Anda di halaman 1dari 19

Return & Risk

Dosen pembimbing : Fatmawati Sholichah, SE.,MM

Kelompok 5
ADDIE HARDIANSYAH P 20120024
M FAHRUL HABIBI 20120037
Ada dua aspek yang perlu
dipertimbangkan oleh manajemen
perusahaan dalam
pengambilan keputusan
keuangan, yaitu risiko (risk) dan
tingkat pengembalian (return)
keputusan keuangan tersebut.

N E X T
Tingkat pengembalian adalah imbalan yang
diharapkan
diperoleh di masa mendatang, sedangkan risiko
diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalan
yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan
terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari
tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat
diukur LET’S
dariGET
standar
STRTEDdeviasi dengan

menggunakan statistika.
yang dalam keuangan dikenal dengan istilah “High
Risk High Return”. Ada
trade off antara risk dan return, sehingga dalam
pemilihan berbagai alternatif keputusan
keuangan yang mempunyai risiko dan tingkat
pengembalian yang berbeda-beda, pengambilan
keputusan keuangan perlu memperhtungkan risiko
relatif keputusannya. Untuk mengukur

N E X T
risiko relatif digunakan koefisien variasi, yang
menggambarkan risiko per unit imbalan yang
diharapkan yang ditunjukkan oleh besarnya standar
deviasi dibagi tingkat pengenbalian yang
diharapkan
Hubungan antara risiko (risk) dan tingkat
pengembalian (return) adalah sebagai berikut.
1. Bersifat linear atau searah.
2. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka
semakin tinggi pula risiko.
3. Semakin besar aset yang kita tempatkan
dalam keputusan investasi maka semakin
besar pula risiko yang timbul dari investasi
tersebut.
4. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada

N E X T
pasar yang bersifat normal.

ika kamu berinvestasi dalam saham


spekulatif (atau saham apapun), kamu
mengambil risiko dengan harapan
memperoleh suatu pengembalian yang
besar.
1. Dengan cara berdiri sendiri (stand alone)Aset ini dianggap

Risiko suatu aset terpisah. Aset stand alone risk adalah risiko investor yang akan
dihadapi jika seorang investor hanya mengadakan satu aset.

dapat dianalisis
Sebagian besar aset diadakan di portofolio. Tapi cara ini
berguna untuk memahami risiko dalam konteks portofolio.
investor berani melakukan investasi jika tingkat pengembalian
dengan dua cara yang diharapkan cukup tinggi untuk mengkompensasi para
investor untuk risiko yang ditanggung.

yaitu sebagai

N E X T
berikut 2.Berdasarkan jumlah portofolio Aset ini dianggap sebagai salah satu
. sejumlah aset dalam portofolio.Jadi antara risiko (risk) dan
dari
tingkat pengembalian (return) ini mempunyai hubungan yang erat.
Jika kamu mengharapkan tingkat pengembalian yang tinggi, maka
kamu juga harus siap dengan risiko yang harus kamu tanggung. Jika
kamu mengharapkan keuntungan yang besar, maka kamu juga harus
siap dengan peluang rugi yang juga besar. Dalam industri keuangan,
ada istilah yang berbunyi, "high risk bring about high return" yang
bisa diartikan dengan "Tingginya risiko yang ditanggung akan
membawa peluang hasil yang besar juga".
Apa pengertian risk (risiko) dan return (tingkat
pengembalian) ?
2. Bagaimana hubungan antara risiko dengan
tingkat pengembalian ?
Berdasarkan dengan permasalahan
3. Apa saja tipe-tipe dan sumber risiko ?
yang telah dikemukakan , maka
4. Bagaimana model yang digunakan dalam risiko
tujuan
dan tingkat pengembalian?
PPT sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian risk
(risiko) dan return (tingkat

N E X T
pengembalian)
2. Untuk mengetahui hubungan
antara risiko dengan tingkat
pengembalian
3. Untuk mengetahui tipe-tipe dan
sumber risiko
4. Untuk mengetahui model yang
digunakan dalam risiko dan tingkat
pengembalian
Risk (Risiko)
Secara umum, risiko adalah tingkat ketidakpastian akan
terjadinya sesuatu atau
tidak terwujudnya sesuatu tujuan, pada suatu kurun atau periode
waktu tertentu (time
period). Risiko bisa juga diartikan sebagai kemungkinan return
aktual yang berbeda
dengan return yang diharapkan. Investor yang mempunyai sikap

N E X T
enggan terhadap
risiko disebut dengan risk averse investor. Investor ini tidak mau
mengambil risiko
suatu investasi jika investasi tersebut tidak memberikan harapan
return yang layak
sebagai kompensasi terhadap risiko yang ditanggung investor
tersebut. Sikap investor
terhadap risiko akan tergantung pada preferensi investor
terhadap risiko. Investor yang
lebih berani akan memilih risiko investasi yang lebih tinggi.
Return (Tingkat Pengembalian)
Dalam manajemen investasi, tingkat keuntungan disebut dengan
return. Return
dari suatu aset adalah tingkat pengembalian atau hasil yang
diperoleh akibat
melakukan investasi. Return merupakan salah satu faktor yang
memotivasi investor
untuk berinvestasi karena dapat menggambarkan secara nyata
perubahan
harga. Return yang diharapkan investor dari investasi yang
dilakukannya merupakan

N E X T
kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dengan
risiko penurunan daya
beli akibat adanya inflasi. Dalam konteks manajemen investasi,
perlu dibedakan
antara return yang diharapkan (expected return) dengan
returnyang terjadi (realized
return).
Tipe-Tipe dan Sumber Risiko

A.Pure Risk (Risiko Murni) : suatu ketidakpastian terjadi, maka kejadian tersebut
pasti menimbulkan kerugian. Risiko murni dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe
risiko, yaitu:

N E X T
Risiko aset fisik : risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik
suatu perusahaan/organisasi. Contoh: kebakaran, banjir, gempa, tsunami,
gunung meletus, dll.

Risiko Karyawan: risiko yang disebabkan karena apa yang dialami oleh
karyawan yang bekerja di suatu perusahaan atau organisasi. Contoh :
kecelakaan kerja yang menyebabkan terganggunya aktivitas perusahaan.

Risiko Legal : risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak
tidak berjalan sesuai dengan rencana. Contoh : perselisihan dengan perusahaan
lain sehingga adanya persoalan seperti penggantian kerugian.
B.Speculative Risk (Risiko Spekulatif) : suatu ketidakpastian akan
terjadinya untung
atau rugi.Risiko ini dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu:

1.Risiko Pasar: risiko yang terjadi dari pergerakan harga pasar. Contoh: harga
saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan kerugian.

2.Risiko kredit: risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi

N E X T
kewajibannya kepada perusahaan. Contoh : timbulnya kredit macet, persentase
piutang meningkat.

3.Risiko likuiditas: risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas.


Contoh: kepemilikan kas menurun, sehingga tidak mampu membayar hutang
secara tepat, menyebabkan perusahaan harus menjual aset yang dimilikinya

4.Risiko operasional: risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang


tidak berjalan lancar. Contoh: terjadi kerusakan pada komputer karena berbagai
hal termasuk terkena virus.
E.Static Risk (Risiko Statis) : mungkin sifatnya
murni atau spekulatif asalnya dari
masyarakat yang tidak berubah yang berada dalam
keseimbangan stabil. Contoh :
ketidakpastian terjadinya sambaran petir.

F.Dynamic Risk (Risiko Dinamis) : mungkin


sifatnya murni atau
spekulatif timbul dari perubahan yang terjadi dalam
masyarakat. Contoh :
urbanisasi, perkembangan teknologi

N E X T
G.Subjective Risk (Risiko Subyektif) : berkaitan
dengan kondisi mental seseorang
yang mengalami keragu-raguan dan kecemasan
akan terjadinya kejadian tertentu

H.Objective Risk (Risiko Obyektif) : probabilitas


penyimpangan aktual dari yang
diharapkan sesuai dengan pengalaman.
Sumber Risiko

Menurut Eduardus Tandelilin, sumber-sumber risiko terdiri dari 7:


a. Risiko suku bunga : Naik turunnya suku bunga perbankan akan
mempengaruhi keputusan publik dalam menetapkan keputusannya. Jika
suku bunga naik maka publik akan menyimpan dananya di bank seperti
dalam bentuk deposito, namun jika turun maka publik akan menggunakan
dananya untuk membeli saham.
b. Risiko pasar : kondisi risiko pasar dapat dilihat pada saat fluktuasi pasar,
krisis moneter, dan resesi ekonomi.

N E X T
c.Risiko inflasi : saat inflasi daya beli masyarakat turun, sedangkan saat
normal daya beli masyarakat naik.
d.Risiko bisnis
e. Risiko finansial
f. Risiko likuiditas
g. Risiko nilai tukar mata uang
Model yang Digunakan dalam
Risiko dan Tingkat Pengembalian

1.CAPM (Capital Asset Pricing Model)


Menurut William F. Sharpe, CAPM atau model penentuan
harga aset modal
adalah model penetapan harga aktiva equilibrium yang
menyatakan bahwa expected
return atas sekuritas tertentu adalah fungsi linier positif
dari sensitifitas sekuritas

N E X T
terhadap perubahan return portofolio.

CAPM menjelaskan hubungan antara return dengan beta


(β). Beta
menunjukkan hubungan (gerakan) antara saham dan
pasarnya (saham secara
keseluruhan)
β>1 menunjukkan harga saham perusahaan lebih mudah berubah
dibandingkan
indeks pasar. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi saham menjadi
lebih berisiko,
artinya jika saat terjadi perubahan pasar 1% maka pada saham X
akan mengalami
perubahan lebih besar dari 1%.
β<1 menunjukkan tidak terjadinya kondisi yang mudah berubah
berdasarkan
kondisi pasar

N E X T
β=1 menunjukkan bahwa kondisinya sama dengan indeks pasar.
Rumus CAPM, yaitu

Ri= Rf +βi (Rm-Rf), atau


Ri= Rf +(Rm-Rf)βi , atau
Ri= (1-βi )Rf + βi .Rm
Keterangan:
Ri = Return saham i
Rf = Return investasi bebas risiko (Risk Free)
βi = beta saham i (indikator risiko sistematis)
Rm = Return pasar (return market)
N E X T
2.APT (Arbitrage Pricing Theory)
APT merupakan teori yang dikembangkan oleh Stephen A. Ross pada tahun 1976
dimana beliau menyatakan bahwa harga suatu aktiva bisa dipengaruhi oleh berbagai
Rumus APT, yaitu :
Ri = αi + βi Rm + ei
Keterangan:
Ri = Return saham i
αi = Alpha saham i
βi = beta saham i

N E X
Rm = Return pasar

T
ei = random error
1.Secara umum, risiko adalah tingkat ketidakpastian
akan terjadinya sesuatu atau tidak
terwujudnya sesuatu tujuan, pada suatu kurun atau
periode waktu tertentu (time period).

KESIMPULA Risiko bisa juga diartikan sebagai kemungkinan return


aktual yang berbeda dengan
return yang diharapkan. Sedangkan dalam manajemen
N investasi, tingkat keuntungan disebut
dengan return. Return dari suatu aset adalah tingkat
pengembalian atau hasil yang diperoleh
akibat melakukan investasi

N E X T
2. dalam pasar uang di mana saham dan obligasi di jual, 3.Adapun sumber risiko menurut eduardus
para pemakai uang, seperti
perusahaan yang melakukan investasi harus bersaing
tandelilin, sumber-sumber risiko terdiri dari
satu sama lain dalam mencari modal. risiko suku bunga, risiko pasar, risiko inflasi,
Untuk memperoleh pembiayaan atas proyek yang akan risiko bisnis, risiko financial, risiko
bermanfaat bagi pemegang saham likuiditas,
perusahaan, perusahaan harus menawarkan kepada
investor, tingkat pengembalian yang risiko nilai tukar mata uang dan risiko negara
mampu bersaing dengan alternatif investasi lain yang
tersedia bagi investor tersebut.
SARAN
Untuk kemajuan perusahaan,
sebaiknya sebuah perusahaan
memperhatikan dua aspek
yang perlu dipertimbangkan oleh
manajemen perusahaan dalam

N E X T
pengambilan keputusan
keuangan, yaitu risiko (risk) dan
tingkat pengembalian (return)
keputusan keuangan tersebut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai