bahkan lebih rendah) daya beli masyarakat akan kembali meningkat.
4. RISIKO BISNIS
Pekembangan dalam bidang fashion/mode, teknologi, dan dinamika lainnyatelah
mampu memengaruhi berbagai keputusan publik dalam melakukan pembelian.
5. RISIKO FINANSIAL
Ketika suatu perusahaan memutuskan untuk menggunakan utang dalam pembiayaan
opersionalnya, akan terjadi pengingkatan nilai utang yang sekaligus meningkatkan
risikonya. Secara otomatis risiko finansial juga akan ikut meningkat.
6. RISIKO LIKUIDITAS
Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memuhi kebutuhan jangka
pendeknya, seperti membayar gaji karyawan, tagihan listrik dan telepon, serta biaya
operasional lannya.
7. RISIKO NILAI TUKAR MATA UANG
Risiko tersebut dapat berupa perubahan nila mata uang suatu negara saat
dikonversikan ke dalam mata uang negara lain, seperti dolar, yen, euro, dan lainnya.
Terlebih jika berbagai perusahaan membuthkan mata uang asing dalam setiap
transaksi bisnis.
Summary 2

8. RISIKO NEGARA (COUNTRY RISK)


Berkaitan dengan kerusuhan politik, kudeta militer, dan pemberontakan lainnya.
Contohnya, kerusuhan yang terjadi di Irak, Afganistan, Thailand, dan Myanmar.

HUBUNGAN RISK AND RETURN


Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:
 Bersifat linear atau searah.
 Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.
 Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin
besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
 Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK RISK AND RETURN


Semakin besar probabilitas berarti pengembalian aktual akan jauh di bawah
pengembalian yang diharapkan dan semakin besar stand-alone risk yang terkait dengan aset.
The average investors adalah orang yang menolak risiko, yang berarti bahwa investor
tersebut harus dikompensasi utuk melakukan aset yang berisiko. Oleh karena itu, aset yang
berisiko lebih tinggi memiliki return yang dibutuhkan daripada aset yang kurang berisiko.
Aset yang berisiko terdiri dari
(1) diversiable risk, yang mana risiko dapat dihilangkan melalui diversifikasi, kemudian
(2) market risk, yang mana risiko tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi.
Risiko yang berhubungan dengan aset individu adalah kontribusi risiko portofolio
yang terdiversifikasi dengan baik yang merupakan aset market risk (risiko pasar). Karena
market risk tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi, para investor harus dikompensasi
untuk menahan risiko tersebut.
Menurut Paul L. Krugman dan Maurice Obstfeld bahwa pada kenyataanya, seorang
investor yang netral terhadap risiko cenderung mengambil posisi agresif maksimum. Ia akan
membeli sebanyak mungkin aset yang menjanjikan hasil tinggi dan menjual sebanyak
mungkin aset yang hasilnya lebih rendah. Perilaku inilah yang menciptakan kondisi suku
bunga.
Adapun karakteristik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Takut pada risiko (Risk Avoider)
Karakteristik ini di mana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang
diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya mengindari
risiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan. Karakter pebisnis yang melakukan
tindakan seperti ini disebut dengan safety player.
2. Hati-hati pada risiko (Risk Indifference)
Karakteristik ini di mana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu menghitung
terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan diaplikasikan. Bagi kalangan bisnis,
Summary 2

mereka menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem disebut sebagai tipe
peragu.
3. Suka pada risiko (Risk Seeker atau Risk Lover)
Karakteristik ini adalah tipe yang begitu suka pada risiko. Mereka terbiasa dengan spekulasi
dan itu pula yang membuat penganut karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan
cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker adalah mental yang dimiliki oleh
pebisnis besar dan juga pemimpin besar. Karakter ini yang paling mendominasi jika dilihat
dari kedekatannya pada risiko.

Anda mungkin juga menyukai