DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
ANGGOTA KELOMPOK 12 :
FAKULTAS EKONOMI
1
DAFTAR ISI
2
A. Deskripsi Obyek Amatan
1.1 Profil Obyek Amatan
A. Sejarah Berdiri
Yogyakarta sebagai salah satu kota pelajar dan tempat wisata di
Indonesia yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dengan berbagai
macam tujuan mulai dari wisata alam, belanja, kuliner, hingga bisnis.
Wisata kuliner merupakan salah satu wisata favorit di Yogyakarta.
Peluang ini dimanfaatkan oleh banyak pengusaha dengan mendirikan
tempat makan dalam berbagai bentuk salah satunya adalah kafe.
Banyaknya cafe yang bermunculan membuat persaingan untuk merebut
konsumen semakin tinggi terutama di hari-hari biasa dimana jumlah
wisatawan yang datang ke Yogyakarta tidak sebanyak pada hari-hari libur
atau akhir pekan.
Kafe Basa Basi ini didirikan pada tahun 2017 yang awal mulanya
berlokasi di Sorowajan, Yogyakarta dan hingga sampai saat ini memiliki 8
cabang Kafe Basa Basi di Yogyakarta dengan owner yang sama. Sebelum
berdirinya café basa basi ini nama Basa Basi ini digunakan untuk sebuah
usaha percetakan. Karena mereka sering membedah buku di café lain,
akhirnya muncul ide untuk membangun usaha café basa basi ini.
3
Kafe basa basi ini memilih tempat yang strategis dan luas agar
memudahkan para konsumen dalam kenyamanan dan kepuasaan
pelanggan. Owner kafe basa basi ini memilih mendirikan usaha kafe
karena ingin membuka lapangan pekerjaan dan memberikan layanan jasa
tempat bagi mahasiswa/pelajar untuk berdiskusi santai.
Banyaknya alternatif kafe yang bisa dikunjungi membuat konsumen
mempunyai banyak pilihan. Para pengusaha kafe harus bisa membangun
loyalitas dari para konsumennya agar selalu menjadi pilihan utama bagi
konsumennya.
B. VISI MISI
Visi :
Menjadi kafe yang unggul dan dapat bersaing di Yogyakarta
dengan selalau menjaga kualitas dan cita rasa makan dan minuman
cepat saji
Misi :
Memberi kepuasan kepada semua pelanggan dengan
menyajikan makanan dan minuman lokal dengan cita rasa yang
tinggi dan tak terlupakan
C. Struktur Organisasi
Untuk penganggung jawab Kafe Basa Basi ini tidak hanya
mempunyai satu penanggung jawab (CEO) tapi juga mempunyai dua
penanggung jawab yang diberikan kepercayaan lebih,yang
kekuasaanya setara dengan CEO sendiri,dalam arti tidak semua
keputusan tergantung pada CEO-nya,tapi bisa juga diputuskan oleh
dua Manejer.
Masing manejer juga mempunyai delapan bawahan yaitu
(SUPERVISOR) yang bertanggung jawab di setiap delapan cabang
4
tersebut dan masing masing cabang ini ditempatkan masing masing
satu Supervisor.untuk mengolah ataupun mengawasi sebagai monitor
lokasi/proyek yang dijalankan.
Gambar 1.1
Keterangan:
Owner(CEO)
Kepemilikan sekaligus pemegang kekuasaa penuh atas usaha atau
organisasi maupun perusahaan.
Manejer(2):
Manejer bertugas untuk mengarahkan,memimpin,melakukan koordinasi
serta melakukan berbagai pengembangan dengan mengawasi tiap cabang
yang ada dan tentunya tidak hanya manajer itu sendiri, dibantu oleh
supervisor yang ditempatkan di setiap cabang perusahaan.
Supervisor (SPV)
Seorang yang bertanggung jawab dan bertugas untuk mengawasi suatu
pekerjaan atau memonitoring suatu usaha yang dijalani sesuai target.
5
Sebagai monitor lokasi yang bergerak mengawasi atau memantau suatu
lokasi, supervisor ini juga tidak akan bisa bergerak kalau tidak ada arahan
dari atasannya (Manajer). Jadi Supervisor tini boleh bergerak tergantung
pada arahan dari Manajer-Nya, dan ketika ada masalah atau mau
mengambil sebuah keputusan maka supervisor tersebut harus melaporkan
paada manejernya.untuk meminta keputusan sebelum mengambil
keputusannya sendiri.
1) Deskripsi Bauran Pemasaran pada Obyek Amatan (Manufacture 4P) dan (Jasa
7P)
1. Produk (Product)
Varian produk yang dijual pada kafe basa basi ini sangat
beragam, mulai dari minuman, cemilan, makanan kecil sampai ke
makanan besar. Didalam minuman terdapat menu salah satunya yaitu
kopi, sebelum kopi ini dijual ke konsumen, pemilik kafe ini membuat
tester terlebih dahulu agar bisa dipertimbankan apakah produk ini
layak dijual atau tidak. Di dalam pembuatan kopi ini bahan yang
dipakai biasanya langsung mengambil dari petani temanggung.
Kemudian layanan kafe basa basi yang diberikan ke konsumen yaitu
dengan memberika Wifi gratis, adanya stop kontak disetiap sudut,
disediakan kartu main seperti UNO, dan tidak lupa dengan pelayanan
yang ramah.
2. Harga (Price)
Harga yang dijual pada kafe basa basi ini kisaran dari Rp.5000
sampai dengan Rp. 20.000 dengan bermacam ragam varian produk.
Dalam sebuah perusahaan harus memiliki strategi yang penetapan
harga yang tepat agar perusahaan tersebut bisa mendapatkan
keuntangan yang diinginkan.
3. Tempat (Place)
6
Pemilik kafe basa basi ini memilih tempat pembuatan usaha
yang luas, strategis dan nyaman untuk para konsumennya. Kafe basa
basi ini hingga sekarang sudah mendirikan 8 cabang yang berada di
Sorowajan, Nologaten, Condong Catur, Timoho, Tamantirto, dan
Kragilan UAD. Sistem pendistribusian pada kafe basa basi ini
dilakukan dengan cara distribusi langsung yang dimana distribusi jasa
tanpa melalui perantara sehingga penyaluran langsung dari produsen
kepada konsumen.
4. Promosi (Promotion)
Promosi yang diterapkan dalam kafe basa basi ini yaitu dengan
menggunakan social media seperti Instagram, Web, dsb. Selain itu
kafe basa basi ini menerapkan promosi berupa diskon, seperti diskon
20% all item, dsb.
5. People
Di kafe basabasi ini memiliki karyawan kurang lebih 12-16
karyawan disetiap cabangnya. Di kafe ini tidak terdapat kualifikasi
khusus terhadap para karyawan. Hanya saja untuk dibagian produksi
harus orang yang sudah mahir dalam memasak baik itu rasa maupun
kecepatan pembuatan.
6. Process
Process merupakan mekanisme penyaluran jasa oleh
perusahaan kepada pelanggan. Dalam kafé basabasi ini diutamakan
keramahan dan rasa akan makanan dan minuman terhadap pelanggan
sangat khas.
7. Bukti Fisik
7
8
1. Perkembangan Bisnis dalam 3 tahun terakhir
9
2) Kajian Konsep di Bidang Pemasaran
1. Implementasi Konsep Dasar Pemasaran kafe basabasi
1) Konsep Produksi
Konsep produksi memuat pemahaman bahwa konsumen akan
menyukai produk yang tersedia dengan harga yang terjangkau. Karena itu
manajemen harus berfokus pada peningkatan efisiensi produksi dan distribusi.
Pada kafe basabasi ini, penerapan konsep produksi untuk menekan
biaya produksi agar harga produk yang dihasilkan tetap terjangkau adalah
dengan cara membeli bahan baku kopi langsung pada petani kopi
Temanggung dengan kualitas yang kurang bagus. Kopi yang telah dibeli tadi
kemudian di simpan di gudang pusat bahan baku yang bertempat di
Sorowajan. Setiap cabang kafe nantinya akan mengambil bahan baku perhari
dengan jumlah kurang lebih 1 Kilogram Kopi.
Selain bahan baku kopi langsung dari petani, cafe basabasi ini juga
mengambil bahan baku kopi sachet serta bahan baku teh untuk produk
minuman mereka, untuk bahan baku tersebut kafe basabasi ini membeli bahan
baku ke toko-toko yang banyak tersedia di pasaran. Untuk bahan baku instan
seperti ini, keuntungan yang dihasilkan biasanya akan lebih besar
10
dibandingkan dengan bahan baku yang diambil langsung dari petani kopi
Temanggung. Dalam menentukan harga kafe basabasi ini melakukan riset
pasar kemudian menetapkan harga serendah mungkin namun tetap
memperhatikan keuntungan yang diperoleh.
2) Konsep Produk
Konsep produk menjelaskan bahwa konsumen akan menyukai produk
yang menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur inovatif yang terbaik.
Berdasarkan konsep ini strategi pemasaran produk akan berfokus pada
perbaikan produk yang berkelanjutan.
Pada kafe basabasi ini, penerapan konsep produk dilakukan dengan
cara mengolah kembali bahan baku Kopi Temanggung tadi dari kualitas yang
kurang bagus diubah menjadi kopi yang memiliki nilai tambah dan ciri khas
tersendiri. Pada produk minuman kopi, kafe ini berani memberikan rasa yang
terbaik dengan kopi yang kental. Kafe basabasi juga melakukan inovasi
produknya dengan mengkombinasikan cita rasa baru ke dalam produk
makanan dan minuman mereka yang disesuaikan dengan perkembangan trend
yang ada di masyarakat. dengan tetap menawarkan kualitas yang terbaik.
Kinerja produksi dalam kafe ini juga tetap dijaga dan dilakukan secara
kreatif melalui langkah perbaikan dan pengembangan produk secara
berkelanjutan agar dapat mengahsilan suatu produk atau menu yang lebih
bervariasi namun tetap berkualitas dan menarik di mata konsumen.
3) Konsep Penjualan
Para pelaku usaha memiliki pemahaman bahwa konsep penjualan
menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk kecuali jika produk
itu dijual dalam skala penjualan dan usaha promosi yang besar.
Pada kafe basabasi ini, konsep ini diterapkan pada produk yang kurang
diminati atau kurang mendapat perhatian dari konsumen. Kafe biasanya akan
memberikan promo yang menarik pada produk-produk tertentu dengan
11
memberikan sugesti kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan akan
memberikan keuntungan lebih pada konsumen.
Pemberian promo ini biasanya melalui strategi buy 2 get 1, ataupun
potongan harga pada pembelian melalui aplikasi tertentu dengan tetap
memperhatikan feedback yang akan didapatkan oleh kafe.
4) Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menjelaskan bahwa pencapaian tujuan organisasi
tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan
memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing,
berdasarkan konsep ini, focus dan nilai pelanggan adalah jalan menuju
penjualan dan keuntungan.
Pada kafe basabasi implementasi konsep ini dilakukan dengan cara
memilih lokasi kafe yang strategi, menentukan target pasar kafe,
menyesuaikan menu dengan kondisi konsumen, serta memberikan pelayanan
yang baik kepada kosumen. Kafe akan memberikan Service dengan
mengutakan konsumen secara sopan, ramah, dan cepat dalam merespon segala
kebutuhan dan keluhan kosumen. Pihak kafe juga selalu menjaga kebersihan
kafe, menyediakan stop contac, kartu uno, maupun catur untuk menciptakan
lingkungan kafe yang nyaman namun tetap tidak membosankan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pelayanan yang diberikan
dapat memenuhi kepuasan konsumen, sehingga konsumen tertarik untuk
datang kembali atau bahkan dapat mengajak orang lain untuk datang ke kafe
basabasi.
12
kafe basabasi juga memperhatikan kondisi lingkungan dan kesejahteraan
masyarakat sekitar tempat usaha.
Misalnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,
Kafe basabasi mensiasatinya dengan cara melakukan recruitment
dengan menarik masyarakat yang berdomisili di Yogyakarta, membeli bahan
baku yang dibutuhkan dari toko sekitar, melakukan sumbangan dana sosial,
serta selalu berpartisipasi di setiap kegiatan yang diselenggarakan masyarakat
sekitar. Di samping itu, dalam menjaga lingkungan yang nyaman, kafe
basabasi juga memperhatikan proses pengendalian limbah usahanya dengan
cara menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, menggunakan alat
yang bisa dipakai kembali, serta menerapkan konsep daur ulang sehingga
tetap ramah lingkungan.
2. Orientasi Pasar
1. Orientasi Pelanggan
Dalam pengoperasian untuk menarik pelanggan hal utama yang
diperlukan kafe ini diperlukannya suatu strategi atau usaha yang dapat
mendorong perusahaan untuk mengembangkan suatu produk yang bisa
menarik perhatian pelanggan,dan tentunya tidak hanya suatu menu cita rasa
yang dapat menarik perhatian pelanggan dan tentunya hal ini berkaitan
dengan cara pelayanan darin kafe ini kepada pelanggannya bagaimana..
Dalam mengembangkan atau menyediakan suatu menu,tentunyan Kafe
Basa Basi ini mempunai menu khasnya sendiri yaitu berupa minuman kopi
murni (kopi kental manis).Jadi strategi yang dijalankan oleh kafe ini akan
dirangkum dan diterapkan oleh kafe ini untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan serta memaksimalkan keuntungan,memuaskan kebutuhan
pelanggan serta memaksimalkan keuntungan perusahaan ini,serta memuaskan
kebutuhan pelanggan dan tentunya serta bisa mengalahkan pesaing bisnis.
2. Orientasi Pesaing
13
Dalam bidang usaha ini tentunya kafe ini harus mempunyai prinsip
tersendiri dan juga strategi untuk menghadapi pesaing bisnis,Hal utama dalam
melakukan adalah dengan memperkuat dan memperkokoh bisnis ini agar
dapat berjalan dengan konsep dasar yang mempunyai efek bagi perusahan
agar bisa dapat mendorong perusahaan harus berbuat apa.
Dari konsep yang ditentukan oleh perusahaan,tentunya tidak semua
dapat berjalan lancar,maka dari itu perusahaan memerlukan yang namanya
visi dan misi demi mencapai apa yang ditargetkan oleh perusahaan.Dalam hal
menarik pelanggan,tentunya harus mengenali kebiasaan kebanyakan
konsumen dalam mendatangi kafe ini ,tentunya hal umum yang diinginkan
pelanggan yaitu kenyamnan dan pelayanan dari kafe serta kualitas atau
penempatan lokasi yang strategis.
3. Orientasi Koordinasi antar Fungsi
Dalam memperhitungkan fungsional,manajemen perusahaan tentunya
mempunyai peraturan yang dimana perusahaan yang mempunyai delapan
cabang akan dijadikann satu dalam hal keuntungan yang didapatkan
perbulannya.contohnya seperti :
Perusahaan harus mempunyai seorang yang dapat mengatur keuangan
perusahaan dengan cara merangkum seluruh keuntungan setiap cabang
perhari atau perbulannya dan dijadikan satu.
keuntungan tiap perusahaan tidak dihitung dari hasil tiap cabang,tapi
dihitung dari mengumpulkan semua keuntungan tiap cabang dijadikan
satu agar dapat menutupi kerugian cabang lainnya.
14
menutupi kekurangan atau menopang cabang lainnya yang penghasilan
sebenarnya tidak sesuai target menjadi sesuai target.
Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal focus pada analisis kondisi
internal, yang mengamati factor kelebihan (strength) dan
kekurangan (weakness) dalam suatu obyek amatan. Sehingga
perusahaan mampu menilai dan menemukan factor mana yang
menghasilkan keunggulan bersaing.
1. Aspek Pemasaran
a) Varian Produk
Varian produk adalah salah satu penunjang penting yang dapat
menumbuhkan kepuasaan terhadap konsumen, varian produk tidak
hanya selalu menyangkut jenis produk tetapi juga mengenai
kualitas produk. Varian produk dapat mewariskan kesempatan
kepada pembeli untuk dibandingkan, dibedakan dan dipilih antara
beberapa menu yang sudah tersedia dengan kebutuhan para
pembeli. Varian produk yang dimiliki café basa basi sangat
beragam mulai dari ukuran, jenis, bahan. Berbagai macam produk
makanan dan minuman yang dimiliki café basa basi membuat
pelanggan tidak perlu lagi mencari produk yang sejenis di café
lain.
b) Kualitas produk
Kualitas produk juga merupakan factor yang dapat mempengaruhi
kepuasan pelanggan. Pelanggan akan datang kembali jika mereka
15
tertarik dan sudah dirasa cocok dan nyaman. Kualitas yang
diberikan dari café basa basi untuk kepuasan pelanggan
mempunyai hubungan erat dengan keuntungan yang didapat.
Pelanggan akan merasa lebih puas bila dari hasil menyatakan
bahwa adanya suatu produk yang telah digunakan berkualitas.
c) Besaran Harga
Besaran harga juga sangat berpengaruh bagi daya tarik pembeli. Di
café basa basi ini kisaran harganya hampir sama dengan café yang
lain, mungkin ada sedikit perbedaan dibagian harga makanan dan
kopi. Karena setiap café itu memiliki bahan-bahan makanannya
sendiri jadi harga jualnya juga berbeda. Tetapi masih dibilang
bahwa harga produk yang dijual ini terjangkau bagi para kalangan
pelajar/mahasiswa.
d) Program Promosi
Promosi merupakan salah satu hal yang terpenting untuk menarik
daya beli konsumen kepada café basa basi. Promosi didalam café
basa basi ini dilakukan dengan berbagai cara seperti mengeshare di
akun media sosial Instagram, kemudian membuat diskon ketika
memperingati hari tertentu. Kemudian apabila di promosikan di
akun Instagram dibuat semenarik mungkin untuk menarik
konsumen/pembeli.
2. Aspek SDM
a) Kuantitas SDM
Kuantitas SDM yang mencukupi sangat diperlukan untuk
memaksimalkan pelayanan café basa basi yang ada. Kuantitas
sumber daya manusia yang besar apabila dapat didayagunakan
secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang
terlaksananya tujuan dalam suatu obyek amatan secara
berkelanjutan. Didalam café basa basi ini terdapat karyawan
16
kurang lebih 12-16 karyawan disetiap cabangnya. Hal tersebut
memudahkan para karyawan untuk melakukan pekerjaan masing-
masing tanpa mempermasalahkan kekurangan karyawan jika café
sedang ramai sehingga mampu mendorong perusahaan mencapai
tujuan melalui proses perencanaan tenaga kerja karena SDM
termasuk asset perusahaan yang harus dijaga dengan baik.
b) Spesifikasi SDM
Spesifikasi SDM yang dibutuhkan dalam café basa basi antara lain
karyawan harus mempunyai sikap tanggung jawab dan jujur.
Untuk dibagian produksi, café ini membutuhkan kriteria bagi
karyawan yang sudah pandai dalam memasak tidak harus lulusan
boga atau lain sebagainya. Karyawan yang sopan dan ramah juga
harus dipertimbangkan.
3. Aspek Keuangan
a) Permodalan
Masalah permodalan menjadi masalah utama bagi obyek amatan
karena café yang dibentuk ini merupakan usaha baru sehingga
seacra administrasi bisnis belum stabil. Tetapi hal itu tidak terlalu
dipikir pusing karena setiap manajer sudah memiliki modal untuk
mendirikan. Didalam mendirikan café basa basi ini terdapat 2
manager yang bekerja sama untuk membangun café ini. Modal
awal dari manajer tersebut yaitu dengan cara iuran bersama.
4. Aspek Operasional
a) Peralatan dan produksi
Peralatan dan produksi yang berada didalam café basa basi ini
masih menggunakan alat-alat sederhana. Tetapi kegaiatan masih
efektif dan efisien karena hanya membuat produk-produk rumahan
seperti nasi goreng, mie goreng, kopi, dan lain sebagainya.
17
Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang berada di luar
perusahaan dan dapat berpengaruh langsung terhadap prospek perusahaan,
seperti
18
seperti pada kalangan mahasiswa yang di mana kebanyakan dari
mahasiswa mahasiswa yang setiap kali mengunjungi kafe ini selalu
memesan kopi sekedar untuk mengerjakan tugas atau mengobrol.
Sedangkan pada masa-masa setelah pandemi ini tiap pengunjung yang
datang tidak seramai sebelumnya dikarenakan untuk café bahasa basi ini
pernah ditutup di saat masa pandemi selama satu bulan.
Untuk café basa-basi dalam masa setelah pandemi ini sudah mulai
beroperasi kembali dan pengunjungnya sudah mulai berdatangan dan
meramaikan kembali kafe ini seperti sebelumnya.
Oleh karena itu, untuk daya beli konsumen di masa sebelum pandemi
sebenarnya sudah mulai naik dan ramai pengunjung di café basa-basi ini.
Dan setelah memasuki masa pandemi kasih basa-basi ini sempat ditutup
secara paksa dikarenakan mengikuti protokol dan aturan dari pemerintah
yang mewajibkan setiap usaha-usaha seperti café atau warung yang dapat
memicu berkumpulnya masyarakat di masa pandemi saat itu. Setelah
sebulan dari itu café basa-basi ini dibuka kembali dengan pengunjung
yang tidak seramai sebelumnya dan terus berdatangan pengunjungnya
yang diantaranya kebanyakan mahasiswa.Untuk sekarang dalam
pemesanan dari konsumen serta kunjungan dari konsumen ke café basa-
basi ini sudah normal dan ramai pengunjungnya serta jual beli konsumen
telah meningkat kembali seperti sebelumnya
Persaingan
Pada tahun 2017 kafe basabasi mulai didirikan. Dalam bidang
usaha ini tentunya kafe ini harus mempunyai prinsip tersendiri dan juga
strategi untuk menghadapi pesaing bisnis, hal utama dalam melakukan
19
adalah dengan memperkuat dan memperkokoh bisnis ini agar dapat
berjalan dengan konsep dasar yang mempunyai efek bagi perusahaan agar
bisa dapat mendorong perusahaan harus berbuat apa.
Pesaing merupakan sebuah perusahaan atau individu yang
memiliki posisi yang sama dengan produk kafe basabasi sehingga posisi
kafe lain menjadi pesaing kafe basabasi. Pesaing kafe basabasi
dikelompokkan ke dalam empat jenis;
Pesaing yang memproduksi produk yang sama dengan
harga yang sama pula
Pesaing yang beroperasi dalam industri yang sama, atau
menciptakan produk pada kelas yang sama
Pesaing yang membidik pasar yang sama
Pesaing yang bersaing untuk mendapatkan uang konsumen
dengan selalu berinovasi
1. Kekuatan (strength)
20
Harga produk yang terjangkau
Popular di kalangan anak muda/mahasiswa
Bahan baku yang tersedia (kopi)
Konsep kafe yang menarik
Ketersediaan fasilitas lengkap (WiFi, toilet, mushola)
Alat pembayaran chash dan QR (shopepay)
Pelayanan yang sopan dan ramah
2. Kelemahan (weakness)
Kesuksesan media sosial yang terbatas (followers masih sedikit)
Kompetitor lain yang lebih kuat
Sarana promosi yang belum maksimal
3. Opportunites (Peluang)
Menyediakan berbagai menu minuman, makanan kecil hingga
makanan besar
Mempunyai ciri khas menu
Promosi yang dilakukan gratis
4. Threats (Ancaman)
Banyaknya pesaing café
Konsumen yang beralih ke café lain
Pesaing yang memberikan harga lebih murah
21
dalam membangun hubungannya dengan pelanggan,dan tentunya hubungan
yang dimaksud adalah hubungan dalam pelayanan kafe kepada
pelanggannya.hubungan yang dibangun melalui cara kerja kafe seperti dari
pelayanan dari karyawan kepada pelanggan,lokasi tempat yang membuat
pelanggan tertarik untuk terus mengunjungi kafe ini,dan juga yang
diutamakan yaitu menu makanan dan minuman yang disiapkan dari kafe
untuk pelanggan. Tentunya menu menu ini harus bisa menarik perhatian
pelanggan agar pelanggan dapat menjadi tertarik dengan menu menu yang ada
dikafe ini.Untuk menu dari Kafe Basa Basi ini,disiapkannya menu utama
yaitu minuman terutama kopi.Untuk kopi itu sendiri,kafe ini menyiapkan kopi
alami yang diracik oleh barista kafe itu sendiri dan kopi sasetan.
Penjelasan
Lokasi
22
Menarik pelanggan tidak hanya dengan komunikasi antar
pelanggan,tapi juga dengan letak atau lokasi tempat yang bisa dijangkau
pelanggan atau lokasi yang menarik seperti letak tempat yang membuat
pelanggan ketagihan dengan Susana tempat yang bagus.Untuk lokasi kafe ini
mempunyai lokasi yang cocok untuk menarik pelanggan untuk dating
berkunjung Kembali,terutama bagi mahasiswa atau kelompok organisasi yang
lebih dari dua orang. Hal ini dikarenakan lokasi yang ada ditambah suasana
yang menjamin dan dapat membuat pelanggan nyaman dalam berkumpul
Bersama teman atau organisasinya,terutama bagi mahasiswa yang berkunjung
untuk mmengerjakan tugas atau mendiskusikan tugas kelompok.
23
2. Aktivitas yang dilakukan oleh obyek amatan dalam membangun dengan mitra
bisnis
Upaya kafe basa basi dalam meningkatkan kualitas mutu dan pamor
guna memperluas jaringan kerja distributor di wilayah yogyakarta, eksistensi
kafe basa basi dalam meningkatkan kualitas mutu produk distributor.
24
yang ditentukan oleh kafe basabasi, serta merekomendasikan kafe basabasi
pada orang lain.
LAMPIRAN
1. Job Description
25
menyusun rekomendasi strategi
pemasaran berdasarkan analisis
SWOT tersebut
Wahdi Mukhlis (210510212) Aktif dalam berdiskusi,
bertanggungjawab dalam
mengerjakan tugas, tepat waktu
dalam mengumpulkan tugas,
mengerjakan perkembangan 3 tahun
terakhir, aktivitas yang dilakukan
oleh objek amatan dalam membangun
hubungan dengan mitra bisnis
Monica Lestari (210510215) Aktif dalam berdiskusi,
bertanggungjawab dalam
mengerjakan tugas, tepat waktu
dalam mengumpulkan tugas,
mengerjakan orientasi pasar, strategi
penciptaan kepuasan pelanggan,
lampiran
26
27