Anda di halaman 1dari 13

Konsep bisnis tentang

risk & return


Nama Anggota Kelompok

Nama NIM

Andi Citra P. 2311102453031

Linda Melani 2311102453021

Yahya Hanafi 2311102453003


Latar Belakang
Manajemen Keuangan baik dalam perusahan yang dibawa Pemerintahan
(BUMN) mapun Swasta tentu mempunyai strategi bagaimana bisa mencapai suatu
keuntungan yang besar. Tapi untuk mencapai tujuan tersebut tentunyan Ada dua
aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan
keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko(risk). Secara
umum risk dan return adalah kondisi yang berpeluang mengalami kerugian maupun
untung yang bisa dialami oleh individu,perusahaan maupun institusi.

Jika manajemen perusahaan dapat memanfaatkan dana yang berasal dari hutang untuk
memperoleh laba operasi yang lebih besar dari beban bunga, maka penggunaan hutang
dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan akan meningkatkan return bagi
pemegang saham. Sebaliknya, jika manajemen tidak dapat memanfaatkan dana secara
baik, perusahaan mengalami kerugian.
Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan risk dan return ?

 Hubungan antara risk dan return.

 Pengelompokan resiko dalam bisnis

 Mengapa risk dan return bisa dikatakan menguntungkan ?


Tujuan
 Untuk mengetahui definisi dari risk dan return.

 Untuk mengetahui hubungan antara risk dan return.

 Untuk mengetahui pengelompokan resiko dalam bisnis

 Untuk mengetahui mengapa risk dan return bisa dikatakan


menguntungkan.
PEMBAHASAN
 DEFINISI RISIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN (Risk dan Return)
Pengertian Risiko (Risk)
Risiko diartikan sebagai ketidak pastian dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan rata-rata
dari tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat diukur dari standar deviasi dengan menggunakan statistika

Tentu kita semua mengetahui untuk memperoleh sesuatu yang relatif besar, maka kita harus siap terhadap risiko yang besar pula.
Kalimat tersebut dianggap resep untuk menjadi seorang yang sukses dan berhasil di kemudian hari. Dan prinsip tersebut tidak hanya
berlaku untuk kehidupan personal, tapi dalam Kehidupan usaha juga kita harus berhadapan dengan risiko, baik itu risiko finansial
maupun manajerial.

1. Risiko finansial Berkaitan dengan kegagalan usaha untuk merealisasikan rencana finansialyang telah ditentukan.
2. Risiko manajerialBerkaitan dengan kegagalan pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaannya yang pada akhirnya diukur
dengan kegagalan finansial.

Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian ataukehancuran. Lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai
kemungkinan terjadinyahasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan.
Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu jargon “high risk bring about high return”.
Artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula.
Contohnya dalam investasi saham. Volatilitas atau pergerakan naik-turun harga saham secara tajam akan membuka peluang
untuk memperoleh hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga bergerakke arah yang berlawanan, maka
kerugian yang akan ditanggung sangat besar.
Pengertian Return (Pengembalian)
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan,individu dan institusi dari hasil kebijakan
investasi yang dilakukan. Menurut R. J.Shook, return merupakan laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.
Beberapa pengertian return yang lain :
1. Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersihdibagi ekuitas pemegang saham.
2. Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kasyang tidak kena pajak kepada pemegang
saham yang mewakili imbal hasilmodal yang diinvestasikan dan bukan distribusi deviden. Investor
mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.
3. Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi pendapatan sebelum pajak terhadap
investasi untuk memperoleh angka yangmencerminkan hubungan antara investasi dan laba
4. Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi merupakan pendapatan bersih dan
pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan.
5. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi.
 Hubungan risk dan return
Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu,
baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi.

Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:


 bersifat linear atau searah.
 Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.
 Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi makasemakin besar pula risiko yang timbul
dari investasi tersebut.
 Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.

Menurut Paul L. Krugman dan Maurice Obstfeld, bahwa pada kenyataanya, seorang investor yang netral terhadap risiko
cenderung mengambil posisi agresif maksimum. Ia akan membeli sebanyak mungkin aset yang menjanjikan hasil tinggi
dan menjual sebanyak mungkin aset yang hasilnya lebihrendah.
 Pengelompokan risiko dalam bisnis

Terdapat beberapa jenis tipe resiko, diantaranya :

A. Pure Risk (Risiko Murni) : suatu ketidak pastian terjadi, maka kejadian tersebut pasti menimbulkan kerugian.
Risiko murni dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe risiko, yaitu:
a) Risiko aset fisik: risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada asetfisik suatu perusahaan/organisasi. Contoh:
kebakaran, banjir, gempa,tsunami, gunung meletus, dll.
b) Risiko Karyawan: risiko yang disebabkan karena apa yang dialami olehkaryawan yang bekerja di suatu perusahaan
atau organisasi. Contoh :kecelakaan kerja yang menyebabkan terganggunya aktivitas perusahaan.
c) Risiko Legal : risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan ataukontrak tidak berjalan sesuai dengan rencana.
Contoh : perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya persoalan seperti penggantian kerugian.
B. Speculative Risk (Risiko Spekulatif) : suatu ketidak pastian akan terjadinya untung atau rugi.
Risiko ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe yaitu:
a) Risiko Pasar: risiko yang terjadi dari pergerakan harga pasar. Contoh:harga saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan
kerugian.
b) Risiko kredit: risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Contoh : timbulnya kredit
macet, persentase piutang meningkat.
c) Risiko likuiditas: risiko karena ketidak mampuan memenuhi kebutuhan kas. Contoh: kepemilikan kas menurun, sehingga tidak
mampu membayar hutang secara tepat, menyebabkan perusahaan harus menjual aset yang dimilikinya.
d) Risiko operasional: risiko yang disebabkan pada kegiatan operasionalyang tidak berjalan lancar. Contoh: terjadi kerusakan pada
komputer karena berbagai hal termasuk terkena virus.
e) Static Risk (Risiko Statis) : mungkin sifatnya murni atau spekulatif asalnya dari masyarakat yang tidak berubah yang berada dalam
keseimbangan stabil. Contoh : ketidak pastian terjadinya sambaran petir.
f) Dynamic Risk (Risiko Dinamis) : mungkin sifatnya murni atau spekulatif timbul dari perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
Contoh: urbanisasi, perkembangan teknologi.
g) Subjective Risk (Risiko Subyektif) : berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang mengalami keragu-raguan dan kecemasan
akan terjadinya kejadian tertentu.
h) Objective Risk (Risiko Obyektif) : probabilitas penyimpangan aktual dariyang diharapkan sesuai dengan pengalaman.
 Mengapa risk&return bisa dikatakan menguntungkan?

Return adalah timbal balik atau kegiatan investasi diartikan sebagai keuntungan. Return atau
keuntungan bisa diartikan sebagai laba, manfaat dan sebagaian nya pada investasi,perbedaan mengenai return adalah
expected return sebagai pengembalian yang diharapkan dan realized return sebagai pengembalian aktual.
Return dan risiko terkait erat karena penilaian investasi adalah komponen keduanya. Return dan risiko
berhubungan positif, yaitu semakin besar risiko, semakin besar pula return yang harus dikompensasikan. Di sisi lain,
return adalah uang yang diperoleh ataunhilang sebagai hasil aktivitas investasi selama periode waktu tertentu. Secara
sederhana, return adalah pengembalian yang diterima investor sehubungan dengan dana yang mereka investasikan.
Return dapat dinyatakan dalam bentuk nominal, seperti uang yang diperoleh atau hilang, yang
tercermin dalam perubahan nilai mata uang selama periode waktu tertentu. Namun pengembalian juga dapat
dinyatakan sebagai persentase, dihitung sebagai rasio pendapatan terhadap ‘modal awal’ investasi.
dengan demikian, risiko adalah probalitas kerugian dari aktivitas investasi yang mungkin dihadapi
investor. Dengan adanya risiko ini, investor tentu saja dapat kehilangan atau seluruh modal investasinya. Namun,
dibalik risiko investasi, terdapat potensi keuntungan yang dapat dipetik dimasa depan. Semakin tinggi risikonya, maka
semakin besar pula keuntungannya. Sebaliknya, semakin rendah risikonya, semakin rendah pula potensi
keuntungannya.
 Kesimpulan
1. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko (risk) yang ditanggung, semakin besar
pengembalian (return) yang harus dikompensasikan. Sebaliknya, semakin kecil return yang diharapkan, semakin kecil
risiko yang ditanggung.
2. Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:
a) bersifat linear atau searah
b) Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko
c) Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasimaka semakin besar pula risiko yang timbul dari
investasi tersebut.
d) Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal
3. Risiko diartikan sebagai ketidak pastian dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan terjadinya
penyimpangan rata-rata dari tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat diukur dari standar deviasi dengan
menggunakan statistika
4. Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan,individu dan institusi dari hasil kebijakan
investasi yang dilakukan.

5. Return dan risiko terkait erat karena penilaian investasi adalah komponen keduanya. Return dan risiko berhubungan
positif, yaitu semakin besar risiko, semakin besar pula return yang harus dikompensasikan.
Thanks!
“Jika ada kekurangan saya minta
maaf dan jika ada lebihnya tidak
usah dikembalikan karena saya
orang yang ikhlas”
“Kalau jalan menginjak bumi kalau terbang menginjak awan sekian dari kami
ayo semua tepuk tangan”

Anda mungkin juga menyukai